s’ob
mob =
sob
mob = 15
15
/14
mob = 14 kali
● Perbesaran pada lensa okuler dicari dengan persamaan berikut.
sn +
mok =
fob 1
25 +
mok =
2 1
mob = 12,5 + 1 = 13,5 kali
● Perbesaran mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum adalah sebagai berikut.
M = mob × mok
M = 14 × 13,5
M = 189 kali
Jadi, perbesaran mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum adalah 189 kali.
● Panjang mikroskop dihitung dengan persamaan:
D = s’ob + sok
sok dicari dengan persamaan berikut.
1 1 1
+ =
sok s'ok fok
1 1 1
+ =
sok −sn fok
1 1 1
= +
sok fok sn
1 1 1
= +
sok 2 25
1 25 + 2
=
sok 50
1 27
=
sok 50
50
sok =
27
sok = 1,85 cm
Jadi, panjang mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum adalah:
D = 15 + 1,85 = 12,85 cm
Dengan demikian, panjang mikroskop untuk pengamatan mata berakomodasi maksimum
adalah 16,85 cm.
■ Untuk mata tidak berakomodasi
Pada mikroskop, besar perbesaran objektif selalu sama, baik untuk penggunaan mata
berakomodasi maupun tidak. Oleh karena itu, kita hanya perlu mencari nilai perbesaran lensa
okulernya saja sebelum dapat menentukan perbesaran total mikroskop.
● Perbesaran oleh lensa okuler dihitung dengan persamaan berikut.
sn
mok =
fob
25
mok =
2
mok = 12,5 kali
● Perbesaran total mikroskop dicari dengan persamaan:
M = mob × mok
M = 14 × 12,5
M = 175 kali
Jadi, perbesaran mikroskop untuk mata tidak berakomodasi adalah 175 kali.
● Panjang mikroskop dicari dengan persamaan berikut.
D = s’ob + sok
Untuk mata tidak berakomodasi, sok = fok sehingga:
D = s’ob + fok
D = 15 + 2
D = 17 cm
Jadi, panjang mikroskop untuk mata tidak berakomodasi adalah 17 cm.
1. Pemantulan Pada Cermin Datar
Cermin datar adalah cermin yang mempunyai permukaan pantul berbentuk bidang datar.
Apabila sudut apit dua buah cermin datar α besarnya diubah-ubah, maka secara empiris
jumlah bayangan yang dihasilkan memenuhi hubungan
n = 360/a – 1
Keterangan:
n = jumlah bayangan
α = sudut apit kedua cermin datar
Contoh soal: Dua buah cermin dipasang berdekatan dengan sudut 300 kemudian di depannya
diletakkan sebuah benda, maka banyaknya bayangan yang terbentuk adalah…..
Keterangan:
M = perbesaran bayangan
f = jarak fokus (m)
s = jarak benda dari cermin (m)
s’ = jarak bayangan dari cermin (m)
h = tinggi benda (m)
h’ = tinggi bayangan (m)
Contoh soal: Sebuah benda setinggi 1 cm berada di depan lensa cekung dengan fokus 2 cm.
Jika jarak benda 6 cm maka tentukanlah:
a. Jarak bayangan
b. Perbesaran bayangan
c. Tinggi bayangan
d. Sifat bayangan
Penyelesaian:
Diketahui:
s = 6 cm
h = 1 cm
f = −2 cm
Ditanyakan: s’, M, h’ dan sifat bayangan.
Jawab:
a. Jarak bayangan
Jarak bayangan (s’) ditentukan dengan menggunakan rumus berikut.
1/f = 1/s + 1/s’
1/−2 = 1/4 + 1/s’
1/s’ = (1/−2) − 1/6
1/s’ = (−3/6) − 1/6
1/s’ = −4/6
s' = 6/−4
s’ = −1,5 cm
Jadi, jarak bayangannya adalah 1,5 cm di depan lensa.
b. Perbesaran bayangan
M = |s’/s|
M = |−1,5 /4|
M = 1 /2,67
M = 1/3 (pembulatan ke atas)
Jadi, bayangan mengalami perbesaran 1/3 kali ukuran benda (dipekecil).
c. Tinggi bayangan
M = |h’/h|
1/3 = h’/1
h' = 1/3 cm = 0,3 cm.
Jadi, tinggi bayangannya adalah 0,3 cm.
d. Sifat bayangan
□ Karena s’ bernilai negatif (−) maka bayangan bersifat maya dan tegak.
□ Karena M = 1/3 (lebih kecil dari 1) maka bayangan lebih kecil.
Dengan demikian sifat bayangan yang terbentuk adalah maya, tegak, dan diperkecil.
Cermin Cembung
Lensa cembung adalah lensa dengan bagian tengah lebih tebal daripada bagian tepi. Cahaya
yang jatuh pada permukaan lensa cembung akan mengalami pembiasan. Berkas-berkas sinar
datang akan dibiaskan sehingga berkas-berkas sinar biasnya mengumpul.
Alat – alat optik merupakan alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya.
Alat optik membuat hidup manusia menjadi lebih mudah dan berarti. Manusia dapat
menikmati keindahaan alam semesta, mengabadikan saat – saat terindah pada
lembaran foto atau bahakan bisa membuat sehelai rambut terlihat lebih besar. Alat
optik di buat untuk bermacam – macam tujuan, tetapi memiliki fungsi pokok yang
sama yaitu untuk meningkatkan daya penglihatan manusia. Adapun alat-alat optik
yaitu :
1. Mata
Semua alat yang memanfaatkan Iensa disebut alat optik. Mata merupakan aIat
optik yang paling utama, sedangkan alat-alat optik yang Iain merupakan alat bantu
penglihatan kita. Bagian mata yang berfungsi sebagai alat optik adalah lensa mata.
Mata manusia merupakan alat optik yang sangat berguna. Tanpamata alat
optikyang lain tidak akan pernah ada, matakita bisa di umpoamakan sebagai sebuah
kamera yang sederhana. Mata kita juga memiliki sebuah lensa cembung yang
berfungsi memfokuskan bayangan benda pada lapisa yang peka cahaya di bagian
belakang bola mata. Kelopak mata merupakan bagian mata yang berfungsi seperti
shutter pada kamera.
Mata normal dapat melihat benda dengan jelas pada jarak dekat dan jarak
jauh. Hal ini terjadi karena lensa mata dapat melakukan akomodasi. Daya akomodasi
adalah kemampuan mata untuk mencembung atau memipihkan lensanya sehingga
sesuai dengan jarak benda. Pada saat melihat benda paling dekat, mata berakomodasi
maksimum; sedangkan pada saat melihat benda yang paling jauh, mata tidak
berakomodasi. Akibatnya, saat melihat benda-benda yang terletak jauh, mata tidak
cepat Ielah.
Titik dekat mata (punctum proximum = PP) adalah jarak terdekat mata
sehingga benda masih dapat terlihat jelas dengan mata berakomodasi maksimum.
Untuk mata normal PP = 25 cm. Titik jauh mata (punctum remotum = PR) adalah
jarak terjauh mata sehingga benda masih terlihat jelas dengan mata tidak
berakomodasi maksimum. Untuk mata normal PR = ~ (tak terhingga). Pada mata
normal, benda yang terlihat selalu berada di ruang III, sehingga bayangan terbentuk di
ruang II (di retina) dengan sifat nyata, terbalik dan di perkecil.
2. kamera
Kamera merupakan salah satu alat optik karena kamera memanfaatkan lensa
untuk membantu proses pembentukan bayangan pada kamera. Komponen utama
kamera adalah lensa, aperture, dan pelat film (pada kamera analog). Lensa pada
kamera berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk ke kamera, aperture
berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke kamera dan pelat film
berfungsi sebagai tempat terbentuknya bayangan.
Kualitas gambar yang dihasilkan oleh kamera bergantung pada susunan lensa
yang terdapat pada kamera tersebut. Semakin banyak lensa yang digunakan pada
kamera, kualitas gambar yang dihasilkan semakin baik. Pada kamera yang memiliki
sistem lensa agar bayangan dapat terbentuk tepat di pelat film, jarak antara lensa dan
film diubah - ubah dengan cara memutar pengatur fokus lensa.
Kamera juga terdiri atas sebuah diafragma (atau bukaan ) yang lebarnya dapat di
atur – atur, serta sebuah shutter untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang
masuk ke kamera.
Benda yang akan diambil gambar (difoto) diletakkan di ruang III di depan lensa
kamera. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatur jarak fokus lensa objektif.
Bayangan yang terbentuk terjadi di pelat film (di ruang ll) dengan sifat nyata,
diperkecil, dan terbalik.
3. Lup (Kaca Pembesar)
Salah satualat optik yang sederhana adalah lup atau kaca pembesar. Lup
merupakan sebuah lensa cembung yang berfungsi memperbesar bayangan benda –
benda kecil yang di amati.
Lup terbuat dari lensa bikonveks (cembung-cembung) yang dapat digunakan untuk
melihat huruf-huruf atau angka yang berukuran kecil agar dapat terlihat lebih besar dari
ukuran yang sebenarnya. Pembesaran bayangan dapat didefinisikan sebagai perbandingan
sudut penglihatan mata terhadap sudut penglihatan tanpa menggunakan lup
Lup digunakan untuk mengamati benda-benda yang berukuran kecil sehingga
tampak lebih besar. Lup biasa digunakan oleh ahli reparasi arloji dan arkeolog ketika
mereka bekerja. Lup terbuat dari sebuah Iensa cembung yang memiliki jarak fokus
tertentu.
Untuk mengukur perbesaran bayangan yang di hasilkan lup, terdapat dua
besaran yang bisa di pakai, yaitu perbesaran linear dan perbesaran sudut. Perbesaran
linear M di definisikan sebagai jarak bayangan di bagi dengan jarak benda. perbesaran
sudut maksimum terjadi ketika bayangan yang di lihat memalui lup tepat berada di
titik dekat mata yaitu PP = -25 cm. (nilai 25 cm di pilih karena merupakan nilai
umum). Tanda minus menunjukan bahwa bayangan yang terbentuk adalah maya.
Pengamatan dengan lup dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan mata
berakomodasi maksimum dan dengan mata tidak berakomodasi. Pada pengamatan
dengan mata berakomodasi maksimum, benda diletakkan di ruang I di depan lup
sehingga bayangan terjadi di ruang IV dengan sifat maya, sama tegak, dan diperbesar.
Adapun pada pengamatan dengan mata tidak berakomodasi, lup diletakkan di titik
fokus sehingga bayangan tedetak di jauh tak terhingga.
Pengamatan menggunakan lup dengan mata berakomodasi maksimum menyebabkan
mata cepat lelah karena pada saat itu otot mata mempertahankan lensa mata agar tetap
mencembung. Sebaliknya, pada pengamatan dengan mata tidak berakomodasi, mata
terasa lebih santai karena lensa mata dalam kondisi relaks.
4. Kaca mata
kacamata merupakan alat optik yang digunakan untuk membantu kerja mata.
Kacamata digunakan saat mata kita sudah tidak bisa lagi berfungsi secara normal atau
mengalami kelainan. Kacamata terdiri dari lensa dengan kekuatan yang diatur untuk
membantu agar bayangan bisa terbentuk tepat di retina kita. Untuk mengetahui
tentang kacamata, kita mulai dengan mengetahui tentang titik dekat dan titk jauh
manusia lalu kita klasifikasikan macam-macam kacamata yang cocok dipakai oleh
mata berdasarkan kelainannya.
Titik dekat mata (Sn) atau Punctum Proximum (PP) adalah jarak terdekat yang masih
dapat dilihat dengan jelas oleh mata dalam keadaan berakomodasi maksimum (lensa dalam
keadaan paling tebal dan lebih cembung)
Titik jauh mata atau Punctum Remotum (PR), yaitu jarak terjauh yang masih dapat
dilihat mata dalam keadaan tak berakomodasi (lensa dalam keadaan paling tipis dan lebih
pipih)
Untuk mata normal, titik dekatnya yaitu sekitar 25 cm dan titik jauhnya berada
di titik tak hingga (~).
2. Teleskop (Teropong)
a. Teleskop Bumi
Sinar sejajar dari benda pada titik tak berhingga akan direfleksikan
membentuk bayangan pada titik fokus objektif yang berimpit dengan pusat
kelengkungan lensa pembalik (2 f) membentuk sudut 0 terhadap sumbu teropong.
Bayangan oleh lensa objektif ini merupakan posisi benda dari lensa pembalik Titik
fokus objektif yang berimpit dengan titik pusat kelengkungan lensa pembalik
menyebabkan bayangan dari lensa objektif tersebut oleh lensa pembalik hanya
mengalami pembalikan tanpa mengalami perbesaran, yang jatuh tepat pada titik pusat
kelengkungan bagian belakang lensa yang berimpit dengan titik fokus okuler.
Bayangan dari lensa pembalik ini merupakan posisi benda dari lensa okuler Bayangan
akhir yang dibentuk oleh lensa okuler tepat jatuh di depan lensa objektif, dengan
sudut pandang 0 terhadap sumbu reropong, sehingga benda yang jatuh dapat terlihat
lebih dekat.
b. Teleskop Bintang
Bayangan benda yang dibentuk oleh lensa objektif jatuh pada titik fokus.
Sinar-sinar sejajar dari titik tak berhingga menumbuk lensa objektif membentuk sudut
0 terhadap sumbu utama, membentuk bayangan pada titik fokus yang berimpit dengan
fokus okuler f Bayangan oleh lensa objektif ini menjadi benda bagi lensa okuler yang
bersifat nyata dan terbalik. Bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler akan jatuh pada
titik tak berhingga membentuk sudut 0 terhadap sumbu utama. Perbesaran teleskop
setara dengan hasil perbandingan antara sudut 0 terhadap sudut 0