Anda di halaman 1dari 6

1.

Jika lensa mata dianggap sferis bola dengan jarak permukaan depan lensa dengan retina
3 cm, hitunglah Kuat lensa mata normal !
2. Yulisa yang menderita rabun dekat mempunyai titik dekat 50 cm. Jika ingin membaca
dengan jarak normal (25 cm), maka berapa kekuatan lensa kacamata yang harus dipakai
Reni?
3. Seseorang tidak dapat melihat benda jauh tak hingga dengan jelas. Kemudian dia
memeriksakan diri ke dokter mata. Untuk mengatasi kelemahan itu dia diberi saran oleh
dokternya untuk memakai kaca mata dengan kekuatan -1/3 dioptri. Berapakah titik jauh
mata orang tersebut.
4. Aminah ingin membelikan kacamata untuk temannya yang hanya dapat melihat benda
terjauh pada jarak 3 meter. Jenis kacamata apakah yang harus dibeli Aminah?
5. Sebuah mikroskop memiliki lensa objektif dengan jarak fokus 2 cm dan lensa okuler
dengan jarak fokus 6 cm. Jika jarak antarlensa 26 cm, hitunglah perbesaran total
mikroskop pada saat mata berakomodasi maksimum.
No (1)
Pada saat mata tidak berakomodasi (s = ~)
1/f = 1/s + 1/s’
⇒ 1/f = (1/~) + (1/3)
⇒ 1/f = 0 + 1/3
⇒ 1/f = 1/3
⇒ f = 3 cm = 0,03 m
Dengan demikian, daya lensa untuk mata tidak berakomodasi adalah sebagai berikut.
P = 1/f
⇒ P = 1/0,03
⇒ P = 33,3 dioptri
Pada saat mata berakomodasi (s = 25 cm)
1/f = 1/s + 1/s’
⇒ 1/f = (1/25) + (1/3)
⇒ 1/f = (3 + 25)/75
⇒ 1/f = 28/75
⇒ f = 75/28
⇒ f = 2,7 cm = 0,027
Dengan demikian, daya lensa untuk mata berakomodasi adalah sebagai berikut.
P = 1/f
⇒ P = 1/0,027
⇒ P = 37,03 dioptri
Jadi, kuat mata normal pada saat tidak berakomodasi adalah 33,3 dioptri dan pada saat mata
berakomodasi adalah 37,,03 dioptri.
No (2)
Penyelesaian:
Diketahui:
s = 25 cm
s’ = -50 cm (tanda negatif menunjukkan bayangan bersifat maya, di depan lensa)
Ditanyakan: P = …?
Jawab:
1/f = 1/s + 1/s’
1/f = 1/25 – 1/50
1/f = 2/50 – 1/50
1/f = 1/50
f = 50 cm = 0,5 m
P = 1/f = 1/0,5 = 2 dioptri
Jadi, kekuatan lensa kacamata yang harus dipakai Yulisa adalah 2 dioptri.
No (3)
Penyelesaian:
s=~
P = -1/3 D
s’ = -PR
Titik jauh s’ = -PR dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan (2) yaitu sebagai berikut.
P = 100/s + 100/s’
-1/3 = (100/~) − 100/PR
-1/3 = 0 − 100/PR
-1/3 = -100/PR
PR = -100 × (-3)
PR = 300 cm
Jadi, titik jauh mata orang tersebut adalah 300 cm.
No (4)
Penyelesaian:
Diketahui: mata miopi dengan PR = 3 m
Ditanyakan: jenis kacamata yang sesuai
Jawab:
Untuk menentukan kacamata yang sesuai, berarti kita menghitung kekuatan kacamata dengan
rumus sebagai berikut:
1
P = −
PR
1
P = − D
3
Jadi, kacamata yang sesuai adalah kacamata negatif dengan kekuatan −1/3 dioptri.
No (5)
Penyelesaian:
Diketahui:
fob = 2 cm
L = 26 cm
fok = 6 cm
Ditanyakan: M untuk mata berakomodasi maksimum
Jawab:
Pertama, kita hitung terlebih dahulu jarak benda oleh lensa okuler (s ok). Perbesaran pada saat
mata berakomodasi maksimum, mata dianggap normal (s’ok = −25 cm). Dengan menggunakan
rumus pada lensa cembung, maka:
1 1 1
= +
fok sok s’ok
1 1 1
= −
sok fok s’ok
1 s’ok − fok
=
sok fok s’ok
fok s’ok
sok =
s’ok − fok
(6 cm)(−25 cm)
sok =
(−25 cm) – (6 cm)
−150
sok =
cm
−31 cm

4,84
sok =
cm

Kedua, kita tentukan jarak bayangan oleh lensa objektif (s’ob). Berdasarkan rumus panjang
mikroskop, maka kita peroleh besar s’ob yaitu sebagai berikut.
L = s’ob + sok
26 cm = s’ob + 4,84 cm
s’ob = 26 cm – 4,84 cm
s’ob = 21,16 cm

ketiga, kita tentukan jarak benda oleh lensa objektif (s ob). Dengan menggunakan rumus lensa
tipis, maka kita peroleh:
1 1 1
= +
fob sob s’ob
1 1 1
= −
sob fob s’ob
1 s’ob − fob
=
sob fob s’ob
fob s’ob
sob =
s’ob − fob
(2 cm)(21,16 cm)
sob =
(21,16 cm) – (2 cm)
42,32
cm
sob =
19,16
cm

2,2
sob =
cm

Dari hasil perhitungan-perhitungan di atas, maka perbesaran lensa objektif (M ob) dan
perbesaran lensa okuler (Mok) adalah sebagai berikut.
Mob = s'ob = 21,16 cm
= 9,6
sob 2,2 cm
kali
25
sn + +
Mok = = cm 5,17 kali
1 1
fok 6 cm

Jadi, perbesaran total mikroskop pada saat mata berakomodasi maksimum adalah sebagai
berikut.
M = mob × mok
M = 9,6 × 5,17
M = 49,6 kali

Anda mungkin juga menyukai