Anda di halaman 1dari 16

Teropong

Kelompok 5
• Naira Nurahmi Febrianti
• Nurazizah
• Naisah Sakila Nur
• Dheana Husnaini
• Moreno Batubara
Teropong memiliki banyak jenis.
Berdasarkan jenis objektifnya, teropong
dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
teropong pantul dan teropong bias.
1. Teropong Pantul

Teropong pantul merupakan teropong yang objektifnya


menggunakan sebuah cermin cekung besar yang berfungsi
memantulkan cahaya. Pada teropong pantul, objektif yang
biasanya menggunakan lensa cembung digantikan oleh
cermin cekung dengan beberapa pertimbangan.
1. cermin cekung tidak dipengaruhi oleh aberasi kromatik
(penguraian warna cahaya), seperti halnya pada lensa
cembung.
2. cermin cekung lebih ringan daripada lensa cembung yang
berukuran sama sehingga lebih mudah dipasang dalam
teropong.
3. sifat cermin cekung sama dengan lensa cembung, yaitu
sama-sama mengumpulkan sinar (konvergen).
2. Teropong bias

Teropong bias merupakan teropong yang objektifnya


menggunakan lensa yang berfungsi untuk membiaskan cahaya.
Teropong bias meliputi teropong bintang, teropong bumi,
teropong prisma, dan teropong panggung.
a. Teropong bintang

Teropong bintang terdiri atas susunan dua lensa cembung. Lensa cembung
yang dekat dengan benda (obyek) disebut lensa objektif. Lensa cembung yang
Setiap alat optik memiliki letaknya dekat dengan mata disebut lensa okuler.
Jarak fokus lensa objektif lebih besar daripada jarak fokus lensa okuler (𝑓𝑜𝑏 >
𝑓𝑜𝑘).
Benda-benda yang diamati dengan
menggunakan teropong terletak sangat
jauh sehingga sinar-sinar yang datang
menuju lensa objektif adalah sinar-sinar
yang sejajar. Sinar-sinar sejajar tersebut
akan membentuk bayangan nyata dan
Untuk mata yang tidak berakomodasi, bayangan
terbalik, tepat di fokus lensa objektif.
benda yang dibentuk oleh lensa objektif harus jatuh
tepat di fokus okuler sehingga bayangan yang
dibentuk oleh lensa okuler berada di titik jauh mata
(S’ =-PR=-~). Jadi, titik fokus lensa objektif (𝑓𝑜𝑏)
berimpit dengan titik fokus lensa okuler (𝑓𝑜𝑘).
Panjang teropong atau jarak antara kedua Pembesaran sudut untuk teropong (semua
lensa (d) : jenis teropong) :

S’ob
d  fob  fok M =
S ok

Persamaan untuk teropong bintang yang digunakan oleh


mata tanpa berakomodasi :

KETERANGAN :
M = Pembesaran sudut
M = f ob
f ok F = Titik fokus lensa (cm)
d = panjang teropong (cm)
Contoh soal 1
Sebuah teropong digunakan untuk melihat bintang yang menghasilkan pembesaran 6 kali. Jarak lensa objektif
terhadap okuler 35 cm. Teropong tersebut digunakan dengan mata tak berakomodasi, Tentukan :
a. Jarak fokus lensa okuler
b. Jarak fokus lensa objektif
• Diketahui :
M=6
d = 35 cm
Penyelesaian : Substitusi pers. (2) ke pers. (1) :
• Ditanya :
a. • d  fob  fok • 35  fob  fok b. fob  6 f ok 𝑓𝑜𝑏 & 𝑓𝑜𝑘 ?

35  fob  fok 35  6 fok  fok


..........(1) fob  6 × 5 = 30 cm
35  7 fok
• M = f ob fok  35
f ok 7
fok  5 cm
6 = f ob
f ok
fob = 6 f ok ..........(2)
b. Teropong bumi
Teropong bumi menggunakan tiga buah
lensa positif, yaitu lensa objektif, lensa
pembalik, dan lensa okuler. Jarak fokus
lensa objektif lebih besar daripada jarak
fokus lensa okuler (𝑓𝑜𝑏 > 𝑓𝑜𝑘). Bayangan
akhir yang dibentuk oleh teropong bumi
bersifat maya dan tegak terhadap benda
semula.
Persamaan untuk pengamatan dengan mata tanpa berakomodasi, panjang teropong atau
jarak antara lensa objektif dan lensa okuler (d) :

d  fob  4 f p  fok

Persamaan pembesaran sudut pada teropong bumi untuk pengamatan tanpa akomodasi :

M = f ob
f ok
Contoh soal 2

Teropong bumi memiliki panjang 35 cm, lensa okuler memiliki fokus 10 cm dan
lensa pembalik memiliki fokus 2 cm. Berapa jarak fokus pada lensa objektifnya?

• Diketahui : Penyelesaian :
d = 35 cm
d  fob  4 f p  fok
𝑓𝑜k = 10 cm
f p = 2 cm fob = d - 4 f p - fok
• Ditanya :
fob = 35 - 4 (2) - 10
𝑓𝑜𝑏 ?
fob = 17 cm
c. Teropong prisma (binokuler)

Teropong prisma menggunakan dua buah prisma siku-siku sama kaki yang
disisipkan di antara lensa objektif dan lensa okuler. Prisma prisma tersebut
digunakan untuk membalikan bayangan dengan pemantulan sempurna
sehingga bayangan akhir yang dibentuk lensa okuler dapat dilihat sebagai
bayangan yang tegak terhadap kedudukan benda semula.
d. Teropong panggung

Teropong panggung menggunakan lensa cembung sebagai objektifnya dan


lensa cekung sebagai okulernya. Dengan demikian, bayangan akhir yang
terjadi bersifat maya dan tegak terhadap benda semula.

Persamaan jarak antara kedua lensa :

d  fob  fok

Pembesaran sudut pada teropong panggung :

M = f ob
 fok
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai