2. Klorin (Cl) Klorin ditemukan Klorin dijumpai di keberadaan unur Klorin banyak di
dalam bentuk alam dalam bentuk fluorin di alam berada temukan dalam
Di alam, senyawa
senyawa seperti persenyawaan dalam bentuk bentuk senyawa
klorin sering
NaCl, KCl, seperti NaCl, KCl, persenyawaan. seperti NaCl, KCl,
ditemukan dalam
MgCl2, dan MgCl2, dan CaCl2. MgCl2, dan CaCl2.
bentuk NaCl,
CaCl2.
KCl, MgCl2, dan
CaCl2.
3. Bromin Bromin Bromin dapat Ketersediaan unsur Kelimpahan Bromin
ditemukan dalam dijumpai dalam bromin di alam berada ditemukan dalam
Keberadaan bentuk senyawa bentuk senyawa pada air laut, endapan bentuk senyawa
bromin di alam logam bromida logam bromida yang garam,dan air mineral logam bromida yang
sering ditemukan yang berada pada berada pada air dalam senyawa logam berada pada air laut,
dalam bentuk air laut, endapan laut,endapan garam endapan garam, dan
senyawa logam garam, dan air dan air mineral. bromida. air mineral.
bromida yang mineral.
berada pada air
laut, endapan
garam, dan air
mineral.
2. Sifat Kimia: Keelektronegatifan Unsur-unsur Sifat-sifat Unsur- unsur Sifat kimia Kereaktifan
Kereaktifan halogen pada golongan unsur pada pada golongan yang tidak masing-masing
Harga kereaktifan dibandingkan halogen tidak golongan halogen seperti dapat diamati unsur halogen.
halogen F > Cl > Br > I dengan unsur pernah dijumpai halogen. flor, klor, secara
Beberapa hal yang lainnya, halogen di alam sebagai brom, iodium. langsung.
mempengaruhi cenderung unsur bebas
kereaktifan, menarik elektrong karena sifatnya
diantaranya: dari unsur lain. yang reaktif,
1. kereaktifan halogen Oleh sebab itu unsur-unsur ini
dipengaruhi halogen berfungsi kebanyakan
kelektronegatifannya sebagai oksidator. dijumpai dalam
, ikatan halogen dan bentuk garam-
jari-jari atom. garam organik
Semakin besar
kelektronegatifan
semakin reaktif
karena semakin
mudah menarik
elektron. (F > Cl >
Br > I).
2. Semakin kecil energi
ikatan halogen,
semakin mudah
diputuskan ikatan
tersebut sehingga
makin reaktif
halogen. (F < Cl < Br
< I).
3. Dalam satu golongan
jari-jari atom dari
unsur halogen
semakin bertambah
dari flour sampai
astatin makin besar
jari jari atom
semakin kurang
reaktif. (F < Cl < Br
< I)
Kelarutan
Kelarutan halogen dari
fluor sampai iodin
dalam air semakin
berkurang. Fluor selain
larut juga bereaksi
dengan air, karena
sangat reaktif
membentuk asam
florida
2F2(g) + 2H2O(l) →
4HF(aq) + O2(g)
Iodin sukar larut
dalam air, tetapi mudah
larut dalam larutan
yang mengandung ion
I- karena membentuk
ion poliiodida I3-,
misalnya I2 larut dalam
larutan KI.
I2(s) + KI(aq) → KI3(aq)
Karena molekul
halogen nonpolar
sehingga lebih mudah
larut dalam pelarut
nonpolar, misalnya
CCl4, aseton,
kloroform, dan
sebagainya.
Titik didih dan titik
lebur
Semua halogen
mempunyai titik lebur
dan titik didih yang
rendah kerana molekul-
molekul halogen ditarik
bersama oleh daya Van
der Wals yang lemah
dan hanya sedikit
tenaga diperlukan
untuk memutus
ikatannya. Semakin ke
bawah, titik lebur dan
titik didih halogen
meningkat.
Daya Oksidasi
Potensial reduksi
F2 paling besar
sehingga akan mudah
mengalami reduksi dan
disebut oksidator
terkuat. Sedangkan
terlemah adalah
I2 karena memiliki
potensial reduksi
terkecil.
Sifat oksidator: F2 >
Cl2 > Br2 > I2
Sifat reduktor : I- > Br-
> Cl- > F-
Reduktor terkuat akan
mudah mengalami
oksidasi mudah
melepas elektron ion
iodida paling mudah
melepas electron
sehingga bertindak
sebagai reduktor kuat.
3. Reaksi F2 +2KCl → 2KF Reaksi Unsur halogen Unsur halogen Senyawa baru Urutan daya
Pendesakkan + Cl2 pendesakkan dengan oksidator dengan oksidator yang oksidasinya yang
2 Br-+ terjadi karena kuat yang lebih lemah terbentuk menurun dari unsur
Cl2 → Br2 + 2Cl halogen yang akibat reaksi halogen dari atas
Br2+2I-→Br- +I2 terletak lebih atas pendesakkan ke bawah (dalam
dalam golongan tersebut tabel periodik)
VII A merupakan dapat mengoksidasi
oksidator yang halida yang
lebih kuat dibawahnya, tetapi
sehingga mampu tidak dapat
mendesak ion sebaliknya. Oleh
halogen karena itu bagian
( halogen terikat ) atas dapat
yang berada mendesak
dibawahnya, /mengusir halogen
halogen yang yang bagian bawah
terletak lebih dari senyawanya
dibawah tidak
dapat mendesak
ion halogen yang
berada diatasnya.
4. Senyawa antar X2 + nY2 Halogen dengan Unsur halogen Unsur halogen Senyawa baru Urutan
halogen 2XYn keelektronegatifan dengan dengan yang keelektronegatifan
besar + Halogen keelektronegatifa keelektronegatifa terbentuk dari unsur halogen.
dengan n besar. n relatif lebih
Keeloktronegatiafan kecil.
kecil. Antar
Halogen dapat
mengalami reaksi
kimia. Oleh
karena
kekuatan oksidator
menurun dari Fluor
sampai Iod,
Halogen dapat
mengoksidasi Ion
Halida yang terletak
di bawahnya.
Nama: Ni Wayan Dinda Puspa Widnyani Serongga (1813031002)
Reference: Brady, James E. 1994. Kimia Universitas, Jilid 1: Asas dan Struktur. Erlangga, Jakarta
Dea. 2017. Unsur dan Senyawa Halogen. Posted by Arulgroup
4. Hidrogen fluorida Hidrogen fluorida berupa Titik didih Hidrogen fluorida Mengetahui cara
dengan cara cairan yang berasap, tidak 20oC berupa cairan yang pembuat
direaksikan dengan berwarna, dengan memiliki berasap, tidak hidrogen fluorida
air titik didih 20oC. Titik didih ini berwarna dengan
lebih jauh tinggi daripada memiliki titik didih
hidrogen halida. Tingginya titik 20oC. akibatnya
didih hidrogen fluorida sebagai ikatan hidrogen
akibat kuatnya ikatan hidrogen antara molekul-
antara molekul-molekul molekul hidrogen
hidrogen flourida tangga. flourida dan
Fluorin adalah unsur yang memiliki paling
paling elektronegatif, oleh elektronegatif, oleh
karena itu ikatan hidrogen yang karena ikatan
dibentuknya adalah paling kuat hidrogen
diantara ikatan hidrogen yang membentuk ikatan
manapun. Hidrogen florida hidrogen paling
dapat bercampur dengan air kuat.
membentuk asam hidrofluorida
menurut persamaan reaksi:
HF(aq) + H2O(l) ↔ H2O+(aq) + F(aq)
5. Asam hidrofluorida Dalam larutan lebih pekat, Warna Asam Mengetahui cara
dengan asam hidroflurida justru makin Tingkat hidrofluorida pembuat ion
mereaksikannya besar tingkat ionisasinya. Hal ionisasi direkasikan dengan heksafluorosilikat
dengan ion fluorida ini dapat dimengerti dengan ion flourida dan
cara kesetimbangan tahap menghasilkan ion
kedua yaitu reaksi ion fluorida heksafluorosilikat.
dengan asam hidrofluorida Asam
membentuk spesies linear hidrofluorida
anion hidrogen difluorida memiliki sifat
dengan reaksi berikut: korosif
HF(aq) + F-(aq) ↔ HF2-(aq)
Ion hidrogen difluorida cukup
stabil sehingga garam garam
alkali seperti kalium hidrogen
difluorida dapat dikristalkan
dari larutannya. Ion asam ini
bersifat unik dengan
melibatkan jembatan atom
hidrogen yang pada awalnya
diduga sebagai molekul
hidrogen fluorida dengan ion
fluorida terikat dengan ikatan
hidrogen. Asam hidrofluorida
sangat korosif meskipun
bersifat asam lemah. Asam ini
adalah salah satu dari sedikit
senyawa yang memakan gelas
(kaca) yang membentuk ion
heksafluorosilikat (SiF42-)
dengan persamaan reaksi
berikut:
SiO2(s) + 6HF(aq) ↔ SiF42-(aq) + 2H3O+(aq)
Referensi:
Cotton, Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Siregar, Manimpan dan I.B.N Sudria. 1999. Buku Ajar Kimia Anorganik. Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan MIPA, STKIP Singaraja.
Sugiyarto, Kristian H. 2004. Kimia Anorganik I. Jurusan Kimia, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri Yogyakarta
Referensi:
https://bisakimia.com/2019/01/14/kegunaan-halogen-dalam-kehidupan-sehari-hari/