Anda di halaman 1dari 17

FISIKA INTI

“ PARTIKEL ELEMENTER INTERAKSI LEPTOP, MUON, HADRON, QUARK”

KELOMPOK 3
(

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020

A. PENDAHULUAN

Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan pendapat bahwa setiap elemen di alam
semesta ini tersusun oleh partikel yang bersifat tunggal dan unik, ia kemudian menyebut
partikel tersebut dengan istilah atom, yang dalam Bahasa Yunani kata atomos
mengandung makna tidak terbagi. Di akhir abad ke-19 tapatnya pada tahun 1897, J.J
Thomson dan timnya menemukan electron yang merupakan komponen dari semua jenis
atom. Model atomnya kemudian dikenal dengan istilah plum pudding karena electron
digambarkan seperti kismis yang tersebar merata diatas pudding, ini berarti atom tidak
dapat lagi dikatakan sebagai partikel elementer.
Pada tahun 1964 dua orang fisikawan secara terpisah yaitu Murray Gell-Mann
dan George Zweig mengemukakan pendapatnya mengenai quark dan kemudian
dibuktikan keberadaannya pertama kali pada tahun 1968 dalam suatu eksperimen yang
dilakukan di SLAC. Quarkmerupakan partikel elementer penyusun proton dan neutron.
Sampai sekarang quark masih dianggap sebagai partikel elementer karena belum ada
bukti baik secara eksperimen maupun teori tentang keberadaan partikel yang lebih
fundamentaldari quark tersebut. Dari pernyataan diatas kita ketahui bahwa yang dianggap
sebagai pertikel elementer ditiap-tiap era berbeda-beda, sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan pada era tersebut. Berdasarkan model standar, terdapat 16 partikel
elementer. Model standar adalah kerangka bekerja teoritis yang menggambarkan seluruh
partikel elementer yan telah diketahui dan dibuktikan keberadaannya secara eksperimen.
Secara garis besar, yang ingin kita pelajari adalah materi penyusun alam semesta
secara keseluruhan. Saat ini, ide tersebut telah dipelajari melalui fisika partikel dan teori
string. Kedua teori bertujuan untuk menggambarkan komponen-komponen terkecil
penyusun materi. Dasar pemikirian fisika partikel adalah partikel-partikel elementer. Jika
kita melihat lebih ke dalam sebuah materi maka akan ditemukan partikel-partikel
elementer. Teori string mengambil asumsi selangkah lebih jauh bahwa partikel-partikel
tersebut merupakan hasil osilasi dari string elementer, string adalah obyek fundamental.
Pada bab ini kita akan mempelajari partikel fundamental penyusun materi dan interaksi
antara mereka dari sudut pandang fisika partikel serta Model Standar fisika partikel. Dari
sudut pandang teori string akan dijelaskan pada bab terakhir dari buku ini.
Partikel elementer merupakan partikel yang strukturnya tidak diketahui, sehingga
tidak diketahui apakah partikel itu tersusun dari partikel tunggal atau gabungan partikel
lain (partikel komposit). Tetapi pada kenyataanya, partikel-partikel elementer merupakan
unsur pokok yang membangun materi. Partikel-partikel ini dapat dikelompokkan dalam
dua cara. Pertama, berdasarkan pada jenis interaksi yang dialami partikel dalam berbagai
reaksi dan peluruhannya. Semua partikel berinteraksi melalui interaksi lemah, interaksi
eletromagnetik dan interaksi kuat.
Partikel elementer secara garis besar dapat dibedakan berdasarkan nilai spinnya
atau berdasarkan interaksi yang mempengaruhi. Berdasarkan perbedaan nilai spinnya
partikel dibedakan menjadi partikel fermion (spin pecahan) dan partikel boson (spin
bulat), sedangkan berdasarkan interaksi yang mempengaruhi partikel dibedakan partikel
hadron, yang dipengaruhi interaksi kuat, interaksi lemah dan interaksi elektromagnetik,
sedangkan partikel lepton dipengaruhi oleh interaksi lemah dan interaksi
elektromagnetik.
Berdasarkan interaksi kuat, partikel digolongkan menjadi lepton dan hadron.
Lepton merupakan partikel yang tidak berinteraksi kuat, contoh : elektron dan netrino.
Sedangkan hadron merupakan partikel yang dapat berinteraksi kuat, contoh: nokleon.
Hadron dapat dibagi lagi berdasarkan perilaku statiknya (fermion atau boson)
yaitu, meson dan barion. Meson merupakan hadron yang berspin bulat (boson), contoh :
pion (π), kaon (K). Barion merupakan hadron yang berspin kelipatan ganjil dari setengah
(fermion), contoh : nukleon, partikel lambda (λ), sigma (Ʃ), dan omega(Ω).

B. PEMBAHASAN
Atom yang menyusun tubuh kita, yang membentuk lautan, yang menyusun
gunung, ternyata terdiri dari unsur-unsur yang lebih kecil lagi, yang disebut dengan
partikel dasar atau partikel elementer. Dengan demikian bisa dikatakan semua benda
yang berada di alam ini tersusun dari partikel-partikel elementer. Dewasa ini lebih dari 30
buah partikel dan partikel elementer yang berusia panjang telah terdeteksi secara
esperimental. Sebuah partikel memiliki massa dan spin yang sama seperti yang dimiliki
partikel yang berkaitan, tetapi sifat-sifat elektro magnet keduanya, seperti muatan dan
moment magnetnya, saling berlawanan.
Partikel elementer dapat klasifikasikan berdasarkan nilai spinnya atau berdasarkan
interaksi yang mempengaruhi. Berdasarkan perbedaan nilai spinnya partikel elementer
dapat dibedakan menjadi partikel fermion (spin pecahan) dan partikel boson (spin bulat).
Pada umumnya materi tersusun atas fermion dan boson. Lepton dan quark
termasuk dalam keluarga fermion sedangkan pada keluarga boson terdapat partikel gauge
bosons serta higgs bosons. Sedangkan berdasarkan interaksi yang mempengaruhi,
partikel elementer dapat dibedakan menjadi partikel hadron, yang dipengaruhi interaksi
kuat, interaksi lemah dan interaksi elektromagnetik, sedangkan partikel lepton
dipengaruhi oleh interaksi lemah dan interaksi elektromagnetik.
1. Partikel Penyusun Materi

Apakah materi penyusun alam semesta ini? Pastilah tersusun dari objek-objek yang
fundamental. Yang dimaksud dengan objek fundamental adalah objek sederhana yang
ukurannya sangat kecil , tidak mempunyai struktur dan tidak tersusun dari sesuatu yang lebih
kecil lagi atau biasa disebut dengan partikel elementer.

Apakah atom fundamental? Apakah inti atom fundamental? Apakah neutron dan proton
fundamental? Apakah quark fundamental? Ukuran quark dan lepton yang sangat kecil membuat
para ilmuwan percaya bahwa partikel-partikel ini benar-benar elementer dan merupakan
partikel penyusun dari semua yang ada di alam semesta ini. Atom berukuran Angstrom (1
Angstrom = 10-10 m) membentuk molekul-molekul setelah melalui proses kimia. Namun atom
bukanlah penyusun utama dari materi karena atom masih terdiri dari inti atom yang bermuatan
positif yang dikelilingi oleh elektron-elektron (e) yang bermuatan negatif. Inti atom jauh lebih
kecil dari atom, hanya menempati satu persepuluh ribu bagian dari ukuran atom. Inti atom yang
bermuatan positif dibangun dari proton (p) bermuatan positif dan neutron (n) yang tidak
bermuatan (netral), secara kolektif dinamakan sebagai nukleon. Ini adalah gambaran model
atom yang dikenal pada periode 1920-an, dikembangkan oleh Rutherford dan Niels Bohr.
a. Lepton
Lepton berasal dari bahasa Yunani yang berarti kecil. Lepton adalah salah satu
tipe partikel dasar atau elementer. Lepton adalah salah satu golongan partikel
fundamental yang terdiri dari elektron (e) sebagai partikel bermuatan negatif yang paling
ringan, muon (μ) sebagai partikel bermuatan negatif, bermassa sekitar 200 kali lebih
besar dari massa elektron dan tau (τ) sebagai partikel bermuatan negatif, bermassa sekitar
3500 lebih besar dari massa elektron. Selain ketiga jenis partikel elementer di atas
terdapat pula tiga partikel elementer yang lain yang termasuk dalam lepton yaitu tiga
jenis neutrino. Setiap neutrino diasosiasikan dengan setiap jenis partikel elementer di atas
dan diberi nama masing-masing sebagai neutrino-elektron, neutrino-muon dan neutrino-
tau. Neutrino merupakan golongan lepton yang unik dimana selain tidak memiliki muatan
listrik, neutrino juga memiliki massa yang sangat-sangat kecil. Berdasarkan tata cara
penggolongannya, lepton dapat dibagi atas 6 jenis yaitu :

 e (electron)
 μ (muon)
 τ (tau)
 νe (electron neutrino)
 νμ (muon neutrino)
 ντ (tau neutrino)

Elektron adalah partikel elementer yang pertama, yang teorinya diusulkan oleh Dirac.
Teori tersebut menyebutkan bahwa didapatkannya persamaan gelombang untuk partikel
bermuatan dalam medan elektromagnetik dengan memasukkan efek relativitas khusus.
Ketika massa dan muatan elektron hasil pengamatan dimasukkan dalam solusi yang
sesuri dengan persamaan tersebut, momentum sudut elektron didapatkan 1/2h spinnya
1/2 dan momen magnetiknya didapatkan eh/2m, atau magneton Bohr. Namun, ramalan
Dirac tidak sesuai dengan eksperimen. Dalam eksperimennya, Dirac menemukan
elektron positif yang biasanya disebut dengan positron. Positron tersebut sering disebut
dengan anti-partikel dari elektron, karena positron dapat bergabung dan musnah bersama
elektron. Anti-partikel dari suatu partikel mempunyai massa, spin dan umur yang sama,
tetapi muatannya (jika ada) berlawanan dan penjajaran atai anti-penjajaran antara
spinnya dan momen magnetiknya selalu berlawanan dengan partikelnya.

Begitu juga neutrino, neutrino memiliki anti-neutrino. Keduanya memiliki perbedaan


khusus, yaitu terletak pada arah geraknya. Neutrino memiliki arah gerak yang
berlawanan dengan arah gerak jarum jam, sedangkan antineutrino memiliki arah gerak
yang searah dengan arah gerak jarum jam. Dua anggota lain dari keluarga lepton adalah
muon. Muon merupakan hasil peluruhan pion. Selain meluruh menjadi mion, pion juga
meluruh menjadi neutrino. Namun, neutrino ini berasal dari peluruhan beta.

Lepton juga dibedakan menjadi 3 jenis (kalau istilah fisikanya adalah 3 generasi)
yang masing-masing beranggotakan dua partikel. Selanjutnya dapat dilihat pula bahwa
partikel keluarga lepton mempunyai muatan listrik yang negatif (untuk elektron, muon
dan tau) atau netral (untuk setiap neutrino). Massa partikel dalam hal ini dinyatakan
dalam satuan energi. Massa dalam dunia subatom dapat dikonversi menjadi energi, dan
merupakan rumusan Einstein yang terkenal yaitu e = mc2.

Setiap partikel selalu  mempunyai antipartikel. Jika partikel bertemu dengan


antipartikel, akan terjadi anihilasi. Artinya kedua partikel tadi akan hilang dan berubah
menjadi energi. Antipartikel dari elektron disebut dengan positron. Massa positron sama
dengan massa elektron, akan tetapi muatan listriknya berlawanan, yaitu positif.
Demikian pula untuk neutrino elektron dijumpai pula antipartikelnya yaitu antineutrino
elektron (kita sudah menjumpai antineutrino elektron ini di artikel sebelumnya, yaitu di
pembahasan mengenai reaksi fisi). Satu hal lagi yang perlu diperhatikan bahwa partikel-
partikel yang tergolong dalam keluarga lepton selalu berdiri sendiri atau tidak
berpasangan dengan partikel lain.

Tabel 1. Data Partikel Keluarga Lepton

Tabel data partikel keluarga lepton.


Sumber: https://ilmunuklir.files.wordpress.com/2012/03/partikel-001.jpg
b. Quark
Quark (dibaca kwɔː(r)k), sebagaimana dijelaskan dalam model baku pada fisika
partikel, bersama-sama dengan lepton dipercaya sebagai partikel elementer yang
membentuk materi. Kombinasi beberapa quark membentuk jenis partikel yang disebut
hadron, di alam terdapat dua macam hadron yaitu meson dan baryon.
Partikel berjenis meson terdiri dari dua buah quark, partikel berjenis baryon terdiri
dari tiga jenis quark dan baru-baru ini ditemukan adalah pentaquark yang terdiri dari lima
buah quark. Partikel-partikel seperti proton dan neutron termasuk ke dalam jenis baryon,
sedangkan elektron bukan tersusun atas quark melainkan sudah merupakan sebuah
partikel elementer yang termasuk dalam jenis lepton.
Terdapat enam jenis quark yang berbeda yang dibedakan berdasarkan “rasa“-nya,
yaitu up, down, charm, strange, top dan bottom. Antipartikel quark disebut antiquark.
Dalam teori kromodinamika kuantum masing-masing quark (up, down, charm, strange,
top dan bottom) memiliki tiga buah “warna” yaitu merah, biru dan hijau, di mana sebuah
partikel hanya bisa dibentuk oleh paduan “warna” netral.

Sebuah proton, tersusun atas 2 up quark dan satu down quark. Pewarnaan Muatan
warna pada tiap quark tidak begitu penting, hanya ketiga warna tersebut diwakilkan.

1. Quark Up
Quark up adalah quark generasi pertama dengan muatan +(2/3)e. Adalah
yang paling ringan dari seluruh quark, dengan massa polos antara 1,5 dan 4 MeV.
Menurut Model Standard fisika partikel, dua quark stabil ini adalah isi
fundamental dari nukleon; proton mengandung dua quark up dan sebuah quark
down, sedangkan neutron mengandung satu quark up dan dua quark down.
2. Quark Down
Quark down adalah quark generasi pertama dengan muatan -(1/3)e. Ini
adalah quark paling ringan kedua dari seluruh quark, dengan massa polos antara 4
dan 8 MeV. Menurut Model Standard fisika partikel, dua quark stabil ini adalah
penyusun fundamental dari nukleon; proton mengandung satu quark down dan
dua quark up, sedangkan neutron mengandung dua quark down dan satu quark up.
3. Quark Charm
Quark charm (pesona) adalah quark generasi kedua dengan muatan
+(2/3)e . Ini adalah quark paling masif ketiga pada 1,3 GeV (sebuah bit lebih dari
massa proton). Ini diprediksi pada tahun 1970 oleh Sheldon Glashow, John
Iliopoulos, dan Luciano Maiani, dan pertama-tama diamati pada tahun 1974,
dengan penemuan partikel pesona J/? di SLAC oleh grup yang dipimpin oleh
pemenang Nobel dan fisikawan Amerika Burton Richer.
4. Quark Strange
Quark stange (aneh) adalah sebuah quark generasi kedua dengan sebuah
muatan -(1/3)e dan keanehan -1. Ini adalah quark paling ringan kecuali untuk
quark up dan down, dengan sebuah massa antara 80 dan 130 MeV. Partikel aneh
pertama (partikel yang mengandung sebuah quark aneh) ditemukan pada tahun
1947, dengan identifikasi kaon, tetapi quark aneh itu sendiri tidaklah diidentifikasi
hingga Gell-Mann dan Zweig mengembangkan model quark pada tahun 1964.
5. Quark Top
Quark top adalah quark generasi ketiga dengan muatan +(2/3)e. Meskipun
seluruh quark dideskripsikan dalam cara serupa dengan teori Kromodinamika
Kuantum, quark top benar-benar paling masif.
6. Quark Bottom
Quark bottom adalah quark generasi ketiga dengan muatan –(1/3)e.
Meskipun seluruh quark dideskripsikan dalam cara serupa oleh teori
Kromodinamika Kuantum, massa besar quark bottom (sekitar 4 GeV, atau empat
kali massa proton) memberinya tanda berbeda yang membuatnya relatif mudah
untuk mengidentifikasi secara eksperimental (sebuah teknik yang disebut B-
tagging).

Tabel 2. Data Partikel Keluarga Quark

Tabel data partikel keluarga quark.


Sumber: https://ilmunuklir.files.wordpress.com/2012/03/partikel-002.jpg

Sifat Tiga Generasi Quark dan Lepton


Masing-masing quark memiliki bilangan barion B 1/3 dan masing-masing
antiquark memiliki bilangan barion B= -1/3. Sebuah barion terdiri dari 3 Quark,
sehingga memiliki B= +1, dan antibarion terdiri dari 3 antiquark, sehingga B= -1;
meson terdiri dari satu quark dan satu anti-quark, sehingga B= 0. Quark semuanya
memiliki paritas genap dan spin 1/2.

Generasi Quark Simbol Muatan, e Keanehan Pesona


1 Ke atas U (+ ⅔) 0 0
Ke bawah D (- ⅓) 0 0
2 Pesona C (+ ⅔) 0 1
Keanehan S (- ⅓) -1 0
3 Puncak T (+ ⅔) 0 0
Dasar B (- ⅓) 0 0
Generasi Lepton Simbol Muatan, e
1 Elektron e- -1
e-Neutrino ve 0
2 Muon µ- -1
µ-Neutrino vµ 0

3 Tau ‫ז‬- -1

‫ז‬-Neutrino V‫ז‬ 0

c. HADRON
Hadron merupakan partikel yang berinteraksi secara kuat. Hadro yang
paling ringan adalah nucleon, proton dan neutron, yaitu unsur yang paling penting
di dalam inti. Semua hadron dapat meluruh, kecuali proton. Proton adalah nukelon
yag paling ringan sehingga tidak dimungkinkan terjadinya pelruhan. Proton dan
netron yang termasuk nucleon digolongkan sebagai baryon, yaitu partikel yang
memiliki 3-quark didalamnya. Sedangkan hadron lainnya adalah meson yang
memiliki quark-antikuark didalamnya. Baik baryon maupun meson memiliki
sekawannya yaitu anti dari mereka berdua. Hanya saja untuk meson yang
bermuatan 0 sangat susah sekali membedakan antara meson dan anti-meson.
Baryon adalah fermion hadron, yaitu fermion yang mengambil peran
dalam interaksi nuklir kuat, dan luruh menjadi nukleon dengan radiasi emisi meson.
Sehingga semua baryon harus memiliki masa lebih besar daripada atau samadengan
masa proton. Mencakup hyperon dan nukleon. Hyperon mencakup omegon, xion,
sigmon, dan lamdon. Sedangkan nukleon mencakup neutron dan proton. Masing-
masng dengan anti-partikel. Baryon memiliki idetitas, nomor baryon [B], satu
untuk baryon [B = 1] dan minus atau untuk anti-baryon [B = –1]. Sehingga untuk
semua partikel non-baryon adalah nol [B = 0]. Total nomor baryon memenuhi
konservasi dalam interaksi nuklir kuat. Baryon terdiri dari 3 kuark, masing-maisng
dengan nomor bariyon 1/3 [B = 1/3], dan anti-baryon terdiri dari 3 anti-kuark,
masing-masing dengan nomor bariyon 1/3 [B = –1/3].
Tabel 3. Data beberapa partikel komposit

Tabel data partikel komposit.


Sumber: https://ilmunuklir.files.wordpress.com/2012/03/partikel-003.jpg

Meson
Meson didefinisikan sebagai partikel yang dipengaruhi interaksi kuat dan
mempunyai nilai bilangan barion 0, meson termasuk keluarga boson yang
mempunyai spin bulat. Meson merupakan boson hadron, yaitu boson yang
mengambil peran dalam interaksi nuklir kuat. Mencakup meson H dan meson L.
Meson H mencakup eton, chion, dan kaon. Meson L mencakup pion. Meson
terdiri dari pasangan kuark dan anti-kuark. Karena meson terdiri dari kuark
sebagai subpartikel, mereka juga dapat mengambil peran dan interaksi nuklir
lemah. Sedangkan meson bermuatan dengan sendirinya terlibat dalam interaksi
elektromagnetik. Meson disubklasifikasikan berdasarkan pada kuark penyusunya,
momentum angular total, paritas, paritas C, dan paritas G. Meson tak dihasilkan
dalam keluruhan radioativitas, tapi secara alami dalam interaksi energi tinggi antar
partikel berkomposisi kuark di radiasi kosmik.
d. Muon
Muon ( / ˈ m juː ɒ n / ; dari huruf Yunani mu (μ) yang digunakan untuk
mewakilinya) adalah partikel elementer yang mirip dengan elektron , dengan
muatan listrik −1 e dan putaran 1/2 , tetapi dengan massa yang jauh lebih besar. Itu
diklasifikasikan sebagai lepton . Seperti halnya lepton lainnya, muon tidak
diketahui memiliki sub-struktur — yaitu, ia tidak dianggap terdiri dari partikel
yang lebih sederhana.

Muon adalah partikel subatom yang tidak stabil dengan masa hidup rata -
rata 2,2 μs , jauh lebih lama daripada banyak partikel subatom lainnya. Seperti
peluruhan neutron non-elementer (dengan masa hidup sekitar 15 menit),
peluruhan muon lambat (menurut standar subatomik) karena peluruhan dimediasi
hanya oleh interaksi yang lemah (daripada interaksi kuat yang lebih kuat atau
interaksi elektromagnetik ) , dan karena perbedaan massa antara muon dan
himpunan produk peluruhannya kecil, memberikan beberapa derajat kinetik
kebebasan untuk pembusukan. Peluruhan muon hampir selalu menghasilkan
setidaknya tiga partikel, yang harus mencakup elektron dengan muatan yang sama
dengan muon dan dua jenis neutrino .
Seperti semua partikel elementer, muon memiliki antipartikel yang sesuai
dengan muatan berlawanan (+1 e ) tetapi memiliki massa dan putaran yang sama:
antimuon (juga disebut muon positif ). Muon dilambangkan dengan μ - dan
antimuon oleh μ + . Muon sebelumnya disebut " mu meson ", tetapi tidak
diklasifikasikan sebagai meson oleh fisikawan partikel modern (lihat § Sejarah ),
dan nama itu tidak lagi digunakan oleh komunitas fisika. Muon memiliki massa
105.66 MeV / c 2 , yaitu sekitar 207 kali lipat dari elektron. Lebih tepatnya, itu
adalah: 206.768 2830 (46)
Karena massanya yang lebih besar, muon berakselerasi lebih lambat dari
elektron di medan elektromagnetik, dan memancarkan lebih sedikit
bremsstrahlung (radiasi perlambatan). Hal ini memungkinkan muon dari energi
yang diberikan untuk menembus jauh lebih dalam ke dalam materi karena
deselerasi elektron dan muon terutama disebabkan oleh hilangnya energi oleh
mekanisme bremsstrahlung. Misalnya, apa yang disebut "muon sekunder", yang
diciptakan oleh sinar kosmik yang mengenai atmosfer, dapat menembus atmosfer
dan mencapai permukaan tanah Bumi dan bahkan ke tambang yang dalam.
Karena muon memiliki massa dan energi yang lebih besar daripada energi
peluruhan radioaktivitas, mereka tidak diproduksi oleh peluruhan radioaktif .
Namun mereka diproduksi dalam jumlah besar dalam interaksi energi tinggi
dalam materi normal, dalam eksperimen akselerator partikel tertentu dengan
hadron , dan dalam interaksi sinar kosmik dengan materi. Interaksi ini biasanya
menghasilkan pi meson pada awalnya, yang sering membusuk menjadi muon.
Seperti lepton bermuatan lainnya, muon memiliki muon neutrino yang
terkait, dilambangkan dengan νμ , yang berbeda dari neutrino elektron dan tidak
berpartisipasi dalam reaksi nuklir yang sama.

Peluruhan Muon

Muon adalah partikel elementer yang tidak stabil dan lebih berat dari elektron dan
neutrino tetapi lebih ringan dari semua partikel materi lainnya. Mereka membusuk
melalui interaksi yang lemah . Karena bilangan keluarga leptonik dikonservasi tanpa
adanya osilasi neutrino langsung yang sangat tidak mungkin, salah satu produk
neutrino dari peluruhan muon harus berupa neutrino jenis muon dan yang lainnya
merupakan antineutrino tipe elektron (peluruhan antimuon menghasilkan antipartikel
yang sesuai, seperti yang dirinci di bawah). Karena muatan harus dilestarikan, salah
satu produk peluruhan muon selalu merupakan elektron dengan muatan yang sama
dengan muon (positron jika itu adalah muon positif). Dengan demikian semua muon
membusuk menjadi setidaknya satu elektron, dan dua neutrino. Kadang-kadang, di
samping produk yang diperlukan ini, partikel tambahan lainnya yang tidak memiliki
muatan netto dan putaran nol (misalnya, sepasang foton, atau pasangan elektron-
positron), diproduksi.

Mode peluruhan muon dominan (kadang-kadang disebut peluruhan Michel


setelah Louis Michel ) adalah yang paling sederhana: muon meluruh menjadi elektron,
antineutrino elektron, dan muon neutrino. Antimuon, dengan cara cermin, paling
sering membusuk menjadi antipartikel yang sesuai: positron , neutrino elektron, dan
antineutrino muon. Secara rumus, kedua peluruhan ini adalah:

μ - → e - + νe + νμ
μ + → e ++ νe + ν μ

Usia rata-rata, τ = ħ / Γ , dari muon (positif) adalah (2.196 9811 ± 0.000 0022 ) μs.
Kesetaraan masa hidup muon dan antimuon telah ditetapkan untuk lebih baik daripada
satu bagian dalam 10 4 .

peluruhan yang dilarang

Mode peluruhan tanpa neutrino tertentu diperbolehkan secara kinematis tetapi,


untuk semua tujuan praktis, dilarang dalam Model Standar, bahkan mengingat bahwa
neutrino memiliki massa dan berosilasi. Contoh-contoh yang dilarang oleh konservasi
rasa lepton adalah:
μ - → e - + γ dan

μ-→e-+e++e-.
Tepatnya: dalam Model Standar dengan massa neutrino, pembusukan seperti
μ-→e-+γ
secara teknis dimungkinkan, misalnya dengan osilasi neutrino dari muon neutrino
virtual ke dalam neutrino elektron, tetapi peluruhan seperti itu secara astronomis tidak
mungkin dan oleh karena itu secara eksperimental tidak dapat diobservasi: kurang dari
satu dalam 10 50 peluruhan muon harus menghasilkan peluruhan seperti itu.

Pengamatan mode peluruhan tersebut akan menjadi bukti yang jelas untuk teori di
luar Model Standar . Batas atas untuk fraksi percabangan dari mode peluruhan tersebut
diukur dalam banyak percobaan mulai lebih dari 50 tahun yang lalu. Batas atas saat ini
untuk
μ+→e++γ

HUKUM-HUKUM KEKEKALAN

Semua reaksi dan peluruhan partikel elementer tampaknya mematuhi hukum-


hukum kekekalan dan aturan-aturan tertentu. Termasuk di dalamnya hukum-hukum
kekekalan yang lazim bagi:
a. Energi massa
b. Momentum linear
c. Momentum sudut(spin)
d. Muatan

Yang berlaku untuk semua interaksi, apakah prosesnya berlangsung dibawah interaksi
kuat, lemah atau gravitasi.Perbedaan hukum kekekalan muatan dari yang lainnya bukan
hanya terletak pada kenyataan bahwa muatan adalah kekal, tetapi juga bahwa muatan
terkuantisasi dalam satuan e, yakni muatan elektron. Kekekalan muatan terkuantisasi
dapat diungkapkan dengan menetapkan suatu bilangan kuantum muatan, Ԅ = muatan/e ,
untuk setiap partikel. Dalam suatu reaksi nilai awal dan akhir Ԅ total dengan
demikian akan sama. Sebagai contoh dalam reaksi produksi anti proton.

p+p p + p +p + p̄

Ԅ= + 1 + 1 = + 1 + 1 + 1 – 1

a. Kekekalan Lepton
Beberapa hukum kekekalan atau aturan seleksi lainnya dapat berlaku pula pada
bilangan-bilangan kuantum lainnya, seperti halnya bilangan lepton (lepton number).
Bilangan ini didefinisikan bernilai L=+1 untuk partikel-partikel lepton, L= -1 untuk
antipartikel lepton, dan L=0 untuk partikel-partikel yang lain. Bilangan lepton untuk
elektron dan netrininya (vₑ) dan juga bilangan lepton untuk meson –μ dan neutrinonya
(vμ), masing-masing , secara terpisah, adalah kekal dalam semua proses.

μ eˉ + v̄ₑ + vμ

Lμ: + 1= 0 + 0 + 1

Lₑ : 0 = + 1 – 1 + 0

K˚ μᶧ + eˉ + v̄ₑ

Lₑ : 0 = 0 + 1 – 1

b. Kekekalan Barion
Begitupula bilangan barion (baryon number). B , didevinisikan bernilai +1 untuk
partikel-partikel barion, -1 untuk antipartikel barion, dan 0 untuk semua partikel yang
lain. Untuk proses peluruhan atau reaksi apa saja, bilangan barion total ini juga kekal.
Contoh – contoh hukum kekekalan ini adalah:

n p + eˉ + v̄ₑ

B: +1 = +1 + 0 + 0

Kˉ + p Ʌ˚ + πᶧ + πˉ

B: 0 + 1 = 1 + 0 + 0
C. PENUTUP
Kesimpulan
1. Partikel dasar atau partikel elementer adalah unsur yang lebih kecil lagi daripada
atom. Ada dua keluarga partikel elementer tersebut, yaitu keluarga lepton dan
keluarga quark. Masing-masing keluarga memiliki 6 anggota. Sebagian besar materi di
bumi tersusun atas dua jenis quark.
2. Suatu partikel dikatakan sebagai fermion identitas jika memiliki spin setengah
bilangan bulat dan fungsi-fungsi gelombang dari kedua gelombang berubah ketika
saling bertukaran. Yang termasuk ke dalam keluarga fermion yaitu quark, lepton.
3. Masing-masing quark memiliki bilangan barion B 1/3 dan masing-masing antiquark
memiliki bilangan barion B= -1/3. Sebuah barion terdiri dari 3 Quark, sehingga
memiliki B= +1, dan antibarion terdiri dari 3 antiquark, sehingga B= -1; meson terdiri
dari satu quark dan satu anti-quark, sehingga B= 0. Quark semuanya memiliki paritas
genap dan spin 1/2.
4. Hadron merupakan partikel yang berinteraksi secara kuat. Hadron yang paling ringan
adalah nucleon, proton dan neutron, yaitu unsur yang paling penting di dalam inti.
Semua hadron dapat meluruh, kecuali proton. Sedangkan hadron lainnya adalah
meson yang memiliki quark-antikuark didalamnya. Baik baryon maupun meson
memiliki sekawannya yaitu anti dari mereka berdua.
5. Muon (μ) adalah salah satu partikel elementer yangterbentuk ketika sinar kosmik
bertumbukan dengan atom-atom yang berada di atmosfer berjarak ribuan kilometer
diatas permukaan Bumi
D. DAFTAR PUSTAKA

Repository.usu.ac.iddiakses pada 25 Maret 2020


http://www.fisikanet.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1275348660. Di akses pada 25 Maret
2020
Gautreau, Ronald dan William Savin.1995.Fisika Modern.Jakarta:Erlangga

Anonim. 2012. Partikel Elementer. (online) http://ilmunuklir.wordpress.


com/tag/partikel-elementer/. Diakses pada 25 Maret 2020.

Beiser, Arthur. 1987. Konsep Fisika Modern, Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.
J. Ostdiek, Vern dan Donald J. Bord. Inquiry Into Physics, Sixth edition. Jakarta:
Erlangga.

Wiyatmo, Yusman.2006.Fisika Nuklir dalam Telaah Semiklasik dan Kuantum.


Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Nurawan M.Rizky, dkk. 2018. Identifikasi Material dengan Tomografi Muon Kosmik
Menggunakan Detektor Berbasis CMOS Memanfaatkan WEBCAM. Vol. 02, No. 02 70 –
79.

Anda mungkin juga menyukai