Anda di halaman 1dari 7

≥,/Nama: Octavia Ghaisyani

NIM: 180322615064

1. Jawaban:
a. 4 fundamental force
 Gaya inti kuat atau nuklir kuat
Gaya nuklir kuat adalah gaya fundamental paling kuat diantara
keempatnya, yakni sekitar 6×1039 kali lebih kuat dari gaya gravitasi. Gaya
inilah yang mengikat partikel quark menjadi nukleon (proton dan neutron),
serta mengikat nukleon (proton dan neutron) di inti atom. Maka dari itu,
gaya ini seperti gaya yang menjadi ‘lem’ antar partikel.

Contoh fenomena akibat gaya ini adalah pada proton. Proton terdiri dari
dua quark atas dan satu quark bawah. Ketiga quark tersebut diikat oleh
partikel elementer pembawa gaya nuklir kuat yang disebut boson. Boson
yang bertanggung jawab atas gaya fundamental ini adalah gluon (berasal dari
kata “glue”, “lem”). Sama halnya seperti gaya nuklir lem ah, gaya nuklir kuat
memiliki rentang pengaruh yang pendek, hanya 10-15 m, kurang lebih sejauh
diameter proton.

 Gaya elektromagnetik
Gaya elektromagnetik adalah gaya yang terjadi pada partikel bermuatan
listrik. Tarik menarik dan tolak menolak antar partikel yang bermuatan
adalah salah satu fenomena yang disebabkan oleh gaya ini. Tarik-menarik jika
memiliki muatan yang berbeda, tolak-menolak jika memiliki muatan yang
sama. Fenomena umum lainnya akibat gaya ini adalah radiasi
elektromagnetik dan magnet.
Gaya ini disebut juga gaya Lorentz. Gaya ini adalah gaya fundamental
terkuat kedua setelah gaya nuklir kuat, yakni sekitar 6×1036 kali lebih kuat dari
gaya gravitasi. Seperti halnya gaya gravitasi, gaya ini tidak memiliki jarak
batas pengaruh. Artinya, dua partikel dengan jarak triliunan tahun cahaya
pun dapat saling memengaruhi.
 Gaya nuklir lemah
Dari keempat gaya fundamental, gaya nuklir lemah adalah gaya yang
paling sulit untuk dipahami. Gaya inilah yang menyebabkan peluruhan
partikel. Artinya, gaya inilah yang menyebabkan perubahan suatu partikel
sub-atomik menjadi jenis partikel sub-atomik lainnya. Misalnya, suatu
neutrino yang mendekati neutron dapat mengubah neutron tersebut
menjadi proton, dan mengubah neutrino tersebut menjadi elektron.
Interaksi ini digambarkan dengan terjadinya pertukaran partikel
elementer pembawa gaya yang disebut boson. Jenis boson tertentu
bertanggung jawab atas gaya nuklir lemah, gaya elektromagnetik, dan gaya
nuklir kuat. Pada gaya lemah, boson adalah partikel bermuatan yang disebut
boson W dan Z. Dalam contoh sebelumnya, saat neutrino dan neutron
berjarak kurang dari 10−18 meter, mereka dapat menukarkan kedua
bosonnya, mengakibatkan partikel subatomik tersebut meluruh menjadi
partikel baru.
Gaya ini adalah gaya terlemah kedua setelah gaya gravitasi. Namun,
kekuatannya yaitu sekitar 6×1025 kali lebih kuat dari gaya gravitasi. Tidak
seperti gaya gravitasi yang rentang jarak pengaruhnya tidak terbatas, gaya ini
memiliki rentang pengaruh yang pendek, hanya 10-18 m, yakni sekitar 0,1%
diameter proton.

 Gaya Gravitasi
Gaya gravitasi merupakan gaya fundamental yang paling lemah. Mungkin
sedikit mengejutkan mengingat gaya gravitasi yang membuat bumi kita utuh,
gaya gravitasi yang membuat kita kesulitan untuk ke luar angkasa, gaya
gravitasi yang membuat bulan mengorbit bumi dan bumi mengorbit
matahari, dan lain sebagainya. Gaya gravitasi itulah yang mengatur
pergerakan objek-objek di luar angkasa.
Jika kita melihat dalam skala manusia, masuk akan jika kita sebut bahwa
gaya gravitasi adalah gaya yang lemah. Antara kamu dengan HP, kipas, botol,
atau benda apapun itu dimanapun, terdapat gaya tarik menarik antara
kalian. Gaya itu adalah gaya gravitasi. Sedekat apapun kamu dengan benda
tersebut, tentu kamu tidak akan merasakannya karena gaya tersebut sangat
lemah, masih jauh lebih kuat gaya elektromagnetik pada magnet. Meskipun
lemah, namun gaya ini dapat memengaruhi objek lain dari jarak yang tidak
terbatas.

b. Partikel elementer
Partikel elementer adalah Bagian terkecil zat atau energi yang tak mungkin
dipecah atau dibagi lagi, dapat diilustrasikan saat bermain kelereng, sering kali
kelereng-kelereng tersebut berbenturan satu sama lain. Akibatnya, kelereng
tersebut bisa pecah sebagian. Apabila berbenturan sangat keras dan berulang-ulang
yang terjadi adalah bagian kelereng semakin banyak yang pecah menjadi serpihan-
serpihan. Jika serpihan- serpihan kelereng tadi ditumbuk atau gerus maka akan
diperoleh butiran-butiran halus sebagai serbuk kelereng. Jika kita mampu
”menggerus” serbuk kelereng hingga mencapai ukuran teramat kecil, hingga pada
akhirnya ukuran kelereng tersebut tidak bisa lagi diperkecil, maka itulah ”partikel
elementer!”
SEJARAH:
o Tahun 1803, John Dalton mengemukakan pendapatnya bahwa setiap
elemen di alam semesta ini tersusun oleh partikel yang bersifat tunggal
dan unik, ia kemudian menyebut partikel tersebut dengan istilah atom.
o Tahun 1897, J.J.Thomson dan timnya menemukan elektron yang
merupakan komponen dari semua jenis atom. Model atomnya kemudian
dikenal dengan istilah plum pudding karena elektron digambarkan seperti
kismis yang tersebar merata diatas pudding (yang bermuatan positif)
o Tahun 1909 Ernest Rutherford dan timnya menemukan fakta baru
bahwa muatan positif tidak tersebar merata, melainkan terkonsentrasi
pada inti atom yang terletak ditengah-tengah atom dimana elektron
mengelilingi inti tersebut.
o Tahun 1919 Rutherford membuktikan bahwa inti hidrogen juga
ditemukan pada inti atom lain. Hal ini dianggap sebagai penemuan
mengenai keberadaan proton.
o Tahun 1932 James Chadwick mengemukakan pendapatnya mengenai
neutron yang menjelaskan keberadaan isotop dari suatu unsur.
o Tahun 1964 dua orang fisikawan secara terpisah yaitu Murray Gell-Mann
dan George Zweig mengemukakan pendapatnya mengenai quark.
o Tahun 1968 dibuktikan dalam suatu eksperimen yang di lakukan di SLAC
(Stanford Linear Accelerator Center). Quark merupakan partikel
elementer penyusun proton dan neutron.
o Sekarang quark masih dianggap sebagai partikel elementer karena belum
ada bukti baik secara eksperimen maupun teori tentang keberadaan
partikel yang lebih fundamental dari quark tersebut. Dina Rahmawati,
2010
Struktur materi:
Partikel penyusun materi atom terdiri dari inti yang tersusun atas proton
dan neutron. Ukuran quark dan lepton yang sangat kecil membuat para ilmuwan
percaya bahwa partikel-partikel tersebut benar-benar elementer dan merupakan
partikel penyusun dari semua yang ada di alam semesta ini. Atom berukuran
Angstrom (1 Angstrom = 10−10 ) membentuk molekul-molekul setelah melalui
proses kimia. Namun atom bukanlah penyusun utama dari materi karena atom
masih terdiri dari inti atom yang bermuatan positif yang dikelilingi oleh elektron-
elektron (e) yang bermuatan negatif. Inti atom jauh lebih kecil dari atom, hanya
menempati satu persepuluh ribu bagian dari ukuran atom. Inti atom yang
bermuatan positif dibangun dari proton (p) dan neutron (n) yang tidak
bermuatan (netral), secara kolektif dinamakan sebagai nukleon.
Dengan dikembangkannya akselerator partikel, banyak sekali partikel-
partikel berenergi tinggi yang merupakan resonansi dari proton dan neutron.
Penemuan partikel muon dari radiasi sinar kosmik mempunyai sifat sama dengan
elektron tetapi berbeda massanya. Selain itu ada pula neutrino (ν) yang berasal
dari radioaktivitas, yaitu neutron meluruh menjadi proton, elektron dan
neutrino. Akibatnya proton dan neutron tidak lagi dianggap sebagai partikel
terkecil penyusun alam semesta. Gamow kemudian memperkenalkan bahwa
proton dan neutron mengandung substruktur yang lebih fundamental yang
dinamakan quark. Dan elektron mengandung substruktur yaitu lepton.

2. Peranan Pion (Phi-messon) dalam interaksi proton-neutron yang terjadi pada inti atom!
Menurut Teori Yukawa, setiap nukleon terus-menerus memancarkan dan
menyerap 𝜋- meson (pion). Jika terdapat nukleon lain didekatnya, pion yang
dipancarkan dapat menyeberang dan akan kembali ke nukleon induknya; transfer
momentum yang menyertainya setara dengan aksi gaya
Gaya inti bersifat saling tolak-menolak pada jarak yang sangat pendek dan saling
tarikmenarik pada jarak nukleon-nukleon yang agak jauh, karena jika tidak demikian,
nukleon dalam inti akan menyatu, dan salah satu kekuatan teori meson untuk gaya
seperti itu ialah munculnya kedua aspek tercakup
Prinsip ketaktentuan mengizinkan penciptaan, transfer dan pemusnahan pion
terjadi tanpa melanggar hukum kekekalan energi asal saja urutan terjadinya cukup
cepat. Di sini pion positif yang dipancarkan oleh proton diserap oleh neutron, hasilnya,
proton menjadi neutron dan neutron menjadi proton
Jika nukleon berkesinambungan memancarkan dan menyerap pion, seolah-olah
proton dan neutron tidak pernah didapatkan mempunyai massa yang lain dari massa
biasanya. Hal ini terletak pada pada prinsip ketakpastian. Hukum fisika hanya mengacu
pada kuantitas terukur dan prinsip ketakpastian yang membatasi ketepatan suatu
kombinasi pengukuran yang dapat dilakukan. Jika nukleon terus-menerus memancarkan
pion, massa nukleon tersebut tidak mengalami perubahan oleh karena nukleon tersebut
menyerap pion lain yang dipancarkan oleh nukleon tetangganya. Secara prinsip, massa
proton dan neutron yang memancarkan dan menyerap pion tidak mengalami
perubahan massa.

3.

7
a. ❑ Li

Diketahui:
m=6,941 sma ; m p=1,00728 sma; mn=1,00867 sma
 Energi ikat
∆ E=∆ m .931,5 me V ∆ m=z . mo + ( A−Z ) m n−m
∆ E=0,11552 . 931,5 ∆ m=3 . 1,00728+ ( 7−3 ) . 1,00867−6,941
∆ E=107,6069 m e V ∆ m=7,05652−6,941=0,11552

 Energi ikat pernukleon


∆E
E0 =
A
107,6069
E0 = =15,3724 M e V
7

20
b. ❑ Ne
diketahui :
m=20 , 180 sma ; m p=1,00728 sma; m n=1,00867 sma
 Energi ikat
∆ E=∆ m .931,5 me V ∆ m=z . mo + ( A−Z ) m n−m
∆ E=−0,0205 . 931,5
∆ m=10 . 1,00728+ ( 20−10 ) . 1,00867−20,180
∆ E=−19,095478 me V ∆ m=20,1595−20,180=−0,0205

 Energi ikat pernukleon


∆E
E0 =
A
−19,095478
E0 = =−0,95478 M e V
20
56
c. ❑ Fe
diketahui :
m=55,933 sma ; m p=1,00728 sma; mn=1,00867 sma
 Energi ikat
∆ E=∆ m .931,5 me V ∆ m=z . mo + ( A−Z ) m n−m
∆ E=0,51638 . 931,5
∆ m=26 . 1,00728+ ( 56−26 ) .1,00867−55,933
∆ E=−19,095478 me V ∆ m=56,44938−55,933=0,51638

 Energi ikat pernukleon


∆E
E0 =
A
−19,095478
E0 = =8,5894 M e V
56
235
d. ❑U
diketahui :
m=2 38,029 sma ; m p=1,00728 sma; m n=1,00867 sma
 Energi ikat
∆ E=∆ m .931,5 me V ∆ m=z . mo + ( A−Z ) m n−m
∆ E=−1,11943 . 931,5
∆ m=92 . 1,00728+ ( 235−92 ) .1,00867−2 38,029
∆ E=−1 042,74905 m e V
∆ m=2 36,90957−238,029=−1,11943

 Energi ikat pernukleon


∆E
E0 =
A
−1 042,74095
E0 = =−4,43723 M e V
235

4.
32
a. ❑S
Diketahui :
m=32,066 ; m p=1,00728 sma; m n=1,00867 sma
 Defek massa
∆ m=z . mo + ( A−Z ) mn−m
∆ m=16 . 1,00728+ ( 32−16 ) . 1,00867−32,066
∆ m=32,2552−32,066=0,1892 sma

20
b. ❑F
Diketahui :
m=18,988 ; m p=1,00728 sma; m n=1,00867 sma
 Defek massa
∆ m=z . mo + ( A−Z ) mn−m
∆ m=9 . 1,00728+ ( 20−9 ) .1,00867−18,988
∆ m=20,16089−18,988=1,17289 sma

238
c. U

Diketahui :
m=238,029 ; m p=1,00728 sma; m n=1,00867 sma
 Defek massa
∆ m=z . mo + ( A−Z ) mn−m
∆ m=9 2 . 1,00728+ ( 238−9 2 ) .1,00867−238,029
∆ m=1 , 90658 sma

Anda mungkin juga menyukai