Elementary Particles
Tidak ada yang siap untuk melihat ide besar (prestasi) itu
dipertanyakan, bahkan ketika ujian itu jatuh kepada Einstein.
Jelas harus ada gaya lain, lebih kuat dari gaya tolakan listrik,
yang mengikat proton (dan neutron) bersama-sama. Para
fisikawan menyebutnya : Gaya Kuat (Strong Force).
Tetapi jika ada kekuatan yang begitu kuat di alam, mengapa
kita tidak menyadarinya setiap hari dalam kehidupan?
"mu-meson"
Tetapi jika ini benar, lalu apa yang terjadi ketika kita
menanamkan ke salah satu elektron di "laut" suatu energi
yang cukup untuk menjatuhkannya ke keadaan energi
positif? Elektron yang melompat ke energi positif tersebut
akan meninggalkan “lubang positif” di laut negatif.
Contoh :
Energi E itu harusnya bernilai tetap, tapi saat percobaan itu dilakukan
ditemukan bahwa elektron yang dipancarkan memiliki energi yang
bervariasi.
Persamaan (1.7) hanya menentukan energi elektron maksimum, untuk
proses peluruhan beta tertentu. Ini adalah hasil yang mengganggu.
dapat terjadi.
𝑒−
𝐿 = +1 ቐ𝜇−
𝜈
𝑒+
𝐿 = −1 ቐ𝜇+
𝜈ҧ
𝐿 = 0 ሼ𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒𝑙 𝑙𝑎𝑖𝑛
Dengan demikian reaksi Cowan-Reines (1.1 2) diizinkan
(L = - 1 sebelum dan sesudah)
haruslah ditulis:
(Proses ini tidak melanggar kekekalan bilangan Lepton)
𝜇− 𝑒−
𝐿𝜇 = +1 ቊ 𝜈 𝐿𝑒 = +1 ቊ 𝜈
𝜇 𝑒
𝜇+ 𝑒+
𝐿𝜇 = −1 ൝ 𝐿𝑒 = −1 ቊ
𝜈𝜇ҧ 𝜈𝑒ҧ
𝑝
𝐴 = +1 ൜
𝑛
𝑝ҧ
𝐴 = −1 ቊ
𝑛ത
𝐴 = 0 ሼ𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒𝑙 𝑙𝑎𝑖𝑛
EM
Z
Input Output
𝐖±
This is to be contrasted with purely hadronic decays, such as , which are also
mediated by the weak force.
Input Output
𝑑 + 𝑢ത 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝜋 −
The semileptonic decay
Dipandang dari model kuark, peluruhan netron secara struktur identik dengan peluruhan muon
dan dekat peluruhan pion. Padahal sebelumnya ketiga peluruhan ini sangat berbeda secara
struktur
The purely hadronic decay
(Benda yang bergerak akan memendek dengan faktor 𝛾.
Contoh muon bergerak dari luar angkasa menuju bumi : Menurut kerangka muon,
Bumilah yang bergerak, sehingga muon melihat jarak ke Bumi lebih pendek)
(Menurut pengamat bumi, muon yang bergerak memiliki waktu hidup lebih lama)
Muon merasa jarak ke Bumi lebih pendek dari jarak normal, sehingga dengan umur
hidup yang ‘proper’(umur diam muon) mereka akan dapat mencapai Bumi sebelum
habis meluruh.
Pengamat di bumi merasa jarak muon ke Bumi lebih panjang, tapi karena menurut
pengamat Bumi, umur hidup muon juga lebih panjang dari umur propernya, maka
muon akan dapat mencapai Bumi sebelum habis meluruh.
(Menurut orang yang di kereta, pengamat di tanah yang bergerak, artinya menurut orang
di kereta, waktu yang di tanah yang lebih cepat. Atau dengan kata lain, jika gerak waktu
di tanah adalah normal, maka waktu orang yang di kereta yang melambat.
Karena pengamat berada di tanah, sedangkan kejadian yang sedang diamati berada
di dalam kereta, maka waktu di kereta yang menjadi waktu ‘proper’ )
Postulates of special relativity
1. First postulate (principle of relativity)
The laws of physics take the same form in all inertial frames of reference.
2. Second postulate (invariance of c)
As measured in any inertial frame of reference, light is always propagated in
empty space with a definite velocity c that is independent of the state of motion
of the emitting body. Or: the speed of light in free space has the same value c
in all inertial frames of reference.
(Gerak suatu benda hanya dapat dilihat oleh pengamat di luar benda, atau kerangka luar,
bukan kerangka benda itu sendiri, karena itu , kecepatan ‘proper’ partikel masih
menggunakan perpindahan atau jarak yang diukur oleh pengamat luar/ lab frame,
sedangkan waktu diukur menurut kerangka partikel)
(𝑚 = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑑𝑖𝑎𝑚)
𝛾𝑚𝑐 2 𝐸
0
𝑝 = 𝛾𝑚𝑐 = = , 𝑝𝜇 𝑝𝜇 = 𝑚𝜂𝜇 𝑚𝜂𝜇 = 𝑚2 𝜂𝜇 𝜂𝜇 = 𝑚2 𝑐 2
𝑐 𝑐
Massless particle
𝐸2 2 = 0 → 𝐸 2 = 𝑝2 𝑐 2
− 𝑝
𝑐2
Momentum (3-vectors),
bukan energi-momentum
(4-vectors)
Kondisi minimal (ambang),
semua partikel dalam keadaan
diam menurut kerangka CM