Anda di halaman 1dari 18

CBR

MK. FISIKA
KUANTUM
PRODI S1
PSPF - FMIPA

CRITICAL BOOK REPORT

KETIDAKPASTIAN HEISENBERG

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Kuantum

OLEH :

NAMA : Rina Saputri (4172121014)


KELAS : Fisika Dik B 2017

DOSEN PENGAMPU : Dewi Wulandari,S.Si.,M.Si.


MATA KULIAH : FISIKA KUANTUM

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahhmat-Nya
penyusun diberi kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan tugas Critical
Book Report (CBR) yang diberikan kepada penyusun mengenai “Ketidakpastian
Heisenberg” yang diampu oleh Ibu Dewi Wulandari,S.Si.,M.Si.

Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat dukungan,


bimbingan, serta semangat dari banyak pihak sehingga penulis bisa
menyelesaikannya tepat waktu . Untuk itulah dengan penuh rasa hormat penyusun
ucapkan terima kasih.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari
sempurna dan masih memerlukan pengembangan lebih lanjut. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat penyusun harapkan agar
nantinya dapat diperoleh hasil yang lebih maksimal dan demi kesempurnaan tugas
berikutnya. Dalam kesempatan ini penyusun juga mohon maaf jika ada hal-hal
yang tidak berkenan dalam makalah ini dan proses yang dilalui dalam
penyusunannya.

Akhir kata, penyusun ucapkan terimakasih kepada semua yang


berpartisipasi demi terselesaikannya tugas ini dan semoga kita terus dalam
lindungan Tuhan Yang Maha Esa.

Medan, 19 September 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1


1.2 Tujuan................................................................................................... 1
1.3 Manfaat ............................................................................................... 1

BAB II IDENTIFIKASI BUKU

2.1 Identitas Buku....................................................................................... 2


2.2 Ringkasan Isi Buku .............................................................................. 3

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan Buku.................................................................................... 11


3.2 Kelemahan Buku................................................................................... 12

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ..........................................................................................13


4.2 Saran ....................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam dunia fisika yang banyak berhubungan dengan partikel-partikel


berukuran besar, nilai konstanta Planck (h)dapat diabaikan karena kecil. Tetapi
dalam dunia atom, hnilainya cukup besar sehingga tidak dapat diabaikan. Salah
satu prinsip dasar fisika klasik menyatakan bahwa posisi dan momentum suatu
partikel dapat ditentukan secara bersamaan secara pasti, tetapi menurut
Heisenberg posisi dan momentum tidak dapat ditentukan secara bersamaan jika
partikel memiliki sifat-sifat gelombang. Bila elektron padatingkat energi terendah
mempunyai tingkat energi yang sama dengan nol, maka kecepatannya juga harus
nol, yang berarti momentumnya (mv) juga bernilai nol. Maka, baik posisi maupun
momentum elektron dapat diketahui.

Menurut prinsip ketidakpastian Heisenberg(1972) hal tersebut tidak benar,


Heisenberg menyatakan bahwa tidak mungkin mengukur posisi dan momentum
sebuah partikel secara pasti pada waktu bersamaan. Jika posisi partikel diketahui
dengan pasti; maka momentum partikel tidak dapat ditentukan dengan pasti,
demikian pula sebaliknya.

1.2.Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan Critical Book Report ini
adalah :

1. Penyelesaian tugas mata kuliah Fisika Kuantum


2. Menambah wawasan tentang ketidakpastian heisenberg pada mata kuliah
Fisika Kuantum.

1.3.Manfaat

Adapun manfaat dari tugas CBR ini adalah untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah Fisika Kuantum, menguatkan, menambah wawasan, meningkatkan
pemahaman dn menguatkan landasan dari teori Ketidakpastian Heisenberg,serta
dapat mengetahui isi dari kedua buku yang di kritik.

1
BAB II

IDENTIFIKASI BUKU

2.1 Identitas Buku

1. Buku Utama

Judul Buku : Quantum Physics

Penulis : Stephen Gasiorowicz

Penerbit : Hamilton Printing Company

Tahun Terbit : 2003

Edisi : Third Edition

Jumlah Halaman : 333 halaman

Kota Terbit : America

2. Buku Pembanding

Judul Buku : Mekanika Kuantum

Penulis : Vani Sugiyono,S.T.

Penerbit : Center For Academic Publishing Service

Tahun Terbit : 2016

Edisi : Pertama

Jumlah Halaman : 558 Halaman

Kota Terbit : Yogyakarta

2
2.2 Ringkasan Isi Buku

1. Buku Utama

HUBUNGAN KETIDAKPASTIAN HEISENBERG

Mari kita kembali ke hubungan timbal balik yg diperoleh dalam persamaan.(2-8),

∆ k ∆ x>1 /2

Mengingat identifikasi ħ k dengan momentum, hubungan ini mengambil bentuk

∆ x ∆ p ≥ħ /2

(2-27)

Ini disebut hubungan ketidakpastian Heisenberg, atau hubungan ketidakpastian


Heisenberg. Itu muncul dalam konteks diskusi kita tentang paket-paket
gelombang, tetapi seperti yang kita lihat sekarang, ini adalah pernyataan tentang
fungsi gelombang. Kami melihat bahwa ⍦ (x) tidak dapat menggambarkan
partikel yang terlokalisasi dengan baik di ruang angkasa dan memiliki momentum
yang tajam. Ini sangat kontras dengan mekanika klasik. Apa yang dinyatakan oleh
relasinya adalah bahwa ada batasan kuantitatif pada keakuratan yang dengannya
kita dapat menggambarkan suatu sistem menggunakan gagasan posisi dan
momentum klasik kita yang akrab. Posisi dan momentum dikatakan sebagai
variabel pelengkap. Kita dapat menggambarkan batasan ini dengan beberapa
contoh

Difraksi dari Photon Beam

Pertimbangkan seberkas foton, melewati celah lebar a (Gbr. 2-2). Ketika balok
diperlakukan sebagai gelombang elektromagnetik, orang dapat menunjukkan
bahwa balok difraksi dengan penyebaran sudut besar

λ
θ≈
a

di mana λ adalah panjang gelombang cahaya. Dualitas gelombang partikel


mekanika kuantum memungkinkan kita untuk menggambarkan berkas sebagai
sekuens foton yang melewati celah. Dalam keadaan seperti itu, orang tidak akan
mengharapkan penyebaran balok. Jadi, hubungan yang tidak pasti menyelamatkan

3
kita dari paradoks. Momentum foton dalam arah x diberikan oleh Px = h/λ
Koordinat-y dari foton tidak pasti sejauh itu ∆ y ≤ a

Ketidakmampuan untuk Melokalkan Orbital Bohr

Mekanika kuantum tidak memungkinkan kita untuk berbicara tentang orbit klasik
sebuah elektron di bidang Coulomb of a proton. Misalkan kita ingin melakukan
percobaan untuk mempelajari lokasi elektron dalam orbit. Mari kita batasi diri kita
pada orbit melingkar. Kami ingin membedakan antara orbitradius yang ditandai
dengan bilangan kuantum n dan orbit yang berdekatan. Jika kita menggunakan
sinar foton untuk melakukan ini, kita membutuhkan sinar dengan panjang
gelombang sedemikian rupa

yang cukup besar untuk menendang elektron keluar dari "orbitnya". Sekali lagi,
upaya untuk melokalisasi elektron harus disertai dengan transfer momentum yang
tidak terkendali.

4
Satu komentar lagi: Judul bagian ini termasuk Hubungan. Kita akan melihat
dalam Bab 5 bahwa hubungan ketidakpastian yang kami gunakan di atas
mengikuti secara formal dari Persamaan Schrodinger, asalkan kita menggunakan
definisi yang sesuai dari makna ∆ x dan ∆ p. Ada hubungan lain yang tidak secara
langsung diturunkan, tetapi itu tetap berlaku. Ini adalah hubungan yang akrab
dalam teori gelombang klasik. Kereta gelombang yang terbatas waktunya,
sehingga bisa bertahan lama ∆t, harus memiliki penyebaran frekuensi yang
diberikan oleh ∆ v ≥ 1/∆ t yang diterjemahkan ke dalam

∆ E ∆ t >h

Kita akan melihat contoh ini ketika kita membahas masa hidup elektron dalam
keadaan tereksitasi dan lebar terkait dari garis spektral.

2. Buku Pembanding

Ketidakpastian Heisenberg
Para fisikawan klasik dimasa lalu mengimani 6 gagasan sakral yang sudah
mendarah daging dalam sanubari mereka. Salah satu diantaranya adalah iman
bahwa “tidak mustahil mengukur dua besaran fisis dalam waktu yang
bersamaan dengan ketelitian tinggi”. Hal inilah yang kemudian membuat
Heisenberg “kadang merasa sedih”. Karena sejatinya keimanan tersebut
“menyedihkan” jika dibenturkan dengan fakta-fakta eksperimental.
Secara kuantitatif,dua buah eksperimen yang identik dilakukan untuk
mengukur posisi elektron dengan momentum awal yang sudah diketahui
secara pasti dan pada kedua eksperimen sama. Namun,setelah eksperimen itu
berjalan,ternyata posisi elektron pada dua eksperimen berbeda.
Jelas hal ini sudah berhasil meruntuhkan salah satu dari 6 gagasan sakral
yang diimani oleh fisikawan-fisikawan klasik pada masa lalu. Karena ternyata
momentum dan posisi elektron dari dua eksperimen yang identik tidak dapat
diketahui secara pasti salah satunya,jadi apabila momentum elektron diketahui
secara pasti,maka posisi elektron tidak dapat diketahui secara pasti. Dan
begitupun sebaliknya jika posisi elektron diketahui secara pasti maka
momentum elektron tidak dapat diketahui secara pasti.
Dari hasil eksperimennya tersebut,Heisnberg mengeluarkan sebuah asas
yang kemudian disebut sebagai Asas Ketidakpastian Heisenberg yang
berbunyi :

5
“Jika momentum sebuah partikel diketahui secara pasti,maka akan diikuti
dengan posisi elektron yang tidak pasti”.
Apabila kita nyatakan dalam bentuk persamaan gelombang maka standar
deviasi momentum elektron dapat dinyatakan oleh :

6
7
8
9
10
11
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan Buku

A. Pada buku utama :

1. Pada buku utama ini jika dilihat dari covernya, cover pada buku ini
cukup menarik sehingga membuat pembaca tertarik untuk
membacanya
2. Dilihat dari isi buku yang disajikan isi pada buku ini lebih lengkap
daripada buku pembanding, karena materi mengenai ketidakpastian
heisenberg dibahas dengan mendetail daripada buku pembanding,
walaupun buku pembanding sebenarnya sudah cukup lengkap.
Sehingga buku ini juga dapat digunakan sebagai sumber referensi
lain bagi mahasiswa dengan jurusan kependidikan.
3. Kata-kata yang digunakan pada buku ini juga sudah baik karena
pembaca tidak perlu mengulang-ulang membaca untuk mengerti isi
dari buku utama ini.
4. Pada buku utama ini sangat banyak diberikan contoh-contoh soal
beserta cara pengerjaannya sehingga mempermudah para
mahasiswa dalam memahami materi dan penyelesaian soal-soal
tentang materi yang disajikan tiap bab nya.

B. Pada buku pembanding :


1. Dilihat dari segi penyajian materi, buku pembanding sudah cukup
lengkap, sehingga sudah cocok untuk di gunakan sebagai buku
referensi mahasiswa untuk belajar tentang Ketidakpastian
Heisenberg pada mata kuliah Fisika Kuantum, khususnya bagi
mahasiswa dengan jurusan kependidikan.
2. Dilihat dari penggunaan kata-kata pada buku pembanding ini
sudah cukup bagus karena isi buku ini mudah untuk di mengerti,
tidak perlu membacanya berulang-ulang kali.
3. Dilihat dari segi pemilihan jenis font dan spasi pada buku ini
sudah cukup bagus sehingga tidak membuat orang yang membaca
buku ini bosan dan jenuh dalam membaca buku ini

12
3.3 Kelemahan Buku
A. Pada Buku Utama :
Karena buku utama ini merupakan elektronik book (ebook), hal ini
mempercepat kelelahan pada mata saat membaca buku ini di karenakan
radiasi, sehingga hal ini mungkin dapat membuat orang yang ingin
membacanya sedikit enggan untuk membacanya dikarenakan takut terkena
radiasi dari barang elektronik yang digunakan untuk membaca buku ini.

B. Pada Buku Pembanding :


1. Dilihat dari spasi yang digunakan pada penulisan buku ini, spasinya
terlalu rapat di dalam penulisan buku ini sehingga dapat membuat
pembaca mudah bosan membacanya.
2. Kemudian jika dilihat dari jenis font yang digunakan pada buku ini
kurang menarik.

13
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil yaitu tentunya setiap buku memiliki


kelemahan dan kelebihannya masing-masing sehingga pembaca harus
menyesuaikan buku mana yang nyaman dan menurutnya pas untuk dibaca sebagai
sumber ilmu pengetahuannya.

4.2 Saran

Saya menyadari bahwa dalam CBR yang kami susun ini masih banyak yang
kurang atau dikatakan masih jauh dari sempurna oleh karena itu, saya berharap
para pembaca memberikan saran atau masukannya untuk penyempurnaannya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Gasiorowicz, Stephen. 2013. Quantum Physics. United States of America. Main


Book : ISBN 0-471-05700-2. Wiley International Edition : ISBN 0-471
42945-7.
Sugiyono,Vani. 2016. Mekanika Kuantum. Yogyakarta : CAPS.

15

Anda mungkin juga menyukai