Anda di halaman 1dari 15

PENGANTAR FISIKA ZAT PADAT

Getaran Kristal pada Kristal Monoatomik

Dosen Pengampu:
Drs. Putu Yasa, M. Si.
I Gede Arjana, S. Pd., M. Sc.,RWTH

Oleh:
Arum Sekar Kinasih (1913021023)
Ni Made Dwi Andayani (1913021031)
7B Pendidikan Fisika

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN FISIKA DAN PENGAJARAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat-Nya, makalah ini yang berjudul “Getaran Kristal pada Kristal
Monoatomic” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam penulisan makalah ini, penulis mendapat bantuan serta bimbingan
dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. Putu Yasa, M. Si dan I Gede Arjana, S.Pd., M. Sc., RWTH, sebagai
dosen pengampu mata kuliah Pengantar Fisika Zat Padat.
2. Rekan – rekan mahasiswa dan semua pihak yang telah banyak membantu
dalam pembuatan makalah ini.
Penulis sadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan karya tulis ini. Tidak lupa penulis memohon maaf apabila dalam
penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang
prinsip difraksi bragg, teori hamburan dan prinsip hamburan kristal. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi semua pihak dan keberhasilan selalu berpihak pada
kita semua.

Singaraja, 4 November 2022

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ............................................................................................................. 2
BAB II .................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
2.1 Getaran Atom .................................................................................................... 3
2.2 Gelombang Elastik ............................................................................................ 3
2.3 Hubungan Dispersi Getaran Atom pada Kristal Monoatomik ......................... 6
2.4 Kecepatan Fase dan Grup pada Khasus Nilai K Tertentu ................................ 8
BAB III ................................................................................................................. 10
PENUTUP ............................................................................................................ 10
3.1 Kesimpulan : .................................................................................................. 10
3.2 Saran : ............................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fisika zat padat dalah salah satu bagian dari cabang kajian fisika material
mampat yang mempelajari tentang sistem zat padat. Dalam kajiannya sifat zat padat
melibatkan fenomena-fenomena yang berskala atomik sehingga diperlukan fisika
kuantum untuk mendukungnya. Teori-teori dasar yang berlaku sebagai dasar
teoritis yang menlandasi ilmu zat padat adalah ilmu bahan yang memiliki apliasi
langsung seperti dalam teknologi divais elektronik, magnetik, termodinamika,
optoelektonoik, dan sebagainya.
Dalam termodinamika dan fisika zat padat terdapat model Debye yang
merupakan sebuah metode untuk memperkirakan kontribusi fonon terhadap kalor
spesifik (kapasitas kalor) dalam suatu zat padat. Model ini mengkaji getaran dari
kisi atomik (panas/kalor) sebagai fonon-fonon dalam sebuah kotak, berbeda halnya
dengan Model Einstein, yang mengkaji zat padat sebagai bentuk tunggal yang
banyak, yakni osilator harmonik kuantum takberinteraksi.
Model Debye secara tepat memperkirakan kebergantungan temperatur
rendah dari kapasitas kalor, yang proporsional/sebanding dengan T3 – Hukum T3
Debye. Sama halnya dengan Model Einstein, ini juga sesuai dengan Hukum
Dulong-Petit pada temperatur tinggi. Temuan teori Einstein tentang panas spesifik
dari padatan adalah yang pertama menunjukkan bahwa secara kualitatif spesifik
panas padat bervariasi dengan suhu. Namun bentuk ketergantungan CV pada suhu
tidak benar karena asumsi disederhanakan bahwa atom-atom yang padat (1)
bergetar independen satu sama lain dan (2) dengan satu dan frekuensi yang sama.
Debye mengusulkan teori modifikasi dari panas spesifik dari padatan dengan
asumsi sebagai berikut; (i) solid adalah sebuah kontinum elastis isotropik dengan
atom yang digabungkan elastis satu sama lain. (ii) gerak atom pengaruh dipengaruhi
atom yang lain, (iii) getaran atom yang digabungkan dan karenanya atom bergetar
secara kolektif, (iv) getaran kisi memiliki rentang frekuensi yang berbeda, (v)
energi internal solid berada di dalam gelombang berdiri elastis disebarkan melalui

1
kisi kristal, (vi) energi dari gelombang elastis terkuantisasi; gelombang
terkuantisasi kisi disebut sebagai "Fonon".
didasarkan pada teori tersebut, akan dikaji lebih lanjut mengenai dispersi
getaran atom pada kristal monoatomic serta besarnya kecepatan fase dan grup pada
kasus nilai k tertentu.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah
yang akan dibahas yaitu sebagai berikut :
1.2.1 Bagaimanakah hubungan disperse getaran atom pada kristal monoatomik?
1.2.2 Bagaimanakah kecepatan fase dan grup pada kasus nilai k tertentu?

1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1.3.1 Untuk menganalisis hubungan disperse getaran atom pada kristal
monoatomik.
1.3.2 Untuk menganalisis kecepatan fase dan grup pada kasus nilai k tertentu.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai
berikut :
1.4.1 Bagi Penulis
Pembuatan makalah ini telah memberikan berbagai pengalaman bagi
penulis yaitu pengalaman mengumpulkan bahan. Penulis juga mendapat ilmu untuk
memahami dan menganalisis materi yang ditulis dalam makalah ini serta
mendapatkan berbagai pengalaman mengenai teknik penulisan makalah, teknik
pengutipan dan penggabungan materi dari beberapa sumber.
1.4.2 Bagi Pembaca
Penulis berharap agar mahasiswa dan berbagai pihak yang membaca
makalah ini, akan mendapatkan pengetahuan mengenai getaran kristal.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Getaran Atom
Getaran atom dapat disebabkan oleh gelombang yang merambat pada
kristal. Hal ini dapat ditinjau dari panjang gelombang yang digunakan dan
dibandingkan dengan jarak antar atom dalam kristal. Gelombang ini dibedakan
menjadi pendekatan gelombang pendek dan pendekatan gelombang panjang.
Disebut dengan pendekatan gelombang pendek apabila gelombang yang digunakan
memiliki panjang gelombang yang lebih kecil dari pada jarak antar atom. Dimana
dalam keadaan ini gelombang seolah-olah akan melihat kristal yang tersusun oleh
atom-atom diskrit, sehingga pendekatan gelombang pendek ini juga disebut dengan
kisi diskrit. Dan sebaliknya, apabula panjang gelombang lebih besar dari jarak antar
atom maka kisi seolah-olah akan nampak malar atau kontinyu sebagai suatu media
perambatan gelombang. Oleh karena itu, pendekaran gelombang panjang disebut
sebagai pendekata kisi malar.

2.2 Gelombang Elastik


Dalam pendekatan gelombang panjang, tinjau sebuah batang berpenampang
A dengan rapat massa 𝜌, yang dirambati gelombang mekanik ke arah memanjang
batang 𝑥. Pada setiap titik x dalam batang terjadi perubahan panjang u (x) sebagai
akibat adanya tegangan 𝜎(x) dari gelombang.

Gambar 1. Regangan batang berpenampang

3
Besarnya nilai regangan pada batang yaitu :
𝑑𝑢
∈= … … … … … … … … … … … … … … … … … (1)
𝑑𝑥
karena tegangan 𝜎 yang memenuhi hukum Hooke sebagai berikut :
𝜎 = E ∈ ⋯ … … … … … … … … … … … … … … … … (2)
dengan E menyatakan Modulus elastik atau Modulus Young. Selanjutnya, menurut
hukum kedua Newton, tegangan yang bekerja pada elemen batang dx menghasilkan
gaya sebesar :
F = A{𝜎(x + dx) − 𝜎(x)} … … … … … … … … (3)
akan menyebabkan massa elemen batang tersebut ( 𝜌 Adx) mendapatkan
∂2 𝑢
percepatan sebesar ( ∂𝑡 2 ) sehingga :

∂2 𝑢
𝜌𝐴𝑑𝑥 2 = 𝐴{𝜎(𝑥 + 𝑑𝑥) − 𝜎(𝑥)} … … … … … … … … … … . (4)
∂𝑡
Perhatikan lebih lanjut ruas kanan persamaan (4), dapat dijabarkan :
∂𝜎
= 𝑑𝑥
∂𝑥
∂𝜀
=𝐸 𝑑𝑥
𝑑𝑥
∂ 𝑑𝑢 … … … … … . … … … … … … . (5)
= 𝐸 ( ) 𝑑𝑥
∂𝑥 𝑑𝑥
𝑑2 𝑢
= 𝐸 ( 2 ) 𝑑𝑥
𝑑𝑥
Masukkan kembali hasil (5) ke persamaan semula (4) memberikan :
∂2 𝑢 ∂2 𝑢
𝜌 Adx = 𝐸 𝑑𝑥. 𝐴
∂𝑡 2 ∂𝑥 2
yang dapat disederhanakan menjadi :
∂2 𝑢 𝜌 ∂2 𝑢
= ( ) … … … … … … … … … … … . . . . (6)
∂𝑥 2 𝐸 ∂𝑡 2
persamaan gelombang elastic dibandingkan dengan persamaan gelombang umum :
∂2 𝑢 1 ∂2 𝑢
=
∂𝑥 2 𝑣𝑠2 ∂𝑡 2
akan diperoleh ungkapan bagi kecepatan gelombang elastik :
𝐸 1/2
𝑣𝑠 = ( ) … … … … … … … … … … … … . . (7)
𝜌

4
Jelas bahwa kecepatan gelombang mekanik dalam batang (secara umum pada zat
padat) bergantung pada "besaran elastik" bahan tersebut, yakni modulus Young.
Karena perambatan gelombang tersebut bergantung pada besaran elastik maka
gelombang yang bersangkutan disebut gelombang elastik. Bentuk penyelesaian dari
persamaan gelombang, persamaan (6), dapat dipilih solusi gelombang bidang :
𝑢(𝑥) = 𝑢0 exp(𝑖𝑘𝑥 − 𝑖𝜔𝑡) … … … … … … … … . . (8)
dengan k bilangan gelombang (= 2𝜋/𝜆), 𝜔 frekuensi sudut dan 𝜆 panjang
gelombang. Bila hanya diperhatikan bergantung gelombang terhadap posisi (x),
dengan mengabaikan faktor waktu (t), maka fungsi gelombang bidang dapat ditulis:
u(x) = u0 exp(ikx) … … … … … … … … … … … (9)
Dengan menganggap panjang batang L, fungsi gelombang harus memenuhi syarat
periodik, yaitu nilai pada ujung kiri (x = 0) harus sama dengan nilainya pada ujung
kanan (x = L), jadi :
𝑢(𝑥 = 0) = 𝑢(𝑥 = 𝐿)
… … … … … … … … … … … (10)
𝑢0 = 𝑢0 exp (𝑖𝑘𝐿)
Ini berarti,
exp (𝑖𝑘𝐿) = 1
atau :
𝑖𝑘𝐿 = ln (2𝜋)
dan :
2𝜋
𝑘 = ( ) 𝑛 … … … … … … … … … … … … … … … . (11)
𝐿
dengan n = 0, ±1, ±2, ........ Persamaan terakhir (11) mengungkapkan bahwa
gelombang dapat merambat dalam batang yang panjangnya L bilamana bilangan
gelombangnya memiliki harga kelipatan bulat (0,1,2, …..)𝑑𝑎𝑟𝑖2𝜋/L. Atau dengan
kata lain "bilangan gelombang k berharga diskrit". Keadaan tersebut bila dituliskan
dalam ruang - k (koordinat yang menyatakan bilangan gelombang)/. Titik-titik
dalam ruang −k menyatakan ragam (moda) gelombang. Andaikan panjang batang
cukup besar (L>>), maka jarak 2𝜋/L akan mendekati nol dan ini berarti titik-titik
dalam ruang - k makin berdekatan (ruang - k mendekati malar/ kuasi kontineu)

5
2.3 Hubungan Dispersi Getaran Atom pada Kristal Monoatomik
Adanya getaran kristal akibat gelombang elastis yang merambat dalam arah
[1 0 0 ]; [1 1 0]; [1 1 1]

Gambar 2. Gelombang dengan arah [1 0 0 ]; [1 1 0]; [1 1 1]


⃗ ) terdapat 3 model getaran yaitu : 1 buah
Maka setiap vektor gelombang (𝑘
longitudinal dan 2 buah transversal.

Gambar 3. (a) gelombang longitudinal & (b) gelombang transversal

Diasumsikan bahwa kristal akan merespon sehingga gelombang elastik secara linier
terhadap gaya. Artinya : gaya yang bekerja pada bidang kristal yang ke: s adalah
sebanding dengan selisih simpangannya.

Fs = c(Us+1 − Us ) + c(Us−1 − Us )
𝐹𝑠 = 𝑐(𝑈𝑠+1 + 𝑈𝑠−1 − 2𝑈𝑠 ) … … … … … … … … … . … … (1)
Dimana :
Fs = gaya yang bekerja pada bidang kristal yang ke : s
C = tetapan elastisitas
Us = simpangan bidang kristal yang ke s
Us+1 = simpangan bidang kristal yang ke s + 1

6
Us−1 = simpangan bidang kristal yang ke s-1
Persamaan gerak bidang kristal ke s adalah :
F = m. a = c. Δx
𝑑2 𝑈𝑠
m. = 𝐜(𝐔𝐬+1 + 𝐔𝐬−1 − 𝟐𝐔𝐬 ) … … … … … … (2)
𝑑𝑡 2
m. a = hukum newton
c. Δx = hukum hooke
m = massa atom.

Solusi dari persamaan gerak ini tergantung pada waktu ( t) yang dinyatakan oleh :
Us = e−i𝜔𝑡
Karena pers (2) merupakan turunan hanya terhadap waktu, maka :
𝑑2 𝑈𝑠 𝑑 2 −i𝜔t
= [e ] = −𝜔2 ⋅ e−i𝜔t
𝑑𝑡 2 𝑑𝑡 2
Us = e−i𝜔t
2
𝑑 𝑈𝑠
= −𝜔2 Us
𝑑𝑡 2
Karena itu pers (2) dapat ditulis :
−𝜔2 𝑈𝑠 𝑚 = 𝑐(𝑈𝑠+1 + 𝑈𝑠−1 − 2𝑈𝑠 ) … … … … … … … … (3)
Solusi Us = e−i𝜔t dapat ditulis sebagai berikut :
Us = e−i𝜔t ≈ e−i2𝜋𝑣t
= e−i2𝜋𝑣v𝜆𝜆
𝑈𝑠 = 𝑒 −𝑖𝑘𝑥 = 𝑒 −𝑖𝑘𝑠𝑎
Secara lengkap 𝑈𝑠 dapat ditulis sebagai berikut:
𝐔𝐬 = 𝐔⋅ 𝐞−𝐢𝐤𝐬𝐚 … … … … … … … … … … … … … … . (𝟒)
Dimana U adalah amplitude, maka :
𝑈𝑠+1 = 𝑈 ⋅ 𝑒 −𝑖𝑘(𝑠+1)𝑎 = 𝑈 ⋅ 𝑒 −𝑖𝑘𝑠𝑎 ⋅ 𝑒 +𝑖𝑘𝑎
𝑈𝑠+1 = 𝑈𝑠 𝑒 𝑖𝑘𝑎 … … … … … … … … … … … … … … … (5)
Pers (5) → (3) didapat :
−𝜔2 𝑈𝑠 𝑚 = 𝑐(𝑈𝑠 𝑒 𝑖𝑘𝑎 + 𝑈𝑠 𝑒 −𝑖𝑘𝑎 − 2𝑈𝑠 )

−𝜔2 𝐦 = 𝐜(𝑒 𝑖𝑘𝑎 + 𝑒 −𝑖𝑘𝑎 − 2) … … … … … … … … . . . . (6)


Karena e+i𝜃 = cos 𝜃 + isin 𝜃 maka eika + e−ika = 2cos 𝑘𝑎

7
Sehingga persamaan (6) menjadi:
𝜔2 m = −c(2cos ka − 2)
2𝑐
𝜔2 = (1 − cos ka)
𝑚
−1/2
2𝑐
𝝎 = [ (𝟏 − cos 𝐤𝐚)] … … … … … … … … … … … … . (7)
𝑚
Dengan 1-cos 𝑘𝑎 = 2sin2 (1/2ka), Persamaan (7) menjadi :
2𝑐
𝜔2 = 2sin2 (1/2ka)
𝑚
… … … … … … … … … … … … . (8)
𝑐
𝝎 = 𝟐√ |sin 1/2𝐤𝐚|
𝑚
𝑐
2√𝑚 A( amplitudo )

Persamaan (8) merupakan Persamaan Dispersi. Persamaan (8) menyatakan


hubungan antara frekuensi sudut (𝜔) terhadap vektor gelombang (k). 𝜔 = f(k)

Daerah Brillovin 1
Gambar 3. Grafik disversi pada monoatomic

2.4 Kecepatan Fase dan Grup pada Khasus Nilai K Tertentu


Daerah Brillovin I
Sin 𝜋/2 = sin 90∘ → max = 1
𝜋/2
Sin = sin 45∘ = 1/2√2
2
𝜋/3
Sin = sin 30∘ = 1/2
2
Kecepatan grup (kecepatan kelompok) 𝐕𝐠
𝑑𝜔
Vg = → gradien
𝑑𝑘

8
𝑑 𝑐
Vg = (2√ |sin 1/2ka|)
𝑑𝑘 𝑚
𝑐
𝐕𝐠 = 𝐚√ cos1/2 𝐤𝐚 . . … . . . (𝟗)
𝑚
Pada saat :
2𝜋
⇒ ka = 𝜋 → a = 𝜋 → 𝜆 = 2a
𝜆
𝑐
⇒ Vg = a√ cos1/2 ka = 0 → artinya : tidak ada gradien kemiringan (lihat di
𝑚

grafik)
2𝜋
⇒ ka = 𝜋/2 → a = 𝜋/2 → 𝜆 = 4a
𝜆
𝑐
⇒ Vg = a√ cos 𝜋/4
𝑚
𝑐
≈ 0,74 a √ → ada gradien kemiringan.
𝑚

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan :
➢ Ditinjau dari panjang gelombang yang digunakan dan dibandingkan dengan
jarak antar atom dalam kristal, dapat dibedakan pendekatan gelombang
pendek dan pendekatan gelombang panjang. Dalam keadaan ini, gelombang
akan "melihat" kristal sebagai tersusun oleh atom-atom yang diskrit,
sehingga pendekatan ini sering disebut pendekatan kisi diskrit, begitu pula
sebaliknya.
➢ Dalam pendekatan gelombang panjang, terjadinyai perubahan panjang u (x)
sebagai akibat adanya tegangan 𝜎(x) dari gelombang yangmana nilai
regangannya dirumuskan yakni
𝑑𝑢
∈=
𝑑𝑥
➢ Persamaan gelombang elastic dibandingkan dengan persamaan gelombang
umum :
∂2 𝑢 1 ∂2 𝑢
=
∂𝑥 2 𝑣𝑠2 ∂𝑡 2
➢ Adanya getaran kristal akibat gelombang elastis yang merambat dalam arah
⃗)
[1 0 0 ]; [1 1 0]; [1 1 1] mengakibatkan setiap vektor gelombang (𝑘
terdapat 3 model pgetaran yaitu : 1 buah longitudinal dan 2 buah transversal.
Sehingga persamaan dispersi pada kristal monoatomic yaitu:
2𝑐
𝜔2 = 2sin2 (1/2ka)
𝑚
𝑐
𝝎 = 𝟐√ |sin 1/2𝐤𝐚|
𝑚
𝑐
2√𝑚 A( amplitudo )

Hubungan antara frekuensi sudut (𝜔) terhadap vektor gelombang


(k). 𝜔 = f(k)
➢ Kecepatan grup (kecepatan kelompok) 𝐕𝐠
𝑑𝜔
Vg = → gradien
𝑑𝑘

10
𝑑 𝑐
Vg = (2√ |sin 1/2ka|)
𝑑𝑘 𝑚

𝑐
𝐕𝐠 = 𝐚√ cos 1/2𝐤𝐚
𝑚

Yang mana pada saat :

2𝜋
⇒ ka = 𝜋 → a = 𝜋 → 𝜆 = 2a
𝜆

3.2 Saran :
Saran yang dapat disampaikan penulis kepada para pembaca yaitu melalui
makalah dengan judul “Dispersi Getaran Atom pada Kristal Monoatomik” bisa
menambah wawasan pengetahuan terkait materi Pengantar Fisika Zat Padat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Yasa, Putu. 2004. Pengantar Fisika Zat Padat.


Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha. Diakses pada Senin,
31Oktober 2022

Insana, Nur, dkk,. 2019. Makalah Pengantar Fisika Zat Padat.


Kendari : Universitas Halu Oleo. Diakses melalui link :
https://pdfcoffee.com/kisi-resiprok-5-pdf-free.html pada Senin, 31 Oktober
2022

Wiley, John, dkk,. 2005. Charles Kittel. Berkeley: Universitas California. Diakses
melalui link : http://metal.elte.hu/~groma/Anyagtudomany/kittel.pdf pada
Senin, 31 Oktober 2022

12

Anda mungkin juga menyukai