RANGKAIAN LISTRIK
“ELEKTROSTATIK”
Disusun Oleh :
NIM : 4201151009
KELAS : PIPA 20 B
2021
0
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita hadiahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunianya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas Critical Book Report mengenai Elektrostatik dengan buku
yang berjudul FISIKA untuk Kelas XII SMA dan MA karangan Suharyanto,
Karyono dan Dwi Satia Palupi sebagai buku utama. Sedangkan sebagai buku
pembanding adalah FISIKA Untuk SMA dan MA Kelas XI karangan Sri Handayani
dan Ari Damari.
Tujuan saya menulis Critical Book Report ini ialah untuk memenuhi tugas
dalam mata kuliah Rangkaian Listrik. Dalam menulis Critical Book Report ini,
kami banyak memiliki kekurangan, kami mohon maaf apabila terjadi kesalahan
dalam penulisan dan kami mengharapkan kritik dan saran dari dosen pengampu
mata kuliah Rangkaian Listrik. Terima kasih saya ucapkan kepada dosen pengampu
mata kuliah Rangkaian Listrik kerena telah memberi arahan dalam menyelesaikan
tugas Critical Book Report ini.
PENULIS
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.3. Manfaat Penulisan CBR
a. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami isi buku.
b. Agar mahasiswa secara tidak langsung menguasai materi yang dibahas
dalam buku.
c. Menumbuhkan kekreatifan berpikirdan menelaah sebuah buku.
d. Agar mahasiswa mengetahui keunggulan dan kelemahan sebuah buku.
e. Agar mahasiswa mampu memiliki kekreatifan dalam mengembangkan ide
dari setiap pembahasan buku.
A. Identitas Buku
• Buku Utama
1. Judul : FISIKA untuk Kelas XII SMA dan MA
2. Pengarang : Suharyanto, Karyono dan Dwi Satia Palupi
3. Penerbit : CV. Sahabat
4. Kota terbit : Jakarta
5. Tahun terbit : 2009
6. Halaman : 83-103
7. ISBN : 978-979-068-802-5
• Buku Pembanding
1. Judul : FISIKA Untuk SMA dan MA Kelas XI
2. Pengarang : Sri Handayani dan Ari Damari
3. Penerbit : CV. Adi Perkasa
4. Kota terbit : Jakarta
5. Tahun terbit : 2009
6. Halaman : 51-68
7. ISBN : 978-979-068-166-8
4
BAB II
𝑞1 𝑞2
𝐹=𝑘
𝑟2
dimana:
1
k = bilangan konstanta = 4𝜋𝜀 9. 109 N m2/C2
0
𝑞1 𝑞3 𝑞1 𝑞3
𝐹=𝑘 2
+ 𝑘 2
𝑟1 𝑟2
dimana:
5
F = gaya Coulomb pada q3 akibat muatan q1 dan q2
Kuat medan listrik di suatu titik dalam medan listrik didefinisikan sebagai
gaya per satuan muatan listrik di titik itu. Kuat medan listrik dinyatakan dengan
lambang E. Untuk menentukan kuat medan listrik di titik P, kita letakkan sebuah
muatan penguji sebesar q’. Besarnya kuat medan di titik P dapat dituliskan:
𝑞𝑞 ′
𝐹 𝑘 2 𝑞
𝐸𝑝 = ′ = ( 𝑟′ ) = 𝑘 2
⃗⃗⃗⃗
𝑞 𝑞 𝑟
dimana:
6
r = jarak antara titik P ke muatan q (m)
𝐸𝑝 𝑞
𝑉𝑝 = = 𝑘 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐸𝑝 = 𝑞 𝑉
𝑑 𝑟
dengan :
D. Kapasitor
1. Kapasitas Kapasitor
𝑄
𝐶=
𝑉
7
2. Energi dalam Kapasitor
Besarnya energi listrik yang tersimpan dalam kapasitor sama dengan usaha
yang dilakukan untuk memindahkan muatan listrik dari sumber tegangan ke dalam
kapasitor tersebut. Usaha yang diperlukan untuk mengisi muatan listrik dalam
1
kapasitor dapat dinyatakan dalam grafik hubungan antara Q dan V yaitu 𝑊 = 2 𝑄𝑉.
3. Susunan Kapasitor
a. Susunan Seri
𝑄 𝑄 𝑄 𝑄
𝑉1 = , 𝑉2 = , 𝑉3 = 𝐷𝑎𝑛 𝑉 =
𝐶1 𝐶2 𝐶3 𝐶𝑆
𝑉 = 𝑉1 + 𝑉2 + 𝑉3
𝑄 𝑄 𝑄 𝑄
= + +
𝐶𝑆 𝐶1 𝐶2 𝐶 3
1 1 1 1
= + +
𝐶𝑆 𝐶1 𝐶2 𝐶 3
b. Susunan Paralel
8
berbeda. Besarnya muatan total susunan kapasitor tersebut merupakan jumlah
masing-masing muatan dalam kapasitor penyusunnya. Misalkan muatan listrik
pada masing-masing kapasitor itu Q1, Q2, dan Q3 serta beda potensial pada masing-
masing kapasitor itu V1, V2 dan V3 maka berlaku: Q = Q1 + Q2 + Q3 dan V1 = V2 =
V3 = V. Besarnya muatan masing-masing kapasitor berturut turut
𝐶 = 𝐶1 + 𝐶2 + 𝐶3
c. Susunan Seri-Paralel
Menurut Coulomb, dua muatan yang didekatkan akan bekerja gaya tarik
atau gaya tolak yang besarnya sebanding dengan perkalian kedua muatannya dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya. Dari penjelasan ini dapat dirumuskan
seperti berikut.
𝑄1 𝑄2
𝐹= 𝑘
𝑅2
dengan:
9
R = jarak antara dua muatan (m)
𝐹 𝑄
𝐸= 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐸 = 𝑘 2
𝑞 𝑅
dengan:
𝑄1 𝑄2
𝐸𝑝 = 𝑘
𝑅2
2. Potensial Listrik
Potensial listrik juga termasuk besaran skalar seperti energi potensial listrik,
berarti tidak memiliki arah dan jenis muatannya akan mempengaruhi besarnya.
Potensial listrik didefinisikan sebagai besarnya energi potensial yang dimiliki
10
muatan 1 Coulomb. Dari definisi ini, potensial listrik dapat dirumuskan sebagai
berikut.
𝐸𝑝
𝑉= =
𝑄
𝑄1 𝑄2
𝑘
𝑉= 𝑅2
𝑄
𝑄
𝑉=𝑘
𝑅
C. Hukum Gauss
1. Hubungan Fluks Listrik dan Kuat Medan Listrik
𝜙 = 𝐸. 𝐴 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝜙 = 𝐸. 𝐴 cos 𝜃
dengan:
Arah medan listrik oleh bola bermuatan sama dengan muatan titik yaitu
meninggalkan muatan positif dan menuju muatan negatif. Sedangkan kuat medan
listriknya dapat ditentukan dari hukum Gauss. Luasan yang dibutuhkan titik A tidak
melingkupi muatan berarti kuat medannya nol, EA = 0.
11
Untuk titik di permukaan bola dan di luar bola akan memiliki luasan yang
melingkupi muatan Q tersebut sehingga dapat diturunkan dengan hukum Gauss
sebagai berikut.
𝑄
𝜙=
𝜀0
𝑄
𝐸. (4𝜋𝑅 2 ) =
𝜀0
1 𝑄
𝐸= = 2
4𝜋𝜀0 𝑟
Jadi dapat disimpulkan kuat medan listrik oleh bola konduktor sebagai berikut.
di dalam bola: E = 0
𝑄
di luar/permukaan: 𝐸 = 𝑘 𝑟 2
(permukaan r = R)
3. Potensial Listrik
Potensial listrik oleh bola bermuatan juga ada dua keadaan. Pertama di dalam
bola ternyata sama dengan di permukaan. Kedua, di luar bola. Persamaannya sama.
𝑄
di luar/permukaan: 𝑉 = 𝑘 𝑅
𝑄
di luar: 𝑉 = 𝑘 𝑟
Keping sejajar adalah dua keping konduktor dengan luas sama dan bahan
sama. Di daerah antar keping dapat digambarkan permukaan yang tertembus garis-
12
garis medan seluas A secara tegak lurus (sejajar garis normal) sehingga akan
berlaku hukum Gauss sebagai berikut.
𝑞
𝜙=
𝜀0
𝑞
𝐸. 𝐴 cos 02 =
𝜀0
𝑞
𝐸=
𝐴𝜀0
Berarti bila ada muatan positif +q atau dilepas di sekitar keping A maka
muatan tersebut akan mendapat gaya ke kanan sebesar: 𝐹 = 𝑞 𝐸
Jika muatan telah berpindah dari titik A ke titik B maka akan terjadi
perubahan energi potensial sebesar:
𝑊 = 𝛥𝐸𝑝
𝐹. 𝑑 = 𝑞 𝑉
𝑞 𝐸. 𝑑 = 𝑞 𝑉
𝑉
𝐸=
𝑑
EmA = EmB
Jika muatan dilepaskan dari A maka EkA = 0 dan EpB akan bernilai nol
karena elektron telah sampai pada kutub negatif sehingga berlaku:
1
𝑞 𝑉 + 0 = 0 + 𝑣2
2
1
𝑞 𝑉 = m 𝑣2
2
13
D. Kapasitor
𝑄 ~ 𝑉 𝑑𝑎𝑛 𝑄 = 𝐶 𝑉
𝐴
𝐶 = 𝜀𝑟 𝜀0
𝑑
dengan:
2. Rangkaian Kapasitor
a. Rangkaian seri
Pada rangkaian seri ini muatan yang tersimpan pada kapasitor akan sama,
Q sama. Akibatnya beda potensial tiap kapasitor akan berbanding terbalik dengan
kapasitas kapasitornya. Pada rangkaian seri beda potensial sumber E akan terbagi
menjadi tiga bagian. Dari penjelasan ini dapat disimpulkan sifat-sifat yang dimiliki
rangkaian seri sebagai berikut.
14
𝐸 = 𝑉1 + 𝑉2 + 𝑉3
𝐸 = 𝑉1 + 𝑉2 + 𝑉3
1
𝑉~
𝐶
1 1 1 1
= + +
𝐶𝑆 𝐶 2 𝐶3 𝐶 3
b. Rangkaian paralel
Pada rangkaian ini beda potensial ujung-ujung kapasitor akan sama karena
posisinya sama. Akibatnya muatan yang tersimpan sebanding dengan kapasitornya.
Muatan total yang tersimpan sama dengan jumlah totalnya.
𝐸 = 𝑉1 + 𝑉2 + 𝑉3
𝐸 = 𝑉1 + 𝑉2 + 𝑉3
𝑄 ~𝐶
𝐶𝑃 = 𝐶1 + 𝐶2 + 𝐶3
c. Rangkaian campuran
15
2. Identitas Memiliki identitas buku Memiliki identitas buku
yang lengkap. yang lengkap.
3. Isi • Mengandung materi • Mengandung materi
yang sesuai dengan yang sesuai dengan
tingkat pemahaman tingkat pemahaman
mahasiswa. mahasiswa.
• Menyertakan contoh • Menyertakan gambar
masalah tentang materi dalam pembahasan
yang dibahas dengan materi.
baik. • Menyertakan contoh
• Buku ini menjabar masalah tentang materi
rumus dengan akurat. yang dibahas dengan
• Menyertakan gambar baik.
dalam pembahasan • Buku ini menjabar
materi. rumus dengan akurat.
4. Tata Penulisan Tata penulisan dan tata Tata penulisan dan tata
letak gambar cukup rapi letak gambar dan rumus
dan memiliki nilai lebih rapi dan memiliki
keindahan berupa nilai keindahan berupa
penebalan pada rumus- penebalan pada rumus-
rumus.. rumus.
5. Penyertaan Memuat gambar Memuat gambar
Gambar mengenai pembahasan mengenai pembahasan
materi. materi.
6. Rangkuman Mencantumkan Mencantumkan
rangkuman materi rangkuman materi
pembahasan dengan pembahasan dengan
detail dan rapi. detail.
16
2.2.2. KELEMAHAN
No. Aspek Buku Utama Buku Pembanding
Penilaian
1. Cover - Warna cover buku lebih
gelap dibanding buku
utama.
2. Identitas - -
3. Isi Tidak terdapat -
pembahasan Hukum
Hauss seperti buku
pembanding.
4. Tata Penulisan Tata penulisan dan tata -
letak gambar kurang rapi
dibanding buku
pembanding
5. Penyertaan - -
Gambar
6. Rangkuman - Penulisan rangkuman
kurang rapi dibanding
buku utam.
17
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Listrik statis adalah ketidakseimbangan muatan listrik dalam atau pada
permukaan benda. Muatan listrik tetap ada sampai benda kehilangannya dengan
cara sebuah arus listrik melepaskan muatan listrik. Listrik statis kontras dengan arus
listrik, yang mengalir melalui kabel atau konduktor lainnya dan mentransmisikan
listrik.
3.2. REKOMENDASI
Kedua buku sangat bagus dalam materi elektrostatis dan memberikan
contoh pada setiap materi sehingga membuat pembaca lebih mudah dalam
memahami materi. Kedua buku tersebut hendaknya dapat memperbaiki kelemahan
ataupun kekurangan terhadap buku.
18
DAFTAR PUSTAKA
Suharyanto, dkk. 2009. FISIKA untuk Kelas XII SMA dan MA. Jakarta: CV.
Sahabat.
Handayani, Sri, Ari Damari. 2009. FISIKA Untuk SMA dan MA Kelas XII.
Jakarta: CV. Adi Perkasa.
https://id.wikipedia.org/wiki/Listrik_statis
19
LAMPIRAN
1. BUKU UTAMA
2. BUKU PEMBANDING
20