DOSEN PENGAMPU:
1.MARWAN AFFANDI S.T,M.T
2. EKA DODI SURYANTO
Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa telah memberikan rahmat dan
karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Filter Input
Choke”. Dan kami berterima kasih kepada dosen yang bersangkutan yang sudah memberikan
bimbingannya.
Kami mohon maaf jika ada kekurangsempurnaan atau pun kesalahan penulisan dalam
makalah ini,karena kami masih dalam proses belajar. Oleh karena itu kami memohon kritik
dan saran nya dan semoga bermanfaat.
Penyusun
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
Latar Belakang Masalah..................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN........................................................................................................................4
BAB III.....................................................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................................................13
KESIMPULAN.............................................................................................................13
SARAN.........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
Makalah ini merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa karena mempermudah
dalam membahas tentang komponen elektronika. Kegiatan mengulas maupun meringkas
suatu jurnal dan buku tentang Komponen Elektronika merupakan suata cara agar dapat
mengetahui dan memahami maksud dari dalam jurnal maupun buku tersebut yang dapat
memudahkan mahasiswa untuk mengetahui komponen dari elektronika. Komponen
Elektronika ini merupakan salah satu materi di pelajaran Elektronika sehingga saya mencari
jurnal dan buku tentang elektronika. Pembuatan makalah ini merupakan pemenuhan tugas
kelompok.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Saat ini rectifier adalah alat yang digunakan untuk mengubah sumber arus bolak-balik
(AC) menjadi sinyal sumber arus searah (DC). Gelombang AC yang berbentuk gelombang
sinus hanya dapat dilihat dengan alat ukur CRO. Rangkaian rectifier banyak menggunakan
transformator step down yang digunakan untuk menurunkan tegangan sesuai dengan
perbandingan transformasi transformator yang digunakan. Penyearah dibedakan menjadi 2
jenis, penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh, sedangkan untuk
penyearah gelombang penuh dibedakan menjadi penyearah gelombang penuh dengan center
tap (CT), dan penyearah gelombang penuh dengan menggunakan dioda bridge.
Resistansi dioda pada saat ON (mendapat bias maju) adalah Rf, yang umumnya nilainya lebih
kecil dari RL. Pada saat dioda OFF (mendapat bias mundur) resistansinya besar sekali atau
dalam pembahasan ini dianggap tidak terhigga, sehingga arus dioda tidak mengalir atau i = 0.
Arus yang mengalir ke beban (i) terlihat pada gambar (c) bentuknya arus searah (satu arah)
yang harga rataratanya tidak sama dengan nol seperti pada arus bolak-balik. Arus rata-rata ini
(Idc untuk penyearah setengah gelombang) secara matematis dinyatakan:
Im
I dc = x 0,318
√2
Tegangan keluaran pada beban :
Vdc = Idc.RL
Apabila harga Rf jauh lebih kecil dari RL, yang berarti Rf bias diabaikan, maka Vm = Im.RL
sehingga :
Vm
V dc = x 0,318
√2
Dalam perencanaan rangkaian penyearah, hal penting untuk diketahui adalah harga tegangan
maksimum yang diijinkan terhadap dioda. Tegangan maksimum ini sering disebut PIV (peak-
inverse voltage) atau tegangan puncak balik. Hal ini karena pada saat diode mendapat bias
mundur (balik) maka tidak arus yang mengalir dan semua tegangan dari sekunder trafo
berada pada dioda. PIV untuk penyearah setengah gelombang, yaitu :
PIV = Vm
6
Dengan demikian, D1 dan D2
hidupnya bergantian. Namun
karena arus i1 dan i2 melewati
tahanan beban (RL) dengan arah
yang sama, maka iL menjadi satu
arah. Rangkaian penyearah gelombang penuh ini merupakan gabungan dua buah penyearah
setengah gelombang yang hidupnya bergantian setiap setengah siklus, sehingga arus maupun
tegangan rata-ratanya adalah dua kali dari penyearah setengah gelombang, yaitu :
Im
I dc = x 0,636
√2
Dan
2 I m Rl
V dc =I dc x Rl =
√2
Apabila harga Rf jauh lebih kecil dari RL, maka Rf bias diabaikan, sehingga:
2V m
V dc = 0,636
√2
Tegangan puncak inverse yang dirasakan oleh dioda adalah sebesar 2Vm. Misalnya pada saat
siklus positip, dimana D1 sedang hidup (ON) dan D2 sedang mati (OFF), maka jumlah
tegangan yang berada pada dioda D2 yang sedang OFF tersebut adalah dua kali dari tegangan
sekunder trafo. Sehingga PIV untuk masing-masing dioda dalam rangkaian penyearah dengan
trafo CT adalah:
PIV = 2Vm
7
Prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh sistem
jembatan dapat dijelaskan melalui gambar 3. Pada saat rangkaian jembatan mendapatkan
positip dari siklus sinyal ac, maka :
- D1 dan D3 hidup (ON), karena mendapat bias maju
- D2 dan D4 mati (OFF), karena mendapat bias mundur
sehingga arus i1 mengalir melalui D1, RL, dan D3. Apabila jembatan memperoleh siklus
negatip, maka :
- D2 dan D4 hidup (ON), karena mendapat bias maju
- D1 dan D3 mati (OFF), karena mendapat bias mundur
sehingga arus i2 mengalir melalui D2, RL, dan D4.
Dengan demikian, arus yang mengalir ke beban (iL) merupakan penjumlahan dari dua arus i1
dan i2. Besarnya arus rata-rata pada beban adalah sama seperti penyearah gelombang penuh
dengan trafo CT, yaitu: Idc=2 ℑ/√ 2=¿ 0.636 Im dan PIV masing-masing diode adalah:
PIV = VVm
FILTER
Filter dalam rangkaian penyearah digunakan untuk memperkecil tegangan ripple, sehingga
dapat diperoleh tegangan keluaran yang lebih rata, baik untuk penyearah gelombang setengah
maupun gelombang penuh. Filter diperlukan karena rangkaian – rangkaian elektronik
memerlukan sumber tegangan DC yang tetap, baik untuk keperluan sumber daya dan
pembiasan yang sesuai operasi rangkaian. Rangkaian filter dapat dibentuk dari kapasitor (C),
induktor (L) atau keduanya.
8
Selama seperempat perioda positif yang pertama dari tegangan sekunder, Dioda D1
menghantar. Karena dioda menghubungkan sumber VS1 secara langsung dengan kapasitor,
maka kapasitor akan dimuati sampai tegangan maksimum VM.
Setelah mencapai harga maksimum, dioda berhenti menghantar (mati), hal ini terjadi karena
kapasitor mempunyai tegangan sebesar VM, yang artinya sama dengan tegangan sumber dan
bagi dioda artinya tidak ada beda potensial. Akibatnya dioda seperti saklar terbuka, atau
dioda dibias mundur (reverse). Dengan tidak menghantarnya dioda, kapasitor mulai
mengosongkan diri melalui resistansi beban RL, sampai tegangan sumber mencapai harga
yang lebih besar dari tegangan kapasitor. Pada saat dimana tegangan sumber lebih besar dari
tegangan kapasitor, dioda
kembali menghantar dan mengisi kapasitor. Untuk arus beban yang rendah tegangan keluaran
akan hampir tetap sama dengan VM. Tetapi bila arus beban tinggi pengosongan akan lebih
cepat yang mengakibatkan ripple yang lebih besar dan tegangan keluaran DC yang lebih
kecil.
Tegangan Ripple
Seperti terlihat pada gambar 4 kapasitor mengisi (charges) dengan cepat pada awal siklus
sinyal dan membuang (discharges) dengan lambat setelah melewati puncak positif (ketika
dioda dibias mundur). Variasi pada tegangan keluaran untuk dua kondisi, mengisi dan
membuang, disebut dengan tegangan ripple (ripple voltage). Semakin kecil ripple, semakin
9
baik penfilteran seperti terlihat pada gambar 4 Gambar 5 memperlihatkan penyearah
gelombang penuh lebih mudah melakukan penfilteran. Ketika di filter, penyearah gelombang
penuh mempunyai tegangan ripple lebih kecil disbanding gelombang setengah untuk
resistansi beban dan nilai kapasitor yang sama. Hal ini disebabkan kapasitor membuang lebih
cepat dan interval waktu yang lebih pendek.
10
waktu pembuangan kapasitor adalah dari satu puncak mendekati puncak berikutnya, dimana
tdis ≅ T ketika tegangan kapasitor mencapai nilai minimumnya.
dengan frekuensi jala – jala adalah 50 Hz, maka frekuensi ripple penyearah gelombang penuh
adalah 100 Hz, sehingga ;
untuk memperoleh tegangan DC, tegangan maksimum dikurangi tegangan ripple peak to
peak dibagi dua.
2). Filter RC
11
Rangkaian RC filter terdiri dari dua kapasitor C1 dan C2 dan sebuah resistor. Prinsip kerja
filter ini adalah membuat gelombang yang dihasilkan dari rectifier mendekati gelombang DC
murni.
Pada saat rectifier mengeluarkan gelombang tegangan pada nilai puncak, maka kapasitor C1
akan terisi dengan muatan (charge). Ketika gelombang tegangan menurun, nilainya menuju
titik nol, C1 akan mengeluarkan muatan (discharge).
Kondisi C1 yang selalu terisi muatan dan mengeluarkannya membuat ripple gelombang
semakin kecil, selanjutnya gelombang diperhalus oleh C2 hingga gelombang tegangan
keluaran menyerupai gelombang tegangan DC.
Sumber AC menghasilkan sebuah arus dalam induktor, kapasitor, dan resistor. Arus AC pada
tiap-tiap komponen bergantung pada reaktansi induktif , reaktansi kapasitif , dan resistansi .
12
Persyaratan pertama desain filter induktor
adalah untuk memperoleh nilai Xc lebih
kecil dari R L. Persyaratan kedua desain
filter induktor adalah untuk memperolah X
L lebih besar dari X C. Ketika X L lebih
besar dari X C , hampir semua tegangan
AC melalui induktor , persamaan tegangan
keluaran AC :
BAGIAN INTI
A.Variasi pada tegangan keluaran untuk dua kondisi, mengisi dan membuang, disebut
dengan tegangan ripple (ripple voltage)
B. Rangkaian RC filter terdiri dari dua kapasitor C1 dan C2 dan sebuah resistor
BAB III
PENUTUP
• KESIMPULAN
13
Dari hasil pengujian dan pengukuran keseluruhan rancangan maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan, antara lain :
1) Semakin besar nilai kapasitansi pada suatu komponen filter, maka akan semakin
kecil pula faktor riak (RF) yang dihasilkan.
2) Rangkaian catu daya tanpa filter memiliki faktor riak (RF) paling besar yakni
sebesar 54,35%. Untuk catu daya dengan filter C sebesar 4,53% dan filter RC sebesar
2,01%.
3) Semakin kecil nilai dari faktor riak (RF) maka akan semakin baik tegangan DC
yang dihasilkan. Pada penelitian ini catu daya yang memiliki faktor riak paling baik
adalah catu daya dengan filter RC.
4) Catu daya dengan filter C menghasilkan nilai tegangan keluaran yang lebih tinggi
dari pada catu daya dengan filter RC. Hal ini terjadi karena pada filter RC terdapat
sebuah Resistor (R) yang memperkecil tegangan pada sisi output.
• SARAN
Dalam Pembuatan Resume mengenai Filter Input Choke, masih banyak terdapat
kekurangan yang perlu disempurnakan agar wawasan yang diterima lebih banyak dan
dimengerti secara keseluruhan dan tidak terjadi kesalah pahaman. Kami sarankan
kepada pembaca untuk mencari Refensi dari sumber yang yang terpercaya, agar
mendapatkan infomasi yang lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
https://ashariamsari.blogspot.com/2013/05/sifat-sifatfungsi-dan-prinsip-kerja.html
14
https://m-edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/produk-
files/kontenonline/online2007/filterdanregulator/filter.html
15