Anda di halaman 1dari 10

CARA MEMBUAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN

SEDERHANA
DOSEN PENGAMPU:
Denny Haryanto Sinaga, S.Pd., M.Eng

OLEH KELOMPOK 2:

AGNES M R SITUMEANG (5203230010)


AHMAD KHAIRUL UMAM (5203530001)
YUDHI DEA MADANI SIMANUNGKALIT (5203230017)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunianya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah saya ini. Dalam PROYEK ini saya
membahas tentang “ Cara membuat Pembangkit Listrik Tenaga Angin Sederhana“.
PROYEK ini dibuat dengan beberapa bantuan selama menyelesaikan kekurangan
yang mendasar, oleh karena itu saya berharap para pembaca dapat memberikan saran
terhadap makalah PROYEK saya ini.

Akhir kata saya ucapkan terima kasih, semoga makalah PROYEK saya ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan , Mei 2021

Kelompok 2

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angin merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang dapat diperbarui
(renewable energy) dan dapat dimanfaatkan menjadi energi mekanik. Salah satu solusi yang
dapat digunakan untuk mengatasi kekurangan listrik adalah dengan memanfaatkan energi
yang dapat diperbaharui. Salah satunya kincir angin. Indonesia, sebagai negara kepulauan
yang 2/3 wilayahnya meliputi lautan sehingga memiliki garis pantai terpanjang di dunia yaitu
± 80.791,42 km merupakan wilayah potensial untuk pengembangan pembangkit listrik
tenaga angin. Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan salah satu

Negara yang terletak di garis khatulistiwa merupakan faktor, bahwa Indonesia memiliki
potensi energi angin yang melimpah. Pada dasarnya angin terjadi karena ada perbedaan
suhu antara udara panas dan udara dingin. Di daerah katulistiwa, udaranya menjadi panas
mengembang dan menjadi ringan, naik ke atas dan bergerak ke daerah yang lebih dingin.
Sebaliknya daerah kutub yang dingin, udara menjadi dingin dan turun ke bawah.

Kincir angin dapat menjadi salah satu solusi di tempat yang mempunyai kondisi angin yang
cukup banyak karena prinsip kerjanya yang cukup sederhana. Kincir angin mengubah energi
mekanis dari angin menjadi energi putar pada kincir, lalu putaran kincir digunakan untuk
memutar generator, yang akhirnya akan menghasilkan listrik.Kincir angin yang dimaksudkan
untuk menghasilkan daya listirk memerlukan putaran kincir untuk menggerakkan generator,
putaran kincir angin dipengaruhi oleh faktor kecepatan angin dan arah angin yang
menabrak ke bilah sudu kincir angin. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki
sumber daya energi terbarukan yang sangat melimpah, salah satunya adalah sumber energi
angin.

Generator adalah alat yang dapat merubah energi gerak menjadi listrik. Putaran dari turbin
bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik melalui generator sesuai dengan fungsi
generator yang merubah dari energi mekanik menjadi energi listrik sehingga listrik yang
dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan akan listrik walaupun
listrik yang dihasilkan dalam skala kecil.

Berdasarkan latar belakang diatas, pada kesempatan kali ini kami akan membuat
Pembangkit Listrik Tenaga Angin sederhana.

Cara membuat pembangkit listrik tenaga angin sederhana  - hanya dengan beberapa pipa
dan dinamo sebagai pengganti generator serta komponen sederhana saja kita dapat
membuat sebuah PLTA Sederhana. Dari percobaan ini semoga kedepan nya kita dapat lebih
memahami cara kerja dan prinsip kerja dari PLTA(Pembangkit Listrik Tenaga Angin) dan
dapat menerapkan nya dalam kehidupan sehari-hari.

B. Tujuan
Melatih mahasiswa untuk mengembangakan media pembelajaran untuk suatu topik
materi tertentu.

C. Manfaat

Manfaat dari PROYEK ini adalah agar kita dapat mengerti bagaimana cara membuat
suatu pembangkit listrik sederhana yang dapat kita gunakan dalam kehidupan kita sehari-
hari.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Rancangan / Ringkasan

 Alat dan Bahan

1) Solder
2) Lem tembak
3) Dinamo
4) Lampu LED
5) Kabel
6) Botol bekas
7) Gunting
8) Isolasi hitam
9) Kerdus bekas
10) Setik eskrim
11) Kayu seperti tiang

Langkah-langkah Cara Membuat PLTA Sederhana :

1. Menyediakan alat dan bahannya

2. Membuat alas PLTA dengan menggunakan kerdus bekas lalu gunting


dengan bentuk segi empat

3. Lem stik es krim pada kerdus yang sudah dipotong dengan bentuk segi
empat lalu lem dengan lem tembak dan susun dengan rapi

4. Gunting lalu bentuk kipas kincir angin dan tiangnya dengan botol bekas

5. Setelah botol bekas dibentuk seperti kipas kincir angin dan tiangnya
dengan botol bekas lalu lem di alas PLTA yang terbuat dari kerdus dan stik
es krim

6. Lalu lem kipas kincir dengan dinamo dengan lem tembak

7. Setelah itu sambungkan kabel ke dinamo dan lampu dengan menggunakan


solder dan timah untuk menyambukan ke dinamo dan lampu

8. Lem dinamo yang telah dibuat menjadi kipas kincir dengan lem tembak
dan isolasi di tiang kincir sesuaikan dengan bentuk kincir angin

9. Setelah itu buat tiang listrik dengan kayu seperti tiang lalu lem tiang di alas
yang terbuat dari kerdus dan stik es krim

10. Pasang lampu yng sudah disambungkan dengan kabel kedinamo dengan
isolasi.

. Analisis Rancangan

Perhitungan daya yang dapat dihasilkan oleh sebuah turbin angin dengan
diameter kipas r adalah:

dimana ᵖ adalah kerapatan angin pada waktu tertentu dan v adalah kecepatan angin
pada waktu tertentu.

Umumnya daya efektif yang dapat dipanen oleh sebuah turbin angin hanya sebesar
20%-30%. Jadi rumus di atas dapat dikalikan dengan 0,2 atau 0,3 untuk mendapatkan
hasil yang cukup eksak.

Prinsip dasar kerja dari turbin angin adalah mengubah energi mekanis dari angin
menjadi energi putar pada kincir, lalu putaran kincir digunakan untuk memutar
dinamo, yang akhirnya akan menghasilkan listrik.

Dalam percobaan ini kami menggunakan Turbin angin sumbu horizontal (TASH)
memiliki poros rotor utama dan generator listrik di puncak menara. Turbin berukuran
kecil diarahkan oleh sebuah baling-baling angin (baling-baling cuaca) yang
sederhana, sedangkan turbin berukuran besar pada umumnya menggunakan sebuah
sensor angin yang digandengkan ke sebuah servo motor. Sebagian besar memiliki
sebuah gearbox yang mengubah perputaran kincir yang pelan menjadi lebih cepat
berputar.

Karena sebuah menara menghasilkan turbulensi di belakangnya, turbin biasanya


diarahkan melawan arah anginnya menara. Bilah-bilah turbin dibuat kaku agar
mereka tidak terdorong menuju menara oleh angin berkecepatan tinggi. Sebagai
tambahan, bilah-bilah itu diletakkan di depan menara pada jarak tertentu dan sedikit
dimiringkan.

Karena turbulensi menyebabkan kerusakan struktur


menara, dan realibilitas begitu penting, sebagian besar TASH
merupakan mesin upwind (melawan arah angin). Meski
memiliki permasalahan turbulensi, mesin downwind
(menurut jurusan angin) dibuat karena tidak memerlukan mekanisme tambahan agar
mereka tetap sejalan dengan angin, dan karena di saat angin berhembus sangat
kencang, bilah-bilahnya bisa ditekuk sehingga mengurangi wilayah tiupan mereka dan
dengan demikian juga mengurangi resintensi angin dari bilah-bilah itu.

Kelebihan TASH

*Dasar menara yang tinggi membolehkan akses ke angin yang lebih kuat di tempat-
tempat yang memiliki geseran angin (perbedaan antara laju dan arah angin antara dua
titik yang jaraknya relatif dekat di dalam atmosfer bumi. Di sejumlah lokasi geseran
angin, setiap sepuluh meter ke atas, kecepatan angin meningkat sebesar 20%.

Kelemahan TASH
*Menara yang tinggi serta bilah yang panjangnya bisa mencapai 90 meter sulit
diangkut. Diperkirakan besar biaya transportasi bisa mencapai 20% dari seluruh biaya
peralatan turbin angin.

*TASH yang tinggi sulit dipasang, membutuhkan derek yang sangat tinggi dan mahal
serta para operator yang tampil.

*Konstruksi menara yang besar dibutuhkan untuk menyangga bilah-bilah yang berat,
gearbox, dan generator.

*TASH yang tinggi bisa memengaruhi radar airport.

*Ukurannya yang tinggi merintangi jangkauan pandangan dan mengganggu


penampilan lansekap.

*Berbagai varian downwind menderita kerusakan struktur yang disebabkan oleh


turbulensi.

*TASH membutuhkan mekanisme kontrol yaw tambahan untuk membelokkan kincir


ke arah angin.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembangkit listrik tenaga angin mengkonversikan tenaga angin menjadi energy listrik
dengan menggunakan kincir angin atau turbin angin. Cara kerjanya cukup sederhana yaitu
putaran turbin yang disebabkan oleh angin diteruskan ke rotor generator dimana generator
ini memiliki lilitan tembaga yang berfungsi sebagai stator sehingga terjadinya GGL (gaya
gerak listrik). Listrik yang dihasilkan dapat disimpan ke batrai atau dimanfaatkan langsung
ke beban seperti lampu

B. Saran

Dalam sebuah penulisan, tetntunya diperlukan penulisan lanjutan guna


meningkatkan ilmu pengetahuan. Dalam pembuatan PROYEK ini, saya masih banyak
kekurangan. Sehingga saya sangat membutuhkan kritik maupun saran yang dapat
membangun saya agar saya dapat membuat PROYEK yang lebih baik. Sehingga
akan benar-benar memberikan manfaat dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-
hari.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?
q=https://id.m.wikipedia.org/wiki/Turbin_angin&sa=U&ved=2ahUKEwj80N_v2vvwAhXMUn
0KHYqwDsUQFjANegQIChAB&usg=AOvVaw1nfxwFXC_y28ckK1m7pNlM

https://www.google.com/url?q=https://wira.co.id/pembangkit-listrik-tenaga-
angin/amp/&sa=U&ved=2ahUKEwiU-
c6a2_vwAhUFA3IKHX4lDusQFjAZegQICRAB&usg=AOvVaw0g1Eac-mGu9xKd64AHxGw1

Anda mungkin juga menyukai