Anda di halaman 1dari 11

RINGKASAN

Materi
MOLEKUL

Mata Kuliah Fisika Modern


Dosen Pengampu Dra. Susilawati, M. Si., P. hD.

OLEH :

Adi Hardiyansyah (I2E016001)


Andi Mutia Fitri (I2E016003)

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN IPA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MATARAM
TAHUN 2017

i
KATA PENGANTAR

Rasa syukur senantiasa tercurahkan kehadirat Allah Subahanahu Wata’ala

atas segala Nikmat dan Hidayah-Nya, semoga langkah kita selalu dalam Ridho-

Nya. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah kepada Rasulullah Muhammad

Salallahu’alaihi Wasalam dan para sahabat Radiallahu’anhu, semoga kita termasuk

umat yang mendapat syafaatnya kelak di hari akhir.

Tugas ringkasan materi fisika modern BAB VIII Materi Molekul pada

buku Arthur Beiser ini dapat terselesaikan dengan baik karena bantuan dari

beberapa pihak terutama dosen pengampuh mata kuliah Fisika Modern, oleh karena

itu pada kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih yang setinggi-

tingginya kepada Dra. Susilawati , M. Si., P. hD. Yang telah banyak membimbing

kami dalam menyelesaikan Tugas ini.

Masukan dan saran dari pembaca sangat diharapkan untuk kesempurnaan

tugas ini. Akhirnya penulis menyampaikan permohonan maaf, apabila dalam

penulisan tugas ini terdapat hal yang kurang berkenan.

Mataram, Desember 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii

BAB VIII MOLEKUL ................................................................................................ 1

8.1 Ikatan Molekular ..................................................................................1


8.2 Ion Molekular H2 .................................................................................2
8.3 Molekul Hidrogen .................................................................................2
8.4 Molekul Kompleks................................................................................3
8.5 Spektrum Elektronik Molekul............................................................... 10

SOAL DAN PEMBAHASAN ..........................................................................12


DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................15

iii
BAB 8
MOLEKUL

8.1. IKATAN MOLEKULAR


Sebuah molekul merupakan grup netral secara elektris yang mengikat
atom dengan cukup kuat sehingga berperilaku sebagai partikel tunggal. Molekul
terdapat karena energy sistem gabungan lebih kecil dari sistem terpisah dari atom
yang tak berinteraksi.
1. Terbentuk ikatan kovalen
Ikatan kovalen terbentuk dari satu atau lebih pasangan elektron yang disero oleh
kedua atom. Contohnya adalah H2
2. Terbentuk ikatan ionik
Ikatan Ionik merupakan satu atau lebih elektron dari satu atom yang ditransfer
dengan yang lain dan menghasilkan ion-ion positif dan negatif yang menarik
saru dengan yang lain. Sebagai contoh yaitu gara, batu, NaCl, dimana ada ikatan
antara ion-ion Na+ dan Cl- . Ikatan Ionik biasanya tidak menghasilkan
pembentukan molekul.
3. Tidak terbentuk Ikatan
Jika struktur elektron kedua atom saling bertumpangan, elektron membentuk
sistem tunggal, dan menurut prinsip eksklusi tidak terdapat dua elektron dalam
sistem semacam itu yang berada dalam keadaan kuantum yang sama.

8.2. ION MOLEKULAR H2


Dengan mengetahui fungsi gelombang 𝜓 dari elektron dalam H2+ karena
dari 𝜓 kita dapat menghitung energi sistem sebagai fungsi dari jarak antara proton
R. Jika E(R) minimum kita bisa mengetahui ikatan yang terbentuk dan juga
mengetahui energi ikatnya.
Dalam fungsi gelombang 1s mengelingi a disebut 𝜓a dan yang mengelilingi
b disebut 𝜓b. Kombinasi 𝜓a dan 𝜓b adalah simetrik, karena pertukaran a dan b tidak
mempengaruhi 𝜓. Di tempat ini peluang terdapatnya elektron.
Fungsi gelombang antisimetrik adalah fungsi gelombang yang tandanya
berubah jika pasangan elektron dipertukarkan (Beiser, 2005). Di sini terdapat

1
simpul antara a dan b dimana 𝜓 = 0. Hal ini menyebabkan berkurangnya peluang
untuk mendapatkan elektron antara kedua proton, sehingga hasilnya adalah gaya
tolak-menolak menyebabkan tidak dapat membentuk ikatan.

8.3. MOLEKUL HIDROGEN


Molekul H2 memiliki 2 elektron, kedua elektron itu dapat berada di orbital
yang sama dan spinnya harus antisejajar. Karena memliki dua elektron untuk
berikatan, maka dapat kita perkirakan H2 lebih stabil dari H2+ dengan energii ikat
5.3 eV sedangkan H2+ memliki energi ikat 2.65 eV, karena terdapat tolakan listrik
antara kedua elektron H2, sehingga energi ikatan yang sebenarnya adalah 4.5 eV.
Kesimpulannya H2 fungsi gelombang simetrik 𝜓𝑠 menghasilkan keadaan terikat
dan fungsi gelombang antisimetrik 𝜓𝐴 menghasilkan keadaan tak terikat.
Sistem elektron selalu diberikan oleh fungsi gelombang antisimetrik yaitu
oleh fungsi gelombang yang tandanya berubah jika pasangan elektron
dipertukarkan. Keadaan ikat H2 bersesuaian dengan kedua elektron diberikan oleh
fungsi gelombang simetrik. Kelihatannya bertentangan dengan kesimpulan diatas.
Penelitian lebih lanjut sebenarnya tidak terjadi pertentangan, fungsi
gelombang lengkap 𝜓́ (1,2) dari sistem dua elektron merupakan perkalian dari
fungsi gelombang ruang 𝜓 (1,2) yang memberikan koordinat elektron dan fungsi
spin s (1,2) memberikan orientasi spinnya,
𝜓́ (1,2) = 𝜓 (1,2) s(1,2) .................................................................................... (8.1)

𝜓́ = 𝜓S sA dan 𝜓́ = 𝜓As ..................................................................................... (8.2)

Jika spin kedua elektron sejajar , fungsi spinnya simetrik, karena fungsi itu
tidak berubah tanda jika elektronnya dipertukarkan. Jadi fungsi gelombang
koordinat 𝜓 untuk dua elektron yang spinnya sejajar harus antisimetrik 𝜓 ↑↑= 𝜓𝐴 .
Dan jika spin kedua elektron antisejajar, fungsi spinnya antisimetrik, karena
fungsi itu berubah tanda jika elektronnya dipertukarkan. Jadi fungsi gelombang
koordinat 𝜓 untuk dua elektron yang spinnya antisejajar harus simetrik 𝜓 ↑↓= 𝜓𝑆 .

8.4. SPEKTRUM ELEKTRONIK MOLEKUL

2
Energi rotasi dan vibrasi dalam sebuah molekul ditimbulkan oleh gerak inti
atomiknya, karena pada dasarnya inti menampung semua massa molekul yang
ditinjau. Eektron molekular dapat tereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan keadaan dasar molekul tersebut, walaupun jaraknya lebih
besar dari pada jarak antara tingkat rotasional dan vibrasional. Transisi elektron
melibatkan radiasi bagian cahaya tampak atau ultra ungu dari spektrum, dengan
masing-masing transisi muncul sebagai deretan garis-garis yang berdekatan yang
disebut pita. Pita muncul karena keadaan rotasional dan vibrasional yang berbeda-
beda untuk masing-masing keadaan elektronik.
Semua molekul menimbulkan spektrum elektronik, karena perubahan
momen dwikutub selalu menyertai konfigurasi elektronik sebuah molekul. Jadi
molekul homonuklir, seperti H2 dan N2 yang tidak memeiliki spektrum rotasional
atau vibrasional karena molekul ini tidak memiliki momen dwikutub permanen,
walaupun demikian molekul itu memiliki spektrum elektronik yang mengandung
struktur halus rotasional dan vibrasional yang mengijinkan momen inersia dan
konstan gaya ikatannya diteliti.
Eksitasi elektronik dalam molekul poliatom sering menimbulkan perubahan
bentuk molekul yang dapat ditentukan dari struktur halus rotasional dalam
spektrum pita. Asal mula perubahan yang seperti ini terletak pada karakter yang
berbeda dari fumgsi gelombang dari elektron dalam keadaan yang berbeda yang
menimbulkan geometri ikatan yang bersesuaian dengan perbedaan tersebut.
Terdapat berbagai cara dimana molekul dalam keadaan elektronik
tereksitasi dapat kehilangan energi dan kembali ke keadaan dasar, molekul bisa
hanya memencarkan foton berfrekuensi sama dengan foton yang diabsorbsinya,
sehingga kembali ke keadaan dasar dengan langkah tunggal. Kemungkinan yang
lain ialah fluresensi (pendaran) dimana molekul bisa memberikan sebagian dari
energi vibrasionalnya ketika bertumbukan dengan molekul lain, sehingga transisi
radiatif ke bawah berasal dari tingkat vibrasional rendah pada keadaan elektronik
yang atas. Jadi radiasi floruresensi berfrekuensi lebih rendah dari radiasi yang
diserap. Flouresensi yang tereksitasi oleh cahaya ultraungu mempunyai banyak
pemakaian, terutama dalam identifikasi mineral dan senyawa biokimiawi.

3
Dalam spektrum molekular dan atomik, transisi radiasi dalam keadaan
elektronik yang spin totalnya berbeda terlarang. Tumbukan antara molekul dapat
mengalami transisi tanpa radiasi ke tingkat vibrasional yang lebih rendah yang
eneginya mungkin hampir sama dengan tingkat eksitasi trikembar, jadi terdapat
peluang tertentu untuk terjadi pergeseran ke arah keadaan trikembar. Tumbukan
selanjutnya dari molekul dalam keadaan trikembar itu akan membawa energi
molekul ke bawah titik penyebrangan, sehingga terperangkap dalam keadaan
trikembar dan akhirnya mencapai tingkat v = 0. Transisi radiatif dari keadaan
trikembar ke keadaan tunggal “terlarang” menurut kaidah seleksi yang berarti bisa
terjadi, tapi peluangnya sangat kecil. Transisi semacam ini mempunyai setengah
umur sangat panjang dan radiasi fosforesen yang terjadi dapat terpancar bemenit-
menit, bahkan berjam-jam setelah absorbsi semula.

4
SOAL DAN PEMBAHASAN

1. Pada temperature berapakah energi kinetic rata-rata molekul dalam sampel


hydrogen sama dengan energi ikatnya?
Jawaban:
 Kita gunakan energi ikat hydrogen sebesar 4,5 eV

3
𝑘𝑇 = 4,5 𝑒𝑉
2

Sehingga:

2 𝑥 4,5 𝑒𝑉
𝑇=
3𝑘

𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 𝑘 = 8,62 𝑥 10 −5 𝑒𝑉/𝐾


Maka:
9 𝑒𝑉
=
𝑥10−5 𝑒𝑉 = 0,348 𝑥 105 𝐾
3 𝑥 8,62 𝐾
= 𝟑, 𝟓 𝒙 𝟏𝟎𝟒 𝑲
𝟗 𝒆𝑽. 𝑲
=
𝟐𝟓, 𝟖𝟔 𝒙 𝟏𝟎−𝟓 𝒆𝑽

2. Tetapan gaya molekul 1H19 F adalah966 N/m. Carilah frekuensi getaran


molekulnya!
Jawaban:

Gunakan m’ = (19/20)mH diketahi mH = 1,67 x 10-27 kg


Jika kita gunakan persamaan:
𝟏 𝒌 1 𝑘𝑔. 𝑚. 𝑠 −2
𝝂𝒐 = √ = √608,9 𝑥 1027
𝟐𝝅 𝒎𝑯 6,28 𝑘𝑔. 𝑚
𝑁 1 1
1 √ 966 𝑚 20
= = √6089 𝑥 1026 𝑥 2
2𝜋 1,67 𝑥 10 −27 𝑘𝑔 19 6,28 𝑠

𝑁 1
1 19320 𝑥 10 27 𝑚 = 𝑥 78 𝑥 1013 𝐻𝑧
= √ 6,28
2 𝑥 3.14 31,73 𝑘𝑔
= 12,4 𝑥 1013 𝐻𝑧

= 𝟏, 𝟐𝟒 𝒙 𝟏𝟎𝟏𝟒 𝑯𝒛

5
3. Molekul 200Hg 35Cl momancarkan foton 4,4 cm jika molekul itu mengalami
transisi dari J = 1 ke j = 0. Carilah jarak interatomic dalam molekul ini.
Jawaban:

𝑐 ℏ
Gunakan Persamaan 𝜈 = , 𝜈 = 2𝜋𝐼 𝑑𝑎𝑛 𝐼 = 𝑚′ 𝑅 2, sehingga kita peroleh
𝑙
persamaan berikut ini!
ℏ𝑙
𝑅2 =
2𝜋𝑚′ 𝑐

Untuk atom ini:

𝒎𝑯 (𝟐𝟎𝟎𝒙𝟑𝟓)
𝒎’ =
(𝟐𝟎𝟎 + 𝟑𝟓)

ℏ𝑙
𝑅2 =
2𝜋𝑚′ 𝑐
(1,055𝑥10−34 J. s)(4,4x10 −2 𝑚)
𝑹=√
3𝑥108 𝑚
(2𝑥3,14)(1,67𝑥10−27 𝑘𝑔) ( )
𝑠
= 𝟎, 𝟐𝟐𝟑 𝒏𝒎

23 35
4. Keadaan vibrasional terendah molekul Na Cl adalah 0,063eV. Carilah
tetapan gaya aproksimasi melekul ini!
Jawaban:

Ingat persamanaan:
ΔE
∆𝐸 = ℎ𝜈𝑜 𝑑𝑎𝑛 𝑘 = 𝑚′(2𝜋𝜈0 )2 = 𝑚′ ( )

Diketahui:
𝑚 𝐻 (23 𝑥 35)
𝑚’ =
(23 + 35)
J
(23 𝑥 35) (0,063 𝑒𝑉) (1,60 𝑥10−19 )
𝑘= (1,67 𝑥 10−27 𝑘𝑔) [ eV ]
58 4.14 𝑥 10−15 eV. s
= 𝟐𝟏𝟑 𝑵/𝒎

6
5. Ikatan antara atom hydrogen dan klorin dalam molekul 1H 35Cl mempunyai
constant gaya 516 N/m. Apakah peluangnya besar bahwa molekul HCl ini akan
bervibrasi pada tingkat keadaan vibrasional yang pertama pada temperature
kamar?
Jawaban:

Gunakan Persamaan:
𝑘 (35𝑥1)
Δ𝐸 = ℎ𝜈0 = ℏ√𝑚′ dan 𝑚′ = 𝑚𝐻 (35+1)

𝑘
Δ𝐸 = ℏ√ ′
𝑚
𝑁
516 𝑚 36
Δ𝐸 = (1,055 𝑥 10−34 𝐽. 𝑠) √
1,67 𝑥 10−27 𝑘𝑔 35

𝑁
18576 𝑥 1027 𝑚
= (1,055 𝑥 10 −34
𝐽. 𝑠) √
58,45 𝑘𝑔

1026
= (1,055 𝑥10−34 𝐽. 𝑠√3178 𝑥 )
𝑠2

1013
= 1,055 𝑥 10−34 𝐽. 𝑠 𝑥56,37 𝑥
𝑠

= 59,4 𝑥 10 −21 𝐽

= 𝟓, 𝟗𝟒 𝒙 𝟏𝟎−𝟐𝟎 𝑱

7
Daftar Pustaka

Beiser, Arthur. 1981. Konsep Fisiska Modern. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai