Kisi-kisi adalah suatu format yang memuat kriteria tentang butir-butir soal yang
akan ditulis. Kisi-kisi digunakan sebagai desain atau rancangan penulisan soal
yang harus diikuti oleh penulis soal. Tujuan penulisan kisi-kisi adalah agar
perangkat tes yang akan disusun tidak menyimpang dari bahan atau materi serta
aspek tes yang akan diukur dalam tes tersebut, atau dengan kata lain bertujuan
untuk menjamin validitas isi dan relevansinya dengan kemampuan siswa.
Kisi tes bentuk objektif maupun uraian yang baik akan memenuhi
beberapa hal atau persyaratan sebagai berikut:
Penyusun : ........................
Kompeten Nomor
Kompetensi Kelas/
No. si Materi Indikator Soal
Inti Semester
Dasar
1 ................ XII/1 ............. .......... ............... 1
....... .. .....
2 2
3 3
4 4
5 5
dst dst.
.
Tes tertulis
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes tertulis merupakan tes
dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk
tulisan. Teknik penilaian tertulis dipergunakan untuk mengukur kemampuan
kognitif yang meliputi ingatan atau hafalan, pemahaman, penerapan atau
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Tes Lisan
Tes bentuk lisan adalah tes yang dipergunakan untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi,
terutama pengetahuan (kognitif) di mana guru memberikan pertanyaan langsung kepada peserta
didik secara verbal (bahasa lisan) dan ditanggapi oleh peserta didik secara langsung dengan
menggunakan bahasa verbal (lisan).[6] Pendekatan lisan sering digunakan oleh guru kelas untuk
mengevaluasi siswanya. Setiap hari guru bertanya atau memberi pertanyaan kepada siswanya.
Hasilnya dapat digunakan guru (meskipun tidak selalu) untuk menambah faktor yang menentukan
nilai akhir siswa. Hal ini dapat menolong guru dan siswa dalam proses belajar dan mengajar.
Pertanyaan lisan dapat memberikan umpan balik langsung kepada guru maupun kepada siswa.
Manfaat umum dari tes ini memberi kesempatan pendekatan yang lebih akrab bagi guru terhadap
siswanya dan sebaliknya.
Kesimpulan
1. Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut
Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah
kognitif;
2. Ranah kognitif berhubungan erat dengan kemampuan berfikir, termasuk di
dalamnya kemampuan menghafal, rnemahami, mengaplikasi, menganalisis,
mensintesis dan kemampuan mengevaluasi. Cakupan yang diukur dalam ranah
Kognitif adalah: Ingatan (C1), Pemahaman (C2), Penerapan (C3), Analisis (C4),
Sintesis (C5), dan Evaluasi (C6);
3. Setiap pelajaran memerlukan tes untuk mengukur sebagaimana jauh kemampuan
siswa. Dalam tes yang akan diberikan seorang guru kepada siswa memerlukan standar
kelulusan dan pencapaian atau indikator yang harus dimiliki siswa agar proses belajar
mengajar sesuai apa yang diinginkan. Dalam penyusunan tes atau evalusi
pembelajaran diperlukan kisi-kisi sebagai targetan yang hendak dicapai dalam proses
pembalajaran.