Disusun oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya sehingga kami dapat mengerjakan dan menyelesaikan penyusunan makalah ini,
meskipun disadari sepenuhnya makalah ini masih banyak kekurangannya.
Penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Komponen Devais
dan untuk mengetahui lebih lanjut tentang Dioda.
Dalam penulisan makalah Dioda ini banyak yang telah membantu penusun, baik saat
membahas materi makalah, sebelum penyusunan, maupun selama penyusunan, sehingga
makalah Dioda ini dapat terealisasikan. Maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang selama ini membantu saya dalam membuat makalah ini.
Tidak ada kalimat yang pantas kami ucapkan kepada semua pihak yang telah
membantu penyusun dalam menyelesaikan tugas makalah Dioda ini selain ucapan terima
kasih.
Tiada yang sempurna di dunia ini selain Allah SWT, dan penyusun menyadari bahwa
masih banyak kesalahan-kesalahan dalam penulisan makalah Dioda . Untuk itu penyusun
mohon kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca. Penyusun berharap tugas
makalah Dioda ini dapat bermanfaat bagi penyusun pribadi dan pembaca pada umumnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
1. Latar Belakang ..............................................................................................1
2. Tujuan Penulisan............................................................................................1
3. Perumusan Masalah.......................................................................................2
4. Batasan Masalah.............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3
1. Pengertian.......................................................................................................3
2. Sifat Dioda.....................................................................................................3
3. Fungsi Dioda..................................................................................................5
4. Jenis Dioda.....................................................................................................5
5. Prinsip Kerja...................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sebuah dioda sambungan P-N hanya dapat mengalirkan arus listrik dalam satu arah,
maka dioda dapat dimanfaatkan sebagai penyearah (rectifier) untuk mengubah arus
bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC).
Aplikasi dioda pada kendaraan banyak digunakan untuk penyearahan arus seperti pada
sistem pengisaian. Fungsi dioda adalah sebagai penyearah arus dari arus bolak-balik
menjadi arus searah agar dapat dimanfaatkan untuk mengisi baterai dan menyuplai
kebutuhan arus pada kendaraan. Fungsi lain dioda ini pada kendaraan adalah sebagai
anti shock tegangan.
iv
1.3 Perumusan Masalah
Atas dasar penentuan latar belakang serta tujuan penulisan, maka penulis mengambil
perumusan masalah sebagai berikut :
1. Dalam elektronika, apa fungsi dari dioda?
2. Adakah perbedaan antara dioda?
3. Apa sajakah jenis dari dioda?
v
BAB II
PEMBAHASAN
DIODA
1.1 Pengertian Dioda
Secara etimologis, kata dioda berasal dari dua kata yaitu di (dua) dan oda (elektroda)
yang berarti dua elektroda. Secara harfiah, pengertian dioda adalah sebuah komponen
elektronika yang terdiri dari dua buah elektroda yang memiliki fungsi sangat
berhubungan dengan pengendalian arus dan tegangan. Dioda adalah komponen aktif
semikonduktor yang terdiri dari persambungan (junction) P-N. Dioda
semikonduktor hanya melewatkan arus searah saja (forward), sehingga banyak
digunakan sebagai komponen penyearah arus. Secara sederhana sebuah dioda bisa di
asumsikan sebuah katup, dimana katup tersebut akan terbuka manakala air yang
mengalir dari belakang katup menuju kedepan, sedangkan katup akan menutup oleh
dorongan aliran air dari depan katup.
Gambar 1
Simbol Umum Dioda
vi
Pada kondisi bias ini akan terjadi aliran arus dengan ketentuan beda tegangan yang
diberikan ke dioda dan akan selalu positif.
Gambar 2
Dioda dengan bias maju
Gambar 3
Dioda dengan bias mundur
vii
1.3 Fungsi Dioda
Dioda memiliki beberapa fungsi, antara lain :
1. Sebagai penyearah arus (dioda bridge)
2. Sebagai pengendali tegangan (dioda zener)
3. Sebagai pengaman atau sekering.
4. Sebagai rangkaian clipper, yaitu untuk memangkas / membuang level sinyal yang ada
di atas atau di bawah level tegangan tertentu.
5. Sebagai rangkaian clamper, yaitu untuk menambahkan komponen DC kepada suatu
sinyal AC.
6. Sebagai pengganda tegangan.
7. Sebagai indikator, untuk LED (light emiting dioda)
8. Sebagai sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian power amplifier
9. Sebagai sensor cahaya, untuk dioda photo
10. Sebagai rangkaian VCO (voltage controlled oscilator), untuk dioda varactor
Gambar 4
Dioda Standar
viii
Sesuai karakteristiknya, dioda standar dapat digunakan sebagai :
a. Penyearah sinyal arus bolak-balik (AC)
b. Pemotong level.
c. Sensor suhu.
d. Penurun tegangan.
e. Pengaman polaritas terbalik pada DC input.
ix
r
Gambar 5
Light Emitting Dioda
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA. Karena dapat
mengeluarkan cahaya, maka pengujian LED ini mudah, cukup dengan
menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan
polaritas yang sesuai dengan elektrodanya.
Gambar 6
Dioda LED
x
f. Zinc Selenide (ZnSe) – biru
g. Indium Gallium Nitride (InGaN) – hijau kebiruan dan biru
h. Indium Gallium Aluminium Phosphide – oranye-merah, oranye, kuning, dan
hijau
i. Silicon Carbide (SiC) – biru
j. Diamond (C) – ultraviolet
k. Silicon (Si) – biru (dalam pengembangan)
l. Sapphire (Al2O3) – biru
m. LED biru dan putih
LED ini kemudian populer di penghujung tahun 90-an. LED biru ini dapat
dikombinasikan ke LED merah dan hijau yang telah ada sebelumnya untuk
menciptakan cahaya putih.
3. Dioda Zener
Gambar 7
Dioda Zener
Merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon. Dioda ini
dikenal juga sebagai Voltage Regulation Dioda yang bekerja pada daerah
reverse (kuadran III). Potensial dioda zener berkisar mulai 2,4 sampai 200 volt dengan
disipasi daya dari 1/4 hingga 50 watt. Dioda jenis ini berfungsi sebagai penstabil
tegangan. Selain itu dioda jenis ini juga dapat digunakan sebagai pembatas tegangan
pada level tertentu untuk keamanan rangkaian.
Karena kemampuan arusnya yang kecil, maka penggunaan diodaa zener sebagai
penstabil tegangan dengan arus besar dibutuhkan sebuah buffer arus. Dioda zener ini
dibias mundur (reverse).
xi
Gambar 8
Dioda Zener
4. Dioda Photo
Merupakan jenis komponen yang peka terhadap cahaya. Dioda ini akan
menghantar jika ada cahaya yang masuk dengan intensitas tertentu. Dalam keadaan
gelap, arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar
germanium dan 1A untuk bahan silikon. Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah
sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape), dimana pita
berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya.
Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi, maka cahaya yang memasuki lubang
tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik.
Gambar 9
Dioda Photo
Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-
Meter), dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika
disinari cahaya akan berubah rendah. Selain itu banyak juga dioda cahaya ini
digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan
alarm.
xii
Gambar 10
Dioda Photo
Jika semi konduktor menyerap cahaya, maka dapat tercipta pasangan elektron bebas-
lubang yang melebihi jumlah yang telah ada dalam semi konduktor itu akibat kegiatan
termal. Gejala ini disebut penyerapan foto (foto absorption). Meningkatnya
konduktifitas listrik akibat kelebihan muatan pembawa oleh penyerapan foto disebut
konduktifitas foto (foto konduktivity). Jika bungkus semi konduktor diberi “jendela”
transparan (tembus cahaya) maka konduktifitas listrik semi konduktor tergantung pada
intensitas cahaya yang jatuh padanya. Inilah prinsip kerja sebuah dioda foto. Dioda
photo ini dibias maju (forward).
5. Dioda Varactor
Dioda ini mampu menghasilkan nilai kapasitansi tertentu sesuai dengan besar tegangan
yang diberikannya. Dengan dioda ini. Maka sistem penalaan digital pada sistem
transmisi dengan frekuensi tinggi mengalami kemajuan pesat.
Contoh sistem penalaan dengan dioda ini adalah dengan sistem PLL (Phase Lock
Loop), yaitu mengoreksi oscilator dengan membaca penyimpangan frekuensinya untuk
kemudian diolah menjadi tegangan koreksi untuk oscilator. Dioda ini bekerja di daerah
reverse mirip dioda Zener.
Gambar 11
Dioda Varactor
xiii
Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat
kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya. Jika tegangan
tegangannya semakin naik, kapasitasnya akan turun. Seperti kebanyakan komponen
dengan kawat penghubung, dioda juga mempunyai kapasitansi bocor yang
mempengaruhi kerja pada frekuensi tinggi, kapasitansi ini biasanya lebih kecil dari
1pF.
Gambar 12
Dioda Varactor
Dalam banyak aplikasi menggantikan kapasitor yang ditala secara mekanik, dengan
perkataan lain varaktor yang di pasang parallel dengan induktor merupakan rangkaian
tangki resonansi. Dengan mengubah-ubah tegangan reverse pada varactor kita dapat
mengubah frekuensi resonansi, penerapan dioda varactor ini biasanya pada tuner yang
di tala menggunakan tegangan. Dioda varactor dibias mundur (reverse).
Gambar 13
Dioda Schottky (SCR)
xiv
1.5 Prinsip Kerja Dioda
Sebuah dioda adalah komponen listrik yang dapat mengalirkan arus dalam satu arah dan
menahan arus litrik dalam arah yang sebaliknya. Jenis dioda modern yang banyak
digunakan dalam mendesain rangkaian adalah dioda semikonduktor.
Ketika dioda digunakan pada rangkaian lampu sederhana, dioda dapat mengalirkan atau
menahan arus listrik yang menuju ke lampu, tergantung dari polaritas dari sumber
tegangan yang dihubungkan pada terminal dioda.
Gambar 14
(a) Arus bisa lewat menuju lampu; dioda mengalami bias maju (forward bias)
(b) Arus tidak bisa lewat ke lampu; dioda mengalami bias terbalik (reverse bias)
Ketika polaritas baterai yang terhubung pada dioda memungkinkan arus dapat mengalir
ke lampu, dioda dikatakan mengalami bias maju (forward bias). Sebaliknya, ketika
polaritas baterai dibalik sehingga dioda menahan arus dalam rangkaian, dioda dikatakan
mengalami bias terbalik(reverse bias).
Pada jaman awal-awal penemuan listrik, orang-orang menganggap listrik adalah gerakan
muatan listrik positif yang mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif
baterai/sumber tegangan. Namun seiring kemajuan ilmu pengetahuan, diketahui bahwa
yang sebenarnya bergerak adalah muatan listrik negatif atau disebut elektron. Dan pada
kenyataannya, arus listrik adalah gerakan elektron dari kutub negatif menuju kutub
positif. Tentu saja penemuan gerakan elektron ini bertentangan dengan pendapat orang
jaman dahulu. Jadi kesimpulannya, aturan lama (arah arus konvensional) menyatakan
arus listrik mengalir dari kutub positif menuju negatif, sedangkan aturan baru (arah arus
elektron) menyatakan bahwa arus listrik mengalir dari kutub negatif menuju positif.
xv
Dioda dapat mengalirkan arus listrik apabila terminal anoda dari dioda (simbol anak
panah, ►) dihubungkan ke terminal yang tegangannya lebih positif daripada terminal
katodanya (simbol garis lurus tegak, |) sehingga arus listrik konvensional dapat mengalir
sesuai dengan arah panah simbol dioda. Sebaliknya, apabila katoda diberi tegangan yang
lebih positif daripada anoda, arus tidak dapat mengalir.
Gambar 15
Agar arus dapat mengalir dalam rangkaian,
maka arah arusnya harus sesuai dengan arah panah dari dioda
Apabila arah arus listrik yang keluar dari sumber tegangan memiliki arah yang sesuai
dengan arah anak panah dari dioda, maka dioda mengalami bias maju (forward bias)
dan arus dapat mengalir dalam rangkaian. Sebaliknya, apabila arah arus listrik yang
keluar dari baterai memiliki arah yang berlawanan dengan arah panah dari dioda, maka
dioda mengalami bias terbalik (reverse bias) dan arus listrik tidak dapat mengalir dalam
rangkaian.
Sebenarnya, tegangan maju pada suatu dioda dapat dihitung tetapi sangat sulit karena
untuk menghitung tegangan maju suatu dioda harus mempertimbangkan banyak
variabel. Sebuah persamaan pendekatan untuk menghitung tegangan maju dioda
bergantung pada beberapa variabel yaitu arus yang mengaliri dioda, suhu sambungan P-
N nya, dan beberapa konstanta fisika.
xvi
Berikut ini persamaan dioda yang umum :
dimana :
ID : arus dioda (Ampere)
IS : arus saturasi (biasanya bernilai 1 × 10-12 ampere)
e : konstanta euler (~ 2.718281828)
q : muatan elektron (1.6 × 10-19 coulomb)
VD : sumber tegangan yang dihubungkan ke dioda (volt)
N : koefisien emisi atau ketidakidealan (biasanya diantara 1 atau 2)
k : konstanta Boltzman (1.38 × 10-23)
T : suhu sambungan PN (Kelvin)
Gambar 16
Kurva dioda yang menunjukkan hubungan antara arus dengan tegangan dioda.
Selain itu ada hal lain yang harus di perhatikan, pada saat dioda mengalami bias
terbalik, arus memang tidak bisa melewati dioda. Tapi pada kenyataannya terdapat arus
dalam jumlah yang sangat kecil (nano hingga mikro).
xvii
BAB III
KESIMPULAN
1. Dioda adalah sebuah komponen elektronika yang terdiri dari dua buah elektroda
yang memiliki fungsi sangat berhubungan dengan pengendalian arus dan tegangan.
2. Ada dua sifat dioda yaitu dioda bias maju dan dioda bias mundur.
3. Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan
karakteristik serta spesifikasinya, seperti dioda penyearah (rectifier), dioda Emisi
Cahaya (LED), dioda Zener, dioda photo (Photo-Dioda), Dioda Varactor dan Dioda
SCR.
4. Ketika dioda digunakan pada rangkaian lampu sederhana, dioda dapat mengalirkan
atau menahan arus listrik yang menuju ke lampu, tergantung dari polaritas dari
sumber tegangan yang dihubungkan pada terminal dioda.
xviii
DAFTAR PUSTAKA
http://dasarelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-dioda-2/
http://duniaelektonika.blogspot.com/2013/01/jenis-jenis-dioda-beserta-fungsinya.html
http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/jenis-material-katoda-tabung-hampa-
vacuum-tube/
http://elkaasik.com/prinsip-kerja-dioda/
http://seputar-elektro.blogspot.com/2012/05/mengenal-dioda.html
http://www. tugasku4u.com/2013/04/dioda.html
xix