Anda di halaman 1dari 26

LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS JAMBI
Praktikum Fisika Dasar II – Tahun 2023

Karakteristik Dioda
Esra Yuliana Pasaribu1, Lisensia lorenza2, Novita wulan sari3, Rike Nurvermadi4
1
A1C322053, Kelompok 7, Pendidikan Fisika Regular A 2022
2,3
Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi

Artikel info ABSTRAK


Dioda adalah komponen elektronika yang hanya memperbolehkan arus
Kata kunci:
listrik mengalir dalam satu arah, sehingga dioda biasa disebut juga
Dioda, sifat diode, rangkaian
sebagai “Penyearah” Dioda terbuat dari bahan semikonduktor jenis
penyearah
silicon dan germanium. Karakteristik dioda adalah perilaku sebuah
komponen dioda ketika di aliri arus listrik baik searah (DC) atau
bolakbalik (AC). Rangkaian penyearah merupakan rangkaian yang
mengubah arus bolakbalik (AC) menjadi arus searah (DC). Adapun tujuan
dilakukannya praktikum ini yaitu dapat mengidentifikasi karakteristik
diode, dapat menganalisis rangkaian bias maju dan bias mundur pada
diode dan dapat melukiskan grafik karakteristik dioda dengan benar.

ABSTRACT
Keywords: Diodes are electronic components that only allow electric current to flow
Diode, diode properties,
rectifier circuit in one direction, so diodes are also known as "Rectifiers". Diodes are
made from silicon and germanium semiconductor materials. Diode
‘’’ characteristics are the behavior of a diode component when an electric
current is supplied, either direct (DC) or alternating (AC). A rectifier circuit
is a circuit that converts alternating current (AC) into direct current (DC).
The aim of this practicum is to be able to identify the characteristics of
diodes, be able to analyze the forward bias and reverse bias circuits on
diodes and be able to draw graphs of diode characteristics correctly.

Copyright © 2023
Laporan Praktikum Fisika Dasar II – 2023

PENDAHULUAN (Font 12 pt)


Dioda merupakan komponen semikonduktor yang mengalirkan arus satu arah saja. Dioda
terbuat dari germanium atau silikon yang lebih terkenal dengan dioda junction. Struktur dari dioda
ini sesuai dengan namanya, adalah sambungan antara semikonduktor tipe P dan semikonduktor
tipe N. Semikonduktor tipe P berperan sebagai anoda dan semikonduktor tipe N berperan sebagai
katoda. Dengan struktur seperti ini arus hanya dapat mengalir dari sisi P ke sisi N.
Dioda memiliki fungsi penting sebagai penyearah arus, yaitu mengubah arus bolak-balik
(AC) menjadi arus searah (DC). Dalam rangkaian elektronika, dioda dapat digunakan dalam
penyearah setengah gelombang (half wave rectifier) dan penyearah gelombang penuh (full wave
rectifier). Kehadiran dioda sebagai komponen aktif elektronika telah memberikan banyak
manfaat bagi kehidupan manusia, sehingga penting untuk memahami pengaruh nilai kapasitor
terhadap kinerja dioda.
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu:

1. Dapat mengidentifikasi karakteristik dioda


2. Dapat menganalisis rangkaian bias maju dan bias mundur pada dioda
3. Dapat melukiskan grafik karakteristik dioda dengan benar

KAJIAN TEORI (Font 12 pt)


Dioda adalah komponen elektronika yang hanya memperbolehkan arus listrik mengalir
dalam satu arah sehingga dioda biasa disebut juga sebagai “Penyearah” Dioda terbuat dari
bahan semikonduktor jenis silicon dan germanium. Dioda terbuat dari penggabungan dua tipe
semikonduktor yaitu tipe P (Positive) dan tipe N (Negative), kaki dioda yang terhubung pada
semikonduktor tipe P dinamakan “Anode” sedangkan yang terhubung pada semikonduktor tipe
N disebut ”Katode”.(Pasaribu & Reza, 2021)
Dioda semikonduktor hanya dapat melewatkan arus searah saja, yaitu pada saat dioda
diberikan catu maju (forward bias) dari anoda (sisi P) ke katoda (sisi N). Pada kondisi tersebut
dioda dikatakan dalam keadaan menghantar (memiliki tahanan dalam sangat kecil). Sedangkan
bila dioda diberi catu terbalik (reverse bias) maka maka pada kondisi ini dioda tidak
menghantar (memiliki tahanan dalam yang tinggi sehingga arus sulit mengalir).(P. Sitohang et
al., 2018)
Dioda memegang peranan penting dalam elektronika, diantaranya adalah menghasilkan
tegangan searah dari tegangan bolak-balik. Dioda adalah komponen elektronik yang dibuat
dari bahan semikonduktor (silikon atau germanium) tipe p dan tipe n yang disatukan. Dioda
memiliki dua konduktor yaitu anoda yang dihubungkan pada sumber tegangan positif dan
katoda yang dihubungkan pada sumber negatif. Pada penerapannya komponen dapat
digunakan sebagai penyearah yaitu suatu alat yang terdiri dari saklar-saklar daya disusun
sedemikian rupa sehingga dapat merubah energi listrik tegangan bolak-balik (AC) menjadi
energi listrik tegangan arus searah (DC).(Atmam et al., 2018)
Dioda adalah peralatan semikonduktor bipolar yaitu kutub anoda dan kutub katoda.
Dalam operasinya, dioda akan bekerja bila diberi arus bolak-balik (AC) dan berfungsi sebagai
penyearah. Selain itu dioda dapat mengalirkan arus searah (DC) dari kutub anoda ( + ) ke
kutub katoda ( - ). Jika kutub anoda diberi arus negatif dan kutub katoda diberi arus positif
maka dioda akan bersifat menahan arus listrik.(Marpaung, 2017)
Rangkaian penyearah merupakan rangkaian yang mengubah arus bolakbalik (AC)
menjadi arus searah (DC). Rangkaian penyearah ada dua macam, yaitu rangkaian penyearah
Laporan Praktikum Fisika Dasar II – 2023

setengah gelombang dan rangkain penyearah gelombang penuh. Rangkaian penyearah dapat
dibuat dengan memanfaatkan dioda. Penyearah setengah gelombang menggunakan satu dioda,
seangkan penyearah gelombang penuh mengunakan dioda bridge.(Arpin, 2020)
Sifat dioda yaitu hanya akan mengalirkan arus jika P diberi tegangan positif dan N
diberi tegangan negatif. Pemberian tegangan ini disebut pemberian tegangan panjar maju (bias
forward) sebaliknya jika diberi tegangan yang terbalik yaitu P diberi terhadap tegangan negatif
dan N positif disebut pemberian panjar mundur (bias reserve)(Leto & Selly, 2014). Pada
keadaan ini arus yang mengalir didalam dioda sangat kecil sehingga dapat diabaikan. Dioda
memiliki keunikan tersendiri yaitu hanya dapat memiliki keunikan tersendiri yaitu hanya dapat
melewatkan arus dalam pada satu polaritas saja yaitu pada panjar maju (forward Bias) dan
tidak melewatkan arus pada panjar mundur (reserved bias).(Ali et al., 2020)
Karakteristik dioda adalah perilaku sebuah komponen dioda ketika di aliri arus listrik
baik searah (DC) atau bolakbalik (AC). Karakteristik dioda yang paling dasar adalah ia akan
menghantarkan jika dikerjakan secara maju (forward). Sedangkan akan menghambat jika
dikerjakan secara terbalik (reverse ) secara sederhana kita bisa mengamati karakteristik
sebuah dioda ketika maju dan mundur. Kemudian kita juga bisa mengamati karakteristik kerja
dioda melalui grafik. Dengan grafik akan tampak beberapa area yang menunjukkan perilaku
dioda pada kondisi tegangan. untuk memahami karakteristik dioda melalui pengukuran,bisa
dilakukan dengan cara menghubungkan dioda secara seri dengan sebuah sumber tegangan
DCdan sebuah resistor. (Khair & Mirna, 2020)
Dioda merupakan komponen elektronika yang memiliki dua terminal dan terbuat dari
sambungan dua jenis semi konduktor P dan N. Dioda berfungsi untuk mengubah tegangan
bolak-balik menjadi tegangan searah (AC to DC). Untuk mengetahui hubungan antara arus
yang lewat dengan beda potensi pada ujung-ujungnya maka dilakukan uji karakteristik dioda.
Uji karakteristik dioda dilakukan untuk mengukur nilai tegangan dan arus dioda sehingga
menghasilkan grafik kurva karakteristik terutama untuk bias maju dioda.(Muhlisin et al., 2019)
Pada dioda silikon diberi sumber tegangan yang yang berbeda mulai dari nol sampai
nilai tertentu kemudian diukur tegangan dan arus yang melalui dioda maka nilai tegangan
mengalami kenaikan dari awal sedangkan nilai arus yang terukur pada awalnya bernilai nol
dan mengalami kenaikan pada saat nilai tegangantertentu.(Fathoni & Rahmawati, 2017)
Karakteristik dari sebuah dioda yaitu hanya bisa dialiri oleh arus dalam satu arah saja.
sehingga dioda ini dapat dimanfaatkan sebagai penyearah sebuah arus.Salah satu kaki dioda
yakni kaki anoda pada sisi dioda negatif digabungkan satu sama lain dan dihubungkan dengan
massa, sedangkan kaki katoda pada sisi dioda positif saling dihubungkan juga dan dihubungkan
dengan terminal. Ujung-ujung kumparan stator disambungkan dengan bagian tengah di antara
pasangan dioda yang dihubungkan secara seri. Ini adalah sifat dasar dioda yang digunakan
untuk fungsi penyearahan.(Lubis, 2018)
Lingkungan sekitar yang sering kita jumpai pastinya tidak terlepas dengan hal yang
terkait dengan elektronika. Didalamnya terdapat perangkat elektronik seperti bohlam, laptop,
televisi, dan masih banyak lainnya. Perangkatperangkat tersebut mempunyai rangkaian di
dalamnya yang salah satu komponen pentingnya adalah dioda. Dioda adalah sebuah komponen
elektronika aktif dengan 2 kutub yang berfungsi untuk menyearahkan arus. Dioda merupakan
komponen yang berjenis 2 buah elektroda yang diciptakan oleh ilmuwan dari Inggris yaitu J.A.
Fleming pada tahun 1904.(Arif Rojabi et al., 2023)
Dioda konvensional tidak mengalirkan arus balik jika diberi bias mundur (reverse bias)
di bawah tegangan tembus (breakdown voltage) jika melebihi batas tegangan operasi, maka
dioda biasanya akan mengalami kerusakan karena kelebihan arus yang menyebabkan panas.
Dioda banyak digunakan dalam rangkaian elektronika.(Iqbal Firmansyah et al., 2022)
Dioda bersifat menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus pada
aliran tegangan balik. Dari sifat ini, dioda memiliki berbagai fungsi penting dalam suatu
rangkaian sebagai komponen elektronika. Fungsi dari dioda antara lain adalah sebagai
Laporan Praktikum Fisika Dasar II – 2023

penyearah untuk komponen dioda bridge, sebagai penstabil tegangan pada komponen dioda
zener, sebagai pengaman atau sekering, sebagai pengganda tegangan, dan sebagainya. Dioda
juga berhubungan dengan tegangan, kuat arus dalam sebuah rangkaian arus bolak balik.(Dimas
et al., 2023)
Dioda termasuk dalam komponen aktif. Dioda mempunyai dua buah elektrode yaitu
anoda dan katoda. Dioda mempunyai dua buah tegangan bias yaitu bias maju (forward) dan
bias mundur (reverse). Diode mempunyai banyak fungsi diantaranya sebagai penyearah
tegangan dan penahan tegangan. Dalam kajian ini dioda digunakan sebagai penyearah dan juga
sebagai pengaman rangkaian. (Danang et al., 2019)

Gambar 1. Gambar dioda secara fisik dan symbol


Kutub anoda dihubungkan pada tegangan positif (+) dan kutub katoda kita hubungkan
pada tegangan negatif (-) akan menghantarkan arus listrik pada satu arah saja, Karena sifat
dioda yang bekerja sebagai konduktor jika kita beri bias maju dan bekerja sebagai isolator
pada bias mundur, maka dioda sering digunakan sebagai penyearah (rectifier) arus bolak-balik.
(Hamkah, Hadi Purwanto, 2019)
Dioda merupakan jenis komponen pasif. Dioda memiliki dua kaki atau kutub yaitu kaki
anoda dan kaki katoda. Dioda terbuat dari bahan bahan semi-konduktor tipe P dan semi-
konduktor tipe N yang disambungkan. Dioda bersifat menghantarkan arus listrik hanya pada
satu arah saja, yaitu kutub anoda kita hubungkan pada tegangan positif (+) dan kutub katoda
kita hubungkan pada tegangan negatif (-). Karena sifat dioda yang bekerja sebagai konduktor
jika kita beri bias maju dan bekerja sebagai isolator pada bias mundur, maka dioda sering
digunakan sebagai penyearah (rectifier) arus bolak-balik.(Pattiapon et al., 2019)
Arus yang mengalir saat diberi bias maju memiliki nilai yang jauh lebih besar daripada
arus pada panjar mundur, sehingga peranti ini mempunyai karakteristik sebagai dioda. Arus
pada pada saat diberi bias mundur mempunyai nilai hampir nol, tetapi arus meningkat saat
diberi tegangan lebih dari 1 sehinga memungkinkan terjadinya tegangan dadal (breakdown).
(Setya, 2018)
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang umumnya digunakan pada rangkaian
elektronika ataupun rangkaian listrik lainnya dengan fungsi utama yaitu menghambat/
membatasi jumlah arus input atau arus yang mengalir masuk ke dalam satu rangkaian, dimana
kemampuan resistor dalam membatasi arus masuk sesuai dengan spesifikasi resistor tersebut.
(Silaban et al., 2020)
Kurva pada diode menggambarkan hubungan antara arus dioda (Id) dan tegangan
antara ujung-ujung diode (Vd). memperlihatkan suatu dioda yang diberi prategangan maju
oleh sebuah sumber listrik atau sumber tegangan variabel melalui sebuah tahanan seri RL.
Kurva yang diperoleh dari hasil pemberian prategangan maju pada dioda disebut kurva maju.
Bila besar tegangan sumber (E) masih sama dengan nol maka tidak ada arus yang mengalir.
Jika tegangan dinaikkan, maka arus mulai mengalir. Jika Vd mendekati bukit potensial maka
arus dioda mulai bertambah dengan cepat. Artinya, jika sumber tegangan yang diterapkan
berhasil mengatasi bukit potensial dalam dioda, arus maju bertambah besar dengan cepat.
(Rahmat, 2020)
Laporan Praktikum Fisika Dasar II – 2023

Bila tegangan antara anoda dan katoda dinaikkan sampai batas tertentu, maka yang
dalam keadaan reverse bias akan mengalami breakdown (tembus) dan tegangan pada saat
tersebut dinamakan forward breakdown voltage (VBO). Karena masih dalam keadaan forward
bias, maka akan mengalir arus dari anoda ke katoda yang besar melintasi.(Bahri & Mungkin,
2019)

Yang inter
Ketika dioda dipasang dan disusun pada sebuah rangkaian dengan sumber dc atau arus
searah, terminal sumber negatif terhubung ke material tipe-n pada dioda dan terminal sumber
positif terhubung pada material tipe-p dioda. Hubungan rangkaian tersebut akan menghasilkan
apa yang disebut dengan bias maju. Arus lebih mudah mengalir pada dioda yang disusun
dengan posisi bias maju.(Xian et al., 2019)
Karakteristik dioda pada keadaan panjar maju yakni; Tegangan dioda (Vd) meningkat
seiring dengan arus dioda (Id) meningkat, sesuai dengan hukum Ohm pada resistor. Namun,
pada nilai tegangan dioda tertentu, arus dioda tiba-tiba meningkat secara signifikan, yang
menunjukkan tegangan pada dioda telah melewati tegangan kerja. (Gullu & Yildiz, 2019)
dioda menghantarkan arus dari anoda ke katoda yang dinamakan bias maju akan
padam karena dioda tidak akan menghantarkan arus justru kebalikannya yaitu dioda kan
menghambat arus sehingga tidak ada arus yang akan mengalir. maka dioda dapat digunakan
sebagai penyearah tegangan. Dan dioda dapat difungsikan sebagai penghambat arus dan dapat
mengamankan rangkaian dari arus yang tidak dibutuhkan.(Chaimool et al., 2019)
Laporan Praktikum Fisika Dasar II – 2023

METODE PERCOBAAN
Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan percobaan karakteristik dioda adalah:
Tabel 1. Alat percobaan karakteristik dioda
Nama Alat Jumlah
Power supply 1 unit
Multimeter 1 unit

Tabel 2. Bahan percobaan karakteristik dioda


Nama Bahan Jumlah
Dioda 1 buah
Resistor 1 kΩ 1 buah

Waktu dan Tempat Percobaan


Percobaan ini dilakukan pada hari sabtu tanggal September 2023 di laboratorium pendidikan
fisika fkip universitas jambi.
Prosedur Percobaan
1. Dipersiapkan alat dan bahan yang akan dibutuhkan pada saat percobaan berlangsung
2. Dicek kelayakan alat dan bahan serta kalibrasi alat yang akan digunakan
3. Digunakan multimeter untuk mengukur besar resistansi resistor. Jangan tempelkan anggota
tubuh pada probe multimeter atau resistor karena hal ini dapat menimbulkan bias
pembacaan
4. Digunakan multimeter untuk mengecek dioda yang akan digunakan dapat berfungsi dengan
baik
5. Dibuatlah rangkaian pada project board seperti gambar dibawah ini:

6. Dinyalakan power supply dan atur tegangan input yang diinginkan dengan menggunakan
power supply. Untuk memudahkan mengetahui tegangan dengan tepat sebaiknya gunakan
voltmeter, pastikan memakai mode tegangan DC
7. Diukurlah tegangan pada dioda (V D) dan arus yang mengalir pada dioda ( I D ) dengan
menggunakan multimeter
8. Diubah tegangan pada power supply sesuai dengan yang ada
Laporan Praktikum Fisika Dasar II – 2023

9. Pada setiap perubahan tegangan ukur kembali V D dan I D


10. Dicatat hasil percobaan pada table.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
Tabel 1. Hasil Percobaan forward bias
V¿ V D (volt) I D (volt ) RD
0 0v 0A 0Ω
3 0 , 66 v 0,00692 A 95 , 37 Ω
4,5 0 , 69 v 0,00955 A 72 , 25 Ω
6 0 , 70 v 0,00186 A 59 , 02 Ω
7,5 0 , 71 v 0,001271 A 55 , 86 Ω
9 0 , 72 v 0,001490 A 48 ,32 Ω
12 0 , 72 v 0,001701 A 42 , 32 Ω

Tabel 2. Hasil Percobaan Reverse Bias

V¿ V D (volt) I D (volt ) RD
0 0v 0A 0Ω
3 6 , 57 v 0,006 76 A 971 , 89 Ω
4,5 8 , 43 v 0 , 00 830 A 1.015 , 6 Ω
6 10 , 23 v 0 , 0 1051 A 973 , 35 Ω
7,5 14 , 21 v 0,0012 55 A 1.132 , 2 Ω
9 15 , 11v 0 , 0 1483 A 1.018 , 8 Ω
12 17 , 38 v 0 , 01685 A 1.031 , 4 Ω

Lampiran hitung
1. Menghitung Besar Tahanan Pada Dioda (Forward Bias)
Hambatan Pada Dioda (Vin = 3 Volt)
VD1 0 , 66
 R D 1= = =95 , 37
I D 1 0,00692

Hambatan Pada Dioda (Vin = 4,5 Volt)


Laporan Praktikum Fisika Dasar II – 2023

VD2 0 , 69
 R D 2= = =72 , 25
I D 2 0,00955

Hambatan Pada Dioda (Vin = 6 Volt)


V D3 0 , 70
 R D 3= = =59 , 02
I D 3 0,01186

Hambatan Pada Dioda (Vin = 7,5 Volt)


V D4 0 ,71
 RD4= = =55 , 86
I D 4 0,01271

Hambatan Pada Dioda (Vin = 9 Volt)


V D5 0 ,72
 R D 5= = =48 , 32
I D 5 0,01490

Hambatan Pada Dioda (Vin = 12 Volt)


V D6 0 ,72
 R D 6= = =42 ,32
I D 6 0,01701

2. Menghitung Besar Tahanan Pada Dioda (Reverse Bias)


Hambatan Pada Dioda (Vin = 3 Volt)
VD1 6 , 57
 R D 1= = =971 , 89
I D 1 0,006 76

Hambatan Pada Dioda (Vin = 4,5 Volt)


VD2 8 , 43
 R D 2= = =1.015 , 6
I D 2 0 , 00 830

Hambatan Pada Dioda (Vin = 6 Volt)


V D3 10 , 23
 R D 3= = =973 , 35
I D 3 0 , 01 051

Hambatan Pada Dioda (Vin = 7,5 Volt)


V D4 14 ,21
 RD4= = =1.132 , 2
I D 4 0,012 55

Hambatan Pada Dioda (Vin = 9 Volt)


V D5 15 , 11
 R D 5= = =1.018 , 8
I D 5 0,014 83

Hambatan Pada Dioda (Vin = 12 Volt)


V D6 17 ,38
R D 6= = =1,031 , 4
I D 6 0 ,01 685
Laporan Praktikum Fisika Dasar II – 2023

Pembahasan
Pada praktikum kali ini telah dibahas mengenai karakteristik dioda.dalam kehidupan aktivitas
manusia tidak terlepas dari yang Namanya arus atau rangkaian elektronika seperti laptop televisi dan
handphone.dioda merupakan komponen elektronika yang memiliki struktur dasar berupa
semikonduktor.
A. bias maju
Karakteristik dari sebuah dioda yaitu hanya bisa dialiri oleh arus dalam satu arah saja.
sehingga dioda ini dapat dimanfaatkan sebagai penyearah sebuah arus. dalam melakukan praktikum
pada bias maju praktikan harus mengenali dan mengetahui alat dan bahan yang akan digunakan.
Komponen dari diode terdiri dari 2 kutub yaitu kutub positif atau disebut anoda dengan symbol (A)
dan juga kutub negative atau disebut katoda dengan symbol (K). dioda dapat bekerja dengan baik
agar timbul arus pada bias maju maka diberikan tegangan pada rangkaian yang ada pada kutub
negative dan kutub positif.
Pada praktikum karakteristik diode pada bias maju praktikan harus mengetahui fungsi diode,
resistor,dan power supply. Dimana dioda sebagai tahanan satu arah, artinya mengalirkan arus dalam
satu arah dan menahan arus yang mengalir dalam arah, resistor untuk membatasi jumlah arus yang
mengalir dalam satu rangkian. Sedangkan multimeter untuk mengukur besar resitansi dan mengecek
dioda berfungsi dengan baik dan layak di gunakan selama percobaan.
Hal pertama yang Praktikan lakukan pada bias maju adalah menyiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan, yaitu dengan meletakkan diode dan resistor diatas power supply yang disusun
secara seri. sebelum mengukur tegangan, praktikan harus mengetahui fungsi macam warna dioda
terdapat dua macam warna yaitu abu-abu merupakan katoda dan warna hitam itu anoda. Setelah itu
diukurlah tegangan arus menggunakan multimeter. Dalam pengukuran bias maju tegangan input
telah ditetapkan yaitu 0,3,4.5,6.7.5,12.
Untuk mengukur tegangan pada bias maju yaitu pada kabel power supply dijepit pada diode
dan resistor. bagian dioda dengan kutub positif dihubungkan dengan power supply positif dan begitu
juga sebaliknya bagian diode dengan kutub negative dihubungkan dengan power supply negatif.
Untuk mengukur arus pada bias maju yaitu dengan menggunakan multimeter, sebelum multimeter
digunakan dikalibrasi terlebih dahulu yaitu menekan tombol sampai angka bergerak dan berhenti di
angka nol.untuk melihat arusnya yaitu dengan kutub negative pada power supply dibagian kutub
positif (anoda) dan kabel poisitif jepit di bagian resistor. kabel negatif multimeter pada dioda
diletakkan dianoda begitu sebaliknya menempatkan kabel positf multimeter di tempatkan di bagian
resistor. Praktikan akan mengukur arus berdasarkan tegangn input yang akan ditetapkan Yaitu
VD
R D=
ID
Keterangan:
R D= hambatan yang ada pada diode (ohm)
V D= tegangan yang ada pada diode (volt)
I D = arus yang mengalir pada diode (ampere)
Laporan Praktikum Fisika Dasar II – 2023

Gambar 2. percobaan pada bias maju


Pada gambar diatas praktikan akan mengukur tegangan dan arus pada bias maju. kutub positif pada
diode yang berwarna abu-abu diletakkan di sebelah kanan resistor. praktikan mengukur tegangan
dengan tegangan input yang telah ditetapkan.dalam teori praktikan menemukan bahwa diode hanya
dapat melewatkan arus dalam pada satu polaritas saja yaitu pada bias maju (forward Bias).dalam hal
ini praktikan menemukan hasil sesuai dengan teori dimana pada bias maju arus akan mengalir
dengan baik karena power supply positif dihubungkan dengan bagian positif dioda,karena semakin
besar tegangan maka arus akan bernilai kecil.Setelah tegangan dan arus pada bias maju telah
ditemukan maka praktikan dapat menentukan jumlah ohm dengan menggunakan rumus yang telah
ditetapkan.

Forward Bias
0.02

0.015
Arus (A)

0.01

0.005

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
tegangan (Volt)

Grafik 1. percobaan forward bias

B.bias mundur
Pada bias mundur berbanding terbalik dengan bias maju dimana pada pemberian tegangan
negative yang dihubungkan dengan bagian positif pada dioda (anoda) dan pemberian tegangan
positif yang dihubungkan dengan negative diode (katoda).dalam teori praktikan menemukan bahwa
bila dioda diberi catu terbalik (reverse bias) maka maka pada kondisi ini dioda tidak menghantar
(memiliki tahanan dalam yang tinggi sehingga arus sulit mengalir.
Laporan Praktikum Fisika Dasar II – 2023

Gambar 3. pada bias mundur


Teori yang dibaca oleh praktikan sesuai dengan hasil yang dilakukan dimana pada bias mundur ada
perbedaan dari bias maju yaitu peletakan pada diode berubah arah dimana warna abu-abu yang ada
pada diode bertukar posisi menjadi disebelah kiri.hasil yang didapatkan praktikan yaitu tegangan
lebih besar dari dioda dan arus lebih kecil.dalam bias mundur ada yang dinamakan penghambatan
arus yaitu diode tidak bisa menyearahkan arus pada bias mundur dikarenakan penghubungan
tegangan pada bagian diode tidak searah atau berbalik.dalam bias maju tegangan yang didapatkan
bernilai positif sedangkan pada bias mundur bernilai negative.dan pada reverse bias akan didapatkan
tegangan besar sedangkan arus kecil.pada reverse bias akan didapatkan juga ohm nya yaitu dengan
membagi tegangan dengan arus yang telah didapatkan. Apabila tegangan yang diberikan pada saat
bias mundur dinaikkan maka pada suatu saat tertentu diode akan mengalami tegangan break down
hal ini harus dihindari karena dapat merusak dioda.

Reverse Bias
0
-20 -18 -16 -14 -12 -10 -8 -6 -4 -0.002
-2 0
-0.004
-0.006
Arus (A)

-0.008
-0.01
-0.012
-0.014
-0.016
-0.018
Tegangan (V)

Grafik 2. Percobaan Reverse bias

SIMPULAN
Adapun kesimpulan pada praktikum kali ini yaitu:
Laporan Praktikum Fisika Dasar II – 2023

DAFTAR PUSTAKA
Ali, M., Kadir, F., & Ikbal, M. S. (2020). Analisis Karakteristik Panjar Maju Dan Panjar Mundur Pada
Dioda 1N4007. Pendidikan Fisika Dan Terapannya, 6(1), 26–32.
Arif Rojabi, A., Fatimah Zahra, H., Afriza Fahmi, P., Fadhilaturachman, N., Nuranty Yovanka, D., &
Rifyal, M. (2023). Analisis Half-Wave dan Full-Wave Rectifiers Menggunakan Circuit Lab Online.
Jurnal Teknik Elektro Uniba (JTE UNIBA), 7(2), 329–333.
https://doi.org/10.36277/jteuniba.v7i2.205
Arpin, R. M. (2020). Skematik Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang pada Rangkaian Elektronika
Analog. Dewantara Journal of Technology, 1(1), 22–24.
Atmam, A., Zulfahri, Z., & Situmeang, U. (2018). Pelatihan Penggunaan Komponen Dioda Pada
Rangkaian Elektronika Bagi Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Lancang Kuning
Pekanbaru. Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 124–128.
https://doi.org/10.31849/dinamisia.v2i1.1151
Bahri, Z., & Mungkin, M. (2019). Penggunaan SCR sebagai alarm peringatan dini pada saat terjadi
gempa bumi. JET (Journal of Electrical Technology), 4(3), 101–105.
Chaimool, S., Hongnara, T., Rakluea, C., Akkaraekthalin, P., & Zhao, Y. (2019). Design of a pIN diode-
based reconfigurable metasurface antenna for beam switching applications. International
Journal of Antennas and Propagation, 9(4), 15–18. https://doi.org/10.1155/2019/7216324
Danang, D., Siswanto, S., Tinggi, S., Stekom, K., Tinggi, S., & Stekom, K. (2019). Konsep Pengendali
Lampu Penerangan Rumah Dari Jarak Jauh Menggunakan Gelombang. Pendidikan Fisika Dan
Terapannya, 12(2), 34–49.
Dimas, W., Anggoro, T., Afrida, Y., Elektro, P. T., Teknik, F., & Lampung, U. M. (2023). Analisa
Penggunaan Dioda Reverse Bias Pada Kontraktor PMS PT.PLN ( PERSERO ) Gardu Induk
Martapura. Pendidikan Fisika, 06(01), 26–30.
Fathoni, M. A., & Rahmawati, E. (2017). Perancangan I-V Meter Berbasis Mikrokontroler dan PC
untuk Menentukan Karakterisasi Diod Mochammad Arief Fathoni , Endah Rahmawati. Jurnal
Fisika. Volume 04 Nomor 01 Tahun 2015, Hal 37 – 40, 04(6), 37–40.
Gullu, H. H., & Yildiz, D. E. (2019). Analysis of forward and reverse biased current–voltage
characteristics of Al/Al2O3/n-Si Schottky diode with atomic layer deposited Al2O3 thin film
interlayer. Journal of Materials Science: Materials in Electronics, 30(21), 19383–19393.
https://doi.org/10.1007/s10854-019-02300-1
Hamkah, Hadi Purwanto, J. R. M. (2019). Penggunaan Motor Sinkron Tiga Phasa Tipe Salient Pole
Sebagai Generator Sinkron. Jurnal Simetrik, 9(2), 208–214.
Iqbal Firmansyah, M., Suprianto, B., Kartini, U. T., & Joko. (2022). Kombinasi CDROM dan Dioda Zener
Sebagai Suplai Energi Listrik Untuk LED 1,5 Volt. Jurnal Teknik Elektro, 11(1), 146–154.
Khair, M., & Mirna, M. (2020). Rancang Bangun Media Pembelajaran Praktikum Piranti Elektronika
Laporan Praktikum Fisika Dasar II – 2023

Untuk Memahami Karakteristik Dioda. Journal of Physical Therapy Science, 2(7), 17–20.
Lubis, S. (2018). Analisa Tegangan Keluaran Alternator Mobil Sebagai Pembangkit Energi Listrik
Alternatif. RELE (Rekayasa Elektrikal Dan Energi) : Jurnal Teknik Elektro, 1(1), 44–47.
https://doi.org/10.30596/rele.v1i1.2270
Marpaung, N. (2017). Perancangan Prototype Jemuran Pintar Berbasis Arduino Uno R3 Menggunakan
Sensor Ldr Dan Sensor Air. Riau Jurnal of Computer Science, 3(2), 71–80.
Muhlisin, Z., Lutfiah, A., Mangkusasmito, F., & Hersaputri, M. (2019). Perancangan Alat Karakterisasi
Dioda dengan ESP32 dan Rangkaian Op-Amp LM358 Berbasis Android. Ultima Computing :
Jurnal Sistem Komputer, 13(1), 22–29. https://doi.org/10.31937/sk.v13i1.2088
P. Sitohang, E., J. Mamahit, D., & S. Tulung, N. (2018). Rancang Bangun Catu Daya DC Menggunakan
Mikrokontroler ATmega 8535. Jurnal Teknik Elektro Dan Komputer, 7(2), 135–142.
Pasaribu, F. I., & Reza, M. (2021). Rancang Bangun Charging Station Berbasis Arduino Menggunakan
Solar Cell 50 WP. Teknik Elektro, 3(2), 46–55.
Pattiapon, D. R., Rikumahu, J. J., & Jamlaay, M. (2019). Penggunaan Motor Sinkron Tiga Phasa Tipe
Salient Pole Sebagai Generator Sinkron. Jurnal Simetrik, 9(2), 197–207.
https://doi.org/10.31959/js.v9i2.386
Rahmat, D. (2020). Characteristic Test of Diode Based Multisim Software. PROtek : Jurnal Ilmiah
Teknik Elektro, 7(1), 1–6. https://doi.org/10.33387/protk.v7i1.1213
Setya, W. (2018). Karakteristik Rangkaian Ekivalen Dioda Blend Organik P3Ot : Pcbm. Journal of
Teaching and Learning Physics, 2(2), 7–12. https://doi.org/10.15575/jotalp.v2i2.6568
Silaban, J., Nasution, A. A., & Roza, I. (2020). Pemanfaatan Thermo Electric Generator Dari Konversi
Energi Panas Menjadi Listrik Untuk Charger Ponsel. JiTEKH, 8(2), 71–77.
https://doi.org/10.35447/jitekh.v8i2.295
Xian, M., Elhassani, R., Fares, C., Ren, F., Tadjer, M., & Pearton, S. J. (2019). Forward bias degradation
and thermal simulations of vertical geometry β-Ga2O3 Schottky rectifiers. Journal of Vacuum
Science & Technology B, Nanotechnology and Microelectronics: Materials, Processing,
Measurement, and Phenomena, 37(6), 12–14. https://doi.org/10.1116/1.5127511

LAMPIRAN LITERATUR
Laporan Praktikum Fisika Dasar II – 2023

(Pasaribu & Reza, 2021)

(P. Sitohang et al., 2018)


Laporan Praktikum Fisika Dasar II – 2023

(Atmam et al., 2018)

(Marpaung, 2017)
Laporan Praktikum Fisika Dasar II – 2023

(Arpin, 2020)

(Ali et al., 2020)


Laporan Praktikum Fisika Dasar II – 2023

(Khair & Mirna, 2020)

(Muhlisin et al., 2019)


Laporan Praktikum Fisika Dasar II – 2023

(Fathoni & Rahmawati, 2017)

(Lubis, 2018)
Laporan Praktikum Fisika Dasar II – 2023

(Arif Rojabi et al., 2023)

(Iqbal Firmansyah et al., 2022)


Laporan Praktikum Fisika Dasar II – 2023

(Dimas et al., 2023)

(Danang et al., 2019)


Laporan Praktikum Fisika Dasar II – 2023

(Hamkah, Hadi Purwanto, 2019)

(Pattiapon et al., 2019)


Laporan Praktikum Fisika Dasar II – 2023

(Xian et al., 2019)

(Gullu & Yildiz, 2019)


Laporan Praktikum Fisika Dasar II – 2023

(Chaimool et al., 2019)

(Setya, 2018)
Laporan Praktikum Fisika Dasar II – 2023

(Silaban et al., 2020)

(Iqbal Firmansyah et al., 2022)


Laporan Praktikum Fisika Dasar II – 2023

(Rahmat, 2020)
Laporan Praktikum Fisika Dasar II – 2023

(Bahri & Mungkin, 2019)

Anda mungkin juga menyukai