Anda di halaman 1dari 2

TIPE PLAT

1.Sistem Flat Slab,

Merupakan plat beton bertulang yang langsung ditumpu oleh kolom-kolom tanpa adanya
balok-balok. Biasanya digunakan untuk intensitas beban yang tidak terlalu besar dan bentang yang
kecil. Pada daerah kritis di sekitar kolom penumpu, biasanya diberi penebalan (drop panel) untuk
memperkuat plat terhadap gaya geser, pons dan lentur. Flat Slab tanpa diberi kepala kolom
(droppanel) disebut flat plat.

2. Sistem Lantai Grid (Waffle System)

Mempunyai balok-balok yang saling bersilangan dengan jarak yang relatif rapat yang
menumpu pelat atas yang tipis. Ini dimaksudkan untuk mengurangi berat sendiri plat dan dapat
desain sebagai flat slab atau pelat dua arah, tergantung konfigurasinya.
3. Sistem Pelat dan Balok

Sistem pelat lantai ini terdiri dari lantai (slab) menerus yang ditumpu oleh balok-balok
monolit, yang umumnya ditempatkan pada jarak 3,0 m hingga 6,0 m. Sistem ini banyak dipakai,
kokoh dan sering dipakai untuk menunjang sistem pelat lantai yang tidak beraturan.

4. Sistem lajur balok

Sistem ini hampir sama dengan sistem balok-plat tetapi menggunakan balok-balok dangkal
yang lebih besar. Sistem lajur balok banyak diterapkan pada bangunan yang mementingkan tinggi
antar lantai.

Anda mungkin juga menyukai