Anda di halaman 1dari 56

KONSTRUKSI KAPAL

SUPRATNO ARHAM D331 12 264

BAB I
PENDAHULUAN

I .1. Latar belakang

Kebutuhan akan alat transportasi laut yang antara lain


kapal laut semakin besar seiring dangan semakin ketatnya
persaingan di bidang ekonomi, sosial, politik, dan pertahanan dan
keamanan. Untuk itu kita termotifasi untuk merancang dan
membuat kapal-kapal yang dalam pengoprasiannya layak
teknis, ekonomis serta mampu bersaing dengan kapal-kapal
yang dihasilkan Negara lain.Sehingga dalam perencanaan
sebuah kapal,kita harus merencanakan konstriksinya.

Pengertian konstruksi dalam kaitannya dengan disiplin ilmu


perkapalan adalah bagaimana suatu kapal dibangun sesuai
dengan urutan-urutannya, serta bagaimana hubungan dari
bagian-bagian dari kapal serta bagaimana cara penyambungannya.

Dalam pembangunan suatu kapal, diperlukan beberapa


faktor yang harusdiperhatikan. Selain perencanaan bentuk dan
karakteristik badan kapal, juga perencanaan kekuatan dan
susunan kapal itu sendiri. Konstruksi kapal pada umumnya
terdiri dari dua bagian utama, yaitu badan kapal dan bangunan
atas kapal atau rumah geladak.

Penggambaran yang akan dilakukan disini adalah


penggambaran terhadap bagian midship, bukaan kulit, dan profile.

Fungsi dari konstruksi kapal ini adalah antara lain untuk


memudahkan dalam proses pembangunan suatu tipe kapal
dengan memberikan petunjuk urutan- urutan pembangunan dan
cara penyambungan dengan memperlihatkan penampang dari
pelat-pelat dan ukuran dari tiap lajur pelat, serta
menggambarkan letak dari seluruh lubang atau bukaan pada
lambung kapal.

1
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

I .2. Rumusan masalah

Perencanaan suatu kapal mempunyai beberapa tahapan


pengerjaan. Kapal sebagai sarana transportasi, selain mengalami
beban muatan juga mengalami beban konstruksinya sendiri.
Permasalahan yang akan dihadapi disini adalah bagaimana
merencanakan konstruksi untuk suatu kapal General cargo yang
dapat memikul beban yang dialami oleh kapal itu sendiri, sehingga
kapal tersebut layak teknis.

I .3. Batasan masalah

Dalam mencapai tujuan dari penyusunan laporan ini, maka


batasan masalah mencakup :

1. Perhitungan volume tangki tangki dan penggambarannya.


2. Perhitungan perlengkapan kapal.
3. Penggambaran bangunan atas dan volumenya.

I .4. Maksud dan tujuan pembuatan laporan

Secara umum maksud dan tujuan pembuatan laporan adalah:


1. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana cara merencanakan
tangki tangki sesuai kebutuhan selama pelayaran.
2. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana merencanakan
perlengkapan kapal.
3. Agar mahasiswa dapat menggambarkan bangunan atas dan
menghitung volumenya.
4. Agar mahasiswa dapat memahami bagaimana gambar profile itu.

2
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

BAB II
LANDASAN TEORI

II .1. Pengertian

Konstruksi secara umum berarti komponen-komponen suatu


bangunan yang mendukung suatu bangunan yang mendukung
suatu desain. Dalam bidang perkapalan, konstruksi kapal
merupakan susunan komponen-komponen pada bangunan
kapal yang mana terdiri dari badan kapal beserta bangunan
atas (super structure). Bangunan atas ( super structure )
adalah bangunan diatas deck yang meliputi seluruh lebar kapal,
panjangnya adalah sebagian panjang geladak, dan ada pula
sepanjang geladak.bangunan atas pada bagian buritan adalah
poopdeck, dan bagian haluan adalah fore castle deck yang
terletak diatas bangunan geladak utama.

Bidang konstruksi yang membagi badan kapal dalam ruangan


pada arah tingginya disebut geladak. Geladak yang memanjang
seluruh arah kapal dan dari lambung kiri dan kanan disebut
geladak penuh. Bidang konstruksi yang membagi badan kapal
pada arah melintang dan memanjang disebut sekat melintang dan
memanjang.

3
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

II .2. Macam-macam konstruksi kapal

Pada dasar badan kapal terdiri dari komponen-komponen


konstruksi arah melintang dan memanjang. Dalam menyusun
komponen-komponen di atas menjadi konstruksi badan kapal
secara keseluruhan dikenal beberapa cara antar lain:

A. Sistem Rangka Konstruksi Melintang (longitudinal framing


system)
Sistem rangka konstruksi melintang ialah merupakan
konstruksi dimana beban yang bekerja pada konstruksi diterima
oleh pelat kulit dan balok- balok memanjang dari kapal dengan
pertolongan balok-balok yang terletak melintang kapal. Fungsi
balok-balok memanjang adalah:
1. Menjamin kestabilan bentuk lengkungan balok-balok
melintang utama
2. Untuk pembagian gaya yang terpusat pada beberapa balok
melintang utama yang berdekatan

Kelebihan dari konstruksi melintang antara lain :


1. Menghasilkan konstruksi yang sederhana
2. Mudah dalam pembangunannya
3. Kekuatan melintang kapal baik sekali dengan adanya
gading-gading utama
4. Jumlah dinding sekat melintang diperkecil
5. Memperkecil ruang palka
6. Mempergunakan ruang palka dengan baik

4
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

Kelemahan dari sistem konstruksi melintang antara lain :


1. Modulus penampang melintang kapal adalah kecil dimana
balok-balok memanjang hanyalah pelat geladak, dasar
ganda dan kulit dasar serta penumpu tengah yang tak
terpotong dan penumpu geladak.
2. Kestabilan dari pelat kulit lebih kecil.
3. Sistem konstruksi ini hanya dipakai pada kapal-kapal
yang pendek dimana kekuatan memanjang kapal sebagai
akibat momen lengkung kapal tidak besar dan tidak
begitu berbahaya.

B. Sistem Rangka Konstruksi Memanjang

Sistem konstruksi rangka memanjang ialah konstruksi


dimana padanya bekerja beban yang diterima oleh rangka
konstruksi dan diuraikan pada hubungan-hubungan kaku melintang
kapal dengan pertolongan balok- balok memanjang.

kelebihan dari sistem rangka konstruksi memanjang ialah:

1. Dengan adanya balok-balok memanjang yang tidak


terpotong akan memperbesar modulus penampang
melintang kapal.

2. Dengan melekatnya balok-balok memanjang pada pelat


dasar ganda berarti akan lebih kaku konstruksi-
konstruksi tersebut serta memperbesar kestabilannya.

Kelemahan dari sistem rangka konstruksi memanjang ialah:

1. Mengharuskan membuat dinding sekat melintang yang


banyak pada kapal.

5
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

2. Memperbesar jumlah lubang palka.

3. Mempersatukan operasi pemuatan dan pembongkaran


barang.

4. Sulit mengangkat barang-barang berukuran besar.

C. Sistem Rangka Konstruksi Kombinasi


adalah merupakan gabungan dari kedua sistem diatas, pada
sistem ini konstruksi memajang digunakan pada geladak utama dan
dasar kapal, dimana letaknya jauh dari sumbu netral penampang
melintang kapal sehingga menerima beban lengkung yang besar.
Sedangkan pada geladak yang lebih dekat dari sumbu netral cukup
mmemakai sistem konstruksi melintang.

II .3. Konstruksi Kapal pada Midship Section kapal

Konstruksi Kapal pada Midship Section kapal terdapat beberapa


elemen yaitu sebagai berikut :

1. Wrang kapal

Konstruksi Kapal pada Midship Section kapal yang pertama


yaitu wrang kapal Merupakan bagiankonstruksi kapal yang
menggunakan konstruksi alas ganda (double bottom) berupa pelat
yang melintang sepanjang lebar kapal. Ada tiga jenis wrang kapal
yaitu wrang pelat (solid floor), wrang terbuka (open floor), dan water
tight floor. Wrang sangat berguna dalam menambah kekuatan
melintang kapal.

2. Lubang Manusia (Man Hole kapal)

man hole kapal Merupakan elemen konstruksi kapal yang


banyak dijumpai pada jenis wrang pelat (solid floor). Pemasangan
man hole atau lubang manusia pada alas ganda berguna untuk
tempat jalannya pekerja pada waktu pengelasan dan pemeriksaan
alas kapal. Bentuk man hole adalah bulat atau lonjong dan dibuat

6
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

secukupnya agar orang bisa masuk dan keluar lewat man hole
kapal.

3. Lubang Pembebasan kapal

Merupakan elemen konstruksi kapal yang banyak dijumpai


pada kapal yamg memiliki konstruksi alas ganda dan jenis wrang
terbuka. Lubang pembebasan yang berbentuk lingkaran berfungsi
sebagai peringan pada konstruksi dasar ganda.

4. Penumpu Utama kapal

Merupakan pelat penumpu utama kapal yang terletak vertikal


pada bagian tengah konstruksi alas. Berfungsi agar di dalam ruang
dasar ganda dapat dilaksanakan pekerjaan pada pembuatan,
reparasi kapal, ketika kapal kandas pada dasar perairan dan terjadi
pada pelat kulit, dasar sedapat mungkin dihindarkan dari kerusakan.

5. Penumpu Samping kapal

Bentuknya vertikal merupakan pelat penumpu yang terletak


dikiri dan kanan center girder (penumpu tengah) dimana bersama-
sama center girder menambah kekuatan memanjang kapal dan ikut
mengambil bagian pada lengkungan kapal.

6. Gading Besar kapal

Membentuk profil T, merupakan penegar-penegar sebagai


penguat pelat lambung. Web frame berfungsi sebagai penerus gaya-
gaya atau beban yang diterima oleh pelat sisi untuk disalurkan ke
konstruksi dasar, terutama pada sistem rangka konstruksi
melintang.

7
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

7. Gading Utama kapal

Berbentuk profil L, sebagai penguat pelat lambung sisi kapal


dalam arah melintang.

8. Gading Alas kapal

Merupakan kelanjutan dari gading utama, maka profilnya


adalah profil L, dipasang pada pelat alas. Jadi gading alas berfungsi
untuk menumpu beban yang diterima pelat alas.

9. Gading Balik kapal

Merupakan kelanjutan dari gading-gading utama. Bentuk


profilnya adalah profil L, gading balik diletakkan pada pelat alas
dalam (inner bottom). Gading balik berfungsi untuk menumpu
beban yang bekerja pada alas dalam.

10.Balok Geladak

Balok geladak dipasang pada tiap jarak gading-gading. Ada dua


cara pemasangan balok geladak:

Arah melintang
Pemasangan balok geladak arah melintang berfungsi
agar:
Gading-gading dapat lebih berfungsi sebagai penguat
melintang dari gading-gading sehingga tidak melengkung
ke arah dalam atau ke arah luar akibat adanya tekanan
air atau gaya-gaya lain yang bekerja pada sisi kapal.

Menahan geladak sebanyak mungkin beserta muatan


diatasnya, dalam hal ini balok geladak harus cukup teger
agar tidak melentur ke bawah.

8
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

Arah memanjang
Pemasangan balok geladak secara memanjang berfungsi
untuk:
Penguatan memanjang, sehingga kekakuan seluruh
strukturkapal bertambah.
Menyangga geladak sebanyak mungkin serta muatan
diatasnya, sehingga balok geladak memiliki ketegaran
yang cukup.

11. Penumpu Geladak kapal

Berbentuk profil T, terletak pada pelat geladak dan berfungsi


untuk menumpu geladak.

12. Bracket kapal

Bracket kapal yaitu Konstruksi Kapal pada Midship Section


kapal Merupakan pelat siku yang berfungsi sebagai penguat
sambungan antara dua elemen konstruksi, misalnya digunakan
pada sambungan antara balok geladak dengan gading besar (web
Frame) atau dengan gading utama(main Frame).

13. Pelat Kulit kapal

Terletak pada bagian terluar kapal yang membungkus gading-


gading dimana berfungsi sebagai:

Melindungi ruangan-ruangan kapal dari air laut.


Menahan tekanan air laut yang tegak lurus lambung
kapal
Menahan gaya-gaya lengkungan dan puntiran yang
timbul dalam pelayaran

9
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

Menahan beban-beban setepat, antara lain : pada waktu


peluncuran kapal, benturan-benturan dengan kapal lain,
dan pukulan ombak di haluan kapal.
14. Lunas kapal

Lunas kapal ialah balok memanjang di dasar kapal yang


terletak pada bidang memanjang kapal, antara linggi haluan dan
linggi buritan sepanjang kapal. Lunas merupakan bagian konstruksi
terpenting pada suatu kapal, bersama-sama dengan lunas dalam
pelat antar lunas.

15. Lunas Bilga kapal

Lunas bilga kapal adalah bagian konstruksi kapal pada section


midship kapal yang bebentuk sirip yang dipasang pada bilga kapal
yang dipasang memanjang pada daerah bilga kapal, sepanjang
seperdua sampai duapertiga panjang kapal. Berfungsi sebagai anti
rolling device (alat untuk mengurangi keolengan kapal).

16. Kubu-kubu kapal

Kubu-kubu kapal merupakan pagar pada tepi kapal yang


berfungsi menjaga keselamatan penumpang dan awak kapal serta
melindungi barang-barang diatas geladak agar tidak jatuh ke dalam
laut pada saat kapal mengalami oleng.

17. Geladak kapal

Geladak kapal disamping berfungsi untuk kekedapan kapal juga


melindungi barang- barang muatan dan ruangan tempat tinggal
anak buah kapal serta penumpang, selanjutnya geladak kapal juga
berfungsi menambahkekuatan memanjang kapal.

18. Ambang Palka kapal

10
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

Ambang palka kapal adalah lubang pada geladak kapal yang


berfungsi sebagai tempat masuk keluarnya muatan ke ruang muat
dan juga berfungsi menjamin kelancaran bongkar muat.

19. Penutup Palka kapal

Penutup palka kapal adalah kayu atau metal ringan atau baja
yang menutup ambang palka yang mana berfungsi untuk
melindungi muatan kapal.

II.4. Konstruksi alas tunggal dan konstruksi alas ganda

a). Konstruksi alas tunggal ( single bottom )

Konstruksi alas tunggal merupakan rangka tengah kapal dan


luas dalam tengah. Dasar dari sistem rangka dasar melintang wrang
dan balok memanjang yaitu lunas dalam tengah yang terletak pada
bidang memanjang.

b). Konstruksi alas ganda ( doble bottom )

Konstruksi alas ganda adalah konstruksi dimana konstruksi


tangki- tangki diletakan dibawah pelat alas dalam. Dimana tangki-
tangki ini berfungsi sebagai tempat air ballas dan tempat
menyimpan bahan bakar, dan juga untuk menjaga stabilitas kapal
ketika kapal tidak bermuatan. DASAR BERGANDA (Double Bottom)
adalah dasar yang rangkap dua. Sebelah luar alas kapal dan sebelah
dalam alas dalam (Top Tank) digunakan untuk :

1. Mempertinggi keselamatan kapal di dalam pelayaran bila


terjadi kerusakan pada dasar kapal.

2. Sebagai tempat air ballast bila kapal berlayar tanpa


muatan.

3. Sebagai tempat penyimpanan bahan bakar, minyak pelumas


dan air tawar.

11
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

4. Dengan diisinya ruang dasar berganda dengan muatan cair


dapat memperbaiki stabilitas.

II.5 Cara Penggambaran Konstruksi Profile


Adapun cara penggambaran bukaan kulit :

Konstruksi profile merupakan penggambaran konsruksi kapal secara

kombinasi, dimana merupakan penggabungan antara konstruksi

memanjang dan melintang kapal. Konstruksi yang dibuat adalah

konstruksi yang berada pada midship section yang digambarkan

ulang hanya kedudukannya secara memanjang. Dan penggambaran

konstruksi profile ini lebih kompleks dari pada midship section,

karena banyaknya penggambaran yang ditambahkan dan akan

terlihat lebih jelas tentang letak dan bagian bagian konstruksinya.

Konstruksi profile terdiri dari gambar lay out kapal secara

memanjang yang dilihat dari samping dan dipotong pada bagian

tengah kapal secara vertikal. Kemudian gambar tersebut akan lebih

jelas lagi dengan penambahan gambar mengenai : Bangunan atas

yang terdiri dari poop deck, boat deck, bridge deck, navigation

deck, top deck, dan forecasle. Yang kedua main deck, dan yang

ketiga double bottom. Dan dari penampakan gambar tersebut akan

lebih jelas lagi tentang penempatan penempatan stiffener, gading

besar, gading utama, wrang, centergirder, side girder, dan bagian

bagian lainnya. Adapun cara penggambaran lay out atau kerangka

ukuran diambil dari hasil pengukuran tugas pengerjaan body plan.

12
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

BAB III
PENYAJIAN DATA

Tipe Kapal : General Cargo


Ukuran Utama :
LWL :89,44 M
LBP :86,00 M
B :14,00 M
H :7,00 M
T :4,80 M
V :13,00 Knot
Vs :6,68 M/S
CB :0,68
CM :0,98
CWL :0,77
CPV :0,69
CPH :0,87

13
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

BAB IV
Pembahasan

iv.1 Perhitungan Koefisien-Koefisien Bentuk

1. Koefisien Blok
V
= (
1,23 0,395
LBP )
= 1,23 (0,395 * 13,00/ 86,002)

= 0,68

2. Koefisien Water Line

= 0,248+ ( 0,778 C B )

= 0,248 + (0,778*0,68)

= 0,77

3. Koefisien Prismatik Horizontal


CB
= CM

= 0,68/0,98

= 0,69

4. Koefisien Prismatik Vertikal


CB
=
CW

= 0,68/0,77

= 0,87

14
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

5. Koefisien midship

= 0,93+ ( 0,08 C B )

= 0,93 + (0,08*0,68) = 0,98

IV.2 Perhitungan Am, dan Volume

1. Am (luas Midship)

Am = B x T x Cm

= 14,20 x 4,80 x 0,98

= 67,07

2. Volume

V = Lwl x B x T x Cb

= 89,44 x 14,20 x 4,80 x 0,68

= 4122,751 M3

PERHITUNGAN BEBAN YANG BEKERJA PADA


KAPAL

15
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

1. Beban geladak cuaca (Load on weather


decks)

Geladak cuaca adalah geladak yang bebas berhadapan dengan cuaca luar.
Besarnya beban geladak cuaca tidak boleh kurang
dari :
(BKI VOL. II edisi 2006 bab.4
Hal 4-2)
PD = Po x 20 x T / ( 10+Z-T )H x CD
= 22,45 KN/m2
PDmi
n = 16f (untuk L<90m)
= 16 KN/m2
Di C
mana D = 1,0
2,1(Cb+07) x Co x CL x f ( untuk arah gelombang searah atau
Po = x crw berlawanan dengan arah maju kapal)
= 21,4 KN/m2
Cr
w = 1,00 ( untuk daerah pelayaran lokal)
Co = ( L/25 + 4.1 ) (mnurut BKI vol.2 hal 4-2)
7,540 (untuk L < 90m)
Cl = ( L/90)^0.5 (untuk L<90m)
= 0,978
f = 1,00 ( untuk pelat geladak cuaca)
z = jarak vertikal dari pusat beban struktur
= di hitung dari garis dasar
= H+(1/50*B)
= 7,48 meter

2. Beban Luar sisi kapal ( Load on ship


sides)

16
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

(BKI VOL. II 2006


bab.4 Hal 4-2)
# untuk bagian dengan pusat beban yang berada di bawah garis air
PS = 10 x ( T - Z2 ) + Po x Cf ( 1 + Z2 / T ) ( KN/m2)
= 60,48 KN/m2
di
mana
:
(sama dengan P0 dari beban geladak
Po = 21,36 KN/m2 cuaca)
(menurut tabel BKI VOL. II edisi 2006 SEC.4 Hal
Cf = 1,0 4-2)
(1/3)x
Z2 = T
Z2 = 1,600 meter
# untuk bagian dengan pusat beban yang berada di atas garis air
PS = Po x Cf x 20 /(10 + Z2 - T)
43,92 KN/m2
di
mana
:
Z2 = ((H-T)/2)+T
Z2 = 6 meter

17
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

3. Beban Luar alas kapal ( Load on the ship


bottom)
(BKI VOL. II 2006
bab.4 Hal 4-3)
PB = 10 x T + Po x Cf (KN/m2)
= 69,36 KN/m2
4. Beban Geladak bangunan atas dan rumah geladak ( Load on deck
superstructures )
(BKI VOL. II 2006
bab.4 Hal 4-4)
PDA = PD.n
= 19,76 KN/m2
di
mana
: PD = Beban geladak cuaca
= 22,45 KN/m2
n = 1 - ( Z - H )/10
= 0,880
z = H + tinggi deck tnggi deck = 2.4/2
= 8,4
5. Beban Geladak muatan ( Load on cargo
deck )
(BKI VOL. II 2006
bab.4 Hal 4-4)
PL = Pc ( 1 + av ) (KN/m2)
= 50,18 KN/m2
di
mana Beban Statis muatan = 7 x
: Pc = h
= 43,477 KN/m2

Hd tinggi double 350+


b = bottom = 45B
= 989 mm atau 1 m
h = H-hdb
= 6,21
Av = Faktor akselerasi
0,154
= Fxm = 2
F = 0.11 x V / LBP1/2) = 0,1542
m = 1,0
6. Beban Alas dalam ( Load on
inner botom )
(BKI VOL. II 2006
bab.4 Hal 4-4)

18
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

9.81 x G / V x h ( 1 + av )
PI = (KN/m2)
= 64,70 KN/m2
di
mana G/ ket : G = berat muatan dalam ruang
: V = Massa Jenis muatan muat ( payload)
volume
= 0,920 Kg/m2 V = ruang muat
h = Jarak titik tertinggi muatan di atas alas dalam
jika ruang muat terisi
penuh
= H - hdb
= 6,21 m
7. Beban Geladak akomodasi ( Load on
accomodation decks )
(BKI VOL. II 2006
bab.4 Hal 4-5)
a. Beban geladak akomodasi dan ruang
servis
3.5 x (1 + av )
P = (KN/m2)
= 4,0397 KN/m2
b. Beban geladak
mesin
P = 8 (1 + av ) (KN/m2)
= 9,23 KN/m2

PERHITUNGAN KONSTRUKSI PELAT


1. Pelat alas (Bottom plate)
(BKI VOL. II 2006 bab. 6 B,1)
untuk kapal dengan panjang L < 90 tebal pelat tidak boleh kurang dari persamaan
berikut :
1.9 x nf x a x ( PB x
tb = k ) ^0,5 + tk
= 10,99 mm atau 11,0 m

19
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

0 m
di
mana :
(untuk sistem
Nf = 1,0 melintang)
Ao = Jarak antar gading normal
= L/500 + 0,48 m
= 0,65 atau 0,6 m
PB = Beban luar alas kapal
KN/m
= 69,36 2
k = 1,0 (faktor bahan untuk baja)
(Marjin Korosi, BKI Vol.II bab III
tk = 1,5 K.I)
2. Pelat lajur bilga (Bilga strake) 0,6394
(BKI VOL. II 2006 bab. 6 B.4)
Tebal pelat lajur bilga pada radiusnya tidak boleh kurang dari
tebal pelat alas atau pelat sisi yang terbesar.
Lebar pelat lajur bilga tidak kurang dari :
B = 800 + 5 . L
= 1230 mm
Tebal m
B max = 1230 mm Pelat 12 m
3. Pelat lunas (Flate plate keel)
(BKI VOL. II 200 bab. 6 B.5)
# Lebar pelat lunas tidak kurang dari :
B = 800 + 5 . L
= 1230 mm
B max = 1230 mm
# Tebal pelat lunas pada 0.7 L tengah kapal tidak boleh kurang dari :
Tfk = tb+2,0
13,0 m keel
= 13,0 mm atau 0 m plate

4. Pelat sisi geladak (Side shell plate)


(BKI VOL. II 2006 bab. A 6.1)
tmm = (4,5 + 0,05 x L) k^0,5
m
= 8,8 mm atau 9,0 m
5. Pelat sisi
(BKI VOL. II 2006 bab.6 C.1)
Untuk kapal dengan ukuran panjang L< 90 m
ts = 1.9 x nf x a x (PS x K)^0,5 + tk

20
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

= 10,4 atau 10,0 mm


6. Pelat lajur atas (Sheer strake)
(BKI VOL. II 2006 bab. 6 C.3.1)
# Lebar pelat lajur atas tidak kurang dari :
B = 1230 mm
B max = 1800 mm
# Tebal pelat lajur atas secara umum tidak boleh kurang dari :
t1 = 0.5 x ( td + ts )
10,0 m 0,2
= 9,50 mm atau 0 m 7
t2 = Ts = 10,0 mm
di
mana :
Td = tebal pelat geladak
m
= 8,8 mm atau 9,0 m
Ts = tebal pelat sisi
Ts = 10,00 mm
7. Pelat Kubu-kubu (Bulkwark)
(BKI VOL. II 2006 bab 6 K.1)
tebal pelat bulkwark tidak boleh kurang dari : untuk L < 100 m
t = ( 0,75 - L/1000)*(L)^0,5 mm
= 6,16 mm
tinggi bulkwark tidak boleh kurang dari 1 meter
modulus stay Bulkwark
(BKI Vol.II 1996 section 6 K.1)
w = 4 x Ps x Ex l^2
= 435,45 cm3
di P
mana : S = 60,48 KN/m2
E = Jarak antara Stay
= 3 x A0
= 1,80 m
Panjang stay(l) = 1 m
profil = 200 x100 x14

4.3. PERHITUNGAN KONSTRUKSI ALAS


1. Perhitungan Konstruksi Alas
a. Pelat alas dalam
(BKI Vol.II 2006 bab 8 B.4)
Tebal pelat alas dalam tidak kurang dari :
Ti = 1.1 x a x (P x K)^0,5 + tk

21
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

= 6,70 mm atau 7,00 Mm


di
mana
: P = Tekanan desain (KN/m2)
k = 1,0 (untuk baja normal)
(marjin
Tk = 1,5 korosi)
P1 = 10 * (T-Hdb)
P1 = 38,00 KN/m2
P2 = 10* (H-Hdb)
P2 = 62,00 KN/m2
Beban alas
Ps = dalam
Ps = 64,70 KN/m2
(jarak antar
a = L/500 + 0,48 m gading)
= 0,60
Tekanan di sini diambil
yang terbesar yaitu 62,00 KN/m2

b. Pelat tepi
(Margin Plate)
Tebal pelat tepi lebih tebal 20 % dari tebal pelat alas
dalam
T = ti + 20% ti
= 8,40 Mm atau 9,00 mm
Dimana
tib = Tebal pelat alas = 7,00 mm
Penumpu tengah (Center
c. girder)
Tinggi penumpu tengah tidak boleh kurang
dari :
Hdb = 1,0 m 989 mm
h minimal = 600 mm
Tebal penumpu tengah 0.7 L dari tengah
kapal :

22
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

[Hdb / 100 +
t = 1.0] K1/2
= 10,89 mm
Penumpu sisi (side
d. girder)
[Hdb / 120]
t = K1/2
= 8,2 mm atau 8,2 mm
Wrang plate (plate
e. floor)
tebal wrang plate tidak
kurang dari :
[Hdb / 100 -
t = 1.0] K1/2
= 8,89 mm atau 9 mm
Lubang lalu orang (man hole) pada wrang
f. plate :
panjang (L) : 0,75 x Hdb
panjang (L) : 741,75 mm 2,967 m
Tinggi (H) : 0,5 x Hdb
Tinggi (H) : 494,5 mm 1,98 m
1/3 x H(tinggi
Radius : main hole) 0,74
Radius : 164,833 mm 0,16 m
Wrang terbuka (Bracket
g. floor) 0,99

Modulus penampang gading alas dan gading


balik tidak kurang dari :
n x c x a x l2 x
W = Pxk (cm3)

(jarak antar
di mana : a 0,60 gading)
jika P =
n 0,44 P2
jika P =
n 0,55 PI
jika P =
n 0,7 P3
panjang tak
l ditumpu
l= 2,89 m
Panjang untuk gading balik adalah nilai terbesar dari
ketiga persamaan berikut :
2,687

23
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

P1 : Beban alas dalam 2,725


64,7
P1 : 0 KN/m2
P2 : 10 x (T-Hdb) 38,11
38,0
P2 : 0 KN/m2
P3 : 10xT + (P0 x Cf)
69,3
P3 : 6 KN/m2
Jadi nilai P adalah :
KN/m
Untuk gading alas : 69,36 2
KN/m
Untuk gading balik : 64,70 2
Modulus untuk gading balik
adalah :
W = 106,99 cm3
profil = 130 x 75 x 8 mm
Modulus untuk gading alas
adalah :
W = 145,98 cm3
profil = 130 x 75 x 10 mm

24
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

IV. PERHITUNGAN GADING -


GADING
1. Jarak antara gading
a = L / 500 + 0.48
= 0,60 m
( BKI VOL II 2006 bab 9 hal
2. Gading utama (main frame) 9-1)
Modulus penampang gading utama tidak boleh
kurang dari :
Modulus penampang gading utama di bawah
geladak antara
14
33
WR = n.c.a.L.ps.Cr.k 72 6
= 376,0 cm3
( Untuk L <
n = 0,9- 0,0035 L 100 m)
di mana : n = 0,599
c = 0,6
KN/ (modulus untuk beban yang berada di
PS = 60,48 m2 bawah garis air)
( tinggi maksimum
Cr = 0,75 lengkungan)
(faktor bahan untuk
K = 1,0 baja)
(panjang tak
l = 6,2 m ditumpu)
200 x 100 x (profil
profil = 12 mm L)
Bracket = 310 x 10.5 mm (tanpa flens)

25
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

Modulus penampang gading utama di atas


geladak antara
(panjang tak
l = 6,20 m ditumpu)
KN/ (modulus untuk beban yang berada di
PS = 43,92 m2 garis air)
n.c.a.L.ps.f.
WR = k
= 273,04 cm3
profil = 160 x 80 x 12 mm
Bracket = 260 x 9,0 mm
3. Gading Besar ( Web Frame )
( BKI VOL II 2006 bab 9hal 9-3)
Modulus penampang gading besar tidak boleh
kurang dari :
0.55 x e x l2 x PS x n x K dari bki 2006 dapat
W = cm3 0,55
di mana : e = jarak antar gading 3,
besar 27
5
= 1,8 m
n = 0,599
KN/
PS = 60,48 m2
l = 6,2 m
jadi, Modulus penampang gading besar di bawah
* geladak antara adalah :
1378,6
W = 5 cm3
profil = 380 x 26 mm
Perencanaan profil T
h = 38 cm
s = 2,6 cm
(luas penampang bilah pada
f = 0.05 x e x Ps xl xk tumbuan)
f = 33,75 cm2
Tebal pelat geladak (td) c
= 9,00 mm = 0,900 m
b = 40 x s = 104 cm
fs = hxs = 98,8 cm2
F = b x td = 93,6 cm2
12,9
b' = f/s = 8 cm
fs/F = 1,06
f/F = 0,36

26
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

ca
Dari diagram W = 0,55 d
0,
42
gr
1956,2 afi
Wo = 40 k
1,
Wo > W (Memenuhi) 68
jadi,
2,
profil = 380 x 129,8 x 26 mm 04
Bracket = 470 x15 mm bracket tanpa flens
jadi, Modulus penampang gading besar di atas geladak
antara adalah :
PS = 33,75 KN/m2
l = 6,2 m
W = 769,29 cm3
profil = 300 x 23 mm
Perencanaan profil T
h = 30 cm
s = 2,3 cm
f = 18,83 cm2
Tebal pelat geladak (td) c
= 9,00 mm = 0,900 m
b = 40 x s = 92 cm
fs = hxs = 69 cm2
F = b x td = 82,8 cm2
b' = f/s = 8,19 cm
fs/F = 0,83
f/F = 0,23
Dari diagram W = 0,41
1018,4
Wo = 4 cm3
Wo > W (Memenuhi)
jadi,
profil = 300 x 81,87 x 23 mm
390 x
Bracket = 12,5 mm

tambah
logitudinal
deck beam

27
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

untuk profil L ikuti perhitungan transverse


deck beam
untuk profil T ikuti perhitungan girder and
transverse deck beam
Untuk Longitudinal Deck
Beam
4. Balok geladak (Transverse
Deck beam )
( BKI VOL. II 2006 Bab 10 B.1
Hal. 10-1 )
Modulus penampangnya tidak boleh kurang
dari :
c x a x l2
W = x PD x K cm3
c ( tinggi maksimal
dimana : = 0,75 lengkungan)
a
= 0,60 m
l
= jarak tak ditumpu

= 3,550 m
PD
= 22,45 KN/m2
k (marjin
= 1 korosi)
jadi :
W = 127,34 cm3
profil = 130 x 65 x 8 mm
5. Penumpu dan pelintang geladak ( girder and transverse
deck beam )
( BKI VOL.II Bab 10 B. 4 Hal.
10-2)
Modulus penampangnya tidak boleh kurang
dari :
c x e x l2
W = x PD x K cm3
c
dimana : = 0,75
e
= 1,8 m
l
= jarak tak ditumpu
3,550 m
PD
= 22,45 KN/m2
K 1

28
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

=
Jadi :
W = 382,01 cm3
Profil = 260 x 14 mm
Perencanaan profil T
h = 26 cm
s = 1,4 cm
0.05 x e x l x PD
f = xK
7,17 cm2
tebal pelat geladak (td)
= 9,00 mm
b = 40 x s
56 cm
fs = hxs
36,4 cb2
F = b x td
504,00 cm2
b' = f/s
5,12 cm
f/F =
fs / F = 0,072
Dari diagram W = 0,03
WxFX
Wo = h > W (memenuhi)
3
393,12 cm
jadi :
profil = 260 x 51,2 x 14 mm

IV. PERENCANAAN KONSTRUKSI GELADAK DAN AMBANG PALKA


BKI Vol. II 2006 Bab 10
1. Balok pelintang geladak (Transverse deck beam)
Modulus penampangnya
W = c x a x l2 x P x K
= 148,52 cm3
di
mana : c = 0,75
a = 0,6 m
P = PD (beban geladak cuaca)

29
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

KN/m
= 22,45 2
l = n.B+ kenaikan chamber n = 15%-25%
3,834 m 3,55
profil = 130 x 65x 10
Bracket = 210 x 7.5
2. Penumpu dan pelintang geladak (Girder and transverse deck)
Modulus penampangnya tidak kurang dari :
W = c x e x l2 x P x K
= 445,57 cm3
di
mana :
c = 0,75
e = 1,80 m
P = PD (beban geladak cuaca)
KN/m
= 22,45 2
l = 3,834 m
Profil = 260 x 16 mm
Bracket = 300 x 10 mm
perencanaan profil T
h = 26 cm
s = 1,6 cm
f = 7,75 cm2
Tebal pelat geladak (td) : 9,00 mm = 0,900 cm
b: 64 cm
fs : 41,6 cm2
F = 57,6 cm2
b' = 4,84
fs/F = 0,72
f/F = 0,13
Dari diagram W = 0,32
479,23
Wo = 2
Wo>W (memenuhi)
jadi,
Profil = h x b' x t
= 260 x 48,4 x 16
Bracke
t = 300 x 10
3. Balok Palka (Hatchway Beam)
(BKI Vol. II 2006 Bab 17 Hal 17-9)
Modulus penampangnya

30
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

480,51
W = (125.c.a.l^2.P)/Tb = 1 cm3
di mana
:
c = 1,0
0.5 x
l = B
= 7,1 m
P = PD (Beban geladak cuaca)
KN/m
= 22,45 2
Reh/1.
Tb = 5
untuk
= 0,91
Reh
= 265
Tb = 176,67
profil = 300 x 17
perencanaan profil T
h = 30 cm
s = 1,7 cm
f = 14,35 cm2
Tebal pelat geladak (td) : 9,00 mm = 0,900 cm
b: 68 cm
fs : 51 cm2
F = 61,2 cm2
b' = 8,44
fs/F = 0,83
f/F = 0,23
Dari diagram W = 0,32
Wo = 587,52
Wo>W (memenuhi)
jadi,
Profil = h x b' x t
= 300 x 84,4 x 17
Bracke
t = 310 x 10,5
bulkwar
4. Penegar ( Stay ) k (BKI Vol II 2006 Bab 6 Hal 6-13)
Modulus penampangnya :
4 x e x P x l^2
W = xk
di
mana :

31
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

e = 1,8 m
KN/m
P = PD = 22,45 2
L = 1
k = 1,0 ( untuk baja )
Jadi W = 161,66 cm3
profil = 130 x 65 x 10 mm
bracket = 210 x 7.5 mm
5. Ambang palka
Tebal pelat ambang palka tidak boleh kurang dari :
t = 6.0 + 0.08333 x l
= 6,32 mm atau 6,00 mm
tinggi ambang palka minimum 600
mm
6. Penutup Palka (Hatchway Cover)
(BKI Vol II 2006 Bab 17 Hal 17-5)
Tebal penutup palka
t = 10 x a
= 6 mm
7. Lubang pembebasan (Freeing pots)
Luas Lubang pembebasan
A = 0.07 x l = 4,214
Di mana panjang
: l = bulkwark = 60,2 M
V. PERHITUNGAN KONSTRUKSI BUKAAN KULIT
1. Sekat Buritan (Stern Tube Bulkhead)
Sekat buritan diletakkan pada jarak sekurang-kurangnya (3-5)ao. Dari
ujung depan ujung boss propeller. Sekat buritan harus ditruskan sampai pelat kedap air
yang terletak di atas garis air.
Jadi jarak sekat buritan dari boss propeller
L = 4 x ao (m)
= 2,4 m
2. Sekat Tubrukan (Collisosn Bulkhead)
Untuk semua kapal barang sekat tubrukan diletakkan pada jarak 0.08 LBP
dari garis tengah haluan (FP)
Jadi Jarak sekat tubrukan dari garis tengah haluan
adalah :
L = 0.08 x LBP
= 6,88 m
3. Pelat sekat (Bulkhead plating)
t = Cp x ao x (P)^0.5 x + tk
=
di mana : Cp = 1.1 x ( f )^0.5 untuk sekat tubrukan
Cp = 0.9 x ( f )^0.5 untuk sekat haluan
F = 1,0

32
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

ao = 0,6
P = 9.81 x h
= 60,93 KN/m2
tk = 1,5
Jadi, t = 6,65 mm
tebal pelat sekat buritan t = 5,72 mm
4. Sekat Kamar Mesin
Letak sekat kamar mesin dapat ditentukan dengan formula :
Sm = 16% x LBP
= 13,76 m
IV.1 Peletakan dan Perlengkapan Tangki
Berat masing-masing tangki

1. Berat bahan bakar

Dalam buku "Ship Design and Ship Theory"oleh H.Phoels, hal.10 :

Wfo = ( Pbme x bme + Pae x bae ) x ( S / Vserv ) x 10-6 x ( 1,3 ~ 1,5 )

dimana :

Pbme = Total power of main Engine in Kw

= 1917.98 KW

bme = konsumsi bahan bakar spesifik main engine

= 196 ~ 209 gr/kw ( untuk mesin 4 langkah )

= 209 gr/kw

Pae = Total power of auxiliary engine in Kw

= ( 10 ~ 15 )% x Pbme x Total of Aux.Engine

= 15% with 3 aux engine

= 1191.000 KW

bae = konsumsi bahan bakar spesifik untuk mesin diesel

= 205 ~ 211 gr/kw

= 211 gr/kw

Vs = kecepatan kapal

= 14 Knot

S = sea trial

= 899 seamiles

33
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

maka :

Wfo = 62.82 Ton

Wfo = 69.10 Ton (penambahan sebesar 10 %)

2. Berat minyak pelumas

Dalam buku "Ship Design and Ship Theory"oleh H.Phoels, hal.12 :

Wlub = Pbme x bme x S/Vserv x 10-6 + add

dimana :

bme = 1,2 ~ 1,6 gr/kwh untuk mesin 4 tak

= 1.5

add = penambahan sebesar 10% sebagai pertimbangan faktor keamanan

= 10%

maka :

Wlub = 0.18 Ton

Wlub = 0.20 Ton ( with add = 10% )

3. Berat air tawar

Dalam buku "Ship Design and Ship Theory"oleh H.Phoels, hal.12 :

~. Kebutuhan air minum = 20 kg/orang//hari

~. Kebutuhan untuk mck = 200 kg/orang//hari

~. Kebutuhan utk air pendingin = 0.14 kg/kwh

~. Jumlah crew = 19 orang

~. Lama pelayaran ( T = S / V ) = 64.21 jam

~. Waktu bongkar muat = 18 jam

~. Total hari berlayar = 3.43 hari

= 4 hari

3.1. Berat Air Tawar

Wfwd = 1.52 Ton

3.2. Berat Air mck

Wmck = 15.2 Ton

34
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

3.3. Berat Air pendingin

Wfwo = 0,14 x Pbme x S/Vserv x 10-3 + add

add = 10%

Wfwo = 18.97 Ton

maka Wfw = 35.69 Ton

4. Berat Crew

Dalam buku "Ship Design and Ship Theory"oleh H.Phoels, hal.13 :

~.Rata-rata berat crew per orang adl = 75 kg/orang

~.Jumlah crew = 19 orang

maka :

Wcrew = 1.43 Ton

5. Berat Provision dan bawaan

Dalam buku "Ship Design and Ship Theory"oleh H.Phoels, hal.13 :

~. Barat provision = 3~5 kg/orang/hari

= 5 kg/orang/hari

Wpv = 0.38 Ton

~. Berat bawaan = 20 kg/orang

Wbw = 0.38 Ton

maka :

Wpb = 0.76 Ton

6. Berat Diesel Oil

Dalam buku "Ship Design and Ship Theory"oleh H.Phoels, hal.12 :

Wdo = ( 0,1 ~ 0,2 ) x Wfo

= 0,2 x Wfo

= 13.82 Ton

Maka total berat komponen Suply adalah :

Suply = Wfo + Wlub + Wfw + Wcrew + Wpb + Wdo

= 120.99 Ton

35
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

Perhitungan tangki-tangki:

1. Tangki Bahan Bakar

Wfo = 69.100 ton

Berat jenis = 0.95 ton/m3

( marchant ship design handbook III hal.III-9 : 0,90 ~ 0,98 ton/m 3)

Vol. Tangki yang dibutuhkan = 72.737 m3

WL 0 l= 0.671

Gdng.ke ordinat FS HK

32 5.7781 1 5.778

33 5.8785 4 23.514

34 5.9524 2 11.905

35 6.0064 4 24.026

36 6.0471 2 12.094

37 6.0806 4 24.322

38 6.1129 1 6.113

= 107.752

A WL 0 = 2/3 .l . = 48.201 m2

WL 0,5 l= 0.671

Gdng.ke ordinat FS HK

0.000

32 7.2633 1 7.263

33 7.3575 4 29.430

34 7.4267 2 14.853

35 7.4767 4 29.907

36 7.5132 2 15.026

36
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

37 7.5417 4 30.167

38 7.5674 1 7.567

= 134.214

A WL 0,5 = 2/3 .l . = 60.038 m2

WL hdb l= 0.671

Gdng.ke ordinat FS HK

32 7.8769 1 7.877

33 7.9330 4 31.732

34 7.9667 2 15.933

35 7.9838 4 31.935

36 7.9903 2 15.981

37 7.9919 4 31.968

38 7.9943 1 7.994

= 143.420

A WL hdb = 2/3 .l . = 64.157 m2

Vol. tangki l= 0.671

Awl FS HK

48.201 1 48.201

60.038 4 240.154

64.157 1 64.157

= 352.511

Vol = 1/3 .l .

= 78.845 m3

Jadi Tangki Bahan bakar terLetak antara gading

= 32 - 38

2. Tangki Minyak Diesel

Wdo = 13.820 ton

Berat jenis = 0.88 ton/m3

37
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

( marchant ship design handbook III hal.III-9 : 0,88 ~ 0,90 ton/m 3)

Vol. Tangki yang dibutuhkan = 15.7045 m3

WL 0 l= 0.6710

Gdng.ke ordinat FS HK

39 6.1498 1 6.1498

40 6.1929 4 24.7716

41 6.2398 1 6.2398

= 37.1612

A WL 0 = 2/3 .l . = 16.623 m2

WL 0,5 l= 0.671

Gdng.ke ordinat FS HK

39 7.5955 1 7.5955

40 7.6277 4 30.5108

41 7.6623 1 7.6623

= 45.7686

A WL 0,5 = 2/3 .l . = 20.474 m2

WL hdb l= 0.671

Gdng.ke ordinat FS HK

39 8.0031 1 8.0031

40 8.0200 4 32.08

41 8.0426 1 8.0426

= 48.1257

A WL hdb = 2/3 .l . = 21.528 m2

Vol. tangki l= 0.671

Awl FS HK

16.623 1 16.623

20.474 4 81.895

21.528 1 21.528

38
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

= 120.047

Vol = 1/3 .l .

= 26.851 m3

Jadi Tangki Minyak DiEseL terLetak antara gading

= 39-41

3. Tangki Minyak Pelumas

Wlub = 0.200 ton

Berat jenis = 0.9 ton/m3

( marchant ship design handbook III hal.III-9 : 0,90 ~ 0,93 ton/m 3)

Vol. Tangki yang dibutuhkan = 0.222 m3

WL 0 l= 0.671

Gdng.ke ordinat FS HK

42 6.3756 0.5 3.1878

42.5 6.3939 2 12.7878

43 6.4101 0.5 3.20505

= 19.18065

A WL 0 = 2/3 .l . = 8.580 m2

WL 0,5 l= 0.671

Gdng.ke ordinat FS HK

42 7.7611 0.5 3.88055

42.5 7.7744 2 15.5488

43 7.7861 0.5 3.89305

= 23.3224

A WL 0,5 = 2/3 .l . = 10.433 m2

WL hdb l= 0.671

Gdng.ke ordinat FS HK

42 8.1218 0.5 4.0609

42.5 8.1335 2 16.267

39
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

43 8.1440 0.5 4.072

= 24.3999

A WL hdb = 2/3 .l . = 10.915 m2

Vol. tangki l= 0.671

Awl FS HK

8.580 0.5 4.290

10.433 2 20.866

10.915 0.5 5.457

= 30.613

Vol = 1/3 .l .

= 6.847 m3

Jadi Tangki Minyak PeLumas terLetak antara gading

= 42-43

4. Tangki Air Tawar (Wfw)

Wfw = 35.690 Ton

Berat jenis = 1.004 ton/m3

( marchant ship design handbook III hal.III-9 : 1,0 ton/m 3)

Vol. Tangki yang dibutuhkan = 35.5478 m3

WL 0 l= 0.671

Gdng.ke ordinat FS HK

44 6.4348 1 6.4348

45 6.4490 4 25.7960

46 6.4545 2 12.9090

47 6.4535 4 25.8140

48 6.4480 1 6.4480

= 77.4018

A WL 0 = 2/3 .l . = 34.6244 m2

WL 0,5 l= 0.671

40
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

Gdng.ke ordinat FS HK

44 7.8039 1 7.8039

45 7.8141 4 31.2564

46 7.8181 2 15.6362

47 7.8174 4 31.2696

48 7.8134 1 7.8134

= 93.7795

A WL 0,5 = 2/3 .l . = 41.951 m2

WL hdb l= 0.671

Gdng.ke ordinat FS HK

44 8.1601 1 8.1601

45 8.1694 4 32.6776

46 8.1731 2 16.3462

47 8.1725 4 32.6900

48 8.1689 1 8.1689

= 98.0428

A WL hdb = 2/3 .l . = 43.858 m2

Vol. tangki l= 0.671

Awl FS HK

34.6244 1 34.6244

41.9507 4 167.8028

43.8578 1 43.8578

= 246.2850

Vol = 1/3 .l . m3

= 55.086

Jadi Tangki Air Tawar terLetak antara gading

= 44-48

5. Tangki Ballast

41
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

Wballast = 525.000 ton ( 10 % DWT )

Berat jenis = 1.025 ton/m3

( marchant ship design handbook III hal.III-9 : 1,025 ton/m 3)

Vol. Tangki yang dibutuhkan = 512.195122 m3

WL 0 l= 0.67100

Gdng.ke ordinat FS HK

133 0.1553 1 0.16

132 0.2084 4 0.83

131 0.2633 2 0.53

130 0.3189 4 1.28

129 0.3717 2 0.74

128 0.4346 4 1.74

127 0.5233 2 1.05

126 0.6541 4 2.62

125 0.8296 2 1.66

124 1.0392 4 4.16

123 1.2642 2 2.53

122 1.4911 4 5.96

121 1.7174 2 3.43

120 1.9443 4 7.78

119 2.1763 2 4.35

118 2.4117 4 9.65

117 2.6554 2 5.31

116 2.9095 4 11.64

115 3.1729 2 6.35

114 3.4462 4 13.78

113 3.7214 2 7.44

112 3.9931 4 15.97

42
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

111 4.2578 2 8.52

110 4.5095 4 18.04

109 4.7442 2 9.49

108 4.9559 4 19.82

107 5.1438 2 10.29

106 5.3110 4 21.24

105 5.4587 2 10.92

104 5.5858 4 22.34

103 5.6943 2 11.39

102 5.7847 4 23.14

101 5.8579 2 11.72

100 5.9158 4 23.66

99 5.9620 2 11.92

98 6.0000 4 24.00

97 6.0331 2 12.07

96 6.0648 4 24.26

95 6.0984 2 12.20

94 6.1374 4 24.55

93 6.1825 2 12.37

92 6.2312 4 24.92

91 6.2807 2 12.56

90 6.3285 4 25.31

89 6.3717 2 12.74

88 6.4078 4 25.63

87 6.4340 2 12.87

86 6.4494 4 25.80

85 6.4558 2 12.91

84 6.4558 4 25.82

43
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

83 6.4558 2 12.91

82 6.4558 4 25.82

81 6.4558 2 12.91

80 6.4558 4 25.82

79 6.4558 1 6.46

S= 683.38

A WL 0 = 2/3 .l . = 305.6969982 m2

WL 0,5 l= 0.67100

Gdng.ke ordinat FS HK

133 0.5946 1 0.59

132 0.6482 4 2.59

131 0.7095 2 1.42

130 0.7807 4 3.12

129 0.8652 2 1.73

128 0.9717 4 3.89

127 1.1105 2 2.22

126 1.2935 4 5.17

125 1.5225 2 3.05

124 1.7849 4 7.14

123 2.0655 2 4.13

122 2.3491 4 9.40

121 2.6311 2 5.26

120 2.9127 4 11.65

119 3.1951 2 6.39

118 3.4796 4 13.92

117 3.7676 2 7.54

116 4.0603 4 16.24

115 4.3586 2 8.72

44
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

114 4.6593 4 18.64

113 4.9574 2 9.91

112 5.2479 4 20.99

111 5.5258 2 11.05

110 5.7865 4 23.15

109 6.0259 2 12.05

108 6.2403 4 24.96

107 6.4299 2 12.86

106 6.4299 4 25.72

105 6.7438 2 13.49

104 6.8721 4 27.49

103 6.9834 2 13.97

102 7.0795 4 28.32

101 7.1618 2 14.32

100 7.2321 4 28.93

99 7.2927 2 14.59

98 7.3459 4 29.38

97 7.3938 2 14.79

96 7.4388 4 29.76

95 7.4830 2 14.97

94 7.5286 4 30.11

93 7.5761 2 15.15

92 7.6238 4 30.50

91 7.67 2 15.34

90 7.7128 4 30.85

89 7.7505 2 15.50

88 7.7813 4 31.13

87 7.8035 2 15.61

45
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

86 7.8165 4 31.27

85 7.8219 2 15.64

84 7.8219 4 31.29

83 7.8219 2 15.64

82 7.8219 4 31.29

81 7.8219 2 15.64

80 7.8219 4 31.29

79 7.8219 1 7.82

S= 867.56

A WL 0 = 2/3 .l . = 388.089 m2

WL Hdb l= 0.67100

Gdng.ke ordinat FS HK

133 0.5463 1 0.55

132 0.6466 4 2.59

131 0.7366 2 1.47

130 0.8204 4 3.28

129 0.9024 2 1.80

128 0.9889 4 3.96

127 1.0866 2 2.17

126 1.2023 4 4.81

125 1.3356 2 2.67

124 1.4773 4 5.91

123 1.6174 2 3.23

122 1.7479 4 6.99

121 1.8705 2 3.74

120 1.9906 4 7.96

119 2.1132 2 4.23

118 2.2437 4 8.97

46
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

117 2.3873 2 4.77

116 2.5498 4 10.20

115 2.7365 2 5.47

114 2.9483 4 11.79

113 3.1831 2 6.37

112 3.4389 4 13.76

111 3.7134 2 7.43

110 4.0042 4 16.02

109 4.3088 2 8.62

108 4.6262 4 18.50

107 4.9456 2 9.89

106 5.2668 4 21.07

105 5.8837 2 11.77

104 6.1675 4 24.67

103 6.4277 2 12.86

102 6.6600 4 26.64

101 6.8638 2 13.73

100 7.0417 4 28.17

99 7.1959 2 14.39

98 7.3284 4 29.31

97 7.4408 2 14.88

96 7.5349 4 30.14

95 7.6119 2 15.22

94 7.6739 4 30.70

93 7.7239 2 15.45

92 7.7649 4 31.06

91 7.8001 2 15.60

90 7.8324 4 31.33

47
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

89 7.8648 2 15.73

88 7.9004 4 31.60

87 7.9403 2 15.88

86 7.9827 4 31.93

85 7.9827 2 15.97

84 7.9827 4 31.93

83 7.9827 2 15.97

82 7.9827 4 31.93

81 7.9827 2 15.97

80 7.9827 4 31.93

79 7.9827 1 7.98

S= 790.95

A WL 0 = 2/3 .l . = 353.819 m2

Vol. tangki l= 0.67100

Awl FS HK

305.6970 1 305.6970

388.0890 4 1552.3560

353.8193 1 353.8193

= 2211.872

Vol = 1/3 .l . m3

= 494.722

Jadi Tangki Air baLLasT terLetak antara gading

= 49-61

6. Tangki pembuangan air sisa

Lama pelayaran = 4 hari

Jml. Crew = 19 orang

kg / orang /
kebutuhan mck = 200 hari

48
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

Wpemb. = 15.2 Ton

Wpemb. = 16.72 ( With add 10 % )

berat jenis = 1.15 ton/m3

Vol. Tangki yang dibutuhkan = 14.539 m3

WL 0 l= 0.671

Gdng.ke ordinat FS HK

49 6.4535 1 6.4535

50 6.4400 4 25.76

51 6.4400 1 6.44

= 38.6535

A WL 0 = 2/3 .l . 17.291 m2

WL 0,5 l= 0.671

Gdng.ke ordinat FS HK

49 7.8174 1 7.8174

50 7.8134 4 31.2536

51 7.8076 1 7.8076

= 46.8786

A WL 0,5 = 2/3 .l . = 20.970 m2

0.671

WL hdb l=

Gdng.ke ordinat FS HK

49 8.1636 1 8.1636

50 8.1689 4 32.6756

51 8.1725 1 8.1725

= 49.0117

A WL hdb = 2/3 .l . = 21.925 m2

Vol. tangki l= 0.671

Awl FS HK

49
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

17.291 1 17.291

20.970 4 83.881

21.925 1 21.925

= 123.097

Vol = 1/3 .l . m3

= 27.533

Jadi Tangki Air pembuangan terLetak antara gading

= 49-51

IV.2 Jangkar dan Peralatan Tambat

1.1 PERHITUNGAN JANGKAR (ANCHOR)

Penentuan jangkar sesuai dengan BKI VOL II.2001 Section 18, dengan luas bidang tangkap angin:

Z = D2/3 + 2 x h x B + A/10 m2

Dimana :

D = Displacemen kapal

= 7387.74354 ton

h = Fb + h

= 14.04 m

h = Tinggi dari super structures dan rumah geladak

= 11 m

Fb = Lambung timbul kapal B = Lebar = 16.64

= H-T

= 3.04 m

A = 4.86

-13.28

Poop Deck = 26,69 x 2.2 = 58.718 m2

Boat deck = 23,485 x 2.2 = 51.667 m2

50
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

Bridge deck = 21,095 x 2.2 = 46.409 m2

navigation deck Deck = 17,9487 x 2,2 = 39.48714 m2

Toop deck = 16,104 x 2.2 = 35.4228 m2

Forecastle = 11,6124 x 2.2 = 25.54728 m2

Ao + A1 + A2 + A3 + A4 + A5

221.828 m 2

Jadi :

Z = ((6453,307)^2/3)+ 2 x ( 13,55 x 18.01 ) + (202,170/10)

= 907.226 m2

Berdasarkan nilai Z diatas maka dari tabel 18.2 BKI Vol 2 section 18-6

didapat data- data sebagai berikut :

# No register = 123

# Jumlah jangkar = 2 buah

# Berat jangkar = 2850 kg

# Panjang rantai jangkar = 495 m

# Diameter jangkar :

- Ordinary quality (d1) = 54 mm

- Special quality (d2) = 48 mm

- Extra special quality (d3) = 42 mm

Tali temali :

- Tali tambat :

jumlah tali = 4 buah

Panjang tali = 170 m

tagangan tarik max = 215 KN

- Tali tarik :

Panjang tali = 190 m

Tegangan tarik tali = 560 KN

51
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

1.2 PERHITUNGAN CHAIN LOCKER (KOTAK RANTAI JANGKAR)

D = d1/25.4

= 2.126 inch

Volume Chain locker yaitu:

= Panjang rantai x D2 /183

= 12.226 m3

Dimensi masing masing Chain locker sebelah kiri dan kanan yaitu:

= 3x2x2 m

= 12.00 m

1.3 PERHITUNGAN MUD BOX (KOTAK LUMPUR)

Volume mud box = 1/3 x Volume chain locker

= 4.075 m3

Dimensi mud box = LxBxT

= 1,5 x 2 x 1,3

3.90

2 Engine casing
Panjang dan lebar dari engine casing ditentukan sesuai dengan
daya mesin utama pada peletakan gading utama yaitu :
L = Panjang mesin + 1,0 m
= 4,808 + 1
= 5,808 m
B = Lebar mesin + 1 m
= 1,058 + 1
= 2,058 m
3 Perencanaan Buritan
Perhitungan Kemudi
- Perhitungan luas kemudi
Luas daun kemudi dapat ditentukan dengan formula :
C1 * C2 * C3 * C4 * 1,75 * L * T
=
100
= 4,69 m2
Dimana :
C1 = Faktor untuk type kapal
= 1,0
C2 = Faktor untuk type kemudi
= 1,0
C3 = Faktor untuk profile kemudi
= 0,9

52
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

C4 = Faktor untuk perencanaan kemudi


= 1,5 Untuk kemudi di luar water jet
L = Panjang kapal
= 86 m
T = Sarat kapal
= 4,8 m
- Tinggi daun kemudi
Tinggi daun kemudi dapat ditentukan dengan formula :
0,6 x
h = T
= 2,88 m
Jarak kemudi dari base line dapat ditentukan dengan
formula
9 % x
S = h
= 0,2592 m
Diameter propeller
Diameter propeller dapat ditentukan dengan formula :
2/3 x
DMax = T
= 3,2 m
Dimana :
T = Sarat kapal
= 4,8 m
L = Panjang kapal
= 86 m
Kedudukan mesin
Kedudukan mesin dapat ditentukan dengan formula :
F = 10 + 0,2 x L
= 27,2 m

53
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

BAB V
PENUTUP
V .1. Kesimpulan

Pada tugas mata kuliah KONSTRUKSI KAPAL diberi 3sub tugas yaitu
menyelesaikan perhitungan dan gambar dari:

a. Midship section

b. Bukaan kulit

a. Profile
Konstruksi bangunan kapal adalah suatu struktur bangunan kapal
yang terdiri dari badan kapal serta bangunan atas. Untuk menyusun
komponen badan kapal, beserta bangunan atas dikenal 3 sistem
konstruksi yang biasa dipakai:

1. Sisem kontruksi melintang

2. Sistem kontruksi memanjang

3. Sistem kontruksi kombinasi

V.2 Saran- saran

o Fasilitas seperti perlengkapan gambar ditingkatkan


agar mahasiswa dapat mengerjakan tugas dengan baik
o Selain itu penambahan buku literatur agar lebih banyak
pedoman, agar memudahkan dalam penggambaran dan
penyusunan laporan .

54
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

Daftar Pustaka
Biro Klasifikasi Indonesia.2006.Rule for the Classification and
Construction of Sea Going Ship, Vol II

http://kapal-cargo.blogspot.com/

55
KONSTRUKSI KAPAL
SUPRATNO ARHAM D331 12 264

56

Anda mungkin juga menyukai