REZA SAPUTRA*
Mahasiswa Program Studi Sarjana Departemen Biologi Universitas Indonesia, Depok
Anggota Bidang Lapangan, Pengkajian dan Penelitian Tim Kajian Papua Barat, Perhimpunan
Pelajar Indonesia Se-dunia
ABSTRAK
Studi mengenai konservasi berbasis kearifan lokal yang dilakukan oleh Suku Kokoda di
Kepulauan Ugar, Kabupaten Fakfak, Papua Barat telah dilaksanakan pada bulan Mei
2016. Aspek penelitian yang diamati yaitu kearifan lokal yang berdampak pada konservasi
tingkat spesies atau ekosistem. Data yang didapat berasal dari wawancara semistruktural
kepada 10 informan kunci. Pada penelitian ini terdapat 3 kearifan lokal yang teramati,
yaitu Sasi laut, larangan masuk suatu kawasan sakral, dan pemanfaatan tumbuhan tanpa
merusak hutan. Hasil penelitian menunjukan kearifan lokal yang ada pada suku Kokoda
berperan penting dalam kelestarian alam di wilayah tersebut.
A B
C D E
Gambar 2. Konservasi berbasis kearifan lokal yang ada pada suku Kokoda. (A) & (B) Masyarakat
membawa alat pancing ketika mandi pada acara sasi laut. (C) Mengikat tali merah pada pintu
masuk kawasan sakral. (D) Memanjat untuk mengambil daun atau ranting kayu ular, dan (E) daun
dan ranting kayu ular yang dimanfaatkan sebagai obat pegal-pegal, nafsu makan, stamina, dan
malaria.
DAFTAR ACUAN
Kuwati, M. Martosupono, J. C. Mangimbulude.
2014. Konservasi berbasis kearifan lokal
(Studi kasus; Sasi laut di Kabupaten Raja
Ampat). Prosiding Seminar Nasional Raja
Ampat Waisai A : 9 15.