1608531038
JURUSAN BIOLOGI
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
Tugas Terstruktur
1. Endophytic fungi
2. Fungal parasite
3. Fungal patogen
4. Fungal saproba
5. Yeast
6. Ragi
7. Cendawan
8. Toadpool fungi
9. Edible mushroom
10. Non edible mushroom
11. Fungal simbion
12. Mushroom
Pengertian
Sedangkan jamur parasit fakultatif adalah jamur yang disamping hidup parasit,
ia juga bisa hidup sebagai saprofit. Jamur tersebut akan bersifat parasit ketika
mendapatkan hospes. Contohnya adalah Higrophorus coccineal dan Morcella
deliciosa Jamur ini bersifat parasit, banyak menyerang hewan selain itu, dapat
membusukkan kayu dan buah-buahan.
3. Fungal patogen atau jamur patogen yaitu jamur yang mengeluarkan atau
menghasilkan toksin atau racun yang bisa mengakibatkan inangnya sakit.
Infeksi jamur pada manusia berlangsung melalui sporanya dan dapat dibagi dalam
mycosis umum dan mycosis permukaan.
1. mycosis umum (sistemik). pada infeksi umum, jamur atau ragi tersebar di
tubuh atau mengakibatkan infeksi dalam organ tubuh, yang kadang-kadang dapat
membahayakan jiwa, terutama penderita-penderita yang daya tahan imunnya
menurun akibat misalnya infeksi (AIDS) atau yang menggunakan obat-obat yang
menekan daya imunitas. contohnya adalah Actinomycosis aspergillosis, dan
candidiasis (infeksi candida dari khusus saluran cerna dan alat pernapasan).
2. mycosis permukaan (tinea). infeksi ini yang jauh lebih sering terjadi, terbatas pada
kulit, rambut, kuku, dan mukosa. infeksi ini mencakup dermatomikosis, candidiasis
vaginal, candidiasis mulut, dan alat cerna. mycosis kulit juga dinamakan tinea
(latin= dimakan oleh ngengat, "moth-eaten") disusul dengan lokasinya, misalnya
tinea corporis, cruris, capitis, dan pedis, masing-masing berarti infeksi di tubuh, lipat
paha, kepala, dan kaki.
Gambar 3. Trichoderma sp
5. Yeast atau khamir adalah kategori non-takson yang mencakup semua fungi
uniseluler yang berasal dari kingdom Zygomycota, Ascomycota, dan Basidiomycota.
Khamir umumnya berkembang biak baik secara seksual maupun aseksual. Cara
aseksual yaitu dengan bertunas dan fisi (membelah menjadi dua setelah mitosis).
Cara seksual yaitu dengan fusi (penggabungan) dua sel dengan mating type (tipe
perkawinan) yang berbeda, zigot hasil fusi ini kemudian akan membentuk 4 hingga 8
spora yang kemudian menyebar (Purves dan Sadava,2003)
Gambar 5. Bentuk - bentuk sel khamir
8. Toadpool fungi
Toadstool fungi adalah jamur yang tergolong dalam jamur beracun, dan
memiliki bentuk makroskopis, jamur ini merupakan non edible mushroom yang
artinya tidak dapat dikonsumsi atu bukan jamur pangan karena mengandung racun.
Jamur ini umumnya memiliki karakteristik yaitu bentuknya yang menyerupai payung
dan bewarna merah dan putih.
9. Edible mushroom jamur pangan atau jamur konsumsi adalah sebutan untuk
berbagai jenis jamur yang biasa dijadikan bahan makanan, enak dimakan dan tidak
mengandung racun yang berbahaya bagi kesehatan, bisa berupa produk hasil
budidaya atau panen dari alam. Beberapa jenis jamur masih harus dipetik dari alam
bebas karena teknik budidaya belum diketahui. Berikut merupakan contoh jamur
pangan :
Jamur kancing atau champignon (Agaricus bisporus)
Jenis jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia, sekitar 38% dari
total produksi jamur dunia.
Sekitar 25% dari total produksi jamur dunia berupa jamur tiram. Tiongkok
merupakan produsen jamur tiram utama.
Sekitar 16% dari total produksi jamur dunia berupa jamur merang.
Jamur shiitake (Lentinus edodes)
Jamur kuping
Jamur yang banyak dipakai untuk masakan Tionghoa, terdiri dari jamur
kuping putih (Tremella fuciformis), jamur kuping hitam (Auricularia
polytricha) dan jamur kuping merah (Auricularia auricula-judae)
Jamur langka yang belum berhasil dibudidayakan dan diburu di hutan pinus
wilayah beriklim sejuk. Dipanen pada musim gugur dan merupakan jamur
berharga sangat mahal di Jepang.
10. Non edible fungi atau jamur yang tidak bisa dikonsumsi karena memiliki kandungan
racun di dalam jamur tersebut. Ada beberapa jenis jamur beracun. Tidak semua
jamur dapat dimakan dan tidak membahayakan. Beberapa jenis jamur diketahui
sebagai jamur beracun (toadstools). Hingga saat ini tidak ada satu uji coba pun yang
dapat membedakan jamur beracun atau tidak, kecuali dengan uji kimia atau
penelitian.
Diantara sekian banyak jenis jamur yang tumbuh liar pada musim hujan orang
sering sulit membedakan antara jamur yang dapat di konsumsi dan jamur yang tidak
dapat di konsumsi (jamur beracun). Ada beberapa cara yang dapat di lakukan oleh
masyarakat awam untuk membedakan jamur beracun dengan jamur yang tidak
beracun, umumnya jamur beracun mempunyai warna yang mencolok seperti warna
merah darah, hitam legam, biru tua, ataupun warna–warna yang mencolok lainya.
Jamur beracun biasanya menghasilkan bau yang menusuk hidung, selubung universal
yang membentuk cincin dan selubung universal yang membentuk cawan (volva).
Gejala yang biasanya muncul apabila seseorang mengalami keracunan jamur
biasanya mual–mual, muntah, kepala pusing, bahkan akibat yang paling fatal adalah
kematian (Suriawiria, 1986).
Jamur Chanterelle
11. Fungal simbion atau jamur dapat bersifat simbiosis. Simbion, jamur dapat
bersimbiosis dengan organisme lain. Simbiosis dengan alga menghasilkan lichen atau
lumut kerak, sedangkan simbiosis dengan akar tumbuhan konifer menghasilkan
mikoriza.
Lumut kerak (lichenes)
Lumut kerak merupakan simbiosis antara jamur dan ganggang. Lumut kerak
hidup sebagai epifit pada pepohonan. Lumut ini juga tumbuh di atas tanah, terutama
daerah tundra di sekitar Kutub Utara. Selain itu, lumut kerak dapat hidup di segala
ketinggian di atas batu cadas, di tepi pantai, sampai di gunung-gunung yang tinggi.
Lumut kerak dapat berperan dalam pembentukan tanah dan menghancurkan batu-
batuan yang cadas sehingga lumut jenis ini disebut juga sebagai tumbuhan perintis.
Mikoriza adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyebut jamur yang
bersimbiosis dengan akar tanaman. Beberapa anggota jamur Zygomycota,
Ascomycota, dan Basidiomycota ada yang menjadi anggota Mikoriza. Simbiosis
antara jamur dan akar tanaman ini merupakan simbiosis mutualisme. Jamur
diuntungkan karena mendapat zat organik, sedangkan tanaman mendapatkan air dan
unsur hara. Keduanya saling bergantung. Jika salah satu mati, yang lain tidak dapat
hidup. Mikoriza terbagi menjadi dua golongan, yaitu endomikoriza dan ektomikoriza.
Endomikoriza adalah Mikoriza yang hifa jamurnya menembus akar hingga masuk
jaringan kortek, misalnya, jamur yang hidup pada akar sayuran. Ektomikoriza adalah
Mikoriza yang hifanya hanya hidup di daerah permukaan akar, yaitu pada jaringan
epidermis, misalnya, pada kulit akar pinus.
12. Mushroom atau cendawan/jamur merupakan jamur yang mempunyai filamen dan
tubuh yang besar dan dapat terlihat mata walaupun dengan mata telanjang tanpa
menggunakan bantuan alat ukurannya sudah terlihat jelas, besar uniseluler dan
multiseluler tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof.
Contoh dari jamur tipe ini adalah Volvariella volvaceae atau yang sering disebut
dengan jamur merang. Namun pada beberapa jamur, selnya dapat memperlihatkan
dua bentuk yang berbeda (dimorfisme), yaitu bentuk sel tunggal (khamir) dan bentuk
filamen (kapang). Perubahan bentuk sel tersebut disebabkan oleh pengaruh
komposisi medium, temperatur, atau konsentrasi karbondioksida.