Kelas : D3-2B
NIM : P17334120046
LAPORAN PRAKTIKUM ISOLASI DNA PLASMID
Hari,tanggal : Rabu, 25 Agustus 2021
Judul Praktikum : Isolasi DNA Plasmid
Metode Pemeriksaan : KIT Isolasi DNA plasmid
Tujuan Pemeriksaan :
Untuk mengisolasi DNA plasmid dari bakteri, untuk mengekstrak plasmid dan
memisahkannya dari berbagai komponen selular bakteri lainnya, seperti protein, karbobidrat,
lemak dan lain lain.
Prinsip Pemeriksaan :
Pemisahan komponen sel dan DNA genom dengan DNA plasmid berdasarkan berat
molekulnya. Dinding dan membran sel dipecah sehingga isi sel (ekstrak sel) keluar. Ekstrak sel
ini kemudian dipurifikasi dengan serangkaian perlakuan sehingga diperoleh DNA plasmid yang
murni.
Dasar Teori :
Plasmid DNA adalah DNA ekstrak kromosomal yang dapat bereplikasi secara autonom
dan bisa ditemukanpada sel hidup. Di dalam satu sel, dapat ditemukan lebih dari satu plasmid
dengan ukuran yang sangat bervariasi namun semua plasmid tidak mengkodekan fungsi yang
penting untuk pertumbuhan sel tersebut.
Plasmid adalah materi genetik di luar kromosom (DNA di luarkromosom). Bentuk
plasmid adalah bulat double helix dan ukurannya dari 1 kb sampai lebih dari 200 kb. Pada
bakteri, jumlah plasmid berbeda atau tidak ada plasmid. Tidak ditemukan plasmid pada isolat
Bombana yang dapat dilihat dengan melihat hasil isolasi plasmid menggunakan metode preparasi
volume kecil.
Plasmid sebagai vektor kloning sering digunakan untuk memperbanyak gen target yang
mengekspresikan fenotip tertentu seperti kemampuan resistensi terhadap antibiotik, produksi
antibiotik, fermentasi gula, produksi enterotoksin, resisten terhadap logamberat, serta
kemampuan untuk menginduksi tumor pada tanaman.
Plasmid dalam bakteri secara umum berbentuk DNA rantai ganda sirkuler yang secara
stabil diwariskan ke keturunannya. Akan tetapi ada pula plasmid yang berbentuk linear yang
ditemukan pada beberapa varietas bakteri, seperti Streptomycessp. dan Borrelia burgdorferi.
Plasmid biasanya diisolasi secara langsung dari bakteri untuk mendapatkan isolat murni
sebagai vektor kloning gen. Metode isolasi plasmid memiliki perbedaan dengan metode isolasi
DNA genom. Hal ini dikarenakan 28 konfigurasi plasmid yang sirkuler sehingga plasmid lebih
rentan terhadap tekanan mekanis (penggojogan dengan vorteks) setelah lisis sel. Seluruh tahapan
isolasi plasmid harus dilakukan dengan metode inversi tabung selama beberapa kali. Selain itu,
apabila sel yang lisis dan larutan sel masih lisis tersisa cukup banyak, hasil isolasi plasmid dapat
berkurang.
Alat dan Bahan
Alat :
Microcentrifuge
Freezer -20°C
Mikropipet
Micro tube 1,5 mL
Tip
Biosafety Cabinet Level 2
Vortex
Inkubator
Colletion tube dan
PDH column
Bahan :
Isolat bakteri yg akan dipanen
Kit isolasi DNA plasmid :
reagen PD 1
reagen PD 2
reagen PD 3
larutan W1 Buffer
Nuklein Free Water
Larutan Wash Buffer
Prosedur Kerja
Tahap 1 panen bakteri
Siapkan microtube 1,5 ml steril dan beri label
Tuang isolat bakteri ke dalam microtube
Sentrifugasi pada kecepatan 16000 x gravitasi selama 1 menit pada suhu ruang
Keluarkan sampel
Buang supernatan
Tuang isolat bakteri ke microtube yangs ama
Sentrifugasi kembali selama 1menit
Lakukan langkah ini hingga diperoleh pelet (natan) yang cukup untuk isolasi plasmid
sekitar 5-8mL isolat bakteri
Buang supernatant
Tahap 2 resuspensi bakteri
Setelah diperoleh peletyg cukup Tambah kan reagen PD 1 dingin sebanyak 200 mikro
liter
Vortex hingga pelet larut sempurna
Tahap 3 lisissel
Tambahkan regaen PD 2 sbnyk 200 mikro liter
Inverting (bolak-balik) sebanyak 10x untuk homogenisasi
Jangan di Vortex untuk menghindari camouran DNA
Inkubasi pada suhu ruang selama 2 menit
Tahap 4
Netralisasi tambahkan ke-3 sebanyak 300 mikroliter
Inverting kembali dengan cara bolak-balik sebanyak 10 kali untuk homogenisasi
Sentrifugasi kembali dengan kecepatan 16000 kali gravitasi selama 5 menit pada suhu
ruang
Collection tube dan pdh column
Beri label agar tidaktertukar
Tahap ke 5 pengikatan DNA (DNA Binding)
Keluarkan sampel dari centrifuge
Ambil larutanbening yang terbentuk
Pindahkan larutan bening ke PDH column
Centrifugasi dengan kecepatan 16000 x g selama 30 detik pada suhu ruang
Keluarkan sampel dari centrifuge
Buang larutan bening dalam collection tube
Dan kembalikan collection tube ke PDH column
Tahap 6 Pencucian DNA
Tambahkan w1 buffer sebanyak 400 mikro liter
Sentrifugasi dengan kecepatan 16000 x g selama 30 menit pada suhu ruang
Keluarkan sampel ke pdh column
Tambahkan wash buffer sebanyak 600 mikro liter
Buang larutan bening
Dan kembalikan collection tube ke pdh column
Sentrifugasi kembali dengan kecepatan 16000 x g selama 3 menit pada suhu ruang
Keluarkan sampel dari centrifuge
Pindahkan pdh column kemicrotube 1,5 ml steril yang baru
Tahap 7 pelarutan DNA
Tambahkan pelarut (nfw) sebanyak 50 mikro liter
Tambahkan pelarut (nfw) pas di bagiantengah pdh column
Inkubasi pada suhu ruang selama kurang lebih 2 menit
Sentrifugasi dengan kecepatan 16000 x g selama 2 menit pada suhu ruang
Keluarkan sampel dari centrifuge
Buang pdh column dan tutup microtube yang berisi dna plasmid
Dna plasmid siap disekuensing
Kelebihan :
Memiliki tingkat kemurnian yang tinggi
Harga lebih murah dan digunakan secara luas
Kekurangan :
Membutuhkan waktu yang relatif lama
Hasilnya tergantung jenis sampel
Kesimpulan
Tujuan dari isolasi plasmid adalah untuk mengisolasi DNA plasmid dari bakteri.
Pemisahan plasmid bertujuan untuk mengekstrak plasmid dan memisahkan nya dari berbagai
komponen sel bakteri lainnya (seperti protein, karbohidrat, lemak, dll). Juga dapat memisahkan
komponen seluler dan DNA genom dari DNA plasmid berdasarkan berat molekul. Berat molekul
DNA plasmid sirkular lebih rendah dari DNA genom linier dan komponen seluler lainnya.
Plasmid merupakan molekul DNA ekstrakromosomal yang bereplikasi secara mandiri
dan ditemukan dalam sel prokariot dan eukariot Metode lisis alkali merupakan metode yang
sangat umum untuk isolasi plasmid karena mudah dilakukan, relatif murah, dan reprodusibilitas.
Metode ini dapat dilakukan dalam 50 menit sampai 1 jam.