Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjat kehadirat Ilahi yang telah memberikan nikmat dan
karunianya sehingga saya Angkatan 142 Diklat Prajabatan Golongan III dapat
menyelesaikan visitasi ke Museum Joang 45 yang terletak di Jl. Menteng Raya No.31
Cikini, Jakarta Pusat.

Tugas visitasi ini tentunya terlaksana karena divasilitasi oleh panitia


penyelenggara dari BPSDM Provinsi DKI Jakarta untuk menginternalisasikan nilai-nilai
kejoangan yang dikaitkan dengan empat materi Diklat Prajabatan yang meliputi
Wawasan Kebangsaan, Manajemen ASN, Pelayanan Prima dan Percepatan
Pemberantasan Korupsi.

Sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan visitasi tersebut maka saya Angkatan
142 Diklat Prajabatan golongan III menyusun laporan ini. Laporan ini disusun sesuai
dengan berpedoman pada sistematika laporan yang telah diberikan oleh pembimbing
yang sekaligus sebagai Manajer Kelas Angkatan 142 Diklat Prajabatan Golongan III.

Seperti pepatah “tiada gading yang tak retak”, maka saya menyadari dalam
laporan ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan
saran untuk perbaikan saya dalam menyusun laporan-laporan semacam ini
dikemudian hari.

Jakarta, 9 Mei 2018

Heryati

ii
Daftar Isi

Halaman Judul .............................................................................................. i


Kata Pengantar. ............................................................................................ ii
Daftar Isi ....................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan ..................................................................................... 1
A. Latar belakang .............................................................................. 1
B. Tujuan........................................................................................... 2
C. Manfaat ........................................................................................ 2
D. Ruang Lingkup ............................................................................. 3
Bab II Gambaran Umum Objek Visitasi ..................................................... 4
A. Kelembagaan (Visi dan Misi) ....................................................... 4
B. Sumber Daya Manusia ................................................................ 7
C. Pelayanan.................................................................................... 7
D. Sarana Prasarana........................................................................ 8
Bab III Hasil Visitasi ..................................................................................... 9
A. informasi yang diperoleh (sekunder/Primer) ................................ 9
B. Nilai-nilai yang ditemukan ............................................................ 10
C. Hal-hal yang dapat diadopsi dan diimplementasikan
ditempat tugas ............................................................................. 11
Bab IV Penutup ........................................................................................... 12

Lampiran ...................................................................................................... 13

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut UU no. 5 Tahun 2014 tentang ASN, pada pasal 63 dijelaskan Kompetensi
yang dibangun pada diri ASN adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang
unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat professionalisme serta
kompetensi bidang.

Diklat Prajabatan diselenggarakan untuk membentuk PNS yang profesional yaitu


PNS yang karakternya dibentuk oleh nilai-nilai dasar PNS, sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan
masyarakat. Pemahaman Wawasan Kebangsaan dan semangat nasionalisme
salah satunya dapat dicapai dengan menanamkan semangat joang 45 yang telah
diwariskan oleh para Pahlawan bangsa.

Semangat Joang 45 adalah semangat untuk berjuang bersama tanpa pamrih


mengusir penjajah. Setelah merdeka sebagaimana Bung Karno katakan bahwa
“Kemerdekaan adalah Jembatan Emas”. Semangat kejuangan itu tetap relevan
guna membangun segala sesuatu di seberang jembatan emas itu, yaitu
memberantas kemiskinan, kebodohan, menegakkan kehidupan bersama yang
jujur, melawan korupsi dan ketidakadilan atau perilaku diskriminatif.

Salah satu upaya untuk menginternalisasikan nilai-nilai kejuangan sebagai wujud


untuk meningkatkan wawasan kebangsaan, prinsip pelayanan prima,
pemberantasan Korupsi dan Manajemen ASN, maka peserta diklat Prajabatan
golongan III melakukan kegiatan visitasi ke Museum Joang 45 yang terletak di Jl.
Menteng Raya no. 31 Jakarta Pusat pada hari Rabu, 9 Mei 2018 pukul 09.00 –
11.00 WIB.

1
B. Tujuan

Visitiasi ini bertujuan untuk :


1. Mengenal lebih dalam tentang Museum Gedung Joang ’45
2. Mengetahui sejarah perjuangan bangsa Indonesia
3. Mengambil nilai-nilai positif yang terdapat di museum dan mengaflikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari
4. Turut mendukung program pemerintah dengan mengajak peserta didik ke
museum

C. Manfaat

1. Memperoleh pemahaman bahwa nilai kejuangan yang telah diwariskan oleh


generasi 45 harus tetap dijaga dan dipelihara yakni mempertahankan dan
mengisi kemerdekaan dan nilai-nilai kejuangan dengan menjalankan tugas
mendidik anak bangsa dengan baik.
2. Memperoleh pemahaman yang telah ditunjukkan oleh petugas lembaga yang
telah melakukan tugasnya dengan baik sebagai ASN antara lain :
(1) Bekerja sebagai Ibadah,
(2) Menghindari sikap tidak terpuji,
(3) Bekerja secara profesional,
(4) Berusaha meningkatkan kompetensi dirinya secara terus menerus,
(5) Pelayan dan pengayom masyarakat,
(6) Bekerja berdasarkan peraturan yang berlaku
(7) Tidak rentan terhadap perubahan dan terbuka serta bersikap realistis
(8) Mampu bekerja dalam tim.

2
D. Ruang Lingkup

Dalam Laporan ini saya dari kelompok 2 hanya akan membatasi pada pokok
permasalahan :

1. Selayang Pandang Museum Joang 45


2. Fungsi dan Peranan Museum Joang dalam memberikan inspirasi nilai-nilai
kejoangan yang telah diwariskan oleh para Pahlawan.

Ruang lingkup ini akan memudahkan saya dalam menyusun laporan ini secara
sistematis sehingga dari laporan ini dapat diperoleh gambaran umum dari Museum
Joang 45 serta fungsi dan peranan Museum Joang 45 dalam menginspirasi nilai-
nilai kejoangan dari para pahlawan bangsa kepada generasi sekarang.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM OBYEK VISITASI

A. Kelembagaan

Gedung Joang 45 atau Museum Joang 45 ialah salah satu museum yang berada
di Jakarta. Sekarang pengelolaannya dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta. Museum ini berlokasi di Jalan Menteng Raya
31, Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. Museum ini
disahkan pada tahun 1974 oleh Presiden Soeharto, sesudah dilaksanakan
direnovasi.

Kelembagaan Museum Joang 45 diatur dalam Peraturan Gubernur Daerah


Khusus Ibukota No. 199 Tahun 2010 Tentang “Pembentukan Organisasi dan Tata
Kerja Pengelola Unit Museum Joang 45”. Dalam Pergub tersebut dijelaskan Unit
Pengelola Museum Joang '45 merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan dalam pelaksanaan pengelolaan Museum Joang '45. Unit
Pengelola Museum Joang '45 dipimpin oleh seorang Kepala Unit yang dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas.

Susunan Organisasi Unit Pengelola terdiri dari :


a. Kepala Unit;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pameran dan Edukasi ;
d. Seksi Koleksi dan Perawatan; dan
e. Subkelompok Jabatan Fungsional.

4
 Visi Museum Joang 45

1. Museum di Jakarta merupakan salah satu pusat pelayanan informasi (jasa


informasi) dan pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Museum di Jakarta merupakan salah satu pusat pelestarian dan pewarisan
nilai-nilai budaya bangsa.
3. Museum di Jakarta merupakan salah satu pusat berkreasi dan rekreasi

 Misi Museum Joang 45

1. Menjadikan Museum sebagai salah satu pusat informasi.


2. Menjadikan Museum sebagai salah satu tempat pengembangan ilmu
pengetahuan.
3. Menjadikan Museum sebagai salah satu tempat pelestarian budaya
bangsa.
4. Menjadikan Museum sebagai salah satu tempat menanamkan dan
mewariskan nilai-nilai budaya bangsa yang dianggap penting.
5. Menjadikan Museum sebagai tempat berkreasi dan rekreasi.

5
Susunan/Bagan Kelembagaan Museum Joang 45 sebagaimana terdapat dalam
peraturan Gubernur tergambar dalam struktur organisasi sebagai berikut :

6
B. Sumber Daya Manusia

Gambaran Umum Sumber Daya Manusia yang ada pada Museum Joang 45
dijelaskan pada Peraturan Gubernur No. 199 Tahun 2010 tentang Kepegawaian
Unit Pengelola Museum yang terdiri dari :
a. Kepala Unit;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pameran dan Edukasi ;
d. Seksi Koleksi dan Perawatan; dan
e. Subkelompok Jabatan Fungsional.

Kepegawaian Museum Joang 45 pada Unit Pengelola merupakan Pegawai Negeri


Sipil Daerah. Pengelolaan kepegawaian sebagaimana dimaksud dilaksanakan
sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan di bidang kepegawaian. Dalam
pelaksanaan pengelolaan kepegawaian, Unit Pengelola mendapat pembinaan
dari Sekretaris Daerah melalui Badan Kepegawaian Daerah berkoordinasi dengan
Biro Organisasi dan Tatalaksana sebagai bagian dari pembinaan kepegawaian
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.

C. Pelayanan

 Prinsip petugas untuk memberikan pelayanan prima kepada pengunjung


terlihat dari penyambutan, pelayanan informasi.
 Pelayanan prima dijadikan misi (misi yang ke 4) Museum Joang 45, yakni
Meningkatkan sumber daya manusia dan memberikan pelayanan prima
kepada masyarakat.
 Adanya angket responden atau pengunjung museum setelah melakukan
kunjungan, dimana dalam angket tersebut ada indiator kepuasan pelanggan
terhadap layanan dari petugas secara khusus dan layanan dari lembaga
secara umum.

7
D. Sarana-Prasarana

 Letaknya strategis, di pinggir jalan dan mudah di jangkau


 Area Parkir yang luas
 Toilet yang bersih untuk pengunjung
 Tersedia Masjid untuk Pengunjung yang akan melakukan shalat
 Ruang pendahuluan memuat informasi tentang Museum Joang ’45.
 Ruangan-ruangan berikutnya menggambarkan perjuangan bangsa dalam
merebut dan mempertahankan kemerdekaan yang disampaikan melalui arsip
dokumentasi foto-foto bersejarah tahun 1944 - 1949.
 Koleksi lainnya berupa lukisan, benda-benda bersejarah, peta berbentuk
maket, dan diorama.
 Ruang Pameran Tetap dan Temporer dengan pojok multi media.
 Pojok multimedia yang merupakan studio penayangan film-film dokumenter
dan film perjuangan lama
 Perpustakaan referensi sejarah ilmiah, dilengkapi komik-komik perjuangan
untuk bacaan anak
 Children room, ruang khusus untuk kreativitas anak dilengkapi game
komputer pahlawan, mewarnai, puzzle, dan permainan knock- down
 Plaza untuk aktivitas outdoor.

8
BAB III

HASIL VISITASI

A. Informasi yang diperoleh (sekunder/Primer)

Informasi yang diperoleh secara langsung (primer) dari keterangan yang diberikan
oleh guide atau pemandu (Bapak Utuy Supendi) dan Kepala Satuan Pelayanan
Museum Joang 45 dan Museum MH Thamrin (Bapak Rizal Efendi) yang
memberikan penjelasan tentang museum Joang 45 ketika Kelompok 2 melakukan
kunjungan ke Museum Joang pada hari Rabu, 9 Mei 2018. Informasi lainnya
diperoleh dari searching Google sehingga diperoleh gambaran tentang obyek
yang dikunjungi.

Gedung Joang 45 atau Museum Joang 45 ialah salah satu museum yang berada
di Jakarta. Sekarang pengelolaannya dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta. Museum ini berlokasi di Jalan Menteng Raya
31, Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. Museum ini
disahkan pada tahun 1974 oleh Presiden Soeharto, sesudah dilaksanakan
direnovasi.

Masa Pendudukan Belanda

Puisi Peluru-peluru menembus tubuhnya yang ada dalam relief di gedung Joang.
Gedung yang dibangun pada sekitar tahun 1920-an yang sekarang dipergunakan
sebagai Museum Joang 45 ini pada awalnya merupakan hotel yang dikelola oleh
keluarga “L.C. Schomper”, seorang berkebangsaan Belanda yang telah lama
tinggal di Batavia. Hotel ini diberikan nama Schomper seperti nama pemiliknya.
Hotel tersebut saat itu termasuk yang cukup bagus dan familiar di wilayah
pinggiran Selatan Batavia, dengan bangunan utama yang berdiri megah di tengah
dan diapit deretan bangunan kamar-kamar penginapan di sisi kiri dan kanannya
untuk menginap para Tamu.

9
Bangunan kamar penginapan yang tersisa saat ini tinggal sebagian yang ada di
sisi utara gedung utama, sekarang dipergunakan sebagai ruang perpustakaan,
ruang kreativitas anak (children room) dan kantor Wirawati Catur Panca.

Masa Kependudukan Jepang

Dikala Jepang masuk ke Indonesia (1942-1945) dan merajai Batavia, hotel ini
diambil alih oleh para pemuda Indonesia dan beralih fungsi sebagai kantor yang
dikelola Ganseikanbu Sendenbu Jawatan Propaganda Jepang yang dikepalai oleh
seorang Jepang, “Simizu”. Di kantor inilah kemudian diadakan program
pengajaran politik yang diawali pada tahun 1942 untuk mengajar pemuda-pemuda
Indonesia dan dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah Jepang.

Koleksi
Di museum ini kita bisa melihat jejak pengorbanan kemerdekaan RI dengan
koleksi benda-benda peninggalan para pejuang Indonesia. Di antaranya yakni
mobil dinas legal Presiden dan Wakil Presiden RI Pertama yang diketahui dengan
mobil REP 1 dan REP 2, dan mobil saat Pemboman di Cikini. selain itu ada pula
koleksi foto-foto dokumentasi dan lukisan yang menjadi bukti pengorbanan sekitar
tahun 1945-1950-an. Sebagian tokoh pengorbanan ditampilkan pula dalam wujud
patung-patung dada.

B. Nilai-nilai yang ditemukan

1. Sikap Patriotisme dari para pejuang

2. Sikap Rela berkorban baik harta, waktu, jiwa dan raga

3. Sikap Nasionalisme cinta terhadap tanah air dan bangsa

4. Sikap Musyawarah mufakat dalam setiap menghadapi permasalahan

5. Sikap menghargai pendapat orang lain

6. Sikap Pantang menyerah

10
C. Hal-hal yang dapat diadopsi dan diimplementasikan ditempat tugas

1. Memantapkan etika moral serta jiwa semangat dan nilai-nilai kejuangan 45


dalam melakukan gerakan reformasi kearah yang benar

2. Transformasi Jiwa Semangat dan Nilai-Nilai Kejuangan 45

3. Pluralisme adalah kekayaan bangsa yang perlu disyukuri

4. Mentransformasi karakter yang baik tanpa henti dalam kehidupan sehari-hari

5. Memiliki semangat etos kerja seperti yang telah ditunjukan oleh para
pendahulu kita: pantang menyerah, bekerja keras, gigih dan lain-lain

11
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Nilai-nilai kejuangan yang telah ditunjukkan oleh generasi muda, mereka berjuang
tanpa pamrih, mengedepankan kepentingan bangsa, berpikir dan bertindak secara
rasional, visioner, dan mengikuti dan selalu meng- update informasi sehingga
mengetahui perkembangan dunia internasional yang kemudian dijadikan
momentum untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia serta
mempertahankannya dengan jiwa dan raga. Nilai-nilai kejuangan yang demikian
ini patut diteladani yang kemudian diimplementasikan dalam perilaku dan
perbuatan utamanya sebagai pegawai Aparatur Sipil Negara.

Penanaman nilai-nilai kejuangan seperti kunjungan ke Museum Joang 45 perlu


dilakukan untuk menginternalisasikan nilai-nilai kejuangan kepada ASN, bahkan
untuk peserta Diklat angkatan selanjutnya.

B. Saran dan masukan

1. Pemerintah hendaknya memberikan anggaran yang cukup untuk biaya


perawatan dan promosi museum

2. Perlu dibuatkan signboard untuk memudahkan pengunjung

3. Perlu sosialisasi kepada para guru (SD, SMP, SMA) untuk meningkatkan
jumlah kunjungan ke Museum Joang 45, diberikan pemahaman pentingnya
penanaman nilai-nilai kejuangan. Tujuannya agar para guru memberikan
tugas kepada peserta didik yang dibimbingnya untuk melakukan pengamatan,
mempelajari dan mengimplementasikan nilai-nilai kejuangan para pahlawan.

12
LAMPIRAN DOKUMENTASI & KOLEKSI MUSEUM JOANG 45

13
Ruang Tengah Museum Joang 45 & Lukisan tentang Rapat IKADA

Foto dengan Singgih & Pamflet Gagasan Pemikiran M. Hatta

Foto Dokumentasi Perang di Laut Jawa Tandu Jendral Soedirman

14
Diorama “Penculikan Soekarno Hatta” dan Peristiwa Rengas Dengklok

Pesan-pesan Moral & Kata-kata Mutiara Bung Karno di dekat pintu keluar Gedung Joang

15
Diorama Perumusan Teks Proklamasi & Suasana di depan Gedung Menteng 31
Diorama Perumusan Teks Proklamasi & Suasana di depan Gedung Menteng 31

Pernik-pernik Perjuangan Tentara Pelajar & Laskar Wanita

Foto & Diorama Perjuangan Laskar Wanita Indonesia (LASWI)

15
Koleksi Mobil Dinas Presiden (REP-1) & Wapres (REP-2) serta mobil yang digunakan
Presiden Soekarno ketika terjadi Upaya Pembunuhan di Cikini

Anda mungkin juga menyukai