Anda di halaman 1dari 6

KERUSAKAN EKOSISTEM TERUMBU KARANG DAN UPAYA MENGATASI

BIODIVERSITY LOSS PADA EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI NEGARA


JEPANG

Muhammad Azriel Sahid


E-mail : muhammadazrielshd@gmail.com
Mahasiswa Geografi Universitas Negeri Jakarta

ABSTRAK
Jepang merupakan salah satu negara maju di dunia yang terletak di pesisir barat Samudera
Pasifik. Jepang juga merupakan negara yang memiliki isu biodiversity loss, termasuk pada
keanekaragaman hayati pada ekosistem terumbu karang. Jepang memiliki 2 lokasi tempat
ditemukannya ekosistem terumbu karang, yaitu Kepulauan Ryukyu dan Kepulauan Ogasawara.
Ancaman bagi terumbu karang di kawasan Kepulauan Ryukyu dan Ogasawara adalah pemutihan
terumbu karang, red soil runoff yang menyebabkan eutrofikasi, overfishing, pembangunan pesisir
seperti reklamasi yang merajalela , ledakan populasi bintang laut mahkota duri, dan
pengembangan pariwisata yang berlebihan. Untuk mengatasi meluasnya kerusakan terumbu
karang, pemerintah Jepang melalui Kementerian Lingkungan meluncurkan rencana aksi untuk
menyelamatkan dan memperbaiki kerusakan terumbu karang. Rencana aksi tersebut berfokus pada
kerjasama dan koordinasi antar seluruh pemangku kepentingan yang berkaitan dengan ekosistem
terumbu karang, serta merencanakan pembangunan DPL untuk melindungai terumbu karang dari
eksploitasi

Kata kunci : Jepang, Terumbu karang, Konservasi,

PENDAHULUAN

Populasi manusia global terus alami menjadi area terbangun sehingga


meningkat setiap tahunnya, menyebabkan secara perlahan, telah terjadi perubahan
meningkatnya kebutuhan sandang, pangan, penggunaan lahan. Perubahan lahan untuk
dan papan untuk menunjang kehidupan kebutuhan manusia inilah yang
manusia. Untuk memenuhi kebutuhan menyebabkan degradasi habitat sehingga
tersebut, manusia perlu mengkonversi lahan mengganggu 3 dimensi keanekaragaman
hayati, sehingga dapat berujung pada akan kekurangan nutrisi kemudian perlahan
biodiversity loss, atau hilangnya memutih dan akhirnya mati. Fenomena ini
keanekaragaman hayati (Kumari et al, 2021). biasa disebut dengan coral bleaching atau
pemutihan terumbu karang.
Ekosistem terumbu karang
merupakan sebuah ekosistem yang terletak di Jepang merupakan salah satu
kawasan pesisir tropis dan perairan hangat. developed country atau negara maju di dunia
Kawasan pesisir merupakan salah satu dengan indeks HDI (Human Development
ekosistem yang rentan terkena degradasi Index) menduduki peringkat ke-19 di dunia
karena tingginya aktivitas manusia di pesisir. pada tahun 2021 (UNDP, 2021). Secara
Beberapa aktivitas manusia diantaranya geografis, Jepang terletak di tepi barat
mencari ikan untuk kemudian dijual atau Samudera Pasifik dengan luas negara
dimakan, aktivitas wisata, hingga aktivitas 377,727 km². Secara astronomis, Jepang
pelabuhan. Akibatnya, aktivitas di kawasan terletak di 35°39’10” lintang utara dan
pesisir tersebut secara perlahan dapat 139°50’22” bujur timur Negara Jepang
menggerus ekosistem terumbu karang yang merupakan negara kepulauan yang terdiri
berperan penting bagi keanekaragaman dari 4 pulau besar, yaitu Kyushu, Shikoku,
hayati di pesisir. Honshu, dan Hokkaido, dan lebih dari 3,000
pulau kecil yang membentuk rangkaian
Selain aktivitas manusia di pesisir,
kepulauan Ryukyu, Prefektur Okinawa di
perubahan iklim akibat banyaknya gas emisi
selatan, dan kepulauan ogasawara, Prefektur
yang dihasilkan oleh aktivitas manusia di
Tokyo di timur. (Kementerian Lahan,
seluruh dunia juga dapat mempengaruhi
Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata
terumbu karang. Naiknya temperatur bumi
Jepang, 2007). Di kawasan rangkaian
menyebabkan lautan di dunia memanas,
kepulauan Ryukyu dan Ogasawara inilah
menyebabkan karang, khususnya karang
banyak terdapat terumbu karang dikarenakan
hermatifik atau karang pembangun terumbu,
iklimnya yang mirip dengan kawasan tropis.
stress dan mengeluarkan zooxanthellae.
Zooxanthellae merupakan algae yang Ekosistem terumbu karang sudah
berperan dalam memasok nutrisi untuk lama dimanfaatkan oleh masyarakat di
karang, sehingga apabila tidak ada Jepang, terutama di bidang perikanan pesisir.
zooxanthellae dalam tubuh karang, maka ia Hal itu menyebabkan terumbu karang
mendapat pengaruh langsung dari aktivitas Data yang digunakan dalam
manusia (Kayanne et al, 2004). Selain itu, penulisan artikel ini adalah data sekunder,
ancaman langsung dari alam, seperti naiknya Menurut Hasan (2002), Data sekunder adalah
temperatur laut dan adanya ledakan populasi data yang berasal dari sumber-sumber yang
bintang laut mahkota duri (Acanthaster telah ada, seperti bahan pustaka, literatur,
planci) juga menjadi ancaman bagi ekosistem penelitian terdahulu, buku, dan lain
terumbu karang di Jepang. Artikel ini ditulis sebagainya.
untuk mengurai permasalahan biodiversity
PEMBAHASAN
loss, khususnya pada ekosistem terumbu
karang dan solusinya oleh masyarakat dan 1. Ancaman Ekosistem Terumbu Karang

pemerintah Jepang sehingga harapannya di Jepang

dapat menjadi inspirasi bagi beberapa negara Menurut Kementerian Lingkungan


di dunia, khususnya Indonesia dalam Jepang. (2010), ancaman bagi terumbu
menjalankan menangatasi ancaman dan karang di kawasan Kepulauan Ryukyu dan
restorasi terumbu karang untuk tetap menjaga Ogasawara adalah pemutihan terumbu
stabilitas keseimbangan ekosistem di pesisir. karang, red soil runoff yang menyebabkan

METODOLOGI PENULISAN eutrofikasi, overfishing, pembangunan


pesisir seperti reklamasi yang merajalela ,
Metode yang digunakan dalam
ledakan populasi bintang laut mahkota duri,
menulis artikel ini adalah deskriptif
dan pengembangan pariwisata yang
kualitatif. Metode deskriptif bertujuan untuk
berlebihan.
mendeskripsikan, menggambarkan, atau
melukiskan fakta-fakta, sifat-sifat, serta Kepulauan Ryukyu merupakan kawasan

hubungan antar peristiwa yang diselidiki yang memiliki tingkat kepadatan dan

secara sistematis, faktual, dan akurat (Nazir, keanekaragaman terumbu karang yang paling

1988). Penulisan ini dilakukan dengan tinggi di Jepang, menyimpan 90% jenis

mendeskripsikan dan menjelaskan penyebab karang Sclerectinian atau karang pembangun

kerusakan terumbu karang dan tindakan- terumbu yang ada di Jepang. Salah satu pulau

tindakan yang dilakukan oleh negara Jepang besar di Kepulauan Ryukyu, Okinawa

dalam mengatasi masalah tersebut. merupakan pulau yang paling banyak dihuni
dan mengalami banyak perkembangan.
Akibatnya lingkungan hidup di sekitar Pulau
Okinawa terdegradasi akibat maraknya Untuk melakukan strategi ini, Kementerian
pembangunan reklamasi, urban sprawl, Lingkungan Jepang menegaskan bahwa
pengembangan kawasan pesisir (Heery et al., kunci sukses strategi ini ada pada kerjasama
2018), dan juga perkembangan pariwisata antar pemangku kepentingan serta koordinasi
yang meningkat (Toyoshima & Nadaoko., antar berbagai usaha konservasi. Sebagai
2015). aksinya, pemerintah Jepang membangun
kerangka kerja (framework) untuk konservasi
2. Rencana Aksi Konservasi Ekosistem
terumbu karang melalui organisasi nasional
Terumbu Karang di Jepang
maupun internasional, misalnya kerjasama
Untuk tetap menjaga kelestarian terumbu
dengan Kementerian Lahan, Infrastruktur,
karang di kawasan perairan di Jepang,
Transportasi, dan Pariwisata untuk
Kementerian Lingkungan Jepang pada tahun
menyeimbangkan antara pembangunan
2010 mengeluarkan strategi untuk
dengan usaha konservasi, serta
melakukan konservasi yang disebut
memberdayakan masyarakat untuk
“Rencana Aksi untuk Konservasi Ekosistem
memanfaatkan sumber daya di ekosistem
Terumbu Karang di Jepang”. Strategi ini
terumbu karang secara berkelanjutan, seperti
pada umumnya bertujuan untuk
misalnya bekerjasama dengan Kementerian
mempromosikan konservasi dan restorasi
Agrikultur, Kehutanan, dan Perikanan
terumbu karang, dengan menyeimbangkan
Jepang untuk memberdayakan nelayan untuk
penggunaan dan pembangunan yang
memonitoring kondisi terumbu karang dan
berkelanjutan dari masyarakat lokal.
membasmi bintang laut mahkota duri untuk
Kebijakan dasar dari strategi konservasi ini
menjaga terumbu karang dari predator.
adalah
• Mendorong masyarakat lokal Kerjasama lain diantaranya adalah
untuk hidup harmonis dengan manajemen DAS untuk mencegah meluasnya
terumbu karang. sedimen dengan mengubah sistem drainase di
• Usaha kooperatif dan kawasan hulu sungai, juga bekerjasama
hubungan antar organisasi dengan Kementerian Lahan Infrastruktur
(baik nasional maupun Transportasi dan Pariwisata untuk
internasional). pengolahan limbah domestik untuk
• Kesadaran ilmiah serta memperbaiki kualitas air. Sementara itu di
perilaku preventif dan adaptif. Pulau Ogasawara, pemerintah Tokyo juga
mengontrol populasi kambing liar yang KESIMPULAN
merumput di kawasan hulu. Rumput yang
Secara keseluruhan, ancaman bagi
gundul akibat dimakan kambing liar
terumbu karang di kedua pulau ini sama,
menyebabkan sedimentasi runoff yang
yaitu degradasi lahan untuk infrasatruktur,
kemudian menyebabkan terumbu karang di
khususnya reklamasi, pemancingan ikan
kawasan Kepulauan Ogasawara tertutup
yang berlebihan, pariwisata, hingga ledakan
sedimen.
populasi bintang laut mahkota duri.
Untuk mengurangi kerusakan yang Kementerian Lingkungan Jepang pada tahun
semakin meluas akibat aktivitas manusia, 2010 membuat rencana aksi untuk
dibangun DPL atau daerah perlindungan laut. menyelamatkan kondisi terumbu karang di
Menurut Hidayati et al., (2017). Daerah Jepang dengan mengsinergikan kerjasama
Perlindungan Laut (DPL) didefinisikan dan koordinasi antar pemangku kepentingan
sebagai no take zone area yang dimaksudkan mulai dari masyarakat lokal, kementerian,
untuk mengurangi kegiatan bersifat organisasi nasional, hingga organisasi
destruktif terhadap sumberdaya laut dan internasional.
pesisir, merehabilitasi sumberdaya laut
akibat aktifitas yang merusak, serta
melindungi spesies langka dan habitatnya
dan juga mengembangkan kegiatan yang
dapat meningkatkan perekonomian bagi
masyarakat lokal. Penetapan DPA telah
menjadi ide yang umum untuk manajemen
konservasi terumbu karang. Restorasi
terumbu karang juga dilakukan untuk
memulihkan kembali ekosistem yang telah
hancur dan terdegradasi.
Daftar Pustaka
Iguchi, A., & Hongo, C. (2018). Coral Reef
Studies of Japan. Singapore:
Springer Nature.
Kumari, R., Deepali, & Bhatnagar, S.
(2021). Biodiversity Loss : Threats
and Conservation Strategies.
International Journal of
Pharmaceutical Sciences Review and
Research, 242-254.
Ministry of the Environment. (2010). The
Action Plan to Conserve Coral Reef
Ecosystem in Japan. Ministry of the
Environment.
Omori, M. (2011). Degradation and
Restoration of Coral Reef :
Experience in Okinawa. Marine
Biology Research, 3-12.
Reimer, J. D., Biondi, P., Lau, Y. W.,
Massuci, G. D., Nguyen, X. H.,
Santos, M. E., & Wee, H. B. (2019).
Marine Biodiversity Research in
Ryukyu Island in Japan: Current
Status and Trends.
https://peerj.com/articles/6532/.

Anda mungkin juga menyukai