Anda di halaman 1dari 21

Metode

PARADIGMA Penelitian
Kualitatif

PENELITIAN
KUALITATIF

Kelompok 1 :
-HAFIDZ AULIA RACHMAN 1411620024
-REBECCA CRISTIA SILALAHI 14111620031
-RIZKY RAMDANI 1411620005
Penelitian
Penelitian adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan,
penganalisisan, dan penyimpulan data yang berupa informasi
tentang suatu permasalahan untuk mencari solusi dari
permasalahan tersebut.

Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek
penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan secara
holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiyah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode ilmiah atau suatu penelitian yang
ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena,
peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran
orang secara individual maupun kelompok.
Paradigma
(Menurut Lexy J. Moleong) Paradigma merupakan pola atau
model tentang bagaimana sesuatu distruktur (bagian dan
hubungannya) atau bagaimana bagian bagian berfungsi
(perilaku yang didalamnya ada konteks khusus atau dimensi
waktu. Pandangan mendasar yg didalamnya terdapat kumpulan
tentang asumsi , konsep , atau proposisi yang secara logis
dipakai peneliti dalam mengungkap kebenaran realita sosial
tersebut.
Paradigma penelitian membawa pemahaman kita kepada
metodologi penelitian yang meliputi teori-teori dan metode-
metode. Paradigma secara luas dibicarakan dalam literatur
penelitian, khususnya dalam studi tentang prilaku manusia,
memiliki implikasi besar terhadap metode yang dengannya
penelitian dilakukan berhubungan dengan mempelajari
gejala sosial atau masyarakat dan prilakunya secara ilmiah.
Paradigma Penelitian Ilmu Sosial

1. Paradigma Positivisme
Jenis ini memercayai bahwa realitas dan kebenaran
dari suatu fenomena bersifat tunggal. Realitas
tersebut dapat diukur menggunakan instrumen yang
valid dan reliabel.

2. Paradigma Post positivisme


Pada paradigma ini sering disebut dengan penelitian
saintifik atau sains (Creswell, 2010), dan berada pada
ilmu pengetahuan alam serta cara berpikir yang
subjektif.
3. Partisipatoris
Paradigma ini menggunakan metode riset yang
memberikan komitmen dalam model pembangunan
dengan menyoroti dari aspek sosial, ekonomi, dan politik
yang semua itu dilakukan untuk upaya memenuhi
kebutuhan hidup masyarakat atau bersifat dari atas ke
bawah, dimana dalam tahapan tersebut peneliti berusaha
untuk memberikan dorongan dan mendukung masyarakat
dalam melakukan berbagai kegiatan.

4. Paradigma Kritis
Paradigma kritis meyakini bahwa realitas sosial merupakan
suatu sistem yang dikonstruksi dan berada di bawah
sekelompok pihak yang berkuasa. Jenis-jenis penelitian
yang mengadopsi paradigma ini di antaranya adalah
analisis wacana kritis, kritik ideologi, hingga etnografi kritis.
Paradigma Penelitian Kualitatif

Paradigma penelitian kualitatif adalah penelitian yang


menempatkan manusia sebagai subjek penelitian.
Paradigma tersebut termasuk menganut model
humanistik karena menjadikan manusia sebagai subjek
penelitian di dalam fenomena ataupun peristiwa yang
akan kita teliti. Selain itu, paradigma kualitatif percaya
bahwa manusia yang nantinya menentukan perilaku
dirinya sendiri dan juga peristiwa sosial yang terjadi.
Filsafat fenomenologis miliki Edmund Husserl yang
nantinya dikembangkan dalam sosiologi oleh Max
Weber menjadi landasan dari paradigma tersebut.
Karakteristik Penelitian Kualitatif
● Setting/latar alamiah atau wajar dengan konteks utuh
(holistik)
● Instrumen penelitian berupa manusia ( human instrument)
● Metode pengumpulan data observasi sebagai metode
utama . Analisis data secara induktif
● Proses lebih berperanan penting daripada hasil .
● Penelitian dibatasi oleh fokus .
● Desain penelitian bersifat sementara .
● Laporan bernada studi kasus
Kelebihan penelitian kualitatif

● Dapat memahami makna ( kognisi , afeksi , intensi


dan lain - lain dari suatu gejala sosial dari perspektif
responden ( participant's perspektive )
● Pemahaman konteks ( semua hal yang terkait
dengan keberadaan sebuah gejala sosial
diperhatikan )
● Identifikasi fenomena dan pengaruh yang tidak
terduga Kemunculan teori berbasis data / grounded
theory ( memungkinkan peneliti untuk membangun
teori - teori yang berasal dari koleksi data yang
dikumpulkan pada saat penelitian lapangan )
● Pemahaman proses ( penelitian memungkinkan
peneliti untuk melihat proses dari sebuah gejala
sosial )
● Lebih fleksibel dalam pelaksanaan pengumpulan
data
Enam ciri utama penelitian kualitatif Newman ( 1997 )

1. The context is critical (mengutamakan


konteks sosial ) penelitian berinteraksi
dengan fakta yang diteliti sehingga lebih
bersifat subyektif , tidak bebas nilai
2. The value of the case study
( menggunakan pendekatan studi kasus )
3. Researcher integrity
4. Grounded theory ( membangun teori dari
data , induktif
5. Process and sequence ( mencermati
proses dan urutan peristiwanya )
6. Interpretation , memberikan tekanan
pada penyusunan teori melalui
pengungkapan fakta dengan analisis
kualitatif
Paradigma penelitian Kualitatif dalam berbagai aspek :

1. Masalah yang diteliti : Menekankan pada banyak aspek dari satu variabel, jika
mungkin dijadikan permasaahan yang diteliti lebih mendalam.
2. Tujuan : Mengembangkan kepekaan konsep dan penggambaran realitas yang tidak
tunggal (jamak)
3. Pola Pikir : Ke lapanngan -menemukan data- mencocokan data dengan teori -teori
bersifat bottom up
4. Responden sebagai sumber data : Jumlah kecil, bisa dari 10 orang, diambil secara
purosive (maksud tertentu)
5. Objek yang diteliti : Perilaku manusia,proses kerja, dampak suatu fenomena
6. Desain Penelitian: Studi kasus
7. Sampel : Kecil, tidak perlu representatif dengan tujuan tertentu
8. Metode pengupulan data : Menekankan kepada observasi wawancara secara
mendalam
9. Bentuk data : Kata-kata, kalimat, gambar, perilaku, replika, masukrip
10. Sifatnya : deskriptive
11. Analisis : Tidak menguji hipotesis, tetapi menjawab masalah.
12. Hasil Penelitian :Lebih menekankan kepada makna
13. Kebenaran : Bersifat emik
14.Kedekatan dengan data penelitian : Sangat dekat dengan data yang diambil, peneliti
harus mengikuti aktivits keseharian informan.
15. Asumsi : realitas bersifat dinamis
Paradigma Kualitatif meliputi :
● Metode yang dipilih kualitatif
● Bersandar pada fenomenologis
● Perhatian tertuju pada pemahaman tingkah
laku manusia dari sudut pelaku
● Bersifat naturalistik, pengamatan bersifat
alamiah, tidak dikendalikan
● Bersifat subjektif
● Bertolak dari perspektif “dalam” individu atau
subjek yang diteliti (emik)
● Bersifat grounded (mendasar)
● Ditujukan kepada penemuan(discovery
oriented)
● Menekankan kepada perluasan
● Bersifat deskriptive dan induktif
● Berorientasi pada poses
● Data bersifat mendalam, kaya dan nyata
● Tidak dapat digeneralisasikan
● Studi terhadap kasus tunggal
● Realitas yang bersifat dinamik
● Bersifat holistik, menyeluruh
Pendekatan Dalam Penelitian Kualitatif
A. Pendekatan Fenomenologi
Menurut Bogdan dan Biklen peneliti dengan pendekatan
fenomenologis berusaha memahami makna dari suatu peristiwa
dan bagaimana peristiwa tersebut pengaruhya dengan manusia
dalam kondisi dan situasi tertentu.

Karakteristik lain dari pendekatan fenomenologis adalah


sebagai berikut.
1. Tidak berasumsi mengenai berbagai hal yang dianggap berarti bagi bagi
manusia yang menjadi subjek penelitian.
2. Memulai suatu penelitian dengan ketenangan berfikir guna mengungkap
apa yang sedang diteliti.
3. Melakukan penelitian secara mendalam sampai pada aspek subyektif
perilaku manusia, sampai ke dalam dunia konseptual subjek sehingga
mampu memahami makna bagaimana dan apa yang terkonstruksi di
sekitar peristiwa dalam kehidupannya sehari-hari dari mereka yang diteliti.
4. Mempercayai adanya banyak cara dalam
kehidupan manusia yang dapat digunakan untuk
menafsirkan pengalaman dari setiap individu
melalui interaksinya dengan orang lain yang akan
menimbulkan makna atas
pengalaman tersebut menjadi sebuah realita.

5. Dalam pendekatan ini penelitian kualitatif


menggunakan pendekatan yang mana peneliti
menggunakan pandangan dari subjek yang
ditelitinya.
B. Interaksi Simbolik
Interaksi simbolik merupakan suatu kerangka fenomenologi yang lebih
baik dan terjabarkan atas pokok-pokok pemikiran yang lebih kongkrit.
Pokok – pokok pikiran pendekatan interaksi simbolik adalah sebagai
berikut:
1. Sesuai dengan dasar dan perspektif fenomenologis, dimana interaksi
simbolis berasumsi bahwa pengalaman manusia dijembatani oleh
pemaknaan terhadap suatu peristiwa yang dialami.

2. Manusia bertindak bukan atas dasar reaksi atau respon atas suatu
yang ditetapkan sebelumnya, melainkan merupakan interpretasi dan
pendefisian yang hanya dapat diketahui jika peneliti terlibat dalam
proses interprestasi dan pendefinisian tersebut melalui observasi
partisipan.(baca juga: Literasi Media)

3. Interaksi bukan kegiatan yang terjadi begitu saja dan bukan pula
kegiatan yang diataur sedemikian rupa.
4. Interpretasi menjadi hal yang esensial dimana
Interaksi simbolik menjadi paradigma yang
menjelaskan secara konseptual.

5. Teori dalam pendekatan ini bukanlah sebuah


norma, aturan atau regulasi tertentu. Tetapi
bagaimana teori ini dapat didefinisikan dan dan
digunakan dalam situasi dan kondisi yang bersifat
khusus.

6. Pendekatan ini juga memandang susunan diri


sebagai hal yang penting.
C. Etnometodologi

Etnometodologi membahas berbagai hal untuk mengarti


bagaimana dan apa yang manusia kerjakan, bagaimana
menusia melihat dan menelaskan suatu peristiwa, bagaimana
mendeskripsikan berbagai urutan dan golongan serta
bagaimana tata tertib mengatur manusia dalam dunia dan
lingkungan serta sistem dimana manusia itu hidup.
Analisis dan Pengambilan Kesimpulan dalam Paradigma Kualitatif

Induksi analitis

Induksi analitis adalah satu pendekatan Dimana data-data tersebut dijabarkan bukan
analisis dan pengolahan data yang dalam bentu numerik melainkan dalam bentuk
mengelompokan berbagai data tersebut ke deskripsi, yakni dengan cara merubah dan
dalam suatu konsep dan juga kategori mengolah data ke formulasi tertentu berdasar
tertentu. Dalam analisis ini data-data teori yang digunakan sehingga menjadi sebuah
kualitatif dikelompokan berdasarkan atas deskripsi atas suatu peristiwa atau realitas sosial
suatu konsep dan kategori tertentu yang yang terjabarkan secara padat dan mudah
diperoleh berdasarkan data empiris dipahami.
dilapangan
Analisis dan Pengambilan Kesimpulan dalam Paradigma Kualitatif

Ekstrapolasi

Ekstrapolasi merupakan cara analisis dan Dari proses analisis tersebut akan diperoleh data
kesimpulan dengan cara melakukan akhir yang menunjukan suatu gejala atau
simultan pada saat proses induksi analitis. peristiwa tertentu yang nantinya menjadi suatu
Analisis pengambilan kesimpulan pada kesimpulan. Data akhir tersebutlah yang nantinya
pendekatan ini dilakukan secara bertahap. menjadi sebuah kesimpulan dan dirumuskan
Dalam hal ini mulai dari satu kasus ke kasus serta dikaitkan dengan suatu pernyataan teoritis.
lainnya. Sehingga nantinya akan diperoleh
sebuah benang merah yang akan merujuak
pada suatu teori tertentu.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai