Anda di halaman 1dari 3

2.

1 Pengertian Intan

Intan (diamond) adalah mineral yang langka, yang terjadi secara alamiah
dan terdiri dari unsur karbon. Setiap atom karbon dalam intan dikelilingi oleh
empat atom karbon yang saling terhubung dengan suatu ikatan kovalen yang
kuat. Intan merupakan mineral sederhana, seragam, dan terkenal sangat kuat.
Intan sangat menarik, dikarenakan ikatan kimianya yang alami membuat mineral
ini sangat resisten. Sifat resisten ini membuatnya cocok digunakan sebagai alat
pemotong dan untuk keperluan lainnya dimana daya tahan/kekuatan material
diperlukan.

Mineral intan juga memiliki sifat optik yang khusus, seperti indeks
refraksi yang tinggi, dispersi tinggi, dan kilau tinggi. sifat ini membuat intan
dijadikan batu permata yang paling populer di dunia yang sering disebut sebagai
berlian. Berlian adalah intan yang sudah diproses dengan cara penggosokan dan
telah dibentuk sesuai dengan kaidah-kaidah pemotongan (cutting), dan telah siap
untuk dijadikan perhiasan kalung, gelang, cincin, bross, dan lain-lain.

Intan merupakan sebuah misteri, mereka terdiri dari unsur karbon


sehingga banyak orang percaya bahwa intan terbentuk dari batubara. Masih
banyak dosen ataupun guru disekolah/kampus yang mengajarkan bahwa intan
terbentuk dari batubara, dan ini adalah hal yang tidak benar.

2.2 Tempat Pendulangan Intan di Indonesia

Kalimantan Selatan hingga sekarang terkenal sebagai daerah penghasil


intan di Indonesia. Umumnya intan dihasilkan melalui kegiatan yang dinamakan
“pendulangan intan” secara dan menggunakan alat-alat tradisional seperti
linggangan, meski sekarang ini telah digunakan pula mesin-mesin penyedot
tanah yang mengandung intan dari lubang penggalian intan.
Daerah pendulangan intan di Kalimantan Selatan ini terdapat di daerah Banjar
dahulu yang sekarang menjadi dua daerah, yaitu Kabupaten Banjar dan Kota
Banjarbaru. Lokasi pendulangan tersebut terdapat di Kecamatan Cempaka,
Kecamatan Riam Kanan, Kecamatan Simpang Ampat, Kecamatan Belimbing
dan di Kecamatan Pengaron. Di Kecamatan Cempaka, lokasi pendulangan intan
ini antara lain: Pumpung, Tadung, Ujung Murung, Danau Majaya, Pijang,
Kerawat, Danau Purun, Piring Panggal dan Gambah. Di Kecamatan Riam Kanan
lokasinya Jabunau dan Daerah Pagar. Di Kecamatan Simpang Ampat berlokasi di
Bumi Rata. Di Kecamatan Belimbing lokasinya pinik dan beberapa tempat di
Kecamatan Pengaron.

Di tahun 1960-an pernah ditemukan biji intan yang cukup besar yang
diberi nama intan “Tri Sakti”, dan sekitar tiga tahun silam pernah pula ditemukan
intan sebesar telor burung puyuh yang dibeli seorang pengusaha lokal sebesar Rp
3 Milyar dan intan itu dinamakan “Putri Malu”.

Ada tiga jenis pendulangan intan dengan cara tradisional berdasarkan


letak intan yang ditambang dan cara mendulangnya, yaitu :

a. Pasiraman
dimana tanah yang mengandung intan diambil dari dasar sungai dengan
menyelam seperti orang mandi. Berulang kali. Ini terdapat di daerah palung
sungai di Karang Intan Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar, yang
dilakukan pada musim kemarau di waktu air sungai surut.

b. Luang surut
Pendulangan intan pada lubang (luang) surut ini letak intan dekat permukaan
tanah, jadi perlu menggali terlalu dalam. Dahulu air dalam lubang itu ditimba
hanya mengandalkan alat timba atau ember. Sekarang memakai mesin pompa
air.

c. Luang dalam
Luang dalam intannya terletak jauh dari permukaan tanah. Dalam lubang
sampai ketemu intan dihitung dengan ukuran tangga. Satu tangga tingginya
kira-kira 1 ½ meter tingginya. Lubang yang paling dalam sampai 16 tangga
atau kira-kira 16 x 1 ½ meter = 24 meter. Luang dalam ini paling surut 4
tangga yang terdapat di daerah Cempaka.

Anda mungkin juga menyukai