Dosen Pengampu :
Fatkhur Mu'in, S.Ag, MM.
Disusun Oleh :
Muhammad Syahri Avriadhon
NIM : 21010200
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG………………………………………………………………….
B. PENGERTIAN GERABAH…………………………………………………………...
C. RUMUSAN MASALAH..................................................................................................
D. TUJUAN...........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN GERABAH...........................................................................................
A. SEJARAH GERABAH………………………………………………………………..
B. TEKNIK PEMBUATAN GERABAH………………………………………………..
C. FUNGSI GERABAH………………………………………………………………….
D. PROSES PEMBUTAN GABAH……………………………………………………..
3. Fungsi Gerabah
fungsinya sebagai alat-alat rumah tangga, gerabah antara lain digunakan sebagai alat
memasak ataupun wadah-wadah seperti kendi untuk menampung air, mangkuk untuk wadah
makanan, gelas untuk wadah minuman, tungku untuk memasak, dan sebagainya.
4. Proses Pembuatan Gerabah
1. Proses Pencarian Tanah Liat
Dalam pembuatan gerabah, bahan sadar yang paling utama adalah tanah liat. Karena
tidak semua tanah dapat dijadikan bahan dasar untuk pembuatan gerabah. Hanya tanah yang
mempunyai karakteristik khusus yang dapat dipergunakan untuk pembuatan gerabah, sehingga
cara pendapatannya pun tidak mudah. Demikian pula yang dialami warga desa Rendeng
kecamatan Malo untuk mendapatkan bahan baku pembuatan gerabah.
Jarak lokasi pengambilan tersebut relatif jauh dari tempat tinggal penduduk. Untuk
menuju lokasi tersebut, warga harus menempuh jarak sekitar 6 kilometer, lebih tepatnya berada
di kawasan hutan milik Perhutani dan medan menuju lokasi tersebut terbilang cukup sulit.
Ditambah lagi tanah liat tersebut berada di kedalaman, sehingga untuk mendapatkannya warga
harus menggali tanah hingga kedalaman 5 sampai 6 meter.
2. Proses pengeringan
Tanah yang sudah didapat kemudian di jemur hingga kering lalu diredam menggunakan
wadah selama satu hari satu malam. Di tambah dengan pasir sebagai bahan campuran agar ketika
dibakar tidak pecah, saat proses perendaman bandingannya 1:1 pakai pasir huruk yang harus di
saring dulu. Kemudian di aduk sampai rata lalu di tiriskan menggunakan kain atau yang lain
untuk menggurangi kadar air. Setelah itu di giling (cara modern menggunakan alat molen)
tradisional (di injak"). Jika sudah di giling akan menjadi tanah lentur seperti malem. Adonan
tersebut dicetak sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
3. Proses Pembakaran
Pembakaran gerabah modern menggunakan oven, untuk suhu pembakaran gerabah 700-
800°c . Alat untuk mengukur suhu panas yaitu termometer. Pembakaran membutuhkan waktu
selama 12 jam, sedangkan proses pendingan membutuhkan waktu selama 12 jam.
4. Proses Pewarnaan
Proses keempat adalah proses finnishing (pengecatan) dengan menggunakan plamir, cat
warna, dan pernis jika dibutuhkan:
1. Pada proses finnishing, gerabah dicat dasar terlebih dahulu menggunakan plamir
2. Gerabah diberi cat warna ssesuai dengan warna yang diinginkan
3. Jika gerabah perlu diberi pernis seperti patung, maka gerabah diberi pernis dan
dikeringkan.
1. Kesimpulan
Gerabah di Desa Rendeng Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro merupakan salah
satu kearifan lokal yang telah berlangsung selama sejak lama dan telah diwariskan secara turun
temurun. Kerajinan membuat gerabah merupakan sumber mata pencaharian utama masyarakat di
Desa Rendeng tersebut, sehingga mayoritas warganyaberprofesi menjadi pengrajin gerabah.
Kebanyakan dari warga Desa Rendeng masih memnggunakan cara yang tradisional dalam proses
pembuatan gerabah, dimana tetap mengandalakan teknik-teknik pijat dan putar, dan hanya ada
sedikit di antara mereka yang menggunakan teknologi bermesin.
Pemasaran gerabah di Desa Rendeng lumayan variatif selain pembelian secara langsung
yang dilakukan para wisatawan, pembelian gerabah juga melalui agen dan kemudian akan
dipasarkan ke luar daerah Bojonegoro. Seiring perkembangan jaman yang serba digital,
Pemasaran dapat melalui sistem online.
2. Saran
Semoga dengan kita berkunjung dan mempelajari dasar-dasar pembuatan gerabah ini
bisa menumbuhkan kreativitas kita dalam berkarya. Dalam hal ini kita juga dapat mempelajari
alur bisnis dari industri gerabah tersebut. Sehingga dapat kita terapkan untuk membuat karya
yang nyata dan bisa membuka lapangan pekerjaan
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyakkesalahan, maka dari
itu saya minta kritik dari dosen pengampu mata kuliah Pengantar Bisnis semester gasal ini.