Anda di halaman 1dari 9

KERAJINAN DARI BAHAN PECAHAN KACA

Daur Ulang Pada Produk Berbahan Kaca.


Salah satu usaha daur ulang adalah daur ulang pada produk berbahan kaca.
Banyak cara yang digunakan oleh para pengrajin untuk memanfaatkan kaca-kaca
bekas sebagai bahan dasar pembuatan kerajinan. Salah satunya adalah benda seni
berupa kerajinan gelas dari bahan pecahan kaca. Selain terkesan mewah,
bentuknya yang unik akan menarik para konsumen. Ini bisa menjadi peluang
bisnis yang cukup menggiurkan dengan kerajinan berbahan baku pecahan kaca.
Bahan yang dibutuhkan adalah pecahan kaca atau pecahan botol bekas, toples
bekas dan apa saja yang berbahan kaca. Bahan baku tersebut dibersihkan dari
bahan kontaminan, dicuci hingga bersih dan dilebur dalam tungku pemanas
bersuhu 1.500 derajat Celcius selama 24 jam. Setelah benar-benar meleleh,
selanjutnya kaca itu dibentuk sesuai dengan keinginan. Dapat juga dipakai sebagai
bahan bangunan dan jalan. Sudah ada Glassphalt, yaitu bahan pelapis jalan
dengan menggunakan 30% material kaca daur ulang. Proses lainnya yang
juga bisa dilakukan adalah bahan kaca yang sudah didapat dilakukan pemotongan
dan dimodifikasi sesuai desain yang diinginkan misalnya dalam bentuk mainan
maupun kerajinan.
Berbagai bentuk dapat di bentuk dari limbah-limbah kaca itu menjadi bentuk
baru dengan nilai tambah didalamnya. Mulai vas, kap lampu, maupun bentuk baru
berupa mainan, antara lain, berbentuk senjata api, kereta api, mobil, helikopter,
sepeda motor, andong, becak, dan alat musik drum, gapura, lampu hias dan yang
lainnya. Harga yang ditawarkan pun cukup bervariasi yaitu mulai dari Rp 20 ribu
hingga Rp 15 juta tergantung ukuran dan tingkat kerumitan proses pembuatan.

Proses daur ulang kaca


Proses daur ulang kaca pada dasarnya melibatkan proses dasar daur ulang
pengumpulan bahan daur ulang, penyortiran dan mengolahnya menjadi bahan
baku dan produk baru yang menggunakan bahan baku daur ulang. Namun
demikian, ada beberapa variasi dari proses daur ulang tergantung bahan yang
didaur ulang. Berikut adalah fakta-fakta lebih lanjut tentang proses daur ulang
kaca setelah sampah kaca dikumpulkan.
Penyortiran
Sampah kaca terlebih dahulu dikelompokkan berdasarkan warnanya. Hal ini
karena bahan kimia yang berbeda harus ditambahkan ke sampah kaca yang
berbeda warnanya untuk menghasilkan kaca daur ulang dengan warna yang
diinginkan.

Pengolahan: Memproduksi Cullet


Setelah tahap penyortiran, tahap selanjutnya dalam proses daur ulang kaca
adalah penghancuran kaca limbah menjadi potongan-potongan kecil. potongan-
potongan kaca Ini kemudian ditumbuk halus menghasilkan bubuk kaca yang
disebut sebagai cullet.

Pengolahan: Menghilangkan Kontaminan


Tahap berikutnya dalam proses daur ulang kaca adalah memisahkan
kontaminan dari cullet. Cullet tersebut dilewatkan melalui medan magnet, di mana
kontaminan logam seperti tutup botol dikeluarkan dari kaca. Kontaminan lainnya
seperti kertas dan plastik dari label botol diambil secara manual atau melalui
proses otomatis.
Kontaminan keramik dan pyrex (kaca tahan panas) dihilangkan dari cullet
melalui proses yang dikenal sebagai fine-sizing. Cullet yang telah ditumbuk halus
dilewatkan melalui beberapa ayakan, memisahkannya dari residu keramik. Jika
ada kontaminan keramik yang lolos melewati ayakan bersama dengan cullet,
kualitas dari kaca daur ulang akan terpengaruh. Kontaminan keramik di kaca
dapat menyebabkan cacat struktural.

Pengolahan: Membuat Kaca Daur Ulang


Cullet tersebut kemudian dilelehkan. cullet tersebut kemudian dapat
digunakan dalam pembuatan produk kaca daur ulang seperti wadah kaca baru,
botol dll.

Pengolahan: Decolorizing dan Pencelupan (Dyeing)


Untuk memproduksi kaca daur ulang yang diinginkan, kaca daur ulang harus
menjalani proses decolorizing dalam proses daur ulang kaca, diikuti dengan
pencelupan.
Langkah pertama dalam proses decolorizing meliputi oksidasi cullet dalam
keadaan meleleh.
Untuk kaca hijau, proses oksidasi mengubah warna kaca hijau tua/gelap
menjadi hijau kekuningan. Zat kimia yang dikenal sebagai mangan oksida
kemudian dicampur dengan cullet untuk menjadikannya keabu-abuan. Warna abu-
abu biasanya digunakan sebagai warna dasar yang penambahan pewarna atau
agen lainnya yang ditambahkan untuk membuat kaca berbagai warna.
Untuk kaca berwarna cokelat atau kuning (amber), seng oksida ditambahkan
bukan untuk mengoksidasi cullet kaca cokelat menjadi cullet biru atau hijau,
tergantung pada jumlah seng oksida ditambahkan dan tingkat intesitas warna
coklat atau kuning kaca yang didaur ulang.
Untuk kaca daur ulang bening, erbium oksida dan mangan oksida
ditambahkan ke cullet untuk membantu menjernihkan semua warna dari cullet.
Beberapa pewarna yang paling umum digunakan untuk pewarnaan kaca daur
ulang termasuk boraks, kalium permanganat, seng oksida, erbium oksida, kobalt
karbonat, neodymium oksida, dan titanium dioksida.

Pengolahan: Membuat produk kaca daur ulang


Pada tahap terakhir dari proses daur ulang kaca, kaca daur ulang baik
berwarna ataupun bening, kemudian dibentuk menjadi berbagai produk dan dijual
di pasar. Hal yang menarik tentang proses daur ulang kaca adalah bahwa kaca
dapat didaur ulang sebanyak yang diperlukan, tanpa penurunan kualitas.

Contoh Kerajinan dari pecahan kaca


1. KREASI: Lampu Hias Pecahan Kaca

Kaca adalah salah satu bahan yang penting dalam pembuatan bangunan.
Selain sebagai bahan penting dalam pembangunan seperti kaca jendela, pintu
kaca, partisi kaca, atau pelengkap aluminium kaca, ketika sudah rusak pun masih
tetap dapat digunakan. Salah satunya yang akan kita buat berikut ini
menggunakan sisa pecahan kaca tempered. Kali ini Kontraktor Kaca Prisma Kaca
akan membagi tips untuk membuat lampu tidur. Apa saja yang diperlukan dan
bagaimana cara pembuatannya? Berikut ini lengkapnya.

Bahan yang diperlukan:


 Pecahan kaca tempered
 Toples kaca bening
 Lampu hias (warna sesuai selera)
 Sarung tangan (untuk keamanan)

Cara Pembuatan:
1. Siapkan pecahan kaca tempered yang berukuran kecil untuk dimasukkan
ke dalam toples dengan bentuk sesuai keingan Anda. Isikan toples hingga
terisi 1/4 bagian dengan pecahan kaca tempered dengan menggunakan
sarung tangan secara perlahan.
2. Letakkan lampu hias melingkar pada bagian atas pecahan kaca tempered
dengan posisi tidak terlalu pinggir dan juga tengah sehingga kabel tidak
terlihat dari luar.
3. Isikan lagi toples dengan pecahan kaca tempered sampai terisi 1/4 bagian
lagi dan lakukan hal yang sama dengan langkah sebelumnya dan penuhi
toples dengan pecahan kaca tempered. Keluarkan sisa kabel pada bagian
tengah.
4. Beri lubang pada bagian tengah tutup toples untuk mengeluarkan kabel.
5. Lampu hias siap digunakan.

2. Lampu Aromaterapi
Langkah 1
Pertama-tama kita cari bahan bakunya dulu. Limbah kaca yang akan diolah
berasal dari pengrajin aquarium dan etalase kaca. Potong limbah kaca. kemudian
letakkan pada papan yang sudah diberi garis panduan. Potong memakai pisau kaca
atau gles kater. Setelah terpotong memanjang, kemudian pukul-pukul kaca untuk
mendapatkan potongan yang lebih kecil lagi yah. Ukuran limbah kaca yang akan
dipakai adalah 1×2 cm.
Langkah 2
Rapikan ujung-ujung kaca menggunakan tang, agar saat dipegang tidak
melukai tangan. Kemudian lem dan susun lalu rekatkan potongan kaca disekitar
cetakan lampu yang sudah disiapkan. Agar mendapatkan hasil yang sempurna
diamkan potongan kaca selama satu jam. Semakin rumit design lampunya maka
semakin lama proses pembuatannya.

Langkah 3
Proses selanjutnya amplas hiasan lampu. Jangan lupa memasang
komponen elektriknya. Pasang saklar lampu, yang nantinya akan menjadi tempat
dudukan lampu aroma terapi. Hubungkan saklar dengan kabel merah dan biru.
Agar lampu tidak goyang saat dipasang, rekatkan saklar lampu pada dasarnya
menggunakan lem kayu.

Langkah 4
Bola lampu yang dipakai adalah bola lampu halogen dengan daya 22 volt.
Tancapkan lampu pada dasar yang sebelumnya sudah direkatkan. Setelah lampu
terpasang lalu uji coba deh! Hehe. Lampu ini juga dilengkapi dimer yang
berfungsi sebagai alat pengontrol terang atau gelapnya lampu yang akan kita
nyalakan.
Langkah 5
Langkah selanjutnya yaitu tambahkan satu sendok air pada mangkok aroma
terapi dan tambahkan empat tetes minyak aroma terapi. Minyak aroma terapi akan
menggumpal di permukaan air. Lampu akan memanaskan air dan ketika air panas
maka minyak atau EO ( esensial oil ) aroma terapi akan ikut menguap dan
menghasilkan wangi yang semerbak.

3. Anjing di Perahu

Anjing gembala Inggris Kuno tua dengan bulu yang tampak menghiasi
tubuhnya! Terlihat menakjubkan dari dekat bila kita melihat tampilan nyata dari
pembuatan patung anjing tersebut hanya dengan menggunakan pecahan kaca.

4. Antelope ( Keturunan Kambing dan Rusa)


Dengan menggunakan berbagai lapisan kaca berwarna terciptalah bulunya!
Warna-warna yang berbeda dari kaca benar-benar menunjukkan sebuah gaya bila
digunakan seperti itu.

5. Rubah Merah

Rubah merah kecil kecil ini menunjukkan detil yang rumit dari pembuatan patung
dari kaca.

6. Ikan

Kombinasi warna yang menarik, kerapian, ketelitian serta lapisan yang di


buat sungguh mengagumkan.
7. Rubah

Jangan menyentuh patung yang satu ini, bukan karena rubah ini akan
menggigit tapi patung yang satu ini rawan pecah dan tidak ada label "Pecah
berarti Membeli".

8. Anjing Berburu

Potongan potongan besar kacanya tampak pada anjing yang satu ini, tapi
tidak mengurangi sisi kreatif pembuatnya.
9. Kucing

Ukuran kucing dan efek nyata yang dibuat ini, bisa kita perkirakan butuh
akan waktu lama untuk membuat patung kucing ini.

Anda mungkin juga menyukai