Anda di halaman 1dari 61

TOPO

Mengerti Topografi Kontur | Analisis Lereng


Mengerti Grading | Grading untuk Sirkulasi
PETA TOPO
 Konstruksi bentuk
lereng dari pemetaan
topografi kontur
 Interval kontur: tinggi
diantara dua garis
kontur.
 Potongan dari bentuk
topografi
 Axis X
merepresentasikan
jarak, axis Y
merepresentasikan
perubahan ketinggian

Perancangan Ruang Luar 2


LERENG
 Profil lereng menunjukkan
bentuk permukaan
 Apa itu bentuk permukaan?

Perancangan Ruang Luar 3


LERENG

Lereng Cekung (Akibat Erosi Laut) Lereng Cembung


(Akibat Longsor)
Perancangan Ruang Luar 4
 Model adalah media yang baik untuk menggambarkan bentuk
lahan dan mempelajari pola drainase alami.

Perancangan Ruang Luar 6


DRAINASE
 Pola drainase alami : Air selalu mengalir tegak lurus dengan
garis kontur . Selalu periksa topografi dari keseluruhan pola
drainase berskala besar selain topografi onsite untuk melihat
seberapa besar air mengalir melalui saluran tersebut.

Perancangan Ruang Luar 7


MAP
Rumusan Grading
 G=D/L atau L=D/G atau D=GL
 Persen Gradien = D/L*100

D=1

Perancangan Ruang Luar 8


MEMBACA

 Analisa lereng dari tapak


20.8 acre. Diagram
menunjukkan skala gradasi
untuk memetakan lereng
dari peta kontur.
Perancangan Ruang Luar 9
MEMBACA
SLOPE

Perancangan Ruang Luar 10


Kemiringan Lereng
yang sesuai dan
direkomendasikan
untuk penggunaan
seperti lalu-lintas,
cut ‘n fill dan
drainase yg baik.

Perancangan Ruang Luar 11


RASIO-PERSEN-DERAJAT

Perancangan Ruang Luar 12


SITE GRADING

Perancangan Ruang Luar 14


GRADING
Grading : adalah perlakuan dalam mengubah bentuk lahan.
Merupakan salah satu tahapan penting dalam perencanaan
tapak, desain dan konstruksi lansekap. Grading bertujuan untuk
memenuhi tiga hal penting berikut:
 1. Untuk membuat dataran (level) agar dapat diletakkan
sesuatu; misal rumah, mobil, lapangan olahraga, hotel, dll.
 2. Untuk membuat jalur sirkulasi; misal jalan, tanjakan bongkar-
muat (loading ramp), tanjakan utk difable, jalur sepeda, dll.
 3. Untuk menciptakan kekhasan dan menyelesaikan masalah
tertentu; misal: membuat bukit (gundukan) untuk
menyembunyikan parkiran atau mengurangi kebisingan,
mencegah erosi dan longsor, estetika atau kebutuhan
psikologis.
Perancangan Ruang Luar 15
ILUSTRASI

Perancangan Ruang Luar 16


DATARAN

 Dengan hanya menggali (CUT)


 Tanahnya stabil
 Dibutuhkan sedikit biaya untuk
konstruksi pondasi
 Dapat membuat lereng yang
curam
 Ada biaya untuk memindahkan
galian dari tapaknya

Perancangan Ruang Luar 17


DATARAN

 Dengan hanya mengurug (FILL)


 Lebih mudah untuk membuat dataran
yang stabil.
 Cocok untuk dataran rendah, area
banjir.
 Tanah yang tak stabil, butuh dipadatkan.
 Ada biaya untuk memindahkan tanah ke
lokasi

Perancangan Ruang Luar 18


DATARAN

 Dengan kombinasi CUT and FILL


 Seimbang pengelolaan tanah di
tapak, tidak dibutuhkan biaya
transportasi.

Perancangan Ruang Luar 19


DATARAN

 Dengan kombinasi cut and fill:


perencanaan lantai (slab) dengan
ketinggian berbeda pada topografi
miring (sloping topography)

Perancangan Ruang Luar 20


PANDUAN

Perancangan Ruang Luar 21


PANDUAN

Perancangan Ruang Luar 22


PANDUAN

Perancangan Ruang Luar 23


DATARAN

 Mendesain bidang
datar pada tapak
dengan kemiringan
yang curam
Source: LANDSCAPE ARCHITECTURE,
John Ormsbee Simands.

Perancangan Ruang Luar 24


Hindari grading pada kondisi berikut:
1. Grading yang mengakibatkan hilangnya vegetasi dan lapisan
tanah permukaan
2. Grading yang mengganggu drainase alami
3. Grading yang mengakibatkan turunnya keindahan kawasan
4. Grading pada kemiringan yang sulit (mencapai 25%)
5. Grading di kondisi lingkungan yang unik; dataran banjir, rawa,
6. Grading di area yang terdampak bencana alam; tanah longsor
atau disepanjang lempeng tektonik (gempa)

Perancangan Ruang Luar 25


SIRKULASI
 Rute sirkulasi harus dibuat sedatar mungkin.
 Ada dua cara untuk pergi ke atas pada lahan yang miring
 (kemiringan maksimal untuk jalan umum adalah 8%)

Perancangan Ruang Luar 26


GRADING
UNTUK SIRKULASI

 Metode grading yang normal adalah satu diantara dua pilihan


ekstrim; jalan mengitari atau jalan memanjat dan turun pelan-
pelan sehingga ada jalur tercepat dengan sedikit upaya

Perancangan Ruang Luar 27


SIRKULASI
Jalur sirkulasi yang melewati kota, cenderung mudah ditata—
membuat permukaannya seragam dan memastikan jalan
mengering dengan baik.
 Permukaan yang seragam yaitu menghaluskan gundukan
dengan membagi dua konturnya.
 Mengeringkan permukaan jalan terkadang membutuhkan
titik tinggi-rendah buatan untuk arah aliran air. Hal ini dapat
ditunjukkan dengan gambar kontur, titik ketinggian atau
potongan jalan.

SectionRuang
Perancangan through
Luar road with CROWN Road sloped from side to side 28
SIRKULASI

 Jarak terpendek namun mengakibatkan pemotongan yang banyak,,


 Panduan desain umumnya mensejajarkan garis tengah jalan atau
pararel dengan garis kontur agar ada grading minimal
Perancangan Ruang Luar 29
SIRKULASI
 Ketika melakukan
grading dengan
memotong (Cut),
mulailah dengan kontur
terbawah dan berlanjut
ke atas, jika dengan
mengurug (Fill), mulailah
dengan yang teratas dan
berlanjut ke bawah.
 Kontur terpisah berdasar
gradasi rute yang
direncanakan, biasanya
disebut dalam persen.
Untuk lereng 10%, satu
interval kontur sama
dengan 10 m jaraknya.

Perancangan Ruang Luar 30


SIRKULASI

 Cara yang umum dipakai adalah jika topografi eksisting TIDAK


terlalu miring. Prosedurnya adalah dengan memilih kontur di
tengah jalan dan memotong separuh kontur atasnya, kemudian
urug kontur bawahnya.

Perancangan Ruang Luar 31


SIRKULASI

 Jika Cut'nFill menghasilkan tanggul yang tajam, hujan lebat


dapat memicu timbulnya longsor dan erosi. Alternatifnya adalah
dengan membagi jalan tersebut (jika lebarnya cukup) dan perlu
pertimbangan retaining wall di sisi lereng yang tinggi.

Perancangan Ruang Luar 32


SIRKULASI

 Jalan akan memotong serangkaian kontur


dan menyebabkan tanggul yg sangat
miring, sebab jalan memerlukan kriteria
desain lereng yang seragam. Sehingga
situasinya adalah menghindari atau
mencoba berkompromi dengan Cut 'n Fill
disepanjang garis sumbu.

Perancangan Ruang Luar 33


SIRKULASI
 Jalan yang memotong swale
drainase, akan timbul masalah
pada persimpangan antara jalan
dan kondisi topografi, sehingga
pilihannya adalah penggunaan
BOX CULVERT atau JEMBATAN,
tergantung panjang dan
dalamnya swale serta kesan
yang ditimbulkannya.

Perancangan Ruang Luar 34


 Swale adalah area terendah dalam
topografi, biasanya tertutupi rumput
yang difungsikan untuk menampung
air permukaan

Perancangan Ruang Luar 35


Songjiang Quarry Hotel
Perancangan Ruang Luar 36
Songjiang Quarry Hotel
Perancangan Ruang Luar 37
Songjiang Quarry Hotel
Perancangan Ruang Luar 38
Songjiang Quarry Hotel
Perancangan Ruang Luar 39
Songjiang Quarry Hotel
Perancangan Ruang Luar 40
Perancangan Ruang Luar
Songjiang Quarry Hotel 41
Songjiang Quarry Hotel

Perancangan Ruang Luar 42


Songjiang Quarry Hotel
Perancangan Ruang Luar 43
44

Perancangan Ruang Luar


 Jalan Masuk (Ingress) dan  Akses Kendaraan
Jalan Keluar (Egress) Khusus
 Jumlah Area Parkir  Loading Area Off-Street
 Ukuran Area Parkir  Pembuangan Sampah
 Aksesibilitas  Drainase
 Lebar jalur  Landsekap
 Sirkulasi Pedestrian  Pencahayaan

Perancangan Ruang Luar 45


 Cara memasuki lahan dan keluar dari lahan
• Diatur oleh negara dan pemerintah setempat
 Lebar (Width)
 Lereng (Slope)
 Radius putar (Drive radius)
 Komposisi paving (Pavement composition)
• Perijinan Gangguan (Encroachment permit)

Perancangan Ruang Luar 46


• Diatur dengan sistem antrian

• Rule of thumb

• Kurang dari 5000 kendaraan/hari gunakan satu jalur


ganda atau dua jalur tunggal

 Bariskan jalur baru dengan jalur masuk yang lain

 Peraturan setempat

• Jarak dari pojokan dan jalan lainnya

Perancangan Ruang Luar 47


• Paralel
• Paling sulit untuk parkir
• Hindari jika memungkinkan

• Sudut 90 derajat
• Banyak ruang per area
• Ukuran tipikal: 2,75 m x 5,5 m atau 5,8 m
• Lebih sulit untuk parkir daripada yang bersudut
• Tidak ditujukan untuk parkir singkat

• Bersudut
• Ukuran berdasarkan sudut
• Paling umum bersudut 60 derajat
Perancangan Ruang Luar 49
• Kebutuhan akses parkir

Perancangan Ruang Luar 50


• Ukuran area parkir

Perancangan Ruang Luar 51


• Diatur oleh peraturan setempat
• Jalur ganda lebih diutamakan
• Lebar jalur ganda tipikal adalah 7,3 m
• Bisa lebih pendek untuk jalur tunggal

©iStockphoto.com
Perancangan Ruang Luar 52
Perancangan Ruang Luar 53
Perancangan Ruang Luar 54
• Pisahkan pedestrian dari lalu-lintas
• Sediakan jalur akses menuju gerbang masuk dari
parkiran, transportasi publik dan bangunan tetangga.
Lebar trotoar (walkway) tipikal
• 1 m untuk satu jalur
• 1,5 m untuk dua jalur

©iStockphoto.com

US. Department of Transportation


Federal Highway Administration
Perancangan Ruang Luar 55
PEDESTRIAN
• Atur ruang parkir secara berbaris agar
mempermudah pergerakan pedestrian

Berbaris tegak-lurus dengan


Berbaris paralel dengan
entrance bangunan
entrance bangunan TM 5-803, Site Planning and Design courtesy Department of the Army.

Perancangan Ruang Luar 56


KENDARAAN KHUSUS
• Rencanakan akses untuk kendaraan khusus yang
sekiranya masuk ke lahan
• Mobil Pemadam
• Bis umum
• Bis sekolah
• Truk traktor
• Truk sampah

©iStockphoto.com

• Diperlukan analisis untuk lebar jalan, radius putar


dan perparkiran

Perancangan Ruang Luar 57


LOADING AREA
• Rencanakan akses untuk bongkar muat barang dan
material
• Perencanaan yang baik:
• Posisikan area bongkar muat jauh dari lalu-lintas
kendaraan umum
• Posisikan area bongkar muat jauh dari
pandangan
• Periksa persyaratan setempat

©iStockphoto.com

Perancangan Ruang Luar 58


SAMPAH
• Rencanakan tempat sampah dan akses untuk truk
pengangkut sampah
• Perencanaan yang baik – sembunyikan tempat
sampah dari pandangan dengan;
• Pagar
• Dinding
• Lansekap
• Periksa peraturan setempat

©iStockphoto.com

Perancangan Ruang Luar 59


• Desain tradisional, Paving
miring ke pematusan air hujan
(storm drains)
• Teknik LID
• Kurangi permukaan tahan
air/ tak tertembus air
• Paving Berpori
• Paving blok berpori
• Pembuangan ke tepi lahan,
dan saluran
• Pembuangan ke area
tanaman Courtesy the Environmental Protection Agency

Perancangan Ruang Luar 60


• Memperindah area
parkir
• Memperhalus
pandangan dari paving
ke dinding bangunan
(Building base
landscaping)
• Memberikan naungan
• Menutupi area parkir
dari pandangan
umum(buffer)
• Mengurangi area paving
(Parking islands)
©iStockphoto.com

Perancangan Ruang Luar 61


• Meningkatkan keselamatan
• Umumnya diwajibkan oleh peraturan setempat
• Berikan lampu untuk menerangi gedung tapi jangan
ikut menerangi bangunan tetangga

©iStockphoto.com

Perancangan Ruang Luar 62


 Perhatikan:
 Parkir
kebutuhan
khusus
(difable)
 Parkir
bongkar muat
 Dimensi
 Sudut
 Simbol panah
utk sirkulasi
 Vegetasi
 Parking
islands
Perancangan Ruang Luar 63
REF
 Grade Easy: An Introductory Course in the Principles and
Practices of Grading and Drainage, Richard Untermann
 Site Planning : Environmental process and development
P.129-171, R. Gene Brooks, Prentice Hall N.J. 07632
 Site Planning p.83-106, Assoc.Professor Decha Boomkum,
Lecture sheet , Chulalongkorn University, Thailand
 Time-Saver standards for Landscape Architecture, Chales
W.Harris 'n Nicholas T.Dines
 Parking Lot Design, PLTW
 Parking Design Manual, County of San Diego

Perancangan Ruang Luar 64

Anda mungkin juga menyukai