STANDAR PELAYANAN MINIMAL ANGKUTAN TRANS METRO BANDUNG (TMB)
No Jenis Uraian Indikator Nilai/Ukuran/Jumlah Keterangan
1 KEAMANAN a. Halte dan 1) Lampu Berfungsi sebagai Jumlah yang Minimal 95% dan sesuai Fasilitas penerangan sumber cahaya dalam berfungsi dengan standar teknis Pendukung Halte halte untuk memberikan keamanan bagi pengguna jasa 2) Petugas Orang yang bertugas Ketersediaan petugas Minimal 1 (satu) petugas keamanan menjaga ketertiban dan kelancaran sirkulasi pengguna jasa di halte 3) Informasi Informasi yang Jumlah Minimal 2 (dua) stiker Operator yang gangguan disampaikan pengguna menerima dan keamanan jasa apabila mendapat menindaklanjuti gangguan keamanan laporan berupa stiker berisi nomor telepon dan/atau sms pengaduan ditempel pada tempat yang strategis dan mudah terlihat b. Mobil bus 1) Identitas Nomor kendaraan dan Jumlah Minimal 1 (satu) kendaraan nama trayek berupa stiker yang ditempel pada kaca depan dan belakang 2) Tanda Pengenal Berbentuk papan/kartu Jumlah Minimal 1 (satu) Pengemudi identitas mengenai nama pengemudi dan nomor induk pengemudi yang ditempatkan di ruang pengemudi 3) Lampu isyarat Lampu informasi Jumlah Minimal 1 (satu) tanda bahaya sebagai tanda bahaya berupa tombol yang ditempatkan di ruang pengemudi 4) Lampu Berfungsi sebagai Jumlah yang 100% berfungsi dan penerangan sumber cahaya di dalam berfungsi sesuai dengan standar mobil bus untuk teknis memberikan keamanan bagi pengguna jasa 5) Petugas Orang yang bertugas Ketersediaan petugas Minimal 1 (satu) petugas keamanan menjaga ketertiban dan keamanan pengguna jasa di dalam mobil bus 6) Kaca film Lapisan pada kaca Persentase kegelapan Maksimal 60% kendaraan guna mengurangi cahaya matahari secara langsung 2 KESELAMATAN a. Manusia 1) Standar Tata tertib Penerapan standar 100% diterapkannya SOP Operasional mengoperasikan operasi prosedur Prosedur (SOP) kendaraan yang wajib (SOP) pengoperasian dipatuhi oleh kendaraan pengemudi sekurang- kurangnya ditetapkan memuat: a. Tata tertib mengemudi b. Tata tertib cara menaikkan dan menurunkan penumpang 2) Standar Tata cara penanganan Penerapan Standar 100% diterapkannya SOP Operasional keadaan darurat untuk Operasi Prosedur Prosedur (SOP) keselamatan pengemudi (SOP) penanganan dan penumpang keadaan darurat sekurang-kurangnya ditetapkan memuat tata cara penanganan pintu bus rusak, bus terbakar, atau mogok, dll b. Mobil bus 1) Kelaikan Kendaraan sebelum Pemenuhan laik jalan 100% uji laik jalan kendaraan dioperasikan wajib lulus uji laik jalan 2) Peralatan Fasilitas penyelematan a. Jumlah yang 100% berfungsi dan keselamatan darurat dalam bahaya, berfungsi; sesuai dengan standar dipasang di tempat yang b. Kondisi baik teknis dan standar operasi mudah dicapai dilengkapi dengan keterangan tata cara penggunaan berbentuk stiker, dan paling sedikit meliputi: a. Palu pemecah kaca b. Tabung pemadam kebakaran; dan c. Tombol pembuka pintu otomatis 3) Fasilitas Fasilitas kesehatan yang Jumlah 1 (satu) set ditempatkan kesehatan digunakan untuk di setiap mobil bus penanganan darurat kecelakaan dalam mobil bus, berupa perlengkapan P3K (Penanganan Pertama Pada Kecelakaan) 4) Informasi tanggap Informasi yang Jumlah Minimal 2 (dua) darurat disampaikan pengguna jasa apabila terjadi kondisi darurat berupa stiker berisi nomor telepon dan/atau sms pengaduan ditempel pada tempat yang strategis dan mudah terlihat 5) Fasilitas Alat bantu penumpang a. Jumlah yang 100% berfungsi dan pegangan berdiri berfungsi; sesuai dengan standar penumpang b. Kondisi baik teknis berdiri c. Prasarana 1) Perlengkapan lalu Berupa rambu dan Ketersediaan Harus tersedia Disesuaikan dengan lintas dan marka berfungsi sebagai kebutuhan angkutan jalan pendukung dalam pengoperasian angkutan masaal berbasis jalan 2) Fasilitas Berfungsi sebagai a. Ketersediaan a. Harus tersedia penyimpanan dan tempat penyimpanan, b. Kondisi b. 100% berfungsi sesuai pemeliharaan pemeliharan, dan berfungsi dengan persyaratan kendaraan (pool) perbaikan kendaraan teknis 3 KENYAMANAN a. Halte dan fasilitas 1) Lampu Berfungsi sebagai Jumlah yang Minimal 95% dan sesuai pendukung halte penerangan sumber cahaya di dalam berfungsi dengan standar teknis halte untuk memberikan rasa nyaman bagi pengguna jasa 2) Fasilitas pengatur Fasilitas untuk sirkulasi Ketersediaan a. Harus tersedia suhu ruangan udara dalam halte dapat b. Suhu ruangan dan/atau ventilasi menggunakan ac (air maksimal 27C udara conditioner), kipas apabila menggunakan angin (fan) dan/atau ac (air conditioner) ventilasi udara 3) Fasilitas Fasilitas kebersihan Jumlah Minimal 1 (satu) kebersihan berupa tempat sampah 4) Luas lantai per Memberikan Ukuran luasan a. 4 org/m2 (waktu orang kenyamanan ruang puncak) berdiri bagi penumpang b. 2 org/m2 (waktu selama menunggu non puncak) mobil bus di dalam halte 5) Fasilitas Memberikan Tinggi lantai halte Tidak ada perbedaan kemudahan kemudahan penumpang sama dengan tinggi tinggi naik/turun untuk naik dan turun lantai bus penumpang dari mobil bus c. Mobil bus 1) Lampu Berfungsi sebagai Jumlah yang 100% berfungsi dan penerangan sumber cahaya di dalam berfungsi sesuai dengan standar kabin mobil bus untuk teknis memberikan kenyamanan bagi pengguna jasa 2) Kapasitas angkut Jumlah penumpang Jumlah penumpang Maksimal 100% sesuai sesuai kapasitas angkut terangkut kapasistas angkut 3) Fasilitas pengatur Fasilitas pengatur suhu a. Ketersediaan a. Harus tersedia suhu ruangan di dalam bus b. Suhu b. Suhu dalam kabin 25 menggunakan AC (air – 27C conditioner) 4) Fasilitas Fasilitas kebersihan Jumlah Minimal 2 (dua) kebersihan berupa tempat sampah 5) Luas lantai untuk Memberikan Ukuran luasan a. 5 org/m2 (waktu berdiri per orang kenyamanan ruang puncak) gerak penumpang b. 4 org/m2 (waktu non selama berada di dalam puncak) mobil bus 4 KETERJANGKAU AN a. Kemudahan Aksesbilitas pengguna Jumlah perpindahan Maksimal 2 (dua) kali Koridor adalah perpindahan jasa dalam melakukan lintasan kendaraan penumpang antar perpindahan antar untuk pelayanan jasa koridor koridor dari tempat angkutan orang berangkat sampai dengan mobil bus dengan tujuan akhir yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan, lintasan dan jadwal tetap b. Ketersediaan Kemudahan akses Ketersediaan Harus tersedia Trayek pengumpan integrasi jaringan pengguna jasa harus sesuai dengan trayek pengumpan memperoleh angkutan trayek angkutan umum dengan trayek massal yang berkelanjutan dengan trayek angkutan massal c. Tarif Biaya yang dikenakan Harga tiket Sesuai SK Penetapan Penentuan tarif pada pengguna jasa terjangkau Tarif oleh pemerintah berdasarkan SK untuk satu kali daerah setempat Dirjen Perhubungan perjalanan Darat Nomor 687 Tahun 2002 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Umum di Wilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap dan Teratur 5 KESETARAAN 1) Kursi priorias Tempat duduk di mobil Jumlah kursi Minimal 4 (empat) bus diperuntukkan bagi penyandang cacat, manusia usia lanjut, anak-anak, dan wanita hamil 2) Ruang khusus Prasarana di halte dan Ketersediaan Harus tersedia untuk kursi roda mobil bus yang diperuntukkan bagi pengguna jasa yang menggunakan kursi roda 3) Kemiringan lantai Fasilitas akses menuju Ketersediaan Harus tersedia Kemiringan lantai dan tekstur khusus halte yang memberikan dan tekstur khusus kemudahan bagi yang digunakan pengguna jasa yang sesuai dengan standar menggunakan kursi teknis yang roda, penyandang cacat, ditetapkan manusia usia lanjut, dan wanita 6 KETERATURAN 1) Waktu tunggu Waktu yang dibutuhkan Waktu (menit) a. Waktu puncak Penentuan waktu pengguna jasa maksimal 7 menit puncak dan non menunggu kedatangan b. Waktu non puncak puncak disesuaikan bus maksimal 15 menit kondisi masing- masing daerah 2) Kecepatan Kecepatan rata-rata Jarak tempuh per jam a. Waktu puncak Penentuan waktu perjalanan perjalanan (km/jam) maksimal 30 puncak dan non km/jam puncak disesuaikan b. Waktu non puncak kondisi masing- maksimal 50 masing daerah km/jam 3) Waktu berhenti di Waktu berhenti mobil Waktu (detik) a. Waktu puncak Penentuan waktu halte bus di setiap halte maksimal 45 detik puncak dan non b. Waktu non puncak puncak disesuaikan maksimal 60 detik kondisi masing- masing daerah 4) Informasi Informasi yang a. bentuk a. berupa papan pelayanan disampaikan di dalam b. tempat informasi, visual halte kepada pengguna c. kondisi audio, dan tulisan jasa, sekurang- (brosur atau kurangnya memuat: pamflet) a. Nama halte; b. penempatan mudah b. Jadwal kedatangan terbaca dan jelas dan terlihat keberangkatan; c. kondisi baik c. Jurusan/rute dan dan/atau berfungsi koridor d. dapat melalui media d. Perpindahan internet koridor dan terminal e. Tarif f. Peta jaringan koridor pelayanan 5) Informasi waktu Informasi yang a. Bentuk a. Informasi dalam kedatangan mobil disampaikan dalam b. Tempat bentuk visual, harus bus halte kepada pengguna c. Kondisi ditempatkan di jasa mengenai perkiraan tempat yang strategis waktu menunggu dan mudah dibaca kedatangan mobil bus b. Kondisi baik dan berfungsi 6) Akses keluar Akses keluar masuk Terdapat ruang yag Sesuai dengan standar masuk halte yang dapat mendorong cukup untuk akses teknis terciptanya keteraturan pengguna jasa dan kelancaran lalu lintas 7) Informasi halte Informasi yang a. Bentuk a. Informasi dalam yang akan disampaikan di dalam b. Tempat bentuk viual harus dilewati mobil bus untuk c. Kondisi ditempatkan di mempermudah tempat yang strategis pengguna jasa yang dan mudah dibaca; akan turun di suatu b. Informasi dalam halte (sedang dan akan bentuk audio harus dilewati) dapar di dengar jelas; c. Kondisi baik dan berfungsi
8) Ketepatan dan Memberikan kepastian Waktu a. Full BRT
kepastian jadwal waktu keberangkatan b. Keterlambatan 5 kedatangan dan dan kedatangan mobil menit dari jadwal keberangkatan bus yang ditetapkan mobil bus c. Sistem transit : d. Keterlambatan 10 menit dari jadwal yang ditetapkan 9) Informasi Fasilitas di dalam halte Waktu dan bentuk Informasi disampaikan gangguan yang memberikan segera melalui informasi perjalanan mobil informasi penyebab di papan pengumuman bus keterlambatan jadwal atau display perjalanan mobil bus seperti gangguan keamanan, operasional, dan keselamatan 10) Sistem Metode pembelian tiket Bukti pembelian tiket a. Smart card (Full pembayaran yang memberikan untuk petugas dan BRT); kemudahan dalam penumpang b. Manual dan/atau melakukan transaksi smart card (sistem dengan cepat dan transit); transparan c. Perangkat atau mesin pengecekan smart card(tap), jika menggunakan smart card
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 29 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 98 Tahun 2013 tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum dalam Trayek.docx