Anda di halaman 1dari 2

tidak menguntungkan --> Jarak tempuh jauh, hasil belum optimal. Ambil dari petani.

Melaksanakan offtake dari perintah lisan dari RNI. Ada 5 RMU milik masyarakat sekitar.

Beras jenisnya berbeda.

Tahun 2020 Awalnya konsorsium 5 BUMN di Dadahop Kabupaten Kapuas untuk mengelola kawasan
pangan antara , Pertani, RNI, Pupuk Kaltim, dll.

Penjualan hanya di wilayah Palangkaraya dan pinggirannya seperti Kasongan dan Parangkanye.

R Nusindo mampu mendistribusikan ke masyarakat lebih luas.

Swasta sanggup offtake hasil food estate, tetapi mereka jarang untuk mendistribusikan..

Kemampuan modal

Nusindo ada 45 Cabang.

SHS

Berkontrak dengan kelompok tani.

Acuan di Kalteng ke Hibrida

Kepemilikan lahan besar.

Banyak kelompok tani yang tidak terserap hasilnya (sebelum Pertani masuk)

Selanjutnya ada komitmen dari Pertani bahwa tidakadakan mengambil benih dari luar.
Mengandalkan benih lokal.

Pertani melakukan pembinaan, mengamankan hasilnya.

Menggandeng Balai Pengawas Benih (BUMP) untuk menjamin mutu.

Penyesuaian kebutuhan benih sesuai dengan jenis yg dibutuhkan.

SHS offtake Pulang Pisau.

Kontrak masih Pertani.

16 September 2021 ada pertemuan dengan Gapoktan Pulang Pisau bahwa hasilnya akan di offtake.
Sebelum tgl tsb
Varietas 42 gagal panen.

Selain Pertani ada yg diambil oleh pihak lain juga.

Produk SHS dijual di Provinsi Kalteng.

Untuk percontohan RNI, SHS offtake 4 ton.

Supply juga untuk benih, tetapi tidak 100% dari SHS.

Peluang SHS tinggi utuk menyediakan benih.

SHS keterbatasan anggaran.

Ekatalog

Data kontrak

Pengawalan dalam bentuk .....

Beli CBKB Calon Beli K Benih..

Anda mungkin juga menyukai