DI KOTA BUKITTINGGI
ABSTRACT
The purpose of this research are : 1) identifying and knowing the application of local
wisdom about plants ranging from cassava planting up to the processing to be sanjai
crackers in Bukittinggi city, 2) Strategize the development done in maintaining local
wisdom sanjai crackers in Bukittinggi. The number of samples taken for as much as 17
respondents from the city of Bukittinggi. Sampling techniques using Snowball Sampling.
The data analysis done in a descriptive and SWOT analysis. The results showed that
there were 48 local wisdom to plant cassava, which consists of 8 wisdom that there used
to be but not preserved, 35 wisdom that there used to be and is still maintained, as well as
5 new wisdom and is still maintained, while 30 local wisdom Sanjai crackers, which
consists of 12 wisdom that there used to be but not preserved, 9 wisdom that there used to
be and is still maintained and 9 new wisdom and is still maintained. Development
strategies are done in maintaining local wisdom there are 3 :1) maintains the use of
traditional tools and the ways earlier in the cultivation of sweet kayuuntuk retain local
wisdom and cassava plants save on production costs, 2) Establish communication with
the Government to preserve and keep develops business Sanjai Crackers, 3) maintain and
improve the quality and quantity of Sanjai Crackers.
Keywords : Local Wisdom, Cassava, Sanjai Crackers
12
Jurnal Sungkai Vol.7 No.1, Edisi Februari 2019 Hal : 12-26
sebanyak 71,69% sebagai bahan adalah 10.468,15 ton, 732 ton, dan 588
pangan (langsung atau melalui proses ton (Badan Pusat Statistik Sumatera
pengolahan), 13,63% untuk keperluan Barat, 2015). Terdapat 3 kecamatan di
industri non pangan, 2,00% untuk Kota Bukittinggi yang memiliki
pakan, dan 12,68% terbuang (sisa di produksi tanaman ubi kayu diantaranya
lahan pertanian). Ubi kayu mempunyai yaitu Kecamatan Guguk Panjang,
produktivitas biomasa tinggi sehingga Mandiangin Koto Selayan, dan Aua
mampu dikembangkan feedstock Birugo Tigo Baleh. Luas areal tanaman
bioindustry yaitu menjadi bioenergi dan ubi kayu pada tahun 2017 di 3
produk biomasa utamanya akan menjadi kecamatan tersebut adalah Guguk
pakan ternak (Simatupang, 2012). Panjang 8 Ha, Mandiangin Koto Selayan
Usahatani ubi kayu memiliki beberapa 5 Ha, sedangkan Aua Birugo Tigo Baleh
keunggulan dari tanaman pangan tidak ada sama sekali pada tahun 2017
lainnya. Peluang peningkatan hasil ubi (Badan Pusat Statistik Kota Bukittingi,
ditingkat petani masih besar dengan cara 2018). Kota Bukittinggi merupakan
perbaikan budidaya dan penggunaan tempat pertama melakukan pengolahan
varietas unggul (Prastiawati et al., kerupuk sanjai yaitu tepatnya terdapat di
2011). Untuk bahan makanan, ubi kayu Kecamatan Mandiangin Koto Selayan
merupakan komoditas pangan yaitu di Desa Sanjai. Desa Sanjai
tradisional yang dapat dijadikan sebagai merupakan tempat pengolahan pertama
sumber karbohidrat, dan melalui usaha produksi Kerupuk Sanjai, dimana
diversifikasi konsumsi dapat nama sanjai ini pun diambil dari nama
dimanfaatkan sebagai substitusi atau daerah pembuatan pertamanya juga.
pengganti asal beras. Kerupuk Sanjai merupakan makanan
Indonesia sendiri sudah banyak khas yang digemari dan diminati oleh
daerah yang memproduksi tanaman ubi wisatawan lokal maupun wisatawan
kayu yang salah satu daerahnya adalah asing yang berkunjung ke Bukittinggi.
Sumatera Barat. Menurut data (Badan Dengan seiring perkembangan zaman
Pusat Statistik Sumatera Barat,2015), Kerupuk Sanjai telah dijual dengan
salah satu daerah pengembangan dan berbagai varian rasa untuk
pemasok ubi kayu di Provinsi Sumatera meningkatkan minat konsumen.
Barat adalah Kota Bukittinggi. Produksi Banyak yang tahu dan mungkin
ubi kayu di Kota Bukittingi pada tahun juga tidak, asal mula Kerupuk Sanjai ini.
2012, 2013 dan 2014 berturut-turut Akhir-akhir ini mulai disebut dengan
13
Kajian Kearifan Lokal Ubi Kayu ……
14
Jurnal Sungkai Vol.7 No.1, Edisi Februari 2019 Hal : 12-26
sekarang telah masuk pada zaman Data sekunder diperoleh dari instansi-
tersebut. Pemanfaatan media sosial atau instansi terkait seperti kantor kelurahan,
media online juga harus ditingkatkan Badan Pusat Statistik, Dinas, Internet,
oleh pengusaha Kerupuk Sanjai yang dan lain-lain. Metode pengumpulan data
bertujuan untuk lebih memperkenalkan yang digunakan penulis melalui
produk mereka keluar sehingga meluas beberapa aspek metodologi diantaranya
sampai ke seluruh Indonesia. dengan menggunakan metode observasi
(pengamatan). Metode observasi
METODE PENELITIAN dilakukan dengan cara mencurahkan
Penelitian ini dilakukan di Kota segenap alat indera terutama
Bukittinggi. Pemilihan lokasi ini dengan pengamatan mata untuk mengamati
pertimbangan karena Kota Bukitinggi fokus objek yang diteliti. Dalam
merupakan salah satu sentra usaha pengumpulan data digunakan beberapa
dalam pembuatan usaha Kerupuk Sanjai. teknik, yaitu wawancara sistematis,
Kemudian tradisi adat yang masih kental observasi langsung, dan dokumentasi.
dalam masyarakat. Penelitian ini Analisis Deskriptif
dilaksanakan mulai dari bulan Analisis Deskriptif digunakan
November tahun 2017 sampai dengan untuk menjawab tujuan penelitian
bulan November tahun 2018. pertama yaitu untuk mengetahui
Teknik pengambilan sampel kearifan lokal tanaman ubi kayu dalam
yang digunakan dalam penelitian ini usaha Kerupuk Sanjai. Analisis
adalah Snowball Sampling. Teknik deskriptif kualitatif yaitu menguraikan
Snowball Sampling yaitu pengambilan data-data yang diperoleh dilapangan,
sampel secara berantai (multi level) kemudian dirangkai menjadi suatu
untuk informan kunci (key informan). kalimat terpisah sesuai dengan
Berdasarkan metode tersebut jumlah kategorinya sehingga diperoleh
responden yang diambil adalah gambaran yang jelas tentang objek yang
sebanyak 17 orang diteliti dan kemudian ditarik beberapa
Jenis data yang digunakan kesimpulan. Adapun tujuan dari metode
dalam penelitian ini adalah data primer ini adalah untuk melukiskan secara
dan data sekunder. Data primer meliputi sistematis, faktual dan akurat mengenai
karakteristik internal (nama, jenis faktor-faktor sifat serta hubungan antar
kelamin, umur, luas lahan, pendidikan fenomena yang diselidiki.
terakhir, dan kedudukan di masyarakat).
15
Kajian Kearifan Lokal Ubi Kayu ……
Faktor Eksternal
Untuk dapat memilih strategi yang baik, mulai dari 3 (sangat penting), 2
dapat dilakukan dengan menerapkan (penting), 1 (kurang penting).
langkah-langkah sebagai berikut: 3. Tentukan alternatif strategi
1. Tentukan unsur-unsur SWOT yang berdasarkan kombinasi masing-
ada yaitu S, W, O, T. masing, yaitu alternatif strategi SO,
2. Beri nilai untuk masing-masing ST, WO, dan WT berdasarkan
faktor menurut urutan pentingnya kombinasi faktor internal dan
unsur tersebut terhadap kondisi eksternal
perusahaan dengan memberi skala
16
Jurnal Sungkai Vol.7 No.1, Edisi Februari 2019 Hal : 12-26
17
Kajian Kearifan Lokal Ubi Kayu ……
ubi kayu yang dilakukan petani ubi kayu merupakan bentuk interaksi dengan
di daerah Nagari Gaduik merupakan lingkungan yang memiliki tujuan untuk
kearifan lokal yang turun temurunkan mengelola alam secara arif dan
oleh nenek moyang. Setiap kearifan bijaksana.
lokal yang dilakukan petani ubi kayu
Tabel 1. Reakapitulasi Kearifan Lokal Tanaman Ubi kayu
Penerapan Kearifan Lokal
Dahulu
No Kearifan Lokal Dahulu Ada, Sekarang dan Tidak Ada,
Sekarang Tidak Dahulu Ada Sekarang
Ada
1 Pembukaan lahan 3 5 -
2 Pembibitan - 7 -
3 Penanaman 2 6 1
4 Pemeliharaan Tanaman 2 11 1
5 Masa Sebelum Produksi - 2 1
6 Pasca Panen 1 4 2
Jumlah penerapan kearifan lokal 8 35 5
Jumlah kearifan lokal 48
18
Jurnal Sungkai Vol.7 No.1, Edisi Februari 2019 Hal : 12-26
Tabel 2 didapat bahwa kearifan lokal dahulu sudah telah banyak ditinggalkan
Kerupuk Sanjai yang dilakukan di Desa yaitu 12 kearifan lokal dari 30 kearifan
Sanjai berjumlah 30 kearifan lokal yang lokal yang masih ada. Penjabarannya
dijalani dahulu maupun sekarang. dapat dilihat pada lampiran 2.
Kearifan lokal yang dijalani dahulu Analisis SWOT
sebanyak 12 kearifan lokal yang pernah Salah satu strategi untuk
ada, yang masih ada sebanyak 9 kearifan meminimalkan dan memaksimalkan
lokal, sedangkan kearifan lokal yang kekuatan dengan analisis SWOT.
dahulu tidak dilakukan tetapi sekarang Analisis ini dilakukan untuk melihat
dilakukan sebanyak 9 kearifan lokal. strategi dalam mempertahankan kearifan
Dengan hal ini bahwa beberapa kearifan lokal kerupuk sanjai yang dilakukan
lokal yang pernah ada dan sekarang dengan melihat faktor internal (kekuatan
ditinggal oleh petani. Kearifan lokal dan kelemahan) dan eksternal (peluang
yang ditinggal oleh petani menunjukan dan ancaman).
kondisi kearifan lokal kerupuk sanjai
19
Kajian Kearifan Lokal Ubi Kayu ……
20
Jurnal Sungkai Vol.7 No.1, Edisi Februari 2019 Hal : 12-26
Dari hasil Analisis SWOT yang mulai dari pengolahan ubi kayu
dilakukan dapat kita ketahui bahwa menjadi kerupuk sanjai sampai
strategi dalam mempertahankan kearifan dengan pemasaran Kerupuk Sanjai.
lokal tanaman ubi kayu dalam usaha Penerapan Kearifan lokal masih
kerupuk sanjai adalah sebagai berikut : banyak dipertahankan dari dahulu
1. Mempertahankan penggunaan alat- sampai dengan sekarang, meskipun
alat tradisional dan cara-cara telah banyak hal baru yang masuk
terdahulu dalam budidaya tanaman didalamnya.
ubi kayu untuk mempertahankan 2. Strategi yang dilakukan untuk
kearifan lokal tanaman ubi kayu dan pengembangan kearifan lokal ubi
menghemat biaya produksi. kayu dalam usaha kerupuk sanjai di
2. Menjalin komunikasi dengan Kota Bukittinggi adalah :
pemerintah untuk tetap melestarikan a. Mempertahankan penggunaan
dan mengembangkan usaha kerupuk alat-alat tradisional dan cara-cara
Sanjai. terdahulu dalam budidaya
3. Meningkatkan dan mempertahankan tanaman ubi kayu untuk
kualitas dan kuantitas dari kerupuk mempertahankan kearifan lokal
sanjai. tanaman ubi kayu dan menghemat
Simpulan biaya produksi.
Berdasarkan hasil penelitian b. menjalin komunikasi dengan
yang dilakukan dapat diambil pemerintah untuk tetap
kesimpulan sebagai berikut : melestarikan dan
1. Kearifan lokal tanaman ubi kayu mengembangkan usaha kerupuk
yang masih ada dan pernah ada yang sanjai
masih di jalankan oleh masyarakat c. Mempertahankan dan
petani ubi kayu berjumlah 48 meningkatkan kualitas dan
kearifan lokal, yang mulai dari cara kuantitas usaha Kerupuk Sanjai.
pembukaan lahan, pembibitan, Saran
penanaman, penyiangan, masa 1. Tetap mempertahankan kearifan
sebelum produksi dan pasca panen. lokal yang telah ada dan telah
Kearifan lokal Kerupuk Sanjai yang dijalankan seperti biasa dari dahulu
masih ada dan pernah ada yang sehingga masyarakat masih
masih di jalankan oleh masyarakat mengetahui kearifan lokal yang
berjumlah 30 kearifan lokal, yang masih tetap dijalankan meskipun
21
Kajian Kearifan Lokal Ubi Kayu ……
22
Jurnal Sungkai Vol.7 No.1, Edisi Februari 2019 Hal : 12-26
B. Pembibitan
1 Menggunakan bibit lokal √
2 Panjang bibit yang digunakan 10-
15 cm √
3 Mata tunas menghadap keatas √
4 Memilih bibit yang batangnya
berwarna gelap (coklat) atau
tidak berwarna putih √
5 Membaca basmallah √
6 Memilih bibit yang bertunas rapat √
7 Memotong bibit yang akan
digunakan sekali potong √
Jumlah penerapan kearifan lokal 7
Jumlah kearifan lokal 7
C. Penanaman
1 Membaca basmallah sebelum
melakukan penanaman √
2 Menentukan jarak tanam √
3 Menanam menggunakan alat
tradisional √
4 Arah penanaman bibit tidak
diatuur (bebas) √
5 Membuat jalan ditengah-tengah
tanaman ubi kayu √
6 Menggunakan baju
panjang,celana panjang,dan topi √
7 Menanam ubi kayu hanya untuk
kebutuhan sehari-hari √
8 Bibit (pungkam) ditanam searah √
9 Bibit (pungkam) ditanam
berlawanan arah √
23
Kajian Kearifan Lokal Ubi Kayu ……
24
Jurnal Sungkai Vol.7 No.1, Edisi Februari 2019 Hal : 12-26
25
Kajian Kearifan Lokal Ubi Kayu ……
26