PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemilik modal dan buruh merupakan dua hal yang hingga saat ini
masih menjadi kontroversi. Ibarat dua sisi mata uang, kedua pihak tersebut
tidak pernah cocok dalam beberapa hal, khususnya hal yang terkait dengan
marak dalam dunia usaha, sementara regulasi yang ada belum terlalu memadai
1
2
membuka lapangan pekerjaan bagi para pencari kerja, dan bahkan di berbagai
semakin marak dan telah menjadi kebutuhan yang tidak dapat ditunda-tunda
oleh pelaku usaha, sementara regulasi yang ada belum terlalu memadai untuk
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang dilakukan oleh pengusaha dalam
ada
lainnya yang bekerja langsung pada perusahaan. Fakta yang sering terjadi
berupa :
4
prinsip no work no pay, yaitu pekerja tidak akan digaji selama tidak
bertahun-tahun.1
1
Sehat Damanik, Outsourcing & Perjanjian Kerja menurut UU. No.13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan. DSS Publishing, 2006,Hal.6
5
ketenagakerjaan
2
Hari Supriyanto, 2004, Perubahan Hukum Privat ke Hukum Publik, Studi Hukum Perburuhan di
Indonesia, Penerbit: Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Hal 19
6
B. Rumusan Masalah
Ketenagakerjaan?
7
Surakarta?
1. Tujuan penelitian
Surakarta
Surakarta
2. Manfaat penelitian
a. Manfaat Teoritis.
b. Manfaat Praktis.
D. Originalitas Penelitian
menyajikan model perlindungan hukum dan hak tenaga kerja bagi pekerja/
pada tema yang sama juga yaitu perlindungan hukum pada pekerja
Kota Surakarta.
E. Kerangka Teori
Kerangka teori merupakan garis besar dari suatu rancangan atas dasar
3
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, Jakarta, Balai Pustaka, 1995. Hal. 520.
10
1. Teori Hans Kalsen menyatakan, hukum itu adalah seperangkap norma atau
dengan aturan yang, atau aturan yang setingkat tidak tinggi, dan juga aturan
yang satu tidak boleh saling menabrak antara satu dengan yang lain secara
horizontal. Semua aturan itu harus bersumber pada pada satu aturan dasar
dari Hans Kalsen. Dalam tulisan ini pendekatan teori yang digunakan juga
dibawah berlaku, bersumber dan berdasar pada norma yang lebih tinggi,
norma yang lebih tinggi berlaku, bersumber pada norma yang lebih tinggi
lagi, sampai pada yang tertinggi yang disebut norma dasar. Ia menyatakan
(3) undang-undang formal (formel gesetz), (4) aturan pelaksana dan aturan
4
. Maria farida Indrati S, Ilmu Perundang-Undangan (1): Jenis, Fungsi, dan Materi Muatan,
Yogyakarta, Kanisius, Edisi Revisi 2007. Hal. 44-45.
11
2. Karl Marx (1818-1883) dengan Teori Nilai Kerja nya menyatakan “bahwa
nilai tambah, yaitu keuntungan yang bertambah dari nilai upah yang
dibayarkan pada para buruh, telah dicuri dari mereka dan masuk ke
pemilik modal yang menurut teori ini hidup bergantung pada kaum buruh.6
mereka terima, karena mereka menerima upah yang lebih rendah daripada
nilai yang benar-benar mereka hasilkan dalam satu periode kerja. Nilai-
5
George Ritzer dan Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi, Dari Teori Sosiologi Klasik Sampai
Perkembaangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern, Penerjemah: Nurhadi, Cetakan Kedua,
2009, Hal.23
6
Baqir Sharief Qorashi, Keringat Buruh, Hak dan Peran Pekerja Dalam Islam, Penerjemah: Ali
Yahya, Penerbit Al-Huda, 2007, Hal. 71.
7
Ibid.
12
F. Sistematika Penulisan.
BAB I Pendahuluan,
a. Berdasarkan bentuknya,
c. Berdasarkan statusnya
d. Berdasarkan pelaksanaanya.
a. Pengaturan Outsourcing.
c. Makna Outsourcing.
d. Manfaat Outsourcing.
e. Kompleksitas Outsourcing.
Syarat Kerja.
13
c. Penegakan Hukum.
pekerja/buruh outsourcing.
BAB V Penutup,