Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Febri Sumantri

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 044007264

Kode/Nama Mata Kuliah : ADBI4336/Hukum Ketenagakerjaan

Kode/Nama UPBJJ : 18 / Palembang

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Indonesia mengalami kekosongan Hukum
Ketenagakerjaan, sehingga hak-hak pekerja tidak terlindungi. Uraikan Analisis anda
bagaimana penerapan Hukum Ketenagakerjaan Pasca Kemerdekaan Republik Indonesia!
Jawaban :
UU (Undang-undang) ketenagakerjaan merupakan peraturan yang mengatur berbagai
hal terkait dengan ketenagakerjaan di Indonesia. Undang-undang ketenagakerjaan yang kini
berlaku adalah Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UU
13/2003”) di mana peraturan ini memuat: Landasan, asas, dan tujuan pembangunan
ketenagakerjaan; Perencanaan tenaga kerja dan informasi ketenagakerjaan; Pemberian
kesempatan dan perlakuan yang sama bagi tenaga kerja; Pelatihan Kerja; Pelayanan
penempatan tenaga kerja; Penggunaan tenaga kerja asing; Pembinaan hubungan industrial;
Pembinaan kelembagaan dan sarana hubungan industrial; Perlindungan bagi Pekerja,
termasuk hak-hak dasarnya; dan Pengawasan ketenagakerjaan. Hanya saja, walaupun UU
ketenagakerjaan tersebut dibuat untuk melindungi hak para buruh, masih banyak terjadi
kasus ketidakadilan terhadap buruh. Para pekerja masih banyak mendapat perlakuan
diskriminatif, sebagai imbas penegakan UU ketenagakerjaan tersebut yang belum maksimal.

2. Berdasarkan berita diatas, uraikan analisis anda apakah seorang anak bisa di bekerja atau
tidak disertai dasar hukumnya!
Jawaban :
Tidak bisa bekerja, Karena sudah jelas sesuai Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan pasal 68 menegaskan bahwa anak di bawah umur dilarang untuk
dipekerjakan, yang berdasarkan ketentuan adalah anak yang usianya dibawah 18 tahun.
Kemudian terdapat ancaman berupa sanksi sebagaimana yang telah tertulis pada pasal 185
ayat (1) dan pasal 187 ayat (1) UU Ketenagakerjaan bagi pengusaha atau perusahaan yang
masih mempekerjakan anak di bawah usia 18 tahun.

3. Uraikan Analisis Anda apa yang menjadi unsur-unsur perjanjian kerja, agar kejadian seperti
diatas tidak terjadi bagi masyarakat!
Jawaban :
Menurut Pasal 53 ayat (1) Undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,
perjanjian kerja setidaknya harus memuat 9 unsur, yaitu:
 Nama, alamat perusahaan, dan jenis usaha;
 Nama, jenis kelamin, umur, dan alamat pekerja/buruh;
 Jabatan atau jenis pekerjaan;
 Tempat pekerjaan;
 Besarnya upah dan cara pembayarannya;
 Berbagai syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja/buruh;
 Jangka waktu berlakunya perjanjian kerja;
 Tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat; dan
 Tanda tangan para pihak dalam perjanjian kerja
Namun 4 hal penting yang harus ada dalam SPK (Surat Perjanjian Kerja) agar tidak terjadi
kesalapahaman dalam Hubungan kerja :
1. Jabatan dan Lingkup Pekerjaan
Masing-masing posisi dan jabatan pada suatu perusahaan memiliki tanggung jawab yang
berbeda. Input jabatan yang sesuai bagi tiap pekerja, serta lengkap dengan informasi tugas
dan tanggung jawab mereka. Dengan begitu, kandidat mempunyai kesempatan waktu demi
mempertimbangkan dengan matang sebelum memutuskan untuk menandatangani surat
perjanjian kerja.
2. Upah dan Tunjangan
Besaran upah pekerja harus perusahaan cantumkan pada surat perjanjian kerja karena
melandasi hal-hal seperti perhitungan jumlah THR dan tunjangan. Akan lebih baik bila HRD
juga mencantumkan hak-hak di luar gaji seperti tunjangan kesehatan, tunjangan kesehatan,
hingga tunjangan hari raya (THR)
3. Masa Kontrak dan Pemutusan Hubungan Kerja
Hal yang sangat penting untuk pekerja kontrak dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
(PKWT). HRD harus mencantumkan tanggal dimulai serta akan berakhirnya masa kerja secara
jelas pada SPK. Selain itu, kebijakan mengenai pemutusan hubungan kerja juga penting. Dalam
hal ini, prosedur, hak, dan kewajiban kedua pihak mengenai pemutusan kontrak perlu
perusahaan cantumkan.
4. Pelanggaran dan Sanksi
Hal terakhir yang harus perusahaan muat dalam surat perjanjian kerja mereka adalah hak
pekerja, ada pun juga kewajiban yang perlu dipenuhi oleh pekerja. Apabila tidak mereka
penuhi, pekerja tersebut dapat terkena sanksi oleh pihak perusahaan. Ataupun sebaliknya
Perusahaan yang tidak memenuhi kesepakatan yang telah dibuat bisa dituntut

Anda mungkin juga menyukai