1.PENGUSAHA :
Adalah Direksi / Pengurus yang ditunjuk oleh Pemegang Saham untuk memimpin dan
mengelola perusahaan baik secara sendiri - sendiri maupun secara bersama - sama.
2.PERUSAHAAN :
Adalah Perseroan Terbatas PT Jaya Nutrisi Perkasa dengan alamat Jln Taman Rasuna Tim.
RW 01Kecamatan Setiabudhi Jakarta Selatan DKI Jakarta 12960
3.PEKERJA :
Adalah orang yang mengadakan hubungan kerja dengan Perusahaan dan menerima upah
/ gaji dari Perusahaan.
4.UPAH/GAJI :
Adalah imbalan jasa yang diterima Pekerja berupa uang atas pekerjaan sebagai akibat
adanya hubungan kerja.
5.UPAH LEMBUR :
Adalah upah yang diberikan kepada Pekerja yang melakukan pekerjaan di luar jam kerja
yangtelah di tentukan dengan catatan harus ada perintah tertulis dari pimpinan
Perusahaan
Adalah tunjangan berupa uang yang diberikan kepada pekerja setiap karyawan.
Pihak -pihak yang bersepakat dalam perjanjian kerja sama ini adalah
Nama Jabatan
Ayubbilah Ketua
A. Jeje Wakil Ketua
Sastro Sekretaris
1.Pengusaha dan serikat pekerja telah setuju mengadakan perjanjian kerja bersama yang
isinya meliputi : syarat - syarat kerja dan berbagat masalah hubungan kerja antara
serikat pekerja dengan perusahaan
1.Disamping Perjanjian Kerja Bersama ini, Pengusaha dan Serikat Pekerja tetap
mempunyai hak-hak lainnya dan berkewajiban mentaati Perundang - undangan /
Peraturan - Peraturan Pemerintah yang berlaku.
2.Dengan adanya Perjanjian Kerja Bersama ini, maka Perjanjian Kerja Bersama terdahulu
dinyatakan tidak berlaku lagi.
3.Pengusaha dan Serikat Pekerja menyadari bahwa apabila dalam pelaksanaan atau
dalam penetapan perjanjian ini, oleh akibat pertumbuhan/ perkembangannya tidak
sesuai lagi dengan situasi dan kondisi sehingga perlu mengadakan penyempurnaan,
maka kedua belah pihak bersepakat untuk mengadakan penyelesaian melalui
musyawarah untuk mencapai mufakat.
3.Fungsi Serikat Pekerja disamping partner Pengusaha adalah mewakili, mengayomi, dan
membina anggota-anggota serta pekerja lainnya baik secara individu maupun secara
individu maupun secara kolektif dalam bidang ketenagakerjaan.
1.Pengusaha mengakui Serikat Pekerja sektor TSK - FSPSI PT. Universal Kharisma
Garment yang menandatangani perjanjian Kerja Bersama ini sebagai satu - satunya
wadah organlsasi pekerja yang mewakili Seluruh Pekerja yang bekerja pada Perusahaan.
1.Setiap perubahan pada Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga dan perubahan
penggantian Susunan Pengurus Harian, Serikat Pekerja berkewajiban memberitahukan
kepada Pengusaha dan penggantian susunan Pengurus Harian dimaksud harus seijin
Pengusaha.
2.Untuk menangani segala persoalan atau hal-hal yang menyangkut Pengusaha dan
Serikat Pekerja, selalu berpegang pada BIPARTIT melalui musyawarah untuk mufakat.
3.Dalam hal perbedaan faham dan pendapat sehingga menemui jalan buntu menjadikan
perselisihan, maka untuk penyelesaiannya berpegang pada UU No. 2 Tahun 2004.
3.Dalam hal memenuhi kewajiban atas undangan pemerintah dan atau tugas Organisasi
sehingga pengusaha memberikan Dispensi dengan
3.Pendidikan,
1.Semua Calon Pekerja harus melalui masa percobaan selama-lamanya 3 (tiga) bulan
sesuai dengan masa percobaan yang berlaku.
2.Untuk bagian -bagian tertentu dalam masa percobaan calon pekerja diharuskan
mengikuti teori dalam ruangan training.
Upah / Gaji Pekerja terdiri dari komponen-komponen minimal seperti tersebut dibawah
ini :
2.Tunjangan peralihan
5.Tunjangan khusus
6.Tunjangan prestasi
PASAL 15 : PENILAIAN
1.Disiplin
2.Prestasi
3.Loyalitas
4.Masa Kerja
Pengusaha akan meninjau kenaikan upah / gaji pekerja setiap tahun yang selalu dimulai
bulan April dengan mempertimbangkan Faktor intern dan ekstrn perusahaan, yang
berpedoman antara lain kepada :
1.Ketentuan pemerintah.
2.Kemampuan Perusahaan.
3.Prestasi Perusahaan
1.Jam kerja adalah 7 jam sehari dan 40 jam seminggu (6 hari kerja).
3.Segala akibat kerja lembur dimaksud, upah lembur dibayarkan kepada pekerja sesuai
dengan ketentuan yang dikeluarkan pemerintah tentang dasar perhitungan upah lembur
(Kepmenaker No. 102/Men/IV/04) dan pembayarannya bersama dengan penerimaan
upah/gaji dan melembur apabila ada perintah tertulis dari pimpinan perusahaan.
1.Untuk jam kerja lembur pertama pembayaran upah sebesar : 1 x upah sejam.
2.Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya dibayar upah sebesar : 2 x upah sejam.
B.Kerja lembur pada hari Mingguan dan Hari Raya Resmi adalah sebagai berikut ;
Untuk setiap jam dalam batas 7 jam atau 5 jam apabila hari raya tersebut jatuh pada
hari kerja terpendek pada salah satu hari dalam 6 hari kerja seminggu, dibayar upah
sebesar 1.2 x Upah sejam.
2.Untuk 1 jam kerja selebihnya dari 7 jam atau 5 jam apabila hari raya tersebut jatuh
pada hari kerja terpendek pada salah satu hari dalam 6 hari kerja seminggu, dibayar
upah sebesar 3 x Upah sejam.
3.Untuk jam kerja kedua dan seterusnya setelah 7 jam atau 5 jam apabila hari raya
tersebut jatuh pada hari kerja terpendek pada salah satu hari dalam 6 hari kerja
seminggu, dibayar upah sebesar 4 x Upah sejam dan seterusnya.
1.Dalam kaitannya dengan tugas perjalanan dinas luar, Pengusaha berhak menunjuk
Pekerja sehingga bekerja harus diluar lokasi perusahaan.
2.Apabila sangat mendesak dan sangat di perlukan, kepada pekerja akan di berikan
antara lain:
a.Uang Transfort
b.Uang Makan
Uang Penginapan bila harus menginap, kecuali tempat menginap disediakan oleh
Pengusaha
Pajak pendapatan atas upah / gaji pekerja sesuai dengan Undang - Undang Perpajakan
yang berlaku di Indonesia, sepenuhnya menjadi tanggungan pekerja yang barsangkutan.
1.Pekerja yang mendapat kecelakaan dalam hubungan kerja, seluruh biaya pelayanan
kesehatannya ditanggung oleh Perusahaan sesuai Program Jamsostek, kecuali
kecelakaan yang diakibatkan oleh perbuatan yang melanggar hukum dan mengganggu
ketertiban umum.
2.Dalam hal kecelakaan tersebat mengakibatkan cacat, maka biaya ganti rugi diatur
berdasarkan Undang - Undang dan Ketentuan Jamsostek.
4.Segala usaha yang ditujukan untuk menggugurkan kandungan atas permintaan dan
perlakuan pekerja itu sendiri diluar ketentuan - ketentuan yang berlaku.
1.Pekerja yang meninggal dunia dalam hubungan kerja karena kecelakaan, Pengusaha
memberikan kepada Ahli Warisnya Tunjangan Kematian sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
2.Apabila pekerja meninggal dunia diluar ketentuan Ayat 1 diatas, kepada ahli warisnya
diberikan tunjangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3.Pekerja meninggal dunia, diberikan uang duka cita disertai data penunjang yang
jumlahnya ditentukan oleh Pengusaha yang sesuai dengan ketentuan peoindang -
undangan maupun Peraturan yang berlaku.
Hari Libur Nasional adalah Hari Resmi, maka Perusahaan dinyatakan tutup dengan upah
penuh, kecuali:
1.Bila Pabrik dioperasikan, maka Pekerja dinyatakan kerja lembur dengan perhitungan
sesuai dengan peraturan dan perundang - undangan yang berlaku dan atau dapat
dibicarakan sebelum pelaksanaan kerja lembur tersebut diatas.
2.Libur Nasional seperti : Idul Fitri, Idul Adha dan hari Proklamasi RI tanggal 17 Agustus
dinyatakan Perusahaan Tutup Total.
3.Khusus merayakan Idul Fitri, baik sebelum dan sesudah Idul Fitri, Perusahaan
memberikan cuti kolektif yang jumlah harinya ditentukan oleh perusahaan sesuai
dengan kebutuhan perusahaan.
1.Karyawan yang telah mempunyai masa kerja 3 bulan tetapi kurang dari 1 tahun
diberikan secara Proporsional dengan perhitungan : Masa Kerja dibagi 12 dikali satu
bulan. Yang telah bekerja 12 bulan terus menerus atau lebih diberikan satu bulan upah.
1.Koperasi Karyawan PT. UKG dengan Badan Hukum No.55 / BH / KWK.10 / III / 1996
tanggal 4 Maret 1996 adalah satu satunya wadah bagi pekerja guna menunjang
peningkatan kesejahteraan Pekerja dibidang ekonomi.
2.Untuk mengelola dan seluruh aktifitas Koperasi Karyawan tersebut hak sepenuhnya
adalah berdasarkan AD / ART yang berlaku sesuai keinginan anggotanya melalui Rapat
Anggota Tahunan dan disetujui oleh Pengusaha.
1.Untuk menjaga stamina tubuh Pekerja melalui Olahraga dan Kesenian, Pengusaha
memberikan dukungan dan untuk keperluan sarana olahraga dan kesenian dimaksud
pengusaha memberikan bantuan baik dalam bentuk fasilitas tempat maupun alat - alat
sesuai kemampuan perusahaan yang pengelolaanya bersama antara pengusaha dan
Serikat Pekerja.
3.Biaya dan bantuan seperti Ayat 2 diatas, akan diberikan Pengusaha sesuai dengan
kemampuan yang ada.
4.Pekerja yang mendapat fasilitas Mess Khusus bagi Mess wanita disediakan alat media
informasi dan hiburan berupa TV berwarna yang ditempatkan pada ruangan khusus,
penggunaannya diatur sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh perusahaan dan wajib
menjaga nya.
Perusahaan menyediakan tempat Ibadah bagi karyawan / karyawati dan khusus bagi
pekerja yang akan menjalankan Shalat Jum'at, Perusahaan memberikan waktu istirahat
pada Shalat Jum'at lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan (istirahat dipercepat 30
menit).
2.Setelah bekerja paling lama 6 hari berturut turut kepada Pekerja diberikan istirahat
mingguan sekurang - kurangnya 1 hari yang waktunya disesuaikan dengan jadwal kerja
masing-masing pekerja.
Pekerja wajib melaksanakan Tata Tertib yang berlaku di Perusahaan Sesuai dengan
Peraturan perundang-undangan yang berlaku. Disamping itu bahwa setiap pekerja wajib
mentaati tata tertib melalui surat pemberitahuan, Pengumuman Perusahan seperti
tersebut dibawah ini;
1.Setiap pekerja harus melaksanakan tugas / kewajiban yang telah diberikan dengan
sebaik- baiknya.
2.Setiap pekerja shift harus masuk ke tempat kerja 10 menit sebelum waktunya bekerja
yang telah ditentukan untuk timbang terima.
3.Setiap pekerja tidak diperkenankan memasuki / melakukan pekerjaan selain dari pada
tempat tugas yang telah ditentukan tanpa seijin Atasan.
4.Setiap pekerja wajib mengikuti dan mentaati / mematuhi seluruh petunjuk atau
perintah yang diberikan oleh Atasannya.
5.Setiap pekerja dilarang membocorkan rahasia perusahaan dan atau barang-barang hak
milik perusahaan.
8.Pekerja tidak diperkenankan masuk ke dalam lokasi Produksi diiuar dinas kerja, kecuali
dengan ijin perusahaan atau yang dikuasakan untuk itu. (Pengawas).
9.Pekerja tidak diperbolehkan keluar pada waktu jam kerja dari tempat kerja kecuali
seijin atasannya, termasuk karyawati yang tinggal ditempat Mess tidak diperkenankan
keluar dari lokasi perusahaan kecuali seijin ibu Mess.
12.Pekerja dilarang memindahkan tabung pemadam kebakaran tanpa seijin Kepala Regu
Bagian tersebut.
13.Setiap pekerja tidak dibenarkan memasuki kartu absensi / kartu Amano yang bukan
miliknya / milik pekerja lain.
14.Pekerja tidak diperkenankan meninggalkan tempat kerja sewaktu tugas tanpa seijin
atasannya.
16.Pekerja dilarang bermain / bercanda apalagi tidur waktu menjalankan tugas dan
kewajiban sebagat pekerja.
17.Setiap pekerja harus mentaati / mematuhi Peraturan tentang keselamatan tugas yang
berlaku di Perusahaan.
18.Harus segera melaporkan kepada atasan apabila kehilangan barang - barang baik
milik Perusahaan maupun milik pekerja dalam bentuk apapun.
19.Masuk / keluar lokasi produksi sewaktu dinas kerja harus melalui pintu utama yang
telah ditentukan yaitu pintu Time Keeper / card.
1.Perlengkapan Kerja :
a.Perusahaan menyediakan perlengkapan kerja yang diperlukan sesuai dengan jenis dan
sifat pekerjaanya berdasarkan pada UU. No. 1 tahun 1970.
2.Keselamatan Kerja :
a.Pekerja wajib mentaati dan melaksanakan semua peraturan dan tata tertib pekerja
yang berhubungan.
b.Pekerja yang tidak memakai alat keselamatan kerja dikenakan sanksi peringatan
c.Rambu, poster dan spanduk keselamatan kerja merupakan petunjuk yang harus
dijalankan dan dipatuhi.
a.Dalam hal terjadi kebakaran semua pihak yang terkait wajib bekerja sama untuk
memadamkannya dan menjaga / merawat barang-barang disekitarnya.
b.Penggunaan alat pemadam kebakaran waktu terjadi kebakaran seperti tabung
Hydrant, Water Pump dan lain-lain, hanya dilakukan pekerja yang sudah dilatih khusus
untuk itu.
c.Seluruh pekerja wajib menjaga kerapihan dan merawat barang - barang milik
perusahaan dilingkungan tempat bekerja masing-masing terutama dalam bahaya
kebakaran agar tidak rusak apalagi sampai hilang.
1.Sanksi :
a.Pekerja yang melanggar peraturan dapat dikenakan sanksi dengan tingkatan, yakni:
1.Dipulangkan
2.Peringatan lisan
3.Peringatan
4.Pencabutan jabatan.
5.Penurunan golongan.
2.Sanksi dijatuhkan oleh Pengusaha kepada pekerja semata-mata bukan tujuan hukuman
melainkan pemberian pendidikan agar yang bersangkutan tidak mengulangi lagi
kesalahannya, kecuali bila sangat terpaksa.
PASAL 32 : DIPULANGKANNYA PEKERJA
1.Akan melakukan tindakan yang membabayakan teman sekerja, Pimpinan / Atasan atau
barang milik perusahaan.
5.Dengan alasan dan pertimbangan yang layak serta masuk akal, maka pelanggarannya
dipandang perlu untuk dipulangkan.
Peringatan lisan dapat dikenakan kepada pekerja walaupun baru pertama kali melakukan
salah satu pelanggaran dibawah ini:
3.Terlambat masuk ketempat tugas atau mendahului waktu yang ditentukan termasuk
waktu istirahat maupun waktu kerja lembur atau waktu pulang yang telah ditentukan.
5.Dengan alasan dan pertimbangan yang layak serta masuk akal, maka berdasarkan
macam pelanggarannya dipandang perlu untuk diberikan teguran lisan.
Peringatan tertulis pertama dapat dikenakan kepada pekerja bila melakukan salah satu
pelanggaran dibawah ini:
1.Melakukan salah satu kesalahan pada Bab V Pasal 31 Ayat 1 s/d 19.
5.Dengan alasan dan pertimbangan yang layak dan serta masuk akal, maka berdasarkan
pelanggarannya dipandang perlu diberikan sanksi Peringatan Tertulis Pertama.
Peringatan tertulis kedua dapat dikenakan kepada pekerja bila meiakukan salah satu
pelanggaran dibawah ini:
4.Masuk kerja terlambat, melebihi waktu istirahat atau keluar kerja belum waktunya
tanpa ijin atasan.
8.Dengan alasan dan pertimbangan yang layak serta masuk akal, maka berdasarkan
pelanggarannya dipandang perlu dijatuhi sanksi Peringatan Tertulis Kedua.
Peringatan tertulis Ketiga dapat dikenakan kepada pekerja bila melakukan salah satu
pelanggaran dibawah ini:
2.Mangkir 4 hari berturut - turut atau 5 hari terputus-putus dalam satu periode
penutupan buku.
3.Menyalahgunakan tugas dan kewenangan yang diberikan oleh pengusaha untuk
kepentingan pribadi tanpa seijin atasan.
4.Merokok atau membuang puntung rokok ketempat terlarang atau ketempat yang
dianggap membahayakan.
5.Merokok di ruangan kerja pabrik, melanggar atau melalaikan perintah yang layak
walaupun telah sering diperingatkan.
PASAL 37 : SKORSING
Skorsing dapat dikenakan kepada pekerja bila melakukan pelanggaran tergolong sedang,
atau kasus - kasus fatal dengan kategori :
1.Skorsing tetapi belum mengarah kepada Pemutusan Hubungan Kerja dikenakan pada
pekerjaan
2.Akibat skorsing Pasal 42 ayat 1 selama skorsing kepadanya diberikan sebesar seperti
biasa yang diterima pekerja.
3.Oleh akibat pelanggaran yang dilakukan pekerja sehingga harus di skorsing yang
mengarah pada pemutusan Hubungan kerja, maka:
a.Setiap pekerja yang karena tindakannya tidak diperkenankan untuk bekerja demi
keamanan perusahaan
b.Apabila pekerja karena perbuatannya melanggar hukum baik didalam maupun diluar
dinas sehingga harus di proses oleh yang berwajib
c.Lamanya skorsing tergantung keputusan dari pihak-pihak yang menangani dengan
ketentuan :
b. Adanya tindakan berbentuk korupsi dan gratifikasi dengan bentuk apapun tidak bisa
diterima
4.Bujukan terhadap pengusaha atau teman sekerjanya untuk berbuat sesuatu yang
melanggar hukum dan kesusilaan.
10.Tidak masuk kerja 5 hari berturut-turut dan telah di lakukan 2 kali pemanggilan
secara tertulis dan 8 hari terputus- putus dalam satu bulan
11.Menolak perintah yang layak walaupun telah diperingatkan
17.Dengan ceroboh atau dengan sengaja merusak, merugikan atau membiarkan dalam
keadaan bahaya barang/benda milik Perusahaan atau milik rekan sekerja.
25.Dengan alasan dan pertimbangan yang layak serta masuk akal, maka berdasarkan
macam pelanggaran dipandang perlu dilakukan Pemutusan Hubungan Kerja.
Pemutusan Hubungan Kerja seperti tersebut diatas adalah tanpa uang pesangon namun
berhak uang pisah.
1.Pekerja mendapat hak cuti / istirahat sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang
berlaku dan diatur sebagai berikut :
a.Pekerja berhak mendapat cuti / istirahat tahunan selama 12 hari kerja setelah bekerja
selama 12 bulan berturut - turut.
b.Pekerja mengambil sebagian hak cuti tahunan sebagai cuti kolektif yang ditetapkan
oleh Pengusaha terutama dalam pelaksanaan secara bersamaan dengan libur resmi Idul
Fitri.
d.Cuti berlaku sesuai dengan tahun berjalan, dan apabila jangka waktu 6 bulan setelah
timbul hak cutinya tidak diambil, maka hak cutinya gugur.
c.Gugur kandungan karena di sengaja tidak berhak atas cuti / istirahat gugur kandungan.
Hak cuti / istirahat pada point 2 diatas harus dengan ketentuan menyerahkan Surat
Keterangan Dokter Ahli Kandungan / Bidan upahnya dibayar penuh.
Pengusaha dan Serikat Pekerja sependapat, hubungan kerja dapat berakhir apabila :
4.Pekerja telah mencapai usia 55 tahun, kecuali bila Pengusaha menentukan lain.
Bagi karyawan yang akan mengundurkan diri dari perusahaan dapat mengajukan
permohonan secara resmi sekurang kurangnya 1 (satu) bulan sebelumnya kepada
pimpinan perusahaan, dalam hal ini perusahaan tidak berkewajiban untuk memberikan
uang pesangon namun memberikan uang pisah yang besamya diatur sebagai berikut:
2.Pemberian bantuan tersebut paling lama 6 (enam) bulan takwim terhitung sejak hari
pertama karyawan ditahan pihak yang berwajib.
2.Besarnya uang pesangon dan penghargaan masa kerja adalah sebagai berikut:
- Masa Kerja 1 tahun / lebih tetapi kurang dari 2 tahun = 2 Bulan Upah
- Masa Kerja 2 tahun / lebih tetapi kurang dari 3 tahun = 3 Bulan Upah
- Masa Kerja 3 tahun / lebih tetapi kurang dari 4 tahun = 4 Bulan Upah
- Masa Kerja 4 tahun / lebih tetapi kurang dari 5 tahun = 5 Bulan Upah
- Masa Kerja 5 tahun / lebih tetapi kurang dari 6 tahun = 6 Bulan Upah
- Masa Kerja 6 tahun / lebih tetapi kurang dari 7 tahun = 7 Bulan Upah
- Masa Kerja 7 tahun / lebih tetapi kurang dari 8 tahun = 8 Bulan Upah
- Masa Kerja 8 tahun / lebih = 9 Bulan Upah
- Masa Kerja 3 tahun / lebih tetapi kurang dari 6 tahun = 2 Bulan Upah
- Masa Kerja 6 tahun / lebih tetapi kurang dari 9 tahun = 3 Bulan Upah
- Masa Kerja 9 tahun / lebih tetapi kurang dari 12 tahun = 4 Bulan Upah
- Masa Kerja 12 tahun / lebih tetapi kurang dari 15 tahun = 5 Bulan Upah
- Masa Kerja 15 tahun / lebih tetapi kurang dari 18 tahun = 6 Bulan Upah
- Masa Kerja 18 tahun / lebih tetapi kurang dari 21 tahun = 7 Bulan Upah
- Masa Kerja 21 tahun / lebih tetapi kurang dari 24 tahun = 8 Bulan Upah
C.Ganti kerugian dan Hak - hak lainnya diberikan kepada karyawan yang bersangkutan
yang berpedoman pada Undang - undang No. 13 tahun 2003.
PASAL 46
1.Setiap keluhan diselesaikan oleh atasan dalam lingkungan Unit Kerja masing - masing
berdasarkan asas musyawarah mufakat yang dilandasi dengan semangat kekeluargaan
dalam hal ini atasan maupun Pekerja yang bersangkutan wajib berusaha sebaik-baiknya
untuk menyelesaikan keluhan tersebut
2.Apabila usaha pada ayat (1) diatas tidak diperoleh penyelesaian, keluhan tersebut
akan diselesaikan bersama oleh Pengusaha dengan Serikat Pekerja.
3.Apabila pada ayat ( 2 ) diatas juga belum terselesaikan, maka salah satu atau kedua
belah pihak melimpahkan melalui instansi yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan
b.Usaha - usaha Pendidikan dan latihan kerja tersebut dilaksanakan didalam maupun
diluar Perusahaan dan atau di tempat lain.
c.Sesuai dengan asas Hubungan Industrial, disamping tujuan tersebut, pendidikan dan
latihan diarahkan untuk terciptanya sikap watak, dan kepribadian sehingga tercipta
Sumber Daya Manusia yang handal, kreatif dan produktif yang pada gilirannya
menunjang kemajuan perusahaan dah kesejahteraan Pekerja.
2.Serikat Pekerja berkewajiban mensosialisasikan segala isi Perjanjian Kerja Bersama ini
kepada anggota - anggotanya guna meningkatkan kesadaran para Pekerja akan hak dan
kewajiban. Dalam hal ini Perusahaan wajib membantunya.
Dalam rangka memupuk dan melaksanakan hubungan yang baik antara Pengusaha dan
Serikat Pekerja, maka Pengusaha dengan Serikat Pekerja sepakat saling bahu membahu
dan selalu optimis serta menjunjung tinggi Policy Perusahaan guna kemajuan
Perusahaan, sehingga tercipta ketenangan bekerja dan ketenangan berusaha.
BAB X : PENUTUP
Perjanjian Kerja Bersama ini berlaku sejak ditandatangani untuk jangka waktu 2 ( dua )
tahun. Apabila Perjanjian Kerja Bersama ini telah habis masa berlakunya, dan ada
kehendak untuk merubah baik sebagian maupun keseluruhan isi Perjanjian Kerja
Bersama ini, harus dilakukan secara tertulis kepada pihak lainnya paling lambat 90
(sembilan puluh) hari dimuka. Apabila salah satu pihak tidak mengajukan usul perubahan
setelah berakhirnya Perjanjian Kerja Bersama ini, maka masa berlakunya dianggap
diperpanjang selama 1 (satu) tahun.
Oleh akibat keadaan dan didesak oleh situasi dan kondisi, sehingga harus membuat
Peraturan Tambahan, Karena belum diatur dalam Perjanjan Kerja Bersama ini, akan
dirundingkan kemudian secara bersama- sama antara Pengusaha dan Serikat Pekerja.
1.Hal-hal yang tidak diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama ini, tetapi tertuang dalam
pengumuman, instruksi - instruksi dan kerja perorangan dinyatakan tetap berlaku
selama tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku.
2.Apabila dikemudian hari Serikat Pekerja / Anggota Serikat Pekerja dan atau Pengusaha
yang menandatangani Perjanjian Kerja Bersama ini tidak bekerja di PT. Universal
Kharisma Garment maka PKB ini tetap berlaku sampai batas waktu yang ditetapkan.
Ditetapkan di Karawanci
Mengetahui/menyaksikan
Pembina Tingkat I
Nip. 19600713 198607 1001