Anda di halaman 1dari 8

PERCETAKAN MERDEKA

Jl. Pakuwojo No. 12 Sumberan Utara Wonosobo


Telp. (0286) 325341 SMS/Call Center 082325655611

[Peraturan Dasar]
Email : intimerdeka@gmail.com

Percetakan Merdeka

14
PENDAHULUAN
Atas berkat rahmat Tuhan yang Maha Esa serta berdasarkan keinginan yang luhur
untuk menciptakan hubungan yang harmonis dan sehat antara Perusahaan dan karyawan
sesuai dengan iklim Hubungan yang harmonis dan sehat. Perusahaan dan Karyawan
sepenuhnya untuk menjamin terpeliharanya kerja sama yang baik, terciptanya ketenangan
bekerja, meningkatkan produktivitas kerja dan kesejahteraan karyawan.

Bahwa disadari untuk mencapai tujuan tersebut diatas landasan yang dipergunakan
adalah kegotong-royongan dan kekeluargaan, sehubungan dengan landasan itu, maka
Peraturan Perusahaan ini disusun atas dasar musyawarah untuk mufakat.

Bahwa Perusahaan dan karyawan menyadari sepenuhnya untuk menjamin terpelihara


kerja sama yang baik, terciptanya ketenangan kerja dan kepastian usaha, diperlukan adanya
Peraturan Perusahaan yang mengatur hak-hak dan kewajiban masing-masing pihak yang
dituangkan dalam bentuk Peraturan Perusahaan yang secara keseluruhan harus mendorong
kegairahan kerja untuk meningkatkan produksi dan produktivitas kerja serta meningkatkan
kesejahteraan kerja. Karyawan perlu secara sadar melaksanakan Peraturan Perusahaan ini
dengan penuh tanggung jawab.

Dalam rangka meningkatkan produktifitas kerja dan stabilitas ekonomi Perusahaan,


maka Karyawan dan Perusahaan harus saling mengisi segala bentuk kekurangan dan selalu
berusaha untuk mengadakan pengembangan demi kemajuan Perusahaan.

Oleh sebab itu, segala bentuk kesalahpahaman dalam melaksanakan tugas masing-
masing, maka pihak Perusahaan dan Karyawan akan selalu berpegang teguh pada azas
musyawarah untuk mufakat. Dalam melaksanakan Hubungan yang harmonis dan sehat, harus
berpegang kepada terciptanya saling merasa ikut memiliki, ikut memelihara, tanggung jawab
bersama dan mempertahankan serta secara terus-menerus mawas diri sebagai suatu azas
kemitraan dan tanggung jawab bersama, dengan landasan itulah, maka Peraturan Perusahaan
ini disusun.
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

TENTANG ISTILAH - ISTILAH

- MANAJER
Ialah Manajer Umum dan Manajer Operasional Percetakan Merdeka serta pejabat yang
diberi kuasa olehnya, untuk bertindak atas nama Manajer.
- KEPALA BAGIAN
Ialah Kepala bagian unit kerja dan atau kepala bidang pekerjaan yang ada pada Percetakan
Merdeka
- STAFF
Ialah mereka yang karena kedudukkannya berwenang dan bertindak sebagai wakil
Perusahaan
- KARYAWAN/TI:
Ialah mereka yang diterima bekerja pada Percetakan Merdeka sampai berakhirnya
hubungan kerja.
- KELUARGA:
Ialah isteri/suami dan anak-anak dari Karyawan/ti yang berdasarkan perkawinan yang sah
menurut hukum yang berlaku.
- ANAK:
Ialah anak Karyawan/ti yang bersangkutan, yang lahir dari perkawinan yang sah atau anak
yang disahkan menurut hukum, anak tiri, yang belum berumur 18 (delapan belas) tahun
belum berpenghasilan sendiri, belum pernah kawin dan menjadi tanggungan sepenuhnya
Karyawan/ti.

Pasal 2

TENTANG BERLAKUNYA

1. Peraturan dan tata-tertib Perusahaan ini berlaku untuk semua Karyawan/ti Percetakan
Merdeka berikut dengan peraturan-peraturan khusus lainnya.
2. Syarat-syarat kerja ini merupakan bagian dari tiap-tiap Perjanjian Kerja masing-masing
Karyawan/ti ataupun surat pengangkatan.
3. Syarat-syarat kerja ini sifatnya mengikat bagi semua Karyawan/ti dan para Karyawan/ti
wajib mengindahkan semua ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan yang sewaktu-
waktu dikeluarkan oleh Perusahaan sebagai tambahan ataupun perubahan/pembetulan
atas syarat-syarat kerja ini dengan memperhatikan ketentuan perundangan yang berlaku.
4. Para Karyawan/ti wajib mengikuti tata cara yang telah digariskan dalam menjalankan tugas
utamanya dan pekerjaan-pekerjaan lain, dan berusaha demi tercapainya maksud dan
tujuan Perusahaan.
5. Atas kelalaian Karyawan/ti dalam menunaikan tugas pekerjaan dan tidak sesuai dengan
syarat-syarat kerja ini sehingga akan dapat berakibat kerugian ataupun kemunduran maka
perusahaan berhak untuk menuntut kerugian berdasarkan hukum yang berlaku ataupun
denda sesuai dengan keadaan yang diderita Perusahaan.

Pasal 3

MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud dibentuknya Peraturan Perusahaan ini adalah agar terciptanya suatu kondisi kerja
yang harmonis, serasi dan seimbang antara hak dan kewajiban Perusahaan dengan
Karyawan/ti sehingga terselenggaranya kesejahteraan Karyawan/ti serta kemajuan
Perusahaan secara bersama-sama.
2. Tujuan dari Peraturan Perusahaan, yang berisi syarat-syarat kerja dan tata tertib kerja ini
adalah :
a. Terciptanya suatu hubungan kerja yang harmonis antara Perusahaan dan
Karyawan/ti.
b. Memelihara adanya ketenangan bekerja di Perusahaan.
c. Meningkatkan produktivitas kerja Perusahaan guna perbaikan kesejahteraan
Karyawan/ti dan perluasan kesempatan kerja.
3. Untuk mencapai hasil usaha yang optimal dan efisien di Perusahaan maka diperlukan :
a. Sikap mental dan disiplin kerja yang tinggi dari Perusahaan dan karyawan/i.
b. Adanya saling pengertian, penghayatan dan pengamalan isi Peraturan Perusahaan,
kebijaksanaan Pimpinan/Manajer dan/atau Peraturan lain yang berlaku.
c. Terjaminnya pelaksanaan hak dan kewajiban yang diatur dalam Peraturan Perusahaan
ini secara nyata.

Pasal 4

HAK DAN KEWAJIBAN PERUSAHAAN

1. Hak Perusahaan :
a. Pengelolaan usaha-usaha Perusahaan serta Karyawan/ti adalah wewenang dan
tanggung jawab Perusahaan.
b. Perusahaan berhak memberikan tugas/pekerjaan yang layak kepada Karyawan/ti
selama waktu kerja.
c. Perusahaan berhak untuk menuntut prestasi yang terbaik dari setiap karyawannya.
d. Perusahaan mempunyai kebebasan untuk menerapkan secara lancar sistem-sistem,
tehnik-tehnik dan metoda-metoda serta kebijakan-kebijakan untuk meningkatkan
usaha dan sekaligus menjamin masa depan para karyawan.
e. Perusahaan berhak meminta Karyawan/ti untuk kerja lembur dengan mengindahkan
undang-undang/ketetapan Pemerintah.
f. Perusahaan berhak untuk menetapkan tata-tertib kerja dengan mengindahkan
undang-undang/ketetapan pemerintah.

2. Kewajiban Perusahaan :
a. Perusahaan wajib memberikan upah/tunjangan-tunjangan sebagai imbalan atas
tenaga/jasa yang diberikan oleh Karyawan/ti.
b. Perusahaan wajib mentaati Undang-Undang dan semua peraturan ketetapan
pemerintah dibidang ketenaga-kerjaan.
c. Perusahaan wajib memperhatikan kesejahteraan Karyawan/ti.
d. Perusahaan wajib memberikan hak-hak Karyawan/ti sesuai dengan ketetapan yang
dicantumkan dalam peraturan Perusahaan.
e. Perusahaan berkewajiban untuk memberikan kompensasi, fasilitas dan jaminan masa
depan sesuai dengan prestasi kerja karyawan dan kemampuan keuangan Perusahaan.

Pasal 5

HAK DAN KEWAJIBAN KARYAWAN/TI

1. Hak Karyawan/ti :
a. Karyawan/ti berhak mendapatkan upah dan dibayarkan tepat pada waktunya.
b. Karyawan/ti berhak mendapatkan perlindungan hukum secara adil.
c. Karyawan/ti berhak menolak pekerjaan yang diberikan apabila membahayakan pekerja
itu sendiri atau orang lain.
d. Karyawan/ti berhak atas jenjang karir yang ada di perusahaan sesuai dengan
kemampuan dan prestasi kerjanya.
e. Karyawan/ti berhak mangajukan pendapat yang bersifat membangun/positif yang
bertujuan untuk memajukan perusahaan dan kesejahteraan pegawai melalui prosedur
yang baik dan benar.
f. Karyawan/ti berhak memperoleh harga special dari perusahaan maksimal setara
dengan harga member/reseller.
2. Kewajiban Karyawan/ti :
a. Karyawan/ti wajib mematuhi seluruh isi Peraturan Perusahaan ini serta aturan-aturan
lain yang berlaku di Perusahaan.
b. Karyawan/ti wajib memberikan keterangan yang sebenarnya, baik mengenai dirinya
maupun kerjanya kepada yang berwenang dalam hubungan dengan tugasnya.
c. Karyawan/ti wajib melaksanakan pekerjaan yang diinstruksikan oleh Perusahaan
kepadanya dengan sebaik-baiknya dan mentaati perintah atasan dengan penuh rasa
tanggung jawab selama tidak bertentangan dengan undang-undang Peraturan
Perusahaan atau norma-norma susila.
d. Tiap Karyawan/ti wajib menghormati Pimpinan dan sesama Karyawan/ti
e. Karyawan/ti dilarang untuk keluar membawa barang-barang dari lingkungan
Perusahaan tanpa izin.
f. Tiap Karyawan/ti wajib untuk segera melaporkan kepada Perusahaan setiap peristiwa
atau perbuatan yang merugikan perusahaan.
g. Karyawan/ti wajib untuk memberikan prestasi kerja yang terbaik untuk Perusahaan
serta menjamin kerahasiaan Perusahaan.

Pasal 6

MASA PERCOBAAN

1. Calon yang diterima dengan status karyawan tetap, maka diwajibkan mengikuti masa
percobaan maksimal selama 3 (tiga) bulan, terhitung mulai tanggal masuk kerja, masa
percobaan tersebut hanya berlaku 1 (satu) kali dan tidak dapat diperpanjang.
2. Selama dalam masa percobaan, perusahaan berhak memutuskan hubungan kerja sewaktu-
waktu, serta pihak karyawan tidak berhak menuntut pesangon/ganti rugi berupa apapun
kepada Perusahaan kecuali gaji yang belum dibayarkan sampai saat tanggal hubungan
kerja tersebut berakhir.
3. Selama masa percobaan masing-masing pihak dapat memutuskan hubungan kerja tanpa
syarat.
4. Karyawan/ti yang masih dalam masa percobaan belum berhak atas THR maupun Jaminan
sosial (pengobatan, perawatan RS, sumbangan kelahiran, dsb) yang berlaku di dalam
perusahaan.
5. Bilamana masa percobaan berakhir tetapi dari pihak Pengusaha tidak ada pemberitahuan
kepada yang bersangkutan tentang berakhirnya hubungan kerja, maka secara otomatis
calon karyawan yang bersangkutan dianggap sebagai karyawan tetap menurut status
penggolongannya.
6. Calon karyawan setelah dinyatakan lulus dari masa percobaan akan diangkat menjadi
karyawan tetap dengan surat keputusan.

Pasal 7

HARI DAN JAM KERJA

1. Hari dan atau jam kerja karyawan/ti berbeda satu dengan lainnya sesuai dengan fungsi
atau jabatan karyawan/ti tersebut, namun tidak melebihi 8 jam sehari dan 48 jam.
2. Penentuan mengenai hari kerja dan jam kerja karyawan/ti akan diatur oleh perusahaan
dan dapat diubah oleh perusahaan selama perubahan tersebut tidak bertentangan dengan
ketentuan ayat (1) pasal ini.
3. Setiap kelebihan dari hari kerja sesuai dengan ketentuan ayat 1 (satu) pasal ini harus
dianggap sebagai kerja lembur.
4. Dengan memperhatikan perundang-undangan yang berlaku, maka hari kerja & jam kerja di
Percetakan Merdeka adalah 6 (enam) hari kerja Senin s/d Sabtu dengan 2 (dua) waktu yang
berbeda yaitu:
a. Waktu I : Jam 08.00 – 16.00 WIB
Istirahat : Jam 12.00 – 13.00 WIB
b. Waktu II : Jam 09.00 – 17.00 WIB
Istirahat : Jam 13.00 – 14.00 WIB
5. Hal-hal lain diluar ketentuan ayat 4 akan diatur perusahaan sesuai dengan kebutuhan
perusahaan, sepanjang tidak menyimpang dari ayat 1.

Pasal 8

KERJA LEMBUR

1. Pada dasarnya kerja lembur adalah sukarela bagi pegawai kecuali hal-hal berikut:
a. Dalam hal-hal yang bersifat mendesak dan sangat penting (urgent) bagi konsumen.
b. Dalam hal ada pekerjaan-pekerjaan yang apabila tidak segera diselesaikan akan
membahayakan keselamatan orang.
c. Dalam hal-hal apabila pekerjaan tidak diselesaikan akan menimbulkan kerugian bagi
perusahaan atau dapat mengganggu kelancaran pelayanan.
d. Dalam hal terdapat pekerjaan yang harus diselesaikan dengan segera, karyawan harus
bekerja atas panggilan darurat, dan bagi karyawan yang mengabaikan perintah lembur
dapat dikenai sanksi.
2. Perhitungan upah lembur adalah sebagai berikut :
a. Pada hari kerja biasa
• 1 (satu) jam pertama dibayar 1 ½ (satu setengah) kali tarif lembur sejam
• Setiap jam berikutnya dibayar 1 (satu) kali tarif lembur sejam
b. Pada hari istirahat, minggu atau hari libur Nasional :
• Untuk tiap jam dalam batas 8 (delapan) jam pertama dibayar 1 (satu) kali upah
sejam
• Jam pertama dan seterusnya setelah 8 (delapan) jam dibayar 1 ½ (satu setengah)
kali upah sejam
3. Perhitungan upah per jam akan diatur dalam ketentuan tersendiri.
4. Perhitungan lembur yang tidak tertuang dalam peraturan ini akan ditur kemudian
berdasarkan kesepakatan Karyawan/ti dengan Perusahaan.

Pasal 9

TUNJANGAN HARI RAYA

Pengusaha akan memberikan tunjangan hari raya kepada karyawan tetap sesuai dengan
agamanya masing-masing, yaitu selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelum hari raya Idul
Fitri bagi pekerja yang beragama Islam dan hari raya Natal bagi yang beragama Kristen/Katolik
dan agama lainnya sesuai dengan pedoman UU Ketenagaan Kerja RI No.13 Tahun 2003,
Besarnya Tunjangan Hari Raya disesuaikan dengan kemampuan Perusahaan:

Pasal 14

TATA TERTIB KERJA

1. Kewajiban umum dan tanggung jawab karyawan :


a. Setiap karyawan wajib mematuhi Peraturan Perusahaan dan Peraturan Project serta
ketentuan yang berlaku di dalam lingkungan perusahaan dan wajib melaksanakan
tugas pekerjaannya dengan penuh kesadaran, kejujuran, dan tanggung jawab.
b. Setiap karyawan wajib mengutamakan tugasnya daripada kepentingan pribadi dan
melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan sebaik-baiknya.
c. Saling menghormati dan menghargai sesama teman kerja, Pimpinan, keluarga teman
kerja, keluarga pimpinan atau orang lain.
d. Setiap karyawan wajib menyimpan dan menjaga rahasia jabatan dan rahasia
perusahaan.
e. Setiap karyawan wajib menjaga kerapihan berpakaian, kerapihan rambut dan
kesopanan di tempat kerja.
f. Setiap karyawan wajib melaporkan kepada atasannya bila diperkirakan terdapat gejala-
gejala, kejadian-kejadian , bahaya-bahaya yang mengancam dan atau dapat
menimbulkan kerugian perusahaan.
g. Setiap karyawan wajib mematuhi tugas dan wewenang yang telah diberikan oleh
perusahaan.

2. Ketertiban dan Keamanan :


a. Karyawan yang didatangi seseorang untuk meminta keterangan mengenai perusahaan
dan kegiatannya harus sepengetahuan dan seijin pihak perusahaan. Tanpa
sepengetahuan pihak perusahaan tidak seorang karyawanpun diperkenankan
memberikan keterangan kepada anggota pers/wartawan yang manapun juga yang
menyangkut hal-hal seperti kecelakaan, kejadian-kejadian yang menyangkut kekayaan
atau mengenai proses kerja, keterangan customer base, keuangan, statistik dan lain-
lain.
b. Karyawan tidak diperkenankan menyalin, memperbanyak rahasia-rahasia perusahaan
(properti Intelektual ) tanpa ijin yang sah dari Perusahaan.
c. Karyawan dilarang melakukan perbuatan-perbuatan yang melawan hukum sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Karyawan selama jam kerja dilarang mempergunakan waktu dan fasilitas kantor untuk
kepentingan pribadi atau bekerja ganda.

Pasal 15

MACAM-MACAM SANKSI INDISIPLINER TERHADAP

KESALAHAN DAN PELANGGARAN PERATURAN PERUSAHAAN

1. Karyawan yang melanggar Peraturan Perusahaan ini dapat dikenakan sanksi-sanksi


Indisipliner sebagai berikut :
a. Peringatan lisan / teguran.
b. Peringatan tertulis.
c. Sanksi Administratif berupa pelepasan jabatan, penundaan kenaikan gaji, atau
pencabutan fasilitas-fasilitas tertentu termasuk demosi (penurunan jabatan)
d. Sanksi ganti rugi (denda)
e. Pemberhentian Sementara (Skorsing)
f. Pemutusan Hubungan Kerja sesuai prosedur perundang-undangan yang berlaku
2. Peringatan tertulis terdiri dari 3 (tiga) tingkatan , yaitu :
a. Surat Peringatan Pertama.
b. Surat Peringatan Kedua
c. Surat Peringatan Ketiga
3. Sanksi
Sanksi indisipliner tersebut, diberikan tidak perlu sesuai dengan tingkatannya, tetapi
diberikan sesuai dengan nilai berat ringannya kesalahan atau jenis pelanggaran.

Pasal 16

JANGKA WAKTU BERLAKU SURAT PERINGATAN

1. Jangka waktu berlakunya surat peringatan, yaitu :


a. Surat Peringatan Pertama paling lama 6 (enam) bulan
b. Surat Peringatan Kedua paling lama 6 ( enam ) bulan.
c. Surat Peringatan Ketiga paling lama 6 ( enam ) bulan.
d. Berlakunya surat peringatan adalah sejak surat peringatan tersebut diterbitkan.
2. Dengan turunnya surat peringatan yang lebih tinggi, maka surat peringatan yang diterima
sebelumnya dinyatakan tidak berlaku.
3. Apabila dalam jangka waktu masa berlakunya surat peringatan yang diberikan pekerja yang
bersangkutan tidak melakukan kesalahan/pelanggaran lagi, maka surat peringatan
dianggap gugur tetapi dicatat dalam kondite kerja
4. Sebaiknya apabila dalam jangka waktu berlakunya surat peringatan tersebut, karyawan
yang bersangkutan masih melakukan kesalahan/pelanggaran, maka kepadanya dapat
diberikan surat peringatan yang lebih tinggi tingkatannya atau sanksi indisipliner lainnya
5. Karyawan yang dalam masa berlakunya surat peringatan ketiga melakukan
kesalahan/pelanggaran, maka kepadanya dapat dilakukan pemutusan hubungan kerja
(PHK)
6. Pemberian surat peringatan harus disertai dengan tanda terima surat dan apabila
karyawan tidak mau menandatangani tanda terima surat peringatan, maka sanksi surat
peringatan tetap dianggap sah dan berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Pasal 17

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

1. Tata cara atau prosedur pemutusan hubungan kerja dengan pekerja memperhatikan
ketentuan Undang-Undang Ketenaga kerjaan RI No. 13 tahun 2003
2. Hubungan kerja antara perusahaan dengan karyawan putus karena :
a. Berakhirnya hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu sebagaimana
dimaksudkan dalam perjanjian kerja jangka waktu tertentu.
b. Karyawan mengajukan permintaan mengundurkan diri secara tertulis atas
kemauan sendiri tanpa mengajukan syarat.
c. Karyawan meninggal dunia
d. Karyawan yang tidak cakap dalam melaksanakan pekerjaan walau telah dicoba
dimana-mana.
e. Karyawan yang dijatuhi hukuman oleh pengadilan karena melakukan tindak
pidana.
f. Karyawan yang sakit setelah 12 (duabelas) bulan (dalam kurun waktu 2 tahun) dan
masih belum dapat menjalankan tugas pekerjaannya berdasarkan keterangan
dokter yang merawat.
g. Karyawan dianggap tidak sanggup bekerja lagi karena kelainan jiwa.
h. Karyawan yang mangkir 5 (lima) hari berturut-turut.
i. Karyawan yang tidak mengindahkan peringatan terakhir.
j. Karyawan yang telah mencapai usia 55 tahun.

Pasal 18

PERATURAN OPERASIONAL PERUSAHAAN

Karyawan wajib untuk mematuhi Peraturan operasional Perusahaan yang telah ditetapkan
Perusahaan dan dibuat terpisah dari Peraturan Dasar Perusahaan.

Disahkan di : Wonosobo

Pada tanggal : 1 Januari 2014

Manajer Operasional Manajer Umum

SYAFI’I ZEN AHMAD

Anda mungkin juga menyukai