4. Pelaut adalah setiap orang yang mempunyai kualifikasi keahlian atau ketrampilan sebagai
awak kapal;
5. Atasan adalah orang yang mempunyai wewenang dan tanggungjawab menetapkan dan
atau mengatur tugas Pekerja di bawah supervisinya.
6. Atasan Langsung adalah orang yang mempunyai wewenang dan tanggungjawab setingkat
lebih tinggi dari seorang Pekerja atau suatu jabatan/posisi kerja sesuai dengan struktur
organisasi Perusahaan (orang yang secara langsung men-supervisi Pekerja tersebut).
7. Pekerja adalah:
Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau
jasa dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.
Orang yang terikat secara formal dalam suatu hubungan kerja Perusahaan dan oleh
karenanya menerima balas jasa sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan.
8. Pekerjaan adalah kegiatan yang dijalankan oleh Pekerja untuk kepentingan Perusahaan
dalam suatu hubungan industrial dengan mendapatkan balas jasa, yang sifatnya saling
menguntungkan kedua pihak.
9. Hari Dan Jam Kerja adalah waktu kerja yang ditetapkan Perusahaan berdasarkan Peraturan
Perundangan/Ketenagakerjaan yang berlaku.
10. Keluarga Pekerja adalah anggota keluarga Pekerja yang terdiri dari istri/suami dan anak,
yang terdaftar di dalam Perusahaan, belum berumur 21 (dua puluh satu) tahun, belum
bekerja, dan belum pernah menikah.
11. Ahli Waris adalah orang atau keluarga yang ditunjuk oleh keluarga pekerja yang dibuktikan
dengan surat keterangan waris yang sah, untuk menerima setiap pembayaran bila pekerja
meninggal dunia.
12. Kerja Lembur adalah bekerja atas permintaan Perusahaan di luar jam-jam kerja/hari kerja
biasa.
P a g e 1 | 34
PERATURAN PERUSAHAAN
PT LOGINDO SAMUDRAMAKMUR TBK.
13. Upah Kerja Lembur adalah pembayaran yang diberikan oleh pengusaha kepada pekerja
yang berhak mendapat pembayaran upah kerja lembur atas pekerjaan yang dilakukan
melebihi waktu kerja (jam dan hari kerja) atau pada hari istirahat mingguan atau hari libur
resmi yang ditetapkan pemerintah atau hari libur yang ditetapkan oleh pengusaha.
14. Hari Libur Nasional adalah hari-hari libur yang ditetapkan oleh Pemerintah.
15. Upah adalah hak Pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan
dari Perusahaan kepada Pekerja yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian
kerja, kesepakatan, atau Peraturan Perundangan/Ketenagakerjaan, termasuk tunjangan
bagi Pekerja dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan
dilakukan.
16. Dispensasi adalah ijin yang diberikan oleh Pimpinan Perusahaan untuk meninggalkan
Pekerjaan baik internal maupun eksternal berdasarkan surat bukti kegiatan di bidang
kenegaraan, keagamaan, dan kegiatan sejenisnya.
17. Rotasi/Pemindahan Kerja adalah pemindahan/perubahan posisi atau unit kerja Pekerja
sesuai alasan pemindahannya, yakni:
a. Promosi : Pemindahan karena kenaikan posisi/jabatan.
b. Rotasi : Pemindahan untuk pengembangan Pekerja dan atau
memenuhi/mendukung kebutuhan pengembangan
Perusahaan.
c. Demosi : Pemindahan karena suatu pelanggaran dan penurunan
jabatan/posisi kerja.
18. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal
tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara Pekerja dan
Perusahaan, antara lain dapat disebabkan oleh: pengunduran diri (berhenti bekerja dengan
inisiatif/kemauan Pekerja sendiri), tindakan indisipliner, sakit berkepanjangan, kematian,
pensiun, cacat jiwa raga, Pekerja menjadi tahanan pihak berwajib, terjadinya pengurangan
Pekerja dan lain-lain.
19. Area Bebas Merokok adalah lokasi/ruangan dimana Pekerja diperbolehkan merokok.
20. Area Dilarang Merokok adalah area dimana siapapun dilarang keras merokok. Untuk
menghindari bahaya kebakaran, menegakkan disiplin kerja, dan menghindari gangguan
kesehatan bagi yang tidak merokok, maka Perusahaan menetapkan seluruh area kantor
atau area kerja sebagai Area Dilarang Merokok.
21. Peraturan Perusahaan ini berlaku untuk karyawan darat dan karyawan laut.
P a g e 2 | 34
PERATURAN PERUSAHAAN
PT LOGINDO SAMUDRAMAKMUR TBK.
Berdasarkan pada sifat dan jangka waktu ikatan kerja yang ada, status Pekerja terbagi atas 3
(tiga) kelompok, yaitu:
Status kepegawaian pelaut adalah PKWT berdasarkan Perjanjian Kerja Laut yang merujuk
ke undang undang kepelautan dan pelayaran yang berlaku.
P a g e 3 | 34
PERATURAN PERUSAHAAN
PT LOGINDO SAMUDRAMAKMUR TBK.
Hak Perusahaan:
1. Menetapkan Kebijakan Perusahaan dengan memperhatikan Peraturan
Perundangan/Ketenagakerjaan yang berlaku.
2. Mempunyai wewenang dan tanggungjawab untuk melakukan perencanaan, pengelolaan,
pengawasan dan pengamanan jalannya Perusahaan serta pengaturan peran Pekerja.
3. Meminta/menuntut kinerja yang tinggi dari setiap Pekerja untuk mencapai sasaran-sasaran
kerja yang telah ditetapkan.
4. Menuntut setiap Pekerja untuk mematuhi setiap kebijakan, peraturan dan ketentuan
Perusahaan yang berlaku termasuk mematuhi setiap prosedur dan proses kerja baku yang
ada. Perusahaan dapat mengambil tindakan disiplin terhadap Pekerja yang tidak memenuhi
tugas, tanggung jawab dan kewajibannya serta bertutur kata/bersikap/bertingkah
laku/bertindak tidak sesuai dengan Pedoman Etika Kerja Perusahaan.
5. Dalam hal Perusahaan sudah memberi kesempatan untuk karyawan terkait perbaikan diri
setelah menerima SP (sd SP3), tetapi karyawan tidak memberikan itikad yang baik untuk
perubahan; Perusahaan berhak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja dengan
memperhatikan Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan dan Peraturan Perundang-
Undangan yang berlaku;
6. Menetapkan dan merubah Peraturan Perusahaan ataupun kebijakan perusahaan dengan
berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku;
7. Meminta Pekerja untuk melakukan bekerja lembur apabila dibutuhkan;
8. Melakukan rotasi, promosi dan/atau demosi terhadap pekerja berdasarkan keputusan
perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan;
9. Mengatur cuti pekerja;
10. Menetapkan dan merubah hari kerja, waktu kerja, dan jam kerja sesuai dengan kebutuhan
perusahaan dengan mengindahkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku;
11. Menilai prestasi kerja dan/atau melakukan evaluasi penilaian kinerja pekerja.
Kewajiban Perusahaan:
1. Melaksanakan Undang-Undang Ketenagakerjaan beserta Undang-Undang kepelautan,
Undang-Undang Pelayaran dan ketentuan Peraturan Perundangan Lainnya yang berlaku
sesuai dengan lingkup kerja perusahaan.
2. Memberi upah, fasilitas, tunjangan dan manfaat lain yang sudah disepakati bersama kepada
Pekerja.
3. Menyampaikan dan atau menjelaskan isi dan ketentuan-ketentuan dalam Peraturan
Perusahaan ini kepada Pekerja, sehingga kedua pihak dapat melaksanakan ketentuan-
ketentuan di dalamnya dengan penuh tanggung jawab agar tercapai hubungan industrial
yang baik dan harmonis.
P a g e 4 | 34
PERATURAN PERUSAHAAN
PT LOGINDO SAMUDRAMAKMUR TBK.
Hak Pekerja:
1. Pekerja berhak mendapat upah dan tunjangan-tunjangan lainnya yang ditetapkan oleh
Pengusaha.
2. Pekerja berhak atas cuti sesuai dengan Peraturan Perusahaan dengan tetap berpedoman
pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Setiap pekerja berhak mendapatkan perlakuan dan perlindungan dari perusahaan menurut
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
4. Setiap pekerja berhak mendapatkan penilaian prestasi kerja.
5. Pekerja mendapatkan kesempatan yang sama dalam pengembangan kompetensi sesuai
prioritas yang ditetapkan oleh perusahaan.
6. Setiap pekerja berhak mengundurkan diri sesuai peraturan yang berlaku.
7. Mengajukan saran, usul, dan masukan yang positif kepada Perusahaan antara lain terkait
dengan disiplin kerja dan kesejahteraan Pekerja, serta tata cara penyampaiannya sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh Perusahaan.
Kewajiban Pekerja:
1. Melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan uraian tugas dan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya.
2. Mematuhi/mentaati Peraturan Perusahaan, Perjanjian Kerja maupun ketentuan dan
peraturan unit kerjanya masing-masing baik yang tertulis maupun tidak tertulis.
3. Setiap pekerja wajib memberikan keterangan yang benar mengenai dirinya dan melaporkan
kepada HRD setiap perubahan seperti tersebut dibawah ini :
Perubahan Nama
Perubahan nama dan nomer rekening bank
P a g e 5 | 34
PERATURAN PERUSAHAAN
PT LOGINDO SAMUDRAMAKMUR TBK.
P a g e 6 | 34
PERATURAN PERUSAHAAN
PT LOGINDO SAMUDRAMAKMUR TBK.
Perjanjian Kerja dan menyanggupi untuk ditempatkan di area kerja sesuai kebutuhan
Perusahaan.
4. Menyerahkan seluruh dokumen yang dipersyaratkan dalam proses penerimaan karyawan.
5. Memahami, menyetujui dan menandatangani Surat Pernyataan karyawan/Unconditional
Acceptance Letter.
6. Tidak aktif dalam kegiatan dan atau menjadi anggota organisasi terlarang.
1. Pekerja baru dengan status hubungan kerja PKWTT (pekerja tetap) wajib menjalani masa
percobaan dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan dan adanya masa percobaan tersebut,
perusahaan akan memberitahukan pada saat proses rekrutmen
2. Pekerja dengan status PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu) tanpa melalui masa
percobaan.
3. Untuk pekerja dengan status hubungan kerja melalui Perjanjian Kerja Laut (PKL)
diberlakukan masa percobaan dengan berpedoman pada peraturan dan perundang
undangan yang bersifat khusus dari Kementerian Perhubungan Laut, dan/atau ketentuan
lainnya
1. Apabila Perusahaan menilai Pekerja telah memenuhi semua ketentuan dan persyaratan
selama masa percobaan, maka Perusahaan akan mengangkat Pekerja tersebut menjadi
Pekerja tetap dengan Surat Pengangkatan.
2. Sebelum diangkat menjadi Pekerja tetap, apabila dianggap perlu, Perusahaan dapat
mewajibkan Pekerja yang bersangkutan untuk terlebih dahulu menjalani pemeriksaan
kesehatan pada dokter/rumah sakit yang ditunjuk oleh Perusahaan.
1. Perusahaan mempunyai kebijakan untuk sedapat mungkin mengisi lowongan jabatan yang
lebih tinggi dari dalam Perusahaan sendiri, dan kepada setiap Pekerja diberikan
kesempatan untuk dipromosikan sesuai dengan potensi pengembangan dan kinerjanya
selama ini.
P a g e 7 | 34
PERATURAN PERUSAHAAN
PT LOGINDO SAMUDRAMAKMUR TBK.
2. Bagi Pekerja yang dipromosikan untuk menduduki suatu jabatan yang lebih tinggi dapat
diberlakukan masa orientasi dan penilaian paling lama 3 (tiga) bulan.
3. Apabila dalam masa orientasi dan penilaian tersebut Pekerja yang bersangkutan dinilai
tidak cakap dalam jabatannya yang baru, maka Perusahaan berwenang untuk
mengembalikan Pekerja yang bersangkutan ke jabatan sebelumnya atau pada jabatan lain
setingkat dengan jabatan semula.
4. Selama masa orientasi dan penilaian, Pekerja yang bersangkutan belum mendapat
penyesuaian/kenaikan golongan jabatan dan gaji.
5. Pengangkatan jabatan yang baru akan dilakukan setelah Pekerja yang bersangkutan
dinyatakan lulus masa orientasi dan penilaian.
6. Berkaitan dengan promosi Pekerja, Perusahaan akan meninjau besaran gaji atau fasilitas
Pekerja dengan mempertimbangkan kondisi/kemampuan keuangan Perusahaan.
P a g e 8 | 34
PERATURAN PERUSAHAAN
PT LOGINDO SAMUDRAMAKMUR TBK.
3. Untuk jenis Pekerjaan tertentu atau Pekerja beregu, Perusahaan menetapkan waktu kerja
secara tersendiri dengan tetap mengindahkan Peraturan Perundangan/Ketenagakerjaan
yang berlaku (misalnya: petugas keamanan, pekerja operasional, dll).
4. Kerja yang melebihi ketentuan ayat (2) diatas akan diperhitungkan sebagai waktu kerja
lembur dan kepada pekerja yang berhak akan diberikan upah kerja lembur sesuai ketentuan
yang berlaku.
5. Dalam hal kerja lembur dilakukan oleh pekerja yang tidak berhak atas upah kerja lembur
diberlakukan Duty Officer sesuai ketentuan yang berlaku.
6. Bagi pekerja yang bekerja atas dasar shift (bergiliran) maka waktu kerja disesuaikan dengan
kebutuhan operasional perusahaan.
7. Setiap pekerja wajib mulai bekerja di tempat kerja masing-masing tepat pada saat
dimulainya waktu kerja dan megakhirinya tepat pada saat berakhirnya waktu kerja. Pekerja
P a g e 9 | 34
PERATURAN PERUSAHAAN
PT LOGINDO SAMUDRAMAKMUR TBK.
8. Pekerja berhak untuk tidak bekerja pada hari-hari libur resmi yang ditentukan oleh
Pemerintah kecuali bagi mereka yang ditugaskan untuk bekerja pada hari tersebut.
9. Pekerja berhak menjalankan kegiatan ibadah keagamaan yang sesuai dengan perintah
agama masing-masing.
10. Ketentuan mengenai pelaksanaan Kerja Lembur dan kerja shift diatur dengan ketentuan
pelaksana.
11. Pekerja yang tidak masuk kerja karena sakit atau alasan lain yang dapat diterima
Perusahaan, wajib memberitahukan kepada Atasannya dan kepada unit kerja Human
Resources selambat-lambatnya 1 (satu) jam setelah jam kerja pada hari kerja tersebut
dengan ketentuan sebagai berikut:
*Apabila sakit diwajibkan melampirkan Surat Keterangan Dokter.
*Tidak masuk dengan alasan pribadi lainnya, dapat mempergunakan jatah cuti tahunan.
Terkait dengan pelaksanaan cuti tahunan, Istirahat Panjang dan cuti sakit diatur dalam
Standar Operation Prosedure (SOP)
1. Yang dimaksud kerja lembur adalah pekerjaan yang dilakukan oleh Pekerja di luar jam kerja
yang telah ditetapkan oleh Perusahaan, atau bekerja pada hari istirahat/libur mingguan
atau hari libur resmi Pemerintah.
2. Kerja lembur dilakukan atas perintah Atasan Langsung kepada Pekerja bersangkutan secara
tertulis atau secara online melalui sistem karena hal yang mendesak bagi keperluan
Perusahaan.
3. Surat Perintah Lembur wajib dibuat dan disetujui oleh Atasan Langsung yang bersangkutan
sebelum kerja lembur dilakukan.
4. Jam lembur tidak akan diperhitungkan tanpa permintaan lembur yang disetujui sesuai ayat
3 diatas.
5. Dalam hal-hal dimana ada Pekerjaan yang harus segera diselesaikan sesuai dengan
kebutuhan (Pekerjaan mendesak), maka Pekerja harus bersedia menjalankan kerja lembur.
6. Bagi Pekerja tingkat Supervisor ke atas atau Pekerja yang telah mencapai tingkat jabatan
tertentu, apabila melaksanakan kerja lembur tidak akan memperoleh upah lembur sesuai
dengan Peraturan Perundangan/Ketenagakerjaan yang berlaku.
7. Perhitungan upah lembur adalah sesuai dengan Kebijakan Perusahaan dengan berpedoman
pada Peraturan Perundangan/Ketenagakerjaan yang berlaku.
P a g e 10 | 34
PERATURAN PERUSAHAAN
PT LOGINDO SAMUDRAMAKMUR TBK.
Lembur
*Paling lama 4 jam dalam 1 hari dan 18 jam dalam 1 minggu (PP No. 35 tahun 2021, Bab 4
Pasal 26)
*Lembur dari 4 jam, Pengusaha berkewajiban memberikan makanan dan minuman (tidak
dapat digantikan dalam bentuk uang) Bab 4, Pasal 29
*Perhitungan lembur berdasarkan yang telah ditetapkan (Bab 4, Pasal 31)
*Peraturan lembur bagi pelaut telah diatur khusus sesuai peraturan dan perundang
undangan dari Kementerian Perhubungan Laut.
1. Seragam kerja merupakan salah satu perlengkapan kerja yang mempengaruhi citra dan
reputasi Pekerja dan Perusahaan di dalam dan di luar lingkungan Perusahaan.
2. Pekerja yang mempunyai tugas-tugas khusus, seperti: pengemudi kendaraan, petugas
keamanan/sekuriti, mekanik dan montir serta Pekerja lainnya yang sifat Pekerjaannya perlu
memakai seragam dan atau sepatu kerja khusus, akan diberikan seragam kerja dan atau
sepatu kerja sesuai dengan kebutuhan.
3. Pemberian pakaian seragam kepada Pekerja darat, serta petugas khusus, termasuk
pengaturan jenis pakaian seragam, jenis sepatu dan jumlahnya, akan diatur tersendiri
sesuai dengan Keputusan Direksi.
Pelanggaran dalam penggunaan seragam kerja yang tidak sesuai dengan ketentuan akan
dikenakan sanksi.
1. Untuk melaksanakan tugas yang karena jenis atau lingkungan kerjanya mengharuskan
Pekerja menggunakan perlengkapan/peralatan perlindungan diri demi kesehatan dan
keselamatannya, maka Perusahaan akan memberikan perlengkapan/peralatan
kerja/keselamatan kerja sesuai dengan kebutuhan, situasi dan kondisi yang dihadapi.
P a g e 11 | 34
PERATURAN PERUSAHAAN
PT LOGINDO SAMUDRAMAKMUR TBK.
P a g e 12 | 34
PERATURAN PERUSAHAAN
PT LOGINDO SAMUDRAMAKMUR TBK.
10. Selalu berada di tempat kerja selama jam kerja dan tidak pergi ke bagian lain kecuali untuk
hal-hal yang ada hubungannya dengan tugas dan tanggung jawab kerja atau atas perintah
Atasannya.
11. Apabila mempunyai kepentingan untuk meninggalkan tempat kerjanya, Pekerja wajib
meminta ijin secara tertulis terlebih dahulu kepada Atasannya sesuai prosedur yang
berlaku.
12. Melaporkan dan membantu mencegah usaha–usaha gangguan di dalam maupun di luar
Perusahaan yang dapat merugikan atau menghambat kelancaran kegiatan operasional
Perusahaan.
13. Memberikan keterangan yang sebenar-benarnya apabila ada permasalahan
internal/eksternal yang berhubungan dengan Pekerjaan.
14. Melaporkan kepada Atasan dan HRD apabila ada perubahan atas status dirinya, susunan
anggota keluarganya, perubahan alamat dan sebagainya.
15. Sebelum cuti, karyawan harus menginput cuti di sistem. Pengaturan jadwal cuti untuk
pelaut dilakukan oleh pihak PIC kapal sesuai kebijakan perusahaan dan SOP yang ada.
Pekerja yang menyimpang dari kewajiban di atas akan dikenakan sanksi baik melalui Surat
Peringatan maupun PHK sesuai dengan Peraturan Perusahaan dan Peraturan
Perundangan/Ketenagakerjaan yang berlaku.
atau gangguan dalam menjalankan tugasnya baik kepada dirinya ataupun kepada orang
lain.
10. Melakukan segala bentuk perjudian serta perbuatan asusila baik di dalam Perusahaan,
lokasi kerja maupun lingkungan sekitar Perusahaan.
11. Menghilangkan atau sengaja merusak barang-barang inventaris Perusahaan.
12. Mempergunakan telepon Perusahaan untuk kepentingan pribadi kecuali dalam hal-hal yang
mendesak dan penting, misal: berita duka, keluarga sakit keras dan lain sebagainya. Apabila
terbukti adanya penggunaan untuk keperluan pribadi, maka Pekerja akan dikenakan
konsekuensi penggantian biaya pulsa sesuai bukti pemakaian.
13. Melakukan hal-hal yang bertentangan dengan Peraturan Perundangan dan ketentuan-
ketentuan lain yang mengikat.
14. Menulis berita atau ulasan tentang keadaan Perusahaan dalam media masa yang tidak
diterbitkan/dilaksanakan oleh Pengusaha, kecuali dengan persetujuan atau perintah
tertulis dimuka dari Pengusaha.
15. Selama waktu kerja ataupun di luar jam kerja melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan
di dalam lingkungan Perusahaan yang tidak termasuk atau di luar urusan atau tugas
pekerjaan yang diberikan oleh Pengusaha, yang berakibat pada adanya kemungkinan
Pekerja melalaikan pekerjaannya ataupun tidak bisa mencurahkan tenaga dan pikiran
yang sebaik-baiknya bagi Perusahaan, kecuali atas izin Pengusaha.
16. Membuka atau mengungkapkan rahasia Perusahaan atau Informasi Material kepada
Suami/Istri, sanak saudara, rekan di rumah, sanak saudara dari rekan di rumah, bank
investasi, manajer investasi, broker dan para Pekerja lainnya yang tidak berhak dan/atau
tidak berwenang untuk mengetahui Informasi Material dimaksud, serta pihak lainnya
yang dipandang dapat memanfaatkan Informasi Material untuk kepentingan dan
keuntungan pribadi dan/atau pihak lain, kecuali sebagai bagian dari keterbukaan
informasi yang disyaratkan oleh Peraturan atau Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku.
17. Meminjamkan dan/atau menyewakan kepada orang lain atau menyalahgunakan barang,
berupa apapun, milik Perusahaan yang dipercayakan atau berada di bawah tanggung
jawabnya.
19. Menggunakan fasilitas atau peralatan kerja Pengusaha untuk kepentingan pribadi
maupun pihak ketiga.
20. Membujuk Pengusaha, Atasan, rekan sekerja maupun Keluarganya untuk berbuat
sesuatuyang melanggar hukum atau kesusilaan.
21. Merusak atau menghilangkan atau mengakibatkan rusak atau hilangnya barang milik
Perusahaan berupa apapun, baik dengan sengaja maupun tidak sengaja/kecerobohan.
P a g e 14 | 34
PERATURAN PERUSAHAAN
PT LOGINDO SAMUDRAMAKMUR TBK.
22. Berbohong, memberikan keterangan palsu atau tidak benar, termasuk melakukan
pencatatan kehadiran Pekerja lain, mengubah atau mengisi kartu/daftar hadir dengan
tidak sebenarnya dan/atau membawa pulang kartu hadir.
23. Terlibat langsung maupun tidak langsung dalam tindak pidana atau perkara yang
melanggar hukum.
24. Berbuat hal-hal yang dapat mengganggu ketertiban dan ketenangan kerja atau
menghambat kelancaran produksi/pekerjaan. seperti bekerja sembarangan,
memperlambat penyelesaian pekerjaan,
25. Minum minuman keras, mabuk, memakai dan/atau memperjualbelikan narkotika, obat
terlarang dan/atau sejenisnya,
26. Berkelahi, mengacau di tempat kerja, bermain judi, mengobrol, tidur atau tidur-tiduran
ditempat kerja pada Waktu Kerja, membaca buku cerita/novel, serta menyebarkan atau
membuat pengumuman, brosur, pamphlet.
27. Memberikan atau menyebarkan berita atau keterangan yang dapat menimbulkan
keresahan dan/atau membuat keributan di antara sesama Pekerja dan/atau antara
Pekerja dan Pengusaha.
28. Menganiaya, menghina secara kasar atau mengancam Pengusaha, Atasan, tamu,
rekansekerja maupun Keluarganya.
29. Menerima hadiah pemberian uang, komisi atau barang dari siapa pun, pemberian mana
dapat diduga dimaksudkan agar si pemberi diberikan keistimewaan oleh Pengusaha atau
yang sifatnya dapat merugikan Pengusaha.
31. Bertindak tidak sopan atau menolak perintah kerja yang layak dari Atasan.
33. Menghasut sebagian maupun semua Pekerja untuk melakukan sabotase atau kegiatan
lain secara sengaja yang sifatnya dapat membahayakan barang milik Perusahaan,
keselamatan Pekerja atau orang lain
34. Membawa dan/atau menggunakan senjata api/tajam, bahan peledak, atau alat
berbahayalainnya.
35. Melalaikan atau tidak mematuhi ketentuan mengenai hari dan Waktu Kerja.
P a g e 15 | 34
PERATURAN PERUSAHAAN
PT LOGINDO SAMUDRAMAKMUR TBK.
37. Melakukan hal-hal yang merugikan atau mencemarkan nama baik Perusahaan atau
kepercayaan pelanggan atau masyarakat luas terhadap Perusahaan.
38. Tidak dapat mempertanggungjawabkan uang Perusahaan dengan sebenarnya dan pada
waktu yang telah ditentukan oleh Pengusaha.
40. Meninggalkan pekerjaan tanpa alasan yang sah menurut Perjanjian Kerja, Peraturan
Perusahaan dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
41. Melakukan pelanggaran terhadap tata tertib, prosedur kerja, peraturan kerja dan
Peraturan Perusahaan.
42. Memiliki dan memanfaatkan Informasi Orang Dalam untuk kepentingan dan keuntungan
pribadi maupun pihak lain.
43. Memberitahukan kata sandi komputer kepada rekan sekerja atau pihak lain yang tidak
berkepentingan/tidak berwenang.
44. Menggunakan sarana kerja kantor termasuk komputer beserta dengan data-data yang
ada dan diterima Pekerja bukan untuk kepentingan Perusahaan.
45. Bekerja pada Perusahaan lain pada saat masih berstatus Pekerja pada Perusahaan ini,
kecuali dengan ijin tertulis Perusahaan.
49. Pekerja dilarang membawa dan atau memindahkan peralatan dan barang-barang lain
milik Perusahaan dari tempatnya, kecuali dengan ijin terlebih dahulu dari Perusahaan
melalui atasannya. Pengecualian atas aturan ini berlaku untuk barang milik Perusahaan
yang peruntukan penggunaannya bersifat tidak menetap dan menyesuaikan dengan
mobilitas penggunanya.
50. Pekerja dilarang mengambil, meminjamkan, mengkaryakan tanpa ijin atau merusak,
menghilangkan peralatan dan barang-barang lain milik Perusahaan.
51. Pekerja dilarang memberikan keterangan kepada pihak lain mengenai hasil produksi dan
kegiatan Perusahaan, secara langsung maupun tidak langsung, kecuali dalam rangka
tugas melaksanakan pekerjaannya dan setelah mendapatkan ijin tertulis dari Pimpinan
Perusahaan.
P a g e 16 | 34
PERATURAN PERUSAHAAN
PT LOGINDO SAMUDRAMAKMUR TBK.
Pelanggaran terhadap Larangan ini dapat dikenakan sanksi administratif berupa teguran
lisan dan teguran tertulis sampai dengan dikenakan sanksi Pemutusan Hubungan Kerja PHK
dengan mengacu pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Disiplin kerja merupakan suatu keharusan bagi setiap/semua Pekerja. Terhadap pelanggaran
disiplin kerja akan dikenakan sanksi yang sepadan. Tindakan korektif tersebut diambil oleh Atasan
langsung pekerja yang bersangkutan atau oleh pejabat lain yang berwenang dengan
mempertimbangkan jenis dan sifat pelanggaran yang telah dilakukan, yakni sebagai berikut:
1. Peringatan Lisan/Teguran
2. Surat Peringatan Pertama
3. Surat Peringatan Kedua
4.Surat Peringatan Ketiga (terakhir)
5. Pemutusan Hubungan Kerja karena melakukan pelanggaran bersifat mendesak
6. Pengenaan denda & ganti rugi
Pemberian sanksi Peringatan Lisan/Teguran dan Surat Peringatan diberikan harus secara
berurutan
Pengusaha akan memberikan sanksi kepada Pekerja yang melakukan pelanggaran sebagai
berikut:
Teguran Lisan
1. Pekerja tidak menggunakan kartu pengenal/ID card selama berda di lingkungan kerja
Perusahaan
2. Pekerja tidak berpenampilan yang layak, sopan dan rapi
3. Memakai pesawatt telepon/telex/fax/mesin photocopy/internet/games milik
Perusahaan guna keperluan pribadi
4. Menggoda, mengganggu dan bersenda gurau dengan teman sekerja sehingga
mempengaruhi hasil kerja
5. Bekerja di lokasi kerja Divisi/Departemen/bagian lain tanpa ada kepentingan yang
berkaitan dengan tugas dan pekerjaannya
6. Tidak menghadiri kegiatan yang diselenggarakan oleh Pengusaha yang mewajibkan
Pekerja untuk hadir tanpa alasan yang wajar
7. Tidak mengenakan seragam kerja pada waktu yang telah ditentukan oleh Pengusaha
8. Menolak untuk diperiksa (barang-barang, tas, pakaian, pemeriksaan badan)
9. Melakukan pelanggaran lain yang dipandang setara dengan yang disebutkan di atas
Surat Peringatan Pertama
1. Mengulangi pelanggaran dan/atau melakukan pelanggaran kategori teguran lisan pada
saat masih berlaku teguran lisan
2. Tiba di tempat kerja dan melakukan pekerjaan setelah dimulainya waktu kerja atau
melewati batas waktu istirahat
3. Meninggalkan tempat kerja sebelum berakhirnya waktu kerja
P a g e 17 | 34
PERATURAN PERUSAHAAN
PT LOGINDO SAMUDRAMAKMUR TBK.
4. Tidak menyerahkan surat keterangan sakit dari Dokter, di hari pertama beraktivitas di
kantor setelah sakit
5. Tidak memberitahukan ketidakhadiran kepada Atasan dan HRD
6. Tidak mematuhi pengarahan/petunjuk dari atasan langsung termasuk perintah kerja
lembur tanpa alasan yang wajar
7. Merokok di tempat terlarang
8. Tidur pada saat waktu kerja yang mengganggu jalannya pekerjaan
9. Menyimpan, membuka dan/atau mengunduh gambar/file/situs termasuk melakukan
transaksi melalu internet (online shopping) yang mengandung content pornography
10. Lalai mencatat kehadiran pada saat masuk kerja atau meninggalkan tempat kerja lebih
dari 3 (tiga) kali dalam seminggu
11. Tidak segera melaporkan barang-barang milik Perusahaan yang hilang atau yang
ditemukan
12. Tidak melaporkan kepada Perusahaan perubahan data Pekerja seperti alamat,
perkawinan dan lain sebagainya sesuai prosedur yang ditetapkan
13. Berpakaian tidak sopan dan menggunakan sandal saat waktu kerja
14. Tidak menjaga kebersihan lingkungan kerja termasuk alat-alat kerja
15. Mangkir selama 1 (satu) hari dalam sebulan tanpa alasan yang jelas
16. Datang terlambat atau pulang sebelum jam kerja berakhir sebanyak 3 (tiga) kali
berturut-turut dalam satu minggu atau 6 (enam) kali tidak berturut-turut dalam sebulan
tanpa persetujuan atasan
17. Menjaminkan upah/penghasilan lainnya kepada orang lain atau pihak lain yang
mengakibatkan dapat mengganggu produktifitas kerja
18. Memaksakan pekerjaan yang harus dilakukan sendiri kepada orang lain atau melakukan
pekerjaan yang bukan tugasnya tanpa ijin atasan langsung
19. Tidak memberitahu/melaporkan kepada atasan langsung atau mengambil tindakan
pencegahan apabila mengetahui tentang sesuatu kegiatan/kejadian atau bahaya yang
dapat merugikan pekerja dan/atau perusahaan
20. Memasuki lingkungan perusahaan tanpa ijin di luar jam kerja (termasuk hari libur)
bukan untuk keperluan dinas
21. Menolak pemeriksaan kesehatan dirinya oleh Dokter yang ditunjuk Pengusaha jika
diminta untuk melakukan pemeriksaan tersebut
22. Tidak memanfaatkan waktu kerja atau bermalas-malasan selama waktu kerja
23. Kelalaian yang menyebabkan kerusakan kecil/ringan atas barang milik Perusahaan
24. Tidak cakap melakukan pekerjaan yang dapat dijelaskan secara obyektif walaupun telah
dilakukan pembinaan
25. Atasan langsung yang tidak memberikan teguran lisan dan/atau surat peringatan I
kepada bawahannya yang melakukan pelanggaran kategori teguran lisan dan/atau surat
peringatan I
26. Melakukan pelanggaran lain yang dipandang setara dengan yang disebutkan di atas
27. Mencatatkan kehadiran pekerja lain
28. Lalai menyerahkan pekerjaan pada batas waktu yang telah ditentukan
29. Ceroboh sehingga menyebabkan membahayakan rekan kerja dan/atau merugikan
Perusahaan
30. Menolak untuk bekerja sama dengan rekan kerja
P a g e 18 | 34
PERATURAN PERUSAHAAN
PT LOGINDO SAMUDRAMAKMUR TBK.
31. Melakukan pekerjaan yang tidak berhubungan dengan pekerjaan kantor termasuk
berjualan/berdagang/bisnis pribadi/kelompok yang mengganggu pekerjaan dan tanpa
izin atasan/pengusaha
32. Berbicara dan bertingkah laku tidak sopan terhadap sesame pekerja yang dapat
mengganggu ketertiban atau ketegangan di lingkungan perusahaan
33. Atasan langsung yang tidak memberikan surat peringatan II kepada bawahannya yang
melakukan pelanggaran kategori surat peringatan II
34. Mangkir selama 2 (dua) hari dalam sebulan tanpa alasan yang jelas
35. Datang terlambat atau pulang sebelum jam kerja berakhir sebanyak 4 (empat) kali
berturut-turut dalam satu minggu atau 7 (tujuh) kali tidak berturut-turut dalam sebulan
tanpa persetujuan atasan
36. Memberikan keterangan yang menyangkut pribadi pekerja dan keluarganya yang
bersifat menghasut, memfitnah dengan maksud untuk merugikan pekerja atas
evaluasi/penilaian dan/atau keputusan pengusaha
37. Tidak melaksanakan prosedur kerja yang telah ditetapkan Pengusaha, sehingga dapat
mengakibatkan kerugian bagi pihak perusahaan atau pihak lain atau dapat menghambat
tercapainya sasaran kerja
38. Meninggalkan pekerjaan/tempat kerja selama jam kerja berlangsung tanpa alasan yang
dapat diterima atau tanpa ijin atasan kerja
39. Pekerja melakukan kegiatan atau tindakan yang merepresentasikan perusahaan baik
secara langsung atau tidak langsung untuk kepentingan pribadi dan/atau mewakili
orang lain tanpa izin perusahaan
40. Melakukan pelanggaran lain yang dipandang setara dengan yang disebutkan di atas
Selain SP I, II dan III yang diberikan secara berurutan, Perusahaan juga dapat memberikan surat
peringatan “pertama dan terakhir”, secara langsung tanpa harus melalui SP I, II dan III apabila
melakukan pelanggaran cukup fatal di bawah ini:
P a g e 19 | 34
PERATURAN PERUSAHAAN
PT LOGINDO SAMUDRAMAKMUR TBK.
6. Datang terlambat atau pulang sebelum jam kerja berakhir sebanyak 5 (lima) kali
berturut-turut dalam satu minggu atau 8 (delapan) kali tidak berturut-turut dalam
sebulan tanpa persetujuan atasan
7. Mangkir selama 3 (tiga) hari dalam sebulan tanpa alasan yang jelas
8. Atasan langsung yang tidak memberikan surat peringatan III kepada bawahannya yang
melakukan pelanggaran kategori surat peringatan III
9. Membawa/menggunakan barang dan/atau alat-alat dan/atau fasilitas kantor di dalam
maupun di luar waktu kerja, baik di dalam maupun di luar lingkungan kerja yang tidak
sesuai fungsinya dan tanpa ada izin dari atasan kerja
10. Menyebarkan berita bohong sehingga mengakibatkan kerugian Perusahaan maupun
pekerja lainnya
11. Tidak menghadiri atau mengikuti program pelatihan/kursus/training yang
diperintahkan oleh Perusahaan
12. Membawa dokumen, salinan surat/fotocopy atau bahan tertulis lainnya yang bersifat
rahasia tanpa seijin yang berwenang
13. Menghilangkan barang milik perusahaan baik secara tidak sengaja atau kelalaian
sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi Perusahaan
14. Merokok di tempat terlarang dan berbahaya
15. Mengizinkan atau membantu orang-orang yang tidak berhak untuk memasuki tempat-
tempat terlarang, tempat penyimpanan barang/dokumen dan lain-lain
16. Melakukkan tindakan atau perbuatan yang dapat merugikan nama atau citra baik
Perusahaan
17. Dengan sengaja menggunakan dan/atau mengambil file atau data dari luar Perusahaan
yang mengakibatkan masuknya virus pada peralatan atau jaringan/system yang ada di
Perusahaan
18. Memberitahukan kata sandi computer kepada rekan kerja atau pihak lain yang tidak
berkepentingan/tidak berwenang yang menimbulkan kerugian materiil terhadap
perusahaan
19. Menyalahgunakan izin sakit (surat keterangan sakit) dari Dokter yang dipergunakan
sebagai alasan ketidakhadiran
20. Memberikan keterangan dan/atau informasi material tanpa izin dari Pengusaha
21. Melakukan pelanggaran lain yang dipandang setara dengan yang disebutkan di atas
22. Menolak terhadap keputusan perusahaan atas mutase pekerja berupa rotasi, promosi
dan/atau demosi
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena melakukan pelanggaran berat bersifat mendesak
Pemutusan Hubungan kerja karena pelanggaran bersifat mendesak, dilaksanakan tanpa surat
peringatan dan tanpa surat pemberitahuan Pemutusan Hubungan Kerja. Pekerja tidak berhak
atas uang pesangon dan uang penghargaan masa kerja. Pekerja berhak atas uang penggantian
hak.
1. Menerima hadiah pemberian uang, komisi atau barang dari siapapun
2. Membongkar dan/atau membocorkan rahasia perusahaan, pengusaha, rumah tangga
Direksi, Atasan dan rekka sekerja, kecuali untuk kepentingan negara
3. Minum-minuman keras, mabuk, memakai dan/atau memperjualbelikan narkotika, obat
terlarang dan/atau sejenisnya
4. Berkelahi, mengacau di tempat kerja, bermain judi, tidur atau tidur-tiduran di tempat
kerja pada waktu kerja, membaca buku cerita/novel, serta menyebarkan atau membuat
pengumuman, brosur yang bersifat provokatif
P a g e 20 | 34
PERATURAN PERUSAHAAN
PT LOGINDO SAMUDRAMAKMUR TBK.
P a g e 21 | 34
PERATURAN PERUSAHAAN
PT LOGINDO SAMUDRAMAKMUR TBK.
20. Memberikan hadiah berupa uang, barang atau fasilitas perusahaan kepada relasi,
pelanggan atau pihak lain tanpa izin atasan/pengusaha yang berwenang
21. Tidak melaksanakan prosedur kerja yang telah ditetapkan pengusaha, sehingga
mengakibatkan kerugian finansial dan/atau material bagi perusahaan
22. Melakukan perbuatan atau tindakan yang mengakibatkan kerugian finansial dan/atau
material bagi perusahaan
23. Melakukan perbuatan lainnya yang terancam pidana penjara
24. Menyalahgunakan nama perusahaan atau logo/lambang perusahaan untuk
kepentingan pribadi atau kelompok tertentu tanpa izin pengusaha
25. Melakukan percobaan pencurian atau penggelapan terhadap barang atau uang milik
perusahaan atau pekerja atau pihak lain, baik secara sengaja atau kelalaian
26. Menghilangkan barang milik perusahaan
27. Memindahtangankan dan/atau menjual sebagian atau semua aktivitas/hasil
kreativitas/output/hasil karya yang dibuat oleh pekerja selama bekerja yang merupakan
milik dan hak kekayaan intelektual perusahaan kepada pihak manapun
28. Bekerja pada perusahaan lain pada saat masih mempunyai hubungan kerja dengan
perusahaan ini tanpa ijin tertulis dari pengusaha
29. Melakukan pelanggaran terhadap kepercayaan jabatan
Pemberian surat peringatan tertulis dan masa berlakunya ditetapkan sebagai berikut:
Teguran lisan – surat peringatan kedua dikeluarkan oleh atasan pekerja ybs dengan
tembusan kepada Dept. HRD.
Masa berlaku teguran lisan 3 bulan, sedangkan surat peringatan pertama sd kedua masa
berlakunya 6 bulan.
Surat peringatan ketiga (terakhir) atau surat peringatan “Pertama dan terkahir” dikeluarkan
oleh Dept. HRD atas penerimaan laporan dari Atasan pekerja.
Masa berlaku surat peringatan ketiga dan surat peringatan “Pertama dan terakhir” adalah
6 bulan.
Sesuai ketentuan penjelasan pasal 52 ayat 1 PP 35 tahun 2021, maka setiap pelanggaran
yang dilakukan pekerja dapat diberikan sanksi surat peringatan I, II dan III; diberikan secara
berurutan yang dimulai dari SP 1.
4. Terhadap Pekerja yang telah mendapatkan Surat Peringatan Terakhir yang belum
berakhir masa berlakunya dan ternyata masih melakukan kesalahan/pelanggaran lagi,
maka Pekerja tersebut dapat dikenakan PHK yang pelaksanaannya sesuai ketentuan
Pasal 52 Ayat 1, PP Nomor 35 tahun 2021.
5. Sanksi-sanksi sebagaimana tersebut di atas akan berakibat terhadap konduite dan bisa
mempengaruhi berbagai tunjangan/fasilitas/penghargaan yang akan diterima Pekerja.
g. Tidak mematuhi Peraturan Keselamatan Kerja dan Tata Kebersihan yang berlaku di
Perusahaan
h. Tidak dapat memenuhi tugas dan tanggungjawab sesuai uraian pekerjaannya
setelah diberikan pengarahan
i. Berkata atau bertindak yang tidak sesuai norma dan etika di lingkungan kerja
j. Tidak menghiraukan petunjuk-petunjuk atau larangan-larangan dari Perusahaan
atau Atasan
k. Melakukan usaha/kegiatan di dalam Perusahaan dengan tujuan keuntungan pribadi
10. Tindakan pelanggaran yang dapat dikenakan Surat Peringatan Pertama dan Terakhir
a. Dua kali menolak/tidak mematuhi arahan/perintah yang sesuai dengan uraian
tugas dan tanggungjawabnya
b. Melakukan tugas/pekerjaan dengan ceroboh sehingga menimbulkan kerusakan
terhadap aset Perusahaan atau mengakibatkan Perusahaan harus membayar ganti
rugi terhadap pihak ketiga karena kecerobohan tersebut
c. Meminta/memohon/mencari informasi kesempatan kerja pada pelanggan/klien
Perusahaan
d. Melakukan pelanggaran lainnya yang bobotnya menurut Perusahaan dapat
dikenakan Surat Peringatan Pertama dan Terakhir
Tindakan skorsing juga dapat dikenakan kepada Pekerja yang sedang dalam proses PHK
sesuai dengan Peraturan Perundangan/Ketenagakerjaan yang berlaku.
1. Perusahaan berhak meminta ganti rugi atau denda materi terhadap Pekerja, apabila
kesalahan atau kecerobohan kerja yang telah dilakukan oleh Pekerja tersebut
mengakibatkan kerugian materi bagi Perusahaan. Ganti rugi ataupun denda yang
dibebankan kepada Pekerja karena kesalahannya, besarnya tidak akan melebihi dari
kerugian yang diderita oleh Perusahaan. Apabila Pekerja sudah dikenakan sanksi ganti rugi,
maka Perusahaan tidak akan mengenakan sanksi denda, begitupun juga sebaliknya.
2. Pengenaan denda terhadap Pekerja tidak berpedoman kepada besar kecilnya kerugian
maupun keuntungan yang dialami Perusahaan, namun dilihat berdasarkan kecerobohan
ataupun kelalaian Pekerja dalam melaksanakan perintah kerja.
P a g e 24 | 34
PERATURAN PERUSAHAAN
PT LOGINDO SAMUDRAMAKMUR TBK.
3. Peraturan mengenai ganti rugi dan denda akan diatur lebih lanjut dalam Surat Keputusan
Direksi dengan mengindahkan peraturan perundangan berlaku.
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada Pekerja dapat dilakukan apabila Pekerja:
a. Melakukan pemogokan/tindakan-tindakan yang mengarah kepada usaha-usaha
pemogokan diluar ketentuan atau prosedur yang telah diatur oleh Perusahaan atau
Peraturan Perundangan/Ketenagakerjaan yang berlaku.
b. Menganiaya, mengancam, secara fisik atau mental, menghina secara kasar Pimpinan
Perusahaan, Keluarga Pimpinan Perusahaan atau teman sekerja.
c. Membujuk Pimpinan Perusahaan, Keluarga Pimpinan Perusahaan atau teman sekerja
untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan Peraturan
Perundangan/Ketenagakerjaan, Peraturan Perusahaan, dan norma-norma kesopanan
dan ketertiban umum.
d. Melakukan kelalaian atau kecerobohan dalam melaksanakan tugas yang telah diberikan
dan melakukan Pekerjaan secara sembarangan yang mengakibatkan kerugian bagi
pihak Perusahaan.
e. Memberikan keterangan palsu/memalsukan keterangan atau dokumen yang
berhubungan dengan kepentingan Perusahaan.
f. Mabuk, meminum minuman keras yang memabukkan, madat, memakai obat bius, atau
menyalahgunakan narkotika, obat-obat terlarang atau obat-obat perangsang lainnya di
tempat kerja yang dilarang oleh Peraturan Perundangan/Ketenagakerjaan yang berlaku.
g. Dijatuhi hukuman/menjalani hukuman atas keputusan pengadilan.
h. Membongkar atau membocorkan rahasia Perusahaan atau mencemarkan nama baik
Perusahaan, Pimpinan/Pemegang Saham Perusahaan, Keluarga Pimpinan/Pemegang
Saham Perusahaan dan atau teman sekerja yang seharusnya dirahasiakan kecuali untuk
kepentingan Negara.
i. Menghasut/memaksa teman sekerja untuk melakukan tindakan melawan hukum,
sehingga mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan.
j. Melakukan/mencoba melakukan penyuapan dan atau menerima/mencoba menerima
suap dalam bentuk apapun dan dari siapapun terhadap atau dari seseorang/beberapa
orang dan atau Pekerja Perusahaan, Pimpinan Perusahaan dan atau keluarganya.
k. Melakukan perbuatan asusila atau melakukan perjudian di tempat kerja atau
lingkungan kerja.
l. Melakukan perusakan dengan sengaja atau karena kecerobohan terhadap barang atau
aset/perlengkapan/peralatan milik Perusahaan.
m. Melakukan tindakan seperti pencurian, penggelapan, penipuan, perdagangan barang
terlarang baik didalam maupun diluar lingkungan Perusahaan.
n. Menyalahgunakan barang atau aset/perlengkapan/peralatan, hak atau fasilitas yang
diberikan oleh Perusahaan (untuk tujuan penggunaan yang tidak benar) atau
P a g e 25 | 34
PERATURAN PERUSAHAAN
PT LOGINDO SAMUDRAMAKMUR TBK.
Hak akibat Pemutusan Hubungan Kerja sesuai dengan PP No. 35 tahun 2021 Pasal 40.
Upah Pokok adalah imbalan dasar yang dibayarkan kepada pekerja menurut tingkat atau jenis
pekerjaan yang besarnya ditetapkan perusahaan
Tunjangan Tetap adalah tunjangan yang sifat pembayarannya teratur berkaitan dengan
pekerjaan yang diberikan secara tetap untuk pekerja dan keluarganya serta dibayarkan dalam
satuan waktu yang sama dengan pembayaran upah pokok, seperti Tunjangan Isteri; Tunjangan
Anak; Tunjangan Perumahan; Tunjangan Kematian; Tunjangan Daerah dan lain-lain. Tunjangan
Makan dan Tunjangan Transport dapat dimasukan dalam komponen tunjangan tetap apabila
pemberian tunjangan tersebut tidak dikaitkan dengan kehadiran, dan diterima secara tetap
oleh pekerja menurut satuan waktu, harian atau bulanan.
Tunjangan Tidak Tetap adalah suatu pembayaran yang secara langsung atau tidak langsung
berkaitan dengan pekerja, yang diberikan secara tidak tetap untuk pekerja dan keluarganya
serta dibayarkan menurut satuan waktu yang tidak sama dengan waktu pembayaran upah
pokok, seperti Tunjangan Transport yang didasarkan pada kehadiran, Tunjangan makan dapat
dimasukan ke dalam tunjangan tidak tetap apabila tunjangan tersebut diberikan atas dasar
kehadiran (pemberian tunjangan bisa dalam bentuk uang atau fasilitas makan).
Dalam hal komponen upah di Perusahaan terdiri atas upah pokok dan tunjangan tidak tetap,
upah pokok paling sedikit sebesar upah minimum (PP No. 36 tahun 2021 Pasal 23).
Pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari upah minimum (PP No. 36 tahun 2021
Pasal 23).
Upah minimum berlaku bagi Pekerja/Buruh dengan masa kerja kurang dari 1 tahun (PP No. 36
tahun 2021 Pasal 24 ayat 1).
Upah bagi Pekerja/Buruh dengan masa kerja 1 tahun atau lebih berpedoman pada struktur
dan skala upah (PP No. 36 tahun 2021 Pasal 24 ayat 2).
P a g e 26 | 34
PERATURAN PERUSAHAAN
PT LOGINDO SAMUDRAMAKMUR TBK.
Pengupahan untuk pelaut sudah diatur tersendiri berdasarkan standar yang ditetapkan dalam
PKL dan untuk komponen pengupahan merujuk kepada ketetapan oleh perusahaan.
Fasilitas adalah kenikmatan dalam bentuk nyata/natura yang diberikan perusahaan oleh
karena hal-hal yang bersifat khusus atau untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja,
seperti fasilitas kendaraan (antar jemput pekerja atau lainnya); pemberian makan secara
cuma-cuma; sarana ibadah; tempat penitipan bayi; koperasi; kantin dan lain-lain.
Bonus adalah bukan merupakan bagian dari upah, melainkan pembayaran yang diterima
pekerja dari hasil keuntungan perusahaan
1. Penetapan besarnya upah permulaan seorang Pekerja didasarkan pada status Pekerja
dengan mempertimbangkan: tingkat pendidikan, pengalaman kerja, pangkat dan atau
jabatan yang akan dipangkunya, hasil test masuk, wawancara dan lain sebagainya.
2. Kenaikan gaji pokok berkala tahunan didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan antara
lain: tingkat inflasi, kemampuan keuangan Perusahaan, kinerja Pekerja, dan jabatan Pekerja
yang bersangkutan. Evaluasi dan penilaian secara berkala akan dilakukan oleh Atasan
Langsung dan Atasan tidak langsung masing-masing Pekerja.
3. Penetapan upah kepada Pekerja, minimal sesuai dengan Upah Minimum Kota/Propinsi
(UMK/UMP) yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Hal-hal lain yang berkaitan dengan Upah dan Kompensasi selama Pekerja sakit mengikuti
Peraturan Perundangan yang berlaku (PP No. 36 tahun 2021 Pasal 41).
Upah selama sakit bagi pelaut berlaku Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 2000.
P a g e 27 | 34
PERATURAN PERUSAHAAN
PT LOGINDO SAMUDRAMAKMUR TBK.
Perusahaan memberikan jaminan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan sesuai ketentuan
Perundangan yang berlaku.
Perusahaan juga telah mengambil kebijakan untuk melakukan kerjasama dengan pihak
perusahaan asuransi untuk menangani perawatan/pemeliharaan kesehatan Pekerja dengan
skema yang ditentukan oleh Perusahaan.
1. Hari libur nasional dan cuti bersama adalah hari libur dan cuti yang ditetapkan oleh
Pemerintah yang berlaku untuk semua Pekerja.
2. Pelaksanaan cuti bersama ini akan mengurangi hak cuti tahunan Pekerja.
1. Cuti/hari istirahat (selanjutnya disebut ‘Cuti’ saja) tahunan adalah sejumlah hari istirahat
yang diberikan oleh Perusahaan kepada Pekerja setelah bekerja selama 12 (dua belas) bulan
secara terus menerus dengan menerima pembayaran gaji.
2. Lamanya cuti tahunan adalah 12 (dua belas) hari kerja dalam setahun. Hari libur nasional
dan hari libur Perusahaan yang jatuh bersamaan dengan waktu cuti tidak dianggap sebagai
bagian dari hak cuti.
3. Hak cuti tahunan dapat diambil dalam periode waktu 1 (satu) tahun sejak hak cuti tersebut
timbul dan akan hangus dengan sendirinya apabila tidak diambil sampai dengan
berakhirnya periode cuti tersebut, kecuali apabila Perusahaan menyetujui untuk
menangguhkan pelaksanaan cutinya sampai dengan 3 (tiga) bulan setelah masa
pengambilan cuti berakhir. Penangguhan cuti tahunan atas permintaan Pekerja harus
mendapat persetujuan dari Atasan yang bersangkutan dengan tingkat minimum Manager
atau yang setara.
4. Perusahaan berhak mengatur hari-hari cuti tahunan Pekerja untuk mempertahankan
kelangsungan dan produktivitas kerja Perusahaan.
5. Permintaan cuti harus diajukan sekurang–kurangnya 2 (dua) minggu sebelum cuti diambil
sesuai dengan prosedur cuti yang berlaku.
6. Pengambilan cuti tersebut harus disetujui oleh Atasan Langsung dan diketahui oleh Unit
Kerja Human Resources.
7. Pekerja yang telah bekerja selama 6 (enam) tahun berturut-turut/terus menerus atau
kelipatannya berhak memperoleh istirahat panjang, masing-masing selama 1 (satu) bulan
yang dilaksanakan pada tahun ke 7 dan tahun ke 8.
P a g e 28 | 34
PERATURAN PERUSAHAAN
PT LOGINDO SAMUDRAMAKMUR TBK.
Pekerja tersebut tidak berhak lagi atas cuti tahunannya dalam 2 (dua) tahun berjalan
tersebut.
8. Perusahaan menetapkan periode 1 (satu) bulan sama dengan 21 (dua puluh satu) hari kerja.
9. Untuk karyawan yang mengambil jatah cuti, tetapi belum memiliki jatah cuti, perhitungan
adalah sbb: total cuti yang diambil/21 hari kerja X GP
10. Apabila karyawan mengundurkan diri dan masih memiliki sisa cuti, cuti dapat diuangkan
dengan perhitungan sisa cuti/21 hari kerja x GP
11. Karyawan yang tidak hadir dan tanpa disertai surat keterangan Dokter, dapat menggunakan
jatah cuti tahunannya. Bagi karyawan yang belum mempunyai jatah cuti, akan prorate dari
gaji sebanyak ketidakhadiran.
12. Pengaturan sistem cuti bagi Pelaut telah diatur tersendiri oleh perusahaan yang tertuang di
SOP yang tidak bertentangan dengan peraturan nasional dan international dibidang
pengawakan dan kepelautan.
1. Istirahat melahirkan adalah hari-hari istirahat Pekerja wanita yang diberikan maksimum 1½
(satu setengah) bulan sebelum dan 1 ½ (satu setengah) bulan sesudah bersalin.
2. Pekerja wanita yang mengalami keguguran kandungan, diberikan istirahat selama 1,5 bulan
atau berdasarkan surat keterangan dokter kandungan.
3. Perpanjangan istirahat bersalin dan gugur kandungan dapat diberikan berdasarkan keadaan
yang membahayakan Pekerja wanita, atas dasar surat keterangan dokter.
1. Perusahaan memberikan ijin kepada Pekerja untuk meninggalkan kerja/tidak masuk kerja
oleh karena alasan/kepentingan yang mendesak yang bersifat pribadi/khusus/ kepentingan
negara, yang diajukan secara tertulis kepada Atasan Langsung masing-masing. Dalam
keadaan demikian, Pekerja bersangkutan memperoleh gaji penuh.
2. Ijin meninggalkan kerja/tidak masuk kerja tersebut di atas diberikan dalam hal:
a. Perkawinan Pekerja : 3 (tiga) hari
b. Perkawinan anak (yang terdaftar) : 2 (dua) hari
c. Istri Pekerja melahirkan/gugur kandungan : 2 (dua) hari
d. Kematian istri/suami/anak kandung/orang tua/mertua/
saudara kandung : 2 (dua) hari
e. Khitanan/Baptis anak Pekerja : 2 (dua) hari
f. Anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia : 1 (satu) hari
P a g e 29 | 34
PERATURAN PERUSAHAAN
PT LOGINDO SAMUDRAMAKMUR TBK.
3. Ijin meninggalkan kerja/tidak masuk kerja selain hal-hal tersebut diatas akan mengurangi
hak cuti tahunannya.
4. Ketentuan mengenai ijin meninggalkan kerja/tidak masuk kerja akan diatur lebih lanjut
dalam peraturan tambahan.
5. Pekerja yang tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan kepada Atasannya dengan alasan-
alasan yang tidak dapat diterima Perusahaan, maka dianggap/dinyatakan sebagai mangkir
dan upahnya tidak dibayarkan sesuai ketentuan pasal 93(1) UU Ketenagakerjaan No. 13
tahun 2003.
6. Setiap Pekerja yang mangkir selama 5 (lima) hari berturut-turut tanpa memberikan surat
keterangan tertulis/bukti-bukti yang sah dan telah dipanggil oleh Perusahaan 2 (dua) kali
secara patut tertulis, dapat dilakukan PHK karena dikualifikasikan mengundurkan diri.
Perusahaan tidak berkewajiban untuk memberikan Uang Pesangon ataupun Uang
Penghargaan Masa Kerja kepada Pekerja tersebut
1. Setiap keluhan dan pengaduan dari seorang Pekerja harus disampaikan, dibicarakan dan
diselesaikan dengan Atasan Langsungnya terlebih dahulu.
2. Bilamana belum tercapai penyelesaian yang memuaskan, maka dengan persetujuan atau
sepengetahuan Atasan Langsungnya, Pekerja dapat menyampaikan dan membicarakan
masalahnya kepada Atasan satu tingkat lebih tinggi dari Atasan Langsungnya dan atau
meminta bantuan Pimpinan Unit Kerja Human Resources untuk mencari alternatif
penyelesaiannya.
3. Bilamana prosedur tersebut di atas telah ditempuh tanpa memberikan hasil yang
memuaskan, maka persoalan dapat diajukan kepada pimpinan yang lebih tinggi hingga ke
tingkat Direksi.
4. Bila masalahnya tidak dapat diselesaikan, maka selanjutnya akan diselesaikan menurut
Peraturan Perundangan/Ketenagakerjaan yang berlaku.
P a g e 30 | 34
PERATURAN PERUSAHAAN
PT LOGINDO SAMUDRAMAKMUR TBK.
1. Permohonan pengunduran diri harus diajukan secara tertulis kepada Atasan Langsung
dengan tembusan kepada Unit Kerja Human Resources:
Assistant Manager ke atas, permohonan harus diajukan 2 (dua) bulan sebelum tanggal
pengunduran diri.
Supervisor ke bawah, permohonan harus diajukan 1 (satu) bulan sebelum tanggal
pengunduran diri.
1. Hubungan kerja berakhir pada saat Pekerja mencapai usia 60 (enam puluh) tahun dan
kepadanya diberikan Tunjangan Hari Tua dari BPJS Ketenagakerjaan, Uang Pesangon, Uang
Penghargaan Masa Kerja, dan Uang Penggantian Hak sesuai Pasal 167 Undang-undang No.
13 Tahun 2003.
P a g e 31 | 34
PERATURAN PERUSAHAAN
PT LOGINDO SAMUDRAMAKMUR TBK.
2. Atas kesepakatan bersama, Pekerja yang telah memasuki usia pensiun dapat dipekerjakan
kembali secara kontrak PKWT.
3. Atas dasar kepentingan operasional serta atas dasar persetujuan Direksi dan Pekerja,
Perusahaan dapat mempekerjakan kembali karyawan/pekerja berdasarkan
kesepakatan/perjanjian antara kedua belah pihak.
1. Sesuai dengan syarat-syarat kerja yang dinyatakan dalam isi Surat Perjanjian Kerja, maka
tanggal berakhirnya masa PKWT adalah tanggal berakhirnya hubungan kerja antara Pekerja
dan Perusahaan untuk periode tersebut.
2. Bilamana dianggap perlu, dengan persetujuan kedua pihak, perjanjian kerja dapat
diperpanjang kembali dengan mengindahkan Peraturan Perundangan berlaku.
3. Dengan berakhirnya kontrak kerja, maka Perusahaan tidak berkewajiban untuk
memberikan imbalan atau pesangon di luar hal-hal yang tercantum dalam isi surat
perjanjian kerja.
Pasal 42 - Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja Dan Uang Penggantian Hak
Ketentuan dan syarat-syarat pemberian Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan
Uang Penggantian Hak dilaksanakan sesuai ketentuan Peraturan
Perundangan/Ketenagakerjaan yang berlaku.
P a g e 32 | 34
PERATURAN PERUSAHAAN
PT LOGINDO SAMUDRAMAKMUR TBK.
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Perusahaan ini yang berhubungan dengan
Peraturan Perundangan/Ketenagakerjaan yang berlaku akan disusun kemudian dan
ditambahkan ke dalam Peraturan Perusahaan ini dengan mendapatkan pengesahan dari
Kementrian Ketenagakerjaan terlebih dahulu.
BAB XII - P E N U T U P
Pasal 46 - Penutup
1. Peraturan Perusahaan ini akan dibagikan kepada seluruh Pekerja sebagai pedoman dalam
mengatur hubungan kerja serta pemahaman hak-hak serta kewajiban Perusahaan dan
Pekerja.
2. Peraturan Perusahaan ini mulai berlaku sejak tanggal disahkan oleh Kementerian
Ketenagakerjaan dan berlaku selama 2 (dua) tahun.
P a g e 33 | 34
PERATURAN PERUSAHAAN
PT LOGINDO SAMUDRAMAKMUR TBK.
3. Semua peraturan Perusahaan yang telah dikeluarkan yang isinya bertentangan dengan
Peraturan Perusahaan ini dinyatakan tidak berlaku lagi.
4. Apabila ada pasal-pasal dalam Peraturan Perusahaan ini yang bertentangan dengan
peraturan perundangan berlaku, maka batal demi hukum dan yang berlaku adalah
peraturan perundangan berlaku.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 07 Juni 2021
P a g e 34 | 34