Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (selanjutnya disebut “Perjanjian Kerja”) ini ditandatangani pada hari
ini Sabtu Tanggal 6 Agustus 2022, oleh dan antara:
1. PT. FinAccel Teknologi Indonesia, suatu perseroan terbatas yang bergerak di bidang usaha
Perdagangan dan Jasa, beralamat di Jakarta Pusat, Indonesia, dalam hal ini diwakili oleh
Krisna Wardhana Parapat dalam kedudukannya sebagai Head of HR, oleh karenanya berhak
dan dan berwenang bertindak atas nama Perusahaan. Untuk selanjutnya disebut dengan
Pihak Perusahaan.
2. Nama : Muhamad Hanafi
Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 19 September 1992
No. KTP : 3671081909920008
Alamat KTP : Kp. Pengasinan RT 004 RW 003, Kel. Periuk Jaya, Kec. Periuk, Kota
Tangerang
Bertindak untuk dan atas nama diri sendiri. Selanjutnya disebut sebagai Pihak Karyawan.
Selanjutnya, Pihak Perusahaan dan Pihak karyawan masing-masing disebut sebagai Pihak dan secara
bersama-sama disebut sebagai Para Pihak sepakat dan mengikatkan diri dalam Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu (PKWT) yang untuk selanjutnya disebut dengan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai
berikut:
PASAL 1
TUGAS DAN PENEMPATAN
1. Pihak Perusahaan bersedia menerima Pihak Karyawan dan Pihak Karyawan telah menyatakan
kesediaannya bekerja di PT. FinAccel Teknologi Indonesia sebagai Field Collection.
2. Jabatan dan Lingkup tugas/tanggungjawab Pihak Karyawan sebagaimana ayat 1 pasal ini sewaktu-
waktu dapat dirubah berdasarkan keputusan pimpinan Pihak Perusahaan. Dalam hal ini Pihak
Karyawan dimungkinkan pula untuk menangani beberapa tugas/tanggung jawab/jabatan
sekaligus.
3. Terhitung sejak Perjanjian Kerja ini effektif Pihak Karyawan dilarang bekerja rangkap dalam bentuk
apapun di Perusahaan atau Instansi lain kecuali atas persetujuan Pihak Perusahaan.
4. Selama masa kepegawaian, Pihak Karyawan bersedia dan sanggup untuk melaksanakan pekerjaan
yang dipersyaratkan di jabatannya, serta wajib mentaati semua perintah, tata tertib, Kebijakan
Perusahaan, dan Peraturan Perusahaan yang berlaku.
PASAL 2
Masa Kontrak
Page 1 of 6
Namun Pihak Perusahaan akan memberikan kompensasi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
b. Bilamana Pihak Karyawan mengundurkan diri atau mangkir kerja pada Masa Kontrak, maka
Pihak Karyawan tidak wajib membayar kerugian sebesar sisa Masa Kontrak dikalikan total
gaji yang diterima oleh Pihak Karyawan setiap bulannya.
c. Para Pihak sadar, sepakat dan setuju mengesampingkan ketentuan Pasal 62 UU No. 13
tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
PASAL 3
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERUSAHAAN
PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KARYAWAN
Page 2 of 6
PT FINACCEL TEKNOLOGI INDONESIA
Sampoerna Strategic Square
South Tower 30th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46
Jakarta, Indonesia,12930
PASAL 5
WAKTU KERJA, KETIDAKHADIRAN DAN CUTI
1. Waktu dan Hari kerja disesuaikan dengan kebijakan Perusahaan yang merujuk pada ketentuan
perundangan – undangan yang berlaku.
2. Pihak Karyawan dapat bekerja di luar ketentuan hari dan waktu kerja sebagaimana dimaksud
dalam Ayat (1) di atas dalam hal terdapat pekerjaan yang harus segera diselesaikan atau bersifat
mendesak.
3. Pihak Karyawan wajib hadir di tempat tugas dengan tertib dan tepat waktu sesuai jadwal kerja
yang ditetapkan. Bilamana Pihak Karyawan akan terlambat hadir di tempat tugas maka Pihak
Karyawan wajib melapor kepada atasan langsungnya pada kesempatan pertama sesuai prosedur
yang ditetapkan oleh Pihak Perusahaan.
4. Bilamana Pihak Karyawan tidak hadir karena sakit yang melebihi 2 (dua) hari kerja, maka Pihak
Karyawan wajib menyertakan surat keterangan asli dari dokter kepada atasan langsung dan/atau
HR.
5. Bilamana Pihak Karyawan bermaksud tidak hadir di tempat tugas karena alasan apapun maka
Pihak Karyawan wajib terlebih dahulu mendapat izin dari atasan langsungnya, izin keluar kota
untuk keperluan dinas wajib mendapat persetjuan tertulis dari Pimpinan sesuai prosedur yang
ditetapkan oleh Pihak Perusahaan.
6. Pihak Karyawan berhak memperoleh cuti tahunan yang rincian ketentuan tersebut akan diatur
lebih lanjut dalam kebijakan terpisah.
7. Sejauh diizinkan oleh hukum, Perusahaan dapat mengarahkan Pihak Karyawan untuk mengambil
cuti tahunan yang belum diambil dan/atau cuti panjang (misalnya selama periode Natal dan Tahun
Baru).
8. Pihak Karyawan juga mendapat cuti lainnya seperti cuti dadakan dengan alasan pribadi, cuti
berabung atau cuti layanan masyarakat, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Melampirkan surat keterangan dan/atau pernyataan tertulis dari anggota keluarga dekat
atau penghuni rumah Pihak Karyawan.
b. Keadaan darurat tak terduga yang mempengaruhi anggota keluarga dekat atau penghuni
rumah Pihak Karyawan.
c. Alasan berkabung karena anggota keluarga terdekat atau penghuni rumah Pihak
Karyawan.
PASAL 6
PENDAPATAN
1. Pihak Karyawan berhak memperoleh Pendapatan (Gaji) Rp 4,650,000,- per bulan yang akan
dilkurangi dengan pajak dan BPJS sebagai diatur dalam perundang – undangan yang berlaku.
2. Tunjangan Hari Raya akan dibayarkan sebelum Hari Raya sesuai dengan peraturan perundang –
undangan yang berlaku.
3. Pendapatan Pihak Karyawan dibayarkan oleh Pihak Perusahaan pada tanggal 25 setiap bulannya.
Apabila tanggal 25 jatuh pada hari Sabtu/Minggu/Hari libur, maka hari pembayaran akan
disesuaikan.
4. Perhitungan periode pembayaran Pendapatan adalah tanggal 1 sampai dengan hari terakhir
setiap bulannya.
5. Besarnya Gaji Pokok dan tunjangan diatas akan ditinjau dari waktu ke waktu sesuai dengan
prestasi Pihak Karyawan dan disesuaikan dengan perhitungan biaya hidup yang berlaku di
Indonesia serta sesuai dengan kondisi keuangan Perusahaan.
6. Pihak Karyawan berhak diikutsertakan dalam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sesuai
ketentuan yang berlaku.
Page 3 of 6
7. Pihak Karyawan berhak memperoleh Tunjangan Hari Raya, sebesar 1 (satu) bulan upah yang
dibayarkan Pihak Perusahaan menjelang Hari Raya Keagamaan. Apabila Pihak Karyawan belum
memiliki masa kerja kurang dari 12 (duabelas) bulan sejak tanggal mulai kerja sampai dengan Hari
Raya Keagamaan, maka Tunjangan Hari Raya (THR) dihitung secara proporsional.
8. Sejauh diizinkan oleh Hukum, Pihak Karyawan mengizinkan Pihak Perusahaan untuk memotong
Pendapatan untuk setiap kelebihan pembayaran sebelumnya, segala kerugian yang ditimbulkan
oleh Pihak Karyawan dan utang yang timbul dari Pihak Karyawan kepada Pihak Perusahaan.
9. Segala informasi terkait pendapatan adalah bersifat rahasia.
PASAL 7
INFORMASI RAHASIA
2. Para Pihak sepakat bahwa Informasi Rahasia sebagaimana dimaksud ayat 1 di atas merupakan
sepenuhnya hak milik Pihak Perusahaan.
3. Semua informasi yang didapatkan Pihak Karyawan selama masa kerjanya merupakan informasi
yang bersifat rahasia terkecuali apabila informasi tersebut telah dipublikasikan oleh pihak yang
bersangkutan menurut peraturan dan perundangan yang berlaku.
4. Pihak Karyawan menyetujui bahwa Informasi Rahasia tersebut disimpan secara rahasia dan tidak
diperkenankan untuk dijual, ditukar, diterbitkan, diceritakan atau dengan cara lain diuangkan
kepada siapapun dengan cara apapun, termasuk Salinan, produksi ulang atau secara elektronik,
tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak Perusahaan.
5. Pihak Karyawan DILARANG untuk membicarakan dan/atau memberikan Informasi Rahasia Pihak
Perusahaan, hubungan Perusahaan dengan klien-kliennya kepada pihak-pihak di luar Perusahaan
maupun kepada sesama karyawan Pihak Perusahaan yang secara langsung tidak berkepentingan
dengan hal tersebut.
Page 4 of 6
PT FINACCEL TEKNOLOGI INDONESIA
Sampoerna Strategic Square
South Tower 30th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46
Jakarta, Indonesia,12930
6. Pihak Karyawan wajib untuk segera melakukan usaha – usaha yang layak untuk mencegah sesuatu
pengungkapan atau penggunaan yang tidak benar lebih lanjut terhadap suatu Informasi Rahasia.
7. Kewajiban kerahasiaan sebagaimana diatur diatur dalam ayat 1 – 6 di atas akan tetap berlaku
meskipun pelaksanaan pekerjaan atau kontrak kerja antara Para Pihak telah berakhir atau diakhiri
oleh salah satu Pihak.
PASAL 8
BERAKHIRNYA PERJANJIAN
Page 5 of 6
k. Dalam hal pengakhiran Perjanjian kerja terjadi karena alasan-alasan diatas, Pihak Karyawan
tidak berhak untuk menerima ganti rugi atau pesangon dalam bentuk apapun dari Pihak
Perusahaan.
3. Bilamana Pihak Karyawan bermaksud mengundurkan diri sebagai karyawan Pihak Perusahaan,
maka Pihak Karyawan wajib terlebih dahulu mengajukan permohonan pengunduran diri secara
tertulis kepada Pihak Perusahaan sedikitnya 1 (satu) bulan sebelumnya atau mengikuti ketentuan
yang berlaku.
4. Dalam hal Pihak Karyawan akan berhenti bekerja sebagai Karyawan Pihak Perusahaan karena
sebab apapun, maka Pihak Karyawan wajib terlebih dahulu menyelesaikan serah terima secara atas
seluruh tugas; tanggung jawab; berkas; data (tulisan, rekaman suara maupun file komputer) dan
barang-barang yang merupakan hak Pihak Perusahaan hingga tuntas kepada Pihak Perusahaan
atau kepada petugas yang ditunjuk oleh Pihak Perusahaan, sebelum Pihak Karyawan berhenti
bekerja secara efektif.
PASAL 9
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Para Pihak sepakat bahwa jika terjadi perselisihan, penyelesaiannya akan dilakukan secara
kekeluargaan atau dengan cara musyawarah mufakat.
2. Apabila tidak tercapai kesepakatan dalam penyelesaian perselisihan dengan musyawarah
mufakat, maka Para Pihak sepakat untuk meminta bantuan kepada pihak Lembaga Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial (LPPHI) setempat untuk mencari penyelesaiannya.
PASAL 10
PENUTUP
1. Perjanjian ini ditandatangani oleh Para Pihak dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan tanpa
adanya paksaan dari pihak mana pun.
2. Perubahan terhadap perjanjian ini harus merupakan kesepakatan Para Pihak dan akan dibuatkan
dalam suatu Amandemen atau Adendum yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini.
3. Terhadap hal-hal lain yang belum diatur dalam Perjanjian Kerja ini, pelaksanaannya dapat diatur
lebih lanjut oleh Para Pihak atau dapat mengacu pada ketentuan, kebijakan atau Peraturan
Perusahaan yang berlaku serta semua Peraturan Perundang-Undangan di bidang Ketenagakerjaan
yang berlaku.
Demikian Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini dibuat rangkap 2 (dua) yang memiliki kekuatan hukum
yang sama.
Page 6 of 6