Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

rahmat dan petunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul

“METODE PENILAIAN USULAN INVESTASI” yang mana makalah ini

disusun bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen

Keuangan.

Ada pepatah yang mengatakan “Tak ada gading yang tak retak”, kami

menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyajian makalah ini. Oleh

karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua

pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini berguna dan dapat

menambah pengetahuan pembaca.

Demikian makalah ini kami buat, apabila ada kata- kata yang kurang

berkenan dan banyak terdapat kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar-

besarnya.

Makassar, 10 November 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................

Daftar Isi.....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
........................................................................................................................

B. Rumusan Masalah
........................................................................................................................

C. Tujuan
........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. The Payback Rule

B. The Discounted Payback

C. Net Present Value8

D. Internal Rate of Return

2
E. Probability Index

11

F. Mutually Exclusive Project

12

G. Proyek Dengan Umur Berbeda

12

H. Capital Rationing untuk Proyek Dengan Ukuran Berbeda

13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
........................................................................................................................

17

B. Saran
........................................................................................................................

18

Daftar Pustaka............................................................................................................

19

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

3
Dunia Globalisasi merupakan hal yang sudah tak asing lagi buat kita

semua. Dunia globalisasi telah masuk ke semua Negara tak heran globalisasi

membawa hal yang baik dan buruknya. Globalisasi juga telah berkembang

merambat kedunia perekonomian biasanya berupa penanaman modal pada suatu

sector industry.

Setiap individu pada dasarnya memerlukan investasi, karena dengan

investasi setiap orang dapat mempertahankan dan memperluas basis kekayaannya

yang dapat digunakan sebagai jaminan sosial di masa depannya. Seseorang sering

tidak menyadari dirinya telah melakukan investasi, misalnya dengan menabung

dan sebagainya. Agar tak terjebak melakukan investasi ke dalam portofolio

‘sampah’, atau bahkan ditipu oleh pihak yang tak bertanggung jawab dengan

iming-iming menarik, Anda harus mengedepankan rasionalitas dan memahami

betul resiko-resiko yang dihadapi dalam berinvestasi.

Karena banyak sekali jenis dari investasi tersebut .Jangan sampai terbuai

dengan iming-iming menarik yang tinggi, tapi uang Anda habis sia-sia. Invejstasi

pun banyak jenis dan macamnya jadi harus pandai melihat ke sector mana kita

akan menanamkan saham kita. Peran penting sekali dari beberapa pihak baik dari

pemerintah dan tiap individu. Peran individu sangatlah penting dalam berperan

aktif karena dapat mencegahnya harga barang yang tak terkontrol.

Pemerintah sebaiknya mengatur beberapa aturan tentang peraturan

penanaman modal, karena, sejak pelaksanaan otonomi daerah, pemerintah pusat

terpaksa mengeluarkan kepres khusus mengenai penanaman modal karena

banyaknya kendala yang dihadapi oleh para investor yang ingin membuka usaha

4
di daerah, khususnya yang berkaitan dengan proses pengurusan izin usaha.

Investor seringkali dibebani oleh urusan birokrasi yang berbelit-belit sehingga

membutuhkan waktu yang cukup lama dan disertai dengan biaya tambahan yang

cukup besar.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja the payback rule?

2. Apa saja the discounted payback?

3. Apa saja net present value?

4. Apa saja internal rate of return?

5. Apa saja probability index?

6. Apa saja mutually exclusive project?

7. Apa saja proyek dengan umur berbeda?

8. Apa saja capital rationing untuk proyek dengan ukuran berbeda?

C. TUJUAN

1. Mendeskripsi the payback rule.

2. Mendeskripsi the discounted payback.

5
3. Mendeskripsi net present value.

4. Mendeskripsi internal rate of return.

5. Mendeskripsi probability index.

6. Mendeskripsi mutually exclusive project.

7. Mendeskripsi proyek dengan umur berbeda.

8. Mendeskripsi capital rationing untuk proyek dengan ukuran berbeda.

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. The Payback Rule

Analisa metode penilaian investasi payback rule adalah sebuah metode untuk

mengetahui kapan waktu kembalinya dana investasi yang telah dikeluarkan.

Payback rule mengukur lamanya dana investasi yang dikeluarkan perusahaan akan

kembali seluruhnya seperti awal mula.

Dengan analisa metode payback akan diketahui berapa lama sebuah investasi

bisa dikembalikan ketika terjadi kondisi BEP (break even point) atau titik impas..

Perhitungan metode ini diakukan dengan menghitung periode waktu yang

dibutuhkan ketika jumlah arus kas yang masuk sama dengan jumlah arus kas yang

keluar.

Secara umum, apabila hasil payback rule menunjukkan periode pengembalian

yang lebih cepat. Maka investasi tersebut layak untuk dijalankan. Begitu juga

sebaliknya, apabila payback rule menunjukkan periode pengembalian yang lebih

lama. Maka investasi tersebut tidak layak untuk dijalankan.

Apabila ada lebih dari satu jenis investasi yang ditawarkan, periode

pengembalian yang paling singkat yang harus di pilih.

7
Analisa metode payback rule hanya disarankan untuk memperoleh tambahan

informasi mengenai kecepatan waktu pengembalian dana yang akan

diiinvestasikan. Seperti perusahaan teknologi contohnya handphone yang setiap

bulan bahkan muncul produk baru yang membuat produk sebelumnya menjadi

usang.

 Kelebihan Payback Rule

1. Payback rule memberi informasi tentang kapan lamanya dana investasi

akan kembali.

2. Payback rule memberi informasi tentang jangka waktu break even poin.

3. Payback rule bisa menjadi alat pertimbangan sebuah resiko. Semakin

pendek payback rule, semakin kecil resiko kerugian. Begitu juga

sebaliknya.

4. Payback rule bisa membandingkan dua jenis investasi yang mempunyai

return dan resiko yang sama dengan hanya melihat lamanya tempo

pengembalian atas investasi. Payback rule yang lebih pendek itulah yang

disarankan untuk dipilih.

5. Dampak investasi yang berhubungan dengan masalah likuiditas

perusahaan bisa diminialisir.

 Kekurangan Payback Rule

1. Payback rule mengabaikan proceeds atau penerimaan investasi yang

diperoleh setelah masa payback rule tercapai.

2. Payback rule tidak memperhitungkan nilai waktu dari uang (value of

money)

8
3. Payback rule tidak memiliki informasi tentang tambahan value yang bisa

diterima perusahaan.

4. Payback rule hanya mengukur rentang waktu kembalinya dana investasi.

Tidak menganalisa keuntungan investasi (proyek) pembangunan yang

sudah direncanakan.

Berikut ini adalah rumus Paybcak Period:

Payback Period = Nilai Investasi / Kas Masuk Bersih

B. The Discounted Payback

Discounted payback adalah metode perhitungan nilai wajar yang di hitung

berdasarkan konsep bahwa nilai suatu bisnis berasal dari jumlah cash flow (arus

uang) yang di dapat selama masa hidup bisnis tersebut dan di diskontokan

kembali terhadap nilai uang sekarang.

Berdasarkan hal tersebut maka metode Discounted Payback akan lebih

rasional untuk digunakan dalam menentukan profitabilitas perusahaan karena

memperhatikan time value of money.

Cara menghitung discounted payback period (DPP) adalah mengunakan

rumus payback period kumulatif. Sebab, nilai arus kas akan berbeda-beda setiap

periodenya.

C. Net Present Value

9
Metode penilaian investasi net present value (NPV) adalah selisih antara nilai

sekarang dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan uang kas bersih

dimasa mendatang.

Dalam perhitungan net present value diperlukan data-data mengenai

perkiaraan biaya operasi dan pemeliharaan, biaya investasi dan prakiraan

keuntungan dari investasi yang sedang direncanakan

Keputusan dengan mengguanakan analisa NPV ini ada dua kemungkinan.

1. Apabila selisih antara nilai sekarang dari arus kas lebih besar yang berarti

nilai NPV positif. Maka investasi tersebut layak untuk dijalankan.

2. Apabila selisih antara nilai sekarang dari arus kas lebih kecil yang berarti

nilai NPV negatif. Maka investasi tersebut tidak layak untuk dijalankan.

 Kelebihan Analisa Metode Net Present Value

1. Nilai waktu dari uang turut diperhitungkan

2. Nilai sisa proyek/investasi turut diperhitungkan

3. Arus kas selama masa investasi proyek turut diperhitungkan

 Kekurangan Analisa Metode Net Present Value

1. Apabila proyek mempunyai nilai investasi yang beda, dan jangka waktu

yang juga berbeda. Maka nilai NPV yang lebih tinggi belum tentu

menunjukkan investasi tersebut lebih baik

2. Manajer keuangan harus bisa menghitung tingkat biaya modal selama

masa investasi

3. Kelayakan investasi tidak hanya dipengaruhi oleh besar kecilnya arus kas.

Faktor usia lamanya investasi juga bisa mempengaruhi.

10
D. Internal Rate of Return

Analisa metode penilaian Internal Rate of Return (IRR) adalah metode analisa

investasi dengan menghitung tingkat suku bunga yang menyamakan present value

(nilai sekarang) investasi saat ini dengan present value dari penerimaan arus kas

dimasa yang akan datang.

Metode IRR ini mungkin metode yang paling sering dilakukan. Mungkin

karena mudah digunakan dan banyak yang beranggapan dan percaya bahwa

perhitungan IRR adalah hitungan yang menunjukkan tingkat return yang

sebenarnya.

 Kelebihan Internal Rate of Return

1. Metode IRR tidak mengabaikan nilai waktu dari uang

2. Dasar perhitungan menggunakan aliran arus kas.

3. Tidak berefek pada aliran arus kas selama periode investasi

4. Hasil perhitungan dalam bentuk prosentase. Pengambilan keputusan

investasi bisa membuat prakiraan apabila discount rate tidak diketahui.

5. Metode IRR lebih mengutamakan cash initial atau kas awal daripada arus

kas belakangan.

 Kekurangan Internal Rate of Return

1. Membutuhkan perhitungan biaya modal yang menjadi batas terbawah dari

nilai yang kemungkinan bisa dicapai

11
2. Perhitungan IRR lebih rumit dibandingan metode yang lain. Harus trial

and error apabila tidak menggunakan software.

3. Tidak dapat membedakan antara proyek/investasi yang memiliki

perbedaan dalam ukuran dan keadaan investasi.

4. Dalam perhitungan bisa menghasilkan hasil IRR ganda atau bahkan tidak

menghasilkan nilai IRR sama sekali.

E. Probability Index

Analisa metode penilaian investasi profitability index (PI) membandingkan

antara nilai arus kas dimasa mendatang dengan nilai pengeluaran investasi yang

sekarang.

Profitability index dikenal juga dengan nama profit investment ratio (rasio

laba investasi) dan value investment ratio (rasio investasi nilai).

Apabila Profitability Index hasilnya lebih besar dari 1, Investasi tersebut layak

untuk diambil. Semakin besar angkanya, maka investasi tersebut semakin layak.

 Kelebihan Profitability Index

1. Profitability index memberikan informasi persentase arus kas dimasa

mendatang dengan aliran kas awal (cash initial).

2. Profitability index memperhitungkan biaya modal (cost of capital).

3. Profitability index memperhitungkan semua arus kas.

4. Profitability index memperhatikan nilai waktu dari uang (time value of

money)

12
 Kekurangan Profitability Index

1. Profitability index tidak menginformasikan tentang return suatu proyek

investasi.

2. Profitability index tidak memiliki infomasi tentang resiko investasi.

3. Tidak menginformasikan apakah sebuah investasi memberikan.

keuntungan bagi perusahaan.

4. Untuk menghitung profitability index dibutuhkan biaya modal.

F. Mutually Exclusive Project

Mutually exclusive alternative project adalah memilih salah satu alternatif

dari beberapa alternative yang lebih baik, karena tidak mungkin melakukan

beberapa proyek dalam waktu yang bersamaan, baik yang disebabkan oleh

terbatasnya waktu, dana, maupun tenaga yang diperlukan”.

Mutually exclusive dapat terjadi jika harus dipilih antara

proyek yang berlainan / antara bentuk atau ukuran yang berbeda dan proyek

yang sama.

Tujuan yang ingin dicapai dalam metode ini adalah mencari salah satu

alternatif yang memberikan benefit yang terbesar sesuai dengan kemampuan para

investor. Apabila hasil kriteria investasi tidak konsisten di antara kegiatan

usaha/proyek, maka perlu dipertimbangkan beberapa faktor, antara lain jumlah

investasi yang diperlukan, waktu pengembalian investasi, serta jangka waktu

pembangunan proyek, maka digunakan metode Mutually Exclusive Alternative

Project.

13
G. Proyek Dengan Umur Berbeda

Misalkan ada dua proyek investasi pergantian mesin yaitu A dan B.

Dua Proyek Investasi dengan Usia Berbeda

Proyek A Proyek B
Investasi awal Rp 640.000 ,00 Rp 840.000,00
Kas masuk per tahun Rp 320.000,00 Rp 240.000,00
Usia investasi 3 tahun 6 tahun
NPV (discount rate, 10%) Rp 141.630,00 Rp 186.402,00

Aliran kas untuk kedua usulan investasi tersebut bisa dilihat berikut
ini.

Perhitungan tabel diatas menunjukkan bahwa proyek B memberikan NPV

yang lebih tinggi dibandingkan dengan proyek A. Karena itu proyek B akan

dipilih. Tetapi NPV merupakan fungsi dari usia proyek, semakin lama usia proyek

akan semakin tinggi NPVnya. Meskipun hal tersebut tidak menjadi masalah jika

proyek tersebut independen, hal tersebut menjadi masalah jika proyek tersebut

saling meniadakan.

Untuk memperoleh perbandingan yang lebih valid, kita perlu menyamakan

usia kedua proyek tersebut. Ada dua cara yang bisa dilakukan:

14
1. Menyamakan Usia

Proyek A memiliki usia 3 tahun, sedangkan proyek B memiliki usia 6 ta-hun.

Keduanya bisa disamakan menjadi usia 6 tahun. Proyek A mengalami dua

siklus, sedangkan proyek B mengalami satu siklus.

Skedul Aliran Kas Dua Proyek dengan Usia Berbeda

Pada tahun ketiga terjadi pengeluaran investasi Rp 640 ribu untuk

membeli alat baru. Kas masuk bersih = -320 ribu (+320 ribu – 640 ribu).

NPVA = -640 ribu + 320/(1,1)1 + 320/(1,1)2 - 320/(1,1)3 + 320/(1,1)4 + 320/

(1,1)5 + 320/(1,1)6 = +237 ribu

NPVB = -840 juta + 240/(1,1)1 + 240/(1,1)2 + 240/(1,1)3 + 240/(1,1)4 + 240/

(1,1)5 + 240/(1,1)6 = +205 ribu

15
Metode menyamakan usia proyek mempunyai kelemahan. Jika horizon

waktu suatu proyek cukup panjang, metode tersebut tidak cukup praktis.

Misalkan satu proyek mempunyai usia 11 tahun, sedangkan yang lainnya 19

tahun. Common factor untuk keduanya adalah 11 x 9 = 209 tahun.

2. Equivalent Annual NPV (EAN)

Metode ini mengubah NPV yang dihitung menjadi angka NPV tahunan.

Asumsi yang dipakai metode ini adalah proyek yang ada sekarang akan

dilakukan terus menerus. Perhitungan Equivalent Annual NPV adalah sebagai

berikut:

Eq An NPV = NPVn / PVIFA (r, n)

Dimana:

NPVn = present value proyek

PVIFA (r, n) = present value factor annuity didasarkan pada tingkat keuntungan

yang disyaratkan dan usia proyek.

Menggunakan contoh di atas, Eq An NPV untuk kedua proyek bisa

dihitung sebagai berikut

H. Capital Rationing untuk Proyek Dengan Ukuran Berbeda

16
Dana investasi yang tersedia untuk suatu tahun sering dibatasi oleh ceiling

atau batas tertinggi (plafond) tertentu sehingga sebagian usul investasi terpaksa

tidak dapat dilaksanakan meskipun sebenarnya usul – usul investasi tersebut dapat

diterima. Adanya batasan dana investasi tersebut dalam suatu tahun ialah apa yang

disebut adanya “pencatuan modal” atau “capital rationing”

Pencatuan modal terjadi setiap waktu kalau ada kendala mengenai jumlah

dana yang dapat diinvestasikan selama suatu periode tertentu, misalnya satu

tahun. Kendala semacam ini adalah lazim terjadi pada sejumlah perusahaan yang

dalam mendanai investasi lebih menekankan pada sumber internal dan kurang

berminat untuk mendanai dari sumber eksternal. Kalau pada tingkat divisi dalam

suatu perusahaan ada batasan bahwa kepala divisi hanya mempunyai wewenang

untuk mengadakan investasi sampai batas tertinggi tertentu maka ini pun berarti

bahwa ada pencatuan modal bagi divisi tersebut.

Kalau ada pencatuan modal, maka manajer harus menyeleksi kombinasi dari

usul – usul investasi yang dapat menghasilkan nilai – sekarang – neto atau NPV

yang paling tinggi sesuai dengan kendala anggaran untuk periode yang

bersangkutan.

17
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penilaian investasi adalah proses evaluasi dari keinginan untuk membuat

permohonan investasi (investment). Kas adalah sejumlah uang kas yang keluar

dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan. Dengan kata lain adalah

aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar

perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.

1. Metode penilaian investasi dibagi menjadi 5 macam yaitu

2. Metode Payback Period (PP)

3. Metode Net Present Value (NPV)

18
4. Internal Rate of Return (IRR

5. Accounting Rate of Return (ARR)

6. Profitability Index (PI)

Pertimbangan unsur resiko dalam penilaian Investasi ini menjelaskan

bagaimana kalau kita masukkan faktor ketidak pastian dalam penilaian usulan

investasi. Pada prinsipnya para investor selalu akan memilih investasi yang

memberikan resiko terendah dengan keuntungan yang sama, atau keuntungan

terbesar dengan resiko kecil.

B. SARAN

Dalam melakukan manajemen keuangan diperlukan kesungguhan niat,

ulet, teliti, dan kesabaran. Maka sebelum memutuskan untuk memanajemen

keuangan, sebaiknya pikirkan terlebih dahulu resiko yang akan kita hadapi. Jika

tidak, maka tujuan manajemen kita tidak akan tercapai dengan maksimal.

19
DAFTAR PUSTAKA

http://artikellepas18.blogspot.com/2018/01/makalah-manajemen-keuangan-

konsep.html. Diakses 10 November 2019

http://megaputriunipma.blogspot.com/2017/10/bab-7.html. Diakses 10 November 2019

http://intanaistyaunipma.blogspot.com/2017/10/bab-7.html. Diakses 10 November

2019

http://setiawan311.blogspot.com/2014/04/mutually-exclusive-project_28.html. Diakses

10 November 2019

20
21

Anda mungkin juga menyukai