Anda di halaman 1dari 47

MITIGASI RISIKO HUKUM PERATURAN

PERUSAHAAN, PERJANJIAN KERJA


(PKWT & PKWTT), PHK & PESANGON

Lucas S Muliawan,
Drs.MBA.CRBD.CPHR.CHRM
Lucas S.Muliawan, DRS.MBA.CRBD.CPHR.CHRM
Jalan Batununggal Indah Bandung Jawa Barat
HP 0811228451, lucassmuliawan777@gmail.com,
-S1 Universitas Padjajaran Bandung (Drs)
-S2 University of Leicester England (MBA)
-Sertifikasi Manajemen Risiko Bank Umum
-Certif Direktur BPR 2007 (CRBD)
-Certified Profess Hmn Resources (CPHR) 2016
-Certified Human Resources Manager (CHRM) 2020
27 Tahun di Perbankan, Capital Markets and Restructuring Board :
-17 Tahun di Bank Umum (5 Bank Umum; Vice President)
-12 Tahun di BPR (Direktur Utama, Penasihat, Konsultan)
-10 Tahun Konsultan BPR (Izin Baru, Akuisisi, SOP, Manajemen,dll)
Konsultan Bank Indonesia dan GTZ/GIZ
-5 Tahun Fasilitator, Penulis Materi dan Bahan Uji CERTIF BPR
-10 Tahun Fasilitator/Trainer/Konsultan BPR2 & BPRS di seluruh Indonesia
-Trainer Auto 2000, Suzuki Indomobil, Hino Indomobil, Honda
TUJUAN WORKSHOP :
1. Memahami Regulasi Terkait
Perjanjian Kerja

2. Menata PKWT & PKWTT


secara efektif & efisien

3. Melakukan Proses
Penyelesaian Kerja dgn PHK
sesuai Hukum yg berlaku

4. Pemenuhan Pesangon &


Hak2 Pegawai lainnya sesuai
Regulasi
LEGALITAS RELASI BPR/S & KARY DLM UUCK, PP 35 & 36/2021

BPR/S KARY

PASTI, TRANSPARAN & SALING MENGUNTUNGKAN :


a) Hak & Kewajiban Para Pihak lebih jelas diatur dgn
Peraturan Perusahaan, Perj Kerja, Struktur & Skala
Upah, SPO, Job Spec & Desc (Kompetensi), Kode
etik, Kinerja (KPI), dll
b) BPR/S Fokus pada Kinerja Bisnis & Karyawan pada
Kompetensi, Kinerja & Kesejahteraan,
c) Kelonggaran pengaturan hal2 teknis pada kedua
pihak dgn perundingan; Peraturan Perusahaan,
Perjanjian Kerja, Kenaikan Gaji Berkala, dll
WAJIB, bagi pengusaha yang
mempekerjakan
pekerja/buruh sekurang-
kurangnya 10 (sepuluh)
orang, KECUALI telah
memiliki Perjanjian Kerja
Bersama (PKB)
PERATURAN PERUSAHAAN
adalah peraturan yang dibuat secara tertulis
oleh pengusaha yang memuat (1) Syarat-
Syarat Kerja, (2) Tata Tertib Perusahaan

WAJIB, bagi pengusaha yang mempekerjakan


pekerja/buruh sekurang-kurangnya 10 (sepuluh)
orang, KECUALI telah memiliki Perjanjian Kerja
Bersama (PKB)

pelanggaran diancam denda s/d Rp. 50 Juta,-


PERATURAN PERUSAHAAN
• Tanggungjawab Pengusaha
• Disusun oleh pengusaha dengan
memperhatikan saran dan pertimbangan dari
wakil pekerja/buruh di perusahaan
• Dalam 1 (satu) perusahaan hanya dapat
dibuat 1 (satu) peraturan perusahaan yang
berlaku bagi seluruh pekerja/buruh di
perusahaan ybs
• Berlaku setelah disyahkan oleh Menteri atau
pejabat yang ditunjuk
PERATURAN PERUSAHAAN :
TUJUAN :
• Menjamin keseimbangan hak dan kewajiban pekerja
• Menjamin keseimbangan kewenangan dan kewajiban
pengusaha
• Sebagai pedoman bagi pengusaha dan pekerja dalam
melaksanakan tugas kewajiban
• Menciptakan hubungan kerja yang harmonis, aman dan
dinamis antar pekerja dan pengusaha
• Memajukan dan menjamin kelangsungan perusahaan
• Meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya
PERATURAN PERUSAHAAN : ISI

◼ Hak dan kewajiban perusahaan


◼ Hak dan kewajiban
PASAL pekerja/buruh
111
◼ Syarat kerja
◼ Tata tertib perusahaan
◼ Jangka waktu berlaku

Ketentuan dalam peraturan perusahaan tidak boleh


bertentangan dengan ketentuan peraturan perundangan
PERATURAN PERUSAHAAN : SISTIMATIKA

1. Ketentuan Umum
2. Hubungan Kerja
3. Pengembangan Organisasi dan Karir
4. Pengupahan
5. Cuti Tahunan, Melahirkan, Haid dan Gugur Kandungan
6. Jamsostek
7. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
8. Tata Tertib dan Disiplin Kerja
9. Sanksi Pelanggaran Tata Tertib dan PHK
10.Penanganan Keluh Kesah Pekerja
11.Penutup
PERATURAN PERUSAHAAN : PENGESAHAN

1. Diberikan oleh Menteri atau yang ditunjuk


2. Paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak
diterimanya naskah PP.
3. Setelah 30 (tiga puluh) hari kerja terlampaui, dan
PP yang diajukan telah sesuai ps 111 ayat (1)
belum disahkan oleh Menteri atau yang ditunjuk,
PP dianggap telah mendapatkan pengesahan.
4. PP yang belum sesuai ps 111 ayat (1) & (2),
Menteri atau yang ditunjuk harus
memberitahukan secara tertulis mengenai
perbaikan PP.
5. Pengusaha wajib menyampaikan kembali naskah PP
yang telah diperbaiki, dalam waktu paling lama 14
(empat belas) hari kerja.
PERATURAN PERUSAHAAN : MASA BERLAKU

Paling lama 2 (dua) tahun dan wajib diperbaharui setelah


habis masa berlakunya.
Perubahan sebelum habis masa berlakunya, harus
berdasarkan kesepakatan antara pengusaha dan wakil
pekerja, serta mendapatkan pengesahan dari Menteri
atau yang ditunjuk.
Perubahan PP harus lebih baik, tidak boleh lebih rendah
dari PP yang diganti.

Apabila selama masa berlaku Peraturan Perusahaan (PP),


Pekerja di perusahaan menghendaki perundingan
pembuatan revisi Perjanjian Kerja, maka Pengusaha WAJIB
melayani.
Hukum ketenagakerjaan juga mengatur hubungan
antara tenaga kerja dengan pengusaha
Bab IX Pasal 50-66 UU No. 13 Tahun 2003

PERJANJIAN KERJA Kepenti


Regu dpt terTULIS atau
ngan
lasi Bisnis
LISAN BPR/S

PKWT (Kary PKWTT


Tdk Tetap) (Kary Tetap)
Hak, Kewajiban, Wewenang, Tugas &
Tanggungjawab antara Tenaga Kerja (Direksi &
PKWT
DEKOM) dengan Pengusaha (PSP & PS Lainnya)
(TIDAK DIATUR DI PERATURAN PERUSAHAAN)

RUPS DOKUMEN HAL2 DIATUR HAK2

• Hak, • Risalah RUPS • Job Desc; • Besaran Gaji,


Kewajiban di Notariskan pembagian Tunjangan
• Tugas, • Tata Tertib tugas • Tantiem/
Tanggungjwb Direksi • Wewenang Bonus
• Wewenang • Tata Tertib • Tanggungjwb • Kompensasi
• Periodisasi Dekom • Hak2 lainnya
JENIS PERJANJIAN KERJA (PK)
PASAL-56 (1)

Perjanjian Kerja Waktu Tertentu PKWT


Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu PKWTT
PASAL-56 (2)
PKWT didasarkan atas: (1) Jangka Waktu atau
(2) Selesainya suatu pekerjaan tertentu

PASAL-56 (3)
“jangka waktu atau selesainya pekerjaan tertentu,
ditentukan berdasarkan perjanjian kerja”
PENGERTIAN

PERJANJIAN
KONTRAK PKWT-PKWTT
ps 1313 KUH Perdata :
Suatu "perbuatan", yaitu perbuatan hukum , perbuatan yang mempunyai
1
akibat.

Perbuatan untuk memperoleh seperangkat hak dan kewajiban,


2
yaitu akibat-akibat hukum yang merupakan konsekwensinya.

3
Kesepakatan dua pihak atau lebih, mengenai hal tertentu yang
disetujui oleh mereka
PP/PK : Pandangan Legal & Bisnis

PERJANJIAN KERJA (PK) PERATURAN PERUSAHAAN


(PP)
HAK & KEWAJIBAN TATA TERTIB
PEKERJA PERUSAHAAN

HAK & KEWAJIBAN KOMPENSASI &


PENGUSAHA BENEFITS

HUBUNGAN & PENGEMBANGAN


SYARAT KERJA ORGANISASI

HUBUNGAN PENGEMBANGAN
INDUSTRIAL SDM

JANGKA WAKTU BERLAKU


Perjanjian Kerja (PK) : Dasar-1. kebebasan berkontrak

ps 1338 ayat (1) KUH Perdata :


“ setiap perjanjian yang dibuat
secara sah berlaku sebagai undang-
undang bagi mereka yang
membuatnya “

“ BEBAS BERKONTRAK TAPI HARUS MEMENUHI SYARAT SAH-NYA KONTRAK”


Perjanjian Kerja (PK) : Dasar-2. syarat sah kontrak
ps 1320 KUH Perdata :
ps 52 UU No13 th 2003 :

(a) Kesepakatan kedua belah pihak Dapat


(b) Kemampuan atau Kecakapan Dibatalkan
melakukan perbuatan hukum

(c) Adanya pekerjaan yg diperjanjikan


(d) Tidak bertentangan dgn ketertiban Batal Demi
umum, kesusilaan & UU yg berlaku Hukum

Pasal-55
“Perjanjian Kerja tidak dapat ditarik dan/atau diubah, kecuali atas
persetujuan Para Pihak ”
UU 13 TAHUN 2003 PK ”ps 50 s/d ps 63”

1. PKWT,didasarkan : waktu tertentu dan


selesainya pekerjaan tertentu (ditentukan
berdasarkan perjanjian), “ketentuan lebih lanjut
diatur Peraturan Pemerintah

2. PKWT tertulis, bhs Indonesia, 2 bahasa terjadi


beda tafsir yg dipakai bahasa Inonesia

3. PKWT tdk boleh persyaratkan masa percobaan,


jika iya batal demi hukum menjadi PKWTT dan
Masa Kerja dihitung

4. PKWT tidak untuk pekerjaan yg bersifat tetap


UU 13 TAHUN 2003 PK ”ps 50 s/d ps 63”

5. PKWT hanya utk pekerjaan tertentu menurut jenis,


sifat atau kegiatan pekerjaannya selesai waktu
tertentu : sekali selesai/sementara, penyelesaian
tdk lama, musiman, berhubungan produk baru/
kegiatan baru, produk tambahan dlm percobaan-
penjajakan/pekerjaan yg jenis dan sifat atau
kegiatan bersifat tidak tetap
6. Bertentangan diatas, berubah menjadi PKWTT
7. Rincian Jenis dan sifat atau kegiatan pekerjaan,
jangka waktu, dan batas waktu
8. Perpanjangan PKWT: diatur Ppemerintah Max 5 thn
UU 13 TAHUN 2003 PK ”ps 50 s/d ps 63”

9. PKWT berakhir : Pekerja meninggal, berakhir


jangka waktu PK, selesainya pekerjaan
tertentu, putusan pengadilan berkekuatan
hukum tetap, hal2 yg diatur dlm PK/PP/PKB yg
berakibat berakhirnya hub kerja

10. PKWT tdk berakhir karena pengusaha


meninggal dunia, beralih status kepemilikan krn
penjualan/pewarisan atau hibah

11. Pengalihan kepemilikan, hak2 Pekerja menjadi


tanggungjawab Pemilik baru kecuali ditetapkan
lain dan tidak mengurangi hak-hak Pekerja
UU 13 TAHUN 2003 PK ”ps 50 s/d ps 63”

12. Pengusaha orang perseorangan meninggal,


ahli waris pengusaha dpt mengakhiri hub
kerja setelah merundingkan dgn Pekerja,

13. Pekerja meninggal, ahli waris berhak


mendapatkan hak2 sesuai peraturan yg
berlaku

14. PKWT berakhir karena waktu/selesainya


pekerjaan tertentu, Pengusaha wajib
memberikan kompensasi kepada Pekerja
sesuai masa kerja (ketentuan lebih lanjut
diatur dlm Peraturan Pemerintah)
PKWT: KOMPENSASI Berakhir JW/PT
PASAL-61A
(1) Berakhir “jangka waktu” DAN “selesainya pekerjaan tertentu”,
Pengusaha WAJIB memberikan kompensasi kepada P/B.
(2) Diberikan sesuai masa kerja (Misal : 3 Bln maka 3/12 x 3jt = Rp.750 ribu

PASAL-15 PP 35 Tahun 2021


(1) PKWT, Pengusaha WAJIB memberikan kompensasi kepada P/B.
(2) Dilaksanakan pada saat berakhirnya PKWT.
(3) Diberikan bagi PKWT dg masa kerja SEDIKITNYA 1 (satu) bulan terus
menerus
(4) PKWT yg diperpanjang, diberikan saat selesainya jangka waktu sebelum
perpanjangan PKWT. Uang kompensasi berikutnya diberikan setelah
jangka waktu perpanjangan PKWT berakhir.
PKWT: besaran KOMPENSASI
PASAL-16 PP 35 Tahun 2021
(1) Masa jerja 12 (dua belas) bulan terus menerus 1 (satu) bulan UPAH. MK
kurang atau lebih dari 12 (dua belas) bulan, secara proposional (MK/12)x
UPAH
(2) UPAH = Upah Pokok dan Tunjangan Tetap.
(3) UPAH Tanpa tunjangan = Upah Tanpa Tunjangan
(4) UPAH = Upah Pokok dan Tunjangan Tdk Tetap, maka UPAH = Upah
Pokok
(5) PKWT selesainya pekerjaan tertentu, yg penyelesaianya lebih cepat dari
waktu yg disepakati, uang kompensasi dihitung sampai dengan saat
selesainya pekerjaan.
(6) Uang Kompensasi pada usaha Mikro dan usaha kecil, sesuai
KESEPAKATAN.

PASAL-17 PP 35 Tahun 2021


“salah satu pihak mengakhiri Hubungan Kerja sebelum berakhirnya jangka waktu
yang ditetapkan dalam PKWT, Pengusaha wajib memberikan uang kompensasi,
besarannya dihitung berdasarkan jangka waktu PKWT yang telah dilaksanakan P/B”
PKWT: PENCATATAN
Pasal-14 PP 35 Tahun 2021
(1) Secara DARING, ke Kementerian urusan
Ketenagakerjaan PALING LAMA 3 (tiga) hari
sejak penandatangan PKWT.

(2) Jika belum tersedia DARING, dilakukan


secara TERTULIS, paling lama 7 (tujuh) hari
sejak penandatangan PKWT, di dinas urusan
ketenagakerjaan Kabupaten/Kota
PKWT PKWTT
Perpanjangan tanpa pemberitahuan
tertulis (UU 13, ps 59 ayat 4,5,7)
HL >=21 hari, 3 bln berturut (KepMen
100/2004, ps10 ayat 3)

OTOMATIS Pembaharuan tanpa jeda, tanpa perjanjian


(KepMen 100/2004, ps 3)
TERJADI Produk baru , pembaharuan (KepMen
BILA ; 100/2004, ps 8. 2/3)
Pekerja Musiman, tdk utk pekerjaan
tambahan (KepMen 100/2004, ps 5. 2)
Musiman, tdk semusim (KepMen
100/2004, ps 4. 2)

PKWT tidak bahasa Indonesia dan


huruf latin (KepMen 100/2004, ps 15)

Inisiatif Pengusaha : campur tangan Pengadilan,


menerbitkan surat Inisiatif Pekerja : mengajukan
pengangkatan pekerja gugatan ke pengadilan
PKWT menjadi PKWTT. hubungan industrial (PHI)
PKWTT: PERJANJIAN lisan atau tertulis?
Pasal-63
(1) Boleh Lisan. Boleh Tertulis.

(2) Jika Lisan maka Pengusaha WAJIB


membuat Surat Pengangkatan, yang berisi:
(a) Nama dan alamat Pekerja
(b) Tanggal mulai bekerja
(c) Jenis pekerjaan
(d) Besarnya upah
PKWT & PKWTT ANTARA BERAGAM UNIT KERJA

NO UNIT KERJA PKWT / ALIHDAYA PKWTT


1 Marketing Hanya mendptkan nasabah baru, tidak Dptkan nasabah baru, Analisa &
Kredit & Dana Analisa & maintenance, Produk baru, Maintenance, bersifat terus menerus
tertentu dan bersifat temporer (uji coba), 3
atau 6 bln
2 Customer Untuk Produk, Event Tertentu bersifat Maintenance nasabah, memberikan
Service temporer, Input data, Tidak maintenance penjelasan produk & pelayanan
nsbh existing
3 Teller Tidak Teller, kurangi teller dgn non tunai
4 Pejabat2 Unit Tidak Pejabat2 Unit Kerja
Kerja
5 Pembukuan Sebatas Input Transaksi utk Project tertentu Tidak Perlu, Gunakan CBS
6 Audit Intern Tidak Ya
7 Kepatuhan Tidak Ya
8 Mnjn Risiko Tidak Ya
PKWT & PKWTT ANTARA BERAGAM UNIT KERJA

NO UNIT KERJA PKWT / ALIHDAYA PKWTT


9 Umum Maintenance Inventaris, Tidak
10 HRD Penggajian, Admistrasi Kary, Rekrutment, Competency Dev, Talent Mnjn,
HRIS, Asesmen Kompetensi Perjanjian Kerja, BEI, Kompensasi &
Benefit, TNA, ABK, KPI, Kompetensi
Jabatan, SSU,
11 Analis Kredit Aplikasi, Sistem Analisa, Laporan Penanggungjawab, Risk Management
12 Appraisal Aplikasi, Sistem Analisa, Laporan Penanggungjawab, Risk Management
13 Tunggakan, NPL Early warning, DPD, Eksekusi Agunan, Restruk, Mnjn Solusi, Pembinaan
Litigasi
14 Supir,Satpam,OB Alihdaya -----------------------
Q & A MASALAH PKWT & PKWTT

1.Pekerja Mengundurkan diri sblm PKWT 2.Pekerja Mengundurkan diri BPR/S wajib
wajib bayar ganti rugi ? bayar kompensasi ?
JAWABAN : JAWABAN :
Kententuan pembayaran ganti rugi tersebut diatur PP 35/2021 Pasal 15 ayat 1 ; "Pengusaha wajib
dalam Pasal 62 UU 13/2003 : Apabila salah satu memberikan uang kompensasi kepada
pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum Pekerja/Buruh yang hubungan kerjanya
berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam berdasarkan PKWT,“ minimal 1 bln, dibayarkan
perjanjian kerja waktu tertentu, atau berakhirnya saat PKWT berakhir
hubungan kerja bukan karena ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1), Undur diri sblm PKWT berakhir, jika pekerja tsb
pihak yang mengakhiri hubungan kerja diwajibkan bayar ganti rugi, maka kompensasi tetap
membayar ganti rugi kepada pihak lainnya sebesar diberikan.
upah pekerja/buruh sampai batas waktu
berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja

Besarnya ganti rugi dihitung dari sisa waktu PKWT


dikali gaji per bln
Q & A MASALAH PKWT & PKWTT

3.Kapan kompensasi untuk karyawan PKWT 5.PKWT berakhir dilanjutkan PKWTT, masa
mulai dibayarkan ? kerja dihitung dari PKWT atau PKWTT?
JAWABAN : JAWABAN :
Mulai tanggal berlakunya UU Cipta Kerja yakni 02 UU 13/2003 Pasal 63 ayat 2b, tanggal mulai bekerja
November 2020. yaitu PKWT

4.Bgm dgn PKWT yg blm diperbaharui sejak


UUCK (November 2020) apakah tetap 6.Apakah dikenal masa percobaan utk PKWT ?
bayar kompensasi ? Berapa lama masa percobaan kerja utk
PKWTT,
JAWABAN :
Kompensasi tetap dibayarkan terhitung Mulai JAWABAN :
tanggal berlakunya UU Cipta Kerja yakni 02 UU 13/2003 Pasal 58 PKWT tidak dapat
November 2020 walaupun PKWT masih versi sblm dipersyaratkan masa percobaan
UUCK
Pasal 60, masa percobaan untuk PKWTT max 3 bln
7.Memotong gaji karyawan yang tidak mencapai target?
• Pasal 63 PP Pengupahan menjelaskan bahwa pengusaha dibolehkan untuk melakukan
pemotongan upah pekerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a) untuk pembayaran denda, ganti rugi, dan/atau uang muka upah, dilakukan sesuai
dengan perjanjian kerja, peraturan perusahaan (“PP”), atau peraturan kerja
bersama (“PKB”);
b) untuk sewa rumah, sewa barang milik perusahaan yang disewakan oleh pengusaha
kepada pekerja/buruh, dan/atau utang atau cicilan utang pekerja/buruh harus
dilakukan berdasarkan kesepakatan tertulis atau perjanjian tertulis;
c) untuk kelebihan pembayaran upah dilakukan tanpa persetujuan pekerja/buruh.

Jumlah keseluruhan pemotongan tersebut maksimal 50% dari setiap pembayaran upah yang
diterima pekerja. BPR dapat melakukan pemotongan upah pekerja untuk pembayaran
denda, ganti rugi, maupun uang muka upah, sepanjang hal tersebut telah diatur dalam
Peraturan Perusahaan (PP) dan disepakati dalam Perjanjian Kerja.
8.Bila karyawan mengundurkan diri dan akan pindah ke perusahaan saingan
(competitor) dengan gaji yang jauh lebih baik. Pertanyaannya adalah :
A. Apakah perusahaan dapat menahan karyawan tersebut untuk tidak berhenti dan
B. bagaimana memastikan tidak membawa nasabah dan menjaga kerahasiaan bpr !

PEMBAHASAN :
A. Apabila disepakati dalam Perjanjian Kerja untuk jangka wkt tertentu tidak
mengundurkan diri, dan konsekuensi karyawan tsb jika dilakukan
B. Cantumkan dalam Perjanjian Kerja “Kerahasiaan Data & Nasabah…” selama kary
bekerja atau sudah tidak bekerja wajib s.d 5 tahun dan seterusnya
a) Sanksi UU Rahasia Dagang No.30/2000, pasal 13,14 Pidana Penjara 2 thn dan
atau denda Rp.300 juta
b) KUH Perdata 1239, Tidak melakukan prestasi (kesepakatan) disebut wan prestasi
Pengaturan
Perjanjian
PENYUSUNAN

TAHAPAN PENYUSUNAN PERJANJIAN

➢ Negosiasi, tawar menawar pokok masalah yang


akan dituangkan dalam perjanjian
➢ Memorandum Of Understanding (MoU), berisi
butir-butir kesepakatan negosiasi yg menjadi
pegangan sementara bagi para pihak (bukan
sebuah perjanjian)
➢ Penyusunan Perjanjian, diawali dengan draft
perjanjian utk dikoreksi dan kemudian
ditandatangani para pihak
➢ Pelaksanaan Perjanjian, semestinya sesuai isi
PENYUSUNAN

ISI PERJANJIAN
1 2 3
Pembukaan Isi Penutup
1. Latar Belakang
1. Judul Kontrak
1. Berakhirnya
perjanjian
2. Nomor 2. Pernyataan Bahwa
2. Kerahasiaan
3. Tanggal Para Pihak Telah
3. Amandemen atau
Setuju
4. Kalimat 3. Istilah dan Ungkapan
Addendum
Pembuka 4. Force Majeur
4. Lingkup Pekerjaan
5. Penyelesaian
5. Konsideran 5. Dokumen Perjanjian
perselisihan
6. Hak dan Kewajiban
6. Para Pihak Para Pihak
6. Pernyataan Para
7. Dasar Hukum 7. Masa Perjanjian
Pihak telah
menyetujui
Perjanjian
7. Tandatangan Para
Pihak
CATATAN
• Ketentuan pengupahan dan aturan
syarat-syarat kerja, tidak boleh
bertentangan dengan Peraturan
Perusahaan (PP), Perjanjian Kerja
Bersama (PKB) dan peraturan
perundangan yang berlaku
• Perjanjian kerja yang dibuat secara
tertulis, dibuat sekurang-kurangnya
rangkap 2 (dua)
PENTING ........
Pasal-52 dan Pasal 154A
Pekerja dapat mengajukan PHK jika Pengusaha
memerintahkan Pekerja untuk melaksanakan pekerjaan
diluar yang diperjanjikan.

Implikasi:
(1) Perjanjian Kerja (PK) harus dibuat dengan baik untuk
mencegah masalah ketika harus dilakukan rotasi dan
mutasi dikemudian hari.
(2) Job Family yang mencerminkan jenjang jabatan,
golongan dan kepangkatan harus transparan dan
menjadi bagian dari PK.
UU 13 TAHUN 2003 Waktu Kerja ”ps 42 s/d ps 49”
”ps 77 s/d ps 85”

• Waktu kerja : 7 jam/sehari dan 40 jam/seminggu


utk 6 hari kerja dlm satu minggu atau 8
jam/sehari dan 40 jam/seminggu utk 5 hari
kerja dlm satu minggu, pelaksanaan diatur dlm
PK/PP,

• Melebihi 7 jam/sehari atau 8 jam/sehari, ada


persetujuan Pekerja, lembur maksimal 4
jam/sehari dan 18 jam/seminggu, wajib bayar
upah lembur

• Ketentuan waktu lembur dan upah lembur


diatur dlm Peraturan Pemerintah
UU 13 TAHUN 2003 Waktu Kerja ”ps 42 s/d ps 49”
”ps 77 s/d ps 85”

• Sektor usaha atau pekerjaan tertentu


diatur tersendiri (Peraturan Pemerintah)

• Hak Istirahat: dlm jam kerja minimal 30 menit


setelah 4 jam kerja, Istirahat mingguan 1 hari
utk 6 hari kerja dlm satu minggu, Cuti tahunan
12 hari setelah 12 bulan kerja terus menerus,
pelaksanaan diatur dlm PK/PP

• Perusahaan tertentu dpt memberikan


istirahat panjang, diatur dlm PK/PP
Rumus Lembur = Jumlah Jam x Upah Pengali
Lembur x (1/173) x Upah Satu Bulan Karyawan

PERHITUNGAN LEMBUR HARI KERJA :


• Sebesar 1,5 kali upah sejam untuk jam kerja lembur pertama
• Meningkat sebesar dua kali upah sejam setiap jam kerja
lembur berikutnya

HITUNGAN LEMBUR HARI LIBUR NASIONAL


Jam Lembur Ketentuan Upah Lembur Rumus
8 jam x 2 x 1/173 x upah
5 Jam Pertama 2 x upah per jam
selama satu bulan
1 jam x 3 x 1/173 x upah
Jam ke-6 3 x upah per jam
selama satu bulan
1 jam x 4 x 1/173 x upah
Jam ke-7 s/d Jam ke-8 4 x upah per jam
selama satu bulan
Q & A MASALAH LEMBUR

1. Bolehkah Karyawan menolak


lembur; 2.Adakah sanksi pidana jika
pengusaha memaksakan lembur
JAWABAN : melebihi kesepakatan?
Untuk menyuruh Karyawan lembur,
Pengusaha harus memenuhi syarat JAWABAN :
(Pasal 81 angka 22 UU Ciptaker): Pengusaha yang melanggar ketentuan waktu
a) Persetujuan pekerja/buruh yang kerja lembur dalam Pasal 78 ayat (1) UU
bersangkutan melalui PP & Perjanjian Ketenagakerjaan dijerat sanksi pidana
Kerja denda minimal Rp5 juta dan maksimal Rp50
b) Waktu kerja lembur maksimal 4 juta.
jam/hari dan 18 jam/minggu.
UU 13 TAHUN 2003 Outsourcing ”ps 64 s/d ps 66”

• Persh Outsourcing hrs berbadan hukum dan memiliki izin berusaha


yg dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat, dan memenuhi norma,
standar, prosedur dan kriteria yg ditetapkan oleh Pemerintah Pusat
• Hub kerja Persh Outsoursing dg Pekerja didasarkan pada PKWT
atau PKWTT (tertulis)
• Perlindungan kerja, upah dan kesejahteraan Pekerja, perselisihan
yg timbul dilaksanakan sekurangnya sesuai perundangan yg
berlaku, tanggung jawab Persh Outsourcing
• Outsourcing PKWT hrs mensyaratkan pengalihan perlindungan
hak2 Pekerja apabila terjadi pergantian Outsourcing selama
obyek pekerjaan tetap ada
• Ketentuan lebih lanjut tentang perlindungan Pekerja dan
perizinan berusaha outsourcing, diatur dg Peraturan
Pemerintah
OUTSOURCING: BOLEH ATAU TIDAK?
PASAL-66
(1) Hubungan kerja Perusahaan Alih Daya dan Pekerja yang
dipekerjakan, berdasar PKTERTULIS, PKWT ataupun PKWTT
(2) Perlindungan Pekerja, upah dan kesejahteraan, syarat kerja dan
perselisihan yg timbul, dilaksanakan sekurang-kurangnya sesuai
ketentuan perundangan dan menjadi tanggungjawab perusahaan
alih daya
(3) Apabila PKWT, PK harus mensyaratkan pengalihan perlindungan
hak-hak Pekerja, apabila terjadi penggantian Perusahaan Alih
daya, sepanjang obyek pekerjaan tetap ada.
(4) Perusahaan alih daya harus berbadan hokum, memiliki ijin usaha
dari pemerintah pusat, mengikuti ketentuan norma.
(5) Apabila Pekerja tidak mendapatkan perlindungan (jaminan
kelangsungan bekerja), Perusahaan alih daya bertanggungjawab
pemenuhan hak-hak Pekerja

Anda mungkin juga menyukai