Dibuat Oleh :
ROSANIA
XI OTKP 2
TERAKREDITASI A (UNGGUL)
JL. KH. Saleh No. 57A Pabuaran Telp/Fax. 0263-267740 Cianjur 43213
penulisan ini masih terdapat banyak kekurangan. Dan untuk itu saya
semua.
Penulis
Rosania
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Mengikat, Pasal 20, Pasal 21, dan Pasal 28G ayat (2)
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
dengan persetujuan bersama Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia dan Presiden Republik Indonesia
memutuskan menetapkan, Undang-undang Tindak Pidana
Kekerasan Seksual.
c. Cuti Sakit
Menurut PP ini, setiap PNS yang menderita sakit
berhak atas cuti sakit. PNS yang sakit lebih dari 1 (satu) hari
sampai dengan 14 (empat belas) hari, menurut PP ini, berhak
atas cuti sakit, dengan ketentuan PNS yang bersangkutan
harus mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK
atau pejabat yang menerima delegasi wewenangng untuk
memberikan hak atas cuti sakit dengan melampirkan surat
keterangan dokter.
“Untuk mendapatkan hak atas cuti sakit sebagaimana
dimaksud , PNS yang bersangkutan mengajukan permintaan
secara tertulis kepada PPK atau pejabat yang menerima
delegasi wewenang untuk memberikan hak atas cuti sakit
dengan melampirkan surat keterangan dokter atau bidan,”
bunyi Pasal 321 ayat (2) PP ini.
d. Cuti Melahirkan
PP ini juga menyebutkan, untuk kelahiran anak
pertama sampai dengan kelahiran anak ketiga pada saat
menjadi PNS, berhak atas cuti melahirkan. Untuk kelahiran
anak keempat dan seterusnya, kepada PNS diberikan cuti
besar. Lamanya cuti melahirkan sebagaimana dimaksud
adalah 3 (tiga) bulan.
“Hak cuti melahirkan sebagaimana dimaksud
diberikan secara tertulis oleh PPK atau pejabat yang
menerima delegasi wewenang untuk memberikan hak atas
cuti melahirkan,” bunyi Pasal 326 ayat (2) PP ini.
f. Cuti Bersama
PP ini menegaskan, Presiden dapat menetapkan cuti
bersama. Cuti bersama sebagaimana dimaksud tidak
mengurangi hak cuti tahunan.
Hak atas cuti bersama, menurut PP ini, hak cuti
tahunannya ditambah sesuai dengan jumlah cuti bersama
yang tidak diberikan. Cuti bersama sebagaimana dimaksud
ditetapkan dengan Keputusan Presiden.
b. Rating scale
Contoh penilaian kinerja karyawan selanjutnya
menggunakan metode skala rendah hingga tinggi. Evaluasi
penilaian dilakukan berdasarkan pendapat dari pemberi
nilai.