Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KEPEGAWAIAN

REGULASI KEPEGAWAIAN

DISUSUN OLEH :
1. AURA NIRWANA
2. ABEL NUR DEIWA
3. ANDARA YULITA REVARI
4. HAZRINA SYAHDANIAH
5. JASMINE DWI PUTRI
6. FIRRA AZAHRA

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah Kepegawaian tepat pada waktu. Terima kasih juga kami ucapkan kepada guru
pembimbing yang selalu memberikan dukungan dan bimbingannya.

Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas kepegawaian. Tak
hanya itu, kami juga berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk penulis pada
khususnya dan pembaca pada umumnya. Walaupun demikian, kami menyadari dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. 2

DAFTAR ISI .................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................4

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................5

1.2 Pengertian Regulasi Kepegawaian ................................................................... 5


1.3 Macam-Macam Regulasi Kepegawaian ........................................................... 6

BAB III PENUTUP ......................................................................................................10

1.4 Kesimpulan ........................................................................................................... 11

1.4

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kepegawaian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah apapun yang


berhubungan dengan pegawai.

1. Menurut Widjaja menjelaskan bahwa kepegawaian adalah segi yang


berkenaan dengan sumber daya manusia yang harus ada pada setiap usaha
kerja sama.

2. Sedangkan menurut Soedaryono kepegawaian adalah seseorang yang


melakukan penghidupannya dengan bekerja dalam suatu organisasi, baik
kesatuan kerja pemerintah maupun kesatuan kerja swasta.

3. Berdasarkan kedua pengertian tersebut di atas maka dapat disimpulkan


bahwa kepegawaian adalah seseorang atau sumber daya manusia yang
bekerja pada suatu organisasi, baik sebagai pegawai pemerintahan maupun
perusahan swasta untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN REGULASI KEPEGAWAIAN

Secara umum, regulasi adalah peraturan. Adapun menurut KBBI,


peraturan adalah kaidah yang dibuat untuk mengatur; petunjuk yang dipakai
untuk menata sesuatu dengan aturan; dan ketentuan yang harus dijalankan
dan dipatuhi.

Regulasi Kepegawaian adalah peraturan yang dibuat untuk mengatur


dan mengendalikan pegawai dalam bertindak ataupun bekerja agar tujuan
yang diharapkan dapat tercapai, bersifat mengikat, baik bagi pegawai,
pengusaha, maupun pemerintah.

Dengan adanya aturan dibidang kepegawaian, pegawai, pengusaha,


pemerintah dan pihak lain yang terkait dapat bertindak dan bekerja sesuai
dengan standar dalam peraturan yang telah ditetapkan.

Hak hak dan kewajiban pegawai, pengusaha, ataupun pemerintah,


untuk mencegah permasalahan permasalahan yang mungkin timbul dalam
bidang kepegawaian, seperti adanya perbedaan pemberian gaji,
permasalahan kinerja pegawai yang buruk, dan sebagainya.

B. MACAM-MACAM REGULASI KEPEGAWAIAN

Regulasi kepegawaian adalah peraturan mengenai bidang kepegawaian.


Oleh karena itu, peraturan tidak terlepas dengan hukum, peraturan dibidang
kepegawaian juga menyangkut hukum. Sumber – sumber hukum
kepegawaian atau hukum ketenagakerjaan, diantaranya sebagai berikut.

1. Menurut Shamad, sumber hukum ketenagakerjaan terdiri atas :

a. Peraturan perundang –undangan


b. Adat dan kebiasaan
c. Keputusan pejabat atau badan pemerintah
d. Traktat
e. Peraturan kerja ( peraturan perusahaan); dan

5
f. Perjanjian kerja, perjanjian perburuhan, atau kesepakatan kerja
bersama (KKB)

2. Menurut Budiono, Sumber hukum ketenagakerjaan terdiri atas :

a. Perundang-undangan
b. Kebiasaan
c. Keputusan
d. Traktat;dan
e. Perjanjian.

3. Menurut Prinse, sumber hukum ketenagakerjaan terdiri atas

a. Undang-undang
b. Adat atau kebiasaan
c. Yurisprudensi
d. Doktrin;dan
e. Agama

Regulasi tersebut bertujuan mengatur dan mengendalikan pegawai.

1. Peraturan perundang-undangan
Peraturan perundang undangan dalam konteks hukum negara
indonesia adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga negara
atau pejabat yang berwenang dan mengikat secara umum. Indonesia
merupakan negara hukum yang memiliki kedaulatan negara, seluruh
warga negara baik pegawai, pengusaha, maupun pemerintah harus
tunduk kepada.

Peraturan presiden tidak boleh bertentangan dengan peraturan


pemerintah dan seterusnya peraturan pemerintah tidak boleh
bertentangan dengan undang-undang. Undang-undang tentang
ketenagakerjaan tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945.

2. Adat dan Kebiasaan


Pengaruh dan peran adat dapat menjadi salah satu hal yang harus
dipertimbangkan, khususnya bagi para pemilik perusahaan dalam
menjalankan perusahaan misalnya dalam perekrutan, pembinaan,
bahkan pada hubungan kerja.

3. Agama
6
Agama dapat menjadi sumber hukum ketenagakerjaan karena terdapat
kemungkinan pemecahan masalah ketenagakerjaan atau kepegawaian
melalui pendapatan agama.

4. Yurisprudensi
Apabila terjadi sebuah perkara mengenai kepegawaian, tetapi tidak diatur
dalam undang-undang, dapat digunakan cara lain, yaitu yurisprudensi.
Menurut Kansil, Yurisprudensi adalah keputusan hakim terdahuluyang
sering kali diikuti dan dijadikan dasar keputusan oleh hakim.

5. Traktat
Traktar adalah perjanjian internasional yang dibuat antarnegara didunia
dalam bentuk tertentu. Untuk mencegah terjadinya permasalahan atau
senketa tenaga kerja asing, perlu dibuat kesepakatan kesepakatan antar
negara yang dituangkan dalam traktat atau perjanjian internasioal.

6. Peraturan kerja atau perusahaan


Menurut Pasal 1 UU No. 13 Tahun 2003, peraturan perusahaan adalah
peraturan yang dibuat secara tertulis oleh pengusaha yang memuat
syarat-syarat kerja dan tata tertib perusahaan. Ketentuan-ketentuan dalam
pembuatan peraturan perusahaan berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003
tentang ketenagakerjaan, yaitu sebagai berikut.
a. Wajib bagi pengusaha yang mempekerjakan minimal 10 orang
pekerja, tidak berlaku bagi perusahaan yang sudah memiliki
perjanjian kerja bersama.
b. Peraturan dibuat dengan memperhatikan saran dan pertimbangan
dari wakil pekerja di perusahaan.
c. Materi yang diatur adalah syarat kerja yang belum diatur dalam
peraturan perundang-undangan dan perincian pelaksanaan
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.
d. Memuat tentang:
1) Hak dan kewajiban pengusaha,
2) Hak dan kewajiban pekerja,
3) Syarat kerja,
4) Tata tertib perusahaan,
5) Jangka waktu berlakunya peraturan perusahaan
e. Pembuatannya dilarang:
1) Menggantikan perjanjian kerja bersama yang sudah ada, dan
2) Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

7
f. Pembuatannya tidak dapat diperselisihkan karena merupakan
kewajiban dan tanggung jawab pengusaha.
g. Wajib mengajukan pengesahan kepada menteri atau pejabat
kementrian ketenagakerjaan.
h. Wajib memberitahukan kepada pekerja.

7. Perjanjian kerja bersama


Perjanjian kerja sama menurut Pasal 1 UU No. 13 Tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan adalah hasil perundingan antara serikat pekerja/serikat
buruh atau beberapa serikat pekerja/buruh yang tercatat pada instansi
yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan. pekerja/buruh yang
tercatat pada instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan.

BAB III

8
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Regulasi Kepegawaian adalahperaturan yang dibuat untuk mengatur dan
mengendalikan pegawai dalam bertindak ataupun bekerja agar tujuan
yang diharapkan dapat tercapai, bersifat mengikat, baik bagi pegawai,
pengusaha, maupun pemerintah.

2. Macam-Macam regulasi tentang kepegawaian adalah sebagai berikut.


a. Peraturan perundang undangan
b. Adat dan kebiasaan
c. Agama
d. Yurisprudensi
e. Trkatat
f. Peraturan kerja/perusahaan
g. Perjanjian kerja bersama

3. UU Nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan memuat hal-hal


sebagai berikut.
a. Hak dan kewajiban pengusaha
b. Hak dan kewajiban pekerja
c. Syarat kerja
d. Tata trtib perusahaan
e. Jangka waktu berlakunya peraturan perusahaan

4. PP No.24 tahun 1976 tentang Cuti PNS, yaitu sebagai berikut.


a. Cuti tahunan
b. Cuti besar
c. Cuti sakit
d. Cuti bersalin
e. Cuti karena alasan penting
f. Cuti diluar tanggung negara

5. PP Nomor 32 tahun 1979 pemberhentian PNS, yaitu sebagai berikut.


a. Pemberhentian atas permintaan sendiri
b. Pemberhentian karna mencapai batas usia pensiun
c. Pemberhentian krna adanya penyederhanaan organisasi
d. Pemberhentian karna melakukan pelanggaran/penyelewengan
e. Pemberhentian karena tidak cakap jasmani atau rohani
f. Pemberhentian karena meninggalkan tugas
g. Pemberhentian karena meninggal dunia

9
h. Pemberhentian karena hal-hal lain

6. PP Nomor 32 tahun 2015 tentang penetapan pensiun pokok pensiuanan


PNS dan Janda/Duda dibuat atas dasar pertimbangan bahwa ada
perubahan atas peraturan pemerintah No. 7 tahun 1977 tentang peraturan
gaji pegawai negri sipil.

7. Kappres Nomor 68 tahun 1995 tentang hasil kerja dilingkungan lembaga


pemerintah tingkat pusat dan pemerintah daerah khusus ibu kota Jakarta
raya ditetapkan lima hari kerja mulai hari senin sampai dengan hari jumat.

10

Anda mungkin juga menyukai