Anda di halaman 1dari 10

PERJANJIAN KERJA BERSAMA DAN

PERATURAN PERUSAHAAN

DOSEN PEMBIMBING
Rismawati, S.H., M.Hum

DISUSUN OLEH
M. ALBIER FATTASYAH
2103101010160
FAKULTAS HUKUM UNIVESITAS
SYIAH KUALA

TAHUN 2023/2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………………………4
B. Rumusan masalah……………………………………………………………………………………5
C. Tujuan Masalah……………………………………………………………………………………..…
5
D. Manfaat Penelitian………………………………………………………………………………..…
6

BAB II PEMBAHASAN
A. Apa yg dimaksud dengan perjanjian kerja bersama
……………………………………………………………………………………………………………….7
B. Bagaimana cara membuat perjanjian kerja
bersama.........................................……………………………………..…………………..7
C. Mengapa perlu peraturan perusahaan..................................……….
……………………………………….………….8
D. Apa saja isi peraturan
perusahaan.................................................................................................8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………………....9
B. Saran……………………………………………………………………………………………………...9

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Puja dan
Puji syukur kami panjatkan kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah
ini Tepat Pada Waktunya.

Penulisan makalah ini telah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya.
Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh
karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para
pembaca yang ingin memberi saran/kritik.

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat
diambil manfaat dan besar keinginan kami agar menginspirasi para pembaca untuk
mengangkat permasalah lain yang berkaitan pada makalah- makalah selanjutnya.
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perusahaan sebagai suatu badan usaha yang dibuat untuk mencari keuntungan
atau laba, dimana setiap perusahaan dibuat berdasar dan mempunyai kekuatan
hukum. Di dalam suatu perusahaan tidak hanya teori pekerja memberi tenaga
kemampuannya sedangkan pengusaha memberikan kompensasi lewat upah/gaji,
lebih dari itu, dalam perusahaan dikenal banyak aspek sosial, aspek kesehatan,
aspek kemanusiaan, aspek ekonomi.

Di dalam peraturan perusahaan diatur beberapa hal seperti masalah besaran gaji,
cuti, jaminan sosial/asuransi, hubungan karyawan, seperti berakhirnya hubungan
kerja. Hal-hal tadi dicantumkan didalam peraturan perusahaan dengan sangat
terperinci agar setiap pekerjaan dapat lebih mudah mengerti isi dari peraturan
tersebut. Hal-hal tersebut dicantumkan tentu dengan maksud dan tujuan agar para
pekerja dapat tahu berbagai macam batasan-batasan di dalam bekerja agar mereka
lebih termotivasi di dalam bekerja.

Dalam menjalankan perusahaan tersebut juga perlu adanya suatu keteraturan


agar perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik dan berkembang oleh karena
itu dibuatlah suatu aturan yang lebih dikenal dengan peraturan perusahaan.
Peraturan perusahaan dapat diartikan ialah suatu kumpulan 2 aturan yang dibuat
oleh seorang pemimpin perusahaan agar terciptanya suatu keteraturan antara para
pimpinan dan para karyawan sehingga terciptanya keselarasan dalam bekerja

Perjanjian Kerja Bersama (PKB) merupakan pedoman kerja sama antara pekerja
dan perusahaan dimana PKB akan membantu kedua belah pihak menyelesaikan
masalah/perselisihan dalam kerja.

Di dalam segala aktifitas pekerjaan sebuah perusahaan, sering kali muncul


perselisihan yang terjadi antara pekerja dengan pimpinan perusahaan. Sebagai
contoh masalah-masalah yang kerap menjadi isu adalah : Isu jam kerja (lembur,
pengaturan shift), absensi, kenaikan pangkat, upah kerja, pemberhentian kerja dan
masih banyak isu lainnya.

Untuk menyelesaikan berbagai masalah yang muncul, dibuatlah sebuah pedoman


khusus yang mengatur secara jelas mengenai hak dan kewajiban pekerja dan
perusahaan yang lebih kita kenal dengan nama Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
Aturan Ketenagakerjaan menyebut fungsi PKB untuk mengatur baik hak dan
kewajiban pengusaha maupun hak dan kewajiban serikat pekerja/serikat buruh
serta pekerja/ buruh dalam sebuah perusahan yang sesuai dengan kebutuhan
mereka. Karena mereka-lah yang paling mengerti kondisi dan kebutuhan
perusahaan dalam menjalankan hubungan industrial.

Hal ini ditegaskan pula oleh Konvensi ILO No. 98 tahun 1949 tentang Dasar-dasar
Hak untuk Berorganisasi dan untuk Berunding Bersama yang telah diratifikasi
melalui Undang-undang No. 18 tahun 1956. Konvensi menyebut perlunya ada
kejelasan yang menyeluruh mengenai hak dan kewajiban antara pengusaha dan
pekerja serta tata tertib dalam bekerja dan di lingkungan kerja.

A. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut :

1. Apa yg dimaksud dengan perjanjian kerja bersama

2. Bagaimana cara membuat perjanjian kerja bersama

3. Mengapa perlu peraturan perusahaan

4. Apa saja isi peraturan perusahaan

B. TUJUAN PENELITIAN
Dari masalah yang sudah dipaparkan diatas, maka tujuan penelitian ini sebagai
berikut :

1. Mengetahui apa dimaksud dengan perjanjian kerja bersama

2. Mengetahui Bagaimana cara membuat perjanjian kerja bersama

3. Mengetahui Mengapa perlu peraturan perusahaan

4. MengetahuiApa saja isi peraturan perusahaan


C. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini sebagai berikut

1. Manfaat teoritis

Dengan adanya penelitian ini, maka dapat dijadikan sebagai pengetahuan akan
perjanjian kerja bersama dan peraturan-peraturan dalam perusahaan

2. Manfaat praktis

Penelitian ini dapat dimanfaatkan dan diterapkan oleh Masyarakat, peneliti,


danpembaca.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Apa yg dimaksud dengan perjanjian kerja bersama

Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UU 13/2003)


menyebut Perjanjian Kerja Bersama (PKB) sebagai salah satu sarana dalam
mewujudkan hubungan industrial. UU 13/2003 menyebut PKB sebagai
perjanjian yang merupakan hasil perundingan antara serikat pekerja/serikat
buruh atau beberapa serikat pekerja/serikat buruh yang tercatat pada instansi
yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dengan pengusaha, atau
beberapa pengusaha atau perkumpulan pengusaha yang memuat syarat syarat
kerja, hak dan kewajiban kedua belah pihak.

Artinya, PKB berisi aturan atau syarat-syarat kerja bagi pekerja, PKB juga
mengatur hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja dan menjadi pedoman
penyelesaian perselisihan antara kedua belah pihak. Satu perusahaan hanya
dapat membuat satu PKB yang berlaku bagi seluruh pekerja di perusahaan
tersebut.

B. Bagaimana cara membuat perjanjian kerja bersama

Dalam penyusunannya kedua pihak harus melakukan perundingan, dan


menghasilkan kesepakatan bersama. Berikut ini tahapan dalam proses
penyusunannya:

Pengajuan penyusunan PKB dari pihak serikat pekerja

Melakukan verifikasi data keanggotaan serikat pekerja

Menentukan dalam pembuatan tim yang mengikuti perundingan

Penyusunan tata tertib serta aturan dalam perundingan

Pelaksanaan perundingan PKB

Penandatangan PKB yang dilakukan oleh pengusaha dan serikat pekerja


Pendaftaran terkait hasil dari PKB ke instansi seperti Disnaker

Melakukan sosialisasi terkait PKB kepada seluruh karyawan

Memang dalam penyusunannya PKB memiliki aturan serta ketetapan yang


harus dipatuhi oleh pihak-pihak yang akan terlibat.

C. Mengapa perlu peraturan perusahaan

Peraturan perusahaan bertujuan untuk menjamin keseimbangan antara hak


dan kewajiban pekerja, serta antara kewenangan dan kewajiban pengusaha,
memberikan pedoman bagi pengusaha dan pekerja untuk melaksanakan tugas
kewajibannya masing-masing, menciptakan hubungan kerja harmonis, aman
dan dinamis antara pekerja dan pengusaha, dalam usaha bersama memajukan
dan menjamin kelangsungan perusahaan, serta meningkatkan kesejahteraan
pekerja dan keluarganya.

Perusahaan yang belum memiliki Peraturan Perusahaan akan membawa


dampak pada sisi hubungan kerja, yang menyangkut hak dan kewajiban
pengusaha dengan pekerja/buruh, berdasarkan norma - norma yang telah
diatur. Sehingga apabila terdapat hak – hak dan atau kewajiban yang tidak
dipenuhi oleh kedua pihak dan atau salah satu pihak, akan terdapat rujukan
guna menyelasaikannya. Contoh beberapa hal yang dapat diatur dalam
Peraturan Perusahaan yaitu tata cara pembayaran upah, pengaturan waktu
kerja dan waktu istirahat, tata cara pengajuan dan jadwal pemberian cuti,
pengaturan libur kerja, dan batas usia pensiun. Dengan membuat peraturan
perusahaan maka perusahaan sudah menghindari adanya potensi konflik atau
sengketa, dan sebagai salah satu instrument hubungan kerja yang baik.

D. isi peraturan perusahaan

Menurut Pasal 111 UU Ketenegakerjaan, Peraturan perusahaan sekurang-


kurangnya memuat:

1. hak dan kewajiban pengusaha;

2. hak dan kewajiban pekerja/buruh;

3. syarat kerja;

4. tata tertib perusahaan; dan

5. jangka waktu berlakunya peraturan perusahaan.


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kehidupan bersama pasti memerlukan aturan bersama yang mengatur


apa yang menjadi hak dan kewajiban bersama. Hal ini juga berlaku dalam
perusahaaan, ketika pengusaha maupun pekerja mengetahui secara pasti
apa yang menjadi hak dan kewajibannya demi terwujudnya dan
terpeliharanya keselarasan antara peningkatan produktivitas dan
kesejahteraan. Peraturan tersebut terbagi menjadi dua macam diantaranya
Peraturan Perusahaan (PP) dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

Peraturan Perusahaan adalah peraturan yang dibuat secara tertulis oleh


pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja dan tata tertib perusahaan.
Sedangkan, Perjanjian Kerja Bersama adalah perjanjian yang merupakan
hasil perundingan antara serikat pekerja/ serikat buruh atau beberapa
serikat pekerja/ serikat buruh yang tercatat pada instansi yang bertanggung
jawab di bidang ketenagakerjaan dengan pengusaha, atau beberapa
pengusaha atau perkumpulan pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja,
hak dan kewajiban kedua belah pihak. Kedua peraturan tersebut memiliki
tujuan yang sama.

SARAN

ketika pengusaha maupun pekerja mengetahui secara pasti apa yang


menjadi hak dan kewajibannya demi terwujudnya dan terpeliharanya
keselarasan antara peningkatan produktivitas dan kesejahteraan.
Diperlukan sebuah peraturan yang memuat tentang apa saja yang boleh
dilakukan dan tidak boleh dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

https://blog.justika.com/dokumen-bisnis/perjanjian-kerja-bersama/

https://majoo.id/solusi/detail/peraturan-perusahaan#

Anda mungkin juga menyukai