Anda di halaman 1dari 4

MENGENAL PERATURAN PERUSAHAAN

(PP) DAN PERJANJIAN KERJA BERSAMA


(PKB)
Kehidupan bersama pasti memerlukan aturan bersama yang mengatur apa yang menjadi
hak dan kewajiban bersama. Hal ini juga berlaku dalam perusahaaan, ketika pengusaha maupun
pekerja mengetahui secara pasti apa yang menjadi hak dan kewajibannya demi terwujudnya dan
terpeliharanya keselarasan antara peningkatan produktivitas dan kesejahteraan. Diperlukan
sebuah peraturan yang memuat tentang apa saja yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.
Peraturan tersebut terbagi menjadi dua macam diantaranya Peraturan Perusahaan (PP) dan
Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

Peraturan Perusahaan adalah peraturan yang dibuat secara tertulis oleh pengusaha yang
memuat syarat-syarat kerja dan tata tertib perusahaan. Sedangkan, Perjanjian Kerja Bersama
adalah perjanjian yang merupakan hasil perundingan antara serikat pekerja/ serikat buruh atau
beberapa serikat pekerja/ serikat buruh yang tercatat pada instansi yang bertanggung jawab di
bidang ketenagakerjaan dengan pengusaha, atau beberapa pengusaha atau perkumpulan
pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban kedua belah pihak. Kedua
peraturan tersebut memiliki tujuan yang sama.

Adapun tujuan dari PP dan PKB adalah:

 Memberikan kepastian syarat-syarat kerja di perusahaan


 Memperjelas hak dan kewajiban pekerja dan pengusaha
 Meningkatkan produktivitas kerja

Selanjutnya, pimpinan dan jajaran manajemen harus memahami mengenai ketentuan-ketentuan


yang harus dipenuhi dalam menyusun Peraturan Perusahaan dan Perjanjian Kerja Bersama.
Ketentuan Peraturan Perusahaan

 Sekurang-kurangnya satu perusahaan terdiri dari 10 pekerja


 Berlaku untuk semua pekerja di perusahaan induk dan di cabang (jika memiliki)
 Merupakan kewajiban dan tanggung jawab pengusaha
 Disusun oleh pengusaha dengan memperhatikan saran dan masukan pekerja
 Ketentuan tidak boleh bertentangan atau lebih rendah dengan peraturan perundang-
undangan ketenagakerjaan yang berlaku.
 Masa berlaku 2 tahun dan bisa diperpanjang paling lama 1 (satu) tahun

Ketentuan Perjanjian Kerja Bersama

 Dilakukan perundingan dengan perwakilan serikat pekerja/ buruh


 Hanya ada 1 PKB dalam 1 perusahaan yang sama berlaku untuk semua pekerja di
perusahaan induk dan di cabang (jika memiliki)
 Jika ada serikat pekerja lebih dari 1 maka yang di ijinkan 3 serikat pekerja dengan
anggota min 10% (verifikasi keanggotaan berdasarkan KTA)
 Jumlah tim perunding masing-masing 9 orang dengan kuasa penuh
 Apabila PKB tidak mencapai kesepakatan dan masa berlaku perpanjangan PKB telah
habis, maka PKB yang berlaku adalah PKB sebelumnya, sampai PKB yang baru
disepakati.
 Masa Berlaku 2 tahun dan bisa diperpanjang paling lama 1 (satu) tahun

Selain itu, juga terdapat muatan-muatan yang harus ada dalam membuat Peraturan Perusahaan
dan Perjanjian Kerja Bersama supaya ada kejelasan isi yang telah menjadi kesepakatan antara
pengusaha dan pekerja. Berikut ini muatan yang harus diperhatikan:

Peraturan Perusahaan :

 Hak dan kewajiban pengusaha


 Hak dan kewajiban pekerja atau buruh
 Syarat kerja
 Tata tertib perusahaan
 Jangka waktu berlakunya PP
 Hal-hal yang merupakan pengaturan lebih lanjut dari peraturan perundang-undangan
Perjanjian Kerja Bersama :

 Nama, tempat kedudukan serta alamat serikat pekerja/ serikat buruh


 Nama, tempat kedudukan serta alamat perusahaan
 Nomor serta tanggal pencatatan serikat pekerja/ serikat buruh pada SKPD bidang
ketenagakerjaan kabupaten/ kota
 Hak dan kewajiban pengusaha
 Hak dan kewajiban serikat pekerja / serikat buruh serta pekerja/ buruh
 Jangka waktu dan tanggal mulai berlakunya PKB
 Tanda tangan para pihak pembuat PKB

Kemudian, para pimpinan dan jajaran manajemen juga harus memahami alur dalam setiap
tahapan membuat Peraturan Perusahaan dan Perjanjian Kerja Bersama yang mengacu pada
Permen No.28 Tahun 2014. Berikut ini tahapan-tahapan yang harus diperhatikan:

Tahapan Pembuatan Peraturan Perusahaan & Perjanjian Kerja Bersama

PP PKB
 Penyusunan naskah rancangan  Penyusunan tim perunding dari pihak
Peraturan Perusahaan oleh pengusaha pengusaha dan serikat pekerja
 Pengusaha harus menyampaikan  Melakukan perundingan di tempat,
naskah rancangan PP kepada wakil waktu, durasi dan biaya yang sudah
pekerja untuk mendapatkan saran dan disepakati bersama dalam tata tertib
pertimbangan secara tertulis. perundingan.

 Pengusaha mengajukan permohonan pengesahan PP kepada Pejabat Kepala SKPD


bidang ketenagakerjaan kabupaten/ kota/ Provinsi/ Direktur Jenderal (jika lebih dari 1
provinsi)
 Disertai dengan syarat: membawa surat permohonan, PP rangkap 3, bukti sudah
mendapat saran dari pekerja, akta perusahaan, wajib lapor perusahaan, keikutsertaan
BPJS, menunjukan struktur dan skala upah
 Dilakukan pengecekan dan penelitian oleh pejabat bidang ketenagakerjaan
 Pengesahan
Setelah perjanjian kerja bersama disepakati dan ditandatangani oleh pengusaha dan wakil pekerja
dalam hal ini oleh pengurus serikat pekerja (minimal ketua dan sekretaris) maka selanjutnya
didaftarkan pada instansi yang bertangung jawab dibidang ketenagakerjaan dengan maksud:

1. Sebagai alat monitoring dan evaluasi pengaturan syarat – syarat kerja yang dilaksanakan
di perusahaan;
2. Sebagai rujukan utama jika terjadi perselisihan pelaksanaan perjanjian kerja bersama.

Anda mungkin juga menyukai