1.Perjanjian Kerja Bersama (PKB) merupakan salah satu sarana yang strategis
dalam pelaksanaan hubungan industrial di perusahaan. Apabila dilihat dari cara
pembuatannya, berbeda dengan Peraturan Perusahaan, perundingan PKB
dilakukan secara musyawarah antara Serikat Pekerja/Buruh dengan Pengusaha.
Oleh karena itu, kedua belah pihak akan mengetahui secara jelas hak dan
kewajiban masing-masing dengan cara menumbuh kembangkan rasa saling
pengertian, saling menghargai dan saling mempercayai.
syarat-syarat kerja,hak dan kewajiban kedua belah pihak. ada beberapa ketentuan
yang harus dipenuhi yaitu :
1. Perjanjian kerja bersama disusun oleh serikat kerja dan dilaksanakan secara
musyawarah.
2. Perjanjian kerja tersebut harus dibuat secara tertulis dengan huruf latin dan
menggunakan bahasa Indonesia.
3. Apabila dalam perjanjian kerja bersama tidak dapat dicapai kata sepakat maka
penyelesaiannya perselisihan hubungan industrial.
4. Apabila dalam perusahaan hanya dapat satu serikat buruh yang beranggotakan
lebih dari 50% karyawan diperusahaan tersebut, maka serikat pekerja tersebut
berhak mewakili pekerja dalam pembuatan perundingan pembuatan perjanjanjian
kerja bersama dengan pengusaha. Namun demikian , bila anggota kurang dari 50%
pekerja diperusaahaan tersebut maka serikat pekerja tersebut tetap dapat mewakili
perjanjian kerja asalkan mendapatkan dukungan dari 50% karyawan perusahaan
tersebut.
5. Apabila dalam perusahaan terdapat lebih dari satu serikat pekerja, maka yang
berhak mewakili karyawan dalam melakukan perundingan dengan pengusaha adalah
serikat pekerja yang beranggotakan lebih dari 50% orang karyawan perusahaan
tersebut. Serikat kerja yang anggotanya kurang dari 50% dari jumlah karyawan
perusahaan tersebut dapat mengadakan koalisi untuk berhak mewakili dalam
kesepakatan kerja bersama dengan pengusaha. Apabila hal tersebut tidak terpenuhi ,
maka dibuat tim perundingan yang anggotanya ditentukan secara proposianal
dengan jumlah keanggotaan dalam serikat pekerja.
6. Perjanjian kerja bersama selama dua tahun dan dapat diperpanjang paling lama
satu tahun.
1. Tahap persiapan
2. Tahap perundingan
3. Tahap penyusunan
Yang perlu diperhatikan dalam tahap penyusunan sebagai berikut:
4. Tahap pendaftaran
5. Tahap sosialisasi
Pada tahap ini sebagaimana diatur dalam pasal 126 Undang-undang No. 13
tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, sebagai berikut: