Anda di halaman 1dari 4

Kepada para peserta diskusi 3 matakuliah ini, setelah Anda membaca dan

memahami Inisiasi ke-3, diharapkan Anda mampu menjelaskan materi diskusi


berikut ini:

1. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) merupakan hasil  perundingan antara serikat


pekerja dan pengusaha. Berdasarkan UU No.13 Tahun 2003, sebutkan dan
jelaskan beberapa ketentuan yang harus dipenuhi oleh kedua belah pihak
dalam rangka memuat syarat -syarat kerja, hak dan kewajiban!.
2. Ada 3 proses yang perlu dilakukan dalam pembentukan organisasi karyawan
dan penyusunan hubungan perjanjian kerja bersama.  

1.Perjanjian Kerja Bersama (PKB) merupakan salah satu sarana yang strategis
dalam pelaksanaan hubungan industrial di perusahaan.  Apabila dilihat dari cara
pembuatannya, berbeda dengan Peraturan Perusahaan, perundingan PKB
dilakukan secara musyawarah antara Serikat Pekerja/Buruh dengan Pengusaha.
Oleh karena itu, kedua belah pihak akan mengetahui secara jelas hak dan
kewajiban masing-masing dengan cara menumbuh kembangkan rasa saling
pengertian, saling menghargai dan saling mempercayai. 

syarat-syarat kerja,hak dan kewajiban kedua belah pihak. ada beberapa ketentuan
yang harus dipenuhi yaitu :

1. Perjanjian kerja bersama disusun oleh serikat kerja dan dilaksanakan secara
musyawarah.
2. Perjanjian kerja tersebut harus dibuat secara tertulis dengan huruf latin dan
menggunakan bahasa Indonesia.
3. Apabila dalam perjanjian kerja bersama tidak dapat dicapai kata sepakat maka
penyelesaiannya perselisihan hubungan industrial.
4. Apabila dalam perusahaan hanya dapat satu serikat buruh yang beranggotakan
lebih dari 50% karyawan diperusahaan tersebut, maka serikat pekerja tersebut
berhak mewakili pekerja dalam pembuatan perundingan pembuatan perjanjanjian
kerja bersama dengan pengusaha. Namun demikian , bila anggota kurang dari 50%
pekerja diperusaahaan tersebut maka serikat pekerja tersebut tetap dapat mewakili
perjanjian kerja asalkan mendapatkan dukungan dari 50% karyawan perusahaan
tersebut.
5. Apabila dalam perusahaan terdapat lebih dari satu serikat pekerja, maka yang
berhak mewakili karyawan dalam melakukan perundingan dengan pengusaha adalah
serikat pekerja yang beranggotakan lebih dari 50% orang karyawan perusahaan
tersebut. Serikat kerja yang anggotanya kurang dari 50% dari jumlah karyawan
perusahaan tersebut dapat mengadakan koalisi untuk berhak mewakili dalam
kesepakatan kerja bersama dengan pengusaha. Apabila hal tersebut tidak terpenuhi ,
maka dibuat tim perundingan yang anggotanya ditentukan secara proposianal
dengan jumlah keanggotaan dalam serikat pekerja.
6. Perjanjian kerja bersama selama dua tahun dan dapat diperpanjang paling lama
satu tahun.

2. Terdapat berbagai tahap-tahap perundingan PKB yang disusun oleh


berbagai pihak, biasanya disusun berdasarkan pengalaman tim perunding
ketika melakukan perundingan. Berikut tahapan yang coba kami susun
berdasarkan berbagai pengalaman tersebut serta ketentuan dalam Undang-
undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Permenaker 28/2014:

1. Tahap persiapan

Yang perlu diperhatikan dalam tahap persiapan adalah:

1. Kesiapan fisik dan mental


2. Mempersiapkan data dan informasi, seperti:
a. Hasil konsultasi dengan perangkat organisasi SP/SB dan pihak
lain yang relevan
b. Menggali aspirasi anggota dengan cara wawancara atau angket
c. Mencari dan mempelajari PKB dari perusahaan lain yang sejenis
d. Mencari dan mempelajari data produksi, data investasi, data
penjualan, dsb.
3. Membuat draft PKB versi SP/SB dan siap dipertukarkan dengan versi
pengusaha
4. SP/SB mengajukan permintaan berunding dengan pengusaha.
5. Pengusaha dapat meminta verifikasi keanggotaan SP/SB
6. Mempersiapkan tim perunding. Pihak pengusaha dan pihak SP/SB
menunjuk tim perunding dengan ketentuan masing-masing paling
banyak 9 (sembilan) orang dengan kuasa penuh.
7. Menyepakati tata tertib/aturan perundingan yang sekurang-kurangnya
memuat:
a. Tujuan pembuatan tata tertib
b. Susunan tim perunding
c. Lamanya masa perundingan
d. Materi perundingan
e. Tempat perundingan
f. Tata cara perundingan
g. Cara penyelesaian apabila terjadi kebuntuan perundingan
h. Sahnya perundingan, dan
i. Biaya perundingan.

2. Tahap perundingan

Yang perlu diperhatikan dalam tahap perundingan sebagai berikut:

1. Mempertukarkan draft PKB masing-masing pihak.


2. Menginventarisasi hal-hal yang sudah mempunyai titik temu dan hal-hal
yang belum disepakati yang harus dirundingkan. 
3. Dimulai dari topik yang sederhana hingga yang sulit disepakati. Pada
topik yang sulit, coba lewatkan terlebih dahulu dan kembali lagi ke topik
tersebut setelah topik lainnya sudah disepakati.
4. Menjaga suasana keterbukaan dan kekeluargaan, bila suasana
memanas perundingan dapat diistirahatkan, setelah dingin perundingan
dapat dilanjutkan.

3. Tahap penyusunan
Yang perlu diperhatikan dalam tahap penyusunan sebagai berikut:

1. Item-item yang disepakati disusun menjadi konsep Perjanjian Kerja


Bersama
2. Membentuk tim kecil yang yang anggotanya terdiri dari wakil kedua
belah pihak untuk menyusun redaksional
3. Perlu diperhatikan kalimat yang sederhana dan mudah dipahami. Hindari
kalimat yang memiliki banyak makna dan tidak dapat diimplementasikan.
4. Jika diperlukan dapat dibuat penjelasan pasal-pasal.
5. Hasil tim kecil dibahas dalam rapat pleno tim perundingan.
6. PKB yang telah disepakati ditandatangani oleh direksi atau pimpinan
perusahaan, ketua dan sekretaris SP/SB yang terlibat dalam
perundingan. Dalam hal PKB ditandatangani oleh wakil direksi atau
wakil pimpinan perusahaan, harus melampirkan surat kuasa khusus dari
direksi atau pimpinan perusahaan. 

4. Tahap pendaftaran 

1. Pengusaha wajib mendaftarkan PKB kepada instansi yang


menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan,
dengan ketentuan:
a. Untuk perusahaan yang terdapat hanya dalam 1 (satu) wilayah
kabupaten/kota kepada dinas ketenagakerjaan kabupaten/kota
b. Untuk perusahaan yang terdapat pada lebih dari 1 (satu)
kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi kepada dinas
ketenagakerjaan provinsi, dan
c. Untuk perusahaan yang terdapat pada lebih dari 1 (satu) provinsi
kepada  Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan
Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan RI
2. Pengajuan pendaftaran PKB harus melampirkan naskah PKB yang telah
ditandatangani diatas materai cukup. 
3. Pengajuan pendaftaran PKB dibuat dengan menggunakan format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Permenaker 28/2014
4. Dinas/Kementerian Ketenagakerjaan harus meneliti kelengkapan
persyaratan formal dan wajib menerbitkan surat keputusan pendaftaran
PKB dalam waktu paling lama 4 (empat) hari kerja sejak diterimanya
permohonan pendaftaran. 
5. Bila persyaratan tidak terpenuhi dan/atau terdapat materi PKB yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan,
Dinas/Kementerian mengembalikan pendaftaran kepada para pihak agar
dipenuhi/diperbaiki. Dalam hal kedua belah pihak tetap bersepakat/tidak
mengganti PKB tersebut maka Dinas/Kementerian harus memberi
catatan mengenai pasal-pasal yang bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan ketenagakerjaan (pasal 31 ayat (5), (6), dan
(7) Permenaker 28/2014).

Ketentuan yang demikian tentu membingungkan oleh karena aturan


ketenagakerjaan khususnya pasal 124 ayat (2) dan (3) UU 13/2003
mewajibkan PKB tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan PKB yang demikian batal demi hukum dan yang
berlaku adalah ketentuan dalam peraturan perundang- undangan. Dapat kami
jelaskan, dalam hal ini yang berlaku adalah Undang-undang mengingat
Peraturan Menteri Tenaga Kerja adalah peraturan yang berada di bawah
Undang-undang, menurut hierarki/tata urutan peraturan perundang-undangan
di Indonesia.

5. Tahap sosialisasi

Pada tahap ini sebagaimana diatur dalam pasal 126 Undang-undang No. 13
tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, sebagai berikut:

1. Pengusaha dan SP/SB wajib wajib melaksanakan ketentuan yang ada


dalam PKB.
2. Pengusaha dan SP/SB wajib wajib memberitahukan isi PKB atau
perubahannya kepada seluruh pekerja/buruh.
3. Pengusaha harus mencetak dan membagikan naskah PKB kepada
setiap pekerja/buruh atas biaya perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai