DI SUSUN OLEH ;
Segala puji dan syukur dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sehingga kita masih diberi kesempatan untuk dapat
menikmati karunia-Nya hingga hari ini. Atas karunia itulah akhirnya penulis dapat
menyelesaikan Modul Bimbingan dan Konseling kelas X (Sepuluh) semester genap.
Kumpulan Materi ini disusun untuk membantu peserta didik dalam proses berkembang
secara optimal. Penulis menyadari bahwa dalam rangka penyusunan modul ini, membutuhkan
dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, dengan
segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah
membantu terselesaikannya modul ini.
Kritik dan saran membangun dari pembaca tentu sangat diharapkan guna perbaikan dan
penyempurnaan penulisan selanjutnya. Terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
(SEMESTER GENAP)
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR MATERI
1. Kebersihan Diri dan Lingkungan
2. Belajar Memimpin Yuk
3. Responsibility
4. Mengenal diri dan Percaya diri
5. Mengelola Stress dan Kekhawatiran
6. Empati dan Proaktif
7. Menyelesaikan Konflik
8. Pribadi yang Memiliki Integritas
9. Pikiran Kita Mencerminkan Diri Kita
DAFTAR PUSTAKA
MATERI 1
Kebersihan merupakan keadaan bebas dari kotoran, termasuk didalamnya, debu, sampah
dan bau.
Kebersihan Diri
Adalah suatu upaya untuk memelihara kebersihan tubuh dari ujung rambut sampai ujung
kaki.
Kebersihan diri terdiri dari :
1. Kebersihan rambut dan kulit kepala
2. Kebersihan mata, telingan dan hidung
3. Kebersihan gigi dan mulut
4. Kebersihan badan
5. Keberihan kuku, tangan dan kaki
6. Kebersihan pakaian
Cara menjaga kebersihan diri dapat dilakukan dengan mandi, gosok gigi, cuci tangan,
keramas, membersihkan kuku, dan lain-lain.
Kebersihan Lingkungan
Suatu upaya untuk memelihara lingkungan di sekitar tempat tinggal kita. Kebersihan
lingkungan dapat dilakukan dengan cara melap jendela, menyapu, mengepel lantai, mencuci
peralatan makan, membersihkan tempat tidur, membersihkan kamar mandi, membuang
sampah pada tempatnya dan lain sebagainya.
Menjaga kebersihan diri merupakan hal yang sangat penting terutama untuk menjaga
diri kita tetap sehat, dan mengurangi risiko diri kita maupun orang terdekat terserang
penyakit. Banyak penyakit yang tersebar saat bakteri berbahaya pindah dari satu orang ke
orang lain melalui kontak langsung, seperti bersentuhan dengan orang yang terinfeksi, atau
kontak tidak langsung, seperti menyentuh suatu barang yang telah disentuh oleh orang
yang terinfeksi.
Kebersihan diri tidak hanya penting bagi kita, namun juga bagi orang di sekitar kita.
Kebersihan diri seseorang dapat berdampak pada bagaimana cara orang lain melihat dan
memperlakukan kita, sehingga dapat dikatakan bahwa hal ini bisa membantu kita untuk
meningkatkan kepercayaan diri.
Oleh karena itu, membersihkan diri dengan menyeluruh merupakan hal yang sebaiknya
tidak terlewatkan. Langkah pertama yang penting untuk dilakukan adalah mandi memakai
air bersih dan sabun mandi. Mandi dengan sabun pembersih yang baik bisa menghilangkan
lemak, kotoran, dan bakteri yang menumpuk di siang hari dan mencegah masalah seperti
bau badan
Seberapa sering frekuensi kita untuk membersihkan diri dengan mandi tentunya
tergantung pada tingkat aktivitas fisik tiap orang, namun pada umumnya, mayoritas orang
harus mandi setidaknya sekali sehari. Menggunakan sabun mandi akan efektif membantu
kita terhindar dari kuman penyebab penyakit. Berbeda dengan mandi, kita mungkin hanya
butuh mencuci rambut kita tiap dua hingga tiga hari sekali, hal ini sangat tergantung pada
kebutuhan masing-masing individu.
Penggunaan deodoran juga bisa membantu kita untuk lebih bersih dan percaya diri.
Secara umum, deodoran bekerja dengan menutupi bau badan atau mengurangi jumlah
keringat. Deodoran yang mengandung 'antiperspirant' cenderung lebih efektif, terutama
pada hari-hari ketika cuaca sangat panas di luar atau saat kita berencana melakukan
olahraga.
Selain tubuh, menjaga kebersihan mulut juga tidak kalah penting. Menyikat gigi dan
flossing harus menjadi rutinitas utama dalam keseharian kita. Meskipun sebenarnya akan
lebih baik jika dilakukan tiap setelah makan, menyikat gigi idealnya dilakukan saat pagi dan
malam hari. Dengan menyikat gigi yang benar dan rajin, kita bisa terhindar dari risiko
terkena bau mulut, gigi berlubang, penyakit gusi, dan berbagai masalah lainnya.
Ketika kita menjalani kehidupan sehari-hari, tangan kita sebenarnya menjadi ‘tuan
rumah’ bagi kuman dan bakteri berbahaya. Untuk mencegah kuman memasuki tubuh kita
dan menyebabkan penyakit, sangat penting untuk mencuci tangan secara menyeluruh
dengan sabun antibakteri terutama pada saat-saat penting, seperti misalnya setelah
menggunakan toilet, setelah bersentuhan dengan seseorang yang sakit, dan sebelum
makan.
Untuk menjaga tubuh tetap segar dan bersih, kita juga perlu mencuci pakaian dan
perlengkapan tidur secara teratur. Pakaian dalam dan pakaian lain yang dikenakan langsung
bersentuhan dengan kulit harus diganti setiap hari, sedangkan untuk sprei tempat tidur bisa
dibersihkan paling tidak setiap minggu.
Pemimpin adalah orang yang mendorong dan menggerakan orang lain agar mau bekerja
sama mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Kepemimpinan
✓ Memotivasi diri
✓ Kemampuan berbicara dimuka umum
✓ Pemahaman teknik/alat kendali mutu
✓ Kemampuan memecahkan masalah dengan system
✓ Transfer pengetahuan kepada bawahan
✓ Memotivasi bawahan
✓ Mengenali karakteristik bawahan
✓ Keinginan mengetahui perkembangan
✓ Keinginan melakukan perubahan/perbaikan
✓ Sikap mental
✓ Citra diri
MODEL ATAU GAYA KEPEMIMPINAN
1. OTORITER : Adalah gaya pemimpin yang “otokritik” artinya sangat memaksakan dan
mendesak kekuasaannya kepada bawahan.
2. LAISSEZ FAIRE : Adalah pemimpin yang memberikan kebebasan kepada bawahan.
3. DEMOKRATIS : Adalah pemimpin pepmimpin yang bersikap tengah antara memaksakan
kehendak dan memberi kelonggaran kepada bawahan
4. SITUASIONAL : Adalah pemimpin yang bersikap lebih melihat pada situasinya. Kapan
harus bersikap memaksa dan kapan harus moderat, serta pada situasi apa pemimpin harus
memberi kebebasan kepada bawahan
MATERI 3
RESPONSIBILITY
Tujuan : Peserta didik dapat memahami dan memiliki sikap responsibility pada setiap diri
individu
Cara bermain :
1. Peserta didik dibagi menjadi kelompok kecil terdiri dari 5 orang dan sudah dibagi tugas
dari masing masing individu
2. Perkelompok mendapat selembar kertas dan bolpoin dan Peralatan atau barang yang
dimiliki siswa
3. Konselor menjelaskan syarat permainan :
• Permainan ini adalah menyusun menara dalam waktu 10 detik dengan beberapa
decade
• Pemain mempersiapkan diri pada tempat dan pada saat waktu dimulai silahkan
pemain menyusun menara nya dalam waktu yang sudah disediakan
• Jika menara rubuh dimulai dari bawah lagi
• Setelah waktu sudah selesai dilihat siapa yang paling pendek menaranya
• Kemudian dikasih kartu pesan
• Kartu pesan dibaca dan diperagakan apa yang dituliskan pada kartu tersebut
• Untuk penonton silahkan mengamati dan bagi penulis menulisklan apa yng
sudah dilihat didepan para pemain
• Kelompok lain disilahkan untuk menambahkan pesan apa yang perlu dilakukan
dan ditambahkan
• Ada beberapa decade sampai kartu pesan habis dan sudah terbagi semuanya
4. Permainan dimulai dan konselor mengarahkan kegiatannya sampai selesai
Tanggung jawab adalah ” keadaan wajib menanggung segala sesuatu kalau ada sesuatu
hal, boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan dsb. Menanggung segala akibatnya” (
sofiyah ramdhani e.s, tahun 2002 halaman 555 ).
Dari kedua pengertian tersebut, dapat dimaknai bahwa tanggung jawab itu sendiri ialah
siap menerima kewajiban atau tugas. Dalam artian disini ketika seseorang diberikan
kewajiban atau tugas, seseorang tersebut akan menghadapi suatu pilihan yaitu menerima
dan menghadapinya dengan dedikasi atau menunda dan mengabaikan tugas atau
kewajiban tersebut.
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan
untuk mengisa kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab lngsung terhadap
tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum tuhan yang
dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari
hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh tuhan dan juga dengan
peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka tuhan akan
melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah tuhan berarti mereka
meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap tuhan
sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawab, manusia perlu
pengorbanan.
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, ister, ayah, ibu anak-
anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib
bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik
keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan dan
kehidupan.
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan
kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus
berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia disini
merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti
anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyrakat
tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung
jawabkan kepada masyarakat.
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu
negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat
semaunya sendiri. Bila perbuatan itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada
Negara
C. Ciri ciri Orang yang Bertanggung Jawab
Firman Tuhan mengatakan bahwa hal Kerajaan Sorga adalah sama seperti seorang tuan
yang hendak bepergian dan memberikan kepada hamba-hambanya masing-masing 5, 2,
dan 1 talenta menurut kesanggupannya. Setiap kita paling sedikit memiliki 1 karunia yang
harus dikembangkan dengan penuh tanggung jawab. Bisa jadi itu merupakan uang, bakat,
karir, atau waktu kita yang harus kita pakai dengan bijaksana. Keputusan ada di tangan
kita.
Orang yang bertanggung jawab adalah mereka melakukan lebih daripada yang diminta.
Sebaliknya, hamba yang jahat dan malas, cenderung menyalahkan orang lain atau
keadaan. Ia bersikap pesimis dengan “kemandulan”nya untuk mengembangkan talenta
yang Tuhan berikan. Orang-orang Kristen “Extra Mile” adalah orang-orang yang
melakukan hal yang biasa dengan cara luar biasa, dengan demikian mereka mendapatkan
kemurahan (favor) di hadapan Tuhan dan manusia.
Seorang yang bertanggung jawab selalu memberikan yang terbaik (excellence)dari apa
yang dikerjakannya. Hamba Tuhan bernama Robb Thompson mengatakan bahwa
“Bersikap ekselen adalah memperhatikan hal-hal yang mendetil, yang akan melahirkan
hasil yang luar biasa dan akan berujung pada kehidupan yang sukses.” Bekerja dengan
penuh tanggung jawab berarti kita memperhatikan hal-hal yang kecil yang dapat
membuat perbedaan dari hasil yang kita kerjakan.
MATERI 4
MENGENAL DIRI DAN PERCAYA DIRI
Metode TANDUR
Tumbuhkan Minat : Berupaya untuk menumbuhkan minat belajar siswa dengan memberikan ice
breaking untuk meningkatkan konsentrasi belajar
Alami : mengalami langsung kegiatan yakni mengenal dan memahami identitas dirinya dengan
terbuka kelebihan dan kekurangannya. Melalui simulasi ini PD juga diajak focus pada hal-hal
yang bersifat perilakunya yang bisa diubah dan diperbaiki, bukan focus pada fisik yang sudah
merupakan sesuatu yang given dari tuhan
Namai : Peserta didik diminta untuk membuka inti pelajaran mengenai 9 jenis kecerdasan dan 4
macam kepribadian sehingga siswa dapat melihat kecerdasan dan kepribadian yang sesuai
dengan dirinya
Ulangi: meminta siswa untuk membaca dan melakukan aksi instruksi pada lembar aksi pada
modul yang disediakan
Rayakan : Ulas secara singkat terkait apa yang sudah dipelajari, meminta siswa untuk berjabat
tangan dengan temannya dan mengucap terimakasih dan saya bangga dengan kelebihanmu tutup
dengan tepuk tangan meriah
Sanguin
Korelis
Melankolis
Plegmatis
MATERI 5
MENGELOLA STRESS DAN KEKHAWATIRAN
Sejauh mana kecerdasan emosi Anda? Untuk mengetahuinya, kelima unsur di atas dapat
dijadikan barometer untuk mengukur apakah Anda termasuk orang yang cerdas secara
emosi. Berikut ini adalah hal-hal spesifik yang perlu dipahami dan dimiliki oleh orang-orang
yang cerdas secara emosi :
1. Mengatasi stress
Stres merupakan tekanan yang timbul akibat beban hidup. Stress dapat dialami oleh
siapa saja. Orang yang cerdas secara emosional mampu menghadapi kesulitan hidup dengan
kepala tegak, tegar dan tidak hanyut oleh emosi yang kuat. Cenderung menghadapi semua
hal, bukannya lari dan menghindar. Dapat mengelakkan pukulan sehingga tidak hancur dan
tetap terkendali. Mungkin sesekali terjatuh namun tidak terpuruk sehingga dapat berdiri
tegak kembali.
Orang yang cerdas secara emosi tidak memakai prinsip “harus memiliki segalanya saat
itu juga”. Mengendalikan dorongan hati merupakan salah satu seni bersabar dan menukar
rasa sakit atau kesulitan saat ini dengan kesenangan yang jauh lebih besar dimasa yang akan
datang. Kecerdasan emosi penuh dengan perhitungan.
Orang yang cerdas secara emosi tidak berada dibawah kekuasaan emosi. Mereka akan
cepat kembali bersemangat apapun situasi yang menghadang dan tahu cara menenangkan
diri.
3. Memotivasi Diri
Orang dengan keterampilan ini cenderung sangat produktif dan efektif dalam hal
apapun yang mereka hadapi. Ada banyak cara untuk memotivasi diri sendiri antara lain
dengan banyak membaca buku atau artikel-artikel positif, “selftalk”, tetap fokus pada
impian-impian, evaluasi diri dan sebagainya.
Menyadari dan menghargai perasaan-perasaan orang lain adalah hal terpenting dalam
kecerdasan emosi. Hal ini juga biasa disebut dengan empati. Empati bisa juga berarti melihat
dunia dari mata orang lain. Ini berarti juga dapat membaca dan memahami emosi-emosi
orang lain. Memahami perasaan orang lain tidak harus mendikte tindakan kita. Keuntungan
dari memahami orang lain adalah kita lebih banyak pilihan tentang cara bersikap dan
memiliki peluang lebih baik untuk berkomunikasi dan menjalin hubungan baik dengan orang
lain.
5. Kemampuan Sosial
Memiliki perhatian mendasar terhadap orang lain. Orang yang mempunyai kemampuan
sosial dapat bergaul dengan siapa saja, menyenangkan dan tenggang rasa terhadap orang
lain ynag berbeda dengan dirinya. Orang-orang dengan kecerdasan emosi yang tinggi bisa
membuat orang lain merasa tentram dan nyaman berada didekatnya.
b. Pengendalian Diri
Pengendalian diri merupakan sikap, tindakan atau perilaku seseorang secara sadar
baik direncanakan atau tidak untuk mematuhi nilai dan norma sosial yang berlaku.
Mengendalikan diri tidaklah mudah, namun memberikan banyak manfaat. Sebelum lanjut ke
penjelasan mengenai cara-cara pengendalian diri yang dapat dilakukan dengan beberapa
cara. Berikut adalah cara-caranya :
Cara kedua pengendalian diri adalah dengan menggunakan kesadaran. Kita sadar saat
suatu bentuk pikiran atau perasaan yang negatif muncul. Pada umumnya orang tidak
mampu menangkap pikiran atau perasaan yang muncul. Dengan demikian mereka langsung
lumpuh dan dikuasai oleh pikiran dan perasaan mereka. Misalnya, seseorang menghina atau
menyinggung kita. Kita marah. Nah, kalau kita tidak sadar atau waspada maka saat emosi
marah ini muncul, dengan begitu cepat, tiba-tiba kita sudah dikuasai kemarahan ini. Jika
kesadaran diri kita bagus maka kita akan tahu saat emosi marah ini muncul. Kita akan tahu
saat emosi ini mulai mencengkeram dan menguasai diri kita.
Kita tahu saat kita akan melakukan tindakan ”bodoh” yang seharusnya tidak kita
lakukan. Saat kita berhasil mengamati emosi maka kita dapat langsung menghentikan
pengaruhnya. Kalau masih belum bisa atau dirasa berat sekali untuk mengendalikan diri,
larikan pikiran kita pada prinsip moral. Biasanya kita akan lebih mampu mengendalikan diri.
Bagaimana jika sudah melakukan jurus satu, prinsip moral, dan jurus dua, kesadaran,
ternyata kita tetap sulit mengendalikan diri? Lakukan cara ketiga!
Cara ketiga yaitu dengan perenungan. Saat kita sudah benar-benar tidak tahan, mau
”meledak” karena dikuasai emosi, saat kita mau marah besar, coba lakukan perenungan.
Tanyakan pada diri sendiri pertanyaan, misalnya, berikut ini:
Cara kelima yaitu menyibukkan diri dengan pikiran atau aktivitas yang positif. Pikiran
hanya bisa memikirkan satu hal dalam suatu saat. Ibarat layar bioskop, film yang ditampilkan
hanya bisa satu film dalam suatu saat. Nah, film yang muncul di layar pikiran inilah yang
mempengaruhi emosi dan persepsi kita. Saat kita berhasil memaksa diri memikirkan hanya
hal-hal yang positif maka film di layar pikiran kita juga berubah. Dengan demikian pengaruh
dari keinginan atau suatu emosi akan mereda.
1) Berbicara tidak sopan atau sering menggunakan kata-kata kasar. Seseorang yang sering
menggunakan kata-kata kasar akan otomatis mengeluarkan kata-kata kasar tersebut
ketika ia sedang dalam keadaan emosi dan secara otomatis pula mosinya justru akan
terus berkobar.
2) Terlalu sering bermain game. Ini merupakan salah satu bentuk hawa nafsu yang sudah
menjadi kebiasaan dikalangan remaja bahkan anak-anak pada saat ini. Hasrat untuk
bermain game akan sulit dikendalikan sehingga kita akan terus-menerus melakukan ini.
3) Nafsu terhadap hal bersifat pornografi. Tidak jauh beda dengan penjelasan diatas (terlalu
sering bermain game). Hal ini dapat mengakibatkan seseorang semakin tersesat kedalam
hal-hal negative dan akan membuatnya semakin jauh dari agama dan Tuhannya.
4) Dengan menjauhi hal-hal tersebut diatas, akan membantu kita untuk bisa mengendalikan
diri.
TUGAS INDIVIDU:
1. Bagaimana cara mengatasi stress?
2. Bagaimana cara memotivasi diri?
3. Contoh sikap dan prilaku Pengendalian diri.
4. Apa manfaat Pengendalian diri?
MATERI 6
RESPECT
Kepekaan diri dan sosial merupakan kemampuan untuk merasakan dan mengamati
reaksi - reaksi yang terjadi di lingkungan serta perubahan orang lain yang ditunjukkannya
baik secara verbal maupun nonverbal. Seorang individu diasah dan ditempa untuk mengenal
nilai moral baik buruk, pantas-tidak pantas, mulia-hina, sikap-sikap yang membawa kepada
keberhasilan atau pola perilaku yang mengakibatkan kegagalan. Tumbuhnya kepekaan diri
dan kepekaan sosial tersebut selanjutnya akan membentuk kerpibadian seseorang. Bentuk
kepekaan diri antar lain peka terhadap ekspresi wajah dan perasaan, pikiran dan pendapat dan
lain-lain. Sedangkan kepekaan sosial contohnya peka terhadap berita di media massa, perilaku
ikut-ikutan, gosip dan fitnah serta pergaulan.
Contoh 1 :
Mayoritas masyarakat barat menganut pergaulan bebas dengan segala dampaknya. Sehingga
penyakit HIV/AIDS merajalela. Pornografi dan pornoaksi menjadi kebiasaan banyak orang
tetapi GAYA HIDUP INI SESAT.
Contoh 2 : Budaya tidak merokok sepertinya sedikit masyarakat yang mengikutinya sebagian
kecil saja orang yang tidak merokok atau instansi yang bebas asap rokok. Tapi bukankah
sebenarnya perilaku TIDAK MEROKOK YANG SEHAT ?
Untuk itu, kita perlu mengantisipasi prilaku ikut-ikutan. Kita memiliki pribadi yang
berkarakter sesuai dengan kepribadian bangsa yang kita cintai.
Agar Anda mampu menumbuhkan kepekaan sosial dalam diri sehingga Anda menjadi
pribadi yang asyik untuk diajak bergaul oleh siapapun.
Mengapa orang tidak mampu memiliki kepekaan sosial yang baik? Salah satu
penyebabnya adalah karena orang itu sering menyendiri dan tidak mau berbaur dengan yang
lain. Ia ada dalam sebuah lingkungan, tetapi ia tidak pernah mau untuk berkumpul bersama
dengan orang-orang yang ada dalam lingkungannya. Tiap ada kegiatan bersama, orang yang
semacam ini akan cenderung tidak mau hadir. Di mata Allah, kesendirian adalah hal yang
tidak baik. Kesendirian akan menjadikan manusia tidak memiliki penolong yang sepadan.
Sebab itu, Allah menciptakan manusia dalam sebuah kebersamaan dengan manusia yang lain.
Karena itu, dalam rangka membangun kepekaan sosial, keluarlah dari kesendirian dan
masukilah kehidupan bersama dengan orang lain yang ada di sekitar kita.
2. Bergaul Dengan Sebanyak-Banyaknya Orang
Perjumpaan dengan banyak orang akan membuat kita makin mudah mengetahui
perbedaan karakter dari tiap-tiap pribadi. Ketika Tuhan menciptakan manusia, Tuhan
menciptakannya dengan keunikan dan kekhususan masing-masing. Di dunia ini, tidak ada
manusia yang sama persis. Orang yang kembar identik pun tetap memiliki perbedaan satu
dengan yang lainnya. Karena itu, ketika kita membiasakan diri kita untuk bergaul dengan
banyak orang, hal itu akan mengasah kemampuan kita untuk melihat masing-masing orang
dengan keunikannya.
Cara berbicara adalah hal yang perlu untuk kita perhatikan dalam hidup bersama orang
lain. Banyak orang yang dalam kehidupan sehari-hari berselisih dan bertengkar karena cara
bicaranya yang tidak menunjukkan kepekaan terhadap orang-orang yang ada di sekitarnya.
Keterlibatan kita dalam organisasi akan mengasah kita untuk memiliki kepekaan dalam
mengutarakan ide dan pendapat sehingga tidak melukai orang lain. Keterlibatan ini juga akan
membuat kita mampu mengenali cara berpikir dan cara bicara orang lain sehingga sedikit
banyak kemampuan kita untuk mengenal orang lain akan terasah.
Kegiatan sosial merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh banyak orang pada masa
sekarang. Kegiatan ini biasanya dilakukan dalam berbagai macam bentuk, misalnya:
kunjungan ke panti asuhan, pengumpulan dana untuk korban bencana, pengobatan gratis, dan
sebagainya. Jika Anda mendengar di sekolah Anda atau di lingkungan Anda melakukan
kegiatan-kegiatan semacam itu, sedapat mungkin terlibatlah dalam kegiatan itu. Ambillah
peran sesuai dengan talenta dan kemampuan Anda. Kegiatan ini merupakan kegiatan positif
yang akan mengasah kepekaan terhadap orang-orang yang sedang membutuhkan pertolongan.
Melalui kegiatan itu, Anda akan dibentuk menjadi pribadi yang memiliki kepedulian terhadap
orang-orang yang perlu diperhatikan dan dipedulikan dalam hidup ini.
5. Mengembangkan Empati
Empati merupakan kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain.
Kunci untuk memahami perasaan orang lain adalah mampu membaca pesan non verbal,
seperti nada bicara, gerak-gerik, ekspresi wajah, dan sebagainya. Seseorang yang memiliki
kemampuan ini akan lebih pandai menyesuaikan diri, lebih mudah bergaul, dan lebih peka.
Empati dapat kita kembangkan apabila kita membiasakan diri untuk bergaul dengan orang
lain dan mengamati orang-orang yang ada di sekitar kita.
6. Berperilaku Prososial
Perilaku prososial adalah istilah yang digunakan oleh para ahli psikologi untuk
menjelaskan perilaku sukarela yang ditujukan untuk kepentingan atau keuntungan orang lain,
seperti: berbagi, membantu seseorang yang membutuhkan, bekerja sama dengan orang lain,
dan mengungkapkan simpati. Perilaku ini menuntut adanya kesediaan untuk berkorban bagi
orang lain, menghargai keberadaan orang lain, dan tidak menempatkan diri sendiri lebih
tinggi dari orang lain.
Di sekitar kita, banyak orang yang memiliki keterbatasan sehingga tidak dapat
menjalankan aktivitas sosialnya dengan normal. Misalnya, orang-orang miskin, anak-anak
jalanan, dan orang-orang yang sudah lanjut usianya. Mereka membutuhkan perhatian lebih,
bahkan pertolongan yang nyata dalam kesusahan mereka.
Orang yang memiliki kepekaan sosial adalah orang yang pada saat melihat orang lain
yang ada dalam kondisi yang susah tidak akan hanya berhenti pada memandang orang itu,
melainkan melakukan sesuatu untuk orang yang dilihatnya itu. "Sesuatu" di sini tidak harus
dengan memberi uang atau barang, melainkan juga bisa dalam bentuk perbuatan lain,
misalnya berdoa untuk orang itu.
Andaikata kita ingin tahu bagaimana masa depan kita, sederhana sekali, Iihat apa yang kita
lakukan saat ini. Kalau saat ini kita pemalas, yang akan terjadi adalah masa depan yang
suram. Begitupun bila licik, pasti masa depan kita tidak berbeda jauh dengan kelicikan yang
dikerjakan saat ini. Karena segala yang kita lakukan akan kembali kepada pelakunya.
Perbuatan baik akan menjadi buah kebaikan, tidak sekarang mungkin nanti. Begitu
pula jika amat buruk yang dikerjakan, pasti berbuah keburukan pula. Kita semua sungguh
harus menyadarl dan memahami, tidak ada yang celaka, kecuali buah dari pekerjaan kita
sendiri.
Pertama, serius mencari dan menemukan kekurangan diri; tidak usah sibuk membela diri.
Kedua, mengembang terus kemampuan supaya mampu berbuat lebih baik. Karena kemuliaan
seseorang dilihat dari tingkat manfaatya bagi orang lain. Orang memang cenderung tebih
sibuk dengan kepentingan dirinya, dengan aktivitas yang menguntungkan diri.
TUGAS :
MENYELESAIKAN KONFLIK
Pengertian masalah atau problem yang dihadapi seseorang berbeda dengan orang lain.
Pengertian msalah yang dihadapi oleh seorang pemimpin berbeda dengan yang dihadapi oleh
seorang sarjana. Berbeda pula oleh seseorang sebagai pribadi dengan seseorang sebagai
pemimpin/anggota organisasi. Masalah dapat digambarkan sebagai suatu keadaan (terlihat
atau tidak terlihat) dimana antara yang diharapkan dengan kenyataan tidak sesuai. Antara apa
yang direncanakan dengan kenyataan tidak sesuai. Atau terdapat hambatan antara yang
diinginkan dengan keadaan sebenarnya. Masalah berbeda dengan keluhan. Keluhan biasanya
merupakan akibat dari masalah yang tidak jelas atau tidak teratasi/tidak terselesaikan.
Keluhan yang dirasakan seseorang dapat dijadikan pertanda seseorang sedang mengalami
masalah yang tidak dikenali atau sebuah masalah yang tidak dipecahkan. Masalah yang tidak
dipecahkan akan dapat menimbulkan masalah baru. Oleh sebab itu, setiap orang harus
menyikapi setiap masalah yang dialaminya.
b. Mensikapi Masalah
Sebagai seorang siswa, masalah yang bersumber dari dalam diri sendiri meliputi kondisi
pribadi misalnya kecerdasan, bakat, fisik, nilai, kepribadian, keterampilan belajar dan
sebagainya. Sedangkan yang bersumber dari luar diri seperti kondisi pisik sosio emosional di
lingkungan keluarga dan sekolah (pencahayaan, kebersihan, sirkulasi udara hubungan dengan
teman, dengan guru dan lain sebagainya) sarana belajar pribadi dan sekolah. Bagaimanakah
sikap Anda selama ini menghadapi masalah?
Problem solving sama artinya dengan pemecahan masalah. Problem solving adalah suatu
pendekatan dalam menghadapi masalah. Problem solving juga merupakan suatu prosedur
yang di dalamnya terdapat langkah-langkah yang harus diikuti dalam memecahkan sebuah
masalah yang dihadapi seseorang sebagai perorangan atau seseorang sebagai pemimpin
organisasi atau anggota organisasi. Pernahkah anda menghadapi masalah ? Apakah masalah
yang anda hadapi masalah pribadi, social, belajar atau karier ? Bagaimana pemecahannya ?
Atau langkah-langkah apa yang anda tempuh setiap masalah yang anda hadapi ? Bagaimana
hasilnya ? Siapa diantara anda yang bisa mengungkapkan pendapatnya ?
Berikut gambaran problem solving dalam kesulitan belajar di bawah ini.
Problem Solving dalam Kesulitan Belajar
Memerlukan : Sebagai
- Kreativitas,
‘Tantangan’
- Wawasan luas
- Pemikiran,
- Imajinasi
Merumuskan Masalah
Untuk mengetahui hakekat daripada sesuatu masalah tidaklah mudah, karena masalah
yang sebenarnya dihadapi sering terselubung dalam berbagai bentuk berupa gejala-gejala
yang tampak dan tidak tampak. Oleh sebab itu diperlukan keahlian, pendidikan dan
penglaman untuk dapat mencari sebab akibat yang tepat guna mencari pemecahannya.
Demikian juga halnya dengan masalah yang perlu dipecahkan melalui satu keputusan.
Apa yang tampak seperti masalah dalam satu organisasi belum tentu merupakan masalah
yang sebenarnya. Yang terlihat itu mungkin hanya gejalanya saja, sedangkan hakekat yang
sebenarnya dari masalah itu perlu dipahami lebih mendalam.
Orang Amerika (Industriawan Charles F. Kattering) mengatakan “Suatu masalah yang
sudah didefinisikan dengan baik berarti sudah separoh terpecahkan”. Sebuah masalah dapat
dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan atau kalimat pernyataan.
Analisa Sebab-Akibat
Setiap masalah yang akan dipecahkan perlu diketahui sebab masalah itu terjadi dan
akibat/konsekuensi yang akan muncul bila tidak diatasi. Dalam menganalisa sebab-akibat
dari suatu masalah memerlukan pengetahuan dan pengalaman, memerlukan data dan fakta
yang jelas/akurat. Tanpa hal itu akan sulit mencari solusi dari masalah yang dihadapi. Hal
ini bertujuan untuk memperkecil resiko yang muncul dari sebuah keputusan yang akan
diambil dari pemecahan masalah yang dialami.
Setiap alternatif harus dikaji faktor-faktor pendukung dan faktor penghambat yang ada
dalam setiap alternatif. Keuntungan apakah yang akan diperoleh apabila alternatif tersebut
menjadi pilihan atau sebaliknya kerugian/resiko apa yang akan muncul apabila alternatif
tersebut akan dipilih. Disamping itu juga harus diperhitungkan kekuatan kemauan dan
kemampuan untuk melaksanakannya untuk menghindari munculnya masalah baru.
Ukuran alternatif yang paling tepat dapat dilihat dari segi biaya, waktu, sarana,
kemampuan dalam melaksanakan. Dengan kata lain apakah alternatif yang dipilih dapat
mempermudah tercapainya tujuan, dapat mengurangi kerugian, dapat mengurangi konflik
dengan orang lain, dapat memberikan kepuasan, mampu dan mau melaksanakannyadan
sebagainya.
Langkah-Langkah Kegiatan
Tugas Individu
Buat permasalahan yang ada disekitar remaja dan cara pemecahannya, langkah-langkah
pemecahan masalah di sesuaikan dengan urutan seperti diatas.
MATERI 8
PRIBADI YANG MEMILIKI INTEGRITAS
Kejujuran dan Integritas adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang
menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang
memancarkan kewibawaan; kejujuran. Sementara arti kata jujur sendiri adalah lurus hati, tidak
berbohong, tulus, ikhlas.
Kejujuran adalah mengatakan apa yang dilakukan. Sebaik apapun atau bahkan seburuk apapun
tindakan selama ia mengatakan apa yang telah dilakukan maka ia jujur.
Integritas adalah melakukan apa yang dikatakan. Utuh antara perkataan dan perbuatan.
Manfaat
5. Secara sosial, kita semakin mampu mengembangkan hubungan baik satu sama lain
TUGAS !
1. Menurut kamu apa yang dimaksud berfikir positif dan berfikir Negatif ?
2. Apa manfaat memiliki fikiran positif ?
3. Berikan contoh sikap positif dalam menghadapi masa sulit.
4. Bagaimana cara menerapkan berfikir postif terhadap kehidupan sehari-
hari?
DAFTAR PUSTAKA
(Semester Genap)
Slamet,dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingandan Konseling untuk SMK-MAK kelas X,
Yogyakarta,Paramitra Publishing.