Anda di halaman 1dari 38

MODUL

BIMBINGAN DAN KONSELING


KELAS X
SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

DI SUSUN OLEH ;

DWI AGUS SETJANI, S.Pd

BIMBINGAN DAN KONSELING

SMK NEGERI 4 PROBOLINGGO


KOTA PROBOLINGGO
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sehingga kita masih diberi kesempatan untuk dapat
menikmati karunia-Nya hingga hari ini. Atas karunia itulah akhirnya penulis dapat
menyelesaikan Modul Bimbingan dan Konseling kelas X (Sepuluh) semester genap.
Kumpulan Materi ini disusun untuk membantu peserta didik dalam proses berkembang
secara optimal. Penulis menyadari bahwa dalam rangka penyusunan modul ini, membutuhkan
dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, dengan
segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah
membantu terselesaikannya modul ini.
Kritik dan saran membangun dari pembaca tentu sangat diharapkan guna perbaikan dan
penyempurnaan penulisan selanjutnya. Terimakasih.

Probolinggo, 26 Januari 2023

Penulis
DAFTAR ISI
(SEMESTER GENAP)

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR MATERI
1. Kebersihan Diri dan Lingkungan
2. Belajar Memimpin Yuk
3. Responsibility
4. Mengenal diri dan Percaya diri
5. Mengelola Stress dan Kekhawatiran
6. Empati dan Proaktif
7. Menyelesaikan Konflik
8. Pribadi yang Memiliki Integritas
9. Pikiran Kita Mencerminkan Diri Kita
DAFTAR PUSTAKA
MATERI 1

KEBERSIHAN DIRI DAN LINGKUNGAN

MENJAGA KEBERSIHAN DIRI DAN LINGKUNGAN

Kebersihan merupakan keadaan bebas dari kotoran, termasuk didalamnya, debu, sampah
dan bau.
Kebersihan Diri
Adalah suatu upaya untuk memelihara kebersihan tubuh dari ujung rambut sampai ujung
kaki.
Kebersihan diri terdiri dari :
1. Kebersihan rambut dan kulit kepala
2. Kebersihan mata, telingan dan hidung
3. Kebersihan gigi dan mulut
4. Kebersihan badan
5. Keberihan kuku, tangan dan kaki
6. Kebersihan pakaian
Cara menjaga kebersihan diri dapat dilakukan dengan mandi, gosok gigi, cuci tangan,
keramas, membersihkan kuku, dan lain-lain.

Kebersihan Lingkungan
Suatu upaya untuk memelihara lingkungan di sekitar tempat tinggal kita. Kebersihan
lingkungan dapat dilakukan dengan cara melap jendela, menyapu, mengepel lantai, mencuci
peralatan makan, membersihkan tempat tidur, membersihkan kamar mandi, membuang
sampah pada tempatnya dan lain sebagainya.

Hidup Sehat di Mulai dari Menjaga Kebersihan Diri

Menjaga kebersihan diri merupakan hal yang sangat penting terutama untuk menjaga
diri kita tetap sehat, dan mengurangi risiko diri kita maupun orang terdekat terserang
penyakit. Banyak penyakit yang tersebar saat bakteri berbahaya pindah dari satu orang ke
orang lain melalui kontak langsung, seperti bersentuhan dengan orang yang terinfeksi, atau
kontak tidak langsung, seperti menyentuh suatu barang yang telah disentuh oleh orang
yang terinfeksi.

Kebersihan diri tidak hanya penting bagi kita, namun juga bagi orang di sekitar kita.
Kebersihan diri seseorang dapat berdampak pada bagaimana cara orang lain melihat dan
memperlakukan kita, sehingga dapat dikatakan bahwa hal ini bisa membantu kita untuk
meningkatkan kepercayaan diri.

Oleh karena itu, membersihkan diri dengan menyeluruh merupakan hal yang sebaiknya
tidak terlewatkan. Langkah pertama yang penting untuk dilakukan adalah mandi memakai
air bersih dan sabun mandi. Mandi dengan sabun pembersih yang baik bisa menghilangkan
lemak, kotoran, dan bakteri yang menumpuk di siang hari dan mencegah masalah seperti
bau badan

Seberapa sering frekuensi kita untuk membersihkan diri dengan mandi tentunya
tergantung pada tingkat aktivitas fisik tiap orang, namun pada umumnya, mayoritas orang
harus mandi setidaknya sekali sehari. Menggunakan sabun mandi akan efektif membantu
kita terhindar dari kuman penyebab penyakit. Berbeda dengan mandi, kita mungkin hanya
butuh mencuci rambut kita tiap dua hingga tiga hari sekali, hal ini sangat tergantung pada
kebutuhan masing-masing individu.
Penggunaan deodoran juga bisa membantu kita untuk lebih bersih dan percaya diri.
Secara umum, deodoran bekerja dengan menutupi bau badan atau mengurangi jumlah
keringat. Deodoran yang mengandung 'antiperspirant' cenderung lebih efektif, terutama
pada hari-hari ketika cuaca sangat panas di luar atau saat kita berencana melakukan
olahraga.

Selain tubuh, menjaga kebersihan mulut juga tidak kalah penting. Menyikat gigi dan
flossing harus menjadi rutinitas utama dalam keseharian kita. Meskipun sebenarnya akan
lebih baik jika dilakukan tiap setelah makan, menyikat gigi idealnya dilakukan saat pagi dan
malam hari. Dengan menyikat gigi yang benar dan rajin, kita bisa terhindar dari risiko
terkena bau mulut, gigi berlubang, penyakit gusi, dan berbagai masalah lainnya.

Ketika kita menjalani kehidupan sehari-hari, tangan kita sebenarnya menjadi ‘tuan
rumah’ bagi kuman dan bakteri berbahaya. Untuk mencegah kuman memasuki tubuh kita
dan menyebabkan penyakit, sangat penting untuk mencuci tangan secara menyeluruh
dengan sabun antibakteri terutama pada saat-saat penting, seperti misalnya setelah
menggunakan toilet, setelah bersentuhan dengan seseorang yang sakit, dan sebelum
makan.

Untuk menjaga tubuh tetap segar dan bersih, kita juga perlu mencuci pakaian dan
perlengkapan tidur secara teratur. Pakaian dalam dan pakaian lain yang dikenakan langsung
bersentuhan dengan kulit harus diganti setiap hari, sedangkan untuk sprei tempat tidur bisa
dibersihkan paling tidak setiap minggu.

TIPS JAGA KEBERISIHAN DIRI DAN LINGKUNGAN DIRI

1. Sikat Gigi Sesudah Makan dan Sebelum Tidur


2. Menjaga Kebersihan Rambut
3. Mandi Dua Kali Sehari
4. Cuci Tangan dengan Sabun
5. Besihkan Kuku
6. Mencuci Kaki
7. Gunakan Pakaian Bersih
8. Tidak Membuang Sampah Sembarangan
9. Mulai dari Lingkungan Rumah Sendiri
10. Memisahkan Jenis Sampah
MATERI 2

BELAJAR MEMIMPIN YUK

Pemimpin adalah orang yang mendorong dan menggerakan orang lain agar mau bekerja
sama mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Kepemimpinan

• Kepemimpinan adalah proses saling mempengaruhi antara pemimpin dan pengikut


untuk mencapai tujuan organisasi.

• Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi dan mengerakkan


orang lain guna mencapai tujuan tertentu disebut

HAL-HAL YANG HARUS DIMILIKI SEORANG PEMIMPIN

✓ Memotivasi diri
✓ Kemampuan berbicara dimuka umum
✓ Pemahaman teknik/alat kendali mutu
✓ Kemampuan memecahkan masalah dengan system
✓ Transfer pengetahuan kepada bawahan
✓ Memotivasi bawahan
✓ Mengenali karakteristik bawahan
✓ Keinginan mengetahui perkembangan
✓ Keinginan melakukan perubahan/perbaikan
✓ Sikap mental
✓ Citra diri
MODEL ATAU GAYA KEPEMIMPINAN

1. OTORITER : Adalah gaya pemimpin yang “otokritik” artinya sangat memaksakan dan
mendesak kekuasaannya kepada bawahan.
2. LAISSEZ FAIRE : Adalah pemimpin yang memberikan kebebasan kepada bawahan.
3. DEMOKRATIS : Adalah pemimpin pepmimpin yang bersikap tengah antara memaksakan
kehendak dan memberi kelonggaran kepada bawahan
4. SITUASIONAL : Adalah pemimpin yang bersikap lebih melihat pada situasinya. Kapan
harus bersikap memaksa dan kapan harus moderat, serta pada situasi apa pemimpin harus
memberi kebebasan kepada bawahan
MATERI 3
RESPONSIBILITY

Permainan simulasi “Menyusun Menara singakat”

Tujuan : Peserta didik dapat memahami dan memiliki sikap responsibility pada setiap diri
individu

Cara bermain :

1. Peserta didik dibagi menjadi kelompok kecil terdiri dari 5 orang dan sudah dibagi tugas
dari masing masing individu
2. Perkelompok mendapat selembar kertas dan bolpoin dan Peralatan atau barang yang
dimiliki siswa
3. Konselor menjelaskan syarat permainan :
• Permainan ini adalah menyusun menara dalam waktu 10 detik dengan beberapa
decade
• Pemain mempersiapkan diri pada tempat dan pada saat waktu dimulai silahkan
pemain menyusun menara nya dalam waktu yang sudah disediakan
• Jika menara rubuh dimulai dari bawah lagi
• Setelah waktu sudah selesai dilihat siapa yang paling pendek menaranya
• Kemudian dikasih kartu pesan
• Kartu pesan dibaca dan diperagakan apa yang dituliskan pada kartu tersebut
• Untuk penonton silahkan mengamati dan bagi penulis menulisklan apa yng
sudah dilihat didepan para pemain
• Kelompok lain disilahkan untuk menambahkan pesan apa yang perlu dilakukan
dan ditambahkan
• Ada beberapa decade sampai kartu pesan habis dan sudah terbagi semuanya
4. Permainan dimulai dan konselor mengarahkan kegiatannya sampai selesai

Pengertian Tanggung Jawab


Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah keadaan wajib
menanggung segala sesuatunya. Atau kesadaran manusia akan tingkah laku perbuatannya
yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

Tanggung jawab adalah ” keadaan wajib menanggung segala sesuatu kalau ada sesuatu
hal, boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan dsb. Menanggung segala akibatnya” (
sofiyah ramdhani e.s, tahun 2002 halaman 555 ).

Dari kedua pengertian tersebut, dapat dimaknai bahwa tanggung jawab itu sendiri ialah
siap menerima kewajiban atau tugas. Dalam artian disini ketika seseorang diberikan
kewajiban atau tugas, seseorang tersebut akan menghadapi suatu pilihan yaitu menerima
dan menghadapinya dengan dedikasi atau menunda dan mengabaikan tugas atau
kewajiban tersebut.

B. Jenis- jenis Tanggung Jawab

Tanggung jawab terhadap tuhan

Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan
untuk mengisa kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab lngsung terhadap
tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum tuhan yang
dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari
hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh tuhan dan juga dengan
peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka tuhan akan
melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah tuhan berarti mereka
meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap tuhan
sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawab, manusia perlu
pengorbanan.

Tanggung jawab terhadap diri sendiri


Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk
memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia
pribadi. Dengan demikian bisa memevahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai
dirinya sendiri menurur sifat dasarnya manusia adalah mahluk bermoral, tetapi manusia
juga pribadi. Karena merupakan seorang pribasi maka manusia mempunyai pendapat
sendiri, perasaan sendiri, berangan-angan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat,
perasaan dan angan-angan itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia
tidak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang sengaja maupun yang tidak.

Tanggung jawab terhadap keluarga

Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, ister, ayah, ibu anak-
anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib
bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik
keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan dan
kehidupan.

Tanggung jawab terhadap masyarakat

Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan
kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus
berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia disini
merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti
anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyrakat
tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung
jawabkan kepada masyarakat.

Tanggung jawab kepada bangsa / negara

Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu
negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat
semaunya sendiri. Bila perbuatan itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada
Negara
C. Ciri ciri Orang yang Bertanggung Jawab

Dapat dipercaya dan diandalkan (Reliable)

Firman Tuhan mengatakan bahwa hal Kerajaan Sorga adalah sama seperti seorang tuan
yang hendak bepergian dan memberikan kepada hamba-hambanya masing-masing 5, 2,
dan 1 talenta menurut kesanggupannya. Setiap kita paling sedikit memiliki 1 karunia yang
harus dikembangkan dengan penuh tanggung jawab. Bisa jadi itu merupakan uang, bakat,
karir, atau waktu kita yang harus kita pakai dengan bijaksana. Keputusan ada di tangan
kita.

Mau berjalan “Extra-Mile”

Orang yang bertanggung jawab adalah mereka melakukan lebih daripada yang diminta.
Sebaliknya, hamba yang jahat dan malas, cenderung menyalahkan orang lain atau
keadaan. Ia bersikap pesimis dengan “kemandulan”nya untuk mengembangkan talenta
yang Tuhan berikan. Orang-orang Kristen “Extra Mile” adalah orang-orang yang
melakukan hal yang biasa dengan cara luar biasa, dengan demikian mereka mendapatkan
kemurahan (favor) di hadapan Tuhan dan manusia.

Selalu memberikan yang terbaik (Excellence)

Seorang yang bertanggung jawab selalu memberikan yang terbaik (excellence)dari apa
yang dikerjakannya. Hamba Tuhan bernama Robb Thompson mengatakan bahwa
“Bersikap ekselen adalah memperhatikan hal-hal yang mendetil, yang akan melahirkan
hasil yang luar biasa dan akan berujung pada kehidupan yang sukses.” Bekerja dengan
penuh tanggung jawab berarti kita memperhatikan hal-hal yang kecil yang dapat
membuat perbedaan dari hasil yang kita kerjakan.
MATERI 4
MENGENAL DIRI DAN PERCAYA DIRI

Metode TANDUR

Tumbuhkan Minat : Berupaya untuk menumbuhkan minat belajar siswa dengan memberikan ice
breaking untuk meningkatkan konsentrasi belajar

Alami : mengalami langsung kegiatan yakni mengenal dan memahami identitas dirinya dengan
terbuka kelebihan dan kekurangannya. Melalui simulasi ini PD juga diajak focus pada hal-hal
yang bersifat perilakunya yang bisa diubah dan diperbaiki, bukan focus pada fisik yang sudah
merupakan sesuatu yang given dari tuhan

Namai : Peserta didik diminta untuk membuka inti pelajaran mengenai 9 jenis kecerdasan dan 4
macam kepribadian sehingga siswa dapat melihat kecerdasan dan kepribadian yang sesuai
dengan dirinya

Demonstrasikan : meminta siswa untuk duduk berpasang-pasangan kemudian siswa harus


mendengarkan pendapat orang lain tentang dirinya, begitupula sebaliknya secara bergantian,
meminta satu atau dua orang untuk sharing menyampaikan didepan

Ulangi: meminta siswa untuk membaca dan melakukan aksi instruksi pada lembar aksi pada
modul yang disediakan

Rayakan : Ulas secara singkat terkait apa yang sudah dipelajari, meminta siswa untuk berjabat
tangan dengan temannya dan mengucap terimakasih dan saya bangga dengan kelebihanmu tutup
dengan tepuk tangan meriah

Macam2 Tipe Kecerdasan

1. Verbal : Cerdas Kata

2. Visual : Cerdas Gambar

3. Natural : Cerdas Lingkungan

4. Spasial : Cerdas Ruang


5. Interpersonal : Cerdas Sosialisasi

6. Logis : Cerdas Angka dan Logika

7. Kinestetik : Cerdas Gerak

8. Musikal : Cerdas Nada

Macam- Macam Tipe Kepribadian

Sanguin

Korelis

Melankolis

Plegmatis
MATERI 5
MENGELOLA STRESS DAN KEKHAWATIRAN

Sejauh mana kecerdasan emosi Anda? Untuk mengetahuinya, kelima unsur di atas dapat
dijadikan barometer untuk mengukur apakah Anda termasuk orang yang cerdas secara
emosi. Berikut ini adalah hal-hal spesifik yang perlu dipahami dan dimiliki oleh orang-orang
yang cerdas secara emosi :

1. Mengatasi stress

Stres merupakan tekanan yang timbul akibat beban hidup. Stress dapat dialami oleh
siapa saja. Orang yang cerdas secara emosional mampu menghadapi kesulitan hidup dengan
kepala tegak, tegar dan tidak hanyut oleh emosi yang kuat. Cenderung menghadapi semua
hal, bukannya lari dan menghindar. Dapat mengelakkan pukulan sehingga tidak hancur dan
tetap terkendali. Mungkin sesekali terjatuh namun tidak terpuruk sehingga dapat berdiri
tegak kembali.

2. Mengendalikan Dorongan Hati

Orang yang cerdas secara emosi tidak memakai prinsip “harus memiliki segalanya saat
itu juga”. Mengendalikan dorongan hati merupakan salah satu seni bersabar dan menukar
rasa sakit atau kesulitan saat ini dengan kesenangan yang jauh lebih besar dimasa yang akan
datang. Kecerdasan emosi penuh dengan perhitungan.

3. Mengelola Suasana Hati

Orang yang cerdas secara emosi tidak berada dibawah kekuasaan emosi. Mereka akan
cepat kembali bersemangat apapun situasi yang menghadang dan tahu cara menenangkan
diri.

3. Memotivasi Diri

Orang dengan keterampilan ini cenderung sangat produktif dan efektif dalam hal
apapun yang mereka hadapi. Ada banyak cara untuk memotivasi diri sendiri antara lain
dengan banyak membaca buku atau artikel-artikel positif, “selftalk”, tetap fokus pada
impian-impian, evaluasi diri dan sebagainya.

4. Memahami Orang Lain

Menyadari dan menghargai perasaan-perasaan orang lain adalah hal terpenting dalam
kecerdasan emosi. Hal ini juga biasa disebut dengan empati. Empati bisa juga berarti melihat
dunia dari mata orang lain. Ini berarti juga dapat membaca dan memahami emosi-emosi
orang lain. Memahami perasaan orang lain tidak harus mendikte tindakan kita. Keuntungan
dari memahami orang lain adalah kita lebih banyak pilihan tentang cara bersikap dan
memiliki peluang lebih baik untuk berkomunikasi dan menjalin hubungan baik dengan orang
lain.

5. Kemampuan Sosial

Memiliki perhatian mendasar terhadap orang lain. Orang yang mempunyai kemampuan
sosial dapat bergaul dengan siapa saja, menyenangkan dan tenggang rasa terhadap orang
lain ynag berbeda dengan dirinya. Orang-orang dengan kecerdasan emosi yang tinggi bisa
membuat orang lain merasa tentram dan nyaman berada didekatnya.

b. Pengendalian Diri

Pengendalian diri merupakan sikap, tindakan atau perilaku seseorang secara sadar
baik direncanakan atau tidak untuk mematuhi nilai dan norma sosial yang berlaku.
Mengendalikan diri tidaklah mudah, namun memberikan banyak manfaat. Sebelum lanjut ke
penjelasan mengenai cara-cara pengendalian diri yang dapat dilakukan dengan beberapa
cara. Berikut adalah cara-caranya :

Cara pertama adalah mengendalikan diri dengan menggunakan prinsip kemoralan.


Seperti menjaga sikap, ucapan, maupun menjaga dari pikiran-pikiran negative terhadap
apapun yang dihadapi. Setiap agama pasti mengajarkan kemoralan, misalnya tidak mencuri,
tidak membunuh, tidak menipu, tidak berbohong, tidak mabuk-mabukan, tidak melakukan
tindakan asusila. Saat ada dorongan hati untuk melakukan sesuatu yang negatif, coba larikan
ke rambu-rambu kemoralan. Apakah yang kita lakukan ini sejalan atau bertentangan dengan
nilai-nilai moral dan agama?

Cara kedua pengendalian diri adalah dengan menggunakan kesadaran. Kita sadar saat
suatu bentuk pikiran atau perasaan yang negatif muncul. Pada umumnya orang tidak
mampu menangkap pikiran atau perasaan yang muncul. Dengan demikian mereka langsung
lumpuh dan dikuasai oleh pikiran dan perasaan mereka. Misalnya, seseorang menghina atau
menyinggung kita. Kita marah. Nah, kalau kita tidak sadar atau waspada maka saat emosi
marah ini muncul, dengan begitu cepat, tiba-tiba kita sudah dikuasai kemarahan ini. Jika
kesadaran diri kita bagus maka kita akan tahu saat emosi marah ini muncul. Kita akan tahu
saat emosi ini mulai mencengkeram dan menguasai diri kita.

Kita tahu saat kita akan melakukan tindakan ”bodoh” yang seharusnya tidak kita
lakukan. Saat kita berhasil mengamati emosi maka kita dapat langsung menghentikan
pengaruhnya. Kalau masih belum bisa atau dirasa berat sekali untuk mengendalikan diri,
larikan pikiran kita pada prinsip moral. Biasanya kita akan lebih mampu mengendalikan diri.
Bagaimana jika sudah melakukan jurus satu, prinsip moral, dan jurus dua, kesadaran,
ternyata kita tetap sulit mengendalikan diri? Lakukan cara ketiga!

Cara ketiga yaitu dengan perenungan. Saat kita sudah benar-benar tidak tahan, mau
”meledak” karena dikuasai emosi, saat kita mau marah besar, coba lakukan perenungan.
Tanyakan pada diri sendiri pertanyaan, misalnya, berikut ini:

a. Apa sih untungnya saya marah?


b. Apakah benar reaksi saya seperti ini?
c. Mengapa saya marah ya? Apakah alasan saya marah ini sudah benar?
Kalau saya marah dan sampai melakukan tindakan yang ”bodoh”, nanti reputasi saya
rusak, kan saya yang rugi sendiri. Dengan melakukan perenungan, kerap kali maka kita akan
mampu mengendalikan diri. Prinsip kerjanya sebenarnya sederhana. Saat emosi aktif maka
logika kita nggak akan jalan. Demikian pula sebaliknya. Jadi, saat kita melakukan perenungan
atau berpikir secara mendalam maka kadar kekuatan emosi atau keinginan kita akan
menurun
Cara keempat pengendalian diri adalah dengan menggunakan kesabaran. Emosi naik,
turun, timbul, tenggelam, datang, dan pergi seperti halnya pikiran. Saat emosi bergejolak
sadari bahwa ini hanya sementara. Usahakan tidak larut dalam emosi. Gunakan kesabaran,
tunggu sampai emosi ini surut, baru berpikir untuk menentukan tanggapan yang bijaksana
dan bertanggung jawab. Oh ya, tahukah Anda bahwa kata bertanggung jawab itu dalam
bahasa Inggris adalah responsibility, yang bila kita pecah menjadi response-ability atau
kemampuan memberikan respon? Kalau sudah menggunakan kesabaran masih juga belum
bisa, bagaimana? Lakukan cara kelima.

Cara kelima yaitu menyibukkan diri dengan pikiran atau aktivitas yang positif. Pikiran
hanya bisa memikirkan satu hal dalam suatu saat. Ibarat layar bioskop, film yang ditampilkan
hanya bisa satu film dalam suatu saat. Nah, film yang muncul di layar pikiran inilah yang
mempengaruhi emosi dan persepsi kita. Saat kita berhasil memaksa diri memikirkan hanya
hal-hal yang positif maka film di layar pikiran kita juga berubah. Dengan demikian pengaruh
dari keinginan atau suatu emosi akan mereda.

Adapun hal-hal yang harus dihindari antara lain :

1) Berbicara tidak sopan atau sering menggunakan kata-kata kasar. Seseorang yang sering
menggunakan kata-kata kasar akan otomatis mengeluarkan kata-kata kasar tersebut
ketika ia sedang dalam keadaan emosi dan secara otomatis pula mosinya justru akan
terus berkobar.
2) Terlalu sering bermain game. Ini merupakan salah satu bentuk hawa nafsu yang sudah
menjadi kebiasaan dikalangan remaja bahkan anak-anak pada saat ini. Hasrat untuk
bermain game akan sulit dikendalikan sehingga kita akan terus-menerus melakukan ini.
3) Nafsu terhadap hal bersifat pornografi. Tidak jauh beda dengan penjelasan diatas (terlalu
sering bermain game). Hal ini dapat mengakibatkan seseorang semakin tersesat kedalam
hal-hal negative dan akan membuatnya semakin jauh dari agama dan Tuhannya.
4) Dengan menjauhi hal-hal tersebut diatas, akan membantu kita untuk bisa mengendalikan
diri.

Contoh Sikap dan Perilaku Pengendalian Diri :


1. Dalam Keluarga
• Hidup sederhana dan tidak suka pamer harta kekayaan dan kelebihannya.
• Tidak mengganggu ketentraman anggota keluarga lain.
• Tunduk dan taat terhadap aturan serta perintah orang tua.
1. Dalam Masyarakat
• Mencari sahabat sebanyak-banyaknya dan membenci permusuhan
• Saling menghormati dan menghargai orang lain
• Mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi
• Mengikuti segara aturan yang berlaku dalam masyarakat
2. Dalam Lingkungan Sekolah
• Patuh dan taat pada peraturan di sekolah
• Menghormati dan menghargai teman, guru, karyawan, dll
• Berani mengatakan tidak pada ajakan dan paksaan tawuran pelajar serta perbuatan
tercela
• Hidup penuh kesederhanaan, tidak sombong dan gengsian

Manfaat Pengendalian Diri


Tanpa disadari, meskipun terlihat sederhana, namun upaya-upaya untuk mengendalikan
tersebut mampu menuai banyak manfaat apabila kita berhasil untuk mengendalikan diri.
Manfaat yang diperoleh dari keberhasilan seseorang dalam mengendalikan dirinya antara
lain
1. Kita jadi mampu untuk meningkatkan kesabaran. Dengan kesabaran, dapat
meningkatkan komunikasi positif dilingkungan masyarakat sehingga di peroleh suasana
tenang.
2. Akan lebih dapat menimbangkan pencukupan kebutuhan hidup yang sesuai dengan
kemampuan diri dan meningkatkan rasa syukur atas nikmat yang di berikan oleh Tuhan
3. Dapat mengurangi rasa gelisah, cemas, iri dan tidak puas yang dapat terjadi pada semua
tingkatan.

TUGAS INDIVIDU:
1. Bagaimana cara mengatasi stress?
2. Bagaimana cara memotivasi diri?
3. Contoh sikap dan prilaku Pengendalian diri.
4. Apa manfaat Pengendalian diri?
MATERI 6
RESPECT

Pengertian Kepekaan Diri dan Sosial

Kepekaan diri dan sosial merupakan kemampuan untuk merasakan dan mengamati
reaksi - reaksi yang terjadi di lingkungan serta perubahan orang lain yang ditunjukkannya
baik secara verbal maupun nonverbal. Seorang individu diasah dan ditempa untuk mengenal
nilai moral baik buruk, pantas-tidak pantas, mulia-hina, sikap-sikap yang membawa kepada
keberhasilan atau pola perilaku yang mengakibatkan kegagalan. Tumbuhnya kepekaan diri
dan kepekaan sosial tersebut selanjutnya akan membentuk kerpibadian seseorang. Bentuk
kepekaan diri antar lain peka terhadap ekspresi wajah dan perasaan, pikiran dan pendapat dan
lain-lain. Sedangkan kepekaan sosial contohnya peka terhadap berita di media massa, perilaku
ikut-ikutan, gosip dan fitnah serta pergaulan.

Kepekaan Terhadap Pemberitaan

Berita di media massa itu sangat dahsyat pengaruhnya, sehingga mempengaruhi


pikiran dan sikap jutaan pembaca atau penerimanya. Inilah yang disebut bahwa berita dapat
membentuk opini publik. Bahayanya apabila berita itu menyangkut citra dan martabat
seseorang. Khususnya bila berita itu tidak benar, isu, gosip, ditambah-tambah, dibelok-
belokan, atau fitnah. Hal inilah yang sering dikeluhkan bahwa pemberitaan dapat menghakimi
atau “membunuh karakter” seorang individu. Ini tidak adil dan kejam! Disamping itu,
jurnalistik memang menganut prinsip anomali, yakin sesuatu yang aneh, “sakit”,
penyimpangan dan unik dinilai sebagai daya tarik berita. Namun sayang, suatu berita
dianggap seolah-olah mewakili keadaan mayoritas pada umumnya. Oleh karena itu diperlukan
kepekaan hati, sikap kritis, dan bijak setiap menerima/mencerna setiap berita. Selain itu sikap
dalam menghadapi setiap gosip atau pemberitaan yang belum tentu benar pemberitaannya.

Mencermati Fenomena Perilaku Ikut-ikutan


Tidak semua hal yang diikuti dan serempak dilakukan orang banyak adalah kebenaran!
Tidak setiap perkara yang dianut oleh mayoritas masyarakat itu, pasti suatu kebaikan. Sering
kali suatu kebenaran itu hanya diikuti dengan sebagian kecil masyarakat yaitu masyarakat
yang masih teguh memegang nilai-nilai/norma. Dan merekalah yang bakal sukses dan
memperoleh kebahagiaan sebenarnya.

Contoh 1 :

Mayoritas masyarakat barat menganut pergaulan bebas dengan segala dampaknya. Sehingga
penyakit HIV/AIDS merajalela. Pornografi dan pornoaksi menjadi kebiasaan banyak orang
tetapi GAYA HIDUP INI SESAT.

Contoh 2 : Budaya tidak merokok sepertinya sedikit masyarakat yang mengikutinya sebagian
kecil saja orang yang tidak merokok atau instansi yang bebas asap rokok. Tapi bukankah
sebenarnya perilaku TIDAK MEROKOK YANG SEHAT ?

Untuk itu, kita perlu mengantisipasi prilaku ikut-ikutan. Kita memiliki pribadi yang
berkarakter sesuai dengan kepribadian bangsa yang kita cintai.

b. Menumbuhkan Kepekaan Sosial

Agar Anda mampu menumbuhkan kepekaan sosial dalam diri sehingga Anda menjadi
pribadi yang asyik untuk diajak bergaul oleh siapapun.

1. Menyadari Bahwa Kita Tidak Bisa Hidup Sendiri

Mengapa orang tidak mampu memiliki kepekaan sosial yang baik? Salah satu
penyebabnya adalah karena orang itu sering menyendiri dan tidak mau berbaur dengan yang
lain. Ia ada dalam sebuah lingkungan, tetapi ia tidak pernah mau untuk berkumpul bersama
dengan orang-orang yang ada dalam lingkungannya. Tiap ada kegiatan bersama, orang yang
semacam ini akan cenderung tidak mau hadir. Di mata Allah, kesendirian adalah hal yang
tidak baik. Kesendirian akan menjadikan manusia tidak memiliki penolong yang sepadan.
Sebab itu, Allah menciptakan manusia dalam sebuah kebersamaan dengan manusia yang lain.
Karena itu, dalam rangka membangun kepekaan sosial, keluarlah dari kesendirian dan
masukilah kehidupan bersama dengan orang lain yang ada di sekitar kita.
2. Bergaul Dengan Sebanyak-Banyaknya Orang

Perjumpaan dengan banyak orang akan membuat kita makin mudah mengetahui
perbedaan karakter dari tiap-tiap pribadi. Ketika Tuhan menciptakan manusia, Tuhan
menciptakannya dengan keunikan dan kekhususan masing-masing. Di dunia ini, tidak ada
manusia yang sama persis. Orang yang kembar identik pun tetap memiliki perbedaan satu
dengan yang lainnya. Karena itu, ketika kita membiasakan diri kita untuk bergaul dengan
banyak orang, hal itu akan mengasah kemampuan kita untuk melihat masing-masing orang
dengan keunikannya.

3. Memperhatikan Dan Memperbaiki Cara Berbicara

Cara berbicara adalah hal yang perlu untuk kita perhatikan dalam hidup bersama orang
lain. Banyak orang yang dalam kehidupan sehari-hari berselisih dan bertengkar karena cara
bicaranya yang tidak menunjukkan kepekaan terhadap orang-orang yang ada di sekitarnya.
Keterlibatan kita dalam organisasi akan mengasah kita untuk memiliki kepekaan dalam
mengutarakan ide dan pendapat sehingga tidak melukai orang lain. Keterlibatan ini juga akan
membuat kita mampu mengenali cara berpikir dan cara bicara orang lain sehingga sedikit
banyak kemampuan kita untuk mengenal orang lain akan terasah.

4. Terlibat Dalam Kegiatan Sosial

Kegiatan sosial merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh banyak orang pada masa
sekarang. Kegiatan ini biasanya dilakukan dalam berbagai macam bentuk, misalnya:
kunjungan ke panti asuhan, pengumpulan dana untuk korban bencana, pengobatan gratis, dan
sebagainya. Jika Anda mendengar di sekolah Anda atau di lingkungan Anda melakukan
kegiatan-kegiatan semacam itu, sedapat mungkin terlibatlah dalam kegiatan itu. Ambillah
peran sesuai dengan talenta dan kemampuan Anda. Kegiatan ini merupakan kegiatan positif
yang akan mengasah kepekaan terhadap orang-orang yang sedang membutuhkan pertolongan.
Melalui kegiatan itu, Anda akan dibentuk menjadi pribadi yang memiliki kepedulian terhadap
orang-orang yang perlu diperhatikan dan dipedulikan dalam hidup ini.

5. Mengembangkan Empati
Empati merupakan kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain.
Kunci untuk memahami perasaan orang lain adalah mampu membaca pesan non verbal,
seperti nada bicara, gerak-gerik, ekspresi wajah, dan sebagainya. Seseorang yang memiliki
kemampuan ini akan lebih pandai menyesuaikan diri, lebih mudah bergaul, dan lebih peka.
Empati dapat kita kembangkan apabila kita membiasakan diri untuk bergaul dengan orang
lain dan mengamati orang-orang yang ada di sekitar kita.

6. Berperilaku Prososial

Perilaku prososial adalah istilah yang digunakan oleh para ahli psikologi untuk
menjelaskan perilaku sukarela yang ditujukan untuk kepentingan atau keuntungan orang lain,
seperti: berbagi, membantu seseorang yang membutuhkan, bekerja sama dengan orang lain,
dan mengungkapkan simpati. Perilaku ini menuntut adanya kesediaan untuk berkorban bagi
orang lain, menghargai keberadaan orang lain, dan tidak menempatkan diri sendiri lebih
tinggi dari orang lain.

7. Melihat Dan Bertindak

Di sekitar kita, banyak orang yang memiliki keterbatasan sehingga tidak dapat
menjalankan aktivitas sosialnya dengan normal. Misalnya, orang-orang miskin, anak-anak
jalanan, dan orang-orang yang sudah lanjut usianya. Mereka membutuhkan perhatian lebih,
bahkan pertolongan yang nyata dalam kesusahan mereka.

Orang yang memiliki kepekaan sosial adalah orang yang pada saat melihat orang lain
yang ada dalam kondisi yang susah tidak akan hanya berhenti pada memandang orang itu,
melainkan melakukan sesuatu untuk orang yang dilihatnya itu. "Sesuatu" di sini tidak harus
dengan memberi uang atau barang, melainkan juga bisa dalam bentuk perbuatan lain,
misalnya berdoa untuk orang itu.

c. Melatih Kepekaan Diri

Andaikata kita ingin tahu bagaimana masa depan kita, sederhana sekali, Iihat apa yang kita
lakukan saat ini. Kalau saat ini kita pemalas, yang akan terjadi adalah masa depan yang
suram. Begitupun bila licik, pasti masa depan kita tidak berbeda jauh dengan kelicikan yang
dikerjakan saat ini. Karena segala yang kita lakukan akan kembali kepada pelakunya.

Perbuatan baik akan menjadi buah kebaikan, tidak sekarang mungkin nanti. Begitu
pula jika amat buruk yang dikerjakan, pasti berbuah keburukan pula. Kita semua sungguh
harus menyadarl dan memahami, tidak ada yang celaka, kecuali buah dari pekerjaan kita
sendiri.

Oleh karena itu, kewajiban kita hanya dua hal.

Pertama, serius mencari dan menemukan kekurangan diri; tidak usah sibuk membela diri.

Kedua, mengembang terus kemampuan supaya mampu berbuat lebih baik. Karena kemuliaan
seseorang dilihat dari tingkat manfaatya bagi orang lain. Orang memang cenderung tebih
sibuk dengan kepentingan dirinya, dengan aktivitas yang menguntungkan diri.

TUGAS :

5. Apa yang dimaksud dengan kepekaan diri dan social?


6. Apa yang di maksud dengan menumbuhkan kepekaan social ?
7. Apa yang dimaksud dengan berprilaku Prososial?
MATERI 7

MENYELESAIKAN KONFLIK

Pengertian Problem Solving


Pengertian masalah atau problem yang dihadapi seseorang berbeda dengan orang lain.
Pengertian masalah yang dihadapi oleh seorang pemimpin berbeda dengan yang dihadapi oleh
seorang sarjana. Berbeda pula oleh seseorang sebagi pribadi dengan seseorang sebagai
pemimpin/anggota organisasi. Masalah dapat digambarkan sebagai suatu keadaan (terlihat
atau tidak terlihat) dimana antara yang diharapkan dengan kenyataan tidak sesuai. Antara apa
yang direncanakan dengan kenyataan tidak sesuai. Atau terdapat hambatan antara yang
diinginkan dengan keadaan sebenarnya. Masalah berbeda dengan keluhan. Keluhan
merupakan akibat dari masalah yang tidak jelas atau tidak teratasi/tidak terselesaikan.
Keluhan yang dirasakan seseorang dapat dijadikan pertanda seseorang sedang mengalami
masalah yang tidak dikenali atau sebuah masalah yang tidak dipecahkan.

Pengertian masalah atau problem yang dihadapi seseorang berbeda dengan orang lain.
Pengertian msalah yang dihadapi oleh seorang pemimpin berbeda dengan yang dihadapi oleh
seorang sarjana. Berbeda pula oleh seseorang sebagai pribadi dengan seseorang sebagai
pemimpin/anggota organisasi. Masalah dapat digambarkan sebagai suatu keadaan (terlihat
atau tidak terlihat) dimana antara yang diharapkan dengan kenyataan tidak sesuai. Antara apa
yang direncanakan dengan kenyataan tidak sesuai. Atau terdapat hambatan antara yang
diinginkan dengan keadaan sebenarnya. Masalah berbeda dengan keluhan. Keluhan biasanya
merupakan akibat dari masalah yang tidak jelas atau tidak teratasi/tidak terselesaikan.
Keluhan yang dirasakan seseorang dapat dijadikan pertanda seseorang sedang mengalami
masalah yang tidak dikenali atau sebuah masalah yang tidak dipecahkan. Masalah yang tidak
dipecahkan akan dapat menimbulkan masalah baru. Oleh sebab itu, setiap orang harus
menyikapi setiap masalah yang dialaminya.

b. Mensikapi Masalah

Bagaimana cara Anda mensikapi terhadap masalah ?


• Lari dari masalah?
• Mengeluh?
• Tidak tahu apa yang harus dilakukan?
• Meminta bantuan kepada orang lain?
• Menghadapi dan memecahkannya?
Setiap orang tidak mungkin dapat menyikapi masalahnya dengan tepat apabila ia tidak
atau belum mengenali masalah itu. Disamping itu ia harus mengenali sumber masalah yang
dialami. Pada umumnya masalah yang dialami setiap orang bersumber dari diri sendiri
(internal) dan dapat juga bersumber dari luar diri (eksternal).

Sebagai seorang siswa, masalah yang bersumber dari dalam diri sendiri meliputi kondisi
pribadi misalnya kecerdasan, bakat, fisik, nilai, kepribadian, keterampilan belajar dan
sebagainya. Sedangkan yang bersumber dari luar diri seperti kondisi pisik sosio emosional di
lingkungan keluarga dan sekolah (pencahayaan, kebersihan, sirkulasi udara hubungan dengan
teman, dengan guru dan lain sebagainya) sarana belajar pribadi dan sekolah. Bagaimanakah
sikap Anda selama ini menghadapi masalah?

Problem solving sama artinya dengan pemecahan masalah. Problem solving adalah suatu
pendekatan dalam menghadapi masalah. Problem solving juga merupakan suatu prosedur
yang di dalamnya terdapat langkah-langkah yang harus diikuti dalam memecahkan sebuah
masalah yang dihadapi seseorang sebagai perorangan atau seseorang sebagai pemimpin
organisasi atau anggota organisasi. Pernahkah anda menghadapi masalah ? Apakah masalah
yang anda hadapi masalah pribadi, social, belajar atau karier ? Bagaimana pemecahannya ?
Atau langkah-langkah apa yang anda tempuh setiap masalah yang anda hadapi ? Bagaimana
hasilnya ? Siapa diantara anda yang bisa mengungkapkan pendapatnya ?
Berikut gambaran problem solving dalam kesulitan belajar di bawah ini.
Problem Solving dalam Kesulitan Belajar

“Masalah & Kesulitan Belajar”

Memerlukan : Sebagai
- Kreativitas,
‘Tantangan’
- Wawasan luas
- Pemikiran,
- Imajinasi

Untuk membelajarkan seseorang/siswa, beberapa


masalah mungkin memerlukan perhatian ekstra, sebab
pada kenyataannya sesuatu yang menantang untuk
seseorang, belum tentu merupakan tantangan bagi
orang lain.

11/01/2006 PM, Amir & Rochayatin , 2006 6

Pernahkah Anda menghadapi suatu masalah ? Dapatkah Anda mengemukakan contohnya


? Apakah masalah yang Anda hadapi masalah pribadi, sosial, belajar atau karier?
Bagaimanakah kebiasaan Anda dalam menghadapi masalah yang pernah Anda hadapi ?
Bagaimana pemecahannya? Atau langkah-langkah apa yang Anda tempuh setiap masalah
yang Anda hadapi ? Bagaimana hasilnya? Siapa diantara Anda yang bisa mengungkapkan
pendapatnya ?

c. Langkah-Langkah dalam Memecahkan Masalah

Dalam memecahkan masalah yang dialami perlu memahami langkah-langkah berikut :

MERUMUSKAN MASALAH YANG AKAN DIPECAHKAN


MENGANALISA SEBAB-AKIBAT DARI MASALAH

MENGHIMPUN BERBAGAI ALTERNATIF PEMECAHAN

MEMILIH ALTERNATIF YANG PALING TEPAT

MELAKSANAKAN PILIHAN DALAM BENTUK KEGIATAN TERENCANA

BERHASIL ATAU GAGAL ?

Merumuskan Masalah

Untuk mengetahui hakekat daripada sesuatu masalah tidaklah mudah, karena masalah
yang sebenarnya dihadapi sering terselubung dalam berbagai bentuk berupa gejala-gejala
yang tampak dan tidak tampak. Oleh sebab itu diperlukan keahlian, pendidikan dan
penglaman untuk dapat mencari sebab akibat yang tepat guna mencari pemecahannya.

Demikian juga halnya dengan masalah yang perlu dipecahkan melalui satu keputusan.
Apa yang tampak seperti masalah dalam satu organisasi belum tentu merupakan masalah
yang sebenarnya. Yang terlihat itu mungkin hanya gejalanya saja, sedangkan hakekat yang
sebenarnya dari masalah itu perlu dipahami lebih mendalam.
Orang Amerika (Industriawan Charles F. Kattering) mengatakan “Suatu masalah yang
sudah didefinisikan dengan baik berarti sudah separoh terpecahkan”. Sebuah masalah dapat
dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan atau kalimat pernyataan.

Analisa Sebab-Akibat

Setiap masalah yang akan dipecahkan perlu diketahui sebab masalah itu terjadi dan
akibat/konsekuensi yang akan muncul bila tidak diatasi. Dalam menganalisa sebab-akibat
dari suatu masalah memerlukan pengetahuan dan pengalaman, memerlukan data dan fakta
yang jelas/akurat. Tanpa hal itu akan sulit mencari solusi dari masalah yang dihadapi. Hal
ini bertujuan untuk memperkecil resiko yang muncul dari sebuah keputusan yang akan
diambil dari pemecahan masalah yang dialami.

Menghimpun Alternatif Pemecahan

Kegiatan berikutnya ialah menentukan alternatif pemecahan, yaitu berbagai


kemungkinan yang dapat dipilih untuk dilaksanakan sebagai jalan keluardari masalah yang
diahadapi.

Setiap alternatif harus dikaji faktor-faktor pendukung dan faktor penghambat yang ada
dalam setiap alternatif. Keuntungan apakah yang akan diperoleh apabila alternatif tersebut
menjadi pilihan atau sebaliknya kerugian/resiko apa yang akan muncul apabila alternatif
tersebut akan dipilih. Disamping itu juga harus diperhitungkan kekuatan kemauan dan
kemampuan untuk melaksanakannya untuk menghindari munculnya masalah baru.

Memilih Alternatifyang Paling Tepat

Ukuran alternatif yang paling tepat dapat dilihat dari segi biaya, waktu, sarana,
kemampuan dalam melaksanakan. Dengan kata lain apakah alternatif yang dipilih dapat
mempermudah tercapainya tujuan, dapat mengurangi kerugian, dapat mengurangi konflik
dengan orang lain, dapat memberikan kepuasan, mampu dan mau melaksanakannyadan
sebagainya.

Melaksanakan Pilihan dalam Bentuk Kegiatan Terencana


Keputusan yang diambil akan dapat berfungsi memecahkan asalah apabila dapat dilaksanakan.
Oelh karena itu harus disusun rencana kegiatan pelaksanaannya. Keputusan yang diambil oleh
peroranganuntuk mengatasi masalah perorangan tetap memerlukan rencana kegiatan
pelaksanaannya, apalagi keputusan yang diambil oleh organisasi untuk keprluanmemecahkan
masalah organisasi yang pelaksanaannya melibatkan banyak orang, memerlukan koordinasi,
pengawasan, dan penggunaan biaya sangat perlu adanya rencana kegiatan yang matang agar
masalah dapat terpecahkan dan tidak muncul/mengurangi munculnya masalah bau yang lebih
rumit.

Langkah-Langkah Kegiatan

• Mintalah 2 orang peserta yang secara fisik seimbang


• Ikatkan tambang pada kedua peserta tersebut
• Dihadapan peserta ada hadiah yang harus diam.bil
• Dalam hitungan ketiga mereka diminta untuk tarik menarik adu kekuatan demi menarik
hadiah yang ada dihadapannya
• Hentikan permainan ketika sudah ada yang menang. Kepada keduanya silahkan tanyakan
apa yang mereka rasakan
• Ulangi permainan yang sama namun keduanya dibisikin mereka tidak boleh saling
menarik mereka harus saling mengalah sehingga keduanya bisa mendapatkan hadiah
semuanya

Mintalah kepada siswa lain untuk memberikan pendapat.

Tugas Individu

Buat permasalahan yang ada disekitar remaja dan cara pemecahannya, langkah-langkah
pemecahan masalah di sesuaikan dengan urutan seperti diatas.
MATERI 8
PRIBADI YANG MEMILIKI INTEGRITAS

Kejujuran dan Integritas adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang
menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang
memancarkan kewibawaan; kejujuran. Sementara arti kata jujur sendiri adalah lurus hati, tidak
berbohong, tulus, ikhlas.

Kejujuran adalah mengatakan apa yang dilakukan. Sebaik apapun atau bahkan seburuk apapun
tindakan selama ia mengatakan apa yang telah dilakukan maka ia jujur.

Misalnya: “Saya melakukan korupsi ….”

Apakah makna integritas bagi kita?

Integritas adalah melakukan apa yang dikatakan. Utuh antara perkataan dan perbuatan.

Pertama, integritas berarti komitmen dan loyalitas.

Kedua, integritas berarti tanggung jawab.

Ketiga, integritas berarti dapat dipercaya, jujur dan setia

Keempat, integritas berarti konsisten. Konsisten berarti tetap pada pendirian.

Kelima, berintegritas berarti menguasai dan mendisiplin diri.

Keenam, berintegritas berarti berkualitas.

Manfaat

1. Secara fisik, kita akan merasa sehat dan bugar.

2. Secara Intelektual, kita dapat mengoptimalkan kemampuan otak kita.


3. Secara emosional, kemampuan EQ dalam diri seseorang akan membuat orang itu
menjadi penuh motivasi, sadar diri, empati, simpati, solidaritas tinggi dan sarat
kehangatan emosional dalam interaksi kerja.

4. Secara Spiritual, kita dapa memakai segala sesuatu, termasuk pengalaman-


pengalaman hidup, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan,
seperti keberhasilan, kegagalan dan penderitaan.

5. Secara sosial, kita semakin mampu mengembangkan hubungan baik satu sama lain

TUGAS !

Bagaimana menurut kalian pribadi yang memiliki intergrtas?


MATERI 9

PIKIRAN KITA MENCERMINKAN DIRI KITA

A. Pengertian Pikiran Positif dan Pikiran Negatif


Terdapat sesuatu yang sangat luar biasa dalam diri manusia, yaitu pikiran. Segala sesuatu
yang dilakukan manusia adalah produk dari pikirannya. Pikiranlah yang mendorong setiap
perbuatan serta dampak yang ditimbulkan dari perbuatan yang kita lakukan itu. Dari
pikiran kemudian muncul kemungkinan yang menjadi tujuan, melahirkan tindakan, dan
akhirnya menjadi kenyataan. Seseorang yang melakukan pemikiran dan tindakan yang
baik, tanpa disadari dia telah memancarkan energi berfrekuensi tinggi ke alam semesta.
Pancaran energi manusia yang sering disebut energi mikrokosmos itu akan secara terus-
menerus berinteraksi dengan energi yang tersedia dialam semesta (energi makrokosmos).
• Pikiran positif merupakan suatu hal atau kejadian yang dialami oleh seseorang menjadi
baik, hanya karena orang tersebut berpikiran positif. Semua orang sukses tentu
mempunyai pikiran yang berbeda dengan orang yang biasa-biasa saja atau rata-rata.
Apa yang menjadikan orang sukses berbeda dengan orang rata-rata? Jawabannya
adalah orang yang sukses selalu berpikiran positif dalam segala hal, entah itu keadaan
yang baik atau keadaan buruk sekalipun. Jika yang terjadi merupakan sesuatu yang
baik, maka orang sukses tetap tenang. Namun jika yang terjadi merupakan keadaan
yang tidak baik bagi dirinya, maka orang sukses selalu memandang itu sebagai hal
yang positif. Artinya orang sukses selalu mampu melihat makna dan mengambil
hikmah yang terkandung pada setiap keadaan yang mungkin tidak baik bagi dirinya.
• Pikiran negatif merupakan suatu hal atau kejadian yang dipandang dengan kecurigaan
luar biasa. Orang yang memiliki pikiran negatif akan sangat berbeda dengan orang
yang mempunyai pikiran positif, baik dalam hal memandang suatu hal maupun dalam
menghadapi permasalahan yang dialami. Pikiran negatif membuat seseorang tidak
pernah merasa puas, bahagia, dan tenang. Apapun situasi yang dialami, baik maupun
buruk, tetap akan dipandang negatif oleh seseorang yang memiliki pikiran negatif.
B. Manfaat Memiliki Pikiran Positif
Beberapa manfaat memiliki pikiran positif diantaranya yaitu
• Meningkatkan kesehatan jiwa dan raga
• Melemahkan gen yang berpotensi menimbulkan penyakit
• Lebih percaya diri dan siap menjalani kehidupan
• Tidak mudah putus asa dan lebih tegar
• Membangun rasa toleransi dan empati
• Membentuk jiwa yang optimis dan pantang menyerah
• Menjadikan hidup terasa ringan dan relaks
C. Contoh Sikap Positif Dalam Menghadapi Masa Sulit
DR. William James, Father of America Psychology mengatakan “We can alter our lives
by altering our atitudes. (Manusia dapat mengubah sikap dan cara berpikirnya).”
1. Positif merupakan pilihan
2. Yakin mencapai tujuan
3. Perubahan tidak dapat dihindari
4. Kegagalan tidak sama dengan kehilangan
5. Optimis
6. Tenang dalam berpikir
7. Praktikan reaksi yang positif
8. Tak ada yang tak mungkin
9. Mulai dari langkah kecil
10. Komitmen
D. Cara Berpikir Positif
Menerapkan pemikiran yang positif dalam kehidupan sehari-hari bukanlah hal mudah,
tetapi hal tersebut mampu untuk diwujudkan dengan latihan berulang kali. Berikut ini cara
berpikir positif
1. Mulailah berpikir positif terhadap diri sendiri
2. Berpikir positif terhadap oranglain
3. Berpikir positif terhadap waktu
4. Jadilah tuan dari hati dan pikiran
Memahami makna puas dan bahagia

Tugas Yang Harus Dikerjakan !

1. Menurut kamu apa yang dimaksud berfikir positif dan berfikir Negatif ?
2. Apa manfaat memiliki fikiran positif ?
3. Berikan contoh sikap positif dalam menghadapi masa sulit.
4. Bagaimana cara menerapkan berfikir postif terhadap kehidupan sehari-
hari?
DAFTAR PUSTAKA

(Semester Genap)

Slamet,dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingandan Konseling untuk SMK-MAK kelas X,
Yogyakarta,Paramitra Publishing.

Triyono,Mastur,2014,Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling Bidang Pribadi


Yogyakarta Paramitra.

Hutagalung,Ronal,2015.TernyataBerprestasi itu Mudah,Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Eliasa Imania Eva,Suwarjo,2011, Permainan (Game) dalam Bimbingan dan Konseling,


Yogyakarta: Paramitra.

Anda mungkin juga menyukai