Dinamika Kelompok
TUJUAN PEMBELAJARAN
POKOK BAHASAN
1. Dinamika Kelompok
a. pengertian dinamika kelompok
b. pentingnya dinamika kelompok
c. manfaat dinamika kelompok
DINAMIKA KELOMPOK
TUJUAN PEMBELAJARAN
URAIAN
Dinamika
Kelompok
Disiplin
Disiplin pegawai merupakan upaya pengembangan dan pengendalian
pola pikir dan karakter yang dimaksudkan untuk menciptakan
kepatuhan dan ketaatan kepada perilaku yang tertib dan teratur.
Dengan demikian disiplin pada dasarnya berarti taat aturan atau
ketentuan yang berlaku. Peraturan dan ketentuan-ketentuan ini
mengatur hak dan kewajiban pegawai yang tertuang dalam Undang-
Undang Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri/Ketua Lembaga,
Peraturan Daerah dan Kebijakan Intern Institusi atau ketentuan-
ketentuan lainnya. pegawai yang disiplin adalah pegawai yang
mentaati aturan dan menghindari larangan-larangannya, biasanya
memiliki perilaku-perilaku sebagai berikut: setia, jujur, rajin,
bertanggungjawab, tertib rapi, sopan serta dapat dipercaya.
Integritas Moral
Norma Moral
Norma moral pegawai, hendaknya berpegang pada norma moral
pancasila, yaitu dalam bersikap dan bertindak dalam menghadapi
berbagai permasalahan.
Sementara itu, secara umum nilai suatu etika pemerintahan yang
perlu menjadi pedoman dan perlu dipraktekkan secara operasional
oleh pegawai adalah:
Simulasi 1
Judul : Teriakan Merdeka
Tujuan : Membangkitkan konsentrasi, agar tercipta
suasana santai, gembira, tapi tetap fokus dan
waspada untuk menjalankan proses
pembelajaran.
Waktu : 5 10 menit
Sarana/Prasarana : Lapangan/ruangan yang cukup luas dan
megaphon
Prosedur Kegiatan
Seluruh peserta diminta membentuk lingkaran
besar sambil berpegangan tangan.
Setelah lingkaran terbentuk, peserta melepaskan
pegangan tangan dan siap menerima intruksi dari fasilitator.
Peserta diminta mulai berhitung dengan cepat,
dimulai dari orang yang ditunjuk dengan mengikuti arah jarum
jam.
Perasaan
Besarnya menyukai Efek didik
kelompok
Faktor-Faktor Yang
Jenis Mempengaruhi
Kompetensi
kelamin Pengungkapan Diri
Kepribadian
Topik n
Besarnya kelompok
Pengungkapan diri akan lebih mudah terjadi dalam kelompok
yang kecil ketimbang kelompok besar. Di kelompok yang hanya
terdiri dari dua orang merupakan kelompok yang paling cocok
untuk mengungkapkan diri.
Perasaan menyukai
Simulasi 2
Mengenal Diri
Judul : Jamuan Minum Teh
Tujuan : memperkenalkan diri dengan orang lain
Waktu : 30 menit
Sarana/Prasarana : Ruangan luas
Prosedur Kegiatan:
Peserta dibagi dua kelompok, kelompok 1 sebagai tuan rumah,
kelompok 2 sebagai tamu.
Posisi tuan rumah tetap ditempat yang ditentukan oleh
fasilitator, kemudian yang bergerak adalah kelompok tamu
mencari pasangan dengan kelompok tuan rumah, kemudian
Kepemimpinan Kepala Sekolah
12
memperkenal diri dengan menyebutkan Nama, Unit kerja,
status (tentang keluarga). Kelompok tamu harus mengenal
semua kelompok tuan rumah.
Setelah antara kelompok tuan rumah dan kelompok sudah
berkenalan, lalu dilanjutkan dengan perkenalan antara
kelompok tuan rumah dengan kelompok tuan rumah, dan
kelompok tamu dengan kelompok tamu.
Setelah semua kelompok berkenalan, fasilitator menugaskan
kepada peserta untuk menyebutkan 8 sampai dengan 10 orang
nama peserta yang dikenal dengan menghampiri nama yang
disebut.
Simulasi 3
Judul : Inilah aku
Tujuan : Mengenal diri secara lebih baik
Waktu : 25 30 menit
Sarana/Prasarana : Lembar kerja tentang ciri/sifat (sebanyak
peserta)
Proses Kegiatan :
Bagikan masing-masing peserta lembar kerja-1 (ciri/sifat).
Peserta diminta memilih minimal sepuluh ciri atau sifat
yang ada dalam lembar kerja 1 dengan cara membubuhi tanda
chekmart () didepan ciri/sifat tersebut. Seandainya tidak ada ciri
atau sifat yang cocok, peserta diminta menuliskan 10 ciri atau sifat
yang dimilikinya pada bagian bawah lembar kerja tersebut.
Kemudian proses. Tanyakan apakah mudah memilih atau
mengisi ciri atau sifat yang ada. Kaitkan dengan pentingnya
pengenalan diri secara lebih baik agar dapat menimalisir sifat-sifat
yang kurang baik dan memaksimalkan sifat-sifat yang baik.
Lembar kerja 1 ini akan digunakan dalam proses pengenalan
orang lain.
Simulasi 4
Mengenal Orang Lain
Judul : Menggambar wajah
Tujuan : Mengenal wajah sendiri
Simulasi 5
Judul : Tanda Tangan
Tujuan : Mendorong terjadinya interaksi yang intensif,
menemukan kesamaan sifat dengan peserta lain
Waktu : 45 menit
Sarana/Prasarana : Ruangan yang cukup lebar untuk dapat
berpindah atau bergerak secara leluasa
Prosedur kegiatan
Daftar isian tentang sifat atau ciri-ciri yang telah diisi oleh
peserta pada kegiatan pembelajaran 3, minta kepada peserta
Kegiatan Belajar 3
TUJUAN PEMBELAJARAN:
SUBPOKOK BAHASAN:
URAIAN
CIRI KELOMPOK
Simulasi 6
Disiplin Diri
Judul : SUN-RIS
Tujuan : Membangkitkan semangat anggota kelompok dan
terjadinya interaksi yang intensif, membuat peserta
Prosedur Kegiatan
Awali kegiatan ini dengan
memberitahukan pada peserta mengenai apa yang akan dilakukan.
Peserta dibagi menjadi kelompok-
kelompok (masing-masing 8-10 orang). Setiap kelompok diminta
berbaris berbanjar dan akan diadakan perlombaan antar
kelompok.
Setiap kelompok yang mengikuti
perintah paling cepat dan benar yang akan keluar sebagai juara.
Kegiatan dimulai dengan menyiapkan
barisan. Selanjutnya diikuti dengan perintah-perintah. Adapun
perintah-perintah yang bisa dipilih antara lain adalah:
Buatlah barisan seperti ini, dengan
urutan yang tertinggi berada pada barisan paling depan.
Buatlah barisan seperti ini, dengan
urutan yang paling tua berada pada urutan paling belakang.
Buatlah barisan seperti ini, dengan
urutan yang memiliki anak paling banyak berada pada urutan
paling depan.
Buatlah barisan seperti ini, berdasarkan
urutan ulang tahun yang lebih dahulu berada pada urutan paling
depan.
Dan lain-lain perintah yang bisa
disesuaikan.
Penilaian bagi kelompok yang paling
duluan selesai (ditandai dengan teriakan yel) akan memperoleh
Disiplin Diri
Judul : Tes Berhitung
Tujuan : Ketelitian dan kedisiplinan PNS dalam menerima
pekerjaan dari atasan
Waktu : 10 menit
Sarana & Prasarana : Lembar kerja dan ballpoint
Prosedur kegiatan
Fasilitator memerintah secara cepat
kepada peserta untuk menyelesaikan lembar kerja tes berhitung
selama 5 menit.
Lalu peserta membacakan hasilnya, dan
mengulang kembali membaca perintah yang ada pada lembar
kerja, apa yang terjadi, biasa banyak peserta yang mengerjakan
tanpa membaca perintah, sehingga terjadi kesalahan mengerjakan
tes tersebut.
Fasilitaor harus menjelaskan bahwa
segala sesuatu pekerjaan atau disposisi pimpinan harus dicermati
bagi bawahan, sehingg tidak terjadi kesalahan.
Lembar kerja
Test Berhitung
8+2 = 6x5 =
9 + = 8+3 =
11 = 7x2 =
4x3 = 9+2 =
6:2 = 8-4 =
9-3 = 9+6 =
7x4 = 1:1 =
4+4 = 8x7 =
8-4 = 13 - =
12 x 2 = 1 =
20 - = 16 - =
10 = 4 =
9-1 = 8x2 =
5+6 = 9:9 =
2x1 = 6x2 =
10 - 5 = 8+4 =
12 - 2 = 10 - =
6:6 = 2 =
8+5 = 4-1 =
17 x 2 = 18 -
14 : 7 3
14 - 7 8+2
15 x
3
Simulasi 7
Integritas Moral
Judul : Apakah Aku Daldiri
Prosedur Kegiatan
Fasilitator mengungkapkan ilustrasi
bahwa dalam kehidupan kita sehari-hari, kita dihadapkan pada
pilihan-pilihan. Tidak semua yang diinginkan dapat dicapai. Hal ini
disebabkan karena keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki
manusia.
Fasilitator mengemukakan bahwa setiap
orang mempunyai kelebihan-kelebihan, antara lain kejujuran,
kedisiplinan, tanggung jawab, kreativitas, integritas moral.
Peserta diminta untuk memilih satu dari 5 sikap tersebut diatas
yang paling dekat menggambarkan diri dan sesuai dengan
peserta. Kemudian keunggulan dari sifat tersebut..
Simulasi 8
Prosedur Kegiatan
Awali kegiatan ini dengan tanya jawab yang berkaitan dengan
nama-nama tokoh terkenal, tanyakan pada mereka bagaiamana
perasaannya apabila menjadi tokoh terkenal.
Jelaskan teknik simulasinya, dimana masing-masing peserta
akan diberi nama tokoh terkenal dipunggungnya. Peserta lain tidak
boleh memberitahu nama tokoh terkenal yang tertempat
dipunggung temannya.
Adapun contoh tokoh terkenal tersebut adalah:
- BJ. Habibi - Yaser Arafat
- Bung - Michel
Hatta Jackson
- Jenderal - Rudi Hartono
Sudirman - Krisdayanti
- Amin Rais - KH. Abdullah
- Akbar Gimnastiar
Tanjung - Mahatma
- Lady Gandhi
Diana - Soeharto
- Mahathir
Muhammad
Kepemimpinan Kepala Sekolah
27
Peserta bebas berkeliling diruangan sambil menjumpai peserta
lain yang belum dikenalnya dan berusaha untuk menerka nama
tokoh yang ada dipunggungnya dengan bantuan peserta lain,
dengan bertanya yang menjurus ke jawaban. Adapun pertanyaan
yang bisa diajukan antara lain adalah:
o Apakah saya masih hidup ?
o Apakah saya laki-laki ?
o Apakah saya tokoh dunia ?
o Apakah saya artis ? dan lain sebagainya.
Simulasi 9
Moral dan etos kerja kelompok
Judul : Sungai Berbuaya
Tujuan : Menunjukan etos kerja dengan lebih baik
Waktu : 30 menit
Sarana dan Prasarana : Lembar kasus, spidol, flip chart
Sarana/Prasarana
SUNGAI BUAYA
Nona dan Abi adalah sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta.
Mereka tinggal di suatu daerah yang dipisahkan oleh sebuah sungai
yang penuh dengan Buaya yang sangat buas. Meskipun tempat
tinggal mereka dipisahkan oleh sungai itu, mereka dapat saling
berkunjung menyeberangi sungai melalui jembatan kecil.
Gadis yang malang itu berlutut dan merangkul Abi sambil menangis,
memohon kepada Abi supaya jangan meninggalkannya. Tetapi anak
muda itu tidak menghiraukannya. Maka Nona pergi kepada teman
lainnya yang bernama Badi. Setelah menceritakan kisahnya dari awal
sampai akhir, badi memutuskan untuk menemui Abi. Dia menghajar
Abi habis-habisan...bagaimanapun juga, mengapa seseorang seperti
Abi sampai hati memperlakukan gadis semanis Nona sedemikian itu ?
Pertanyaan :
TUJUAN PEMBELAJARAN
POKOK BAHASAN
2. Tipe Kepemimpinan
a. Mengenal tipe kepemimpinan
b. Membangun kecerdasan emosi
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
SEKOLAH
TUJUAN PEMBELAJARAN
URAIAN
A. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Secara alamiah dalam kehidupan sehari-hari yang kita lihat, baik dia
sebagai anggota pribadi maupun anggota didalam organisasi secara
umum bahwa manusia itu pada umumnya cenderung malas, kurang
bertanggung jawab, dan menginginkan gaji atau pendapatan lebih
besar, serta menuntut dan menginginkan rasa aman yang berlebihan.
(Teori X , Mc.Gregor)
B. PENGERTIAN MANAJEMEN
Dalam hal ini ada proses yang harus dilalui untuk mencapai tujuan
dengan memberdayakan seluruh sumber daya yang ada melalui
fungsi-fungsi manajemen itu sendiri. Sumber daya yang dimaksud
adalah manusia sebagai modal utama, uang, alat (sarana dan
prasarana yang tersedia dan yang akan digali), waktu dan out-
sourced, melalui proses perencanaan, pengorganisasian,
Kepemimpinan Kepala Sekolah
35
penggerakan dan pengawasan. Dengan kata lain pengertian
manajemen secara umum adalah usaha mencapai tujuan dengan:
mengatur pelaksanaan kegiatan secara efektif, dan menggunakan
sumber daya secara efisien.
MANAJER VS LEADER
N MANAJER N PEMIMPIN
0 O
1 Fokus mencapai tujuan 1 Fokus pada visi & misi
sesuai dengan tugas pokok mencipt-akan perubahan
dan fungsi yg sdh ditetapkan menjadi lebih baik dan lebih
maju
2 Merencanakan detail rencana 2
kerja utk mencapai tujuan Menentukan arah dan memi-
kirkan strategi utk menun-
taskan misi
3 Mengorganisasi dan 3
mengatur staff spy bekerja Memberi kebebasan kepada
sesuai dgn tata kerja yg sdh staf untuk melaksa-nakan
ditentukan pekerja-an dgn cara
masing2, asal-kan tetap
4 4 terarah pada penuntasan
Melakukan pengawasan atas misi
pelaksanaan rencana kerja yg
sdh ditetapkan Memotivasi dan memberi
5 5 inspirasi kepada staf
Mengutamakan stabilitas, menuntaskan visi & misi
dan semua-nya hrs secara kreatif
predictable
Kepemimpinan Kepala Sekolah
36
6 6 Mengutamakan perubahan,
berani melakukan innovasi
7 Do The Things Rightly 7 sekalipun tdk predictable
TIPE KEPEMIMPINAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
SUBPOKOK BAHASAN
a. Mengenal tipe kepemimpinan
b. Membangun kecerdasan emosi
URAIAN
A. TIPE KEPEMIMPINAN
Ada berbagai tipe kepemimpinan yang secara umum sudah dikenal
luas oleh masyarakat antara lain :
1. Berdasarkan Orientasi Kepemimpinan
2. Kepemimpinan Situasional
3. Kepemimpinan Visioner
4. Kepemimpinan Transformasional,
5. Kepemimpinan yang Cerdas
1. ORIENTASI KEPEMIMPINAN
Raddin, membagi tiga pola dasar orientasi perilaku pemimpin,
yaitu :
a. Orientasi Tugas ( Task Oriented = TO )
b. Orientasi Hubungan Kerja / Relation ( Relation Oriented = RO
c. Orientasi Hasil ( Effectiveness Oriented = E )
Dari kombinasi tiga orientasi ini, diperoleh 8 type
kepemimpinan,yaitu :
a. Deserter : TO (-) ; RO (-) ; E (-)
3. KEPEMIMPINAN VISIONER
Secara internal dan eksternal, organisasi akan selalu menghadapi
perubahan. Secara internal, perubahan yang akan dialami suatu
organisasi ruang lingkupnya terbatas. Perubahan tersebut
mencakupi :
a. Pengembangan tujuan dan sasaran organisasi
b. Peningkatan kemampuan, kebutuhan dan keinginan staf
c. Kapasitas perlengkapan dan peralatan organisasi akan
berkurang sesuai usia pemakaian
Ambisius :
Berkemauan kuat untuk maju,
Tidak mudah menyerah.
Menciptakan Peluang :
Tidak sekedar menunggu kesempatan, tetapi menciptakan
Melihat di balik tantangan selalu ada peluang.
Kreatif:
Berpikir Lateral,
Peka,
Dedicated
Berjiwa Mandiri :
Tidak menggantungkan hidupnya pada orang lain,
Mau belajar dari pengalaman orang lain,
Memiliki rasa percaya-diri yang tinggi.
Berpikir Positif:
Meyakini, bahwa di setiap masalah ada hal positifnya,
Meyakini memiliki kemampuan mengatasi setiap masalah
yang dihadapinya,
Tidak mensugesti diri dengan pernyataan ekstrim negatif.
Meyakini bahwa keberuntungan hanya datang bagi orang
yang berniat baik,
Selalu optimistik dalam hidupnya.
Memiliki Etika :
Memiliki nilai-nilai moral tentang yang baik dan benar,
Melakukan sesuatu yang tidak merugikan orang lain.
4. KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
DESENTRALISTIK/
1. SENTRALISTIK
OTONOMI
DEMOKRATIS/
2. OTORITERIAN
SITUASIONAL
3. TG.JAWAB STRUKTURAL AKUNTABEL
4. TERTUTUP TRANSPARAN
5. DILAYANI MELAYANI
6. RUTINITAS INOVATIF/ KREATIF
7. REAKTIF PROAKTIF
Kecerdasan Inteligensia = IQ
a. Kecerdasan Emosional = IQ
Kalau emosi tersentuh, bisa menimbulkan perasaan marah,
senang, sedih, gembira, lemas, bersemangat. Emosi perlu
dikelola supaya emosi itu bisa menjadi sumber energi positif
b. Emosi juga dapat berperan penting sebagai sumber enerji
pengaktif nilai-nilai etika (menjadi kredibel, berintegritas,
empatif, ulet, tabah).
c. Kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan dan
memahami emosi, dan menerapkannya secara efektif sebagai
sumber energi, sumber informasi,
sumber koneksi, serta sumber pengaruh manusiawi.
(Robert Cooper).
Kecerdasan Spritual
LATIHAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Belajar 1
TINJAUAN UMUM
KETELADANAN PEMIMPIN
TUJUAN PEMBELAJARAN
B. PENGERTIAN
Dalam mengungkapkan suatu permasalahan perlu kiranya mencari
pengertian yang sama terhadap sesuatu yang belum jelas didalam
benak masing-masing orang. Persamaan persepsi terhadap sesuatu
permasalahan mempunyai magna yang mendalam dan keseragaman
Kepemimpinan Kepala Sekolah
54
dalam pengertian. Sebab apabila persepsi seseorang ditafsirkan lain
oleh orang yang lain maka tidak akan menemukan titik temu satu
sama lain. Oleh karena itulah di dalam mata ajaran ini perlu mencari
suatu pengertian yang sama dari
berbagai pihak agar mempunyai makna dan persepsi satu sama lain
dan tidak menyimpang dari permasalahan.
1. Kata Etika, berasal dari bahasa Yunani yaitu Ethos yang berarti
"kebiasaan" .
2. Sedangkan kata Etika mempunyai pengertian sebagai :
a. Sebagai ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia:
b. Kumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
c. Dianut oleh seseorang, satu golongan atau seluruh warga
masyarakat dan
bermakna:
- yang baik dan benar
- yang buruk dan yang salah, (untuk dihindari)
3. Etika dan moral, sering digunakan sebagai sinonim (sulit
membedakannya).
Namun demikian, ada sementara orang yang mencoba
membedakan kata-kata
tersebut sebagai berikut.
Etika, cenderung tentang : Baik dan Buruk
Moral, cenderung tentang : Benar dan Salah
4. Kata Moral, berasal dari bahasa latin yaitu MOS (yang bentuk
jamaknya = Mores), yang berarti "cara-hidup"
5. Etika sebagai cabang Ilmu Filsafat, berfungsi juga untuk menjaga
sikap dan perilaku manusia, dengan cara mempertanyakan secara:
Rasional, Objektif dan Argumentatif hubungan antar manusia
yang:
Baik
Benar
Adil dan Beradab
Kepemimpinan Kepala Sekolah
55
Menghargai Martabat Manusia
10. Budi Pekerti dapat juga diartikan sebagai Sistem -Nilai yang
mengandung nilai-nilai luhur budaya bangsa, seperti: sopan-santun,
baik-buruk, benar-salah, yang pada dasarnya sama dengan etika.
Teknik Manajerial
Teknik Motivasi
Teknik Mengambil Keputusan
Teknik Memimpin Rapat
Teknik Berkomunikasi
Teknik Bernegosiasi
Teknik Mengelola Konflik
Teknik Mengelola Stress
Teknik Menjual dan memasarkan
Kekuatan Pilar III merupakan kekuatan pemimpin berupa
kewibawaan dan kharismatik dari pemimpin itu sendiri.
Berbeda dengan pilar 1 dan II, dalam pilar ke III ini kekuatan datang
dari dalam diri pemimpin itu sendiri yang biasanya bersumber dari
keturunan atau bawaan lahir, dan mau secara tekun melaksanakan
etika yang hidup dan terpelihara dimasyarakat (nilai-nilai moral) yang
karena kebiasaan dan disiplin tinggi akan terbentuk integritas yang
tinggi pula serta kredibilitas terhadap tugas dan tangung jawabnya
dan sudah barang tentu akan didukung oleh penampilan yang
menarik baik dari segi fisik, suara maupun dari cara pembawaannya.
TUJUAN PEMBELAJARAN
SUBPOKOK BAHASAN:
URAIAN
1. Pancasila
1. Ketuhanan Yang Maha Esa,
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab,
3. Persatuan Indonesia,
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah dan Kebijaksanaan
Dalam Permusyawaratan dan Perwakilan,
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
arif, sehingga :
a. Menerapkan prinsip reward and punishment secara bijaksana.
b. Tidak mendendam pada staf maupun atasannya.
c. Pemimpin tidak menghasut
d. Pemimpin tidak menjadi sumber masalah
Kode Etik Organisasi Pemerintah R.I (UU No. 8, Tahun 1974, Pasal
28)
binatang ?
a. Binatang:
- memiliki instink dan memiliki naluri,
- tidak sadar sehingga tidak bertanggungjawab terhadap apa
yang dilakukannya.
- tidak memiliki etika ( ? ).
b. Manusia:
- Memiliki instink, naluri, akal, nurani, moral, dan budaya,
- Sadar terhadap apa yang dilakukan, sehingga bertanggung
jawab atas apa yang dilakukannya.
- Memiliki etika.
Katakan pada diri anda sendiri, bahwa: "orang lain bisa unggul dalam
kepintaran, materi, dan banyak hal lainnya, tetapi saya lebih unggul
dalam hal beretika". Suatu pimpinan yang hanya mengeluh tanpa
memberdayakan kemampuan yang ada pada organisasi yang
dipimpinnya, merupakan kesalahan pimpinan itu sendiri yang kurang
inovatif dan kreatif dalam mengelola organisasinya. Pemimpin selain
harus mengetahui tugas dan peranannya, juga harus mengetahui
tentang etika seorang pemimpin. Etika mempunyai pengertian sebagai
ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia atau kumpulan azas
atau nilai yang berhubungan dengan akhlak. Kepala sekolah merupakan
sosok pemimpin dalam sebuah organisasi kecil yang disebut sekolah.
Namun, tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh seorang kepala
sekolah tidaklah mudah. Karena harus mampu mendidik, meneladani dan
memberi contoh yang baik dalam bersikap kepada generasi calon
penerus bangsa.
LATIHAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
POKOK BAHASAN
2. Teknik Motivasi
a. Aplikasi Motivasi
b. Penerapan Teknik Motivasi
MOTIVASI
TUJUAN PEMBELAJARAN
URAIAN
A. PENGERTIAN MOTIVASI
Banyak sudah teori motivasi yang kita pelajari dan kita ketahui
melalui berbagai sumber. Teori-teori tersebut pada umumnya adalah
yang berkenaan dengan hal-hal spesifik yang berkaitan dengan
memotivasi orang dan perilakunya. Dalam perilaku organisasi yang
paling pokok dipelajari adalah masalah-masalah yang berkaitan
dengan sifat, perilaku, persepsi, sikap dan tujuan serta reaksi
emosional yang timbul sesaat dapat dipelajari dari sikap dan
perilakunya. Kalau demikian halnya, apa sebenarnya yang
terkandung dalam motivasi tersebut. Agar mempunyai persepsi dan
pandangan yang sama terhadap motivasi kiranya perlu diberikan
suatu penjelasan mengenai lingkup dan pengertian tentang motivasi.
1. Kata motivasi berasal dari kata Motiv yang artinya daya (Force),
atau dorongan (Urge) dalam diri seseorang, yang menggerakkan
orang yang bersangkutan untuk melakukan tindakan tertentu,
dalam mencapai tujuan tertentu.
2. Dorongan dalam diri seseorang akan timbul, karena adanya
rangsangan. (hukum Stimulus dan Respons).
3. Dorongan (Force) dalam perilaku manusia, yang merupakan
dorongan yang dapat mendukung pencapaian tujuan organisasi
dan sebaliknya sebagai dorongan untuk menghindari atau
menghambat tujuan organisasi. Dan dalam teori motivasi disebut
sebagai:
Dorongan untuk meraih, atau disebut Positive Force
Dorongan untuk menghindari: atau disebut Negative Force
4. Perilaku terjadi karena adanya rancangan terhadap diri seseorang,
rangsangan ini
terdiri dari dua macam, yaitu :
Rangsangan dari luar diri sendiri, yang disebut Extrinsik
Motivation
Rangsangan dari dalam diri sendiri, yang disebut
Intrinsik Motivation
5. Bisa terjadi :
Tindakan sama, tapi motiv berbeda
Motivasi sama, tetapi tindakan berbeda.
B. TEORI MOTIVASI
Teori Y
Teori ini merupakan kebalikan dari pada teori X, teori ini
cenderung mempunyai karakter atau sifat-sifat manusia yang
positif. Kecenderungan teori ini adalah memberikan kesempatan
dan bimbingan, tidak perlu dilakukan dengan cara-cara pemaksaan
bahkan perintah sekalipun, mereka diberikan keleluasaan untuk
berkreasi dan kreatif yang diperlukan kepada mereka ini adalah
pengawasan. Kecenderungan teori ini adalah memberikan
kesempatan kepada anggota organisasi melalui:
a. Ada yang mencari kesenangan dan kepuasan melalui pekerjaan,
b. Kemampuan seseorang dapat berkembang melalui bekerja,
c. Bahkan kalau sudah committed, seseorang akan bekerja tanpa
disuruh, tanpa
Valensi (Valence)
Setiap hasil mempunyai nilai atau daya tarik bagi seseorang.
Valensi, adalah "nilai yang orang berikan kepada suatu hasil
yang diharapkan". Valensi biasanya muncul dari adanya
kebutuhan internal, namun motivasi yang sesungguhnya
merupakan proses yang lebih rumit.
Harapan Usaha (Effort Expectancy)
Setiap hasil karya berkaitan dengan suatu persepsi mengenai
seberapa sulit mencapai hasil tersebut. Teori harapan usaha,
adalah "kemungkinan bahwa usaha seseorang akan
menghasilkan pencapaian suatu tujuan tertentu".
e. Teori Pengukuhan {Reinforcement), (Skinner
Argiris merekomendasikan:
TEKNIK MOTIVASI
TUJUAN PEMBELAJARAN
URAIAN
A. Aplikasi Motivasi
2. Penguatan
Siswa yang mendapatkan pengalaman behasil dalam mempelajari
atau mengerjakan pekerjaan tertentu, akan termotivasi untuk
mencari kepuasan dengan mempelajari atau mengerjakan
pekerjaan yang lebih sulit. Sebaliknya siswa yang mendapatkan
pengalaman gagal bermotivasi dalam mempelajari atau
mengerjakan pekerjaan tertentu, akan terhambat proses
belajarnya.
3. Pembelajaran Berprasyarat
7. Keberagaman Siswa
8. Persaingan
Persaingan adalah salah satu cara untuk memacu prestasi siswa.
Oleh karena itu, guru harus mampu menjaga persaingan yang
sehat, dengan membentuk sikap :
a. Pesaing bukan musuh yang harus dijatuhkan, dan
b. Pesaing adalah partner berpacu
c. Bersaing dalam kerjasama dan bekerjasama dalam persaingan.
Oleh karena itu, sajian praktis ini sengaja diprogram dengan maksud
dan tujuan peseta diklat dapat mencoba dan sekaligus
mengevaluasi peranan motivasi dalam menggairahkan semangat
kerja dan semangat belajar sebagai proses melakukan perubahan
kearah yang lebih baik lagi.
Materi sajian ini telah diusahakan sepraktis mungkin untuk dapat
dilaksanakan. Namun demikian selaku pemberi materi merupakan
beban dan tanggung jawab yang mempunyai makna multiganda dalam.
Motivasi sebagai ilmu sangat penting untuk diaplikasikan dan
sekaligus cermin bagi peserta dalam melaksanakan tugasnya
MATERI
TUJUAN PEMBELAJARAN
POKOK BAHASAN
1. Pengertian Komunikasi
a.Pengertian Komunikasi
b.Unsur - Unsur Komunikasi
2. Jenis-jenis Komunikasi
a. Komunikasi Verbal
b. Komunikasi Non Verbal
3. Teknik Menyimak Efektif
a.Teknik Menyimak Efektif
b. Mengendalikan Pembicaraan Di Telepon
Kegiatan belajar 1
PENGERTIAN
KOMUNIKASI
TUJUAN PEMBELAJARAN
URAIAN
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
SUBPOKOK BAHASAN
Jenis-jenis Komunikasi
a. Komunikasi Verbal
b. Komunikasi Non Verbal
URAIAN
A. KOMUNIKASI VERBAL
Waktu Anda bangun 70% kegiatan adalah berkomunikasi. Menurut
ahli komunikasi, D. Tanner, Komunikasi terdiri dari empat kegiatan
yaitu 42% mendengarkan; 32% berbicara; 15% membaca dan 11%
menulis. Lingkungan sosial budaya selalu bergerak maju, dan secara
dramatis telah ditransformasikan oleh teknologi komunikasi dan
media global. Kita tidak pernah membayangkan jika suatu saat
manusia akan mungkin hidup di dunia maya, tidak memerlukan
kontak mata dan tidak bergaul lagi sebagaimana yang kita alami
sekarang ini. Mudah mudahan itu tidak akan pernah terjadi di negeri
ini, di mana kekayaan bahasa dan keragaman budaya masih tetap
terpelihara oleh generasi sekarang. Budaya memberi salam ketika
berjumpa dengan teman atau kenalan masih tetap kita pertahankan,
dan kondisi seperti itu mempermudah kita menjalin komunikasi.
Kelancaran berkomunikasi bagi setiap orang berbeda-beda, dan
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Misalnya :
1. Faktor pengetahuan.
Makin luas pengetahuan yang dimiliki seseorang, maka ia makin
banyak perbendaharaan kata yang dapat memberikan dorongan
bagi yang bersangkutan untuk berbicara lebih lancer.
2. Faktor pengalaman
Makin banyak pengalaman yang dimiliki seseorang, makin
menyebabkan seseorang terbiasamenghadapi sesuatu. Orang
yang sering menghadapi massa, sering berbicara dimuka umum,
akan lancar berbicara dalam keadaan apapun dan dengan
siapapun.
3. Faktor inteligensi
orang yang intelegensinya rendah, biasanya kurang lancar dalam
berbicara, karena kurang memiliki kekayaan perbendaharaan
kata dan bahasa yang baik. Cara berbicaranya terputus - putus,
bahkan antara kata yang satu dengan lainnya tidak/ kurang
relevan.
4. Faktor kepribadian.
Orang yang mempunyai sifat pemalu dan kurang pergaulan,
biasanya kurang lancar berbicara.
5. Faktor biologis
Kelumpuhan organ berbicara dapat menimbulkan kelainan -
kelainan, seperti:
a. Sulit mengatakan kata desis (lisping), karena ada kelainan pada
rahang, bibir, dan gigi
b. Berbicara tidak jelas (sluring), yang disebabkan oleh bibir
(sumbing), rahang
lidah tidak aktif.
c. Berbicara ragu-ragu, gagap yang disebabkan tidak biasa
berbicara dengan
orang banyak, sifat pemalu.
TEKNIK MENYIMAK
EFEKTIF
TUJUAN PEMBAHASAN
Setelah mengikuti kegiatan belajar ini peserta diharapkan mampu
menjelaskan dan menerapkan teknik menyimak yang efektif.
SUBPOKOK BAHASAN:
a.Teknik Menyimak Efektif
b.Mengendalikan Pembicaraan Di Telepon
URAIAN
A. TEKNIK MENYIMAK EFEKTIF
2. Memahami
Ingatlah dengan siapa Anda bicara adalah seratus kali lebih tertarik
dengan diri mereka sendiri dan keinginan keinginan mereka, juga
masalah mereka dibandingkan dengan minat mereka pada Anda
dan masalah Anda.
Yogyakarta,
TUJUAN PEMBELAJARAN
POKOK BAHASAN
1. Penilaian Situasi
a. Pengertian Penilaian Situasi
b. Langkah-Langkah Penilaian Situasi
2. Pemecahan Masalah
3. Pengambilan Keputusan
a. Pengertian Keputusan
b. Fungsi Pengambilan Keputusan
c. Tujuan Pengambilan Keputusan
d. Unsur-unsur Pengambilan Keputusan
e. Dasar-dasar Pengambilan Keputusan
f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
g. Jenis-Jenis Pengambilan Keputusan
1. Latihan/Simulasi
PENILAIAN SITUASI
TUJUAN PEMBELAJARAN
SUBPOKOK BAHASAN
URAIAN
A. PENILAIAN SITUASI
1. Mengenali Kerisauan
Kepala sekolah akan membuat daftar kerisauan yang dirasakan
organisasi sekolah, dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan
sebagai berikut;
a. Dimana target yang ditentukan tidak tercapai? Atau dimana
target terlampaui?
b. Perubahan apa yang diperkirakan akan terjadi dan dapat
menimbulkan ancaman atau peluang bagi kelangsungan hidup
organisasi?
c. Bidang atau bagian apa dari organisasi yang perlu ditingkatkan
kunerjanya?
d. Keputusan-Keputusan apa yang harus segera diambil?
e. Rencana apa yang harus dilaksanakan?
f. Tindakan apa yang harus segera diambil?
Dengan pertanyaan tersebut, kepala sekolah akan dapat
mengumpulkan berbagai keterangan tentang apa yang telah, sedang
dan akan dihadapi oleh organisasi saat ini dan juga dimasa yang akan
datang.
2. Memilah Kerisauan
Langkah ini dilakukan apabila masalah yang dihadapi masih belum
jelas, mungkin karena banyaknya masalah, atau mungkin karena
masih ,merupakan gabungan dari beberapa masalah yang kelihatan
menyatu.
Beberapa contoh pertanyaan yang dapat digunakan untuk memilah
kerisauan;
Apa yang anda maksud dengan ........?
Bukti apa yang anda punyai sehingga anda mengatakan seperti itu?
PEMECAHAN MASALAH
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kegiatan belajar ini peserta diharapkan mampu
menjelaskan pengertian masalah, melakukan penilaian situasi dan
menganalisis persoalan atau masalah
SUBPOKOK BAHASAN
Pemecahan Masalah
a. Pengertian masalah
b. Penilaian situasi
c. Analisis persoalan /masalah
URAIAN
A. PENGERTIAN MASALAH
B. PENILAIAN SITUASI
Pada saat kita menghadapi banyak masalah maka kita akan merasakan
sulit bagi kita untuk bertindak. Untuk itu kita terlebih dahulu
menguraikan apa yang kita risaukan itu menjadi beberapa hal agar dapat
menangani lebih seksama satu demi satu. Yang dimaksud kerisauan disini
adalah suatu yang dirasakan mengganggu, kurang mengenakkan, atau
hal yang meminta perhatian kita, namun kita belum yakin benar bahwa
hal tersebut perlu kita atasi. Teknik untuk merinci kerisauan, dapat
digunakan dengan penilaian situasi. Teknik tersebut memberikan cara
C. ANALISIS PERSOALAN/MASALAH
Yang terjadi
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu
menjelaskan pengertian keputusan, fungsi pengambilan keputusan,
tujuan pengambilan keputusan, unsur-unsur pengambilan keputusan,
dasar-dasar pengambilan keputusan, faktor-faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan, jenis-jenis pengambilan keputusan
SUBPOKOK BAHASAN
Pengambilan Keputusan
a. pengertian keputusan
b. fungsi pengambilan keputusan
c. tujuan pengambilan keputusan
d. unsur-unsur pengambilan keputusan
e. dasar-dasar pengambilan keputusan
f. faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
g. jenis-jenis pengambilan keputusan
URAIAN
A. PENGERTIAN KEPUTUSAN
Pengertian Keputusan adalah suatu proses pemilihan alternatif terbaik
dari beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti
(digunakan sebagai suatu cara pemecahan masalah).
2. Pengalaman
Dengan pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan
sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya, baik buruknya
keputusan yang akan diambil.
3. Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan
keputusan yang sehat, solid, dan baik.
4. Wewenang
Kelebihannya antara lain:
Kebanyakan penerimanya adalah bawahan
Keputusan dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup
lama
Memiliki otentisitas (otentik)
Kelemahannya antara lain:
Dapat menimbulkan rutinitas
Mengasosiasikan dengan praktek diktatorial
Kegiatan Belajar 4
TUJUAN PEMBELAJARAN
SUBPOKOK BAHASAN
Proses Pengambilan Keputusan
a. Pengertian proses pengambilan keputusan.
b. Tahap-tahap proses pengambilan keputusan
URAIAN
A. Pengertian
Proses pengambilan keputusan merupakan tahap-tahap yang harus
dilalui untuk membuat keputusan. Tahap-tahap ini merupakan kerangka
dasar, sehingga setiap tahap dapat dikembangkan lagi menjadi beberapa
sub tahap (disebut langkah) yang lebih khusus/spesifik dan lebih
operasional.
Secara garis besar proses pengambilan keputusan terdiri atas tiga tahap
yaitu sebagai berikut:
a. Penemuan Masalah
Tahap ini merupakan tahap dimana masalah harus didefinisikan
dengan jelas sehingga perbedaan antara masalah dan bukan masalah
(misalnya issu) menjadi jelas.
b. Pemecahan Masalah
Tahap ini merupakan tahap dimana masalah yang sudah ada atau
sudah jelas itu kemudian diselesaikan. Langkah-langkah yang diambil
adalah sebagai berikut.
1). Identifikasi alternatif-alternatif keputusan untuk memecahkan
masalah.
2). Perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahui
sebelumnya atau di luar jangkauan manusia, identifikasi peristiwa-
peristiwa di masa datang (state of nature).
c. Pengambilan Keputusan
Keputusan yang diambil adalah berdasarkan pada keadaan
lingkungan atau kondisi yang ada, seperti kondisi pasti, kondisi
beresiko, kondisi tidak pasti dan kondisi konflik.
Tahap-tahap proses pengambilan keputusan
a. Merumuskan/ mendefinisikan masalah
b. Mengumpulkan informasi yang relevan
c. Mencari alternatif tindakan
d. Analisis tindakan
e. Memilih alternatif terbaik
f. Melaksanakan keputusan dan evaluasi hasil
SUBPOKOK BAHASAN
Model Pengambilan Keputusan
URAIAN
A. PENGERTIAN PENTINGNYA MODEL PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Model adalah percontohan yang mengandung unsur yang bersifat
penyederhanaan untuk dapat ditiru. Sedangkan pengambilan keputusan
itu sendiri adalah proses berurutan yang memerlukan penggunaan model
secara tepat dan benar.
Pentingnya Model Pengambilan Keputusan
a. Untuk mengetahui apakah hubungan yang bersifat tunggal dari unsur-
unsur itu ada relevansinya terhadap masalah yang akan
dipecahkan/diselesaikan.
b. Untuk memperjelas (secara eksplisit) mengenai hubungan signifikan
di antara unsur-unsur.
LATIHAN/SIMULASI
PENGUKURAN KEMAMPUAN
Bagi seseorang membuat keputusan yang benar setiap saat tidaklah
mudah. Namun demikian untuk menerapkan proses, teknik, dan alat
yang tepat untuk meningkatkan kesempatan membuat keputusan yang
benar. Salah satu cara/alat untuk meningkatkan kemampuan membuat
keputusan yang benar adalah menggunakan sistem pengukuran diri.
Berikut ini ditampilkan contoh instrumen untuk pengukuran diri.
Instrumen tersebut terdiri dari 4 (empat) pilihan, yaitu (1) tidak pernah;
(2) jarang; (3) seringkali; (4) selalu.
Apabila anda memilih tidak pernah tandai nomor 1, jika anda memilih
jarang tandai nomor 2, jika anda memilih seringkali tandai nomor 3, dan
jika anda memilih selalu maka tandai nomor 4.
TUJUAN PEMBELAJARAN
POKOK BAHASAN
KONSEP PEMBERDAYAAN
SUMBERDAYA MANUSIA
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kegiatan belajar ini peserta diharapkan mampu
menjelaskan konsep pemberdayaan sumberdaya manusia dan dapat
menguraikan manfaat pemberdayaan sumberdaya manusia
URAIAN
A. KONSEP PEMBERDAYAAN
"Empowered individuals know that their jobs belong to them. Given a say in
how things are done, employees feel more responsible. When they feel
responseble, they show more initiative in their work, get more done, and
enjoy the work more". (Wellins, 1991:22).
Misalnya untuk meningkatkan stamina tidak bisa dimulai dari tubuh yang
sakit akan tetapi dari tubuh yang staminanya sehat. Dalam kenyataan
bisa membereskan masalah sambil menanamkan pemberdayaan
sehingga prosesnya lebih cepat selesai, walaupun sudah dapat diperkirakan
kerepotannnya.
Pada umumnya perubahan ada yang direncanakan dan ada yang secara
alami (dibiarkan). Sering perubahannya tidak seperti yang diharapkan
(unexpected change) berbeda dengan perubahan yang memang
dikehendaki (planned change).
Dari pengertian sumber daya manusia ini menunjukkan bahwa tidak semua
manusia dapat disebut sebagai sumber daya manusia, karena manusia yang
tidak mempunyai/memiliki daya dalam arti kemampuan, maka itu tidak layak
disebut sebagai sumber daya manusia.
Selanjutnya Nawawi mengatakan ada tiga pengertian sumber daya manusia,
yaitu:
1. Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu
organsiasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan).
2. Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak
organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.
Seperti diketahui, tidak ada organisasi yang bergerak dalam suasana vacum,
akan tetapi senantiasa bergerak dalam suasana dinamis. Hal ini seiring
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berbagai tuntutan
kebutuhan akibat berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi, maka
keberadaan dan peran pegawai dalam suatu organisasi adalah sangat
menentukan, karena berhasil tidaknya atau mundur majunya organisasi
tersebut sangat bergantung kepada pegawai yang bersangkutan, baik
kedudukannya sebagai pimpinan maupun kedudukannya sebagai pelaksana.
Dalam kaitan ini, maka perlu dijawab pertanyaan sebagai berikut:
1) Siapa melakukan apa ?
Pertanyaan ini mengundang jawaban bukan saja tentang jumlah dan
kualifikasi dari orang-orang yang seyogianya menjadi anggota organisasi,
akan tetapi juga menyangkut penempatan dan penugasannya. Jawaban
tentang berapa banyak pegawai yang diperlukan harus didasarkan pada
beban kerja dalam rangka pelaksanaan misi organisasi. Sedangkan
menciptakan atau merumuskan klasifikasi jabatan, analisis pekerjaan,
deskripsi pekerjaan dapat dihasilkan melalui kegiatan pengorganisasian.
Apabila pertanyaan meyangkut kualifikasi sudah barang tentu berkaitan
dengan kemampuan (competency) yang dimiliki oleh pegawai yang
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kegiatan belajar ini peserta diharapkan mampu
menjelaskan dan menguraikan perencanaan sumberdaya manusia, model
pemberdayaan manusia, dan menjelaskan strategi pemberdayaan
manusia.
URAIAN
A. TINJAUAN UMUM PERENCANAAN PEMBERDAYAAN
SUMBERDAYA MANUSIA
Mengingat pemberdayaan sumber daya manusia merupakan kunci yang
sangat strategis dan menentukan terhadap proses kegiatan pelaksanaan
roda organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
maka tidak dapat dipungkiri bahwa pembentukan sosok sumber daya
manusia yang dipersyaratkan adalah merupakan cinditio sine gua non.
Mengapa dikatakan demikian ? karena pemberdayaan sumber daya
manusia mempunyai tujuan dan korelasi yang sangat signifikan terhadap
organisasi, antara lain:
1. Produktivitas kerja
Dengan pemberdayaan, maka produktivitas kerja pegawai semakin
meningkat kualitas dan kuantitas produksi semakin baik, karena
Kepemimpinan Kepela 165
Sekolah
technical skill, human skill dan managerial skill pegawai semakin
baik.
2. Efisiensi
Pemberdayaan pegawai mempunyai korelasi yang sangat signifikan
terhadap peningkatan efisiensi tenaga, waktu, bahan baku,
mengurangi ausnya mesin, pemborosan berkurang, biaya produksi
relatif kecil sehingga daya saing organisasi/perusahaan berpeluang
besar.
3. Pelayanan
Pemberdayaan senantiasa berorientasi pada peningkatan pelayanan
yang hakekatnya berorietasi pada kepuasan pelanggan (satisfaction
customer service), karena pemberian pelayanan yang memuaskan akan
menjadi daya saing yang sangat penting bagi rekanan perusahaan
bersangkutan.
4. Kerusakan
Pemberdayaan pegawai mempunyai implikasi terhadap kerusakan
barang, produksi dan mesin-mesin yang semakin minim. Hal ini dapat
dipahami, karena semakin ahli dan terampil pegawai
mengoperasionalisasikan peralatan dan perlengkapan dalam rangka
melaksanakan tugas-tugasnya.
5. Konseptual
Melalui pemberdayaan, maka setiap pegawai semakin cakap dan
cepat mengenali berbagai hal dalam kehidupan organisasi karena
technical skill, human skill dan managerial skillnya semakin
berkualitas artinya tingkat kemampuan (competency) semakin baik.
6. Kepemimpinan
Dengan pemberdayaan, kepemimpinan seseorang manajer akan lebih
baik, human relationsnya lebih luwes, motivasi lebih terarah,
pembinaan kerjasama baik secara vertikal, horizontal maupun diagonal
semakin baik dan harmonis.
Tahap IV
Evaluasi Tahap II
Merencanakan
untuk memenuhi
kebutuhan-
kebutuhan
Tahap III
Pelaksanaan
Untuk mendapatkan pegawai atau sumber daya manusia yang tepat dalam
suatu organisasi bukanlah pekerjaan mudah, karena begitu ditempatkan
seseorang pegawai dalam suatu unit organisasi/jabatan, tidak memenuhi
persyaratan sebagaimana tuntutan jabatan, akan sangat berpengaruh
terhadap kinerja organisasi yang bersangkutan. Disamping itu dapat juga
berpengaruh terhadap perwujudan motivasi pegawai dalam organisasi
tersebut. Oleh karena itu suatu langkah yang penting dan harus dilakukan
sebelum pengadaan pegawai (recruitment) adalah menentukan uraian
tugas/jabatan dan menentukan jenis atau kualitas dan kuantitas pegawai
yang diinginkan untuk memenuhi/mengisi jabatan dimaksud. Dalam kaitan
tersebut di atas, maka analisis jabatan merupakan suatu metode untuk
menentukan jenis atau kualitas pegawai yang diperlukan.
Sedangkan untuk menentukan jumlah (kuantitas) dilakukan melalui analisis
beban kerja. Melalui analisis beban kerja akan diperoleh informasi mengenai
pengukuran beban kerja (work load atau work content) dan pembuatan
standar jabatan atau standar hasil kerja (Job standard) atau performance
standard atau output standard. Standar jabatan menunjukan berapa banyak
pekerjaan yang dihadapkan dapat dikerjakan oleh tiap pegawai. Standar
jabatan demikian biasanya didasarkan pada pengamatan, studi waktu dan
gerak pekerjaan yang paling baik, efisien dan efektif serta memuaskan
pelanggan.
Dalam kaitan analisis jabatan, maka beberapa prinsip yang harus
diperhatikan yaitu:
1. Analisis jabatan, harus memberikan fakta-fakta yang penting yang ada
hubungannya dengan jabatan
Kunci Jawaban Materi: Konsep dan Praktik Pemberdayaan Sumber Daya Manusia di
Sekolah