Anda di halaman 1dari 36

KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN REVISI PERMENPANRB 13 TAHUN 2014


TENTANG TATA CARA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI SECARA TERBUKA
DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH

DIBAWAKAN OLEH:
DEPUTI SDM APARATUR
Dr.Ir. SETIAWAN WANGSAATMAJA, Dipl.SE,M.Eng
PADA RAPAT KOORDINASI MITRA KERJA KASN TANGGAL 28 SEPTEMBER 2017 DI BATAM
Agenda

Seleksi Terbuka JPT


01
Penjelasan Singkat

Fokus Revisi
02
Paska Terbit PP 11/2017

Penutup
03
Diskusi dan Kesimpulan
DATA STATISTIK PELAMAR JPT DI LPNK DAN KEMENTERIAN
LPNK Kementerian
External External
17.9% 9.4%

Asal
Pelamar
Internal
Internal
82.1%
90.6%

Usia Rata-rata Termuda Tertua Rata-rata Termuda Tertua

54 tahun 42 tahun 61 tahun 55 tahun 47 tahun 60 tahun


Pelamar
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

Jenis
Kelamin 91.4% 8.6% 91.2% 8.8%
Dasar Hukum

Jabatan Pimpinan Tinggi

Tata Cara Pengisian

Seleksi Terbuka JPT


Dasar Hukum

UU 5 TAHUN 2014
TENTANG ASN

PP 11 TAHUN 2017
TENTANG MANAJEMEN PNS

Pasal 108 – 115

Pengisian jabatan pimpinan tinggi pada kementerian, kesekretariatan lembaga negara, lembaga nonstruktural, dan
Instansi Daerah dilakukan secara terbuka dan kompetitif dengan memperhatikan syarat kompetensi, kualifikasi,
kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak jabatan, dan integritas serta persyaratan lain yang dibutuhkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
5
Jabatan Pimpinan Tinggi

DARI KALANGAN PNS DARI KALANGAN NON PNS *


1. Minimal S1/D IV 1. WNI
JPT UTAMA 2. Kompetensi teknis, manajerial, sosio kultural sesuai 2. Minimal S2
SKJ 3. Kompetensi teknis, manajerial, sosio kultural
JPT MADYA 3. Pengalaman secara kumulatif di bidang terkait sesuai SKJ
a.Utama : min. 10 tahun 4. Pengalaman secara kumulatif di bidang terkait
JPT PRATAMA b.Madya : min. 7 tahun a.Utama : min. 15 tahun
c. Pratama : min. 5 tahun b.Madya : min. 10 tahun
4. Jabatan yang sedang/pernah diduduki selama min. 2 5. Tidak menjadi anggota/pengurus parpol min. 5
tahun tahun sebelum pendaftaran
a.Utama : JPT Madya atau JF Ahli Utama 6. Tidak pernah dipidana penjara
b.Madya : JPT Pratama atau JF Ahli Utama 7. Memiliki rekam jejak jabatan, integritas, dan
c. Pratama : Jab. Administrator atau JF Ahli Madya moralitas yang baik
5. Memiliki rekam jejak jabatan, integritas, dan 8. Usia maks. 58 tahun
JPT berfungsi moralitas yang baik 9. Sehat jasmani dan rohani
memimpin dan 6. Usia maksimal 10.Tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat
memotivasi setiap a.Utama dan Madya : 58 tahun dari PNS, TNI, Polri, atau swasta
Pegawai ASN pada b.Pratama : 56 tahun
Instansi Pemerintah 7. Sehat jasmani dan rohani
* Kecuali bidang rahasia negara, pertahanan, keamanan, pengelolaan aparatur negara,
kesekretariatan negara, pengelolaan sumber daya alam, serta bidang lain yang ditetapkan Presiden

6
Tata Cara Pengisian

PERENCANAAN Perencanaan terdiri atas:


Khusus kalangan Non 1. Penentuan JPT yang diisi
Sifat 2. Pembentukan Panitia Seleksi (Pansel)
PNS
Terbuka & Kompetitif PENGUMUMAN 3. Penyusunan dan penetapan jadwal
• Harus disetujui
Lingkup LOWONGAN tahapan pengisian JPT
Presiden
• Nasional 4. Penentuan metode dan materi seleksi
• Presiden dapat
• Antar Kab/Kota dalam 5. Penentuan sistem yang digunakan di
mengangkat JPT setiap tahapan pengisian JPT
provinsi (hanya JPT
Utama melalui PELAMARAN
Pratama)
penugasan atau
penunjukan langsung
SELEKSI

PENGUMUMAN
HASIL SELEKSI

PENETAPAN DAN
PENGANGKATAN

7
Penguatan Fungsi Pengawasan

Pembentukan Panitia Seleksi

Pelaksanaan Seleksi

Jabatan Sekretaris Daerah Fokus Revisi


Penguatan Fungsi Pengawasan
Penegasan Fungsi KASN
01 Komisi ASN yang selanjutnya disingkat KASN adalah lembaga non-struktural yang mandiri dan
bebas dari intervensi politik yang berwenang mengawasi setiap tahap proses pengisian jabatan
pimpinan tinggi .

Terlibat dalam Evaluasi Perencanaan


02 Keterlibatan KASN dalam perencanaan seleksi melalui evaluasi perencanaan dan penerbitan surat
rekomendasi

Pengawasan Pelaksanaan
Pengawasan pelaksanaan seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Utama, Madya dan Pratama
03 dilakukan oleh KASN, yang meliputi tahapan proses pengisian jabatan pimpinan tinggi mulai dari
pembentukan panitia seleksi instansi, pengumuman lowongan, pelaksanaan seleksi, pengusulan
nama calon, penetapan, dan pelantikan pejabat pimpinan tinggi.

Rekomendasi Hasil Pengawasan


04 1. Wajib ditindaklanjuti dan dilaksanakan oleh pejabat pembina kepegawaian dan pejabat yang
berwenang.
2. Terhadap hasil pengawasan yang tidak ditindaklanjuti, KASN merekomendasikan untuk
menjatuhkan sanksi terhadap pejabat pembina kepegawaian dan pejabat yang berwenang
yang melanggar prinsip sistem merit sesuai peraturan perundang-undangan.
3. Rekomendasi hasil pengawasan KASN bersifat mengikat.
9
Pembentukan Panitia Seleksi

Pembentukan Pansel
Untuk JPT Utama dan JPT Madya tertentu
dibentuk Presiden (sebelumnya PPK) serta JPT
Madya dan JPT Pratama tetap dibentuk PPK
Pansel Sekda
1. Kab/Kota : berasal dari Pemprov
2. Provinsi : berasal dari Kementerian terkait

Penambahan Persyaratan
1. Tidak menjadi anggota/pengurus parpol
2. Tidak berpotensi menimbulkan konflik kepentingan
3. memiliki integritas, netral, independen dan
menghindarkan diri dari konflik kepentingan dengan
pernyataan pakta integritas; dan
4. menaati kode etik sebagai Panitia Seleksi yang
ditetapkan oleh KASN.

10
Pelaksanaan Seleksi
Perpanjangan Pengumuman
Minimal Calon pada Seleksi
Apabila pada saat pengumuman belum terpenuhi Administrasi
bakal calon minimum 3 orang, pengumuman dapat
Penetapan minimal 4 calon (sebelumnya 3 calon)
diperpanjang 2 kali
yang memenuhi syarat administrasi untuk mengikuti
seleksi berikutnya. Bila tidak terpenuhi, PPK harus
mendapat rekomendasi KASN.
Pengalaman Calon JPT Utama
Harus pernah/sedang menduduki JPT Madya atau Narasumber pada wawancara akhir
JF Ahli Utama paling kurang 1 tahun
Dalam pelaksanaan wawancara akhir, Pansel dapat
melibatkan narasumber untuk menggali potensi
pelamar.
Rekomendasi PPK Asal
PNS yang melamar pada JPT harus mendapat Komposisi dan bobot penilaian
rekomendasi dari PPK instansinya.
1. Penulisan makalah dengan jumlah bobot
(15% s.d. 20%);
Standardisasi Assessmen 2. Assesmen center dengan jumlah bobot
(20% s.d. 25%);
Pansel dapat dibantu assessor bersertifikat dan 3. Wawancara dengan jumlah bobot
berpengalaman. BKN harus melakukan (30% s.d. 35%);
standardisasi assessmen center instansi pemerintah 4. Rekam jejak dengan jumlah bobot
dan menetapkan lembaga atau assessor yang (15% s.d. 20%).
memenuhi standar. 11
Jabatan Sekretaris Daerah/Jabatan Lainnya

Jenjang Calon Pelamar Minimum Pelamar


Peserta yang melamar untuk mengikuti seleksi Jumlah peserta paling kurang 4 (empat) orang dan usia
calon Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota adalah paling tinggi 56 (lima puluh enam) tahun pada saat
pejabat pimpinan tinggi pratama (Eselon II.b). ditetapkan dengan keputusan Bupati/Walikota selaku PPK
untuk menduduki JPT Pratama Sekda Kabupaten/Kota.

Terbuka dan Kompetitif Sekda dari Kab/Kota lain/Jabatan Lain


• Apabila pengisian jabatan Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota
Dilakukan secara terbuka dan kompetitif
melalui seleksi secara terbuka dan kompetitif tidak terpenuhi
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor
calon yang memenuhi syarat, maka Bupati/Walikota (PPK)
5 Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah Nomor 11
dapat melakukan mutasi/rotasi diantara pejabat pimpinan
Tahun 2017 serta sesuai dengan Peraturan Menteri
tinggi pratama (Eselon II.b) baik di lingkungan Pemerintah
ini serta dilakukan pada tingkat nasional atau antar
Daerah yang bersangkutan maupun dari Kabupaten/Kota lain
kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi.
dalam 1 Provinsi

• Jabatan eselon I.b ke eselon I.b atau eselon II.b ke eselon II.a
lainnya seperti Staf Ahli atau Pimpinan Rumah Sakit
12
Terima kasih!
Lampiran
[Persyaratan JPT]

JABATAN PIMPINAN TINGGI


INDIKATOR
UTAMA MADYA PRATAMA
PELAMAR PNS dan Non PNS (tertentu) * PNS dan Non PNS (tertentu) * PNS
SYARAT DARI 1. Minimal S1/D IV 1. Minimal S1/D IV 1. Minimal S1/D IV
KALANGAN PNS 2. Kompetensi teknis, manajerial, sosio kultural sesuai SKJ 2. Kompetensi teknis, manajerial, sosio kultural 2. Kompetensi teknis, manajerial, sosio
3. Pengalaman min. 10 tahun kumulatif di bidang terkait sesuai SKJ kultural sesuai SKJ
4. Sedang/pernah menduduki JPT Madya atau JF Ahli Utama min. 2 tahun 3. Pengalaman min. 7 tahun kumulatif di bidang 3. Pengalaman min. 5 tahun kumulatif di
5. Memiliki rekam jejak jabatan, integritas, dan moralitas yang baik terkait bidang terkait
6. Usia maks. 58 tahun 4. Sedang/pernah menduduki JPT Pratama atau 4. Sedang/pernah menduduki JA atau JF
7. Sehat jasmani dan rohani JF Ahli Utama min. 2 tahun Ahli Madya min. 2 tahun
5. Memiliki rekam jejak jabatan, integritas, dan 5. Memiliki rekam jejak jabatan, integritas,
moralitas yang baik dan moralitas yang baik
6. Usia maks. 58 tahun 6. Usia maks. 56 tahun
7. Sehat jasmani dan rohani 7. Sehat jasmani dan rohani
SYARAT DARI 1. WNI 1. WNI
KALANGAN NON 2. Minimal S2 2. Minimal S2
PNS 3. Kompetensi teknis, manajerial, sosio kultural sesuai SKJ 3. Kompetensi teknis, manajerial, sosio kultural
4. Pengalaman min. 15 tahun kumulatif di bidang terkait sesuai SKJ
5. Tidak menjadi anggota/pengurus parpol min. 5 tahun sebelum 4. Pengalaman min. 10 tahun kumulatif di bidang
pendaftaran terkait
6. Tidak pernah dipidana penjara 5. Tidak menjadi anggota/pengurus parpol min. 5
7. Memiliki rekam jejak jabatan, integritas, dan moralitas yang baik tahun sebelum pendaftaran
8. Usia maks. 58 tahun 6. Tidak pernah dipidana penjara
9. Sehat jasmani dan rohani 7. Memiliki rekam jejak jabatan, integritas, dan
10. Tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat dari PNS, TNI, Polri, moralitas yang baik
atau swasta 8. Usia maks. 58 tahun
9. Sehat jasmani dan rohani
10. Tidak pernah diberhentikan tidak dengan
hormat dari PNS, TNI, Polri, atau swasta

* Kecuali bidang rahasia negara, pertahanan, keamanan, pengelolaan aparatur negara, kesekretariatan negara, pengelolaan sumber daya alam, bidang lain
yang ditetapkan Presiden
Lampiran
[Perbandingan PermenpanRB]

BAGIAN PERMENPANRB 13 TAHUN 2014 RANCANGAN REVISI KETERANGAN


JUDUL Tata Cara Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Secara Terbuka Di Lingkungan Tata Cara dan Persyaratan Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Secara Terbuka
Instansi Pemerintah dan Kompetitif Di Lingkungan Instansi Pemerintah
MENIMBANG

LAMPIRAN Komisi ASN yang selanjutnya disingkat KASN adalah lembaga non-struktural Komisi ASN yang selanjutnya disingkat KASN adalah lembaga non-struktural
(PENGERTIAN) yang mandiri dan bebas dari intervensi politik yang mandiri dan bebas dari intervensi politik yang berwenang mengawasi
setiap tahap proses pengisian jabatan pimpinan tinggi
Lampiran
[Perbandingan PermenpanRB]

BAGIAN PERMENPANRB 13 TAHUN 2014 RANCANGAN REVISI KETERANGAN


LAMPIRAN A. Persiapan A. Persiapan
(TATA CARA) 1. Pembentukan Panitia Seleksi 1. Penetapan Jabatan yang lowong
2. Penyusunan dan Penetapan Standar Kompetensi Jabatan yang 2. Penyusunan perencanaan pelaksanaan seleksi
A. PERSIAPAN lowong 3. Pembentukan Panitia Seleksi
LAMPIRAN Dalam melakukan pengisian jabatan pimpinan tinggi secara terbuka dan kompetitif dilakukan untuk mengisi jabatan yang lowong di lingkungan instansi
(TATA CARA) Pemerintah, dikarenakan pejabat pimpinan tinggi pada instansi tersebut :
a. Pensiun;
A. PERSIAPAN b. Meninggal dunia;
[Penetapan jabatan c. Mengundurkan diri;
yang lowong] d. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat berupa penurunan jabatan, pembebasan jabatan, pemberhentian pns tidak atas permintaan sendiri dan
pemberhentian PNS dengan tidak hormat;
e. Diangkat dalam jabatan lain;
f. Diberhentikan sementara dalam jabatan;
g. Diberhentikan karena tidak mencapai kinerja;
h. Diberhentikan dari jabatan sebagai akibat dari reorganisasi dimana yang bersangkutan tidak memiliki kesesuaian antara tugas jabatan dengan kualifikasi
dan kompetensi.
LAMPIRAN a. Instansi harus menyusun dokumen perencanaan yang meliputi :
(TATA CARA) 1) penentuan JPT yang akan diisi, terkait dengan nama jabatan dan deskripsi tugasnya yang akan diisi/lowong
2) Kualifikasi dan standar kompetensi untuk masing-masing jabatan yang akan diisi/lowong;
A. PERSIAPAN 3) pembentukan panitia seleksi;
[Penyusunan 4) penyusunan dan penetapan jadwal tahapan pengisian JPT;
perencanaan 5) penentuan metode seleksi dan penyusunan materi seleksi;
seleksi] 6) penentuan sistem yang digunakan pada setiap tahapan pengisian JPT; dan
7) Konsep pengumuman pembukaan dan penerimaan lamaran;
b. Instansi menyampaikan dokumen perencanaan kepada KASN sebagai bahan evaluasi dan penerbitan surat rekomendasi.
Lampiran
[Perbandingan PermenpanRB]

BAGIAN PERMENPANRB 13 TAHUN 2014 RANCANGAN REVISI KETERANGAN


LAMPIRAN a. Panitia Seleksi dibentuk oleh Pejabat Pembina Kepegawaian di Instansi Pusat a. Panitia seleksi untuk JPT Utama JPT Madya tertentu dibentuk oleh
(TATA CARA) dan Instansi Daerah dengan berkoordinasi Komisi Aparatur Sipil Negara Presiden.
(KASN). b. Panitia seleksi untuk JPT Madya dan JPT Pratama dibentuk oleh PPK.
A. PERSIAPAN b. Dalam hal KASN belum terbentuk maka: c. Dalam membentuk panitia seleksi, PPK Instansi Pusat dan Instansi
[Pembentukan 1) Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi Pusat berkoordinasi dengan Daerah berkoordinasi dengan Komisi Aparatur Sipil Negara.
panitia seleksi] Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. d. Koordinasi KASN dilakukan dalam bentuk usulan susunan anggota
2) Pejabat Pembina Kepegawaian Intansi Daerah berkoordinasi dengan panitia seleksi dengan melampirkan biodata.
Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara e. Panitia seleksi terdiri atas unsur:
dan Reformasi Birokrasi. 1) pejabat pimpinan tinggi terkait dari lingkungan Instansi
c. Panitia Seleksi terdiri atas unsur : Pemerintah yang bersangkutan;
1) pejabat terkait dari lingkungan instansi yang bersangkutan; 2) pejabat pimpinan tinggi dari Instansi Pemerintah lain yang
2) pejabat dari instansi lain yang terkait dengan bidang tugas jabatan terkait dengan bidang tugas Jabatan yang lowong
yang lowong; kebutuhan kompetensi teknis tertentu; dan
3) akademisi/pakar/profesional. 3) akademisi, pakar, atau profesional yang mempunyai keahlian
terkait jabatan yang akan diisi.
4) Untuk Panitia Seleksi dari internal harus memiliki kedudukan
minimal sama dari jabatan yang akan diisi.
5) Khusus untuk jabatan pimpinan tinggi Sekretaris Daerah
Kabupaten/Kota, Panitia Seleksi dapat diangkat dari
Pemerintah Provinsi yang bersangkutan, dan jabatan
pimpinan tinggi Sekretaris Daerah Provinsi, Panitia Seleksi
dapat diangkat dari kementerian terkait.
Lampiran
[Perbandingan PermenpanRB]

BAGIAN PERMENPANRB 13 TAHUN 2014 RANCANGAN REVISI KETERANGAN


LAMPIRAN d. Panitia Seleksi sebagaimana f. Panitia seleksi harus memenuhi persyaratan:
(TATA CARA) dimaksud pada angka 2 memenuhi 1) memiliki pengetahuan dan/atau pengalaman sesuai dengan jenis, bidang tugas, dan kompetensi
persyaratan: Jabatan yang lowong;
A. PERSIAPAN 1) memiliki pengetahuan 2) memiliki pengetahuan umum mengenai penilaian kompetensi;
[Pembentukan dan/atau pengalaman 3) tidak menjadi anggota/pengurus partai politik;
panitia seleksi] sesuai dengan jenis, bidang 4) tidak berpotensi menimbulkan konflik kepentingan;
tugas dan kompetensi 5) memiliki integritas, netral, independen dan menghindarkan diri dari konflik kepentingan dengan
jabatan yang lowong; dan pernyataan pakta integritas; dan
2) memiliki pengetahuan 6) menaati kode etik sebagai Panitia Seleksi yang ditetapkan oleh KASN.
umum mengenai penilaian g. Panitia seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berjumlah gasal yaitu paling sedikit 5 (lima) orang dan
kompetensi; paling banyak 9 (sembilan) orang, dengan perbandingan anggota Panitia Seleksi berasal dari internal paling
e. Panitia Seleksi berjumlah ganjil banyak 45%.
yaitu paling sedikit 5 orang dan h. Panitia seleksi melaksanakan seleksi dapat dibantu oleh Tim penilai kompetensi (assessor) yang independen,
paling banyak 9 orang. bersertifikat dan memiliki pengalaman di bidangnya.
f. Perbandingan anggota Panitia i. Badan Kepegawaian Negara melakukan standardisasi terhadap assesmen center instansi pemerintah dan
Seleksi berasal dari internal paling menetapkan lembaga serta assessor yang memenuhi standar untuk melakukan assesmen.
banyak 45%. j. Panitia seleksi mendiskusikan kembali/memantapkan standar kompetensi jabatan yang lowong bersama Pyb
g. Panitia seleksi melaksanakan dan assessor.
seleksi dapat dibantu oleh Tim k. Panitia seleksi sebagaimana dimaksud huruf g memiliki tugas:
penilai kompetensi (assessor) yang 1) menyusun dan menetapkan jadwal dan tahapan pengisian;
independen dan memiliki 2) menentukan metode seleksi dan menyusun materi seleksi;
pengalaman dalam membantu 3) menentukan sistem yang digunakan pada setiap tahapan pengisian;
seleksi Pejabat Pemerintah. 4) menentukan kriteria penilaian seleksi administrasi dan seleksi kompetensi;
5) mengumumkan lowongan JPT dan persyaratan pelamaran;
6) melakukan seleksi administrasi dan kompetensi; dan
7) menyusun dan menyampaikan laporan hasil seleksi kepada PPK.
l. Dalam melaksanakan tugasnya panitia seleksi dibantu oleh sekretariat yang dilaksanakan oleh unit organisasi
yang membidangi urusan kepegawaian.
m. Sekretariat panitia seleksi memiliki tugas memberikan dukungan administratif kepada panitia seleksi.
Lampiran
[Perbandingan PermenpanRB]

BAGIAN PERMENPANRB 13 TAHUN 2014 RANCANGAN REVISI KETERANGAN


LAMPIRAN B. Pelaksanaan B. Pelaksanaan
(TATA CARA) 1. Pengumuman Lowongan Jabatan 1. Pengumuman Lowongan Jabatan
2. Seleksi Administrasi 2. Seleksi Administrasi, dan penelusuran rekam jejak
B. PELAKSANAAN 3. Seleksi Kompetensi jabatan , integritas, dan moralitas
4. Wawancara Akhir 3. Seleksi Kompetensi
5. Penelurusuran (Rekam Jejak) Calon 4. Wawancara Akhir
6. Hasil Seleksi 5. Penelurusuran (Rekam Jejak) Calon
6. Hasil Seleksi
7. Komposisi Penilaian dan Pembobotan Hasil Seleksi
7. Tes Kesehatan dan Psikologi 8. Tes Kesehatan dan Psikologi
8. Pembiayaan 9. Pembiayaan
10. Pengisian jabatan Sekda Kab/Kota
LAMPIRAN a. Untuk mengisi lowongan jabatan Pimpinan Tinggi agar diumumkan secara a. Untuk mengisi lowongan jabatan Pimpinan Tinggi wajib
(TATA CARA) terbuka, dalam bentuk surat edaran melalui papan pengumuman, dan/atau diumumkan secara terbuka melalui media cetak nasional
media cetak, media elektronik (termasuk media on-line/internet). dan/atau media elektronik (termasuk media on-line/internet) dan
B. PELAKSANAAN b. Pengumuman dilaksanakan paling kurang 15 (lima belas) hari kerja sebelum dapat ditambah pengumuman dalam bentuk surat edaran
[Pengumuman batas akhir tanggal penerimaan lamaran. melalui papan pengumuman.
Lowongan Jabatan] b. Selain itu, pengumuman dilakukan pula melalui Portal Nasional
Seleksi JPT yang berada pada website Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
c. Pengumuman dilaksanakan paling singkat 15 (lima belas) hari
kalender sebelum batas akhir tanggal penerimaan lamaran.
d. Apabila pelamar belum memenuhi lebih dari 3 (tiga) orang maka
pengumuman dapat diperpanjang paling banyak 2 (dua) kali.
Lampiran
[Perbandingan PermenpanRB]

BAGIAN PERMENPANRB 13 TAHUN 2014 RANCANGAN REVISI KETERANGAN


LAMPIRAN c. Pengumuman tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut : e. Pengumuman tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut :
(TATA CARA) 1) pada Instansi Pusat: 1) pada Instansi Pusat:
a) untuk mengisi jabatan pimpinan tinggi utama dan madya (setara
a) untuk mengisi jabatan pimpinan tinggi utama dan madya
B. PELAKSANAAN dengan eselon Ia dan Ib) diumumkan terbuka dan kompetitif
(setara dengan eselon Ia dan Ib) diumumkan terbuka dan
[Pengumuman kepada seluruh instansi secara nasional;
kompetitif kepada seluruh instansi secara nasional;
Lowongan Jabatan] b) untuk mengisi jabatan pimpinan tinggi pratama (setara dengan
eselon IIa dan IIb) diumumkan secara terbuka dan kompetitif b) untuk mengisi jabatan pimpinan tinggi pratama (setara
paling kurang pada tingkat pada tingkat kementerian yang dengan eselon IIa dan IIb) diumumkan secara terbuka
bersangkutan; dan kompetitif paling kurang pada tingkat nasional atau
c) Pengisian jabatan pimpinan tinggi utama, madya dan pratama antarkabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi.
pada kementerian/lembaga dilakukan secara terbuka dan c) Pengisian jabatan pimpinan tinggi utama, madya dan
kompetitif di kalangan PNS dengan memperhatikan syarat pratama pada kementerian/lembaga dilakukan secara
kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan latihan, terbuka dan kompetitif di kalangan PNS dengan
rekam jejak jabatan, dan integritas serta persyaratan lain yang memperhatikan syarat kompetensi, kualifikasi,
dibutuhkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak
undangan; jabatan, dan integritas serta persyaratan lain yang
dibutuhkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
d) Pengisian jabatan pimpinan tinggi utama, selain memiliki
kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan
latihan, rekam jejak jabatan, dan integritas, yang
bersangkutan juga harus memenuhi persyaratan sedang
atau pernah menduduki jabatan pimpinan tinggi madya
atau jabatan fungsional ahli utama dan memiliki
pengalaman menduduki jabatan pimpinan tinggi madya
atau jabatan fungsional ahli utama tersebut paling
kurang 1 (satu) tahun.
Lampiran
[Perbandingan PermenpanRB]

BAGIAN PERMENPANRB 13 TAHUN 2014 RANCANGAN REVISI KETERANGAN


LAMPIRAN 2) pada Instansi Pemerintah Provinsi : 2) pada Instansi Pemerintah Provinsi :
(TATA CARA) a) untuk mengisi jabatan pimpinan tinggi madya diumumkan a) untuk mengisi jabatan pimpinan tinggi madya diumumkan
terbuka dan kompetitif kepada instansi lain paling kurang terbuka dan kompetitif kepada instansi lain paling kurang
B. PELAKSANAAN pada tingkat Provinsi; pada tingkat Provinsi;
[Pengumuman b) untuk mengisi jabatan pimpinan tinggi pratama dilakukan
b) untuk mengisi jabatan pimpinan tinggi pratama dilakukan
Lowongan Jabatan] secara terbuka dan kompetitif paling kurang pada tingkat
secara terbuka dan kompetitif paling kurang pada tingkat
kabupaten/kota yang bersangkutan, dan/atau
tingkat nasional atau antarkabupaten/kota dalam 1 (satu)
antarkabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi;
provinsi.
c) pengisian jabatan pimpinan tinggi madya dan pratama pada
Instansi Pemerintah Provinsi dilakukan secara terbuka dan c) pengisian jabatan pimpinan tinggi madya dan pratama
kompetitif di kalangan PNS dengan memperhatikan syarat pada Instansi Pemerintah Provinsi dilakukan secara
kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan latihan, terbuka dan kompetitif di kalangan PNS dengan
rekam jejak jabatan, dan integritas serta persyaratan lain yang memperhatikan syarat kompetensi, kualifikasi,
dibutuhkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak jabatan,
undangan. dan integritas serta persyaratan lain yang dibutuhkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3) pada Instansi Pemerintah Kabupaten/Kota: 3) pada Instansi Pemerintah Kabupaten/Kota:
a) untuk mengisi jabatan pimpinan tinggi pratama dilakukan a) untuk mengisi jabatan pimpinan tinggi pratama
secara terbuka dan kompetitif paling kurang pada tingkat dilakukan secara terbuka dan kompetitif paling kurang
kabupaten/kota yang bersangkutan, dan/atau pada tingkat nasional atau antar kabupaten/kota dalam
antarkabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi; 1 (satu) provinsi.
b) pengisian jabatan pimpinan pratama pada Instansi Pemerintah
b) pengisian jabatan pimpinan pratama pada Instansi
Kabupaten/Kota dilakukan secara terbuka dan kompetitif di
Pemerintah Kabupaten/Kota dilakukan secara terbuka
kalangan PNS dengan memperhatikan syarat kompetensi,
dan kompetitif di kalangan PNS dengan memperhatikan
kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak
syarat kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan
jabatan, dan integritas serta persyaratan lain yang dibutuhkan
dan latihan, rekam jejak jabatan, dan integritas serta
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
persyaratan lain yang dibutuhkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Lampiran
[Perbandingan PermenpanRB]

BAGIAN PERMENPANRB 13 TAHUN 2014 RANCANGAN REVISI KETERANGAN


LAMPIRAN d. Dalam pengumuman tersebut harus memuat : d. Dalam pengumuman tersebut harus memuat :
(TATA CARA) 1) nama jabatan yang lowongan; 1) nama jabatan yang lowong;
2) persyaratan administrasi antara lain :
2) persyaratan administrasi antara lain :
B. PELAKSANAAN a) surat lamaran dibuat sendiri oleh pelamar dan bermaterai;
[Pengumuman b) fotokopi SK kepangkatan dan jabatan yang diduduki; a) surat lamaran dibuat sendiri oleh pelamar dan
Lowongan Jabatan] c) fotokopi ijazah terakhir yang sesuai dengan jabatan yang bermaterai;
dilamar d) fotokopi SPT tahun terakhir; b) fotokopi SK kepangkatan dan jabatan yang
d) fotokopi hasil penilaian prestasi kerja 2 tahun terakhir; diduduki;
e) riwayat hidup (CV) lengkap. c) fotokopi ijazah terakhir yang sesuai dengan
3) persyaratan integritas yang dibuktikan dengan penandatanganan jabatan yang dilamar
Pakta Integritas (format terlampir);
d) fotokopi SPT tahun terakhir;
4) batas waktu penyampaian lamaran dan pengumpulan kelengkapan
administrasi; e) fotokopi hasil penilaian prestasi kerja 2 tahun
5) tahapan, jadwal dan sistem seleksi; terakhir;
6) alamat atau nomor telepon Sekretariat Panitia Seleksi yang dapat f) riwayat hidup (CV) lengkap.
dihubungi;
7) prosedur lain yang diperlukan;
8) persyaratan jenjang pendidikan dan sesuai dengan bidang jabatan
yang lowong;
9) pengalaman jabatan terkait dengan jabatan yang akan dilamar
minimal 5 tahun;
10) lamaran disampaikan kepada Panitia Seleksi;
11) pengumuman ditandantangani oleh Ketua Panitia Seleksi atau Ketua
Tim Sekretariat Panitia Seleksi atas nama Ketua Panitia Seleksi.
Lampiran
[Perbandingan PermenpanRB]

BAGIAN PERMENPANRB 13 TAHUN 2014 RANCANGAN REVISI KETERANGAN


LAMPIRAN e. kualifikasi/jenjang pendidikan dan sesuai dengan bidang jabatan
(TATA CARA) yang lowong dan standar kompetensi jabatan yang lowong;
f. persyaratan integritas yang dibuktikan dengan penandatanganan
B. PELAKSANAAN Pakta Integritas (format terlampir);
[Pengumuman
g. batas waktu penyampaian lamaran dan pengumpulan kelengkapan
Lowongan Jabatan]
administrasi;
h. tahapan, jadwal dan sistem seleksi;
i. alamat atau nomor telepon Sekretariat Panitia Seleksi yang dapat
dihubungi;
j. prosedur lain yang diperlukan;
k. pengalaman jabatan sesuai dengan jabatan yang lowong;
l. lamaran disampaikan kepada Panitia Seleksi;
m. pengumuman ditandantangani oleh Ketua Panitia Seleksi atau
Ketua Tim Sekretariat Panitia Seleksi atas nama Ketua Panitia
Seleksi;
n. Pelamaran :
1) Pelamaran pengisian JPT disampaikan kepada panitia
seleksi.
2) Pelamaran yang dilakukan oleh PNS harus
direkomendasikan oleh PPK instansinya.
3) Selain melalui pelamaran yang dilakukan PNS, panitia
seleksi dapat mengundang PNS yang memenuhi syarat
untuk diikutsertakan di dalam seleksi.
4) Dalam hal panitia seleksi mengundang PNS yang
memenuhi syarat untuk ikut dalam seleksi, PNS yang
bersangkutan harus tetap mendapat rekomendasi dari
PPK instansinya.
Lampiran
[Perbandingan PermenpanRB]

BAGIAN PERMENPANRB 13 TAHUN 2014 RANCANGAN REVISI KETERANGAN


LAMPIRAN a. Penilaian terhadap kelengkapan berkas administrasi yang mendukung a. Penilaian terhadap kelengkapan berkas administrasi yang
(TATA CARA) persyaratan dilakukan oleh sekretariat Panitia Seleksi. mendukung persyaratan dilakukan oleh sekretariat Panitia Seleksi.

B. PELAKSANAAN b. Penetapan minimal 3 (tiga) calon pejabat pejabat pimpinan tinggi yang b. Penetapan minimal 4 (empat) calon pejabat pejabat pimpinan
[Seleksi memenuhi persyaratan administrasi untuk mengikuti seleksi berikutnya untuk tinggi yang memenuhi persyaratan administrasi untuk mengikuti
Administrasi] setiap 1 (satu) lowongan jabatan pimpinan tinggi. seleksi berikutnya untuk setiap 1 (satu) lowongan jabatan
pimpinan tinggi.
c. Dalam hal penetapan minimal calon sebagaimana tersebut pada
huruf b tidak terpenuhi, maka seleksi dapat dilakukan setelah PPK
berkoordinasi dan mendapatkan rekomendasi KASN.
d. Kriteria persyaratan administrasi didasarkan atas peraturan
c. Kriteria persyaratan administrasi didasarkan atas peraturan perundang-
undangan dan peraturan internal instansi yang ditetapkan oleh Pejabat perundang-undangan dan peraturan internal instansi yang
Pembina Kepegawaian masing-masing. ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian masing-masing.
e. Syarat yang harus dipenuhi adalah adanya keterkaitan objektif
d. Syarat yang harus dipenuhi adalah adanya keterkaitan objektif antara antara kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan
kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak
latihan, rekam jejak jabatan, dan integritas serta persyaratan lain
jabatan, dan integritas serta persyaratan lain yang dibutuhkan oleh jabatan
yang akan diduduki. yang dibutuhkan oleh jabatan yang akan diduduki.
e. Dapat Dilakukan secara online bagi pengumuman pelamaran yang dilakukan f. Bagi pengumuman pelamaran yang dilakukan secara online maka
secara online; pengumuman hasil seleksi administrasi dapat pula dilakukan
secara online;
f. Pengumuman hasil seleksi ditandatangani oleh Ketua Panitia Seleksi. g. Pengumuman hasil seleksi ditandatangani oleh Ketua Panitia
Seleksi.
Lampiran
[Perbandingan PermenpanRB]

BAGIAN PERMENPANRB 13 TAHUN 2014 RANCANGAN REVISI KETERANGAN


LAMPIRAN a. Dalam melakukan penilaian Kompetensi Manajerial diperlukan a. Dalam melakukan penilaian Kompetensi Manajerial diperlukan metode :
(TATA CARA) metode : 1) untuk jabatan pimpinan tinggi utama, madya dan pratama,
1) untuk jabatan pimpinan tinggi utama, madya dan pratama, menggunakan metode assessment center sesuai kebutuhan masing-
B. PELAKSANAAN menggunakan metode assessment center sesuai kebutuhan masing instansi;
[Seleksi masing-masing instansi; 2) untuk daerah yang belum dapat menggunakan metode assessmen
Kompetensi] 2) untuk daerah yang belum dapat menggunakan metode center secara lengkap dapat menggunakan metode psikometri,
assessmen center secara lengkap dapat menggunakan wawancara kompetensi, analisa kasus atau presentasi;
metode psikometri, wawancara kompetensi, analisa kasus
3) standar kompetensi manajerial disusun dan ditetapkan oleh masing-
atau presentasi;
masing instansi sesuai kebutuhan jabatan dan dapat dibantu oleh
3) standar kompetensi manajerial disusun dan ditetapkan oleh
assessor;
masing-masing instansi sesuai kebutuhan jabatan dan dapat
dibantu oleh assessor; 4) kisi-kisi wawancara disiapkan oleh panitia seleksi dan dapat dibantu
4) kisi-kisi wawancara disiapkan oleh panitia seleksi. oleh assessor.
b. Dalam melakukan penilaian Kompetensi Bidang dengan cara : b. Dalam melakukan penilaian Kompetensi Bidang dengan cara :
1) Menggunakan metode tertulis dan wawancara serta metode 1) menggunakan metode tertulis dan wawancara serta metode
lainnya; lainnya;
2) Standar kompetensi Bidang disusun dan ditetapkan oleh 2) standar kompetensi Bidang disusun dan ditetapkan oleh masing-
masing-masing instansi sesuai kebutuhan jabatan dan dapat masing instansi sesuai kebutuhan jabatan dan dapat dibantu oleh
dibantu oleh assessor. assessor.
c. Standar Kompetensi Manajerial dan Kompetensi Bidang ditetapkan c. Standar Kompetensi Manajerial dan Kompetensi Bidang ditetapkan oleh
oleh masing-masing instansi mengacu pada ketentuan yang ada atau masing-masing instansi mengacu pada ketentuan yang ada atau apabila
apabila belum terpenuhi dapat ditetapkan sesuai kebutuhan jabatan belum terpenuhi dapat ditetapkan sesuai kebutuhan jabatan di instansi
di instansi masing-masing. masing-masing.
d. Hasil penilaian beserta peringkatnya disampaikan oleh Tim Penilai d. Hasil penilaian beserta peringkatnya disampaikan oleh Tim Penilai
Kompetensi kepada Panitia Seleksi. Kompetensi kepada Panitia Seleksi.
Lampiran
[Perbandingan PermenpanRB]

BAGIAN PERMENPANRB 13 TAHUN 2014 RANCANGAN REVISI KETERANGAN


LAMPIRAN a. Dilakukan oleh Panitia Seleksi a. Dilakukan oleh Panitia Seleksi
(TATA CARA) b. Panitia seleksi menyusun materi wawancara yang terstandar sesuai b. Panitia seleksi menyusun materi wawancara yang terstandar sesuai jabatan
jabatan yang dilamar. yang dilamar.
B. PELAKSANAAN c. Wawancara bersifat klarifikasi/pendalaman terhadap pelamar yang c. Wawancara bersifat klarifikasi/pendalaman terhadap pelamar yang
[Wawancara Akhir] mencakup peminatan, motivasi, perilaku, dan karakter. mencakup peminatan, motivasi, perilaku, dan karakter.
d. Dalam pelaksanaan wawancara dapat melibatkan unsur pengguna d. Dalam pelaksanaan wawancara dapat melibatkan unsur pengguna (user)
(user) dari jabatan yang akan diduduki dari jabatan yang akan diduduki atau dapat melibatkan narasumber untuk
membantu dalam menggali potensi pelamar.
LAMPIRAN a. Dapat dilakukan melalui rekam jejak jabatan dan pengalaman untuk a. Penelusuran (rekam jejak) dapat dilakukan melalui evaluasi terhadap profil
(TATA CARA) melihat kesesuaian dengan jabatan yang dilamar. pelamar untuk melihat kesesuaian jabatan yang dilamar dan potensi dalam
melaksanakan tugas jabatan yang meliputi:
B. PELAKSANAAN i. jabatan yang pernah dan sedang diduduki;
[Penelusuran ii. latar belakang pendidikan formal;
(Rekam Jejak)
iii. pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dan teknis/fungsional
Calon]
yang pernah diikuti;
iv. prestasi yang menonjol salama melaksanakan tugas;
v. integritas yang dimiliki.
b. Menyusun instrumen/ kriteria penilaian integritas sebagai bahan b. Menyusun instrumen/ kriteria penilaian integritas sebagai bahan penilaian
penilaian utama dengan pembobotan untuk mengukur integritasnya. utama dengan pembobotan untuk mengukur integritasnya.
c. Apabila terdapat indikasi yang mencurigakan dilakukan klarifikasi c. Apabila terdapat indikasi yang mencurigakan dilakukan klarifikasi dengan
dengan instansi terkait. instansi terkait.
d. Melakukan penelusuran rekam jejak ke tempat asal kerja termasuk d. Melakukan penelusuran rekam jejak ke tempat asal kerja termasuk kepada
kepada atasan, rekan sejawat, dan bawahan dan lingkungan terkait atasan, rekan sejawat, dan bawahan dan lingkungan terkait lainnya
lainnya
e. Menetapkan pejabat yang akan melakukan penelusuran rekam jejak
e. Menetapkan pejabat yang akan melakukan penelusuran rekam jejak secara
secara tertutup, obyektif dan memiliki kemampuan dan
tertutup, obyektif dan memiliki kemampuan dan pengetahuan teknis
pengetahuan teknis intelejen.
intelejen.
f. Melakukan uji publik bagi jabatan yang dipandang strategis jika f. Melakukan uji publik bagi jabatan yang dipandang strategis jika diperlukan.
diperlukan.
Lampiran
[Perbandingan PermenpanRB]

BAGIAN PERMENPANRB 13 TAHUN 2014 RANCANGAN REVISI KETERANGAN


LAMPIRAN a. Panitia seleksi mengolah hasil dari setiap tahapan seleksi dan a. Panitia seleksi mengolah hasil dari setiap tahapan seleksi dan menyusun
(TATA CARA) menyusun peringkat nilai; peringkat nilai;
b. Panitia Seleksi mengumumkan hasil dari setiap tahap kepada b. Panitia Seleksi mengumumkan hasil dari setiap tahap kepada peserta seleksi;
B. PELAKSANAAN peserta seleksi; c. Panitia Seleksi menyampaikan peringkat nilai kepada Pejabat Pembina
[Hasil Seleksi] c. Panitia Seleksi menyampaikan peringkat nilai kepada Pejabat Kepegawaian;
Pembina Kepegawaian; d. Peringkat nilai yang disampaikan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian
d. Peringkat nilai yang disampaikan kepada Pejabat Pembina bersifat rahasia.
Kepegawaian bersifat rahasia. e. Panitia Seleksi menyampaikan hasil penilaian jabatan tinggi utama dan madya
e. Panitia Seleksi menyampaikan hasil penilaian jabatan tinggi (setara dengan eselon Ia dan Ib) dan memilih sebanyak 3 (tiga) calon sesuai
utama dan madya (setara dengan eselon Ia dan Ib) dan urutan nilai tertinggi untuk disampaikan kepada Pejabat Pembina
memilih sebanyak 3 (tiga) calon sesuai urutan nilai tertinggi Kepegawaian (Menteri/Pimpinan Lembaga/Gubernur).
untuk disampaikan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian f. Pejabat Pembina Kepegawaian (Menteri/Pimpinan Lembaga/ Gubernur)
(Menteri/Pimpinan Lembaga/Gubernur). mengusulkan 3 (tiga) nama calon yang telah dipilih Panitia Seleksi kepada
f. Pejabat Pembina Kepegawaian (Menteri/Pimpinan Lembaga/ Presiden.
Gubernur) mengusulkan 3 (tiga) nama calon yang telah dipilih g. Panitia Seleksi menyampaikan hasil penilaian jabatan tinggi pratama (setara
Panitia Seleksi kepada Presiden. dengan eselon IIa dan IIb) dan memilih sebanyak 3 (tiga) calon sesuai urutan
g. Panitia Seleksi menyampaikan hasil penilaian jabatan tinggi nilai tertinggi untuk disampaikan kepada Pejabat yang berwenang.
pratama (setara dengan eselon IIa dan IIb) dan memilih h. Pejabat yang berwenang mengusulkan 3 (tiga) nama calon yang telah dipilih
sebanyak 3 (tiga) calon sesuai urutan nilai tertinggi untuk Panitia Seleksi kepada Pejabat Pembina Kepegawaian (Menteri/Pimpinan
disampaikan kepada Pejabat yang berwenang. Lembaga/Gubernur/Bupati/Walikota).
h. Pejabat yang berwenang mengusulkan 3 (tiga) nama calon i. Penetapan calon harus dilakukan konsisten dengan jabatan yang dipilih dan
yang telah dipilih Panitia Seleksi kepada Pejabat Pembina sesuai dengan rekomendasi Panitia Seleksi kecuali untuk jabatan yang
Kepegawaian (Menteri/Pimpinan serumpun.
Lembaga/Gubernur/Bupati/Walikota). j. Panitia Seleksi menyampaikan laporan hasil seleksi berupa Berita Acara,
i. Penetapan calon harus dilakukan konsisten dengan jabatan Keputusan Pansel, nilai pada setiap tahapan seleksi dan hasil assessmen
yang dipilih dan sesuai dengan rekomendasi Panitia Seleksi kepada KASN untuk mendapatkan rekomendasi sebelum dilakukan
kecuali untuk jabatan yang serumpun. pelantikan.
LAMPIRAN a. Penulisan makalah dengan jumlah bobot (15% s.d. 20%);
(TATA CARA) b. Assesmen center dengan jumlah bobot (20% s.d. 25%);
c. Wawancara dengan jumlah bobot (30% s.d. 35%);
B. PELAKSANAAN d. Rekam jejak dengan jumlah bobot (15% s.d. 20%).
[Komposisi Penilaian dan
Pembobotan Hasil Seleksi]
Lampiran
[Perbandingan PermenpanRB]

BAGIAN PERMENPANRB 13 TAHUN 2014 RANCANGAN REVISI KETERANGAN


LAMPIRAN a. Tes kesehatan dan psikologi dapat dilakukan bekerjasama dengan a. Tes kesehatan dan psikologi dapat dilakukan bekerjasama dengan unit
(TATA CARA) unit pelayanan kesehatan pemerintah dan lembaga psikologi ; pelayanan kesehatan pemerintah dan lembaga psikologi ;
b. Peserta yang telah dinyatakan lulus wajib menyerahkan hasil uji b. Peserta yang telah dinyatakan lulus wajib menyerahkan hasil uji kesehatan
B. PELAKSANAAN kesehatan dan psikologi. dan psikologi.
[Tes Kesehatan dan
Psikologi]
LAMPIRAN Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan seleksi pengisian jabatan Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan seleksi pengisian jabatan pimpinan
(TATA CARA) pimpinan tinggi, agar instansi pusat dan instansi daerah tinggi, agar instansi pusat dan instansi daerah merencanakan dan menyiapkan
merencanakan dan menyiapkan anggaran yang diperlukan secara anggaran yang diperlukan secara efisien pada DIPA masing-masing.
B. PELAKSANAAN efisien pada DIPA masing-masing.
[Pembiayaan]
LAMPIRAN a. Dilakukan secara terbuka dan kompetitif sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah Nomor 11
(TATA CARA) Tahun 2017 serta sesuai dengan Peraturan Menteri ini.
b. Seleksi secara terbuka dan kompetitif dilakukan pada tingkat nasional atau antar kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi dengan tata cara
B. PELAKSANAAN pengisian sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.
[Pengisian Jabatan Sekda c. Peserta yang melamar untuk mengikuti seleksi calon Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota adalah pejabat pimpinan tinggi pratama (Eselon II.b).
Kab/Kota] d. Jumlah peserta paling kurang 4 (empat) orang dan usia paling tinggi 56 (lima puluh enam) tahun pada saat ditetapkan dengan keputusan
Bupati/Walikota selaku Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) untuk menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Sekretaris Daerah
Kabupaten/Kota.
e. Apabila pengisian jabatan Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota melalui seleksi secara terbuka dan kompetitif sebagaimana tersebut di atas tidak
terpenuhi calon yang memenuhi syarat, baik secara kuantitas (jumlah) maupun persyaratan lainnya termasuk usia, maka Bupati/Walikota (PPK)
dapat melakukan mutasi/rotasi diantara pejabat pimpinan tinggi pratama (Eselon II.b) baik di lingkungan Pemerintah Daerah yang bersangkutan
maupun dari Kabupaten/Kota lain dalam 1 Provinsi, dengan persyaratan:
1) Rencana pelaksanaan mutasi/rotasi JPT Pratama untuk mengisi JPT Pratama Sekretaris Daerah terlebih dahulu
dikoordinasikan/diberitahukan kepada Gubernur, dan selanjutnya dikoordinasikan dengan KASN untuk mendapat persetujuan.
2) Proses Pelaksanaan Rotasi/Mutasi dilakukan oleh Panitia Seleksi yang dibentuk oleh Pejabat Pembina Kepegawaian.
Lampiran
[Perbandingan PermenpanRB]

BAGIAN PERMENPANRB 13 TAHUN 2014 RANCANGAN REVISI KETERANGAN


LAMPIRAN 3) Membuat dan melampirkan:
(TATA CARA) a) Berita acara pelaksanaan seleksi terbuka dan kompetitif yang menyatakan bahwa seleksi terbuka dan kompetitif Sekretaris Daerah
tidak dapat terpenuhi, baik kuantitas (jumlah) dan/atau persyaratan batas usia yang dipersyaratkan dalam Peraturan Pemerintah
B. PELAKSANAAN Nomor 11 Tahun 2017 yang ditandatangani oleh Panitia Seleksi sebelumnya.
[Pengisian Jabatan Sekda b) Surat penyataan bermaterai 6000 yang ditandatangani oleh Pejabat Pembina Kepegawaian yang menyatakan bahwa tidak
Kab/Kota] terdapat calon yang memenuhi syarat usia mengikuti seleksi terbuka dan kompetitif disertai dengan daftar peserta seleksi calon
JPT Pratama yang mendaftar pada saat seleksi sebelumnya.
4) Calon Sekretaris Daerah berasal dari pejabat pimpinan tinggi pratama (eselon II.b) berjumlah paling kurang 4 (empat) orang dengan usia
paling tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun pada saat ditetapkan dengan keputusan Bupati/Walikota (PPK) untuk menduduki JPT Pratama
Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota.
5) Melakukan uji kompetensi, antara lain penulisan makalah dan wawancara serta uji kompetensi lain jika diperlukan sesuai dengan kualifikasi
dan kompetensi jabatan Sekretaris Daerah.
6) Panitia Seleksi menyampaikan 3 (tiga) orang calon Sekretaris Daerah kepada Pejabat Pembina Kepegawaian.
7) Pejabat Pembina Kepegawaian memilih dan menetapkan 1 (satu) dari 3 (tiga) calon yang diusulkan oleh Panitia Seleksi.
8) Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota terpilih sebelum ditetapkan oleh Bupati/Walikota dikoordinasikan dengan Gubernur.
Lampiran
[Perbandingan PermenpanRB]

BAGIAN PERMENPANRB 13 TAHUN 2014 RANCANGAN REVISI KETERANGAN


LAMPIRAN 1. Kandidat yang sudah dipilih dan ditetapkan (dilantik) harus 1. Kandidat yang sudah dipilih dan ditetapkan (dilantik) harus diberikan
(TATA CARA) diberikan orientasi tugas oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dan orientasi tugas oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dan pejabat yang
pejabat yang berwenang selama 1 (satu) bulan; berwenang selama 1 (satu) bulan;
C. MONITORING DAN 2. status kepegawaian bagi kandidat yang terpilih berasal dari 2. Status kepegawaian bagi kandidat yang terpilih berasal dari instansi luar
EVALUASI instansi luar ditetapkan dengan status dipekerjakan sesuai ditetapkan dengan status dipekerjakan sesuai peraturan perundang-
peraturan perundang-undangan paling lama 2 (dua) tahun untuk undangan paling lama 2 (dua) tahun untuk kepentingan evaluasi kinerja;
kepentingan evaluasi kinerja; 3. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat dan Daerah menyampaikan laporan
3. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat dan Daerah menyampaikan pelaksanaan seleksi pengisian jabatan pimpinan tinggi secara terbuka
laporan pelaksanaan seleksi pengisian jabatan pimpinan tinggi kepada KASN dan tembusannya kepada:
secara terbuka kepada KASN dan tembusannya kepada:
a. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,
a. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
bagi Instansi Pusat;
Birokrasi, bagi Instansi Pusat;
b. Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur
b. Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pendayagunaan
Negara dan Reformasi Birokrasi, bagi Intansi Daerah.
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, bagi Intansi
Daerah.
LAMPIRAN Apabila di lingkungan internal instansi tidak terdapat SDM yang Apabila di lingkungan internal instansi tidak terdapat aparatur sipil negara
(TATA CARA) memenuhi syarat sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan, yang memenuhi syarat sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan, instansi
instansi dapat pula menyelenggarakan promosi jabatan secara dapat pula menyelenggarakan pengisian:
D terbuka bagi Jabatan Administrator, Pengawas atau jabatan strategis a. Jabatan Administrator tertentu yang diamanatkan oleh Undang-Undang
lainnya sesuai dengan kebutuhan instansi masing-masing. melalui seleksi secara terbuka dan kompetitif.
b. Jabatan Administrator, Pengawas atau jabatan strategis lainnya tidak
harus dilakukan secara terbuka dan kompetitif tetapi harus menerapkan
prinsip merit.
TAMBAHAN Pengisian JPT yang diamanatkan untuk berkonsultasi dengan pimpinan selain
PPK, dilakukan setelah proses seleksi dan mendapatkan 3 (tiga) calon pejabat
E pimpinan tinggi.
LAMPIRAN Pejabat Pembina Kepegawaian dapat menyampaikan permohonan Pejabat Pembina Kepegawaian dapat menyampaikan permohonan kepada
(TATA CARA) kepada Presiden untuk membuka kesempatan bagi nonPNS, Prajurit Presiden untuk membuka kesempatan bagi nonPNS, Prajurit TNI dan Anggota
TNI dan Anggota POLRI mengikuti seleksi terbuka dan kompetitif POLRI mengikuti seleksi terbuka dan kompetitif jabatan-jabatan tertentu
H/F jabatan-jabatan tertentu sesuai peraturan perundangan. sesuai peraturan perundangan.
Lampiran
[Perbandingan PermenpanRB]

BAGIAN PERMENPANRB 13 TAHUN 2014 RANCANGAN REVISI KETERANGAN


TAMBAHAN Calon JPT Utama dan Madya yang berasal dari Prajurit TNI dan anggota Polri diusulkan setelah melalui sidang Wanjakti paling kurang 3 (tiga) orang
G calon.
TAMBAHAN Persyaratan untuk dapat diangkat dalam JPT dari kalangan PNS sebagai berikut:
H a. JPT utama:
1. memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah sarjana atau diploma IV;
2. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi Jabatan yang ditetapkan;
3. memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang tugas yang terkait dengan Jabatan yang akan diduduki secara kumulatif paling singkat selama
10 (sepuluh) tahun;
4. sedang atau pernah menduduki JPT madya atau JF jenjang ahli utama paling singkat 2 (dua) tahun;
5. memiliki rekam jejak Jabatan, integritas, dan moralitas yang baik;
6. usia paling tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun; dan
7. sehat jasmani dan rohani.
b. JPT madya:
1. memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah sarjana atau diploma IV;
2. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi Jabatan yang ditetapkan;
3. memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang tugas yang terkait dengan Jabatan yang akan diduduki secara kumulatif paling singkat selama 7
(tujuh) tahun;
4. sedang atau pernah menduduki JPT pratama atau JF jenjang ahli utama paling singkat 2 (dua) tahun;
5. memiliki rekam jejak Jabatan, integritas, dan moralitas yang baik;
6. usia paling tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun; dan
7. sehat jasmani dan rohani.
c. JPT pratama:
1. memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah sarjana atau diploma IV;
2. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi Jabatan yang ditetapkan;
3. memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang tugas yang terkait dengan Jabatan yang akan diduduki secara kumulatif paling kurang selama 5
(lima) tahun;
4. sedang atau pernah menduduki Jabatan administrator atau JF jenjang ahli madya paling singkat 2 (dua) tahun;
5. memiliki rekam jejak Jabatan, integritas, dan moralitas yang baik;
6. usia paling tinggi 56 (lima puluh enam) tahun; dan
7. sehat jasmani dan rohani.
Lampiran
[Perbandingan PermenpanRB]

BAGIAN PERMENPANRB 13 TAHUN 2014 RANCANGAN REVISI KETERANGAN


TAMBAHAN Persyaratan untuk dapat diangkat dalam JPT dari kalangan non-PNS sebagai berikut:
I a. JPT utama:
1. warga negara Indonesia;
2. memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah pascasarjana;
3. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi Jabatan yang ditetapkan;
4. memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang tugas yang terkait dengan Jabatan yang akan diduduki secara kumulatif paling singkat 15 (lima
belas) tahun;
5. tidak menjadi anggota atau pengurus partai politik paling singkat 5 (lima) tahun sebelum pendaftaran;
6. tidak pernah dipidana dengan pidana penjara;
7. memiliki rekam jejak Jabatan, integritas, dan moralitas yang baik;
8. usia paling tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun;
9. sehat jasmani dan rohani; dan
10. tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat dari PNS, prajurit Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Republik Indonesia atau
pegawai swasta.
b. JPT madya:
1. warga negara Indonesia;
2. memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah pascasarjana;
3. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi Jabatan yang dibutuhkan;
4. memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang tugas yang terkait dengan Jabatan yang akan diduduki secara kumulatif paling singkat 10
(sepuluh) tahun;
5. tidak menjadi anggota/pengurus partai politik paling singkat 5 (lima) tahun sebelum pendaftaran;
6. tidak pernah dipidana dengan pidana penjara;
7. memiliki rekam jejak Jabatan, integritas dan moralitas yang baik;
8. usia paling tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun;
9. sehat jasmani dan rohani; dan
10. tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat dari PNS, prajurit Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Negara Republik
Indonesia atau pegawai swasta.
Lampiran
[Perbandingan PermenpanRB]

BAGIAN PERMENPANRB 13 TAHUN 2014 RANCANGAN REVISI KETERANGAN


TAMBAHAN Persyaratan untuk dapat diangkat dalam JPT dari prajurit Tentara Nasional Indonesia dan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia setelah
J mengundurkan diri dari dinas sebagai berikut:
a. JPT utama:
1. memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah pascasarjana;
2. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi Jabatan yang ditetapkan;
3. memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang tugas yang terkait dengan Jabatan yang akan diduduki secara kumulatif paling singkat selama
10 (sepuluh) tahun;
4. memiliki rekam jejak Jabatan, integritas, dan moralitas yang baik;
5. usia paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun; dan
6. sehat jasmani dan rohani.
b. JPT madya:
1. memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah pascasarjana;
2. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi Jabatan yang ditetapkan;
3. memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang tugas yang terkait dengan Jabatan yang akan diduduki secara kumulatif paling singkat selama 7
(tujuh) tahun;
4. memiliki rekam jejak Jabatan, integritas, dan moralitas yang baik;
5. usia paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun; dan
6. sehat jasmani dan rohani.
c. JPT pratama:
1. memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah sarjana atau diploma IV;
2. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi Jabatan yang ditetapkan;
3. memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang tugas yang terkait dengan Jabatan yang akan diduduki secara kumulatif paling singkat selama 5
(lima) tahun;
4. memiliki rekam jejak Jabatan, integritas, dan moralitas yang baik;
5. usia paling tinggi 53 (lima puluh tiga) tahun; dan
6. sehat jasmani dan rohani.
d. Tata cara dan persyaratan prajurit Tentara Nasional Indonesia dan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang akan mengisi JPT tertentu
diatur oleh Panglima Tentara Nasional Indonesia dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Lampiran
[Perbandingan PermenpanRB]
BAGIAN PERMENPANRB 13 TAHUN 2014 RANCANGAN REVISI
TAMBAHAN Persyaratan untuk dapat diangkat dalam JPT dari kalangan non-PNS sebagai berikut:
xxx
a. JPT Utama:
1) warga negara Indonesia;
2) memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah pascasarjana atau paling kurang Sarjana (S-1)/Sesko TNI/Sespimti dan diutamakan Lemhannas untuk Prajurit TNI
dan anggota Polri;
3) memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi Jabatan yang ditetapkan;
4) memiliki pengalaman Jabatan paling kurang Direktur/”C” Level pada tingkat nasional/multinasional, Rektor Perguruan Tinggi dengan akreditas A atau paling
kurang Mayor Jenderal untuk Prajurit TNI atau Inspektur Jenderal untuk anggota Polri.
5) memiliki pengalaman manajerial dengan mengelola organisasi dengan omzet revenue/operating cost dan pengelolaan SDM yang ditentukan oleh Pansel.
6) memiliki pengalaman jabatan 22 (dua puluh dua) tahun dalam jabatan teknik dan 10 (sepuluh) tahun dalam jabatan manajerial/leadership;
7) tidak pernah dipidana dengan pidana penjara;
8) memiliki rekam jejak Jabatan, integritas, dan moralitas yang baik;
9) usia paling tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun;
10) sehat jasmani dan rohani;
11) tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat dari Karyawan, prajurit Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia atau
pegawai swasta; dan
12) melampirkan referensi dari perusahaan tempat bekerja yang terakhir.
b. JPT Madya:
1) warga negara Indonesia;
2) memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah pascasarjana atau paling kurang Sarjana (S-1)/Sesko Angkatan/Sespimpol dan diutamakan Sesko TNI/Sespimti untuk
Prajurit TNI dan anggota Polri;
3) memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi Jabatan yang ditetapkan;
4) memiliki pengalaman Jabatan paling kurang Direktur/”C” Level pada tingkat nasional/multinasional, Dekan Perguruan Tinggi dengan akreditas A atau paling
kurang Brigadir Jenderal untuk Prajurit TNI dan anggota Polri.
5) memiliki pengalaman manajerial dengan mengelola organisasi dengan omzet revenue/operating cost dan pengelolaan SDM yang ditentukan oleh Pansel.
6) Memiliki pengalaman jabatan 22 (dua puluh dua) tahun dalam jabatan teknik dan 10 (sepuluh) tahun dalam jabatan manajerial/leadership;
7) tidak pernah dipidana dengan pidana penjara;
8) memiliki rekam jejak Jabatan, integritas, dan moralitas yang baik;
9) usia paling tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun;
10) sehat jasmani dan rohani;
11) tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat dari Karyawan, prajurit Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia atau
pegawai swasta; dan
12) melampirkan referensi dari perusahaan tempat bekerja yang terakhir.
Lampiran
[Perbandingan PermenpanRB]

BAGIAN PERMENPANRB 13 TAHUN 2014 RANCANGAN REVISI KETERANGAN


TAMBAHAN Persyaratan usia paling tinggi untuk diangkat dalam jabatan pimpinan tinggi adalah usia pada saat diangkat dalam jabatan pimpinan tinggi tersebut
xxx oleh PPK, kecuali bagi jabatan pimpinan tinggi yang ditetapkan oleh Presiden.
TAMBAHAN Pengisian jabatan melalui mutasi/rotasi antar jabatan yang setingkat pada Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah dilakukan dengan membentuk Panitia
xxx Seleksi serta melaporkan kepada KASN, dengan memperhatikan:
a. kesesuaian antara kualifikasi dan kompetensi jabatan dengan kualifikasi dan kompetensi pejabat;
b. kinerja pejabat yang bersangkutan.
LAMPIRAN Pengawasan pelaksanaan seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pengawasan pelaksanaan seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Utama,
(TATA CARA) Utama, Madya dan Pratama sebelum terbentuknya KASN dilakukan Madya dan Pratama dilakukan oleh KASN, yang meliputi tahapan proses
oleh: pengisian jabatan pimpinan tinggi mulai dari pembentukan panitia seleksi
I / TAMBAHAN 1. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi instansi, pengumuman lowongan, pelaksanaan seleksi, pengusulan nama
Birokrasi, pada Instansi Pusat; calon, penetapan, dan pelantikan pejabat pimpinan tinggi.
2. Menteri Dalam Negeri, pada Instansi Daerah.
LAMPIRAN J. Rekomendasi hasil pelaksanaan pengawasan disampaikan kepada Rekomendasi hasil pengawasan oleh KASN:
(TATA CARA) Pejabat Pembina Kepegawaian oleh : 1. Wajib ditindaklanjuti dan dilaksanakan oleh pejabat pembina kepegawaian
1) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi dan pejabat yang berwenang.
J DAN K / TAMBAHAN Birokrasi, pada Instansi Pusat; 2. Terhadap hasil pengawasan yang tidak ditindaklanjuti, KASN
2) Menteri Dalam Negeri, pada Instansi Daerah dengan merekomendasikan untuk menjatuhkan sanksi terhadap pejabat pembina
tembusan kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur kepegawaian dan pejabat yang berwenang yang melanggar prinsip sistem
Negara dan Reformasi Birokrasi. merit sesuai peraturan perundang-undangan.
K. Rekomendasi hasil pengawasan sebagaimana dimaksud pada 3. Rekomendasi hasil pengawasan KASN bersifat mengikat.
huruf I bersifat mengikat.
Lampiran
[Perbandingan PermenpanRB]

Anda mungkin juga menyukai