Dalam
Seminar Isu Strategis Aktual Jawa Timur
Diselenggarakan oleh
Dewan Riset Daerah Provinsi Jawa Timur
Tangal 14 Februari 2018
Asia by 2050:
• GNI in $ PPP 6X of European countries
today;
• 3 billion middle class dg GNI USD $
6.000 GNI (Gross National Income)
• Share of Global GDP, 52% PPP (Purchasing Power Parity)
GDP (Gross Domestic Product)
4
2. Tantangan Nasional Menghadapi Asia 2050
Dibidang Perekonomian
Menurut Laporan PCW (2017), pada 2016 Indonesia
adalah Ekonomi ke 8 Dunia. Kalau bangsa ini mampu
tingkatkan pertumbuhan ekonomi nasional menjadi 6-
7 persen per tahun, Indonesia akan menjadi Ekonomi
ke 4 Dunia lebih cepat dari 2050 (Laporan PcW, 2017).
Kualitas Tata Kelola Sektor Publik Indonesia masih tertinggal diantara Negara ASEAN,
dan perlu transformasi mendasar untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan
yang efektif dan efisien, serta pencapaian sasaran pembangunan
6
IEP INDONESIA NAIK 23 TINGKAT
50 Vietnam
Philipina
40
IEP Indonesia unggul dari Filipina dan
30 Vietnam
20
10
$ 12235
$3956
0
0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 45000 50000 55000 60000
Sumber:
databank.worldbank.org,
8
III. KONDISI ASN SAAT INI
1. Postur ASN:
1) Rasio ASN dengan jumlah penduduk dibawah
tingkat minimal;
2) Penuaan usia Pegawai ASN;
3) Mutu/Profesionalisme ASN belum memadai;
4) Distribusi Pegawai ASN belum proporsional;
5) Ketimpangan komposisi pegawai ASN;
6) Kinerja belum optimal;
7) Kompetensi formulasi dan implementasi
Kebijakan belum optimal;
8) Praktek pelanggaran sistem merit dalam
penyelenggaraan manajemen ASN.
9
2. Komposisi ASN
65 Kabupaten/Kota
belanja pegawai di
atas 50% 12 Kabupaten/Kota
Jumlah Pdd 145.144ribu belanja pegawai di Jumlah Pdd 55273ribu
atas 50%
Sumber: Kementerian Keuangan 2016 diolah oleh KemenPAN ,KSP, KASN dan BPS
12
5. ASN yang Memiliki Kompetensi (48 %)
13
6. Praktek Jual Beli Jabatan
(salah satu bentuk pelanggaran sistem merit)
14
IV. STRATEGI MEWUJUDKAN PROFESIONALISME ASN
RPJM 2015-2019
PRAKTEK KKN
TERWUJUDNYA BIROKRASI PUBLIK
15
2. Peningkatan Outcomes RB Nasional:
TARGET
2019
4,52 Indeks Daya Saing 6,78
Indeks Kemudahan
61,5 Berusaha
77
Indeks Efektivitas
46 Pemerintah 69
16
Sumber: World Bank, Global Governonce Index, Transparency International,2016
3. Transformasi / Reformasi Manajemen ASN
FUNGSI
PRESIDEN Memegang kekuasaan tertinggi pembinaan
dan manajemen ASN KASN berfungsi
mengawasi pelaksanaan
norma dasar, kode etik
dan kode perilaku ASN,
serta penerapan Sistem
Merit dalam kebijakan
dan Manajemen ASN
LPNK KEMENTERIAN LNS pada Instansi Pemerintah
(Pasal 30 UU ASN).
Tugas: menjaga
Mengawasi proses netralitas; melakukan
pengisian JPT; pengawasan atas
Penerapan asas, nilai pembinaan profesi; dan
dasar, serta kode etik dan kode perilaku melaporkan hasilnya
(mengawasi dan mengevaluasi serta kepada Presiden
meminta informasi, memeriksa dan
klarifikasi laporan pelanggaran) Fungsi: mengawasi norma dasar,
kode etik dan kode perilaku ASN,
serta penerapan Sistem Merit 21
2. DAMPAK POLITISASI BIROKRASI
23
4. PELANGGARAN NETRALITAS
P
I
L
K
A
D
A
CALON
KEPALA DAERAH X ASN / PNS
NETRALITAS
I
FAKTOR / MOTIF N FAKTOR / MOTIF
T P
• Tidak komitmen; O • Tidak komitmen;
E
• Tidak konsisten; R L • Tidak konsisten;
• Mencari dukungan; V I • Takut kehilangan jabatan;
• Mendapat akses atas E T • Mengharap dapat jabatan /
kedudukan dan peran ASN; N I promosi, bertahan pada
• Menang dalam Pilkada. S k jabatan;
I • Tidak profesional/ kompeten.
24
5. DASAR HUKUM NETRALITAS ASN
25
5. DASAR HUKUM NETRALITAS ASN
(Lanjutan):
• PNS diberhentikan dengan tidak hormat apabila menjadi anggota
dan/atau pengurus Partai Politik;
• PNS yang mencalonkan diri atau dicalonkan menjadi
Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, Walikota/Wakil
Walikota wajib menyatakan pengunduran diri secara tertulis
sebagai PNS sejak mendaftar sebagai calon peserta Pemilihan
Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, Walikota/Wakil
Walikota (dan berdasarkan Keputusan MK dimaknai sejak
ditetapkan sebagai calon peserta Pemilihan Gubernur/Wakil
Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, Walikota/Wakil Walikota;
26
5. DASAR HUKUM NETRALITAS ASN
27
5. DASAR HUKUM NETRALITAS ASN
(Lanjutan):
• Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati atau Wakil Bupati, Walikota
atau Wakil Walikota dilarang melakukan penggantian pejabat 6
bulan sebelum tanggal penetapan calon sampai dengan akhir
masa jabatan kecuali mendapat persetujuan tertulis dari Menteri;
• Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati atau Wakil Bupati, Walikota
atau Wakil Walikota dilarang menggunakan kewenangan program
dan kegiatan yang menguntungkan atau merugikan salah satu
pasangan calon, baik di daerah sendiri atau di daerah lain dalam
waktu 6 bulan sebelum tanggal penetapan pasangan calon sampai
dengan penetapan pasangan calon terpilih;
• Ketentuan tersebut berlaku juga untuk Penjabat Gubernur,
Penjabat Bupati dan Penjabat Walikota;
28
5. DASAR HUKUM NETRALITAS ASN
29
5. DASAR HUKUM NETRALITAS ASN
Contoh :
1) melakukan pendekatan kepada Partai Politik terkait dengan rencana
pengusulan dirinya atau orang lain sebagai bakal calon Kepala Daerah /
Wakil Kepala Daerah;
2) memasang spanduk / baliho yang mempromosikan dirinya atau orang lain
sebagai bakal calon Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah;
3) mendeklarasikan dirinya sebagai calon Kepala Daerah / Wakil Kepala
Daerah;
4) mengunggah, menanggapi atau menyebarluaskan gambar/foto bakal
calon Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah, visi dan misi bakal calon
melalui media online atau media sosial;
5) melakukan foto bersama dengan bakal calon Kepala Daerah / Wakil
Kepala Daerah dengan mengikuti simbol tangan / gerakan yang
digunakan sebagai bentuk keberpihakan;
6) menjadi pembicara / narasumber pada kegiatan pertemuan Partai Politik
30
5. DASAR HUKUM NETRALITAS ASN
31
5. DASAR HUKUM NETRALITAS ASN
32
6. PENGAWASAN
35
7. STRATEGI PENCEGAHAN POLITISASI
BIROKRASI (NETRALITAS)