Anda di halaman 1dari 24

Evaluasi Penerapan Sistem Merit Dalam Manajemen

ASN di Instansi Pemerintah

Komisi Aparatur Sipil Negara


22 Mei 2017
LATAR BELAKANGPENYUSUAN PEDOMAN
• UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN mengamanatkan peerapan
sistem merit
• UU tersebut membentuk KASN yang berfungsi mengawasi
pelaksanaan sistem merit
• KASN diberi kewenangan untuk:
• mengawasi setiap tahap seleksi pengisian JPT
• menetapkan apakah suatu IP telah menerapkan sistem merit
sehingga dapat dikecualikan dalam pelaksanaan pengisian JPT
seleksi terbuka
• Untuk menetapkan apakah suatu instansi dapat dikecualikan dari
seleksi terbuka maka KASN perlu membuat pedoman pelaksanaan
evaluasi penerapan sistem merit dalam manajemen ASN di
instansi pemerintah.

5
MAKSUD DAN TUJUAN

• MAKSUD
• Menyusun pedoman yang akan menjadi avcuan bagi
KASN dalam mengevaluasi sejauh mana manajemen
ASN di instansi pemerintah sudah didasarkan prinsip
merit
• meningkatkan konsistensi dan keseragaman dalam
penerapan sistem merit dalam manajemen ASN

• TUJUAN
• Menjamin terwujudnya sistem merit;
• Mewujudkan ASN yang professional, netral,
berintegritas dan berkinerja tinggi;
• Mendukung pemerintahan yang efektif, efisien dan
terbuka.
5
APA ITU SISTEM MERIT?
• Sistem merit :
kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi,
kompetensi, dan kinerja, yang diberlakukan secara adil dan wajar dengan
tanpa diskriminasi.
• Tujuannya:
• Merekrut ASN yang profesional dan berintegritas dan menempatkan
mereka pada jabatan-jabatan birokrasi pemerintah sesuai kompetensinya;
• Mempertahankan ASN melalui pemberian kompensasi yang adil dan layak;
• Mengembangkan kemampuan ASN melalui bimbingan dan diklat;
• Melindungi karier ASN dari politisasi dan kebijakan yang bertentangan
dengan prinsip merit (neptisme, primordialisme, dll).

5
ALASAN PENERAPAN SISTEM MERIT

Mengapa Menerapkan Sistem Merit


• Sistem karier yang diamanatkan UU 8 tahun 1974 telah gagal
mewujudkan PNS yang profesional karena pelaksanaannya
cenderung mengutamakan senioritas.
• Upaya untuk mendorong diterapkannya prinsip-prinsip merit
melalui penerbitan UU 43 tahun 1999 juga kurang berhasil karena
pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan kebijakan
otonomi daerah serta pilkada langsung yang pada akhirnya
mendorong berkembangnya spoil system dalam manajemen PNS
di daerah dimana intervensi politik dalam birokrasi menjadi kuat.
• Untuk mengatasi berkembangnya spoil system dan memastikan
birokrasi diisi oleh orang2 profesional maka UU 5 tahun 2014
mengamanatkan penerapan manajemen PNS berdasarkan merit.

5
INDIKATOR MERIT MENURUT
Pasal 134 Ayat (2) PP 11 Thn 2017
a. Seluruh jabatan sudah memiliki standar kompetensi jabatan;
b. Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan beban kerja;
c. Pelaksanaan seleksi dan promosi dilakukan secara terbuka;
d. Memiliki manajemen karir yang terdiri dari perencanaan, pengembangan, pola karir,
dan kelompok rencana suksesi yang diperoleh dari manajemen talenta;
e. Memberikan penghargaan dan mengenakan sanksi berdasarkan pada penilaian
kinerja yang objektif dan transparan;
f. Menerapkan kode etik dan kode perilaku pegawai ASN;
g. Merencanakan dan memberikan kesempatan pengembangan kompetensi sesuai hasil
penilaian kinerja;
h. Memberikan perlindungan kepada pegawai ASN dari tindakan penyalahgunaan
wewenang; dan
i. Memiliki sistem informasi berbasis kompetensi yang terintegrasi dan dapat diakses
oleh seluruh pegawai ASN.

5
Framework Manajemen ASN
Strategi dan Perencanaan Pengelolaan SDM

SISTEM MERIT

Penilaian Kinerja

Jaminan Pensiun
Penggajian dan
Pengembangan

Pemberhentian

Perlindungan
Penghargaan

dan Hari Tua


Pangkat dan

Pola Karier
Pengadaan

Tunjangan
Promosi
Jabatan

Disiplin
Mutasi
Karier

Sistem Informasi Kepegawaian


Sapta Putra Yadi 2016

• Penerapan sistem merit dalam manajemen ASN tidak terbatas


pada pengisian JPT melalui seleksi terbuka
• Penerapan sistem merit meliputi keseluruhan proses manajemen
ASN
Tahapan Manajemen ASN dan Indikator Sistem Merit
No. Tahapan Manajemen ASN Indikator Merit menuurut PP 11 Thn 2017

1 Perencanaan Kebutuhan a. Seluruh jabatan sudah memiliki standar kompetensi jabatan;


b. Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan beban kerja
2 Pengadaan dan
penempatan pertama
3 Pembinaan Karier Memiliki manajemen karir yang terdiri dari perencanaan, pengembangan, pola
karir, dan kelompok rencana suksesi yang diperoleh dari manajemen talenta;
4 Penilaian Kinerja, Merencanakan dan memberikan kesempatan pengembangan kompetensi
penggajian, penghargaan sesuai hasil penilaian kinerja;
Memberikan penghargaan dan mengenakan sanksi berdasarkan pada
penilaian kinerja yang objektif dan transparan;
6 Disiplin Menerapkan kode etik dan kode perilaku pegawai ASN;

7 Mutasi , Promosi, Demosi Pelaksanaan seleksi dan promosi dilakukan secara terbuka;

Pemberhentian

9 Perlindungan Memberikan perlindungan kepada pegawai ASN dari tindakan


penyalahgunaan wewenang; dan
10 Sistem Pendukung Memiliki sistem informasi berbasis kompetensi yang terintegrasi dan dapat
diakses oleh seluruh pegawai ASN.
USULAN
INDIKATOR DAN TATA CARA EVALUASI PENERAPAN
SISTEM MERIT DALAM MANAJEMEN ASN
DI INSTANSI PEMERINTAH

KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA


2017

5
SISTEM EVALUASI

• Penilaian Sendiri oleh Instansi berdasarkan indikator yang


ditetapkan KASN
• Penilaian mandiri dilengkapi dengan bukti-bukti:
• Bukti Langsung, Tidak Langsung, dan Tambahan
• Verifikasi oleh KASN
• setelah Penilaian Sendiri oleh Instansi diterima
• Penilaian Akhir oleh KASN untuk menentukan tingkat
penerapan merit di masing-masing instansi:
• Secara kolektif-kolegial
• Berdasarkan hasil verifikasi

5
KRITERIA EVALUASI

1. Perencanaan Kebutuhan ASN


2. Pengadaan ASN
3. Pengembangan Karier
4. Pengelolaan Kinerja
5. Penggajian, Penghargaan dan Disiplin
6. Perlindungan dan Pelayanan
7. Sistem Pendukung

5
KRITERIA DAN INDIKATOR
NO. Variabel INDIKATOR Kondisi ideal
I PERENCANAAN Instansi mempunyai peta jabatan dan Rencana disusun berdasarkan anjab dan ABK, dirinci
rencana Kebutuhan Pegawai untuk 5 menurut jabatan, pangkat dan unit kerja, sudah dilengkapi
tahun dengan deskripsi tugas, kualifikasi dan syarat kompetensi
untuk masing-masing jabatan atau rumpun jabatan.
Instansi mempunyai data Data pegawai disusun berdasarkan jabatan, pendidikan
ketersediaan pegawai yang disusun terakhir dan unit kerja serta profil kompetensi, selalu
menurut jabatan, pangkat , unit kerja diperbaharui dengan status “real time” yang sepenuhnya
dan kualifikasi terintegrasi di SIMPEG
Instansi mempunyai data pegawai Sistem informasi pegawai yang “real time” dan akurat
yang akan pensiun dalam 5 tahun sehingga informasi jumlah ASN yang akan pensiun diketahui
yang disusun menurut jabatan, secara akurat
pangkat, unit kerja
Rencana per tahun untuk pemenuhan Tersedia secara rinci rencana pemenuhan kebutuhan ASN
kebutuhan ASN melalui pengadaan melalui pengadaan CPNS, PPPK dan pelimpahan dari
dari jalur CPNS dan PPPK serta instansi lain dengan rincian nama jabatan, pangkat dan unit
pelimpahan dari instansi lain kerja.
KRITERIA DAN INDIKATOR

NO. KRITERIA INDIKATOR


II PENGADAAN Instansi mempunyai rencana Tersedia rencana pengadaan ASN yang
Pengadaan ASN untuk tahun disusun menurut jumlah, jabatan dan
berjalan yang dirinci menurut pangkat, yang sudah mendapat
jabatan , pangkat, kualifikasi, persetujuan MenPANRB
kompetensi dari CPNS , P3K dan
Pelimpahan dari instansi lain
Instansi mempunyai kebijakan Sudah disusun dan ditetapkan untuk
terkait pengadaan ASN secara pengadaan CPNS dan PPPK serta
terbuka, kompetitif, transparan pelimpahan dari instansi lain
dan tidak diskriminatif
Pelaksanaan penerimaan CPNS, Penerimaan CPNS, PPPK dan PNS dari
PPPK dan pengalihan dari instansi instansi lain diumumkan secara luas
lain pada tahun terakhir melalui media regional dan nasional
diumumkan secara luas
KRITERIA DAN INDIKATOR

NO. KRITERIA INDIKATOR


Pelaksanaan seleksi ASN pada Pelaksanaan pengadaan CPNS , PPPK dan
tahun terakhir dilakukan secara penerimaan PNS dari instansi lain sudah
obyektif dan transparan dilakukan secara terbuka, transparan,
obyektif sesuai ketentuan yang berlaku.
Penempatan pertama CPNS sesuai Penempatan seluruh CPNS sesuai dengan
dengan jabatan yang dilamar jabatan yang mereka lamar
Pelaksanaan LPJ (Latihan Pra Pelaksanaan LPJ dilakukan langsung setelah
Jabatan ) bagi CPNS pengangkatan CPNS , sebelum mereka
ditempatkan ke dalam jabatan pertama kali.
Penempatan pertama pegawai Penempatan seluruh pegawai yang baru
yang baru diangkat menjadi PNS menjadi PNS sesuai dengan jabatan yang
sesuai jabatan yang dilamar mereka lamar
KRITERIA DAN INDIKATOR

NO. KRITERIA INDIKATOR


III PENGEMBANGA Instansi sudah melakukan Instansi sudah pernah melakukan pemetaan
N KARIER pemetaan talenta /kompetensi kompetensi seluruh pegawai
seluruh pegawai
Instansi sudah melakukan analisis Instansi sudah melakukan analisis
kesenjangan kualifikasi kesenjangan kualifikasi maupun kesenjangan
kompetensi untuk semua pegawai
instansi sudah melakukan analisis Instansi sudah melakukan analisis
kesenjangan kinerja kesenjangan kinerja untuk semua pegawai
Instansi sudah menyusun strategi Instansi sudah mempunyai strategi jangka
untuk mengatasi kesenjangan pendek dan jangka menengah untuk
kompetensi dan kinerja dalam mengatasi kesenjangan kompetensi dan
rangka pengembangan kapasitas kinerja dalam rangka pengembangan
ASN kapasitas ASN
KRITERIA DAN INDIKATOR

NO. KRITERIA INDIKATOR


Instansi sudah membuat analisis Instansi sudah membuat analisis
kebutuhan diklat berdasarkan kebutuhan Diklat kepemimpinan, teknis
kesenjangan dan fungsional
Instansi sudah mempunyai program Instansi sudah menyusun program Diklat
diklat dalam rangka mengatasi kepemimpinan, teknis dan fungsional
kesenjangan
Instansi mempunyai program Instansi sudah mempunyai program
pengembangan karier melalui pengembangan karier melalui praktik
praktik kerja dan pertukaran kerja dan pertukaran pegawai dan sudah
pegawai melaksanakannya secara terjadwal
Instansi mempunyai program Instansi sudah mempunyai program
coaching , counceling dan program coaching , counceling dan
mentoring mentoring yang dilaksanakan secara
terjadwal
KRITERIA DAN INDIKATOR
NO. KRITERIA INDIKATOR
IV Mutasi dan Instansi mempunyai Kebijakan tentang Instansi sudah menyusun Kebijakan
Promosi pola karier yang ditetapkan dengan tentang pola karier yang ditetapkan
keputusan PPK dengan keputusan PPK

Instansi mempunyai Talent Pool dan Instansi sudah mempunyai Talent Pool
talent Pipeline per kelompok jabatan ( dan talent Pipeline yang secara teratur
Daftar pegawai yang potensial untuk dievaluasi dan diperbaharui
dipromosikan ke jabatan tertentu )
Instansi mempunyai kebijakan tentang Instansi sudah mempunyai kebijakan
mutasi dan promosi yang berbasis tentang mutasi dan promosi yang
kualifikasi kompetensi dan kinerja dan berbasis kualifikasi kompetensi dan
mempertimbangkan pola karier pegawai kinerja dan mempertimbangkan pola
karier pegawai dan talent pool
Instansi telah menerapkan kebijakan Instansi sudah melaksanakan Pengisian
tentang Pengisian JPT secara terbuka JPT, administrator dan pengawas secara
dan kompetitif terbuka dan kompetitif
KRITERIA DAN INDIKATOR

NO. KRITERIA INDIKATOR


V Manajemen Instansi menyusun kontrak kinerja yang Instansi sudah menyusun kontrak kinerja yang
Kinerja terdiri dari SKP (Sasaran Kerja Pegawai) terdiri dari SKP (Sasaran Kerja Pegawai) dan PKP
dan PKP (Perilaku Kerja Pegawai) yang (Perilaku Kerja Pegawai) yang diharapkan bagi
diharapkan bagi semua pegawai semua pegawai
Instansi menerapkan metodologi Instansi sudah menerapkan metodologi penilaian
penilaian kinerja yang obyektif dan kinerja yang obyektif berdasarkan SKP dan PKP (360
terukur derajat)
Instansi melakukan penilaian kerja Instansi melakukan penilaian kerja secara berkala untuk
secara berkala untuk memastikan memastikan tercapainya kontrak kinerja dan
tercapainya kontrak kinerja mengintegrasikan hasil evaluasi ke dalam SIMPEG
Identifikasi permasalahan kinerja Instansi sudah menganalisis permasalahan dan
dan penyelesaiannya menyusun strategi untuk mengatasi masalah
kinerja yang rendah serta melaksanakan
strategi tersebut
KRITERIA DAN INDIKATOR

NO. KRITERIA INDIKATOR


Instansi menggunakan hasil Hasil penilaian kinerja sudah dikaitkan dengan
penilaian kinerja sebagai dasar pemberian tunjangan, pembinaan karier,
bagi penentuan keputusan promosi, rotasi demosi.
manajemen (pemberian
tunjangan, pengembangan karier
, promosi , mutasi , demosi ,
rotasi , diklat dan lain-lain)
VI Penggajian, Instansi menggunakan hasil Besaran tunjangan kinerja per bulan
Penghargaan penilaian kinerja dalam membayar sepenuhnya ditentukan oleh hasil penilaian
dan Sanksi tunjangan kinerja kinerja tunjangan kinerja

Instansi menggunakan hasil Instansi menggunakan hasil penilaian kinerja


penilaian kinerja dalam memberi dalam memberi kenaikan gaji berkala
kenaikan gaji berkala
KRITERIA DAN INDIKATOR

NO. KRITERIA INDIKATOR


Instansi mempunyai kebijakan Instansi mempunyai mempunyai kebijakan
memberi penghargaan yang untuk memberi penghargaan kepada pegawai
bersifat finansial dan non-finansial berprestasi luar biasa dan sudah menjadi
terhadap pegawai berprestasi luar agenda tahunan instansi
biasa
Instansi mempunyai kebijakan Pengusulan penghargaan hanya didasarkan
penghargaan terhadap pegawai pada pengabdian, masa kerja, disiplin dan/atau
yang menunjukkan kesetiaan , inovasi
pengabdian, kedisiplinan dan
inovasi
Instansi menetapkan kode etik Instansi sudah menetapkan kode etik dan kode
dan kode perilaku instansi perilaku yang berlaku di lingkungan instansi dan
sudah dipahami sebagian besar pegawai
Instansi membentuk Tim Instansi sudah membentuk Tim penegakan
penegakan kode etik dan kode kode etik dan kode perilaku dan Tim sudah
perilaku efektif bekerja
KRITERIA DAN INDIKATOR

NO. KRITERIA INDIKATOR


Instansi mempunyai data-base Instansi belum membangun data-base terkait
terkait pelanggaran disiplin yang penegakan disiplin dan sudah terkait dengan
dilakukan pegawai Simpeg
VII Perlindungan instansi mempunyai kebijakan instansi mempunyai kebijakan kebijakan
dan Pelayanan perlindungan pegawai diluar dari perlindungan hukum dan program lain seperti
ASN jaminan kesehatan, jaminan persiapan masa pensiun, dll
kecelakaan kerja, program
pensiun, yang diselenggarakan
secara nasional
Instansi menyediakan kemudahan Instansi mempunyai sistem yang memudahkan
bagi pegawai yang membutuhkan dalam pembayaran gaji, pemerosesan kenaikan
pelayanan pangkat, pensiun, BPJS, dll.
KRITERIA DAN INDIKATOR

NO. KRITERIA INDIKATOR Bukti-bukti


VIII Sistem Instansi mempunyai Simpeg yang terintegrasi
pendukung dengan sistem penilaian kinerja, penegakan
disiplin dan pembinaan pegawai
Instansi mempynayi asessment center yang
dilengkapi dengan fasilitas dan asesor
Instansi telah membangun e-performance yang
terintegrasi dengan SIMPEG
Instansi sudah memiliki e-office yang
memudahkan pelayanan administrasi
kepegawaian
5. Instansi memiliki sistem Pendukung lainnya
yang memudahkan manajemen ASN
PENILAIAN TINGKAT PENERAPAN SISTEM MERIT
NO INDIKATOR BOBOT NILAI SUB INDIKATOR
0 -24 25-49 50-69 70-100
I Perencanaan
II Pengadaan
III Pembinaan
Karier
IV Mutasi dan
Promosi
V Manajemen
Kinerja
VI Gaji,
Penghargaan
dan Sanksi
VII Perlindungan
dan Pelayanan

VIII Sistem
Pendukung
HASIL PENILAIAN

No. Kategori Nilai Rekomendasi


Emas 80 - 100 dievaluasi 2 tahun sekali
Hijau 50 - 79 dievaluasi setiap tahun
Biru 25 - 49 dibimbing

Merah 0 - 24 dibimbing intensif

Anda mungkin juga menyukai