Anda di halaman 1dari 2

Evaluasi berfokus pada Utilisasi

Penggunaan sebuah evaluasi dapat mempengaruhi pengeluaran untuk memerangi


masalah kemiskinan, kesehatan, pengangguran, masalah mental, criminal,
kelaparan dan kesenjangan. Program yang bagaimanakah yang dapat memberantas
masalah-masalah social?bagaimana sebuah program dapat dibedakan antara yang
efektif dan yang tidak efektif? Serta bagaimana sebuah evaluasi dapat digunakan
sebagai acuan utilisasi? Bagaimana cara menghindari produksi laporan yang hanya
akan menjadi sampah, tidak terbaca dan diabaikan begitu saja?
Apa evaluasi yang berfokus utilisasi itu?
Evaluasi yang berfokus utilisasi ini dimulai dengan sebuah ide bahwa evaluasi harus
dinilai dari penggunannya dan penggunaan yang sebenar-benarnya. Namun,
evaluator harus memfasilitasi proses evaluasi dan merancang evaluasi sedemikian
rupa dengan mempertimbangkan bagaimana segala sesuatunya dikerjakan dari
awal hingga akhir.
Dalam beberapa evaluasi, ada beberapa stakeholders yang potensial dan dapat
menguraikan segala kemungkinan dalam utilisasi. Evaluasi berfokus utilisasi ini
mengubah keadaan yang abstrak dan umum menjadi sebuah keadaan yang lebih
riil dan spesifik. Seorang evaluator lebih ditekankan untuk memfasilitasi penilaian
dan keputusan yang dihasilkan oleh para pengguna daripada berlaku pendek dan
menilai secara independen. Karena tidak ada sebuah evaluasi yang tidak bernilai,
evaluasi berfokus utilisasi ini menjawab pertanyaan tentang nilai-nilai mana yang
akan menjadi kerangka sebuah evaluasi.
Evaluasi berfokus utilisasi ini bersifat personal dan situasional. Fasilitator evaluasi
mengembangkan hubungan kerja dengan pengguna secara keseluruhan untuk
membantu mereka dalam menentukan evaluasi apa yang dibutuhkan. Hal ini
menyediakan sebuah negosiasi dimana seorang evaluator menawarkan
kemungkinan-kemungkinan dalam standard an prinsip evaluasi. Evaluator juga
harus memperhatikan akurasi, keterjangkauan, serta penggunaan evaluasi tersebut.
Evaluasi berfokus utilisasi ini tidak mengadvokasi konten, model, metode, teori, dan
penggunaan dari evaluasi-evaluasi tertentu. Evaluasi berfokus utilisasi lebih
digunakan untuk membantu memilih konten, model, metode, teori, dan
penggunaan evaluasi yang cocok untuk situasi tertentu.
Berdasarkan penelitian dan pengalaman, mengindikasikan bahwa para pengguna
lebih suka menggunakan evaluasi jika mereka memahami proses evaluasi.
Memahami dan merasa memilik proses evaluasi ini terjadi jika mereka sudah
pernah terlibat, menjadi bagian dari pengguna primer dalam evaluasi.
Langkah pertama dalam evaluasi berfokus utilisasi

Beberapa keputusan harus diambil berdasarkan evaluasi. Tujuan dari sebuah


evaluasi harus ditentukan terlebih dahulu. Kriteria evaluasi yang konkret untuk
menilai kesuksesan suatu program biasanya akan ditentukan, metodenya harus
dipilih. Pihak yang akan memutuskan hal ini adalah primary intended users.
Pihak pihak yang akan memperoleh keuntungan dari evaluasi ini adalah para
stakeholders, antara lain program funders, staff, administrator, dan klien atau
peserta program.
Sisi lebih dari audience menjadi faktor personal
Beberapa orang melihat sesuatu dengan cara yang berbeda dan mereka
mempunyai minat serta merasa butuh tentang suatu hal. Faktor personal adalah
adalah individu atau kelompok orang yang secara personal peduli terhadap evaluasi
dan keberlangsungan evaluasi tersebut. Faktor personal ini antara lain
kepemimpinan, minat, antusias, komitmen, kepedulian terhadap sesuatu. Orangorang ini adalah mereka yang secara aktif mencari informasi untuk membuat
penilaian dan mengurangi ketidakpastian dari sebuah keputusan.
Manfaat dari faktor personal ini menjelaskan dan memprediksi penggunaan evaluasi
yang secara langsung memandu evaluasi berfokus utilisasi ini. Faktor personal ini
memandu kita untuk memperhatikan beberapa orang yang dapat memahami,
menilai, peduli, dan minat mereka terhadap evaluasi.
Focusing evaluation: memilih,pilihan, dan keputusan
Peran evaluator variabel
Terdapat tiga peran evaluator. Peran pertama yaitu evaluator sebagai ilmuwan,
peran kedua seorang evaluator sebagai konsultan, dan peran ketiga sebagai
evaluator surveilans dan komplians. Dalam evaluasi berfokus utilisasi ini evaluator
selalu bertindak sebagai negotiator yang bernegosiasi dengan primary intended
users tentang peran lain yang akan dilakukan. Peran evaluator dalam beberapa
study tergantung dari konteks dan tujuan evaluasi yang sudah disepakati dengan
primary intended users.

Anda mungkin juga menyukai